EKOLOGI HEWAN
PERTEMUAN VIII
Oleh:
ALANINDRA SAPUTRA, S.Pd., M.Sc.
Mengapa perlu
sampling
populasi?
Metoda-Metoda Pencuplikan
Metode pencuplikan (sampling
method) merupakan metode yang
menggunakan pencacahan
namun dilakukan terhadap individuindividu dari cuplikan-cuplikan
(sample) yang masing-masing
merupakan suatu proporsi kecil dari
populasi yang diperiksa.
Metoda-Metoda Pencuplikan
1. Metoda Linceln-Peterson
menangkap sejumlah individu dari suatu
populasi hewan yang akan dipelajari
Individu yang ditangkap kemudian diberi
tanda yang mudah di baca, kemudian
dilepaskan kembali dalam periode waktu yang
pendek
Setelah beberapa hari ditangkap kembali dan
dihitung yang bertanda yang tertangkap
Dari dua kali hasil penangkapan dapat diduga
ukuran atau besarnya populasi
Metoda-Metoda Pencuplikan
2. Metode Schnabel
Untuk memperbaiki keakuratan metode
Lincon-Peterson (Karena sample relatif kecil),
dapat digunakan schanabel
Metode ini selain membutuhkan asumsi yang
sama dengan metode lincon-peterson, juga
ditambahkan dengan asumsi bahwa ukuran
populasi harus konstan dari satu periode
sampling dengan periode yang berikutnya
penangkapan dan pelepasan hewan lebih dari
2 kali
Untuk periode setiap sampling, semua hewan
yang belum bertanda diberi tanda dan
dilepaskan kembali
Metoda-Metoda Pencuplikan
3. Metode Pencuplikan Kuadrat
umum digunakan untuk membuat taksiran
kerapatan populasi berbagai hewan
invertebrata
Satuan pencuplikan kuadrat, bentuknya
tidak selalu bujur sangkar
Bagian penting menentukan besar ukuran
tiap satuan cuplikan (ukuran kuadrat), jumlah
cuplikan serta pola penempatan cuplikancuplikan tersebut
Prosedur metode ini meliputi pencacahan
individu-individu dari semua cuplikan kuadrat
itu, dan dari angka-angka yang didapat
ditentukan kerapatan populasi hewannya
untuk mewakili seluruh area yang diselidiki
Metoda-Metoda Pencuplikan
4. Metode transek
Transek yang digunakan biasanya terbuat dari
tali dan ditarik/ diperlakukan sepanjang
lokasi amatan
Metode transek ini digunakan khusus untuk
hewan yang tidak banyak bergerak, kalaupun
bergerak, atau area gerakanya tidak luas.
Metode transek (transect method) terdiri dari
metode transek garis (line transect method),
metode transek perpotongan garis (lineintercept transect method), metode transek
ban (belt transect method)
Metoda-Metoda Pencuplikan
5. Metode Pemindahan
Metode pemindahan atau penghilangan
(removal method) meliputi pencuplikan
(penangkapan) yang dilakukan beberapa kali
dengan cara yang sama
Pada setiap kali, individu hasil penangkapan
diambil dari populasi
Dasarnya, jumlah individu yang tertangkap
dan daiambil akan mempenggaruhi
penangkapan-penangkapan berikutnya
Laju berkurangnya hasil penangkapan itu
akan proporsional terhadap jumlah total
individu dalam populasi
Metoda-Metoda Pencuplikan
6. Penggunaan Perangkap
Metode jebakan merupakan suatu cara
pencuplikan hewan dengan cara menjebak,
perangkap cahaya, perangkap hidup, dll
Metode jebakan ini digunakan untuk hewanhewan yang aktif bergerak, baik untuk hewan
yang aktif pada siang maupun malam hari,
untuk hewan yang aktif bergerak di tanah
maupun yang terbang di udara
Selain bergantung pada keaktifan bergerak,
metode ini juga bergantung pada hewan yang
mempunyai kisaran gerakan yang luas dan
kerapatan populasinya
Jumlah individu yang tertangkap berkorelasi
dengan tingkat kelimpahan populasi, populasi
aktivitas hewan, daerah jelajah, dan
efektivitas perangkap yang digunakan.
Metoda-Metoda Pencuplikan
6. Penggunaan Perangkap
teknik yang dapat digunakan :
Baited traps atau jebakan berumpan,
misalnya dalam mengamati keanekaragaman
semut, dengan menggunakan umpan gula
Perangkap jaring (sweep net) Jaring-jaring
penyapu umum digunakan untuk mengambil
sampel serangga vegetasi
Perangkap jatuh (fit fall trap) menangkap
makrofauna yang aktif bergerak di
permukaan tanah
Perangkap cahaya lampu (light trap).
seranggayang senang dengan cahaya
Perangkap Warna
Perangkap kamera
Metoda-Metoda Pencuplikan
7. Perhitungan Pellet Tinja
Perhitungan pellet tinja (relatif baru),
misalnya pada bangsa rusa, kijang, kelinci,
tikus
Penghitungan kotoran berguna untuk
memantau perubahan distribusi dan
kelimpahan beberapa satwa
Selain itu metode ini juga memungkinkan
untuk memantau beberapa satwa secara
bersamaan pada saat yang sama
Keuntungan lainnya adalah metode
penghitungan kotoran tidak terpengaruh oleh
sifat satwa yang tidak terduga dan cenderung
menghindar
Metoda-Metoda Pencuplikan
8. Perhitungan Hasil Tangkapan per Satuan Usaha
Contoh dari metode ini adalah indeks
kelimpahan ikan di laut pada suatu periode
yang dapat dinyatakan dalam jumlah berat
atau jumlah ikan per 100 jam memukat
dengan suatu kapal pukat.
Metode penangkapan ini terdiri dari berbagai
alat tangkap ikan, yang selain disesuaikan
dengan jenis ikan yang akan ditangkap, dan
zona tempat hidup ikan yang akan ditangkap
tersebut.
Metoda-Metoda Pencuplikan
9. Perhitungan jumlah artefak
Penggunaan metode ini misalnya sarang,
lubang, bekas garukan, kepompong kosong dll.
Metode ini lebih mudah dilakukan daripada
mencacah hewannya secara langsung,
hewan tersebut merupakan hewan yang aktif
mencari makan pada siang hari, dan aktivitas
lainnya, juga dipengaruhi oleh sikap hewan
tersebut yang sensitive terhadap kehadiran
manusia.
Indeks kelimpahan ditaksir dari perhitungan
jumlah tanda bukti atau jejak hasil aktivitas
hewan
Dua jenis penghitungan sarang: Penghitungan
sarang standing crop & Penghitungan sarang
marked nest atau sarang ditandai
Metoda-Metoda Pencuplikan
10. Perhitungan frekuensi vokalisasi
contohnya adalah menghitung berapa kali ayam
hutan berbunyi setiap 15 menit yang indeks
kelimpahannya dinyatakan dalam angka
frekuensi bunyi atau teriakan per satuan waktu
Teknik pencuplikan suara, salah satunya dapat
dilakukan melalui alat perekam suara
Metoda-Metoda Pencuplikan
11. Sensus tepi jalan (roadside count)
suatu metode estimasi terhadap perhitungan
kepadatan populasi hewan, dan perhitungannya
dilakukan secara tidak langsung.
Metode ini dikenal juga dengan nama Hand
collecting, yakni cara yang dilakukan oleh
pengamat dengan mengumpulkan dan
menghitung secara insitu semua hewan yang
dapat dilihat selama waktu yang ditentukan
pada lokasi penelitian
Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui
kepadatan populasi hewan tergantung pada
hewan tersebut dapat terlihat dengan jarak
pandang yang telah ditentukan
Metoda-Metoda Pencuplikan
12. Penggunaan manusia sebagai umpan
Misalnya menentukan kelimpahan realtif
nyamuk, jumlah nyamuk yang hinggap dan
menggigit lengan selam rentang waktu
tertentu.
Kelimpahan yang diperoleh secara berkala
dalam rentang waktu lama, dapat memberikan
informasi penting mengenai pola perubahan
kelimpahan populasi.
Beberapa contoh
cara sampling
hewan
Surber net
Kemmerer sampler
Schindler-Patalas Trap
CAPTURE-RECAPTURE SAMPLING
Yang paling sering digunakan adalah
metode Lincoln-Peterson dan Schnabel
Dasar: menangkap sejumlah individu
dari suatu populasi hewan yang akan
dipelajari
Individu yang ditangkap kemudian
diberi tanda yang mudah dibaca dan
dilepaskan kembali dalam periode
waktu yang pendek
Setelah beberpa hari ditangkap
kembali dan dihitung yang bertanda
yang tertangkap
CAPTURE-RECAPTURE SAMPLING
Beberapa cara memberikan tanda pada hewan
yang tertangkap
REMOVAL SAMPLING
Capture-Recapture sering sulit digunakan untuk
menduga ukuran populasi alami
Asumsi-asumsi yang sulit dilaksanakan di
lapangan
Removal sampling merupakan penangkapan
berturut-turut populasi hewan dengan tidak
melepaskan kembali hewan yang telah
disampling
Asumsi:
1. Setiap individu dalam populasi memiliki
kesempatan yang sama dan independen
untuk tertangkap. Sehingga, sampling harus
dilakukan secara ACAK.
2. Ukuran populasi tetap
3. Probabilitas penangkapan individu sama
pada setiap periode sampling
REMOVAL SAMPLING
Contoh metode removal sampling adalah
metode ZIPPIN
Dilakukan dengan menangkap hewan dan tidak
dilepaskan kembali, kemudian dalam jangka
waktu tertentu dilakukan kembali penangkapan
kedua dan tidak dilepaskan kembali
PERSAMAAN:
p = n1/N
p: proporsi
p = n2/(N-n1)
n1: jumlah yang
n1 =
n2
tertangkap pada
N
N n1
N =
n 12
n 1 n2
penangkapan
pertama
n2: jumlah yang
tertangkap pada
penangkapan
kedua
N: ukuran populasi
2L
Metode ikan
Metode yang digunakan adalah metode sampling,
yaitu mengambil ikan sebagai contoh untuk melihat
keaneka ragaman jenis ikan.
Teknik pengambilan sampel ikan dengan
menggunakan alat tangkap antara lain Bubu,
Tampirai, Jaring dan Jala yang di pasang di beberapa
tempat dimana titik pengamatan atau disekitar
lingkungan pengamatan dilakukan dalam survei ini.
Pada masing-masing lokasi survei alat dipasang
selama 4 hari. Alat tangkap yang sudah dipasang
diperiksa pagi dan sore hari untuk melihat apakah
ada ikan yang tertangkap,
Ikan yang tertangkap diidentifikasi untuk
mengetahui jenis atau spesiesnya dengan
menggunakan buku identifikasi ikan yang disusun
Weber & Beaufort (1916); Smith (1945); Inger &
Chin Phui Kong (1962); dan Kottelat dkk. (1993).
Metode herpetofauna
Pertama, perolehan data berdasarkan hasil
pengamatan dari sepanjang transek yang telah
dibuat, dimana pada masing-masing lokasi sekitar
4km. Pengamatan dilakukan pada pagi dan malam
hari, pengamatan pagi hari dari pukul 6.00 wib
sampai selesai, malam hari pukul 18. 30 wib - sampai
selesai.
Kedua, data diperoleh dengan sistem pencarian
secara acak disekitar lokasi survei, seperti wilayah
disekeliling badan air diam dan mengalir.
Ketiga, data hasil tangkapan penduduk
(jaring/renggek, bubu dan tempirai), informasi dari
penduduk sekitar lokasi survey dan diyakini
kebenarannya.
Preservasi
Pengawetan spesimen (preservasi)
dilakukan apabila spesies yang dijumpai
belum teridentifikasi atau masih diragukan
nama ilmiahnya.
Prosedur pengawetan, dilakukan dengan
cara menyuntik dengan alkohol 70 % pada
bagian tengkuk amfibi maupun reptil,
penomoran koleksi, kemudian direndam
dalam formalin 10 % selama 24 jam, atau
lebih lama.
Metode primata
Pola perilaku primata:
Aktivitas makan (feedding); bergerak (locomotion);
istirahat (immobile); Groming (mencari kutu); main
(playing); dll
Metodologi yang digunakan dalam pengamatan ini
adalah:
Metode perhitungan konsentrasi (concentration count)
& kombinasi metode triangel count dan line transect;
penelusuran jalur (Line Transect) dan pengamatan
secara acak (random) pada daerah sekitarnya atau
berjalan mengikuti jalur yang sudah ada.
Pada setiap lokasi dibuat 3 - 4 jalur transek yang
masing-masing sepanjang 1.000 meter.
Pola Aktivitas
Analisis Data: ukuran populasi; jenis pakan; perilaku;
tipe habitat
Metode burung
Pengamatan dilakukan pada pagi hari antara pukul
06.00 10.00 dan sore harinya antara pukul 14.00
18.00. menggunakan metode titik hitung (point
count).
Data burung didapatkan dengan cara membagi lokasi
taman menjadi titik-titik pengamatan dengan radius
pengamatan 10 m dan jarak antar titik sejauh 30
m. Panjang jalur pengamatan menyesuaikan dengan
panjang jalur yang ada di tiap-tiap taman dengan
waktu pengamatan di tiap titik selama 20 menit.
Untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung,
pengumpulan data menggunakan metode 20 jenis
burung (MacKinnon dalam Rombang 2000) dimana
dalam pelaksanaannya data dikumpulkan dari
semua lokasi yang di survei termasuk lokasi transek
dan desa-desa yang dilewati.
Dalam perburuannya,
macan ini amat cerdik.
Mangsa itu sepertinya
dipelajari perilakunya,
kemudian diincar dan
disergap kontan sampai
mati di tempat.
Gigitan mematikan
terjadi pada tengkuk dan
leher mangsa.
Gigitan pada punggung