Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

EKOLOGI HEWAN

Nama : Muhamad Ridwansyah

Kelas: VI/D

Nim :170.104.078

“KONSEP DINAMIKA SPASIAL DAN DINAMIKA POPULASI”

A. Dinamika spasial
Ekologi spasial  adalah ilmu mempelajari unit distribusi atau spasial
utama yang ditempati oleh suatu spesies . Dalam habitat tertentu yang dimiliki
oleh beberapa spesies, masing-masing spesies biasanya terbatas
pada microhabitat atau ceruk spasialnya sendiri karena dua spesies di wilayah
umum yang sama biasanya tidak dapat menempati ceruk ekologis yang sama
untuk jangka waktu yang lama.
1. Autokorelasi spasial sejati / inheren muncul dari interaksi antara individu-
individu yang berada dalam jarak dekat. Proses ini bersifat endogen
(internal) dan menghasilkan individu-individu yang berdekatan secara
spasial secara tidak merata .  Contohnya adalah reproduksi seksual , yang
keberhasilannya memerlukan kedekatan spesies jantan dan betina.
2. Autokorelasi spasial terinduksi (atau ' ketergantungan spasial terinduksi')
muncul dari respons spesies terhadap struktur spasial faktor-faktor
eksogen (eksternal), yang dengan sendirinya otokorelasi spasial. 
Contohnya adalah rentang habitat rusa musim dingin, yang menggunakan
konifer untuk retensi panas dan hijauan.

B. Dinamika populasi
Dinamika piopulasi Merupakan ilmu yang mempelajari pertumbuhan
serta pengaturan populasi. Hal ini tentu berkaitan dengan parameter populasi.
Khusus di dalam pengaturan kerapatan populasi dikenal adanya mekanisme
“density dependent” (mekanisme yang bergantung kepada kerapatan) dan
mekanisme “density independent” (mekanisme yang tak bergantung pada
kerapatan).
Dinalimka populasi adalah perubahan ukuran populasi yang terjadi
sepanjang waktu. Dinamika populasi membahas cara populasi spesies tertentu
berkembang dan menyusut serta sebab-sebab peningkatan dan penurunan
jumlah populasi tersebut. Penelitian yang cermat terhadap gerakan fluktuasi
populasi mengungkapkan bahwa bahkan dalam system alam yang tampaknya
sangat stabil itu, ada kekuatan-kekuatan dinamis yang dapat menimbulkan
efek dramatis dan menghasilkan perubahan drastis dalam jumlah populasi.
Contohnya pada lemming, binatang pengerat yang kecil ini hidup di wilayah
yang sangat dingin dibelahan bumi utara. Setiap tiga atau empat tahun jumlah
lemming menjadi amat banyak, lalu terlihat binatang ini melakukan migrasi
besar-besaran. Diduga ini terjadi karena persediaan makanan yang ada telah
habis. Cerita-cerita mengenai lemming yang bunuh diri muncul berdasarkan
fakta bahwa binatang ini akan menyeberangi sungai untuk mencari makan.
Ketika mencapai laut, mereka juga mencoba menyeberangi laut tersebut dan
akibatnya mereka mati tenggelam.
Hal ini tentu berkaitan dengan parameter populasi. Khusus di dalam
pengaturan kerapatan populasi dikenal adanya mekanisme “density
dependent” (mekanisme yang bergantung kepada kerapatan) : faktor yang
mengendalikan populasi lebih berpengaruh pada populasi yang besar
dibandingkan populasi yang kecil. Contohnya : kompetisi, predasi dan
parasitisme. Dan mekanisme “density independent” (mekanisme yang tak
bergantung pada kerapatan) : faktor yang mengendalikan populasi tidak
tergantung dengan ukuran populasi. Contohnya : kebakaran hutan,
kekeringan,letusan gunung berapi.
C. Konservasi

2
  Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap
memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap
mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan
masa depan.
Lima prinsip dasar pengelolaan konservasi
1. Proses ekologis seharusnya dapat dikontrol
2. Tujuan dan sasaran hendaknya dibuat dari sistem pemahaman ekologi.
3. Ancaman luar hendaknya dapat diminimalkan dan manfaat dari luar dapat
dimaksimalkan
4. Proses evolusi hendaknya dapat dipertahankan
5. Pengelolaan hedaknya bersifat adaptif dan meminimalkan kerusakan SDA
dan lingkungan.
Tiga kegiatan pokok konservasi SDA hayati dan ekosistemnya
1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
2. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta
ekosistemnya
3. Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
Critically Endangered (CR; Kritis) adalah status konservasi yang
diberikan kepada spesies yang menghadapi risiko kepunahan di waktu dekat.
Contohnya: Elang Jawa, Harimau Sumatra, Jalak Bali, Badak Jawa, penyu.
Endangered (EN; Genting atau Terancam) adalah status konservasi
yang diberikan kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di
alam liar yang tinggi pada waktu yang akan datang. Contohnya: Trenggiling,
Maleo, Banteng, Anoa, tapir, Bekantan.
Vulnerable (VU; Rentan) adalah status konservasi yang diberikan
kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada
waktu yang akan datang.contohnya: Kakak Tua Maluku, Kasuari, Merak
Hijau.
Near Threatened (NT; Hampir Terancam) adalah status konservasi
yang diberikan kepada spesies yang mungkin berada dalam keadaan terancam

3
atau mendekati terancam kepunahan, meski tidak masuk ke dalam status
terancam.contohnya: Punai Sumba, Alap-alap Doria.
Least Concern (LC; Berisiko Rendah) adalah kategori IUCN yang
diberikan untuk spesies yang telah dievaluasi namun tidak masuk ke dalam
kategori manapun. Contohnya: Ayam Hutan Merah, Landak, Ayam Hutan
Hijau.
Data Deficient (DD; Informasi Kurang), Sebuah takson dinyatakan
“informasi kurang” ketika informasi yang ada kurang memadai untuk
membuat perkiraan akan risiko kepunahannya berdasarkan distribusi dan
status populasi.contohnya: Punggok Papua, Todirhamphus nigrocyaneu. Not
Evaluated (NE; Belum dievaluasi); Sebuah takson dinyatakan “belum
dievaluasi” ketika tidak dievaluasi untuk kriteria-kriteria di atas. Contohnya:
Punggok Togian

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan

4
logos ("ilmu"). Ekologi spasial  adalah ilmu mempelajari unit distribusi atau
spasial utama yang ditempati oleh suatu spesies . Dalam habitat tertentu yang
dimiliki oleh beberapa spesies, masing-masing spesies biasanya terbatas
pada microhabitat atau ceruk spasialnya sendiri karena dua spesies di wilayah
umum yang sama biasanya tidak dapat menempati ceruk ekologis yang sama
untuk jangka waktu yang lama.
Dinamika piopulasi Merupakan ilmu yang mempelajari pertumbuhan serta
pengaturan populasi. Hal ini tentu berkaitan dengan parameter populasi. Khusus
di dalam pengaturan kerapatan populasi dikenal adanya mekanisme “density
dependent” (mekanisme yang bergantung kepada kerapatan) dan mekanisme
“density independent” (mekanisme yang tak bergantung pada kerapatan).
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap
memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap
mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan
masa depan.
B. Saran
Penulis manyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan, untuk itu penulis menyarakan bagi pembeca agar
memberikan kritk dan saran guna perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Ecological trap. 10 (5): 120-150

5
Blondel, J., Perret, P., Maistre, M., and Dias, P. C. 1992. Do harlequin mediterranean

environments function as source sink for Blue Tits (Parus caeruleus L.).

Landscape Ecology. 6 (3): 213-219.

Bondan. Et al. 2010. Metapopulation. 20 (2): 120-130

Esler, D. 2000. Applying Metapopulation Theory to Conservation of Migratory

Birds. Conservation Biology . 14 (2): 366-372

Jiun hyu jang, et al. 2011. Source—sink dynamics. 17 (4): 111-157

Anda mungkin juga menyukai