Anda di halaman 1dari 51

ALAT INDRA MANUSIA

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Biomedik 1
Dosen : Dr. Surahmah Asti Mulasari, S.Si.M.KES

Disusun Oleh:

Nama: Ayudiah Va Yanson


(1800029125)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2018
KATA PENGANTAR

puji syukur penulis hantarkan ke Tuhan Yang Maha


Esa, karena berkat rahmatNyalah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Panca Indra
Manusia” tepat pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas
biomedik 1, selain itu untuk mengetahui dan memahami
Panca Indra Manusia.
Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu setiap pihak diharapkan dapat
memberikan masukan berupa kritik dan saran yang
bersifat membangun.

Yogyakarta , 22 Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang .................................... 4
1.2. Rumusan masalah .............................. 5
1.3. Tujuan ......................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Indera Penglihat (Mata) ...................... 6
2.2. Indera Pendengar (Telinga) ....................... 11
2.3. Indera Peraba (Kulit) .................................. 16
2.4. Indera Pengecap (Lidah) ........................... 18
2.5. Indera Pembau (Hidung) ............................ 20
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan ..................................................
23
3.2. Saran ...........................................................
23
A. Latar Belakang
Alat indra adalah organ yang berfungsi untuk
menerima jenis ransangan tertentu. Semua
organisme memiliki reseptor sebagai alat penerima
informasi. Reseptor diberi nama berdasarkan jenis
ransangan yang diterimanya, seperti kemoreseptor
(penerima ransang zat kimia), fotoreseptor (penerima
ransang cahaya), audioreseptor (penerima ransang
suara) dan mekanoreseptor (penerima ransang fisik,
seperti tekanan, sentuhan, dan getaran). Selain itu
dikenal pula beberapa reseptor yang berfungsi
mengenali perubahan lingkungan luar yang
dikelompokkan sebagai eksoreseptor. Sedangkan
kelompok reseptor yang berfungsi untuk mengenali
lingkungan dalam tubuh disebut interoreseptor.
Interoreseptor terdapat diseluruh tubuh manusia.
Eksoreseptor yang kita kenal ada lima macam,
yaitu indra penglihatan (mata), indra pendengaran
(telinga), indra pembau (hidung), indra pengecap
(lidah) dan indra peraba (kulit).
Tiap- tiap organisme makhluk hidup mempunyai
sistem koordinasi yang disebut koordinasi indra untuk
melakukan aktivitas sehari- hari baik itu pada hewan
vetebrata ataupun pada hewan in vetebrata. Hewan-
hewan ini memiliki suatu alat indra. Misalnya untuk
meliha. Hewan vetebrata atau hewan bertulang
belakang memiliki indra penglihat atau mata, indra
pencium (hidung), indra peraba (kulit) dan indra
pendengar (telinga).
Akan tetapi tidak semua makhluk hidup
menggunakan semua alat indranya untuk melakukan
aktifitasnya. Contohnya pada hewan invetebratanya
seperti protozoa hewan ini tidak memiliki indra, akan
tetapi peka terhadap rangsangan, Coloenterata
menggunakan Tentakel sebagai alat peraba, pada
cacing tanah memiliki indra yang berada
dipermukaan tubuhnya dan peka terhadap
rangsangan. Hewan ini hanya mampu membedakan
antara gelap dan terang saja.
Pada hewan vetebrata mereka memiliki sistem
koodinasi atau alat indera yang sempurna. Hewan-
hewan ini menggunakan mata untuk melihat, hidung
yang berfungsi sebagai indra pencium, tangan atau
kulit sebagai indra peraba dan telinga yang berfungsi
sebagai indra pendengar. Begitu juga pada manusia.
Kita memiliki hidung, mata kulit atau tangan dan
telinga untuk menjalankan fungsinya masing- masing
sesuai dengan kegunaannya.

1.1. Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat
dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sistem indera penglihat (mata) pada
manusia?
2. Bagaimanakah sistem indera pendengar (telinga)
pada manusia?
3. Bagaimanakah sistem indera peraba (kulit) pada
manusia?
4. Bagaimanakah sistem indera pengecap (lidah) pada
manusia?
5. Bagaimanakah sistem indera pembau (hidung) pada
manusia?

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sesuai
dengan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera
penglihat (mata) pada manusia.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera
pendengar (telinga) pada manusia.
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera peraba
(kulit) pada manusia.
4. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera
pengecap (lidah) pada manusia.
5. Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pembau
(hidung) pada manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
ALAT INDRA MANUSIA, BAGIAN-BAGIAN DAN
FUNGSINYA

Indera atau indria merupakan alat penghubung/kontak


antara jiwa dalam wujud kesadaran rohani diri dengan
material lingkungan. Dalam ajaran Hindu indria ada
sebelas macam dan disebut sebagai eka dasa indriya.

Lima macam indera berfungsi sebagai alat sensor dalam


bahasa Sanskerta disebut panca budi indriya dan dalam
bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai panca indera
yaitu: alat pembantu untuk melihat (mata), alat pembantu
untuk mengecap (lidah), alat pembantu untuk membau
(hidung), alat pembantu untuk mendengar (telinga), dan
alat pembantu untuk merasakan (kulit/indera peraba).
Lima jenis lagi disebut panca budi indria sebagai alat
gerak yaitu tangan untuk mengambil, kaki untuk berjalan,
anus untuk membuang air, mulut sampai hidung untuk
bicara-bernapas-makan, alat kelamin untuk menikmati
hubungan kelamin.

Indria yang kesebelas merupakan indera utama yang


mengontrol jalannya kesepuluh indera yang lain. Indera
kesebelas ini adalah pikiran sebagai kendali segala
aktivitas diri.

Pengertian Alat Indra


Alat indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi
mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering
disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu
indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra
pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan
indra peraba (kulit).
Baiklah dengan segala kekurangan dan segenap
kemampuan mencoba menguraikan fungsi dari bagian-
bagian panca indra tersebut.

1. Indra Penglihat (Mata)

Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta
alat tambahan mata yaitu alis, kelopak mata, dan bulu
mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi mata
dari gangguan lingkungan. Alis mata berfungsi untuk
melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi
mata dari benturan dan bulu mata melindungi mata dari
cahaya yang kuat, debu dan kotoran.

Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai


berikut :
a. Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsang
cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih
dalam.
b. Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan
cahaya agar bayangan benda jatuh ke lensa mata.
c. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk ke mata
d. Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
e. Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda
yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak
f. Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata
g. Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya
dari retina ke otak

2. Indra Pendengar (Telinga)

Indra pendengar adalah telinga yang terdiri dari :


1). Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga
dan liang pendengaran
2). Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3
tulang pendengar ( martil, landasan dan sanggurdi) dan
saluran eustachius.
3). Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan
tubuh, tiga saluran setengah lingkaran, tingkap jorong,
tingkap bundar dan rumah siput (koklea)

Fungsi bagian-bagian indra pendengar :


a. Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran
berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang
bunyi.
b. Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi
dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam.
c. Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan
sanggurdi) berfungsi memperkuat getaran dan
meneruskannya ke koklea atau rumah siput.
d. Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah
lingkaran dan koklea (rumah siput) berfungsi mengubah
impuls dan diteruskan ke otak. Tga saluran setengah
lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.
e. Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut
dengan telinga bagian luar.

3. Indra Pembau (Hidung)

Fungsi bagian-bagian indra pembau :


a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang
masuk ketika bernapas
c. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran
dan sebagai indra pembau
d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada
dalam udara pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang
ke otak
4. Indra Pengecap (Lidah)

Bagian lidah yang berbintil-bintil disebut papila adalah


ujung saraf pengecap. Setiap bintil-bintil saraf pengecap
tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa tertentu
berdasarkan letaknya pada lidah.
Pangkal lidah dapat mengecap rasa pahit, tepi lidah
mengecap rasa asin dan asam serta ujung lidah dapat
mengecap rasa manis.

5. Indra Peraba (Kulit)

Dengan kulit kita dapat merasakan sentuhan. Bagian indra


peraba yang paling peka adalah ujung jari, telapak tangan,
telapak kaki, bibir dan alat kemaluan.
Fungsi bagian-bagian kulit :
a. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit
dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh.
b. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat
c. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh
d. Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan
rambut
e. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah
keseluruh tubuh.

Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari


lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya
dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar
tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu
yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata,
hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah.

Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang


berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan
sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan
keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang
cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa
menikmati hidup layaknya manusia normal.

Indera Manusia ada lima sehingga disebut panca indera


disertai arti definisi / pengertian, yaitu :

1. Indera Penglihatan / Penglihat = Mata


Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat
lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga
mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di
sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua
buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain.
Orang yang tidak memiliki mata disebut buta sehingga
butuh bantuan tongkat, anjing pemandu, dll untuk
kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga
untuk bergerak.

2. Indera Penciuman / Pencium = Hidung


Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali
lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang
dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali
makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar
dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan
tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel
kemoreseptor untuk mengenali bau.

3. Indera Pengecap = Lidah


Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan
rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam
mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan
macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam
dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan
minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah
yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian
yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi
depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian
lidah yang belakang untuk rasa pait.

4. Indera Pendengaran / Pendengar = Telinga / Kuping


Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk
mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita
dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di
sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala
kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli.
Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar,
bagian tengah dan bagian dalam.

5. Indera Peraba = Kulit


Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima
rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit,
tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat
reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari
neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari,
ujung lidah, dahi, dll.

Apabila dibagi ke dalam kelompok alat indera, maka dapat


kita bagi ke dalam tiga grup kelompok, yakni :

1. Kemoreseptor
Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap
rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (idung) dan
indra pengecap (lidah).

2. Mekanoreseptor
Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon
terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan
tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran
(kuping).

3. Photoreseptor / Fotoreseptor
Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap
rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata.

Alat indra kita merupakan aset terpenting tubuh kita oleh


sebab itu jagalah kesehatan alat indera kita agar tetap
sehat dan berfungsi dengan baik.
Indra adalah adalah organ reseptor sensorik yang
berfungsi menerima rangsang. Reseptor sensorik adalah
struktur penerima rangsang dari lingkungan luar
(eksteroreseptor) seperti bau, warna. Reseptor sensorik
dapat dibedakan menjadi empat bagian
a. Kemoreseptor yang mendeteksi rangsang kimia
b. Nosiseptor yang mendeteksi rasa sakit
c. Fotoreseptor yang mendeteksi sinar
d. Mekanoreseptor yang mendeteksi rangsangan
gerak, sentuhan dan tekanan
e. Termoreseptor yang mendeteksi perubahan suhu

1. Kulit mengandung lima macam reseptor yaitu:

a. Reseptor terhadap sentuhan (saraf meissner


dan diskus merkel)
b. Tekanan (saraf paccini)
c. Sakit/nyeri (saraf tanpa selaput)
d. Panas (saraf ruffini atau golgi mazzoni)
e. Dingin (saraf krause)
2. Lidah adalah rasa yang dihasilkan dari hasil
rangsang kimia berupa larutan

3. Indra pembau (hidung) disusun oleh jaringan epitel


olfaktori dan sel-sel reseptor olfaktori yang terdapat
di rongga hidung bagian atas

4. Telinga merupakan indra pendengaran sekaligus


keseimbangan

a. Struktur telinga, telingan terbagi atas tiga bagian yaitu:

 Telinga luar terdiri atas daun telinga dan


saluran pendengaran. Fungsi daun telingan untuk
membantu mengarahkan suara yang memasuki
saluran pendengaran
 Telingan tengah dimulai dari gendang telinga
hingga tingkap oval, dalam ruangan
tersebut terdapat tulang yang menyatu yaitu Oksikel
berfungsi sebagai pengungkit yang menyampaikan
getaran yang dihasilkan oleh gendang telingan
Telinga dalam tersusun dari dua bagian utama
yaitu:
Vestibuli yang pada pangkalnya terdapat selaput tingkap
oval
Pipa tengah atau media yang berisi cairan endolimfa
Skala timpani berisi cairan perilimfe
 Saluran setengah lingkaran merupakan organ
keseimbangan

b. Mekanisme pendengaran

Jika gelombang suara mencapai telinga, maka akan


melewati telinga luar, turun kesaluran pendengaran,
selanjutnya ke gendang telinga
c. Mekanisme keseimbangan
Proses keseimbangan dilakukan oleh saluran
setengah lingkaran. Saluran tersebut mendeteksi
 Keseimbangan rotasi melibatkan tiga saluran
setengah lingkaran
 Keseimbangan gravitasi bergantung pada
utrikulus dan sakulus yang didalamnya mengandung
batu otolit
5. Mata

a. Struktur mata
Mata tersusun dari tiga lapisan yaitu:
Sklera merupakan lapisan terluar, sangan kuat, dan
berwarna putih
Koroid merupakan lapisan tengah, tipis berwarna
gelap dan banyak mengandung pigmen dan pembuluh
darah
Retina merupakan lapisan terdalam yang
mengandung fotoreseptor dan sel-sel saraf yang sensitif
terhadap cahaya
b. Mekanisme melihat
Cahay merangsang fotoreseptor pada retina sehingga impuls
akan disampaikan fotoreseptor menuju ke saraf optip
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali
perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut
mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot
penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata
berada), kelopak, dan bulu mata.
a. Bagian-bagian mata:
1. Bola mata

Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis dinding.


Ketiga lapis dinding ini, dari luar ke dalam adalah
sebagai berikut:
 Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serat yang
kuat, berwarna putih buram (tidak tembus cahaya),
kecuali di bagian depan bersifat transparan yang
disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan
transparan yang melapisi kornea dan kelopak
mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata
dari gangguan.
 Koroid, berwarna coklat kehitaman sampai hitam.
Koroid merupakan lapisan yang berisi banyak
pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen
terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid
berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan
sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan
siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris
yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah
membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar
masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu
pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang
masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum
yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi
dan relaksasi dari otot badan siliaris akan
mengatur cembung pipihnya lensa.
 Retina, merupakan lapisan yang peka terhadap
sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan
dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya
membentuk urat saraf optik yang memanjang
sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf
optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini
disebut bintik buta.
Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya
menyebabkan rongga bola mata terbagi dua, yaitu
bagian depan yang terletak di depan lensa berisi
carian yang disebut aqueous humor, dan bagian
belakang yang terletak di belakang lensa berisi
vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi
menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar.
2. Kotak mata
Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi
bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang
melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata
disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi.
Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan
serabut saraf. Radang konjungtiva disebut
konjungtivitis. Untuk mencegah kekeringan,
konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari
kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di
bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan
antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi
sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikro
organisme ke dalam mata.
3. Otot mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang
sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus
inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus
internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola
mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua
lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot
obliq bawah (inferior).

b. Cara kerja mata


Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama
dengan cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus
lensa. Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di
retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui
konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous
humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata
normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik
kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel
kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel konus
berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen
ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena
sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel
batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus
berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen
dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu
untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah
sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik
kuning hanya ada sel konus saja.
Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut
rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A.
Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka
rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A.
Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan
gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu
yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi
rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.
Pigmen lembayung dari sel konus merupakan
senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara
retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel
yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan
ketiga macam sel konus tersebut, mata dapat menangkap
spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan
menyebabkan buta warna.
Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas
disebut titik dekat (punctum proximum). Jarak terjauh saat
benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh
(punctum remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek
maka cahaya yang masuk ke mata tampak seperti
kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari obyek, maka
sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga
sinar tampak paralel. Baik sinar dari obyek yang jauh
maupun yang dekat harus direfraksikan (dibiaskan) untuk
menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek
terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan
penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.
Cahaya dibiaskan jika melewati
konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek
yang dekat membutuhkan lebih banyak
pembiasan untuk pemfokusan
dibandingkan obyek yang jauh. Mata
mamalia mampu mengubah derajat
pembiasan dengan cara mengubah
bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang
jauh difokuskan oleh lensa tipis
panjang, sedangkan cahaya dari obyek
yang dekat difokuskan dengan lensa
yang tebal dan pendek. Perubahan
bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari.
Saat melihat dekat, otot siliari
berkontraksi sehingga memendekkan
apertura yang mengelilingi lensa.
Sebagai akibatnya lensa menebal dan
pendek. Saat melihat jauh, otot siliari
relaksasi sehingga apertura yang
mengelilingi lensa membesar dan
tegangan ligamen suspensor
bertambah. Sebagai akibatnya ligamen
suspensor mendorong lensa sehingga
a. Akomodasi saat
lensa memanjang dan pipih. Proses
melihat jauh
pemfokusan obyek pada jarak yang
berbeda-berda disebut daya
b. Akomodasi mata
akomodasi.
saat
melihat dekat
c. Kelainan pada mata
1. Presbiopi
Presbiopi adalah penyakit mata karena proses
penuaan, disebut juga mata tua. Pada anak-anak,
titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm
untuk anak umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat
makin panjang. Sekitar umur 40-50 tahun terjadi
perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat mata
sampai 50 cm, oleh karena itu memerlukan
pertolongan kaca mata untuk membaca berupa kaca
mata cembung (positif). Hal ini disebabkan karena
elastisitas lensa berkurang. Penderita presbiopi
dapat dibantu dengan lensa rangkap.

2. Hipermetropi
Hipermetropi atau mata jauh dapat terjadi pada anak-
anak. Hipermetropi disebabkan bola mata terlalu
pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang
retina. Penderita hipermetropi ini tidak dapat melihat
benda yang dekat atau biasa disebut rabun dekat.
3. Miopi
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang
disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga
bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan
jatuh di depan retina. Pada penderita miopi ini orang
tidak dapat melihat benda yang jauh biasa disebut
rabun jauh, mereka hanya dapat melihat benda yang
jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang dapat
ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa
terjadi pada anak-anak.

Gambar Kelainan mata : (a) Miopi, (b) Hipermetropi


4. Astigmatisma
Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan
bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai
kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya
tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak
pada tempat yang sama. Untuk menolong orang
yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu
yang mempunyai beberapa fokus.
5. Katarak
Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan
berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi
karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang
yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan
daya akomodasi berkurang.
6. Imeralopi
Imeralopi atau rabun senja adalah kelainan yang
menyebabkan penderita menjadi rabun pada senja
hari.

7. Xeroftalxni
Xeroftalxni adalah kelainan pada mata, yaiut kornea
menjadi kering dan bersisik.

II. Telinga

Gambar Bagian-Bagian Telinga

a. Bagian-Bagian Telinga
Telinga adalah salah satu panca indera yang berfungsi
sebagai alat pendengaran. Telinga sebagai reseptor
getaran bunyi terdiri atas 3 bagian, yaitu :

1. Telinga Luar. Terdiri dari daun telinga, lubang telinga,


dan saluran telinga luar.
2. Telinga Tengah. Terdii dari selaput pendengaran
(gendang telinga), tulang-tulang pendengaran (tulang
martil, landasan, sanggurdi), dan saluran eustachius.
3. Telinga Dalam. Terdiri dari tida saluran setangah
lingkaran, rumah siput, dan saraf pendengar.

Perlu diketahui bahwa ketiga saluran setengah lingkaran


itu merupakan alat keseimbangan tubuh. Alat
keseimbangan ini akan memberikan tanggapan terhadap
perubahan posisi tubuh. Misalnya tegak, miring, dan
pemutaran tubuh. Oleh sebab itu apabila telinga kita sakit,
maka keseimbangan tubuh kita juga akan terganggu.

b. Cara Kerja Telinga


Mula-mula getaran bunyi masuk ke dalam lubang teliga.
Bila getaran bunyi mencapai gendang telinga, maka
gendang telinga ikut bergetar. Getaran gendang telinga
meggetarkan tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya,
rumah siput ikut bergetar. Demikian pula, cairan limfa di
dalam rumah siput menjadi bergetar. Getaram cairan
cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung
saraf menyampaikan rangsang bunyi tersebut ke otak.
Dengan demikian kita dapat mendengar bunyi.

c. Kepekaan Telinga Terhadap Rangsang.


Dengan memiliki indera pendengaran yang baik, kita
dapat mengetahui dari mana bunyi berasal. Indera
pendengar yang baik juga menyebabkan kita dapat
membedakan tinggi rendahnya bunyi.

Sama halnya dengan mata, kemampuan/kepekaan telinga


setiap orang itu berbeda-beda. Ada orang yang dapat
mendengar bunyi yang kuat (keras), namun ada juga yang
tidak tahan.
d. Memelihara Kesehatan Telinga
Kelainan atau penyakit yang dapat menyerang telinga
antara lain sebagai berikut :

 Tuli, yaitu tidak dapat mendengar


 Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga
 Bisul atau luka

Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu


bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan
telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke
telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam
akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya
berupa impuls ke otak untuk diolah.
a. Bagian-bagian telinga

Gambar Struktur telinga pada manusia


1. Telinga luar
Telinga luar meliputi daun telinga (pinna), liang
telinga (meatus auditorius eksternus), dan saluran
telinga luar. Bagian daun telinga berfungsi untuk
membantu mengarahkan suara ke dalam liang
telinga dan akhirnya menuju gendang telinga.
Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar
berfungsi untuk menangkap suara dan bagian
terpenting adalah liang telinga. Saluran ini
merupakan hasil susunan tulang rawan yang dilapisi
kulit tipis. Di dalam saluran ini terdapat banyak
kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang
disebut serumen atau kotoran telinga. Bagian saluran
yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki
rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga
yang meneruskan suara ke telinga dalam.
Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas,
tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya
sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara.
Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan
fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan
kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju
gendang telinga.
2. Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk
menjaga tekanan udara agar seimbang. Telinga
tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang
pendengaran yaitu martir (malleus) menempel pada
gendang telinga, tulang landasan (incus), kedua
tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga
mereka bergerak sebagai satu tulang, dan tulang
sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan
jendela oval. Muara tuba eustachi yang
menghubungkan ke faring juga berada di telinga
tengah. Getaran suara yang diterima oleh gendang
telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran.
Masing-masing tulang pendengaran akan
menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang
sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh
meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.

3. Telinga dalam
Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri
dari labirin tulang dan labirin membran. Ada lima
bagian utama dari labirin membran, yaitu:
 Tiga saluran setengah lingkaran
 Ampula
 Utrikulus
 Sakulus
 Koklea atau rumah siput
Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui
saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran,
ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ
keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam
rongga vestibulum dari labirin tulang.
Koklea mengandung organ Korti untuk
pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang
sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan
dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran
timpani yang berhubungan dengan jendela bundar,
dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan
lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum
dengan saluran tengah terdapat membran Reissner,
sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran
timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran
tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai
membran tektorial yang paralel dengan membran
basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori
untuk mendengar tersebar di permukaan membran
basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran
tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada
membran basiler dan berhubungan dengan serabut
saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar.
Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini
disebut organ korti.

b. Cara kerja telinga


Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar
menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan
diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval.
Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke
cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum.
Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran
Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran
tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran
tengah menggerakkan membran basher yang dengan
sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran
timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya
membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi
tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang
akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah.
Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial,
terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial
dan membran basiler akan menekan sel sensori pada
organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan
dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf
pendengaran.

c. Susunan dan cara kerja alat keseimbangan


Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan
berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi
dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan
yang ada di dalam utrikulus clan sakulus. Ujung dari setup
saluran setengah lingkaran membesar dan disebut
ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya
berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus.
Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan.
Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari
kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut
dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini
disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah
lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat
keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari
sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas
yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat.
Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut
yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

d. Kelainan pada telinga


Telinga merupakan salah satu organ yang penting.
Sebagai organ tubuh yang lemah, telinga bisa mengalami
kelainan maupun terserang penyakit. Berikut beberapa
penyakit yang ada pada telinga:
1. Tuli
Tuli adalah ketidakmampuan telinga untuk
mendengarkan bunyi atau suara. Tuli dapat
disebabkan oleh adanya kerusakan pada gendang
telinga, tersumbatnya ruang telinga, atau rusaknya
saraf pendengaran. Pada orang yang telah berusia
lanjut, ketulian biasanya disebabkan oleh kakunya
gendang telinga dan kurang baiknya hubungan antar
tulang pendengaran.
2. Congek
Congek adalah penyakit telinga yang biasanya
disebabkan oleh infeksi pada bagian telinga yang
tersembunyi di tengah-tengah. Infeksi ini disebabkan
oleh bakteri.
3. Otitis eksterna
Otitis eksterna adalah suatu infeksi pada saluran
telinga. Infeksi ini bisa menyerang seluruh saluran
(otitis eksterna generalisata) atau hanya pada daerah
tertentu sebagai bisul (furunkel). Otitis eksterna
seringkali disebut sebagai telinga perenang
(swimmer's ear).
4. Perikondritis

III. Lidah
Gambar bagian-bagian lidah

Lidah merupakan suatu alat yang terdapat dalam mulut.


Pada lidah terdapat indera pengecap. Pada permukaan
lidah terdapat bintil-bintil. Pada bintil-bintil tersebut
terdapat ujung-ujung saraf pengecap. Makanan dan
minuman di dalam mulut kita akan merangsang ujung-
ujung saraf pengecap dari rangsang itu diteruskan ke otak.
Oleh karena itu, kita mengecap makanan dan minuman.

Selain untuk mengecap, lidah berguna untuk mengatur


agar makanan di dalam mulut tercampur dengna air liur
terkunyah dengan sebaik-baiknya.

Lidah juga berguna untuk mengucap kata-kata, Bagian-


bagian pengecap rasa itu terletak pada :

 Ujung lidah, untuk mengecap rasa manis


 Tengah belakang lidah (pangkal lidah), untuk
mengecap rasa pahit
 Lidah belakang, untuk mengecap rasa asam
 Tepi lidah, untuk mengecap rasa asin

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian


lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan
dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai
indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas
pengecap. Menggunakan lidah, kita dapat membedakan
bermacam-macam rasa. Lidah juga turut membantu dalam
tindakan bicara
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan
(papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang
dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap
terdapat pada parit-parit papila bentuk dataran, di bagian
samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan
papila berbentuk benang.
a. Bagian-bagian lidah
Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang
terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan
processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis
otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah
memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan
yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
1. Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.
2. Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti
huruf V di belakang lidah.
3. Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.

Gambar Struktur lidah dan pembagian daerah perasanya


Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada
di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong
dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai
reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk
menopang. Bagian-bagian lidah:
1. Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa
manis.
2. Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa
asin dan asam.
3. Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk
mengecap rasa pahit.
Lidah memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air
ludah dan enzim amilase (ptialin). Enzim ini berfungsi
mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. Letak
kelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di
belakang telinga, dan kelenjar ludah bawah terdapat di
bagian bawah lidah.

b. Cara Kerja Lidah


Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di
dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf
pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini
diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya,
otak menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat
merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman.

c. Kelaianan pada lidah


1. Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang
disebut candida albicans.. gejalanya yaitu lidah akan
tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
2. Atropic glossitis. Lidah akan terlihat licin dan
mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya
sebagian kecil. Penyebab yang paling sering
biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak
ditemukan pada penderita anemia.
3. Geografic tongue. Gejalanya yaitu lidah seperti peta,
berpulau-pulau. Bagian pulau itu berwarna merah
dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita
putih tebal.
4. Fissured tongue. Gejalanya yaitu lidah akan terlihat
pecah-pecah.
5. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada
lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan
terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam
pemeriksaan. Hal ini lebih banyak disebabkan karena
psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada
syaraf.

IV. Hidung

Hidung sebagai jalan pernafasan. Hidung juga sebagai


indera pencium. Bau yang harum dan busuk dapat tercium
jika uap zat yang berbau sampai ke dalam hidung.
Rangsangan yang ditimbulkan uap zat tersebut diterima
oleh ujung-ujung urat saraf yang merupakan indera
pembau. Indera pembau ini terletak pada selaput lendir di
rongga hidung bagian atas, pada kerang hidung atas dan
pada permukaan atas kerang hidung tengah.

Di dalam rongga hidung terdapat bulu hidung dan selaput


lendir. Bulu hidung dan selaput lendit berguna untuk
menahan kotoran yang terbawa oleh udara yang kita
hirup.

Bagian-bagian hidung :

 Daerah indra pembau


 Tulang kerang hidung atas
 Tulang kerang hidung tengah
 Tulang kerang hidung bawah
 Penampang lintang rongga hidung
 Selaput lendir
 Bulu hidung

Saat manusia baru lahir indera penciumannya lebih


kuat dari manusia dewasa, karena dengan indera ini bayi
dapat mengenali ibunya. Indera penciuman manusia
dapat mendeteksi 2000 - 4000 bau yang berbeda. Indera
pembau manusia berupa kemoreseptor yang terdapat di
permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian
atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas
pengecap.

Gambar Struktur indera pembau


a. Bagian-bagian hidung
Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga
yang sama besar yang di sebut dengan nostril. Dinding
pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari
tulang yang sangat tipis. Rongga hidung di lapisi dengan
rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket.
1. Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk
mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju
paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan
bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung di
pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut
dengan palate. Di rongga hidung bagian atas
terdapat sel-sel reseptor atau ujung- ujung saraf
pembau. Ujung-ujung saraf pembau ini timbul
bersama dengan rambut-rambut halus pada selaput
lendir yang berada di dalam rongga hidung bagian
atas. dapat membau dengan baik.
2. Mucous membrane, berfungsi menghangatkan udara
dan melembabkannya. Bagian ini membuat mucus
(lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap
debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainnya yang
dapat merusak paru-paru.
b. Cara kerja hidung
Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan
molekul-molekul di udara. Di atap rongga hidung terdapat
olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap
molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian
pendeteksi bau (smell receptors). Reseptor ini jumlahnya
sangat banyak ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau
tertangkap oleh reseptor, sinyal akan di kirim ke the
olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang
mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak,
bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah
itu harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau
selokan.

c. Kelainan pada hidung


Sebagai indra pembau, hidung dapat mengalami
gangguan. Akibatnya, kepekaan hidung menjadi
berkurang atau bahkan tidak dapat mencium bau suatu
benda. Kelainan-kelainan pada hidung yaitu:
1. Angiofibroma Juvenil, adalah tumor jinak pada
hidung bagian belakang atau tenggorokan bagian
atas (nasofaring), yang mengandung pembuluh
darah. Tumor ini paling sering ditemukan pada anak-
anak laki yang sedang mengalami masa puber.
2. Papiloma Juvenil, adalah tumor jinak pada kotak
suara (laring). Papiloma disebabkan oleh virus.
Papiloma bisa ditemukan pada anak usia 1 tahun.
Papiloma bisa menyebabkan suara serak, kadang
cukup berat sehingga anak tidak dapat berbicara dan
bisa menyumbat saluran udara.
3. Rhinitis Allergica, adalah peradangan hidung karena
alergi. Disebabkan oleh adanya reaksi alergi pada
hidung yang ditimbulkan oleh masuknya substansi
asing ke dalam saluran tenggorokan.
4. Sinusitis, merupakan peradangan sinus, yaitu
rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan
dengan rongga hidung, yang gawat dan biasanya
terjadi dalam waktu menahun (kronis).
5. Salesma dan influenza, merupakan infeksi pada alat
pernapasan yang disebabkan oleh virus, dan
umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit
leher dan kadang-kadang panas atau sakit pada
persendian.
6. Anosmia, adalah gangguan pada hidung berupa
kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakit ini
dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera
atau infeksi di dasar kepala, keracunan timbel,
kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan.
Untuk mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu
penyebabnya.

V. Kulit

Kulit merupakan indera peraba. Sebagai indera peraba,


kulit berfungsi untuk menerima rangsangan pada lapisan
kulit tersebar ujung-ujung saraf peraba. Ujung-ujung saraf
peraba bertugas meneruskan rangsangan ke otak.
Dengan demikian kita dapat merasakan kasar halusnya
permukaan benda, panas, dingin, dan nyeri. Bagian kulit
yang paling peka adalah ujung jari. Ujung-ujung saraf
peraba juga terdapat pada dinding alat-alat dalam,
misalnya dinding usus. Oleh karena itu, kita dapat
merasakan sakit atau nyeri pada alat-alat tersebut.
a. Bagian-bagian kulit
Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan
lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada lapisan
epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf.
Epidermis tersusun atas empat lapis sel yaitu:
 Stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan
di sebelah atasnya.
 Stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang
menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain
itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya
menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan
melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman,
atau kecoklatan.
 Stratum lusidum merupakan lapisan yang transparan.
 Stratum korneum merupakan lapisan yang paling
luar.

Gambar Penampang kulit manusia beserta reseptor-


reseptornya
Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan
penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan
serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat
elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke
daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar
rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh
darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain
itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap
pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut.
Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut
mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam
dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai
bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari
kerusakan mekanik.

b. Cara Kerja Kulit


Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan
panas, dingin, tekanan, dan nyeri. Ketika kulit menerima
rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel
reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak
melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah.
Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang. Otak
pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang
tersebut.

c. Kelainan pada kulit


Kulit merupakan bagian tubuh terluar sehingga selalu
berhubungan dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu,
kulit mudah terluka serta terserang jamur dan bibit
penyakit lainnya. Beberapa penyakit kulit yang sering kita
temui yaitu:
1. Jerawat. Jerawat mudah menyerang kulit wajah,
leher, punggung, dan dada. Penyakit ini timbul akibat
ketidakseimbangan hormon dan kulit yang kotor.
Anak-anak yang memasuki masa remaja serta
orang-orang yang memiiki jenis kulit berminyak
sangat rentan terhadap jerawat.
2. Panu. Panu disebabkan oleh jamur yang menempel
di kulit. Panu tampak sebagai bercak atau bulatan
putih di kulit dan disertai rasa gatal. Panu timbul
karena penderita tidak menjaga kebersihan kulit.
3. Kadas. Kadas nampak di kulit sebagai bulatan putih
bersisik. Pada setiap bulatan terdapat garis tepi yang
jelas dengan kulit yang tidak terkena. Kadas juga
menyebabkan rasa gatal. Penyakit ini disebabkan
oleh jamur.
4. Skabies. Skabies disebut pula “seven-year itch”.
Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta
yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat
menular pada orang lain.
5. Eksim. Eksim merupakan penyakit kulit yang akut
atau kronis. Penyakit tersebut menyebabkan kulit
menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan
bersisik.
6. Biang keringat. Biang keringat terjadi karena kelenjar
keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak
dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang
terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya
bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki,
debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang
keringat.

1. Mata
Kamu sudah tahu kalau mata manusia ada dua dan
berfungsi untuk melihat. Bagaimana cara kerja mata
sampai
mata kita dapat melihat dengan jelas? Adakah faktor-
faktor
yang berpengaruh terhadap kerja mata? Mata adalah
organ
penglihatan yang menerima rangsangan berupa cahaya.
Bola
mata terletak di dalam rongga mata dan beralaskan
lapisan
lemak. Bola mata dapat bergerak dan diarahkan kesuatu
arah
dengan bantuan tiga otot penggerak mata, yaitu:
-Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata),
berfungsi menggerakkan bola mata.
-Muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakkan
bola mata ke bawah dan ke dalam.
-Muskulus obliques okuli superior, berfungsi memutar
mata ke atas dan ke bawah.
Selain itu, ada otot mata yang berfungsi menutup mata
dan mengangkat kelopak mata. Otot yang berfungsi untuk
menutup mata yaitu muskulus orbikularis okuli dan
muskulus
rektus okuli inferior. Sedangkan otot mata yang berfungsi
mengangkat kelopak mata, yaitu muskulus levator
palpebralis
superior.
a. Bagian-bagian mata
Bola mata tersusun oleh selaput mata yang terdiri atas
tiga
lapisan, yaitu sklera atau selaput putih, koroid atau selaput
hitam, dan retina atau selaput jala.
1) Selaput putih
Selaput putih (sklera) adalah bagian luar dari bola mata
yang tersusun dari zat tanduk dan merupakan lapisan
yang kuat, berwarna putih. Fungsi dari selaput ini
adalah melindungi struktur mata yang sangat halus
dan membantu mempertahankan bentuk biji mata.
Sklera akan membentuk kornea. Apa yang dimaksud
dengan kornea? Kornea adalah lapisan bening dan
transparan yang berfungsi menerima cahaya yang
masuk ke mata. Kornea dilindungi oleh selaput tipis
yang disebut konjungtiva. Kornea selalu dibasahi oleh
air mata.
2) Selaput hitam
Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari
bola mata yang banyak mengandung pembuluh darah.
Fungsi dari selaput ini adalah memberi nutrisi dan
oksigen ke mata serta menyerap cahaya dan mengurangi
cahaya yang memantul di sekitar mata bagian dalam.
Pada koroid terdapat iris yang membentuk warna mata,
pupil, lensa mata, titik dekat mata, dan titik jauh mata.
Iris adalah selaput mata yang merupakan lanjutan dari
selaput hitam bagian depan bola mata yang telah
melepaskan diri. Iris atau selaput pelangi memiliki
pigmen atau warna yang akan menentukan warna
mata seseorang, yaitu warna mata biru, hitam, cokelat,
abu-abu, dan hijau.
Pupil adalah celah yang berada di bagian tengah iris.
Fungsinya adalah untuk mengatur intensitas cahaya
yang masuk ke mata. Jika cahaya redup, otot-otot iris
berkontraksi sehingga celah pupil melebar dan cahaya
yang masuk ke mata lebih banyak. Sebaliknya, jika
cahaya terang celah pupil akan menyempit dan cahaya
yang masuk ke mata lebih sedikit atau tidak berlebihan.
Tahukah kamu dimanakah letak lensa mata? Lensa
mata berada di belakang iris. Lensa mata memiliki daya
akomodasi, yaitu kemampuan untuk mencembung
(menebal) dan mencekung (menipis). Mencembung
dan mencekungnya lensa mata ditentukan oleh jarak
benda yang dilihat. Jarak benda yag dapat dilihat oleh
mata normal dengan jelas disebut dengan titik dekat
mata. Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat
oleh mata normal dengan jelas disebut titik jauh mata.
Jarak titik jauh pada mata normal adalah tak terhingga.
3) Selaput Jala
Selaput jala disebut juga retina. Retina adalah lapisan
paling dalam pada mata yang peka terhadap cahaya.
Retina ini memiliki sel-sel saraf. Pada retina terdapat
bintik kuning dan bintik buta.
Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka
terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan
sel-sel saraf yang berbentuk cerucut dan
batang. Kita bisa melihat apabila bayangan jatuh pada
titik ini.
Pada bintik kuning terdapat sel kerucut dan sel batang.
Tahukah kamu fungsi dari sel kerucut dan sel batang?
-Sel kerucut berfungsi untuk melihat di tempat yang
terang. Sel ini memerlukan protein iodopsin.
-Sel batang berfungsi untuk melihat di tempat yang
gelap. Sel ini memerlukan protein mata yang
disebut rodopsin. Rodopsin dapat terbentuk apabila
terjadi penggabungan iodopsin dan vitamin A.
Jika kita berpindah dari tempat terang ke tempat teduh,
maka kita tidak dapat melihat dengan jelas beberapa
saat. Hal itu terjadi karena pada waktu di tempat teduh
diperlukan protein rodopsin yang merupakan
penggabungan antara iodopsin dan vitamin A. untuk
pembentukan rodopsin tersebut diperlukan waktu
sehingga sebelum rodopsin terbentuk kita tidak bisa
melihat dengan jelas untuk beberapa saat di tempat
teduh.
Bintik buta adalah bintik pertemuan saraf-saraf atau
tempat keluarnya saraf mata menuju otak. Bintik buta
tidak mengandung sel batang dan sel kerucut sehingga
tidak dapat menanggapi rangsangan cahaya.
b. Proses melihat
Bagaimana proses mata bisa melihat? Tahukah kamu
caranya mata bisa melihat? Mata bisa melihat benda
karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda
tersebut ke mata. Jika tidak ada cahaya yang dipantulkan
benda, maka mata tidak bisa melihat benda tersebut.
Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut.
1) Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh
mata, menembus kornea dan diteruskan melalui pupil.
2) Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil
diteruskan
menembus lensa mata.
3) Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya
supaya jatuh tepat di bintik kuning.
4) Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut
dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak.
5) Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan
oleh otak sehinga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.
c. Gangguan pada mata
Pernahkah kamu menjumpai anak pakai kaca mata?
Tahukah kamu mengapa anak tersebut pakai kaca mata?
Keadaan mata setiap anak berbeda-beda. Ada mata
normal dan mata tidak normal. Mata tidak normal berarti
mempunyai kelainan. Bagaimana tanda-tanda orang jika
matanya mempunyai kelainan? Apakah orang tersebut
dapat melihat dengan jelas? Seseorang tidak bisa melihat
suatu benda yang seharusnya dapat dilihat dengan mata
normal, itu bertanda mata orang tersebut mengalami
gangguan berupa kelainan pada mata. Orang yang bisa
melihat
dengan normal tanpa bantuan kaca mata disebut
emetropi.
Ada beberapa kelainan pada mata, yaitu:
1) Rabun dekat
Rabun dekat disebut
hipermetropi. Rabun
dekat adalah ketidakmampuan
mata
untuk melihat
benda yang dekat.
Hal ini disebabkan
oleh ukuran bola mata
yang pendek sehingga bayangan
jatuh di belakang retina. Kebiasaan membaca buku
terlalu dekat dan sambil tiduran akan mempercepat
timbulnya cacat mata. Rabun dekat dapat diatasi
dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung.
Lensa cembung merupakan lensa positif
2) Rabun jauh
Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk
melihat benda yang berjarak jauh. Rabun jauh disebut
miopi. Apa penyebab rabun jauh? Penyebab rabun
jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari
ukuran normal sehingga
bayangan benda jatuh di
depan retina. Rabun
jauh dapat diatasi
dengan menggunakan
kaca mata berlensa
cekung. Lensa cekung
merupakan lensa negatif.
3) Rabun jauh dan dekat
Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun
tua. Mengapa presbiopi dikatakan rabun tua? Karena
kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah
tua atau kira-kira berumur di atas 45 tahun. Penderita
presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh
dan terlalau dekat. Supaya penderita presbiopi dapat
melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kaca mata
rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung.
4) Rabun senja
Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan
mata untuk melihat benda yang berada di tempat
remangremang
dan di malam hari. Gangguan ini disebabkan
oleh kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak
berfungsi karena protein rodopson tidak terbentuk.
Orang yang menderita rabun senja harus banyak
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
vitamin A.
5) Buta warna
Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk
membedakan warna. Penyakit ini bersifat menurun.
Buta warna ada dua macam, yaitu buta warna total
dan buta warna separuh. Tahukah kamu perbedaan
antara buta warna total dengan buta warna separoh?
Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam
putih saja. Sedangkan buta warna separuh tidak bisa
melihat warna tertentu, yaitu merah, biru, dan hijau.
6) Katarak
Katarak atau bular mata merupakan gangguan
penglihatan.
Penyebab katarak adalah lensa mata keruh
sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina.
Penderita ini umumnya berumur di atas 55 tahun.
Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata.
7) Juling
Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh
ketidakserasian otot-otot mata. Jika penderitanya
masih anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan
operasi.
8) Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata
yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea
tidak rata. Penderita gangguan ini tidak mampu melihat
garis vertikal dan horisontal. Gangguan mata ini dapat
diatasi dengan menggunakan kaca mata yang berlensa
silindris.

2. Telinga
Telinga merupakan alat indera yang peka terhadap
rangsangan berupa gelombang suara. Telinga manusia
mampu
mendengar suara dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz.
Tahukah kamu fungsi dari telinga? Selain sebagai alat
pendengaran,
telinga juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh
manusia.
a. Bagian-bagian telinga
Telinga manusia dapat dibedakan menjadi tiga bagian,
yaitu bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam.
1) Telinga bagian luar
Telinga bagian luar terdiri atas:
-Daun telinga, berfungsi untuk menampung getaran.
-Saluran telinga luar atau lubang telinga, berfungsi
menyalurkan getaran.
-Kelenjar minyak, berfungsi menyaring udara yang
masuk sebagai pembawa gelombang suara.
-Membran timpani atau selaput gendang, berfungsi
menerima dan memperbesar getaran suara.
2) Telinga bagian tengah
Telinga bagian tengah terletak di sebelah dalam membran
timpani. Fungsi dari telinga bagian tengah adalah untuk
meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke
telinga bagian dalam. Pada telinga tengah terdapat
saluran
Eustachius dan tiga tulang pendengaran.
-Saluran Eustachius, berfungsi untuk mengurangi
tekanan udara di telinga tengah sehingga tekanan
udara di luar dan di dalam akan sama. Keseimbangan
tekanan ini akan menjaga gendang telinga supaya
tidak rusak. Saluran ini akan tertutup dalam keadaan
biasa, dan akan terbuka jika kita menelan sesuatu.
-Tulang pendengaran, berfungsi untuk mengantarkan
dan memperbesar getaran ke telinga bagian dalam.
Tulang pendengaran ada tiga, yaitu tulang martil,
tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Tulangtulang
ini menghubungkan gendang telinga dan
tingkap jorong.
3) Telinga bagian dalam
Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran
suara ke pusat pendengaran oleh urat saraf. Penyusun
telinga bagian dalam adalah sebagai berikut.
-Tingkap jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan
getaran.
-Rumah siput, berfungsi menerima, memperbesar,
dan menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran.
Di dalam saluran rumah sifut terdapat cairan
limfe dan terdapat ujung-ujung saraf pendengaran.
-Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai
alat untuk mengetahui posisi tubuh dan menjaga
keseimbangan.
b. Proses mendengar
Pernahkah kamu berpikir mengapa telinga bisa
mendengar?
Bagaimana proses pendengaran yang terjadi di dalam
telinga?
Suara yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga,
kemudian sampai ke gendang telinga sehingga membuat
gendang telinga bergetar. Getaran ini diteruskan oleh tiga
tulang pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke
rumah siput. Di dalam rumah siput, cairan limfe akan
bergetar
sehingga meransang ujung-ujung saraf pendengaran dan
menimbulkan impuls saraf yang ditujukan ke otak. Di
dalam
otak, impuls tersebut akan diolah sehingga kita bisa
mendengar
dan mengenali suara tersebut.
c. Gangguan pada telinga
Gangguan pada telinga menyebabkan ketulian atau
kekurangtajaman pendengaran. Apa penyebab dari
gangguan
telinga tersebut? Ada dua penyebab gangguan telinga,
yaitu
gangguan penghantar bunyi dan gangguan saraf.
Gangguan
telinga yang disebabkan oleh gangguan saraf dan
gangguan
penghantar bunyi bisa diatasi menggunakan alat
pendengaran
buatan. Alat ini mampu memperbesar gelombang
suara sebelum suara masuk ke telinga. Ada bermacam
gangguan telinga, yaitu:
-Ganguan telinga disebabkan oleh luka pada telinga
bagian luar yang telah terinfeksi atau otitis sehingga
mengeluarkan nanah. Gangguan ini dapat bersifat
permanent
jika terjadi infeksi yang sangat parah. Penderita
ini harus segera memeriksakan telinganya pada dokter
supaya bisa cepat disembuhkan.
-Penumpukan kotoran sehingga menghalangi getaran
suara untuk sampai ke gendang telinga. Oleh karena itu,
kita harus membersihkan telinga dari kotoran dengan
kapas minimal satu kali dalam seminggu.
-Kerusakan gendang telinga, misalnya gendang telinga
pecah. Pecahnya gendang telinga bisa disebabkan oleh
dua hal, yaitu kapasitas suara yang didengar terlalu
kuat dan terkena suatu benda yang tajam, misalnya
membersihkan telinga dengan peniti atau lidi sehingga
menyentuh gendang telinga dan menyebabkan gendang
telinga menjadi sobek. Gendang telinga sangat tipis
sekali.
-Otosklerosis, adalah kelainan pada tulang sanggurdi
yang ditandai dengan gejala tinitus (dering pada telinga)
ketika masih kecil.
-Presbikusis, adalah perusakan pada sel saraf telinga
yang terjadi pada usia manula.
-Rusaknya reseptor pendengaran pada telinga bagian
dalam akibat dari mendengarkan suara yang amat keras.

3. Hidung
Hidung adalah alat indera yang menanggapi rangsangan
berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam
rongga
hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi
dengan
sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-
rambut
halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput
lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut
masuk ke dalam hidung kita. Zat kimia yang merupakan
sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian
akan meransang rambut-rambut halus pada sel pembau.
Sel
pembau akan meneruskan rangsangan ini ke otak dan
akan
diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat
kimia
tersebut.
Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh
radang atau sakit pilek yang menghasilkan lendir atau
ingus
sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf
pembau.
Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran
pada
hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak. Kita harus
selalu
membersihkan hidung dari kotoran dan merapikan
bulubulunya
supaya penciuman kita tidak terganggu.

4. Lidah
Apa yang kamu rasakan ketika kamu minum teh manis?
Apa yang kamu rasakan ketika kau minum obat dalam
bentuk
tablet? Kamu bisa merasakan rasa teh manis dan obat
karena
adanya indera perasa.
Lidah adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan
berupa zat kimia larutan. Lidah memiliki otot yang tebal,
permukaannya dilindungi oleh lendir dan penuh dengan
bintil-bintil. Kita dapat merasakan rasa pada lidah karena
terdapat reseptor yang dapat menerima rangsangan.
Reseptor itu adalah vavila pengecap atau kuncup
pengecap.
Kuncup pengecap merupakan kumpulan ujung-ujung saraf
yang terdapat pada bintil-bintil lidah. Tidak semua bagian
lidah peka terhadap zat kimia dan daerahnya juga khusus
untuk rasa tertentu.
Pada saat kita makan sambal, kita sering merasakan
kepedasan. Rasa pedas bukan hasil dari kepekaan rasa
pada
kuncup pengecap. Tetapi merupakan suhu panas pada
papilla
sehingga mengembang dan menyebabkan timbulnya rasa
pedas.
Gangguan pada lidah bisa disebabkan oleh makan atau
minum sesuatu yang bersuhu terlalu tinggi dan terlalu
rendah
sehingga lidah mati rasa. Gangguan ini hanya bersifat
sementara.
Ganguan yang bersifat permanent misalnya terjadi pada
orang yang mengalami trauma pada bagian tertentu otak.
Pada lidah juga sering terjadi iritasi karena luka atau
kekurangan
vitamin C.

5. Kulit
Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan
berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau
sakit.
Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-
ujung
saraf yang ada pada kulit. Biasanya ujung saraf indera
peraba
ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi
rasa nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang berselaput
(berpapilia). Ujung saraf yang berselaput ada lima macam

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali
perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut
mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot
penggerak bola mata, kotak mata, kelopak, dan bulu mata.
Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan
cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa.
Ada berbagai macam kelainan pada mata, seperti:
presbiopi, hipermetropi, miopi, astigmatisma, katarak,
imeralopi, xeroftalxni, keratomealasi, dan lain sebagainya.
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali
getaran bunyi dan untuk keseimbangan tubuh. Ada tiga
bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga
luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Ada berbagai
kelainan pada telinga, seperti: tuli, congek, otitis eksterna,
perikondritis, eksim, cidera, tumor, kanker, dan lain
sebagainya.
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai
reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan
tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut
epidermis dan lapisan dalam yang disebut lapisan dermis.
Kelainan-kelainan yang ada pada kulit yaitu: jerawat,
panu, kadas, skabies, eksim, biang keringat, dan lain
sebagainya.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan
dengan rangsangan kimia. Permukaan lidah dilapisi
dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung
kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas
pengecap. Lidah berfungsi sebagai pengecap rasa dan
sebagai pembantu dalam tindakan berbicara. Kelainan
yang ada pada lidah yaitu: oral candidosis, atropic
glossitis, geografic tongue, fissured tongue, glossopyrosis,
dan lain sebagainya.
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di
permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian
atas. Kelainan-kelainan yang ada pada hidung yaitu:
angiofibroma juvenil, papiloma juvenil, rhinitis allergica,
sinusitis, salesma dan influensa, anosmia, dan lain
sebagainya.

3.2. Saran
Pada sistem indra ditemukan berbagai macam
gangguan dan kelainan, baik karena bawaan maupun
karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan
mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan
anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai