Anda di halaman 1dari 44

SISTEM ALAT INDERA PADA HEWAN DAN MANUSIA

(Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem pada Hewan)

Dosen Pengampu :
Ita Ainun Jariyah, M.pd

Disusun Oleh :

Lutfiana Fransiska 06011020003


A’thy Inayaty Daroini 06021020009
Maulida Fikriyah 06021020014
Rania Alfi Syahrin 06021020020
Syifaurrohmah 06031020025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahNya kepada kami sehingga makalah dengan judul “Sistem Alat Indera pada Hewan
dan Manusia” ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Sholawat serta Salam semoga tetap
tercurahkankepada Nabi Muhammad SAW yang telah menutun umatnya dari jalan yang gelap
menuju jalan yang terang benderang yaitu agama Islam. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Ita Ainun Jariyah selaku Dosen Mata kuliah Sistem Pada Hewan yang senantiasa
mendampingi dan membimbing kami.

Dalam hal ini, penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
danpengalaman baik bagi penulis maupun pembaca. Bahkan kami berharap agar makalah ini dapat
di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai penyusun, kami merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga
makalah ini tersusun dengan sempurna.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Sidoarjo, 21 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4

1.3 Tujuan................................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 5

2.1 Pengertian dan Fungsi Alat Indera. .................................................................................... 5

2.2 Macam-Macam Alat Indera pada Hewan Invertebrata dan Vertebrata ............................. 6

2.3 Faal Sistem Indera pada Hewan Invertebrata dan vertebrata ........................................... 14

2.4 Macam-Macam Alat Indera pada Manusia ...................................................................... 16

2.5 Faal Sistem Indera pada Manusia..................................................................................... 30

2.6 Kelainan Terkait Sistem Indera ........................................................................................ 38

BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 42

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 42

3.2 Saran ................................................................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 43

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tiap- tiap organisme makhluk hidup mempunyai sistem koordinasi yang disebut
koordinasi indra untuk melakukan aktivitas sehari- hari baik itu pada hewan vetebrata ataupun
pada hewan in vetebrata. Hewan- hewan ini memiliki suatu alat indra. Misalnya untuk meliha.
Hewan vetebrata atau hewan bertulang belakang memiliki indra penglihat atau mata, indra
pencium (hidung), indra peraba (kulit) dan indra pendengar (telinga).
Akan tetapi tidak semua makhluk hidup menggunakan semua alat indranya untuk
melakukan aktifitasnya. Contohnya pada hewan invetebratanya seperti protozoa hewan ini tidak
memiliki indra, akan tetapi peka terhadap rangsangan, Coloenterata menggunakan Tentakel
sebagai alat peraba, pada cacing tanah memiliki indra yang berada dipermukaan tubuhnya dan
peka terhadap rangsangan. Hewan ini hanya mampu membedakan antara gelap dan terang saja.
Pada hewan vetebrata mereka memiliki sistem koodinasi atau alat indera yang sempurna.
Hewan- hewan ini menggunakan mata untuk melihat, hidung yang berfungsi sebagai indra
pencium, tangan atau kulit sebagai indra peraba dan telinga yang berfungsi sebagai indra
pendengar.
Begitu juga pada manusia. Indera manusia yang berupa mata, hidung, telinga, lidah, dan
kulit merupakan indera yang digunakan setiap harinya untuk menanggapi rangsangan dari luar.
Sehingga, perlu bagi kita mempelajari bagian-bagian apa saja yang ada di dalam indera tersebut,
selain itu penting juga mengetahui apa saja gangguan yang sering terjadi dan cara mengatasi
indera yang bermasalah. Indera manusia mampu peka atau menanggapi rangsangan karena
memiliki bagian-bagian tertentu. Namun, jika suatu saat indera tersebut tidak bias menanggapi
rangsangan dengan baik berarti sedang ada gangguan. Gangguan tersebut dapat disebabkan karena
faktor usia maupun faktor dari luar. Mata adalah indera yang mampu menanggapi rangsang
cahaya. Hidung dapat menanggapi rangsang bau atau mencium aroma. Telinga menanggapi
rangsangan berupa suara sehingga manusia dapat mendengar. Lidah merupakan indera pengecap
yang dapat merasakan rasa makanan yang dikonsumsi manusia. Sedangkan kulit mampu
menanggapi rangsang berupa rasa sakit, suhu panas atau dingin, dan tekstur kasar atau halus.

3
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan sistem alat indera dan apa fungsinya ?
1.2.2 Apa saja macam-macam alat indera pada hewan invertebrata dan vertebrata ?
1.2.3 Bagaimana faal sistem indera pada hewan invertebrata dan vertebrata ?
1.2.4 Apa saja macam-macam alat indera pada manusia ?
1.2.5 Bagaimana faal sistem indera pada manusia ?
1.2.6 Sebutkan kelainan terkait sistem indera ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem alat indera dan apa fungsinya
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja macam-macam alat indera pada hewan invertebrata dan
vertebrata
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana faal sistem indera pada hewan invertebrata dan vertebrata
1.3.4 Untuk mengetahui apa saja macam-macam alat indera pada manusia
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana faal sistem indera pada manusia
1.3.6 Untuk mengetahui apa saja kelainan terkait sistem indera

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Fungsi Sistem Alat Indera


Alat indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan di luar tubuh. Alat indra
manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata), indra
pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba
(kulit). Pada setiap alat indra terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang dari luar tubuh.
Kemudian, saraf mengirim rangsang ikut ke otak, saat rangsang diterima otak dengan baik maka
kita dapat melihat, mendengar, mencium bau, mengecap/meraba. Alat indra harus dirawat dengan
baik, jika alat indra rusak tubuh kita tidak dapat bekerja dengan baik dan mengakibatkan kita tidak
dapat menikmati keadaan sekitar. Berikut ini fungsi alat-alat indera :
A. Indera Penglihat (Mata)
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata yaitu alis,
kelopak mata dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi mata dari gangguan
lingkungan. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi
mata dari benturan dan bulu mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran.
B. Indera Pendengar (Telinga)
Telinga terdiri dari Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap
dan mengumpulkan gelombang bunyi. Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi
dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam. Tiga tulang pendengaran (tulang martil,
landasan, dan sanggurdi) berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau
rumah siput.
C. Indera Penciuman (Hidung)
Hidung merupakan alat indra yang berfungsi sebagai pembau dan sebagai jalan pernapasan.
Bagian hidung yang sangat sensitif terhadap bau terdapat pada bagian atas (di dalam) rongga
hidung. Hidung juga merupakan pintu masuk udara pernapasan ke dalam tubuh, di dalam pintu
rongga hidung (bagian depan) terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berguna untuk
menyaring udara yang dihirup.

5
D. Indera Pengecap (Lidah)
Lidah merupakan suatu alat yang terdapat dalam mulut. Pada lidah terdapat indra pengecap.
Pada permukaan lidah terdapat bintil-bintil. Pada bintil-bintil tersebut terdapat ujung-ujung
saraf pengecap. Makanan dan minuman di dalam mulut kita akan merangsang ujung-ujung
saraf pengecap dari rangsang itu diteruskan ke otak. Oleh karena itu, kita mengecap makanan
dan minuman.Selain untuk mengecap, lidah berguna untuk mengatur agar makanan di dalam
mulut tercampur dengan air liur terkunyah dengan sebaik-baiknya. Lidah juga berguna untuk
mengucap kata-kata.
E. Indera Peraba (Kulit)
Kulit berfungsi sebagai indra peraba. Seluruh tubuh kita dilapisi oleh kulit, dengan kulit kita
dapat membedakan permukaan kasar, halus dan dapat membedakan benda panas dan benda
dingin. Kulit juga dapat berfungsi sebagai pelindung tubuh dengan cara melapisi tubuh.

2.2 Macam-Macam Alat Indera pada Hewan Invertebrata dan Vertebrata


A. Alat Indera Hewan Invertebrata
1. Sistem indera pada Protozoa
Pada umumnya tidak memiliki indera, tetapi peka terhadap rangsangan cahaya. Bila ada
cahaya kuat, amoeba dan paramaecium akan menjauh. Englena hanya memiliki alat
menerima rangsangan cahaya berupa bintik mata berwarna merah didekat eflagelnya bila
ada cahaya tersebut.

2. Sistem indera pada Porifera


Tubuh porifera belum membentuk jaringan atau organ. Maka dari itu, pada Phylum porfera
belum memiliki sistem indera. Karena struktur tubuhnya masih primitif.

6
3. Sistem indera pada Coelenterata
Hewan berongga seperti ubur-ubur memiliki sel-sel pigmen dan sel sensoriyang peka
terhadap cahaya serta sejumlah tentakel sebagai alat peraba. Obelia Terdapatsel-sel sensorik
yang tersebar dipermukaan tubuh terutama pada daerah tentakel padaobelia peka terhadap
rangsang sentuhan dan medusanya terdapat indra penglihat yaitu berupa bintik mata.

4. Sistem indera pada Platyhelminthes


Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintikmata
yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut
biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing pipih
memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies
jugamemiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur
keseimbangan),dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai)

5. Sistem indera pada Nemathelminthes


Alat indera yang utama pada Nemathelminthes adalah papilla, bristle atauamphid. Labial
papillam dan cephalic papilla adalah penonjolan cuticula yang berisi benang syaraf
(nerve fiber) dari syaraf papilla. Sensory bristle biasanya terdapat dimana-mana pada
permukaan tubuh. Amphid ialah invaginasi dari kutikula yang buntu. Diduga fungsi amphid
sebagai chemoreceptor. Beberapa jenis mempunyai matayang terletak pada sisi pharynx
termasuk bentuk pigment-cup dan lensa berasal darikutikula.

7
6. Sistem indera pada Annelida
Salah satu kelas dari Annelida adalah Polychaeta. Alat indera pada Polychaetaialah mata,
nuchal organ dan statocyst. Hanya cacing jenis errant yang mempunyaimata (kecuali
Sabellidae). Tetapi ada kalanya jenis errant juga tidak mempunyai mata.Letak mata pada
permukaan prostomium dan berjumlah 2 - 4 pasang. Ada yangsederhana dan ada yang
sudah berkembang dengan baik. Pada umunya ialah bentukretinal cup. Fungsi mata hanya
sebagai pengenal cahaya. Kebanyakan Polychaeta phototropic negatif. Selain lapisan sel
syaraf yang sensitive terhadap cahaya(retina) terdapat sebuah lensa.

7. Sistem indera pada Mollusca


Bekicot mempunyai dua pasang antena. Pada sepasang antenna yang panjang,diujungnya
terdapat mata sebagai indra penglihatan, sedangkan sepasang antena yang pendek
berfungsi sebagai indera peraba. Gurita yang merupakan anggota dari moluska,termasuk
dalam kelas Chepalopoda. Gurita memiliki penglihatan yang baik.Pupilgurita berbentuk
seperti lubang celengan sehingga dikuatirkan menderita kelainanrefraksi
berupaastigmat, tapi ternyata tidak jadi masalah bagi gurita yang berburudengan penerangan
yang kurang.

8
Mata gurita "bisa" membedakan polarisasi cahayatapi sepertinya buta warna. Dua organ
khusus yang disebut statocystyang terhubungdengan otak berfungsi sebagai alat pendeteksi
posisi horizontal. Orientasi mata guritadijaga oleh gerak otonomik (refleks) sehingga
bukaan pupil selalu horizontal.

8. Sistem indera pada Antrophoda


Insecta (serangga) merupakan salah satu anggota dari Arthropoda. Alat inderayang penting
pada serangga antara lain adalah mata majemuk dan mata sederhana(compound & simple
eyes), chemoreceptor sebagai alat pencium pada antenna dan alat perasa
pada mulut, serta berbagai bulu – bulu tactile ; beberapa jenis dilengkapi alat penghasil dan
peberima bunyi.
Mata majemuk terdiri dari ribuan mata kecil yang disebut ommatida. Tiapommatida bediri
sendiri tanpa mempredulikan ommatida yang lainnya. Ada 2 macammata majemuk yaitu
a. Mata majemuk aposisi adalah mata majemuk yang menyampaikan apapun yang dialihat
ke otak.
b. Mata majemuk superposisi adalah mata majemuk yang menghasilkan satu
bayangan penuh pada retina, seperti mata manusia.

9
9. Sistem indera pada Echinodermata
Echinodermata hanya memiliki alat indra khusus berupa system indera taktil dan
kemoreseptor

B. Sistem Indera pada Hewan Vertebrata


1. Sistem indera Pada Ikan

Indra ikan yang berkembang dengan baik adalah indra penglihat, pencium,
dan pendengar. Indra penglihat ikan terletak di kedua sisi kepalanya. Bola mata ikan tidak
dilindungi oleh kelopak, tetapi dilindungi oleh selaput tipis yang tembus cahaya. Ikan dapat
melihat dengan jelas di dalam air karena baik air maupun kornea ikan membiaskan cahaya
pada sudut yang sama. Sel-sel saraf penglihat pada ikan terdiri atas sel-sel batang dan sel-sel
kerucut. Sel- sel batang menyebabkan ikan dapat melihat dengan jelas di tempat yang
kurang menerima cahaya. Ikan juga dapat melihat warna walaupun hanya sampai tahap

10
tertentu. Ikan mudah melihat warna merah dan kuning,tetapi lebih sulit membedakan warna
hijau, biru, dan hitam.
2. Sistem indera pada Amfibi

Pada amfibi, misalnya katak, indra yang berkembang dengan cukup baik ialahindra
penglihat dan pendengar. Mata katak berbentuk bulat serta dilindungi olehkelopak mata atas
dan bawah. Bagian sebelah dalam mata terdapat membran niktitans,yaitu suatu selaput tipis
yang tembus cahaya.
Membran niktitans berfungsi untuk menjaga agar komea mata tetap lembapketika berada
di darat dan menghindari gesekan ketika katak menyelam dalam air. Halitu merupakan
bentuk penyesuaian sifat katak sebagai hewan amfibi. Lensa mata kataktidak dapat
berakomodasi. Oleh karena itu, katak hanya dapat melihat benda dengan jarak tertentu saja.
Indra pendengar katak adalah teliñga yang terdiri atas telinga luardan telinga dalam. Telinga
luar berupa sepasang selaput pendengar di sebelah kanandan kiri kepala. Selaput pendengar
berbentuk segitiga yang melebar di bagian luarnya.
Apabila terkena getaran atau bunyi, selaput pendengar akan bergetar. Getarandan selaput
pendengar diteruskan oleh tulang pendengar ketingkap jorong. Selanjutnya,getaran dari
tingkap jorong akan diteruskan oleh cairan limfa ke saraf pendengar. Akhirnya, getaran oleh
saraf pendengar diteruskan ke otak dalam bentuk impuls saraf.

3. Sistem indera pada Reptilia


Indra pada reptilia yang berkembang dengan baik adalah indra pencium. Kadal,komodo,
dan ular memiliki indra pencium yang disebut organ Jacobson. OrganJacobson ditemukan
pertama kali pada abad ke-19 oleh seorang ilmuwan Denmark yang bernama L.L. Jacobson.
Indra tersebut terletak di langit-langit rongga mulut.Kadal, ular, dan komodo sering

11
menjulurkan lidahnya untuk mencium bau mangsa dengan cara mengambil bau yang telah
ditinggalkan mangsanya di udara dan di tanah.
Lidah itu kemudian ditarik dan ditempelkan pada organ Jacobson untuk menyampaikan bau.
Sebagai pemakan bangkai, kornodo memiliki indra pencium yang sangat tajam. Hewan ini
dapat mencium darah segar dari jarak empat kilometer. Namun, indra reptilia yang lain
belum berkembang dengan baik. Beberapajenis ular,misalnya ular derik, memiliki indra
yang peka terhadap rangsang panas. Indra itu begitu peka sehingga dapat membedakan
dua benda dengan suhu yang hanya berbedasepersepuluh ribü derajat celsius. Dengan indra
tersebut, ular dapat berburu mangsa pada waktu gelap.

4. Sistem indera pada Burung

Indra penglihat dan indra keseimbangan burung berkembang dengan baik.Kedua macam
indra tersebut memungkinkan burung dapat terbang lurus, menukik,atau membelok dengan

12
cepat. Indra keseimbangan burung terletak di dalam ronggatelinga dan berhubungan dengan
otak kecil.
Otak kecil burung berukuran besar karena berkembang dengan baik sebagai pusat
keseimbangan tubuh burung pada saat terbang. Sebagian besar burung memilikiindra
penglihat yang sangat membantu burung untuk mendapatkan makanan, untukmenemukan
musuh, maupun untuk terbang. Mata burung mampu berakomodasidengan cara mengubah
bentuk lensa matanya. Pada saat burung melihat bendayang jauh, lensa mata burung akan
memipih. Sebaliknya, pada saat burung melihat bendayang dekat, lensa mata burung akan
mencembung.

5. Sistem Indera Pada Mamalia


Pada umumnya semua jenis indera yang dimiliki oleh manusia juga dimilikioleh
mamalia. Mamalia memiliki lima macam alat indera. Masing-masing alat indratersebut juga
berkembang dan berfungsi dengan baik. Beberapa jenis mamalia, bahkan memiliki alat
indra dengan kepekaan yang sangat kuat terhadap rangsangan. Kucing memiliki tiga macam
indra istimewa, yaitu indra penglihat, pendengar,dan peraba. Mata kucing dapat melihat
dengan baik meskipun pencahayaan dilingkungan redup atau agak gelap pada malam hari.
Dalam keadaan demikian, sinarmatanya berwarna kehijauan. Warna hijau itu berasal dari
pantulan suatu lapisan di bagian belakang matanya. Pendengaran kucing sangat tajam
karena daun telinganyamampu menangkap getaran bunyi sebanyak-banyaknya.
Anjing memiliki indra pencium dan pendengar yang sangat baik. Daya penciumannya
yang tajam membuat anjing mampu mengikuti bau mangsanya sampai beberapa kilometer.
Anjing pelacak dapat menemukan persembunyian seorang penjahat dengan mencium jejak.
Telinga anjing juga dapat digerakkan danditegakkan sehiñgga mampu menangkap getaran
bunyi dengan sangat baik.
Indra pendengar kelelawar sangat baik, namun indra penglihatnya kurang berkembang.
Ketika terbang di malam han, kelelawar mengeluarkan bunyi berfrekuensi lebih tinggi darip
ada 20.000 getaran tiap detik (ultrasonik) yang tidak dapat didengar oleh manusia.
Gelombang bunyi yang dikeluarkan akan mengenaimangsa atau rintangan di sekitamya dan
dipantulkan kembali kepadanya. Pantulan gelombang bunyi tersebut diterima telinga
kelelawar yang berukuran besar kemudiandisampaikan ke pusat pendengaran di otak.

13
Melalui cara inilah kelelawar mengetahui keberadaan mangsa atau rintangan di sekitamya.
Prinsip semacam ini juga dipakai oleh manusia dalam membuat radar.

2.3 Faal Sistem Indera pada Hewan Invertebrata dan Vertebrata


A. Faal Sistem Indera Hewan Invertebrata
1. Protozoa
Protozoa pada umumnya tidak memiliki indera. Meskipun demikian protozoa peka terhadap
rangsangan, yaitu terhadap rangsang yang lembut akanmendekat dan terhadap rangsang
yang kuat akan menjauh. Euglena salah satu jenis protozoa memiliki bintik mata yang dapat
menerima rangsang cahaya.
2. Porifera
Tubuh porifera belum membentuk jaringan atau organ. Maka dari itu, pada Phylum porifera
belum memiliki sistem indera. Karena struktur tubuhnya masih primitive.
3. Plathyelminthes
Contoh Cacing pipih (Planaria sp), contohnya planaria memiliki sepasang bintik mata pada
bagian interior tubuhnya. Bintik mata tersebut sangat pekaterhadap rangsangan cahaya.
Planaria cenderung bergerak menjahui cahaya.
4. Nemathelminthes
Alat indera yang utama pada Nemathelminthes adalah papilla, bristle atauamphid. Labial
papillam dan cephalic papilla adalah penonjolan cuticula yang berisi benang syaraf (nerve
fiber) dari syaraf papilla.
5. Coelenterate
Hewan berongga seperti ubur-ubur memiliki sel-sel pigmen dan sel sensoriyang peka
terhadap cahaya serta sejumlah tentakel sebagai alat peraba.
6. Molusca
Contoh pada Bekicot (Achatina fulica) Kelas Gastropoda memiliki dua pasang tentakel
yaitu sepasang antena panjang yang diujungnya terdapat sepasangmata sebagai indera
penglihat dan sepasang antena pendek yang berfungsi sebagaiindera peraba.
7. Annelida
Contoh pada Cacing tanah (Lumbricus terrestris) memiliki dua macamindera yang
berkembang dengan baik yaitu (1) indera penerima rangsang cahayayang terdapat di lapisan

14
kulit bagian dorsal, dan banyak terkumpul di daerahujung tubuh terutama di ujung anterior
(2) sel-sel sensori yang peka terhadaprangsang sentuhan

8. Echinodermata
Echinodermata hanya memiliki alat indra khusus berupa system inderataktil dan
kemoreseptor.
9. Insecta
Serangga memiliki dua macam indera yang berkembang dengan baik yaitusepasang antena
yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Seranggamemiliki indera penglihatan
berupa mata tunggal (oseli), mata majemuk (matafaset) dan ada pula yang memiliki
keduanya.
B. Faal Sistem Indera Hewan Vertebrata
Pada dasarnya sistem saraf vertebrata mirip dengan manusia, karena sama-sama
mempunyai sistem saraf pusat. Perbedaanya terletak pada tingkatkesempurnaanya (tingkat
perkembangannya).
1. Pisces
 Indera pencium pada ikan terdapat didekat mulutnya. Ikan memiliki indra penciuman
yang sangat sensitif. Kebanyakan ikan memiliki hidung yangletaknya di samping
kepalanya.
 Indra perasa dan peraba pada ikan saling berkaitan satu sama lain dan sangatsensitif.
Indra yang terletak di kulit dan kumisnya bisa merasakan air tawar,air asin, atau air pahit.
Sedangkan indra perasa mereka ialah kuncup yang adadi dalam mulut, kulit kepala, lidah,
dan bibirnya.
 Untuk mengetahui tekanan air ikan memiliki gurat sisi yang terletak di tengah badan ikan
membujur dari tutup insang sampai ke ekor. mekanismekerjanya adalah tekanan air→
pori-pori gurat sisi→ cairan gurat sisi→ saraf otak.
2. Amphibi
Indera katak yang berkembang baik adalah mata dan pendengarannya. Mata katak tidak
dapat berakomodasi. Alat pendengaran katak terdiri atas dua bagian yaitu bagian tengah
dandalam. Getaran suara pertama kali diterima oleh gendang suara yang diteruskan ke tulang
pendengaran selanjutnya melaluicairan limfe diteruskan ke saraf pendengaran

15
3. Reptil
Pada kebanyakan reptil, indera mereka tidak begitu memiliki keisimewaankecuali pada reptil
pemakan bangkai, indera yang berkembang baik adalahindera penciuman.
 Indera penciuman (Organ Jacobson). Organ Jacobson ditemukan pertama kali pada abad
ke-19 oleh seorang ilmuwan Denmark yang bernama L.L.Jacobson. Indra tersebut
terletak pada langit-langit rongga mulut.
 Indra peraba (kulit terdapat sisik). Sisik pada perut ular bisa menangkapgetaran
manusia/hewan lainnya, sehingga ular dapat mendeteksi keberadaanmakhluk hidup lain
di dekatnya.
 Indera pendengar (Telinga) Ular tidak memiliki daun telinga dan gendangtelinga,
sehingga tidak begitu memiliki keistimewaan pada indera pendengarannya.
 Indera perasa (Lidah) Sama halnya dengan Amphibi, Reptil tidak dapatmerasakan rasa
makanan pada lidah mereka. Pada reptil jenis bunglon, lidahmereka bisa menjulur sampai
sangat panjang (ada yang panjang lidahnyasetengah dari panjang tubuhnya) sehingga
memudahkan untuk menangkap mangsanya.
4. Mamalia
Pada dasarnya sistem saraf vertebrata mirip dengan manusia, karena sama-sama mempunyai
sistem saraf pusat. Tetapi terdapat perbedaan pada hewan-hewan mamalia lainnya. Indera
mamalia umumnya berkembang dengan baik. Kepekaan indera pada masing- masing
mamalia berbeda- beda misalnnya kuncing, anjing mempunyai indera pendengaran yang
istimewa.

2.4 Macam-Macam Alat Indera pada Manusia


Alat Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor khusus. Sel-sel reseptor
inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang berdasarkan fungsinya, sel-sel
reseptor ini dibagi menjadi dua, yaitu interoreseptor dan eksoreseptor. Interoreseptor ini berfungsi
untuk mengenali perubahanperubahan yang terjadi di dalam tubuh. Sel-sel interoreseptor terdapat
pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, dan
lain sebagainya. Sel-sel ini dapat mengenali berbagai perubahan yan g ada di dalam tubuh seperti
terjadi rasa nyeri di dalam tubuh, kadar oksigen menurun, kadar glukosa, tekanan darah
menurun/naik dan lain sebagainya. Eksoreseptor adalah kebalikan dari interoreseptor, eksoreseptor
berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi di luar tubuh. Yang
16
termasuk eksoreseptor yaitu: indera pembau (hidung), indera pengecap (lidah), indera penglihat
(mata), Indera pendengar (telinga), dan indera peraba (kulit).
1. Alat Indera Pembau (Hidung)
Indera Pembau merupakan salah satu dari lima indra yang dimiliki manusia. Sebagai
bagian dari sistem panca indera manusia, indera pembau berperan untuk mendeteksi bau atau
aroma daan sebagai jalan pernapasan. Hidung juga merupakan pintu masuk udara pernapasan
ke dalam tubuh, di dalam pintu rongga hidung (bagian depan) terdapat rambut halus dan selaput
lendir yang berguna untuk menyaring udara yang dihirup.
 Struktur anatomi indera pembau
Berkaitan dengan indera pembau, Allah SWT dalam Surah Yusuf Ayat 94. Artinya:
Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka: "Sesungguhnya
aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu
membenarkan aku)". (QS. Yusuf: 94). Terdapat beberapa bagian pada indera penciuman
manusia. Bagian-bagian tersebut meliputi:
a) Tulang hidung fungsinya melindungi hidung dari benturan kecil, dan untuk menyangga
hidung untuk terlihat lebih indah
b) Rongga hidung berfungsi adalah untuk menyebarkan udara terutama oksigen bagian
terluar tubuh tenggorokan menuju ke jaringan bagian paru paru yang merupakan bagian
akhir dari proses.
c) Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara.
d) Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas.
e) Selaput lendir (Mukus) berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra
pembau.
f) serabut saraf ke otar berfungsi untuk mengirimkan sinyal yg diterima oleh reseptor
g) Serabut Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan ke otak.

17
 Fungsi alat indera pembau yaitu :
Mukosa hidung yang melapisi rongga hidung serta sinus paranasal juga akan
mengondisikan udara yang masuk yang dibutuhkan untuk menghangatkan atau
melembabkan. Selain itu, ada juga beberapa fungsi indera pembau lainnya yang sangat
penting untuk anda ketahui. Fungsi-fungsi tersebut meliputi:
a) Pernafasan
Fungsi pertama dari indera pembau adalah untuk bernapas. Udara akan mengalir
masuk serta keluar selama bernapas normal. Lapisan di dalam hidung mempunyai
banyak pembuluh darah pada permukaannya. Darah nantinya akan mengalir lewat
hidung dan akan menghangatkan udara ketika bernapas. Selain itu, hidung juga akan
melembabkan udara sebelum sampai ke paru paru. Udara nantinya akan masuk ke dalam
tubuh lewat hidung serta dihangatkan, dilembabkan dan disaring. Panas dan juga
kelembaban yang sama nantinya akan ditangkap setiap anda menghembuskan napas.
b) Penciuman
Penciuman juga menjadi fungsi dari indera pembau. Penciuman merupakan
komponen kunci ingatan, ketertarikan fisik serta koneksi emosional. Saraf penciuman
merupakan saraf kranial yang membuat komunikasi antara hidung dan otak terjadi.
c) Pembau
Fungsi indera pembau juga berhubungan erat dengan indera perasa atau indera
pengecap. Meski indra pengecap terpisah dari penciuman, akan tetapi hidung
mempunyai peran penting tentang bagaimana cara lidah bisa merasakan rasa.
 Mekanisme kerja indera pembau
Saat menghirup udara untuk bernafas, bau sekitar juga ikut ke dalam hidung. Di dalam
rongga hidung, bau akan larut di dalam lendir. Setelah itu rangsangan bau tersebut akan
diterima oleh ujung-ujung saraf pembau serta diteruskan ke pusat penciumandan saraf
pembau. Setelah itu otaklah yang memproses ingatanakan bau tersebut sehingga manusia
mengetahuidan dapat membau aroma tersebut.

18
2. Alat Indera Pengecap (Lidah)
Indera pengecap merupakan salah satu alat untuk merasakan rasa yang ditimbulkan oleh
makanan atau bahan lainnya. Lidah juga merupakan organ muskular yang menonjol ke dalam
kavum oris dari permukaan inferior. Wongko (2013) Otot-otot lidah merupakan otot bercorak
seperti otot skelet, dan terdiri dari otot ekstrinsik (mempunyai origo di luar lidah) dan intrinsik
(mempunyai origo di dalam lidah).
 Struktur indera pengecap (lidah)
Pada bagian atas lidah bentuk seperti huruf V yang disebut sebagai sukul terminal,
bagian ini permukaan aterior dan prmukaan posterior. dua per tiga bagian anterior, dan satu
per tiga bagian posterior (Faiz dan Moffat, 2004). Dua pertiga bagian anterior lidah terdapat
di dalam rongga mulut dan satu per tiga bagian posterior dari lidah terletak di dalam faring
(Snell, 1997). Adapun struktur anatomi indera pengecap meliputi:
a) Permukaan anterior itu juga terdiri dari beberapa bagian yaitu puncak ujung lidah
sampai ke bagian tubuh lidah. Permukaan posterior lidah bawah terdiri dari tubuh lidah
dan puncak lidah. Fungsi dari bagian atas lidah adalah untuk mengecap rasa sebab
permukaan atas lidah akan bersentuhan langsung dengan makanan atau minuman yang
masuk ke dalam mulut manusia.
b) Akar Lidah terletak di antara tulang hyoid dan juga bagian ragang bawah lidah,
punggung pada bagian akar ini mempunyai posisi duduk di bagian orofaring, akar lidah
memiliki fungsi sebagai penggerak lidah karena tanpa adanya akar lidah tak akan bisa
begerak bebas.
c) Tubuh Lidah Dua pertiga dari lidah merupakan tubuh lidah yang memiliki bagian kasar
dinamakan papilla lingual dan dikelilingi oleh gogo lateral dan permukaan anterior.
Papilla di tubuh lidah ini sendiri memiliki fungsiuntuk mendeteksi rasa yang berbeda
dari setiap makanan, minuman atau benda asing yang masuk ke mulut.
d) Lingual tonsil merupakan bagian dari sistem limfatik, fungsi utama tonsil adalah sebagai
salah satu pertahanan tubuh dalam memerangi infeksi.
e) Adenoid adalah bagian yang dari lidah yang mempunyai fungsi untuk memerangi
infeksi sehingga apabila ada kuman serta bakteri yang dicap oleh lidah makan adenoid
inilah yang memiliki tugas untuk memerangi bakteri atau kuman tersebut.
f) Kuncup lidah adalah struktur yang terdapat pada bagian permukaan lidah dan memiliki
tugas sebagai pencipta resep untuk rasa karena di dalam kuncup lidah terdapat kurang
19
lebih 300 selera terutama pada lidah orang dewasa, kuncup lidah bisa mengecap rasa
manis, asam, pahit dan juga asin.
g) Frenulum merupakan bagian lidah yang memiliki bentuk lapisan tipis jaringan yang
memiliki fungsi sebagai penghubung di antara lidah dengan dasar mulut.
h) Otot lidah merupakan bagian yang tak kalah penting dari lidah karena tanpa adanya otot
lidah ini maka lidah tak akan bisa bergerak, karena lidah merupakan massa yang terdiri
dari beberapa otot dan otot satu dengan otot lainnya yang ada di dalam lidah ini daling
terhubung satu sama lain. Otot yang ada di dalam lidah dibagi menjadi dua kelompok
yakni kelompok lidah intriksik dan juga kelompok lidah ekstrinsik.

 Fungsi indera pengecap (lidah)


Lidah memiliki fungsi utama sebagai indera pengecap, alat bantu berkomunikasi,
mengunyah, dan menelan makanan. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
a) Alat pengecap Semua papillae pada lidah memiliki alat perasa untuk merasakan
makanan, minuman, atau apa pun yang masuk ke dalam mulut. Secara umum, lidah bisa
mengecap empat rasa utama, yaitu manis, asam, pahit dan asin. Rasa kelima adalah
umami atau gurih yang umum dapat dirasakan pada monosodium glutamate atau MSG.
b) Membantu komunikasi Lidah bekerja sama dengan bibir dan gigi untuk membuat suara
yang keluar dari dalam tenggorokan menjadi jelas dan mudah untuk dipahami oleh lawan
bicara. Tanpa lidah, perkataan seseorang akan sulit dipahami.
c) Membantu mengunyah makanan Karena bisa bergerak bebas di dalam mulut, lidah
berfungsi membantu mengolah makanan dan minuman dari padat menjadi lembek,
sehingga mudah untuk ditelan.
20
d) Membantu menelan makanan Setelah makanan dikunyah dan menjadi halus, lidahlah
yang akan mendorong makanan ke dalam tenggorokan, lalu masuk ke dalam lambung
dan diolah oleh organ pencernaan.
 Mekanisme kerja indera pengecap (lidah)
Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-
ujung saraf pengecap. Setelah itu rangsangan tersebut diteruskan ke pusat saraf pengecap di
otak. Lalu otak menanggapi rangsang tersebut sehingga manusia dapat merasakan rasa
makanan atau minuman tersebut.

3. Alat Indera Penglihatan (Mata)


Mata adalah indera penglihatan. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas cahaya
pada retina, lalu dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus mengalihkan rangsangan ini
ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan. Berkaitan dengan panca indra penglihat
Irianto (2013) berpendapat bahwa mata merupakan indra penglihatan. Mata adalah organ indera
yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebut fotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan
reseptor, sistem lensa untuk memusatkan cahaya pada reseptor dan system saraf untuk
menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.
 Struktur anatomi indera penglihatan (mata)
Indera penglihatan dikemas dengan begitu cermat dan dibentuk dari sejumlah unsur penting
sehingga memiliki bagian-bagian tertetu. Adapun bagiannya sebagai berikut:
1) Sklera
Sklera merupakan dinding bola mata yang terdiri atas jaringan ikat kuat yang tidak
bening dan tidak kenyal dengan tebal ± 1 mm. Pada sklera terdapat insersi atau
perlekatan 6 otot penggerak bola mata. Skelara berfungsi untuk membungkus dan
melindungi bola mata dari kerusakan.
2) Kornea
Pada bagian depan skera terdapat bagian bening yang terlihat cembung, bagian ini
disebut kornea. Kornea berfungsi untuk melindungi lensa mata dan meneruskan cahaya
yang masuk ke mata. Kornea selalu dibasahi oleh air mata, tidak memiliki pembuluh
darah dan bersifat tembus cahaya.

21
3) Retina
Retina adalah bagian dinding paling dalam dari mata yang berfungsi untuk menangkap
bayangan benda karena memiliki sel yang peka terhadap cahaya. Retina merupakan
bagian yang memiliki reseptor cahaya yang terdiri dari sel-sel saraf yaitu:
a. Sel Batang (Basilus), merupakan sel yang peka terhadap cahaya tidak kuat ( lebih
berperan saat malam hari atau dalam keadaan gelap)
b. Sel Kerucut (Konus), merupakan sel yang peka terhadap intensitas cahaya yang kuat
( lebih berperan saat siang hari atau dalam keadaan terang)
4) Iris
Iris merupakan bagian dari uvea anterior dan melekat di bagian perifer dengan badan
siliar. Bagian depan iris tidak memiliki epitel, sedangkan di bagian belakang terdapat
epitel yang berpigmen sehingga memberikan warna pada iris, iris berfungsi untuk
mengatur pergerakan pupil sesuai dengan intensitas cahaya yang masuk.
5) Pupil
Pupil adalah bagian lubang yang terdapat pada bagian tengah iris yang berfungsi untuk
mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. Pupil akan melebar apabila
sedikit cahaya yang masuk ke mata (dalam keadaan semakin gelap) , dan akan mengecil
apabila banyak cahaya yang masuk ke mata (dalam keadaan semakin terang). Proses
membesar dan mengecilnya Pupil berguna agar cahaya yang masuk tidak berlebihan dan
tidak terlalu sedikit agar kita tetap dapat melihat dengan baik.
6) Lensa
Lensa berbentuk bikonvek bening yang tembus cahaya yang terletak di belakang iris dan
di depan korpus vitreosus dengan ketebalan sekitar 5 mm dan berdiameter 9 mm pada
orang dewasa. Permukaan lensa bagian posterior lebih melengkung dibandingkan
bagian Lensa memiliki daya bias total hanya 20 dioptri atau sepertiga dari daya bias
total mata. Namun, lensa sangat penting karena sebagai respon terhadap sinyal saraf dari
otak, lengkung permukaannya dapat mencembung sehingga memungkinkan terjadinya
akomodasi.
7) Kelenjar lakrima (kelenjar air mata)
Kelenjar Lakrima merupakan bagian mata yang berfungsi untuk menghasilkan air mata
yang akan membasahi kornea, melindungi mata dari kuman, menjaga mata dan kelopak
mata bagian dalam agar tetap lembut dan sehat.
22
8) Saraf optic
Saraf optik merupakan bagian yang berfungsi untuk memberikan informasi visual yang
diterima dan diteruskan ke otak.
9) Titik buta
Titik Buta merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan dan membelokkan
berkas saraf menuju ke otak. Pada titik buta tidak terdapat sel-sel yang peka terhadap
rangsangan cahaya. Oleh karena itu apabila bayangan benda jatuh pada bagian ini, maka
kita tidak dapat melihat.

 Fungsi indera penglihatan


Terdapat beberapa fungsi indera penglihat pada manusia. Fungsi-fungsi tersebut meliputi:
a) Sebagai alat komunikasi Mungkin komunikasi dengan mata tidak selalu dilakukan,
namun terkadang bisa memberikan kode dengan mata untuk mengisyaratkan sebuah
tindakan.
b) Estetika Mata menjadi fungsi keindahan dilihat dari sisi atau unsur artistiknya. Pada
sebagian orang, mata memiliki corak warna yang beragam seperti biru, coklat, hitam
pekat, atau abu-abu. Ini bisa menjadikan fungsi mata tidak hanya untuk melihat, tapi
juga untuk keindahan
c) Mengawasi segala hal yang mungkin membahayakan Dengan melihat bisa menjadi
lebih awas dan waspada dengan apa yang ada di sekitar dan bisa terhindar dari sesuatu
yang membahayakan yang bisa dihindari karena melihat terlebih dahulu.
d) Sebagai keseimbangan Mata sebagai keseimbangan akan membuat bisa berdiri dengan
tegak karena maata merupakan bagian kecil dari sistem vestibular yaitu sistem
keseimbangan tubuh.
23
e) Koordinasi. Dengan menggunakan mata akan mendapatkan informasi secara visual.
Sehingga otak akan siap dan juga mengerti tindakan apa yang harus dilakukan.
 Mekanisme kerja indera penglihatan
Mata bekerja saat merima cahaya. Pantulan cahaya dari suatu benda masuk melalui pupil,
kemudian diteruskan ke dalam lensa mata. Setelah itu lensa mata mengarahkan cahaya,
sehingga bayangan benda jatuh pada retina. Ujung-ujung saraf retina menyampaikan
bayangan benda tersebut ke otak. Selanjutnya otak mengolah bayangan tersebut sehingga
benda tersebut dapat kita lihat.

4. Alat Indera Pendengar (Telinga)


Organ indera pendengar merupakan Telinga yang mempunyai peranan penting dalam proses
mendengar dan keseimbangan. Indera pendengaran termasuk indera yang terletak di dalam
telinga. Iswati dan Nurhastuti (2018) Telinga merupakan alat untuk menerima getaran yang
berasal dari benda yang bergetar, dan memberikan kesan suara pada kita. Getarannya dapat
berasal dari udara dan dapat pula berasal dai benda padat atau benda cair, antara benda yang
bergetar dengan telinga harus ada medium yaitu udara.
 Struktur anatomi indera pendengar
Secara umum, telinga manusia dibagi menjadi 3 (tiga) bagian. Ketiga bagian tersebut
adalah;
a) Telinga bagian luar Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai
membran timpani. Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Pada liang
telinga sepertiga bagian luar adalah rangka tulang rawan, sedangkan dua pertiga bagian
dalam adalah terdiri dari tulang. Panjasngnya kira-kira 2 ½-3 cm. Membran timpani
mengalami vibrasi dan kemudian akan diteruskan ke tulangtulang pendengaran yaitu
malleus, incus dan stapes.
b) Telinga bagian tengah Telinga tengah Terdiri dari membran timpani sampai tuba
eustachius, yang terdiri dari tulang-tulang pendengaran yaitu malleus, incus dan stapes.
Tulang telinga tengah saling berhubungan satu sama lain. Prosesus malleus melekat pada
membran timpani, malleus melekat pada inkus dan inkus melekat ada stapes dan stapes
melekat pada oval window. Saluran eustachius menghubungkan ruang telinga tengah
dengan nasofaring, sehinggan berfungsi sebagai penyeimbang tekanan udara pada kedua
sisi ruangan tersebut.
24
c) Telinga bagian dalam Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berbentuk
spiral. Ukuran panjang koklea berkisar 3 cm, dan juga terdapat vestibular yang tediri dari
3 buah kanalis semisirkularis. Kanalis semisirkularis saling berhubungan secara tidak
lengkap dan membentuk lingkaran yang tidak lengkap pula. Skala timpani dan vestibula
berisi perilimfa, skala media berisi endolimfa. Dasar skala vestibuli disebut sebagai
membran vestibule (Reissner’s membrane), sedangkan dasar skala adalah membrane
basalis, dan pada membrane tersebut terletak organ corti.

 Fungsi indera pendengar


Sedikitnya terdapat 3 (fungsi) dari telinga manusia. Ketiga fungsi tersebut adalah:
1) Sebagai alat indera pendengaran Fungsi utama telinga adalah sebagai alat indera
pendengaran. Dengan telinga, kita bisa mendengarkan getaran suara sehingga kita bisa
mendengar. Organ telinga menangkap getaran gelombang suara yang masuk dari telinga
bagian luar, setelah itu gelombang tersebut akan melalui beberapa proses tahapan, lalu
diterima oleh otak dan direspon, sehingga suara bisa kita dengarkan.
2) Sebagai pengatur keseimbangan tubuh Selain untuk mendengar, telinga juga berfungsi
untuk mengatur keseimbangan tubuh. Terdapat struktur khusus pada organ telinga yang
memiliki fungsi sebagai pengatur dan menjaga keseimbangan tubuh karena telinga juga
berhubungan dengan saraf-saraf otak.
3) Sebagai fungsi keindahan Telinga juga memiliki fungsi keindahan. Adanya telinga di
kedua sisi bisa dimanfaatkan untuk fungsi keindahan. Bagi para wanita biasanya
memakai perhiasan berupa anting-anting atau pun aksesoris lain yang dilekatkan di
kedua telinganya.

25
 Mekanisme kerja indera pendengar
Dimulai dari adanya getaran suara (F 16 – 2000 Hz), ditangkap oleh daun telinga l.telinga
luar menggetarkan membran tympani getaran diteruskan melalui tulang-tulang pendengaran
di lubang tengah tulang stapes cairan endolinpe di dalam labirin ditangkap oleh organ corti.
Getaran bunyi yang masuk disebut getaran mekanis diubah getaran elektris oleh nervus
cocklearis disalurkan ke pusat-pusat di otak lobus temporalis sehingga terjadi kesadaran
bunyi. Vestibularis Syaraf pendengaran Koklearis Keluar dari otak kecil melalui nervus
vertibularis yang terletak pada titik pertemuan antara pons dan membaran oblongato
kemudian bergabung dengan nervus coklearis menuju telinga. Di dalam telinga ia berpisah.
Vestibularis organ keseimbangan N. Cocklearis koklea (rumah siput) N. Cocklearis dan
serabut-serabut sarafnya berasal dari lobus temporalis. Kemudian keluar menuju nukleus
khusus yang berada tepat di belakang thalamus menuju ke telinga. Saraf ini bergabung
dengan Nervus Vestibularis.

5. Alat Indera Peraba (Kulit)


Indra peraba adalah satu dari lima panca indra manusia yang membuat kita bisa merasakan
sesuatu yang kasar, halus, panas dan juga dingin dari permukaan benda melalui bagian tubuh
manusia yaitu kulit. Sebuah temuan ilmiah membuktikan bahwa urat saraf yang tersebar dalam
lapisan kulit merupakan yang paling sensitif terhadap pengaruh panas dan dingin. Kulit
manusia sendiri bisa merasakan segala jenis ragam tekanan, tekstur, rasa sakit dan juga gerakan.
Pada kulit terdapat beberapa reseptor untuk mendeteksi sesuatu, anatara lain:
- Korpusuka meissner: terletak dekat permukaan kulit, berfungsi untuk menerima
rangsanagan sentuhan / ranaan.
- Korpususka pacini: terletak di bawah lapisan dermis, berfungsi menerima rangsangan
tekanan.
- Korpusuka ruffini: terletak di lapisan dermis, berfungsi untuk menerima rangsangan dingin.
- Korpusuka ujung saraf terbuka: terletak di lapisan epidermis, peka terhadap rasa nyeri/sakit.
 Struktur anatomi indera peraba
Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, serta hipodermis. Penjelasannya
seperti berikut:

26
a) Epidermis
Epidermis merupakan beberapa macam lapisan kulit manusia terluar yang dinamakan
kulit ari yakni lapisan kulit yang tahan terhadap air dengan ketebalan berbeda beda
disesuaikan dengan fungsinya. Untuk bagian kulit yang tebal ada di bagian telapak
tangan dan juga telapak kaki. Sementara untuk kulit yang tipis ada di bagian tubuh lain
selain kulit telapak tangan dan juga kaki. Ada beberapa fungsi dari lapisan epidermis,
yakni:
1) Sebagai penghalang untuk melindungi tubuh terhadap patogen atau mikroba yang
berbahaya untuk tubuh.
2) Untuk memberikan ketahanan mekanis tubuh.
3) Untuk memberikan warna kulit.
4) Untuk melindungi tubuh dari risiko paparan berlebih sinar ultraviolet atau UV
Lapisan epidermis sendiri terdiri dari 4 lapisan, yakni lapisan tanduk, lapisan malphigi,
lapisan spinosum dan juga lapisan basal.
 Lapisan tanduk (stratum korneum) yaitu lapisan kulit terluar yang mengalami
deskuamasi yakni pengelupasan lapisan paling luar yang terjadi terus menerus.
Lapisan ini tidak dilapisi pembuluh darah sehingga pengelupasan tidak
menimbulkan rasa sakit dan tidak mengeluarkan darah yang berguna untuk
mencegah masuknya bakteri dan mengurangi penguapan cairan.
 Lapisan malphigi (stratum granulosum)yaitu lapisan kulit yang tersusun dari sel
hidup dan memperoleh nutrisi dari pembuluh kapiler di lapisan dermis. Lapisan
malphigi ini berguna untuk memberikan warna pada kulit manusia.
 Lapisan Spinosum (stratum germinativum) yaitu lapisan kulit yang tersusun dari sel
dengan bentuk tak beraturan yang bisa membelah diri berguna untuk menjaga
kekuatan serta kelenturan kulit.
 Lapisan basal (stratum germinativum) yaitu lapisan kulit yang terus membelah diri
untuk memperbarui epidermis yang sudah rusak. Ini adalah lapisan terbawah
epidermis yang akan membentuk kulit baru.
b) Dermis
Dermis merupakan lapisan kulit yang ada pada bagian bawah lapisan epidermis. Lapisan
ini lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis yakni sekitar 2,5 mm yang terdiri dari 3
bagian, yakni:
27
1) Fibrolas yaitu Sel di dermis dengan fungsi untuk mensintesis matriks ekstraseluler
dan juga kolagen.
2) Makrofag yaitu Sel yang berfungsi di jaringan yang berasal dari sel darah putih atau
leukosit.
3) Adiposit yaitu Sel di dermis yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
lemak. Sel tersebut merupakan penyusun dari jaringan adipose dan juga jaringan
penghantar areolar
c) Hipodermis
Hipodermis merupakan bagian kulit yang ada di bawah lapisan dermis yakni lapisan
yang paling banyak mengandung lemak yang berguna sebagai cadangan makanan,
membantu memberikan perlindungan tubuh dari benturan dan fungsi lain yakni untuk
menahan di bagian tubuh. Hipodermis ini merupakan lapisan paling dalam dari kulit
yang memiliki pembuluh darah, limfa dan juga sistem saraf yang letaknya sejajar
dengan permukaan kulit. Beberapa fungsi dari hipodermis tersebut diantaranya adalah:
1) Membantu menyangga tubuh bagian dalam terhadap benturan.
2) Memberikan bentuk tubuh.
3) Menyediakan makanan karena merupakan tempat lemak berkumpul
4) Membantu untuk mempertahankan suhu tubuh.

28
 Fungsi indera peraba
Sebagai lapisan terluar dari tubuh, tentunya ada cukup banyak fungsi dari indra peraba yang
akan kami jelaskan beberapa diantaranya berikut ini:
a) Pelindung Tubuh Dengan adanya indra peraba yakni kulit sebagai bagian paling luar
dari tubuh, maka tubuh akan terlindung dari segala ancaman seperti sinar matahari,
mikroorganisme berbahaya, mengurangi kerusakan karena benturan dan juga
melindungi tubuh dari kontak langsung bahan bahan kimia.
b) Indra Peraba Kulit memiliki begitu banyak ujung persarafan sehingga pada saat
menerima rangsangan akan langsung dirasakan tubuh. Contohnya adalah panas, dingin,
sentuhan, nyeri dan masih banyak lagi.
c) Alat Pembuangan Indra peraba yakni kulit adalah tempat keluarnya keringat yakni sisa
dari metabolisme yang terdiri dari banyak unsur yang sudah tidak diperlukan tubuh.
d) Kulit manusia akan mengeluarkan keringat setiap hari lewat pori pori yakni rongga kecil
yang ada di permukaan kulit.
e) Mengatur Suhu Tubuh Indra peraba yakni kulit juga akan menjaga supaya suhu tubuh
tidak terpengaruh dengan suhu disekitarnya. Ini mengartikan jika kulit akan
mengusahakan supaya suhu tubuh tidak berubah meski sedang terjadi perubahan suhu di
lingkukngan sekitar.
f) Untuk Tempat Menyimpan Lemak Pada bagian bawah lapisan dermis kulit berguna
untuk menyimpan lemak berbentuk tetesan lemak yang akan dipakai jika sedang
dibutuhkan seperti ketika membutuhkan energi lebih banyak karena memang berfungsi
sebagai cadangan energi.
g) Tempat Membuat Vitamin D Kulit juga memiliki pro vitamin D yang diperoleh dari
makanan dengan bantuan sinar ultraviolet sinar matahari. Pro vitamin D ini nantinya
akan diubah menjadi vitamin D yang kemudian digunakan untuk kebutuhan tubuh.
 Mekanisme kerja indera peraba
Kulit mendapatkan rangsangan dari luar berupa tekanan, sentuhan, dan suhu. Rangsangan
itu kemudian ditangkap oleh ujung saraf reseptor yang kemudian informsi itu dihantarkan
ke otak. Kita kemudian meperseprikan rangsangan itu seperti rasa panas saat tangan kita
mneyntuh air mendidih, atau rasa dingin saat tubuh kita menyentuh salju.

29
2.5 Faal Sistem Indera pada Manusia
Indera manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang sangat peka terhadap rangsangan
tertentu. Ada lima macam indera pada manusia, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
Alat indera manusia akan berfungsi dengan baik jika:
1. Saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan baik
2. Otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik
3. Alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.
Indera luar (eksternal) yang berupa indera penglihat, pendengar, perasa, pengecap dan
pencium digunakan manusia untuk memperoleh informasi dari luar. Indera dalam (internal)
bertugas menyampaikan informasi yang berasal dari dalam tubuh, misalnya rasa pegal atau
sakit. Semua informasi yang diperoleh dianalisis di otak untuk menghasilkan tanggapan (respon).
Otak berfungsi sebagai computer di tubuh manusia. Semua informasi yang diterima dalam
bentuk implus saraf diterjemahkan sehingga manusia sadar dan tergerak untuk memberi
tanggapan. Contohnya, saat bel berbunyi, sinyal yang ditangkap telingan diantarkan ke otak.
Di sana suara diinterprestasikan dan sinyal saraf dikirim ke otak sehingga manusia akan
bangkit dan membuka pintu. Manusia secara sadar menanggapi rangsang yang terjadi, yaitu bel
pintu. Namun, terkadang manusia juga memberikan tanggapan berupa gerak refleks. Gerakan
ini tidak dikoordinasikan oleh otak, tetapi dari saraf tulang belakang (spiral cord). Organ pengindra
manusia memiliki bagian yang menerima rangsang berupa ujung-ujung saraf atau sel-sel
reseptor.
Satu jenis reseptor hanya bisa menanggapi satu jenis rangsang. Rangsangan yang
diterimanya lebih dahulu diubah menjadi implus saraf, kemudian oleh serabut-serabut saraf
sensorik diteruskan ke pusat susunan saraf (otak dan susunan tulang belakang).

30
A. Mata
Mata manusia ada dua dan berfungsi untuk melihat. Mata adalah organ penglihatan
yang menerima rangsangan berupa cahaya. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan
beralaskan lapisan lemak. Bola mata dapat bergerak dan diarahkan kesuatu arah dengan bantuan
tiga penggerak mata, yaitu:
1. Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), berfungsi menggerakkan bola
mata
2. Muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakkan bola mata ke bawah dan ke
dalam
3. Muskulus obliques okuli superior, berfungsi memutar mata ke atas dan ke bawah
Selain itu, ada otot mata yang berfungsi menutup mata yaitu muskulus orbikularis
okuli dan muskulus rektus okuli inferior, sedangkan yang berfungsi untuk mengangkat
kelopak mata adalah muskulus levator palpebralis superior. Ketika mata terbuka, bulu mata
akan melindungi mata manusia dari debu. Kelenjar air mata terletak disebelah dalam dari
kelopak mata atas. Kelenjar ini terus menghasilkan air mata yang berfungsi membasahi
dan membersihkan permukaan mata. Air mata juga mengandung zat yang dapat membunuh
bakteri-bakteri yang masuk.
Kedip mata yang tidak sadar dilakukan oleh manusia merupakan usaha untuk
mengeluarkan air mata. Apabila ada benda yang masuk ke dalam mata, kelopak mata
akan berkedip-kedip dengan cepat sehingga air mata yang dihasilkan akan lebih
banyak. Dengan demikian benda asing dapat dikeluarkan dan mata bersih kembali. Bagian-
bagian mata Mata manusia menyerupai kamera yang sering dipakai untuk memotret objek
tertentu. Mata maupun kamera, keduanya mempunyai lensa yang dapat diatur untuk
membentuk bayangan pada suatu permukaan atau layar. Pada kamera, bagian yang
berfungsi untuk menangkap bayangan adalah film, sedangkan pada mata penangkap
bayangan adalah selaput jala atau retina. Bola mata tersusun oleh selaput mata yang terdiri
atas tiga lapisan, yaitu:
a. Selaput putih
Selaput putih (sklera) adalah bagian luar dari bola mata yang tersusun dari zat tanduk dan
merupakan lapisan yang kuat, berwarna putih. Fungsinya adalah melindungi struktur mata
yang sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata.

31
Sklera akan membentuk kornea, yaitu lapisan bening yang bersifat tembus pandang dan
transparan yang berfungsi menerima cahaya yang masuk ke mata. Kornea dilindungi oleh
selaput tipis yang disebut konjungtiva. Kornea selalu dibasahi oleh air mata.
b. Selaput hitam
Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari bola mata yang banyak mengandung
pembuluh darah. Fungsi dari selaput ini adalah memberi nutrisi dan oksigen ke mata serta
menyerap cahaya dan mengurangi cahaya yang memantul di sekitar mata. Bagian dalam
pada koroid terdapat iris yang membentuk warna mata, pupil, lensa mata, titik dekat mata,
dan titik jauh mata. Iris adalah selaput mata yang merupakan lanjutan dari selaput hitam
bagian depan bola mata yang telah melepaskan diri. Iris atau selaput pelangi memiliki
pigmen atau warna yang akan menentukan warna mata seseorang, yaitu warna mata biru,
hitam, coklat, abu-abu, dan hijau. Pupil adalah celah yang berada di bagian tengah iris.
Fungsinya adalah untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata. Jika cahaya redup,
otot-otot iris berkontraksi sehingga celah pupil melebar dan cahaya yang masuk ke mata
lebih banyak. Sebaliknya, jika cahaya terang celah pupil akan menyempit dan cahaya yang
masuk ke mata lebih sedikit atau tidak berlebihan. Lensa mata berada di belakang iris.
Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu kemampuan untuk mencembung (menebal) dan
mencekung (menipis). Mencembung dan mencekungnya lensa mata ditentukan oleh jarak
benda yang dilihat. Jarak benda yang dapat dilihat oleh mata normal dengan jelas disebut
dengan titik dekat mata. Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat oleh mata normal
dengan jelas disebut titik jauh. Jarak titik jauh pada mata normal adalah tak terhingga.
c. Selaput jala
Selaput jala disebut juga retina. Retina adalah lapisan paling dalam pada mata yang peka
terhadap cahaya. Retina ini memiliki sel-sel saraf. Pada retina terdapat bintik kuning dan
bintik buta. Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena
merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk cerucut dan batang. Kita bisa
melihat apabila bayangan jatuh pada titik ini. Pada bintik kuning terdapat sel kerucut dan sel
batang.
 Sel kerucut berfungsi untuk melihat di tempat yang terang. Sel ini memerlukan protoan
iodopsin.
 Sel batang berfungsi untuk melihat di tempat yang gelap. Sel ini memerlukan protein
mata yang disebut rodopsin.
32
Rodopsin dapat di bentuk apabila terjadi penggabungan iodopsin dan vitamin A. Jika kita
berpindah dari tempat terang ke tempat teduh, maka kita tidak dapat melihat dengan jelas
beberapa saat. Hal itu terjadi karena pada waktu ditempat teduh diperlukan protein rodopsin
yang merupakan penggabungan antara iodopsin dan vitamin A. Untuk pembentukan
rodopsin tersebut diperlukan waktu sehingga sebelum rodopsin terbentuk kita tidak bisa
melihat dengan jelas untuk beberapa saat ditempat teduh. Bintik buta adalah bintik
pertemuan saraf-saraf atau tempat keluarnya sarang mata menuju otak. Bintik buta tidak
mengandung sel batang dan sel kerucut sehingga tidak dapat menanggapi rangsangan
cahaya
Proses melihat Mata bisa melihat benda karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh
benda tersebut ke mata. Jika tidak ada cahaya yang dipantulkan benda, maka mata tidak bisa
melihat benda tersebut. Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut:
a. Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, menembus kornea dan
diteruskan melalui pupil.
b. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.
c. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat dibintik kuning.
d. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian
disampaikkan ke otak.
e. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga manusia bisa
mengetahui apa yang mereka lihat

B. Telinga
Telinga adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara.
Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz. Telinga
manusia dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
Telinga luar terdiri atas:
a. Daun telinga terbuat dari tulang rawan berfungsi untuk menampung getaran.
b. Saluran telinga luar atau lubang telinga berfungsi menyalurkan getaran yang akan
menggetarkan gendang telinga.
c. Kelenjar minyak berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa gelombang
suara.

33
d. Membran timpani atau selaput gendang berfungsi menerima dan memperbesar getaran
suara.
Telinga bagian tengah
Telinga bagian tengah terletak disebelah dalam membran timpani. Fungsi dari telinga bagian
tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke telinga bagian dalam.
Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachius dan tiga tulang pendengaran (osikel).
a. Saluran Eustachius, berfungsi untuk mengurangi tekanan udara di telinga tengah sehingga
tekanan udara di luar dan di dalam akan sama. Keseimbangan tekanan ini akan menjaga
gendang telinga supaya tidak rusak. Saluran ini akan tertutup dalam keadaan biasa, dan akan
terbuka jika manusia menguap, membuka mulut, bersin, mengunyah, atau menelan sesuatu.
Fungsinya untuk memasukkan udara ke telinga bagian tengah dan menjadikan tekanan
udara di gendang telinga sama dengan tekanan udara di luar. Apabila kita mendengar suara
yang keras, misalnya ledakan, sebaiknya kita membuka mulut agar gendang telinga tidak
robek karena tekanan yang kuat dari luar.
b. Tulang pendengaran, berfungsi untuk menangkap getaran dari gendang telinga kemudian
meneruskannya ke membran yang menyelubungi tingkap oval untuk diteruskan lagi ke
telinga dalam. Tulang pendengaran ada tiga, yaitu :
 tulang martil, menempel pada gendang telinga
 tulang landasan
 tulang sanggurdi
Tulang-tulang ini menghubungakan gendang telinga dan tingkap jorong.
Telinga bagian dalam
Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh urat
saraf. Penyusunan telinga bagian dalam yaitu sebagai berikut:
a. Tingkap jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.
b. Rumah siput, berfungsi menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara ke
saraf pendengaran. Di dalam saluran rumah siput terdapat cairan limfe dan terdapat ujung-
ujung saraf pendengaran.
c. Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh dan
menjaga keseimbangan.

34
Proses mendengar Suara yang didengar oleh manusia akan ditangkap oleh daun telinga,
kemudian sampai ke gendang telinga sehingga membuat gendang telinga bergetar. Getaran ini
diteruskan oleh tiga tulang pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke rumah siput. Di
dalam rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehinga merangsang ujung-ujung saraf
pendengaran dan menimbulkan impuls saraf yang ditujukan ke otak. Di dalam otak, impuls
tersebut akan diolah sehingga manusia bisa mendengar dan mengenali suara tersebut.

C. Hidung
Manusia dapat menikmati aroma harum bunga atau parfum, juga mencium bau bangkai,
hal ini terjadi karena adanya indera penciuman yang terdapat dalam rongga hidung. Ketika
mencium bau, manusia mengindera partikel-partikel kimia di udara. Hidung dipisahkan oleh
dinding tulang rawan menjadi dua lubang hidung. Kedua lubang itu berakhir di dua tulang yang
disebut turbinate. Udara yang masuk dialirkan melalui saluran pernapasan ke bagian belakang
tenggorokkan, lalu turun ke pipa udara sampai ke paru-paru.
Lubang hidung dan saluran napas dilapisi oleh membrane mukus yang diselubungi
rambut halus yang disebut silia. Mukus dan silia menyaring debu, kuman dan cairan, lalu
membuangnya ke saluran pencernaan melalui bagian belakang tenggorokkan. Dengan demikian
kotoran tidak terisap oleh paru-paru. Udara yang masuk ke paru-paru, terlebih dahulu
dihangatkan dan dilembabkan oleh turbinate dan membrane mukus. Sel-sel reseptor yang
disebut sel pencium (sel olfactory), terletak di rongga hidung bagian atas. Fungsinya untuk
mendeteksi kandungan kimia udara yang terhirup. Sel reseptor ini membawa implus saraf ke
pembuluh pencium yang terletak di belakang rongga hidung. Sinyal diteruskan ke otak dan
diartikan sehingga manusia bisa mencium bermacam-macam bau.
Manusia bisa membedakan lebih dari 3.000 jenis zat kimia melalui baunya. Akan tetapi,
apabila dibandingkan dengan indera pencium beberapa mamalia, manusia masih kalah peka.
Dalam keadaan tertentu terkadang manusia kehilangan rasa bau, keadaan ini disebut asmonia.
Asmonia dapat terjadi akibat penyumbatan rongga hidung, misalnya pilek, terdapat polip atau
tumor di rongga hidung, sel pencium rusak pada infeksi kronis dan ganguan pada saraf I,
bulbus, dan traktus olfaktorius atau kortek otak.

35
D. Lidah
Seseorang bisa merasakan rasa teh manis dan obat karena adanya indera
perasa/pengecap. Lidah adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa zat kimia
larutan. Pembentuk lidah yang utama adalah otot yang diselubungi oleh membran mukus. Lidah
terasa licin di dalam mulut. Apabila diperhatikan dengan cermat, permukaannya tampak
bercelah dan banyak tonjolan kecil yang disebut papil (papilla). Papil dan celah tersebut
memiliki kuncup pengecap dengan sekumpulan sel peka di dalam rongga musuknya. Implus
saraf dari sel sensoris kuncup pengecap dihubungkan ke otak oleh dua saraf. Saraf yang satu
membawa informasi rasa dari bagian depan lidah, dan saraf yang lain dari samping dan
belakang lidah. Implus dibawa ke pusat rasa yang ada di otak dan diartikan menjadi rasa yang
kita kecap. Tidak semua bagian lidah peka terhadap zat kimia dan daerahnya juga khusus untuk
rasa tertentu. Rasa Manis Asin Asam Pahit.
Letak kuncup pengecap Ujung lidah Samping lidah pada bagian ujung Samping lidah
pada bagian pangkal Pangkal lidah. Pada saat kita makan sambal, kita sering merasakan
kepedasan. Rasa pedas bukan hasil dari kepekaan rasa pada kuncup pengecap. Tetapi
merupakan suhu panas pada papilla sehingga mengembang dan menyebabkan timbulnya rasa
pedas. Makanan harus dibasahi ludah agar bisa dikecap. Jika lidah kering maka makanan tidak
terasa. Citra rasa yang lezat selalu didahului oleh baunya. Apabila hidung kita tertutup pada
waktu makan, makanan yang kita makan akan kehilangan hampir seluruh cita rasanya.
Gangguan pada lidah bisa disebabkan oleh makan atau minum sesuatu yang bersuhu terlalu
tinggi dan terlalu rendah sehingga lidah mati rasa, namun gangguan ini hanya bersifat
sementara. Gangguan yang bersifat permanen misalnya terjadi pada orang yang mengalami
trauma pada bagian tertentu otak. Pada lidah juga sering terjadi iritasi karena luka atau
kekurangan vitamin C.

E. Kulit
Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas,
dingin, dan nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf
yang ada pada kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas
atau ujung saraf tanpa selaput yang mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan korpuksel taktil atau
ujung saraf yang berselaput (berpapilia).

36
Korpuksel taktil meliputi: Ujung Saraf Berselaput Rangsangan Korpuskel pacini Tekanan
Korpuskel ruffini Panas Korpuskel krause Dingin Korpuskel meissner Sentuhan Korpus
meissener yang terletak di dekat permukaan kulit menanggapi sentuhan. Persebaran korpus
meissener menentukan peka tidaknya suatu permukaan. Ujung jari mengandung lebih dari
seribu jenis reseptor ini, sedangkan punggung tangan hanya sedikit.
Orang buta dapat membaca huruf timbul (Braille) hanya dengan menggunakan ujung
jarinya dengan meraba huruf-huruf tersebut. Kesan dari huruf-huruf yang dirabanya diteruskan
oleh saraf peraba menuju otak untuk diartikan. Korpus meissener ada yang berhubungan dengan
pangkal rambut sehingga apabila suatu benda menyentuh sel rambut, sel saraf meissener akan
terangsang. Korpus pacini yang terletak hamper ke lapisan hypodermis menanggapi rangsang
tekanan. Korpus ruffini tanggap terhadap rangsang panas, dan korpus Krause tanggap terhadap
rangsang dingin. Ujung saraf tanpa selaput selain terdapat di dalam kulit juga terdapat di dalam
organ internal. Saraf ini peka terhadap rasa sakit. Saraf perasa sakit walaupun menimbulkan
perasaan yang tidak menyenangkan, namun sangat penting untuk keselamatan manusia.
Jika ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuh, saraf ini akan memperingatkan tubuh.
Jika bahaya begitu besar, tubuh segera bereaksi, bahkan jauh sebelum otak menyadarinya.
Misalnya seperti gerak refkel seperti melompat menjauhi bara api yang membuat manusia
terhindar dari bahaya terbakar. Semua jenis reseptor bisa menerima rangsang secara bersamaan.
Ketika kita berjabat tangan, sel reseptor sentuhan, tekanan, dan suhu menerima rangsangan. Jika
pada saat itu tangan kita diremas maka sel penerima rasa sakit juga akan terangsang.
Kulit merupakan organ perasa dan peraba manusia. Kulit terdiri dari beberapa lapisan,
yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Epidermis atau lapisan terluar merupakan lapisan
pelindung. Lapisan yang paling tebal biasanya terdapat pada telapak kaki dan telapak tangan.
Hipodermis adalah lapisan terdalam yang kaya akan jaringan lemak untuk menghangatkan
tubuh. Di antara kedua lapisan ini terdapat dermis. Lapisan tengah ini mengandung kelenjar
keringat, kelenjar minyak, folikel rambut, pembuluh darah, saraf dan sel penerima khusus yang
berkaitan dengan indera peraba/perasa.

37
2.6 Kelainan Terkait Sistem Indera
A. Indera Pembau
Terdapat beberapa gangguan pada indera pembau manusia. Gangguangangguan tersebut antara
lain:
a) Anosmia, adalah kondisi hilang atau menurunnya penciuman yang disebabkan oleh
gangguan saluran hidung, cedera kepala dan tumor sulkus olfaktorius.
b) Polip hidung, adalah pertumbuhan sel yang bersifat jinak di selaput lendir hidung.
Kemungkinan penyebabnya adalah reaksi hipersensitif atau alergi.
c) Salesma (cold) dan influenza (flu), adalah infeksi pada alat pernapasan yang disebabkan
oleh virus dan umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit leher dan kadangkadang
panas atau sakit pada persendian.
B. Indera Pengecap
Terdapat beberapa gangguan pada indera pengecap manusia. Gangguan tersebut antara lain:
a) Glositis atau peradangan lidah, bisa akut maupun kronis. Gejalanya berupa adanya ulkus
dan lendir yang menutupi lidah. Peradangan ini biasanya timbul pada orang yang
mengalami gangguan pencernaan atau infeksi pada gigi. Lidah lembek dan pucat dengan
berkas gigitan pada pinggirannya.
b) Lekoplakia, ditandai oleh adanya bercak-bercak putih yang tebal pada permukaan lidah
(juga pada selaput lendir pipi dan gusi). Biasanya sangat terlihat pada perokok.
c) Ageusia yaitu, Kondisi tidak bisa merasakan sama sekali atau hilangnya daya pengecap
secara total. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai keadaan , misalnya mulut sangat kering,
perokok berat, efek samping dari obat.
C. Indera Penglihat
Terdapat beberapa gangguan pada indera penglihat manusia. Gangguangangguan tersebut
antara lain:
a) Mata hipermetrop
Penyebab penderita hipermetrop karena lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di
belakang bintik kuning. Gangguan ini dapat dibantu dengan lensa positif atau cembung.
b) Mata miopi
Penyebabnya adalah lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan benda jatuh di depan
bintik kuning. Gangguan ini dapat dibantu dengan lensa negatif atau cekung.

38
c) Mata presbiopi
Penderita mata presbiopi memiliki gejala sama seperti hipermetrop yaitu hanya mampu
melihat dengan jelas benda pada jarak jauh. Gangguan ini biasa terjadi pada orang lanjut
usia. Cahaya sejajar yang datang difokuskan di belakang retina. Penyebabnya lensa mata
terlalu pipih karena daya akomodasinya terlalu lemah.
d) Mata astigmatisma
Mata astigmatisma adalah mata dengan lengkungan permukaan kornea atau lensa yang tidak
rata. Misalnya lengkung kornea yang vertikal kurang melengkung dibandingkan yang
horizontal. Bila seseorang melihat suatu kotak, garis vertikal terlihat kabur dan garis
horizontal terlihat jelas. Bila lengkung kornea tidak teratur disebut astigmatis irregular dan
dapat dikoreksi dengan lensa kotak.
e) Buta warna
Buta warna merupakan penyakit mata yang bersifat menurun. Mata yang normal
mempunyai tiga macam sel konus yang semuanya bekerja dengan baik. Bila satu macam
atau lebih sel konus rusak akan menyebabkan terjadinya buta warna. Beberapa macam buta
warna yaitu mata dikromat dan hijau.
f) Konjunktivitis
Konjunktivitis disebabkan oleh berbagai organisme. Salah satu atau kedua mata terasa
panas dan seolah-olah mengandung pasir, kelopak mata bengkak, konjunktiva berwarna
merah, mata berair serta tidak tahan cahaya
g) Katarak
Katarak yaitu pengaburan lensa, dapat menyerang sebagian atau seluruh lensa mata.
h) Glucoma
Glucoma disebabkan adanya cairan dalam bilik anterior yang belum sempat disalurkan
keluar, sehingga tegangan yang ditimbulkan dapat menimbulkan tekanan pada saraf optik
yang lama-kelamaan dapat menghilangkan daya melihat mata
i) Kekurangan vitamin A
Kekurangan vitamin A, dapat menimbulkan gangguan rabun senja, jika tidak segera diobati
orang tersebut akan mengalami bintik putih, kemudian kornea mengering akhirnya bola
mata pecah dan dapat mengakibatkan kebutaan

39
D. Indera pendengar
Terdapat beberapa gangguan pada indera pendengar manusia. Gangguangangguan tersebut
adalah:
a) Labirintitis, adalah gangguan pada labirin di dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya infeksi, gegar otak dan alergi. Penyakit ini memiliki beberapa
gejala, seperti telinga berdengung, mual, muntah, vertigo dan kekurangan pendengaran.
b) Meniere, timbulnya pusing mendadak disertai tuli dan titinus.
c) Tinnitus, adalah gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan mendengar bunyi tanpa
ada rangsangan bunyi dari luar. Keluhan ini bisa berupa bunyi mendengung, menderu,
mendesis atau tipe lain yang tampaknya berasal dari dalam telinga atau kepala.
d) Tuli, adalah kehilangan rasa mendengar, dapat terjadi karena gangguan transmisi suara ke
dalam koklea, misalnya kotoran telinga menumpuk, nanah yang memenuhi telinga tengah
pada peradangan yang menimbulkan kerusakan pada tulang pendengaran dan tuli saraf.
e) Radang telinga tengah (otitis media), disebabkan oleh bakteri atau virus. Gejalanya adalah
sakit telinga, gangguan pendengaran disertai demam. Nanah yang ada pada telinga tengah
dapat memecahkan gendang telinga dan nanah keluar dari lubang telinga luar.
E. Indera Peraba
Kulit merupakan bagian tubuh terluar sehingga selalu berhubungan dengan lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, kulit mudah terluka serta terserang jamur dan bibit penyakit lainnya. Beberapa
penyakit kulit yang sering kita temui yaitu:
a) Infeksi Jamur
Kelainan kulit karena infeksi jamur antara lain disebabkan oleh segolongan jamur
dermatofita (dermatofitosis), ragi candida (kandidosis kulit) dan jamur malassezia furtur.
Kelainan kulit karena infeksi jamur dapat berupa panu, kurab dan Tineapedis (athlete’s foot)
b) Alergi
Alergi atau hipersensitivitasadalah perubahan kemampuan tubuh yang didapat dan khas
untuk bereaksi terhadap zat (alergen, antigen) yang menempel atau masuk ke dalam tubuh.
Pada hakekatnya, alergi termasuk kompleks kekebalan (imunitas) dan bersifat reaksi
kekebalan (imunologik) khas antara alergen dengan zat lain (antibodi) yang dibentuk oleh
tubuh. Daya reaksi imunologik tubuh, khususnya kulit terhadap zat-zat asing yang
berkhasiat sebagai antigen bersifat amat khas dan berlangsung amat lama. Zat-zat yang

40
dapat menyebabkan alergi antara lain berupa :Zat-zat yang dapat menyebabkan alergi antara
lain berupa :
- Makanan, minuman dan obat-obatan
- Bahan-bahan yang ditempelkan ke kulit seperti kosmetika (alas bedak, bedak, lipstik,
parfum, hair spray, cat rambut) dan obat-obatan (salep, balsam atau krim)
- Bahan yang dihirup seperti udara, debu
c) Gangguan Pigmentasi
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai faktor, yang terpenting adalah jumlah pigmen
melanin kulit, peredaran darah, tebal tipisnya lapisan tanduk dan adanya zat-zat warna lain
yang bukan melanin yaitu darah dan kalogen. Dalam keadaan normal, melanin dihasilkan
secara teratur oleh sel melanosit. Melanin, selain memberi warna pada kulit, juga berfungsi
melindungi kulit dari terpaan sinar matahari yang dapat merusak struktur kulit, dan kulit
menjadi gelap. Melanin sangat berguna melindungi kulit terhadap penyinaran sinar
ultraviolet. Pembentukan pigmen melanin dirangsang oleh sinar ultraviolet.
d) Tumbuhan Kulit
Tumbuhan atau tumor pada kulit ari berupa penonjolan yang terjadi karena bertambah
banyaknya sel secara berlebihan. Tumor dapat bersifat jinak atau ganas. Tumbuhan atau
tumor kulit mungkin berasal dari sel-sel epidermis, darsel-sel lapisan kulit lebih dalam, dari
andeksa kulit atau merupakan hasil penumpukan zat-zat tertentu
e) Jerawat (akne)
Masalah yang sering terjadi pada kulit berminyak adalah jerawat. Pada dasarnya jerawat
disebabkan oleh tumbuhnya kotoran dan sel kulit mati yang mengakibatkan folikel dan
pertumbuhan sebum terhambat. Produksi minyak pada kulit biasanya disalurkan melalui
folikel rambut. Kotoran atau sel kulit mati yang tidak dibersihkan akan menyumbat saluran
ini hingga minyak yang ke luar akan bertumpuk dan menjadi komedo. Jika terkena bakteri
akne, komedo akan menjadi jerawat.Jerawat(akne)adalah suatu penyakit radang yang
mengenai susunan pilosebaseusyaitu kelenjar palit denganfolikel rambutnya.

41
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bagian dari koordinasi lain adalah sistem indera. Setiap organism memiliki alat indera pada
tubuhnya. Indera adalah bagian dari tubuh yang mampu menerima rangsangan tertentu. Fungsi alat-
alat adalah menerima berbagai rangsangan dari lingkungan di sekitarnya, kepekaan masing- masing
indera tergantung dari masing- masing organisme.
Alat indera kita merupakan asset terpenting tubuh kita oleh sebab itu jagalah kesehatan alat
indera kita agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang di peroleh penulis, semoga makalah yang kami
susun dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan dapat memberikan pengetahuan tentang sirkulasi
pada hewan dan manusia. Untuk itu saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami
harapkan agar dapat terciptannya makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar
kepadapembaca.

42
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/34863740/Sistem_Indera

https://adoc.pub/makalah-sistem-indera-manusia-fisiologi-disusun-untuk-memenu.html

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/651063/mod_resource/content/1/8.%20Alat%20Indra
%20Pada%20Manusia.pdf

https://fungsi.info/fungsi-dan-struktur-lidah/

https://www.google.com/search?q=struktur+anatomi+kulit&tbm=isch&ved=2ahUKEwiB2pf5r7D7AhU
zjtgFHTdAAq0Q2-
cCegQIABAA&oq=struktur+anatomi+kulit&gs_lcp=CgNpbWcQAzIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUI
ABCABDIGCAAQBRAeMgYIABAFEB4yBggAEAUQHjIGCAAQBRAeMgYIABAFEB4yBggAEA
UQHjIGCAAQBRAeOgQIIxAnOgYIABAHEB46BwgAEIAEEBg6BAgAEB5QxQVYqhxgxR9oAHA
AeACAAWGIAdYHkgECMTOYAQCgAQGqAQtnd3Mtd2l6LWltZ8ABAQ&sclient=img&ei=JZ9zY
8GzLrOc4t4Pt4CJ6Ao&bih=591&biw=638#imgrc=CESJtRcbu3IsmM

https://www.academia.edu/40703945/MAKALAH_FISIOLOGI_PADA_INVERTEBRATA_

43

Anda mungkin juga menyukai