Anda di halaman 1dari 10

BAB III

PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekosistem Hutan
Ekosistem adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi disuatu tempat yang
mengadakan interaksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungan
abiotik dan hubungannya adalah timbal balik.
Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan di
permukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan, serta membentuk suatu kesatuan
ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis.
Ekosistem Hutan adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu binatang dan
tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan tanah dan terletak pada suatu
kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang
dinamis yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
lingkungannya dan antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Gambar 2.1 Gambar ekosistem hutan


Komponen yang ada dalam ekeositem hutan
Ekosistem tersusun atas komponen hidup ( biotik ) dan komponen tidak hidup ( abiotik )
a.Komponen Biotik
Komponen ini meliputi semua janis mahkuk hidup, seperti manusia, hewan,
tumbuhan dan mikroorganisme. Berdasarkan peranannya dapat dibedakan menjadi 3
golongan sebagai berikut :
1. Produsen
Produsen juga dikenal sebagai organisme autotrof, yaitu organisme yang mampu
membuat makanan sendiri dengan mensintesis bahan anorganik maupun bahan organik
sederhana dengan bantuan eneri matahari melalui proses fotosintesis. Contohnya : Tumbuhan
hijau
2. Konsumen
Konsumen juga dikenal sebagai organisme heterotof, yaitu organisme yang tidak
dapat mensintesis makanannya sendiri. Organisme ini memanfaatkan bahan-bahan
organik sebagai makanannya dan bahan makanan tersebut disediakan oleh organisme lain.
1

Berdasarkan makanannya konsumen dibedakan seperti berikut.


a. Hebivora ( pemakan tumbuhan ); misalnya kambing, sapi dan kerbau
b. Karnivora ( pemakan daging); misalnya srigala, harimau dan singa
c. Omnivora ( pemakan tumbuhan dan daging);misalnya ayam, tikus, kera, dan manusia.
3. Pengurai (dekomposer)
Organisme ini merombak dan menguraikan bahan organik dari organisme mati (bahan
organik kompleks). Kemudian organisme ini menyerap sebagian hasil penguraian tersebut
dan melepaskan bahan-bahan sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.
Contoh organisme yang termasuk pengurai adalah jamur dan bakteri.
b.Komponen Abiotik
Komponen abiotik meliputi komponen tidak hidup sebagai berikut
1. Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme.
2. Air, sangat berperan penting dan berpengaruh terhadap ekositem.
3. Suhu, berpengaruh terhadap ekosistem.
4. Kelembapan, berpengaruh terhadap kecepatan penguapan air dari pemukaan tubuh
organisme
5. Angin, berperan dalam penyebarab biji dan spora serta berpengaruh terhadap kelembapan
6. Ph ( derajat keasaman tanah atau air ), berpengaruh terhadap distribusi tumbuhan dalam
tanah dan dalam air tawar.
7. Cahaya matahari, dapat mempengaruhi ekosistem.
8. Ketinggian, dapat5 menentuka jenis organisme yang hidup ditempat tersebut.
9. Garis lintang, secara tidak langsung menyebabkan pebedaan distribusi organisme di
permukaan bumi.
B.Satuan Mahluk Hidup Dalam Ekosistem Hutan
Mahluk hidup memerlukan lingkungan sebagai tempat hidupnya. Lingkungan merupakan
suatu kondisi eksternal yang mrmpengaruhi yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan organisme suatu wilayah. Untuk dapat survive organisme atau mahluk hidup
harus dapat beradap tasi terhadap lingkungan sekitar. Organisme tersebut ada yang hidup
berkelompok atau hidup sendiri (soliter) dalam suatu lingkungan. Keadaan ini menandakan
bahwa di dalam ekosistem terdapat satuan-satuan mahluk hidup. Ada beberapa satuan-satuan
mahluk hidup antara lain :
a.Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah
pohon.
b.Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada
tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok
semut di atas meja.
c.Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama
pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.
d.Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan
timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup
2

seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
e.Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya. Contoh
f.Biosfer
Biosfer adalah berbagai bioma di permukaan bumi yang saling berhubungan dan membentuk
sistem yang lebih besar lagi.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan dan
ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, tanpa
campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut. Jika suatu ekosistem sengaja
dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan. Contohnya ekosistem sawah, kebun, kolam,
waduk dan akuarium.
C. Jenis- jenis Ekosistem Hutan
Secara garis besar yang termasuk di dalam ekosistem hutan dibagi menjadi 3 yaitu ekosistem
hutan jarum, ekositem hutan gugur daun dan ekosistem hutan hujan tropis.
a.Ekosistem Pohon Jarum

Gambar 2.3 Ekosistem Pohon Jarum


Hutan ini disebut hutan pohon jarum karena biji-bijinya diproduksi di dalam cone atau
kerucut. Kita bisa menemukan hutan cemara, cedar, larch dan pinus yang luas diwilayah yang
bersuhu dingin dan keras dengan musim panas yang singkat dan curah hujan yang rendah.
Contoh : Dibagian utara amerika, eropa, asia dan wilayah-wilayah pegunungan.
Kebanyakan hutan pohon jarum berdaun jarum ( permukaannya yang lebih kecil berarti
sedikit air yang hilang karena evaporasi ) dan sebagian besar berupa pohon yang selalu
berdaun hijau ( tidak pernah menggugurkan daunnya ) sehingga bisa menghasilkan makanan
sepanjang tahun. Pohon-pohon ini tidak menyediakan banyak makanan untuk kehidupan
binatang karena jarumnya keras dan dahan-dahannya jarang. Hanya ada sedikit tumbuhan
yang tumbuh dipermukaan tanah karena tanahnya tidak subur dan kekurangan sinar matahari
( terhalang oleh pepohonan ).
Inilah yang membatasi kehidupan binatang dihutan ini. Suhu udara terlalu dingin bagi bakteri
dan cacing tanah, sehingga dekomposisi sisa-sisa tumbuhan menjadi lamban, tanahnya berada
disisa-sisa tumbuhan yang tidak terdekomposisi sehingga mengandung sedikit humus, ini
menyebabkan daur nitrogen dan mineral yang dikandungnya juga menjadi kurang efektif.
3

Sebagian binatang telah berinteraksi untuk hidup didalam hutan sepanjang tahun, misalnya
rusa besar yang berkelana jauh mencari makanan sedangkan beruang dan tupai tidur
( berhibernasi ) dimusim dingin dan hidup dari lemak yang dikumpulkan dari makanan
musim panas. Musim panas yang hangat dan singkat memperlihatkan aktivitas. Serangga
berkembang biak dengan cepat dan menjadi persediaan makanan bagi burung-burung yang
bersama-sama bermigrasi keutara untuk membuat sarang. Pohon cemara berkembang cepat
untuk memanfaatkan sinar matahari.
b.Hutan Gugur Daun

Gambar 2.4 Hutan gugur daun


Kata gugur daun menggambarkan pohon-pohon yang menggugurkan daunnya setahun
sekali. Pohon-pohon ini merupakan tumbuhan berbunga yang biasanya berbunga setahun
sekali pada musim semi. Hutan gugur daun bisa ditemukan diwilayah-wilayah dengan suhu
sedang dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Kebanyakan wilayah eropa, asia
bagian timur dan amerika bagian timur pernah mempunyai hutan pohon gugur daun seperti :
ekosi stem beech ( pohon berkulit halus berwarna abu-abu), mapel dan pohon ash. Hutan
gugur daun mempunyai daun yang lebar dan besar untuk menyerap banyak sinar matahari
untuk berfotositesis. Daun-daunnya berguguran sebelum musim dingin, sebelum angin
kencang dan hawa dingin merusaknya
Setiap pohon menyediakan ruamah dan makanan bagi komunitas satwa liar besar. Tanah
subur dengan banyak sinar matahari memungkinkan beragam jenis tumbuhan untuk tumbuh.
Tumbuh-tumbuhan ini menyediakan makanan untuk kehidupan binatang. Daun-daun yang
berguguran setiap tahu dan sekumpulan pengurai membuat tanah kaya akan humus, nitrat dan
mineral. Kegiatan binatang dimusim dingin lebih banyak dibandingkan di hutan pohon jarum
tetapi kehidupan masih jauh lebih banyak pada musim semi dan musim panas yang hangat
dan cerah. Dikedua musim ini terdapat banyak kehidupan tumbuhan, serangga, burung dan
mamalia.

c.Hutan Hujan Tropis

Gambar 2.5 Hutan hujan tropis


Hutan hujan tropis yang besar membentang mengelilingi ekuator dan menutupi sebagian
besar wilayah amerika tengah , amerika selatan , afrika tengah , asia tenggara, dan australia
utara. Hutan ini merupakan ekosistem dunia yang paling kompleks yang mengandung sumber
kekayaan.hutan hujan ini berkembang di wilayah-wilayah yang selalu bercurah hujan dan
bersuhu tinggi. Selama ratusan tahun hutan ini telah mengembangkan habitat satwa liar
terkaya di dunia wilayah permukaan bumi yang tertutup oleh hutan ini hanyalah kurang dari
10%, tetapi spesies binatang dan tumbuhan yang ada di dalamnya mencapai hingga 50%
sampai 70%. Hutan hujan terbesar di dunia adalah hutan amazon di Brasil.
Semua hutan hujan mempunyai susunan yang sama yaitu lima lapisan utama, setiap lapisan
mempunyai kehidupan tumbuhan dan binatang sendiri.
1. Lapisan atas kanopi
Lapisan ini terdiri atas beberapa pohon tertinggi yang ketinggiannya mencapai 9,144 m
sampai 15,24 m diatas rata-rata tinggi pepohonan di bawahnya.Dari tempat ini, terdapat eleng
jambul dan burung pemangsa lainnya mengawasi binatang-binatang yang akan dimangsa.
2. Lapisan kanopi
Ketinggian pohon mencapai 30,48 m sampai 39,69 m dari tanah dan beberapa di atasnya
mempunyai ketebalan 9,144 m. Lapisan ini merupakan atap yang selalu hijau yang terbentuk
oleh gabungan dedaunan dan cabang-cabang puncak pohon. Sebagian besar tumbuhan dan
binatang hutan terdapat di lapisan ini untuk mendapatkan matahari yang berlimpah.
3. Lapisan bawah kanopi
Terdiri atas puncak-puncak pohon lebih kecil yang hanya mendapatkan sedikit sinar matahari
seperti : Palma dan pohon-pohon muda yang berjuang tumbuh. Lapisan ini lebih tipis
dibandingkan dengan lapisan kanopi dan mempunyai komunitas kehidupan tumbuhan dan
binatang sendiri.
4. Lapisan semak
Terdiri dari belukar dan pohon-pohon kecil. Lapisan ini bergantung pada sinar matahari yang
menembus lapisan atas jika tidak ada sinar matahari yang mencapai lapisan ini, maka lapisan
ini akan tipis atau jarang.
5. Lapisan bawah
Pakis dan rerumputan membentuk lapisan di permukaan tanah. Binatang yang tinggal di
lapisan ini adalah tapir dan beragam serangga.

D.Ketergantungan Dalam Ekosistem Hutan


Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya.
Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat
saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati
dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam ekosistem
terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia.
a.Rantai makanan
Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui
sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai
parasit, dan rantai saprofit.
1. Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit.
Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
2. Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri.
Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga
membentuk jaring-jaring makanan.
3. Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai
pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan
dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir
pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3
Organisme dalam kelompok ekologis yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam
tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan
yang bernomor sama dalam tingkat memakan.
Sumber asal energi adalah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses
fotosintesis hanya memakai energi matahari dan C02 dari udara. Oleh karena itu, tumbuhan
tersebut digolongkan dalam tingkat trofik pertama. Hewan herbivora atau organisme yang
memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik kedua. Karnivora yang secara langsung
memakan herbivora termasuk tingkat trofik ketiga, sedangkan karnivora yang memakan
karnivora di tingkat trofik tiga termasuk dalam anggota iingkat trofik keempat.
b.Aliran Energi

Gambar 2.7 Aliran energi


6

Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi diperoleh
organisme dari makan yang dikonsumsinya dan digunakan untuk aktifitas hidupnya. Cahaya
matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan. Tumbuhan berklorofil
memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Organismr yang menggunakan energi
cahaya matahari untuk mengubah zat anoganik disebut kemoautotrof organisme yang
menggunakan energi yang didapat dari reaksi kimia untuk membuat makanan disebut
kemoautotrof energi yang tersimpan dalam makanan inilah yang digunakan oleh konsumen
untuk aktivitas hidupnya. Pembesaran energi yang tersimpan dalam makanan dilakukan
denga oksidasi ( respirasi). Golonga organisme autotrof merupakan makanan penting bagi
organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri, misalnya
manusia, hewan dan bakteri tertentu. Makanan organisme heterotrof berupa bahan organik
yang sudah jadi.
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu kebentuk energi
yang lai dimulai dari sinar matahari lalu keprodusen, konsumen primer, konsumrn tinggkat
tinggi sampai saproba didalam tanah.
Agar lebih jelas memahami aliran energi, perhatikan gambar berikut

Gambar 2.8 Siklus energi


Keterangan :
Produsen = prudusen primer
Herbivora = konsumen primer
Karnivora = konsumen sekunder
E. Pelestarian Ekosistem Hutan

Gambar 2.9 Pelestarian Ekosistem Hutan


7

Peranan keanekaragaman mahluk hidup dalam ekosistem adalah sebagai


penyeimbang dalam ekosistem. Tindakan-tindakan yang dapat merusak keanekaragaman
mahluk hidup: perusakan hutan misalnya Penebangan hutan secara liar dapat merusak
struktur tanah, merusak tumbuhan kecil akibat tertimpa oleh pohon besar yang ditebang dan
satwa liar kehilangan tempat hidupnya. Penggunaan pestisisa misalnya penggunaan pestisida
secara berlebihan tidak hanya membunuh hama saja tetapi juga membunuh organisme
lainnya. Perburuan liar misalnya seperti peburuan harimau dan ular untuk diambil kulitnya,
gajah untu diambil gadingnya dan badak untuk diambil culanya akan membuat hewan-hewan
tersebut terancam punah.
Memelihara pelestarian hutan, dengan cara :
1. Reboisasi yaitu menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul. Contohnya reboisasi di
gunung kidul, reboisasi dilampung, reboisasi di lebak, dll
2. Melakukan tebang pilih yaitu menebang pohon dengan kriteria-kriteria tertentu.
Contohnya: menebang pohon jati yang diameternya sudah 75 cm.
3. Menghindari kebakaran hutan contoh untuk menghindari kebakaran hutan dapat dilakukan
dengan memberi pengarahan pada masyarakat agar tidak membakar lahan disekitar hutan.
Memberi pelatihan pada masyarakat cara-cara pemadaman kebakaran hutan jika ada
kebakaran hutan.
4. Menetapkan Daerah Perlindungan Alam
Contoh daerah perlindungan Alam di Indonesia :
1. Taman hutan raya dan hutan wisata
2. Cagar Alam
3. Taman nasional
4. Merehabilitasi Satwa Langka
Contoh :
Merehabilitasi orang utan yang dipelihara oleh perorangan dan disita oleh negara kemudian
dikembalaikan lagi kehabitatnya. Sebelum dikembalikan direhabilitasi dulu agar orang utan
dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan hutan sebagai habitat aslinya. Pusat rehabilitasi
orang utan yaitu di Samboja, Tanjung Pinang dan Bukit Lawang .
Penangkaran satwa dan tumbuhan langka. Satwa langka dapat ditangkarkan dikebun binatang
atau tempat penangkaran yang ditunjuk. Jika populasi sudah banyak, sebagian dilepaskan lagi
dihabiatat aslinya. Tumbuhan langka dapat ditangkarkan dikebun raya atau tempat konsevasi
alam lainya. Pembiakan diluar habitat aslinya disebut ex situ. Sedangkan didalam aslinya
disebut in situ.

BAB IV
PENUTUP
Simpulan
Dari data-data diatas dapat disimpulakan bahwa ekosistem terutama ekosisistem hutan bukan
hanya komponen biotik tetapi komponen abiotik juga sangat mempengaruhi ekosistem jika
salah satu komponen ekosistem tersebut punah, maka komponen ekosistem lainnya akan
terganggu, lama kelamaan maka semuanya juga akan ikut punah. Jika ekosistem sampai
punah manusia juga akan punah. Untuk menghindari hal tersebut, kita harus melestarikan
ekosistem terutama ekosistem hutan.
Saran
1. Kita harus dapat menjaga kelestarian hutan denga tidak menebang pohon secara
sembarangan.
2. Mengdakan reboisasi pada hutan yang gundul.
3. Menjaga mahluk hidup yang ada dihutan.

10

Anda mungkin juga menyukai