PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sekitar
900-4000m
diatas
permukaan
laut.
Padang rumput ini terjadi secara alami disebabkan adanya cuaca yang mempengaruhi
rendahnya curah hujan. Curah hujan yang rendah mengakibatkan tumbuhan kesulitan untuk
menyerap air, sehingga tumbuhan yang dapat bertahan ialah rumput. Seperti diketahui bahwa
rumput dapat hidup dan beradaptasi dalam keadaan tanah yang kering. Oleh karena itu
tumbuhan rumput lebih banyak tumbuh dibandingkan dengan tumbuhan yang lain.
Padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang,
seperti
Hongaria,
Rusia
Selatan,
Asia
Tengah,
Amerika
Selatan,
Australia.
Savana merupakan padang rumput yang dipenuhi beberapa jenis pohon yang menyebar,
biasanya
terletak
di
wilayah
tropis
dan
subtropics
Pengertian
Pada habitat darat dikenal istilah Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang
luas atau bisa juga diartikan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat
tertentu di bumi yang dicirikan oleh vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat
jelas di tempat tersebut. Oleh karena itu biasanya bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan
yang dominan di daerah tersebut salah satunya adalah padang rumput.
Padang rumput terdiri atas steppa dan prairi. Steppa merupakan suatu wilayah yang
ditumbuhi rumput-rumputan pendek. Istilah steppa digunakan untuk menyebutkan padang
rumput di Eurasia. Adapun padang rumput tinggi di Amerika Utara dinamakan prairi yang
didominasi oleh jenis padang rumput Indian Grasses. Di Argentina disebut pampa dan di
Hongaria disebut puszta.
2.2 Ciri-ciri padang rumput
1. Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah
hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan
drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
4. Daerah padang rumput yang relatif basah, seperti di Amerika Utara,
rumputnya mencapai 3 m, misalnya: rumput-rumput bluestem dan India
Grasses.
5. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
6. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
7. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh
rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik
sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
8. Daerah padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah
subtropika
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas
dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain
yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang
dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacammacam seperti stepa di Rusia Selatan,
puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di
Afrika, domba dan kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar,
cheetah.
2.3 Proses Terbentuknya Padang Rumput
Terbentuknya padang rumput secara alami lebih banyak disebabkan cuaca
tepatnya oleh rendahnya tingkat curah hujan, yakni hanya sekitar 30 mm/ tahun.
Curah hujan yang rendah menyulitkan tumbuhan untuk menyerap air. Akibatnya,
hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan
lingkungan alam yang kering.
Komponen abiotik sangat bervariasi dan beragam. Komponen ini dapat berbentuk
benda organik, senyawa anorganik, dan juga hal-hal yang mempengaruhi pendistribusian
organisme. Berikut adalah komponen abiotik yang mepengaruhi ekosistem padang
rumput :
1. Suhu udara
Suhu udara mempengaruhi setiap proses yang terjadi pad amakhluk hidup. Sebagai
contoh adalah penggunaan energi yang dihasilkan oleh tubuh meregulasi suhu tubuhnya.
2. Air
Air memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan makhluk yang ada di bumi.
Tanpa adanya air semua makhluk hidup yang ada mati.
3. Garam
Keberadaan garam mampu mempengaruhi suatu organisme dalam proses osmosis.
Ada beberapa organisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan
garam yang tinggi.
5. Cahaya matahari
Tidak dapat dipungkiri bahwa sinar matahari merupakan satu-satunya energi yang
memberikan kehidupan bagi organisme yang hidup di bumi ini. Salah satu contohnya adalah
pada proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan. Tanpa adanya fotosintesi maka
tumbuhan tidak bisa hidup. Padahal tumbuhan merupakan produsen bagi organisme lainnya
yang tidak dapat digantikan oleh yang lainnya.
6. Iklim
Iklim merupakan kondisi cuaca suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Iklim
menentukan tingkat toleransi kehidupan suatu organisme.
b. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen dalam ekosistem yang berupa organisme atau
makhluk hidup. Komponen biotik dalam ekosistem merupakan komponen yang selain
komponen abiotik.
Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme yang mendukung
terbentuknya ekosistem padang rumput. Berikut adalah komponen biotik yang ada di
ekosistem padang rumput.
1. Organisme autotrof
Organisme ini adalah jenis organisme yang bisa membuat atau menyintesa makanan
sendiri mengandalkan cahaya matahari, air dan komponen udara sekitar. Organisme autotrof
pada ekosistem yang ada di padang rumput adalah tanaman atau rumput. Rerumputan ini pun
hidup beradaptasi dengan kelembaban lingkungan yang memiliki curah hujan yang tidak
teratur.
2. Organisme heterotrof
Organisme kedua ini adalah jenis organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri.
Karena tidak mampu menghasilkanan sendiri maka organisme heterotof mengfungsikan
organisme lain sebagai makanannya. Dalam hal ini adalah organisme autotrof yang
difungsikan sebagai makanan bagi organisme heterotof.
Organisme jenis ini adalah hewan pemakan rumput yang ada di padang rumput.
Hewan tersebut adalah seperti zebra, rusa, kanguru, bison, dan kuda. Hidup hewan ini
bergantung pada rumput-rumput yang hidup di sekitar mereka.
Organisme heterotrof yang lain adalah hewan pemangsa yang menjadi konsumen
kedua setelah hewan pemakan rumput. Hewan yang menjadi organisme heterotof tingkat
kedua seperti singa, anjing liar, ular, dan manusia. Hewan pemangsa yang berkeliaran di
padang rumput ini menggantungkan hidup pada hewan-hewan pemakan rumput yang menjadi
target mangsa mereka.
Tidak hanya hewan pemangsa saja yang menjadi organisme autotrof. Manusia juga
termasuk dalam organisme autotrof tingkat ke dua karena manusia tidak mampu
menghasilkan makanan sendiri. Namun manusia mampu menggunakan akalnya untuk
memanipulasi makanan.
Pengurai
Komponen terakhir adalah dekomposer atau pengurai. Sebenarnya pengurai termasuk
dalam organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri.
Tugas dari organisme yang satu ini adalah menguraikan bahan organik dari benda hidup yang
Contoh dari pengurai pada ekosistem padang rumput ini adalah jamur dan bakteri.
Mereka akan menyerap sebagian hasil penguraian dan membuang beberapa bahan sederhana
untuk digunakan kembali oleh produsen (tanaman/rumput). Penggunaan yang dilakukan oleh
produsen bermaksud sebagai tambahan makanan yang diperlukan oleh organisme autotrof
untuk bertahan hidup.
Perlu dijaga kestimbangan alam yang ada agar alam tetap dapat asri dan eksis hingga
nanti. Memanfaatkan organisme atau makhluk yang ada dalam ekosistem pada rumput juga
diperbolehkan asalakan dengan catatan bahwa hanya dimanfaatkan sewajarnya saja dan tidak
mengarah pada terjadinya kerusakan.
Hal ini hanya akan menimbulkan putusnya rantai makanan, dan akan berakibat
kacaunya ekosistem yang pasti merugikan manusia secara perlahan :
Oleh karena porosita (wilayah terbuka) dan drainase (sistem perairan) yang cenderung
tidak teratur, maka tanaman yang tumbuh di wilayah padang rumput juga terbatas. Tumbuhan
yang masuk ke dalam ekosistem padang rumput ini didominasi rerumputan yang pendek
antara lain grama, buffalo grasees dan masih banyak lagi lainnya. Meski demikian, padang
rumput juga dihuni beberapa jenis tumbuhan, hanya saja oleh karena keberadaan rumput
yang paling dominan sehingga ia disebut Padang Rumput.
Salah satu jenis tumbuhan unik yang ditemukan di wilayah padang rumput adalah akasia. Ia
merupakan genus semak-semak dan juga pohon. Akasia pertama kali ditemukan di wilayah
Afrika. Akasia dikenal dengan durinya. Tumbuhan akasia ini dibagi lagi ke dalam beberapa
varian yang jumlahnya mencapai 1.300 spesies dan tersebar di seluruh dunia. Akasia banyak
dijumpai tumbuh lebat di padang rumput. Ia memiliki ciri khas daun yang berukuran kecil.
Akasia ini sangat bermanfaat dan bahkan pohonnya menjadi komoditas yang banyak dicari.
Sementara itu, hewan atau fauna yang menghuni ekosistem padang rumput cukup
beragam. Biasanya mereka adalah hewan yang menjadikan rumput sebagai makanan utama.
Misalnya saja domba, zebra, kuda liar, gajah. jerapah, dan masih banyak lagi lainnya. Oleh
karena keberadaan hewan karnivora tersebut sehingga beberapa binatang pemangsa daging
juga hidup di tempat ini. Hewan karnivora tersebut adalah cheetah, singa, anjing liar, serigala
dan masih banyak lagi lainnya.
a.
Stepa
Stepa adalah suatu dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di dekat sungai atau
danau), stepa umumnya ditumbuhi rumput pendek dan Stepa dapat berupa semi-gurun, atau
ditutupi oleh rumput atau semak, atau keduanya, tergantung dari musim dan garis lintang.
Istilah ini juga digunakan untuk menunjukkan iklim pada suatu daerah yang terlalu kering
untuk menunjang suatu hutan, tapi tidak cukup kering untuk menjadi gurun. Di Indonesia,
wilayah yang dikenal banyak memiliki stepa adalah Nusa Tenggara Timur.
Fauna
Bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba
Sebuah padang rumput merupakan lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan
tanaman tak berkayu. Dipotong untuk jerami atau dimakan oleh ternak, domba atau
kambing. Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke
subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan
turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat.
Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya
tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar,
serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan
daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika
Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
Curah hujan antara 25 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput
curah hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan
drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan
porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain
yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan
maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa
di Rusia Selatan,puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika,
domba dan kanguru diAustralia.
Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.
2.6 Pembagian Wilayah Padang Rumput
2.Sabana / Savanna
Savana merupakan bioma dari tropis. Terletak di daerah yang luas di Afrika, Asia,
Australia dan Amerika Selatan. Di dalamnya tumbuhan serba dominan. Namun demikian,
tidak kekurangan pohon, meskipun ini tersebar.
Dasar savana yang berlempung dan tahan air. Karakteristik sendiri bioma ini adalah
alternasi dari rumput lembab dan kekeringan. rumput kering sangat tandus, karakteristik yang
memfasilitasi penyebaran api. Api mudah membuat pertumbuhan rumput dan menahan
perkembangan pohon, mempercepat mineralisasi dari tanah dan pertumbuhan tanaman yang
beradaptasi dengan kondisi tersebut.
3.Prairi / Prairie
Prairi adalah padang rumput yang wilayah tanahnya datar, landai, atau berbukit
terutama ditutupi oleh rumput tinggi dan tidak banyak pohon. Perintis yang pertama kali
melihat padang rumput datar Amerika Tengah Barat disebut mereka 'laut rumput. "
prairi juga disebut salah satu jenis utama vegetasi alam atau bioma (lain termasuk
hutan, semak gurun, dan tundra). Padang rumput adalah daerah di mana baik jumlah curah
hujan tahunan rendah (10-20 inci) atau rumput tidak rata curah hujan musiman mendukung
dan tanaman herba di atas pertumbuhan pohon. Dalam beberapa tempat, kondisi tanah atau
geologi juga nikmat padang rumput atas jenis vegetasi. Padang rumput yang prairi ditemukan
di setiap benua kecuali Antartika.
4.Pampa
Pampa adalah bioma padang rumput yang memliki bentuk datar, Hal ini ditemukan
terutama di Argentina dan meluas ke Uruguay. Kata Pampa berasal dari kata India Guaran
tingkat polos.Suhu rata-rata di Pampa adalah 18 C. Pampas memiliki 'matahari tinggi' atau
musim kering di musim panas, yang di belahan bumi selatan pada bulan Desember. Angin
berhembus sebagian besar waktu. Iklim di Pampas yang lembab dan hangat.
Ada beragam jenis ekosistem padang rumput, antara lain:
1. Padang rumput Alpen.
2. Padang rumput pantai.
3. Padang rumput gurun.
4. Padang rumput Prairie.
5. Padang rumput basah.
Beberapa wilayah yang terkenal oleh savananya antara lain Afrika, Amerika Tengah, dan
Australia. Tapi rupanya, Indonesia juga punya beberapa padang savana yang tak kalah
indahnya!
Inilah 4 padang savana terindah di Indonesia yang dihimpun detikTravel, :
1. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur
Di sini Anda bisa menikmati pemandangan padang savana yang indah, sambil
mengamati kehidupan satwa liar. Anda bisa menggunakan beberapa pos pengamatan seperti
Batangan, Bekol, Semiang, Bama, dan Manting.
Beberapa tempat itu adalah Rawa Embik, Cisentor, Kaliangkek, serta puluhan tempat
lain yang sangat indah! Cikasur adalah primadona gunung ini, berupa padang savana luas
dengan sungai yang meliuk di tengah lembahnya. Ketika Anda melihat hamparan luas
Cikasur dari atas bukit, imajinasi akan langsung menyergap pikiran Anda. Betapa tidak,
Cikasur bagaikan alam mimpi jadi nyata.
Padang savana yang menghampar luas seakan tak ada habisnya. Pada musim hujan,
ilalangnya menimbulkan gradasi hijau tua dan hijau muda yang sangat cantik dipandang
mata. Kumpulan ilalang itu lalu menguning ketika musim kemarau tiba.
Kontur yang berbukit seakan menjadikan Cikasur sebuah gambar kartu pos yang
tertangkap di sudut mata. Sungai yang meliuk di tengah lembahnya mengeluarkan suara
gemuruh cukup keras. Perasaan tenang akan seketika menyergap tepat ketika Anda
menginjakkan kaki di padang savananya.
Seringkali kabut juga menghadang, menimbulkan kesan mistis namun tetap menawan. Jika
beruntung, Anda bisa menemukan kawanan burung merak!
3. Savana Sembalun di Gunung Rinjani, Lombok
Ketika Gunung Rinjani berdiri megah di hadapan mata, Anda bisa memilih satu di
antara dua jalur pendakian. Ada jalur Senaru dan Sembalun yang jadi favorit para pendaki
gunung. Namun jika memulai dari jalur Sembalun yang terletak di arah timur Rinjani, Anda
akan disambut oleh padang savana sepanjang 6 kilometer.
Savana ini terbentang mulai basecamp Sembalun hingga Pos 3 di ketinggian 2.631
mdpl. Pemandangannya sangat menakjubkan, apalagi ketika cuaca cerah. Savana Sembalun
inilah penyebab Rinjani juga dijuluki 'gunung pantai'. Hamparan savana seakan tak ada
habisnya. Tanpa pohon, tanpa tempat berteduh. Namun, berada di savana ini akan membawa
Anda ke alam lain. Seperti sebuah mimpi, berlarian di bukit yang bentuknya mirip halaman
rumah serial Teletubbies.
Gunung Rinjani terletak di areal Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Ini adalah
gunung kedua tertinggi di Indonesia, dengan puncak setinggi 3.726 mdpl. Karena padang
savananya pula, Rinjani memegang predikat gunung paling cantik di Indonesia. Tak heran
gunung ini menjadi tujuan wajib para pecinta alam.
4. Savana Oro-oro Ombo di Gunung Semeru, Jawa Timur
Sebagai gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, Semeru punya padang savana yang
sangat indah. Warga lokal menyebutnya Oro-oro Ombo, yang memiliki arti 'padang rumput
yang luas'. Tak tanggung-tanggung, luas keseluruhan padang savana ini mencapai 100 hektar!
Pohon pinus tumbuh subur di kawasan savana, menghasilkan panorama yang sangat indah
layaknya dataran Eropa. Ketika musim hujan, Oro-oro Ombo menampakkan wujud
terbaiknya. Hamparan savana hijau siap menerjang mata. Pada pagi hari, titik-titik embun
menggelayut di dahan-dahan ilalang. Banyak pendaki bilang, Oro-oro Ombo adalah tempat
menenangkan diri yang semaput karena banyak pikiran.
Setelah melewati padang luas ini, Anda akan memasuki kawasan Cemoro Kandang yang
menjadi habitat beberapa jenis burung dan kijang.