Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

PERUMUSAN INDIKATOR PENILAIAN DALAM MATERI BIOLOGI JENJANG SMP


SMA DAN TAKSONOMI BLOOM LAMA, REVISI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Biologi


Dosen Pengampu: Nukhbatul Bidayati Haka, M. Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 3
- Diana Mutiara Muchsin (2011060045)
- Faatiyatu Fadila (2011060063)
- Gea Prameisya (2011060356)
- Gelar Rista (2011060070)

KELAS C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa adanya halangan apapun. Tak
lupa sholawat dan salam kami curahkan kepada Baginda Rasullah Saw. Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada sumber-sumber yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini dan
terima kasih pula kepada Ibu Nukhbatul Bidayati Haka, M. Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran Biologi.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Perumusan Indikator Penilaian Dalam Materi
Biologi Jenjang Smp Sma Dan Taksonomi Bloom Lama, Revisi ”. Makalah ini diharapkan dapat
membantu menambah pengetahuan dan pemahaman bagi penulis juga pembaca. Kami menyadari
bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandar Lampung, 10 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................2
B. Rumusan Masalah.................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. Taksonomi Bloom Lama......................................................................


B. Taksonomi Bloom Revisi.....................................................................
C. Penyusunan Instrument dengan menggunakan taksonomi
bloom revisi menurut kurikulum 2013.................................................
D. Penyusunan Instrument dengan menggunakan taksonomi
bloom revisi menurut kurikulum Merdeka...........................................
E. Studi Kasus...........................................................................................

BAB III Penutup.............................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

F.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun 1956, sehingga sering pula disebut
sebagai "Taksonomi Bloom". Taksonomi bloom merujuk pada tujuan pembelajaran yang
diharapkan agar dengan adanya taksonomi ini para pendidik dapat mengetahui secara jelas
dan pasti apakah tujuan instruksional pelajaran bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.
Taksonomi berarti Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat
menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.
Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu
belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian
dengan segala aspek yang dicakupnya. Perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada
penekanan pendidikan terhadap pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di
samping transfer ilmu dan keahlian.Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan manusia,
dalam Al-quran telah di jelaskan bahwa Pendidikan sangatlah penting seperti dalam ayat
berikut ini :

‫وْ ا ِم ْن ُك ۙ ْم‬KKُ‫ع هّٰللا ُ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمن‬K ‫ٰيٓاَيُّها الَّذ ْينَ ٰامنُ ْٓوا ا َذا ق ْيل لَ ُكم تَفَ َّسحُوْ ا فى ْالم ٰجلس فَا ْفسحُوْ ا ي ْفس هّٰللا‬
ِ Kَ‫ ُزوْ ا يَرْ ف‬K‫ح ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِ ْي َل ا ْن ُش ُزوْ ا فَا ْن ُش‬ ِ َ َ َ ِ ِ َ ِ ْ َ ِ ِ َ ِ َ
‫ت َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ َخبِ ْي ٌر‬
ٍ ۗ ‫َوالَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِع ْل َم َد َر ٰج‬

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah


kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan
mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. “ (QS.Al-Mujadalah :
11)
Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan
psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan
subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang
sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat
diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah.
Taksonomi ini pertama kali disusun oleh klasifikasi berhirarki dari sesuatu atau
prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan
kejadian sampai pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema
taksonomi.
Taksonomi bloom sangatlah penting dalam dunia Pendidikan, untuk itu kita perlu
untuk mengkaji dan mempelajari ap aitu taksonomi bloom dan bagaimana penyusunan nya di
berbagai kurikulum yang ada.Karena itu makalah ini di buat untuk menjelaskan mengenai
taksonomi bloom dengan judul “PERUMUSAN INDIKATOR PENILAIAN DALAM
MATERI BIOLOGI JENJANG SMP SMA DAN TAKSONOMI BLOOM LAMA,
REVISI” yang di harapkan dapat memberikan wawasan mengenai taksonomi bloom itu
sendiri.

B. Rumusan Masalah

1
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, maka penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep taksonomi bloom lama sebelum direvisi ?
2. Bagaimana konsep taksonomi bloom sesudah direvisi?
3. Bagaimana penyusunan instrument penilaian kurikulum 2013 dengan
menggunakan taksonomi bloom revisi ?
4. Bagaimana penyusunan instrument penilaian kurikulum merdeka dengan
menggunakan taksonomi bloom revisi?
5. Bagaimana contoh studi kasus dari instrument penilaian kurikulum 2013 dan
instrument penilaian kurikulum merdeka?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep taksonomi bloom lama sebelum revisi
2. Untuk mengetahui konsep taksonomi bloom revisi
3. Untuk mengetahui penyusunan instrument penilaian kurikulum 2013 dengan
menggunakan taksonomi bloom revisi
4. Untuk mengetahui penyusunan instrument penilaian kurikulum merdeka dengan
menggunakan taksonomi bloom revisi
5. Untuk mengetahui studi kasus dari instrument penilaian kurikulum 2013 dan
instrument kurikulum merdeka

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Taksonomi Bloom Lama

Taksonomi Bloom Lama adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai
dari tingkatyang rendah hingga yang tinggi. Tentunya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi,
level yang rendah harus dipenuhi lebih dulu. Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan ini oleh
Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah kemampuan intelektual (intellectual behaviors) yaitu
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ranah Kognitif berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan,
dan keterampilan berpikir. Ranah afektif mencakup perilaku terkait dengan emosi, misalnya
perasaan, nilai, minat, motivasi, dan sikap. Sedangkan ranah Psikomotorik berisi perilaku yang
menekankan fungsi manipulatif dan keterampilan motorik / kemampuan fisik, berenang, dan
mengoperasikan mesin. Para trainer biasanya mengkaitkan ketiga ranah ini dengan Knowledge,
Skill and Attitude (KSA). Kognitif menekankan pada Knowledge, Afektif pada Attitude, dan
Psikomotorik pada Skill. Sebenarnya di Indonesia pun, kita memiliki tokoh pendidikan, Ki Hajar
Dewantara yang terkenal dengan doktrinnya Cipta, Rasa dan Karsa atau Penalaran, Penghayatan,
dan Pengamalan. Cipta dapat diidentikkan dengan ranah kognitif , rasa dengan ranah afektif dan
karsa dengan ranah psikomotorik.

1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif mengurutkan keahlian berpikir sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Proses berpikir menggambarkan tahap berpikir yang harus dikuasai oleh siswa agar mampu
mengaplikasikan teori kedalam perbuatan. Ranah kognitif ini terdiri atas enam level, yaitu: (1)
knowledge (pengetahuan), (2) comprehension (pemahaman atau persepsi), (3) application
(penerapan), (4) analysis (penguraian atau penjabaran), (5) synthesis (pemaduan), dan (6)
evaluation (penilaian).

Level ranah ini dapat digambarkan dalam bentuk piramida berikut:

3
Tiga level pertama (terbawah) merupakan Lower Order Thinking Skills, sedangkan tiga
level berikutnya Higher Order Thinking Skill. Namun demikian pembuatan level ini bukan
berarti bahwa lower level tidak penting. Justru lower order thinking skill ini harus dilalui dulu
untuk naik ke tingkat berikutnya. Skema ini hanya menunjukkan bahwa semakin tinggi
semakin sulit kemampuan berpikirnya.1

Tabel 1. Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Lama

Ranah Kognitif

Kategori Penjelasan Kata Kerja Kunci

Pengetahuan Kemampuan menyebutkan atau Mendefinisikan, menyusun daftar,


menamai,menyatakan,
menjelaskan kembali mengidentifikasikan,mengetahui,
menyebutkan, membuat rerangka,
Contoh: pilihlah jawaban yang tepat.. menggarisbawahi, menggambarkan,
menjodohkan, memilih
Bahasa Indonesia terma-

suk rumpun…a)…b)..c)…d)

Pemahaman Kemampuan memahami Menerangkan, menjelaskan ,


instruksi/masalah,menginterpretasikan menguraikan,membedakan,
dan menyatakan kembali dengan kata- menginterpretasikan,merumuskan,
kata sendiri memperkirakan, meramalkan,
menggeneralisir, menerjemahkan,
Contoh : Menuliskan kembali atau mengubah, memberi contoh,
merangkum materi Pelajaran memperluas, menyatakan kembali,
menganalogikan, merangkum

1 Agus Wismanto.2022. EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA MENGGUNAKAN TAKSONOMI BLOOM

MULAI DARI VERSI LAMA SAMPAI VERSI REVISI. Jurnal Sasindon Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 10(1) : 3 -5

4
Penerapan Kemampuan menggunakankonsep Menerapkan, mengubah,
dalam praktek atau situasi yang baru menghitung, melengkapi,
menemukan. membuktikan,
Contoh: Demonstrasikan pembicaraan menggunakan, mendemonstrasikan,
guru dan siswa tentang kegiatan
ekstrakurikuler yang akan dipilih.
Kemampuan memisahkan konsep
kedalam beberapa komponen untuk
memperoleh
Analisis Kemampuan memisahkankonsep Memanipulasi, memodifikasi,
kedalam beberapa komponen untuk menyesuaikan, menunjukkan,
memperoleh pemahaman yang lebih mengoperasikan, menyiapkan,
luas atas dampak komponen – menyediakan, menghasilkan.
komponen terhadap konsep tersebut Menganalisa, mendiskriminasikan,
secara utuh. membuat skema /diagram,
membedakan, membandingkan,
Contoh: Analisislah tema, amanah, mengontraskan, memisahkan,
perwatakan novel Laskar Pelangi. membagi, menghubungkan,
Temukan nilai religius dalam novel menunjukkan hubungan antara
Ayat-ayat Cinta. variabel, memilih, memecah
menjadi beberapa bagian,
menyisihkan, mempertentangkan.
Sintesis Kemampuan merangkai atau Mengategorikan mengombinasikan,
menyusun kembali komponen- mengatur memodifikasi, mendisain,
komponen dalam rangka menciptakan mengintegrasikan, mengorganisir,
arti/pemahaman/ struktur baru. mengkompilasi, mengarang,
menciptakan, menyusun kembali,
Contoh: Bagaimanakah karak- teristik menulis kembali, merancang,
kesalahan kebahasaan yang banyak merangkai, merevisi,
ditemumukan pada karangan para menghubungkan, merekonstruksi,
siswa. menyimpulkan, memolakan

Evaluasi Kemampuan mengevaluasi dan Mengkaji ulang, membandingkan,


menilai sesuatu berdasarkan norma, menyimpulkan, mengkritik,
acuan atau kriteria. mengkontraskan,mempertentangkan
menjustifikasi, mempertahankan,
Contoh: Menurut Saudara apakah mengevaluasi, membuktikan,
novel Laskar Pelangi baik untuk memperhitungkan, menghasilkan,
pembelajaran sastra di SMP menyesuaikan, mengkoreksi,
melengkapi, menemukan.

2. Ranah Afektif
Ranah Afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan,
nilai, penghargaan, semangat,minat, motivasi, dan sikap. Lima kategori/level ranah ini (1)
Penerimaan, (2) Responsif, (3) Nilai Diri, (4) Organisasi, dan (5) Karakterisasi, diurutkan

5
mulai dari perilaku yang sederhana hingga yang paling kompleks.

Tabel 2. Ranah Afektif Taksonomi Bloom Lama

Ranah Efektif

Kategori Penjelasan Kata Kerja Kunci

Penenerimaan Kemampuan untuk Menanyakan, mengikuti, memberi,


menahan / mengendalikan diri,
menunjukkan atensi dan
mengidentifikasi, memperhatikan,
penghargaan terhadap orang menjawab.
lain

Contoh: mendengar pendapat


orang lain, mengingat nama
Seseorang

Responsif Kemampuan berpartisipasi Menjawab, membantu, mentaati,


aktif dalam pembelajaran dan memenuhi, menyetujui,
selalu termotivasi untuk segera mendiskusikan, melakukan,
bereaksi dan mengambil memilih, menyajikan,
tindakan atas suatu kejadian. mempresentasikan, melaporkan,
menceritakan, menulis,
Contoh: berpartisipasi dalam menginterpretasikan,
diskusi kelas menyelesaikan, mempraktekkan.

Nilai yang dianut (Nilai diri) Kemampuan menunjukkan Menunjukkan, mendemonstrasikan,


nilai yang dianut untuk memilih, membedakan, mengikuti,
membedakan mana yang baik meminta, memenuhi, menjelaskan,
dan kurang baik terhadap suatu membentuk, berinisiatif,
kejadian/obyek, dan nilai melaksanakan, memprakarsai,
tersebut diekspresikan dalam menjustifikasi, mengusulkan,
perilaku. melaporkan, menginterpretasikan,
membenarkan, menolak,
Contoh: Mengusulkan kegiatan menyatakan / mempertahankan
Ekstrakurikuler yang sesuai pendapat,
dengan nilai yang berlaku dan
komitmen sekolah.
Organisasi Kemampuan membentuk Mentaati, mematuhi, merancang,
system nilai dan budaya mengatur, mengidentifikasikan,
organisasi dengan mengkombinasikan,
mengharmonisasikan mengorganisisr, merumuskan,
6
perbedaan nilai. menyamakan, mempertahankan,
menghubungkan, mengintegrasikan,
Contoh: Menyepakati dan menjelaskan, mengaitkan,
mentaati tata tertib sekolah, menggabungkan, memperbaiki,
mengakui perlunya menyepakati, menyusun,
keseimbangan antara menyempurnakan, menyatukan
kebebasan dan tanggung jawab pendapat, menyesuaikan,
melengkapi, membandingkan,
memodifikasi.
Karakterisasi Kemampuan mengendalikan Melakukan, melaksanakan,
perilaku berdasarkan nilai yang memperlihatkan membedakan,
dianut dan memperbaiki memisahkan, menunjukkan,
hubungan intrapersonal, mempengaruhi, mendengarkan,
interpersonal dan social. memodifikasi, mempraktekkan,
mengusulkan, merevisi,
Contoh: Menunjukkan rasa memperbaiki, membatasi,
percaya diri ketika bekerja mempertanyakan, mempersoalkan,
sendiri, kooperatif dalam menyatakan, bertindak,
aktivitas kelompok Membuktikan, mempertimbangkan.

7
3. 2Ranah Psikomotorik
Ranah Psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan
motorik dan kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat diasah jika sering
melakukannya. Perkembangan tersebut dapat diukur sudut kecepatan, ketepatan,
jarak, cara/teknik pelaksanaan. Ada tujuh kategori dalam ranah psikomotorik mulai
dari tingkat yang sederhana hingga tingkat yang rumit, yaitu; (1) Persepsi, (2)
Kesiapan, (3) Reaksi yang diarahkan, (4) Reaksi natural, (5) Reaksi yang kompleks,
(6) Adaptasi, (7) Kreativitas.

Ranah Psikomotorik
Kategori Penjelasan Kata Kerja Kunci Mendeteksi

Persepsi Kemampuan menggunakan Mempersiapkan diri, memilih,


menghubungkan,menggambarkan,
saraf sensori dalam
mengidentifikasi, mengisolasi,
menginterpretasikan nya membedakan menyeleksi.
dalam memperkirakan
sesuatu
Contoh: menurunkan suhu
AC saat merasa suhu
ruangan panas

Kesiapan Kemampuan untuk Memulai, mengawali,


mempersiapkan diri, baik memrakarsai, membantu,
mental, fisik, dan emosi, memperlihatkan mempersiapkan
dalam menghadapi sesuatu. diri, menunjukkan,
Contoh: melakukan mendemonstrasikaan.
pekerjaan sesuai urutan,
menerima kelebihan dan
Kekurang teman satu kelas.

2 Agus Wismanto.2022. EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA MENGGUNAKAN TAKSONOMI BLOOM

MULAI DARI VERSI LAMA SAMPAI VERSI REVISI. Jurnal Sasindon Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 10(1) : 6-7

8
Reaksi yang diarahkan Kemampuan untuk Meniru, mentrasir, mengikuti,
memulai ketrampilan yang mencoba, mempraktekkan,
kompleks dengan bantuan / mengerjakan, membuat,
bimbingan dengan meniru memperlihatkan, memasang,
dan uji coba. bereaksi, menanggapi.

Contoh: Mengikuti arahan


dari guru.

Reaksi natural Kemampuan untuk Mengoperasikan, membangun,


(mekanisme) melakukan kegiatan pada memasang, membongkar,
tingkat ketrampilan ahap memperbaiki, melaksanakan
yang lebih sulit. Melalui sesuai standar, mengerjakan,
tahap ini diharapkan siswa menggunakan, merakit,
akan terbiasa melakukan mengendalikan, mempercepat,
tugas rutinnya. memperlancar, mempertajam,
menangani.
Contoh: menggunakan
komputer.
Reaksi yang kompleks Kemampuan untuk Mengoperasikan, membangun,
melakukan kompleks memasang, membongkar,
kemahirannya dalam memperbaiki, melaksanakan
melakukan sesuatu, dimana sesuai standar, mengerjakan,
hal ini terlihat dari menggunakan, merakit,
kecepatan, ketepatan, mengendalikan, mempercepat,
efsiensi dan efektivitasnya. memperlancar, mencampur,
Semua tindakan dilakukan mempertajam, menangani,
secara spontan, lancar, mngorganisir, membuat
cepat, tanpa ragu. draft/sketsa, mengukur.

Contoh: Keahlian bermain


piano.
Adaptasi Kemampuan Mengubah, mengadaptasikan,
mengembangkan keahlian, memvariasikan, merevisi,
dan memodifikasi pola mengatur kembali, merancang
sesuai dengan yang kembali, memodifikasi.
dbutuhkan,

Contoh: Melakukan
perubahan secara cepat dan
tepat terhadap kejadian tak
terduga tanpa merusak pola
yang ada.
Kreaktifitas Kemampuan untuk Merancang, membangun,

9
menciptakan menciptakan,mendisain,
memprakarsai,mengkombinasikan,
pola baru yang sesuai membuat, menjadi Pioneer
dengan

kondisi/situasi tertentu dan


juga kemampuan mengatasi
masalah dengan
mengeksplorasi kreativitas
diri.

Contoh:membuat formula
baru, inovasi, media baru.

B. Taksonomi Bloom Revisi


Taksonomi bloom dan revisinya merupakan tingkatan yang digunakan sebagai
panduan guru dalam menyusun soal untuk mencapai tujuan pembelajaran. Perbaikan
dalam revisi taksonomi bloom dapat dijadikan acuan dalam menyusun soal mulai dari
jenjang terendah (mengingat) sampai jenjang tertinggi (mengkreasi).3 Pada Revisi
Taksonomi Bloom, Tingkatan berpikir tersebut dikelompokkan lagi menjadi dua,
yakni C1 hingga C3 sebagai Low Order Thinking Skill atau kemampuan berpikir
tingkat rendah, dan C4 hingga C6 sebagai Higher Order Thinking Skill yang berarti
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Setiap poin tingkat kognitifnya juga mengalami
sedikit penyesuaian.
Pada hakikatnya, tujuan diadakannnya revisi terhadap taksonomi Bloom
adalah untuk melihat bagaimana peserta didik dalam mengembangkan kuwalitas
dirinya melalui proses belajarnya, dan merespon akan besarnya tuntutan
berkembangnya komunitas pendidikan, bagaimana guru menyiapkan bahan ajar,
seluruhnya itu mengalami perkembangan yang cukup rumit bila dibandingkan dengan
sebelumnya. Adapun fokus utama dalam revisi taksonomi Bloom terdapat pada daya
aplikasinya terhadap penyusunan kurikulum, desain instruksional, penilaian dan
gabungan ketiganya. 4
3 Ramlan Effendi. 2019. KONSEP REVISI TAKSONOMI BLOOM DAN IMPLEMENTASINYA PADA PELAJARAN MATEMATIKA SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan

Matematika. Vol. 2 (1) : 73.

4 N. Euis Kartini. dkk. 2022. Telaah Revisi Teori Domain Kognitif Taksonomi Bloom dan Keterkaitannya dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam. JURNAL BASICEDU.

Vol. 6 (4) : 7297.

10
Berikut ini adalah tingkatan ranah kognitif dalam revisi taksonomi :
 Kategori C1- Remembering (Mengingat)

Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka


panjang. Termasuk di dalamnya mengenali, menuliskan atau menyebutkan.
Mengingat merupakan proses kognitif yang paling rendah tingkatannya. Kategori
Memori mencakup proses kognitif Perceive (persepsi) dan Recalling(pengingat).
Untuk menilai Memori, siswa diberikan pertanyaan terkait dengan proses kognitif
persepsi dan mengingat (menghafal).
 Kategori C2- Understanding (memahami)

Pemahaman melibatkan konstruksi makna atau pemahaman berdasarkan


pengetahuan sebelumnya, menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang
ada, atau mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam pola yang ada di benak siswa.
Siswa diharapkan untuk memahami ketika mereka dapat membangun makna dari
pesan instruksional, termasuk komunikasi lisan, tertulis dan grafis, dan materi yang
ditugaskan. Proses kognitif yang komprehensif meliputi menafsirkan,
mengilustrasikan, mengklasifikasikan, mensintesis, menyimpulkan, membandingkan,
dan menafsirkan.
 Kategori C3- Applying (Mengaplikasikan)

Mengaplikasikan adalah kemampuan siswa untuk menerapkan atau


menggunakan ide umum, prinsip, rumus, teori, dll. dalam situasi baru dan spesifik.
Tahap ini mencakup dua jenis proses kognitif, yaitu melakukan tugas yang sudah
dikenal dan melakukan tugas yang tidak dikenal.
 Kategori C4- Analyzing (Menganalisis)

Analisis adalah kemampuan siswa untuk mengulangi, menggambarkan


masalah atau objek ke dalam bagian-bagian penyusunnya, dan menentukan seberapa
dekat bagian-bagian penyusun itu bertahan dengan strukturnya yang lebih besar.
Kategori ini juga mencakup analisis pemangku kepentingan. Kategori ini mencakup
proses diferensiasi, organisasi, dan alokasi. Pengorganisasian melibatkan menemukan
koherensi, integrasi, konstruksi atau struktur.
 Kategori C5- Evaluating (Mengevaluasi)

Mengevaluasi didefinisikan adalah kemampuanu untuk membuat suatu


pertimbangan atau penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Kriteria yang
sering dipakai adalah kualitas, efektifitas, efisiensi dan konsistensi. Standar
mengevaluasi dapat berbentuk kuantitatif. Mengevaluasi termasuk juga proses
kognitif memeriksa dan mengkritisi.

11
 Kategori C6- Creating (Mengkreasi)

Create didefinisikan sebagai generalisasi ide baru, produk baru, atau


perspektif baru tentang suatu peristiwa. Penciptaan di sini diartikan sebagai
menyatukan beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga terbentuk
menjadi suatu bentuk yang kohesif atau fungsional. Siswa dikatakan kreatif jika dapat
menciptakan produk baru dengan mentransformasikan elemen atau bagian tertentu
menjadi bentuk atau struktur yang belum pernah dijelaskan oleh guru sebelumnya.
Proses kreatif sering dikaitkan dengan pengalaman belajar siswa sebelumnya.
Proses kreatif dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: masalah disajikan, di
mana siswa mencoba memahami masalah dan menemukan solusi yang mungkin;
perencanaan penyelesaian, di mana siswa mempertimbangkan kemungkinan dan
memikirkan rencana untuk implementasi; dan implementasi lengkap, di mana siswa
berhasil menjalankan rencana. Dengan demikian, proses kreatif dapat dipahami
sebagai awalan yang memiliki tahapan yang berbeda di mana kemungkinan solusi
yang berbeda akan muncul ketika siswa mencoba memahami masalah. Tahap ini
dilanjutkan dengan fase kerucut, dimana siswa merancang solusi dan
menggunakannya dalam kegiatan perencanaan. Akhirnya, rencana tersebut
diwujudkan dengan meminta siswa menyusun solusi.

Sedangkan dimensi pengetahuan meliputi pengetahuan praktis, pengetahuan


konseptual, pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognitif. Pengetahuan
praktis adalah pengetahuan dasar yang perlu diketahui siswa agar dapat memahami
suatu masalah atau memecahkan suatu masalah. Pengetahuan konseptual adalah
pengetahuan dasar yang saling berkaitan dan memiliki struktur yang lebih luas yang
dapat digunakan bersama-sama. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang
bagaimana melakukan sesuatu; metode untuk menemukan sesuatu, pengetahuan yang
mengutamakan kemampuan, algoritma, teknik, dan metode. Pengetahuan
metakognitif adalah pengetahuan yang mencakup pengetahuan kognitif umum. 5
Indikator pengetahuan/ kognitif dalam Taksonomi Bloom berkaitan dengan
ingatan, berpikir dan proses-proses penalaran. Berikut revisi taksonomi Bloom pada
domain kognitif :
Tabel 1. Revisi Taksonomi Bloom Ranah Kognitif
Taksonomi Bloom Lama Taksonomi Bloom Baru

C1 (Pengetahuan) (Mengingat)

5 ibid. hal. 7299-7301.

12
C2 (Pemahaman) (Memahami)

C3 (Aplikasi) (Mengaplikasikan)
C4 (Analisis) (Menganalisis)
C5 (Sintesis) (Mengevaluasi)
C6 (Evaluasi) (Mencipta)

Tabel 2. Revisi Taksonomi Bloom Ranah Kognitif


Taksonomi Bloom Lama Kognitif Taksonomi Bloom Revisi Kognitif
Level Contoh, Kata Kunci (Kata Level Contoh, Kata Kunci (Verb),
Kerja), dan Pembelajaran dan Kegiatan Belajar dan
membagi dan teknologi Teknologi

Pengetahuan: Contoh: Ucapkan sebuah Mengingat: Contoh: Ucapkan sebuah


Ingat kebijakan. Mengutip harga Ingat atau kebijakan. Mengutip harga
dari memori ke pelanggan. ambil dari memori ke pelanggan.
data atau
Ketahui aturan keamanannya. dipelajari Bacalah aturan keselamatan.
informasi.
Tentukan suatu istilah sebelumnya
Kata Kunci: mendefinisikan,
informasi.
Kata Kunci: mengatur, menjelaskan,
mendefinisikan, mengidentifikasi, mengetahui,
menggambarkan, identitas, label, daftar, kecocokan,
tahu, label, daftar, kecocokan, nama, garis besar, penarikan
nama, menguraikan, kembali, Mengakui,
mengingat, mengenali, mereproduksi, memilih,
mereproduksi, memilih, menyatakan
menyatakan
Teknologi: penandaan buku,
Teknologi: bookmark, kartu flash kartu, belajar hafalan
flash, pencarian internet, berdasarkan pengulangan,
bacaan. membaca.
Pemahaman : Contoh: Menulis ulang Memahami: Contoh: Tulis ulang prinsip-
Memahami prinsip penulisan ujian, Memahami prinsip tes menulis, Jelaskan
berarti Jelaskan dengan kata-kata artinya, sendiri langkah untuk

13
terjemahan, sendiri langkah-langkah untuk terjemahan, melakukan tugas yang
interpolasi, & mengalami tugas yang interpolasi, dan kompleks. Terjemahkan
interpretasi dari kompleks. Menerjemahkan interpretasi persamaan ke dalam
instruksi dan equaton menjadi Spreadsheet dari instruksi spreadsheet komputer.
masalah. komputer dan masalah.
Kata Kunci: memahami,
Sebutkan Sebutkan
Kata Kunci: memahami, bertobat, membela,
masalah dalam masalah dalam
mengubah, diagram, membedakan,
diri seseorang diri seseorang
membela, membedakan, memperkirakan, menjelaskan,
kata-kata kata-kata
memperkirakan, menjelaskan, memperluas,
sendiri. sendiri.
meluas, menyamaratakan, menggeneralisasikan,
memberi contoh, memberi sebuah contoh,
menyimpulkan, menafsirkan, menyimpulkan, menafsirkan,
parafrase, prediksi, penulisan parafrase, prediksi, penulisan
ulang, merangkum, ulang, merangkum,
menerjemahkan menerjemahkan
Teknologi: buat analogi, Teknologi: buat analogi,
berpartisipasi dalam koperasi berpartisipasi dalam
belajar, membuat catatan, pembelajaran kooperatif,
cerita pemberitaan membuat catatan,
mendongeng, cari di Intermet
Aplikasi: Contoh: Gunakan manual Aplikasi: Contoh: Gunakan manual
untuk menghitung waktu Gunakan untuk menghitung waktu
Gunakan konsep
liburan karyawan. konsep baru liburan karyawan.
baru situasi atau
Menerapkan undang-undang situasi atau Menerapkan hukum statistik
penggunaan
statistik untuk mengevaluasi penggunaan untuk mengevaluasi keandalan
tanpa kompromi
keandalan suatu Tes tertulis. abstraksi tanpa tes tertulis.
dari sebuah
kompromi.
abstraksi. Kata Kunci: berlaku, Kata Kunci: berlaku,
Terapkan apa
Terapkan apa itu perubahan, Menghitung, perubahan, hitung, konstruk,
itu dipelajari
belajar di kelas konstruk, menunjukkan, pertunjukkan, menemukan,
dalam kelas
ke dalam situasi menemukan, memanipulasi, memanipulasi, memodifikasi,
menjadi situasi
maya di Internet memodifikasi, mengoperasikan,
baru di tempat
tempat kerja. mengoperasikan, memprediksi, menyiapkan,
kerja
memprediksi, menyiapkan, menghasilkan, menceritakan,
memproduksi, menunjukkan, memecahkan,
menghubungkan, menggunakan
menunjukkan, memecahkan,
Teknologi: pembelajaran
menggunakan
kolaboratif, buat proses, blog,
Teknologi: kolaborasi praktik.
pembelajaran, membuat

14
proses, blog, praktek.

Analisis: Contoh: Memecahkan Menganalisa: Contoh: Pecahkan masalah


Pisahkan bahan masalah peralatan dengan Bahan yg peralatan dengan
atau konsep menggunakan logika deduksi. terpisah atau menggunakan deduksi logis.
menjadi Kenali logis fallacy in konsep Kenali kesalahan logis dalam
komponen reasoning. Gathers informasi menjadi bagian alasan, informasi Gathcrs dari
bagian sehingga dari departemen memilih dari komponen departemen dan memilih yang
organisasi tugas yang diperlukan untuk organisasi agar diperlukantugas-tugas untuk
struktur membedakan, dimengerti. pelatihan
mungkin mengidentifikasi, Membedakan
Kata Kunci: analisis,
dimengerti. mengilustrasikan, antara fakta
penguraian, Membandingkan,
Bedakan antara menyimpulkan, menguraikan, dan
kontras, diagram,
fakta dan menghubungkan, pelatihan. kesimpulan.
mendekonstruksi,
kesimpulan. Kata Kunci: analisis, istirahat
membedakan, membedakan,
turun, bandingkan, kontras,
membedakan,
diagram, mendekonstruksi,
mengidentifikasi,
membedakan, memisahkan,
mengilustrasikan,
memilih, memisahkan
menyimpulkan, menguraikan,
Teknologi: fishbowls,
menghubungkan, memilih,
berdebat, mempertanyakan
memisahkan
apa terjadi, jalankan terjadi.
Teknologi: fishbowls,
debating, mempertanyakan
apa yang terjadi, jalankan
sebuah tes
Sintesis: Bangun Contoh: Tulis perusahaan Mengevaluasi: Contoh: Pilih larutan yang
struktur atau operasi atau proses manual. Buat Penilaian paling efektif. Sewa yang
pola dari Desain mesin untuk tentang nilai paling berkualitas. Jelaskan
beragam elemen. melakukan tugas spesifik. gagasan atau dan gunakan anggaran yang
Pasang bagian Pelatihan terpadu dari bahan. baru.
bersama untuk beberapa sumber untuk
Kata Kunci: menilai,
membentuk menyelesaikan masalah.
membandingkan, menyetujui,
secara utuh, Merevisi dan memproses
mempertentangkan,
dengan untuk tingkatkan hasilnya.
mengkritik, mengkritik,
penekanan pada Kata Kunci:
membela, menjelaskan,
membuat arti/ mengkategorikan,
mendiskriminasi,
struktur yang menggabungkan, menyusun,
mengevaluasi, menjelaskan,
baru. menyusun, menciptakan,

15
merancang, mendesain, menafsirkan, membenarkan,
menjelaskan, menghasilkan, menceritakan, merangkum,
memodifikasi, mengorganisir, mendukung
merencanakan, mengatur
Teknologi: survei, blo
ulang, merekonstruksi,
menghubungkan, menata
ulang, merevisi, menulis
ulang, meringkas,
memberitahu, menulis
Teknologi: esai, jejaring
Evaluasi: Buat Contoh: Pilih yang paling Menciptakan: Contoh: Tulis operasi
penilaian tentang banyak solusi efektif. Pilih Membangun perusahaan atau proses
ide atau bahan. paling banyak kandidat yang struktur atau manual. Desain mesin untuk
memenuhi syarat. Jelaskan pola dari melakukan tugas tertentu.
dan membenarkan anggaran beragam Integrasikan pelatihan dari
baru. elemen. beberapa sumber untuk
Pasang bagian memecahkan masalah.
Kata Kunci: menilai,
bersama untuk Merevisi dan proses untuk
membandingkan,
membentuk meningkatkan hasilnya. Kata
menyimpulkan, kontras,
secara utuh, Kata Kunci:
mengkritik, kritik, membela,
dengan mengkategorikan,
menjelaskan,
penekanan menggabungkan,
mendiskriminasi,
pada membuat mengkompilasi, menyusun,
mengevaluasi, menjelaskan,
arti/ struktur membuat, merancang,
menafsirkan, membenarkan,
yang baru. mendesain, menjelaskan,
menceritakan, merangkum,
menghasilkan, memodifikasi,
mendukung
mengorganisir, merencanakan,
Teknologi: survei, blogging. mengatur ulang,
merekonstruksi,
menghubungkan, menata
ulang, merevisi, menulis
ulang, merangkum, memberi
tahu, menulis .
Teknologi: buat model baru,
Menulis esai, berjejaring
dengan orang lain

Ranah afektif merupakan ranah yang meliputi rasa, nilai, apresiasi,


antusiasme, motivasi, dan sikap. Kompetensi siswa yang mencerminkan afeksi yang
baik dapat terlihat dari sikap kedewasaan yang sesuai dengan usia dan perkembangan

16
siswa dan tercermin pada perilaku/ attitude sehari-hari pada proses pembelajaran baik
di dalam kelas maupun di luar kelas.6 Ada beberapa contoh perilaku yang
mencerminkan sikap/afeksi yang baik dari siswa, seperti disiplin dalam menjalankan
semua kewajibannya terkait proses pembelajaran, bertanggung jawab atas apa yang
dilakukan, semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, menghormati serta
menghargai guru dan teman sebaya, dan sebagainya. Domain kognitif dalam
kurikulum 2013 muncul secara eksplisit pada kompetensi sikap spiritual dan sosial.
Sikap spiritual ini diwujudkan agar siswa memiliki kepribadian yang beriman,
bertakwa, dan bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Sedangkan untuk sikap sosial
pada kurikulum 2013 ditunjukkan dengan pembentukan pribadi siswa yang berakhlak
mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Kemampuan afektif, khususnya sikap, dari peserta didik dapat diketahui
kecenderungan, perubahan, dan perkembangannya dengan mendasarkan pada jenis-
jenis kategori domain afektif seperti berikut ini :
 Tingkat Menerima

Tingkat di mana mahasiswa memiliki keinginan menerima atau


memperhatikan (Reciving atau Attending) suatu rangsangan atau stimulus yang
diberikan dalam bentuk persoalan, situasi, fenomena, dan sebagainya. Contoh
kemampuan dalam tingkat menerima adalah mahasiswa bersedia untuk
mendengarkan temannya yang berbicara dengan respek.
 Tingkat Menanggapi

Tingkat di mana mahasiswa mereaksi atau menanggapi (Responding) suatu


rangsangan atau stimulus yang diberikan dalam bentuk persoalan, situasi, fenomena,
dan sebagainya. Contoh kemampuan dalam tingkat menanggapi adalah mahasiswa
aktif berpartisipasi dalam diskusi kelompok, seperti memberikan penjelasan dan
menanggapi pendapat dari teman.
 Tingkat Menghargai

Tingkat di mana mahasiswa menunjukkan kesediaan menerima dan


menghargai (valuing) suatu nilai-nilai yang disodorkan kepadanya. Contoh
kemampuan dalam tingkat menghargai adalah mengajukan rencana untuk perbaikan
kehidupan masyarakat.
 Tingkat Menghayati

Tingkat di mana mahasiswa menjadikan nilai-nilai yang disodorkan itu sebagai


bagian internal dalam dirinya, menjadikan nilai-nilai itu prioritas dalam dirinya

6 Dewi Amaliah Nafiati.2021. Revisi Taksoomi Bloom : Kognitif, Afektid dan Psikomotorik. Humanika. Vol. 21 (2) : 151-172.

17
(Organization). Contoh kemampuan dalam tingkat menginternalisasi adalah
memprioritaskan waktu untuk belajar, membantu teman, dan sebagainya.
 Tingkat Mengamalkan

Tingkat di mana mahasiswa menjadikan nilai-nilai itu sebagai pengendali perilakunya


dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi gaya hidup (Characterization).
Contoh kemampuan dalam tingkat mengamalkan adalah menunjukkan sikap mandiri
ketika bekerja.
Tabel 3. Ranah Afektif Dengan Contoh dan Kata Kunci
Level Contoh dan Kata Kunci
Menerima fenomena: Kesediaan Contoh: Dengarkan orang lain dengan
kesadaran untuk mendengar, hormat. Dengarkan dan ingat nama orang-
memilih perhatian. orang yang baru diperkenalkan.
Kata kunci: Pengetahuan, Tanya, ikuti,
memberi, mendengarkan, memahami.
Menanggapi fenomena: Partisipasi Contoh: berpartisipasi dalam diskusi kelas.
aktif dari pihak peserta didik. hadir Berikan sebuah presentasi.
dan bereaksi terhadap fenomena Mempertanyakan model konsep cita-cita
tertentu. Hasil belajar dapat baru, dll agar dapat sepenuhnya dipahami.
menekankan kepatuhan dalam Tahu aturan dan praktik keselamatan itu.
merespons, kemauan untuk Kata kunci: Jawaban, assist, kepatuhan,
merespons, atau kepuasan dalam diskusi, salam, bantuan, label, kinerja,
merespons (motivasi). hadiah, memberi tahu.
Valuing: Nilai atau nilai seseorang Contoh: Tunjukkan keyakinan pada proses
yang melekat pada objek, fenomena, demokrasi. Sensitif terhadap perbedaan
atau perilaku tertentu. Ini berkisar individu dan budaya (keragaman nilai).
dari penerimaan yang sederhana Menunjukkan kemampuan untuk
hingga komitmen yang lebih menyelesaikan masalah. Mengusulkan
kompleks. Menilai besaran rencana perbaikan sosial dan
berdasarkan internalisasi menindaklanjutinya dengan komitmen.
seperangkat nilai-nilai tertentu, Menginformasikan manajemen tentang hal-
sementara petunjuk untuk nilai-nilai hal yang sangat dirasakan seseorang.
ini diekspresikan dalam perilaku
Kata kunci : menghargai, harta,
terbuka pelajar dan sering dapat
mendemonstrasikan, memulai,
diidentifikasi.
mengundang, bergabung, membenarkan,
mengusulkan, menghormati, berbagi.
Pengorganisasian: Contoh: Mengenali kebutuhan

18
Pengorganisasian nilai-nilai menjadi keseimbangan antara kebebasan dan
prioritas dengan membandingkan perilaku yang bertanggung jawab.
nilai-nilai yang berbeda, Menjelaskan peran perencanaan sistematis
menyelesaikan konflik di antara itu, dalam memecahkan masalah. Menerima
dan menciptakan sistem nilai yang standar etika profesional. Membuat rencana
unik. Penekanannya adalah pada kehidupan yang selaras dengan
membandingkan, menghubungkan, kemampuan, minat, dan kepercayaan.
dan mensintesis nilai-nilai Memprioritaskan waktu secara efektif untuk
memenuhi kebutuhan organisasi, keluarga,
dan diri.
Kata kunci: membandingkan,
menghubungkan, mensintesis
Nilai internalisasi (karakterisasi). Contoh : Tunjukkan kemandirian saat
Memiliki sistem nilai yang bekerja tanpa batas. bekerja sama dalam
mengontrol perilaku mereka. kegiatan kelompok (menampilkan kerja
Tingkah lakunya meresap, tim). Gunakan pendekatan objektif dalam
konsisten, dapat diprediksi, dan pemecahan masalah. menampilkan
yang paling penting adalah komitmen profesional untuk praktik etis
pembelajar. Tujuan instruksional setiap hari. Merevisi penilaian dan
berkaitan dengan pola umum siswa mengubah perilaku dalam terang bukti baru.
penyesuaian (pribadi, sosial, Nilai orang untuk apa mereka, bukan
emosional. bagaimana mereka terlihat.
Kata kunci: tindakan, diskriminasi,
tampilan, pengaruh, modifikasi, kinerja,
kualifikasi, pertanyaan, revisi, servis,
penyelesaian, virifies.

Pada ranah psikomotorik yang diperhatikan yaitu pada aspek kemampuan


psikomotorik berkaitan fisik, koordinasi, dan penggunaan bidang keterampilan
motorik yang harus dilatih secara terus menerus dan diukur dari segi kecepatan,
presisi, jarak, prosedur, atau teknik dalam eksekusinya. Dan para ahli mendefinisikan
kemampuan psikomotik tersebut didasarkan pada penelitian di bidang pendidikan
industrial, pertanian, ekonomi rumah tangga, pendidikan bisnis, musik, seni, dan olah
raga.
Ada beberapa contoh kegiatan yang termasuk ke dalam ranah kategori
psikomotorik seperti: (1) mendemonstrasikan (2) memerankan (3) melakukan (4)
menggunakan alat (5) mempresentasikan (6) membuat produk dua atau tiga dimensi
(7) merangkai dan (8) memodifikasi.

19
KKO atau Kata kerja operasional adalah kata kerja konkret yang
merepresentasikan bahwa suatu indikator atau indikasi telah dilaksanakan, sehingga
dapat diukur atau dinilai seberapa kuat indikator tersebut muncul dalam diri peserta
didik. Misalnya, jika indikator yang ingin diketahui adalah kemampuan
“Menganalisis” maka beberapa kata kerja operasional yang dapat mewakili indikator
tersebut adalah peserta didik dapat “menguraikan”, “mengenali”, “membandingkan”,
“mendeteksi”, “memeriksa”, “mengkritisi”, atau “menguji” suatu materi tertentu.

Tabel 4. Kata Kerja Operasional Untuk Ranah Psikomotorik Abstrak


Tingkat Psikomotorik Kata Kerja Operasional
Mengamati Melihat, mendengar, membaca, menyimak,
merasakan, mencermati, dan mengidentifikasi.
Menanya Menanyakan (secara lisan), menuliskan
pertanyaan, mendiskusikan, bertanya jawab.
Mencoba Melakukan percobaan, mencari informasi,
membaca, melakukan wawancara.
Menalar Menyimpulkan, menghubungkan, mengasosiasi,
mengklasifikasikan, mencari hubungan sebab
akibat.
Mengkomunikasikan Mempresentasikan, menulis (laporan),
memamerkan.

Tabel 5. Kata Kerja Operasional Untuk Ranah Psikomotorik Konkret


Tingkat Psikomotorik Kata Kerja Operasional
Meniru Mencoba, menyalin, mengikuti (gerakan),
menduplikasi, meniru.
Membiasakan Merakit, membuat, mengkalibrasi, membangun,
membongkar, menampilkan, membedah,
mengencangkan, memperbaiki, menggiling,
memanaskan, memanipulasi, mengukur,
memperbaiki, mencampur, mengatur, membuat
sketsa.
Mahir Merakit, membangun, mengkalibrasi, membangun,
membongkar, menampilkan, mengikat,

20
memperbaiki, menggiling, memanaskan,
memanipulasi, mengukur, memperbaiki,
mencampur, mengatur, membuat sketsa (bedanya
dengan tingkat membiasakan, tingkat ini
menunjukkan bahwa kinerjanya lebih cepat, lebih
baik, lebih akurat, dll.
Alami Menyesuaikan, mengubah, mengubah, mengatur
ulang, mereorganisasi, merevisi, bervariasi.
Tindakan Orisinal Menyusun, membangun, menggabungkan,
membuat, membuat, merancang, memulai,
membuat, berasal.

Contoh Soal
Soal tingkatan C2 – C6 :
A. C2 ( Pemahaman )
1. Bakteri Rhizobium sp bersimbiosis pada akar tanaman kacang-kacangan. Bakteri
menguntungkan dalam bidang pertanian sebab ….
A. Membunuh hama tanaman
B. Menggemburkan lahan Pertanian
C. Menguraikan sampah organik
D. Mengikat nitrogen bebas
E. Mengubah amoniak menjadi nitrat
2. Sekelompok siswa sedang mengamati cumi-cumi, kerang, dan bekicot. Hewan-
hewan tersebut mempunyai persamaan, yaitu bertubuh lunak sehingga hewan tersebut
dimasukkan dalam kelompok ....
A. Molusca
B. Chephalopoda
C. Gastropoda
D. Bivalvia
E. Pelecypoda
3. Mendel telah menemukan bahwa sifat-sifat makhluk hidup dapat diturunkan
melalui faktor-faktor keturunan. Penemuan ini selanjutnya dikembangkan melalui

21
penelitianpenelitian yang akhirnya menghasilkan fakta bahwa DNA membawa materi
genetik. Melalui perkembangan bioteknologi muncullah teknik rekayasa genetika.
Dalam bidang kedokteran teknik rekayasa genetika dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan ....
A. Vaksin hepatitis B dan interferon alfa
B. Insulin manusia dan antibodi monoklonal
C. Antibiotika dan hormon pertumbuhan
D. Enzim restriksi dan protein sel tunggal
E. Asam amino dan vitamin

B. C3 ( Aplikasi )
1. Perhatikan gambar tumbuhan berikut!

Tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok yang sama dengan tumbuhan pada
gambar adalah....
A. Sphagnum fibriatum (lumut daun)
B. Marchantia polymorpha (lumut hati)
C. Cycas revoluta (pakis haji)
D. Oryza sativa (padi)
E. Azolla pinnata (paku air)

22
2. Perhatikan gambar kedua lengan berikut!

Jenis gerakan yang dihasilkan pada gambar tersebut adalah ...


A. A gerak fleksi dengan otot bisep kontraksi dan trisep relaksas
B. A gerak fleksi dengan otot bisep kontraksi dan trisep reraksasi
C. B gerak fleksi dengan otot bisep relaksasi dan trisep kontraksi
D. B gerak ekstensi dengan otot bisep kontraksi dan trisep relaksasi
E. A gerak ekstensi dengan otot bisep kontraksi dan trisep relaksasi

C. C4 ( Analisis )
1. Perhatikan gambar struktur membran berikut!

Hasil analis kimia menunjukkan bahwa x adalah...

23
A. Karbohidrat
B. Sterol
C. Fosfolipid
D. Glikolipid
E. Protein integral
2. Perhatikan gambar sel A dan sel B berikut!

Sel B berbeda dengan sel A karena adanya organel yang memiliki fungsi tertentu,
yaitu ....
A. Mengubah air dan CO2 menjadi karbohidrat
B. Dapat mensintesis protein
C. Mengatur keluar masuk zat melarui lapisan lipoprotein yang elastic
D. Menghasilkan zat untuk membentuk membran plasma
E. Mensintesis berbagai macam molekul dalam sel

D. C5 ( Evaluasi )
1. Seorang siswa melakukan percobaan dengan pertumbuhan tumbuhan dengan cara
menanam tanaman di dua pot yang berbeda. Pot A ditutup dengan plastik hitam,
sedangkan pot B ditutup dengan plastik yang transparan. Pertumbuhan tanaman di
kedua pot tersebut kemudian diamati setelah 7 hari ternyata tanaman di pot A adalah

A. Lebih tinggi karena cahaya menghambat pertumbutran

24
B. Lebih tinggi karena daun tidak melakukan fotosintesis
C. Lebih tinggi karena udara di dalam pot rebih lembab
D. Lebih rendah karena fotosintesis tidak terjadi
E. Lebih rendah karena auksin rusak tanpa cahaya
2. Hutan adalah suatu ekosistem darat yang besar pengaruhnya terhadap kehidupan
karena ulah manusia, seperti melakukan penebangan secara liar, membakar hutan
sehingga hutan menjadi rusak dan gundul. Upaya yang harus dilakukan untuk
menjaga agar hutan menjadi produktif adalah ….
A. Menjaga pelestarian hewan dantumbuhan
B. Menjaga keseimbangan air di sekitarnya
C. Mencegah peremajaan hutan kembali
D. Menerapkan aturan hukum bagi pelariggar pemanfaatan hutan
E. Melakukan penebangan pohon yang diimbangi dengan penanaman kembali
E. C6 ( Mencipta )
1. Perhatikan gambar percobaan Spallanzani berikut ini!

Setelah dibiarkan terbuka selama 2 hari, air kaldu pada labu 4 berubah menjadi keruh
dan mengandung mikroba. Hal ini membuktikan bahwa....
A. Air kaldu yang dipanaskan belum mematikan mikoba
B. Mikroba dalam air kaldu berasal dari udara
C. Udara kotor dapat menyebabkan air kaldu keruh
D. Air kaldu yang terbuka dapat berubah menjadi organism
E. Mikroba berasal dari air kaldu yang dibiarkan terbuka

25
C. Penyusunan Instrument dengan menggunakan taksonomi bloom revisi
menurut kurikulum 2013
 Pada tingkatan SMA
a. Instrumen penliaian ranah afektif
Kelas / Semester : X / 1
Muatan Pelajaran : IPA Biologi
Indikator :
3.2.7 Mengamati melalui literature upaya pelestarian keanekaragaman hayati
diIndonesia
Pentunjuk : Berilah tanda ceklist pada kolom yang paling sesuai dengan diri
anda !
No. Pernyataan Penilaian Sikap
SS S N TS STS
1 Saya mengikuti jalannya mata pelajaran
karena materi ini sangat berguna untuk
lingkungan sekitar
2 Saya ikut serta dalam penanaman
kembali pohon atau tanaman
dilingkungan saya
3 Saya dapat memilah sampah dengan
baik agar tidak terjadi pencemaran yang
dapat mengancam keanekaragaman
hayati disekitar lingkungan saya
Jumlah
Total
Keterangan
SS = Sangat Setuju Skor Maksimal = 25
S = Setuju Skor Minimal =5
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

b. Instrumen penilaian ranah kognitif


Kelas / Semester : X / 1
Muatan Pelajaran : IPA Biologi
Indikator :
3.2.11 Menyebutkan tingkat takson pada system klasifikasi makhluk hidup

26
3.2.12 Menentukan system klasifikasi makhluk hidup klasifikasi binomial

Butir soal
1. Apa yang mendasari perbedaan tiap tingkat klasifikasi pada makhluk
hidup ? Jelaskan dan berikan contoh ! (Menganalisis)
2. Bagaimana susunan penamaan makhluk hidup menurut system klasifikasi
binomial ? berikan contoh ! (Memahami)

c. Instrumen ranah psikomotorik


Kelas / Semester : X / 1
Muatan Pelajaran : IPA Biologi
Indikator :
4.2.3 Mempresentasikan konsep keunikan hutan hujan tropis
4.2.4 mempresentasikan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia

Butir Soal
1. Pelajari kembali tentang konsep dari hutan hujan tropis ! presentasikan
dididepan kelas apa yang dapat disimpulkan dari konsep hutan hujan
tropis ! (Mengkomunikasikan)
2. Buatlah poster tetang upaya pelestarian keanekaragaman hayati !
(Tindakan Orisinal)

 Pada tingkat SMP


a. Penilaian ranah afektif
Kelas / semester : VIII/1
Muatan Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Indikator :
3.2.1 Menganalisis Struktur dan fungsi rangka

Petunjuk : berilah tanda ceklist pada kolom yang menurut anda benar !
No Pernyataan setuju Tidak
setuju
1 Tulang merupakan alat gerak aktif
2 Salah satu fungsi dari rangka adalah
sebagai tempat pembentukan sumsum
kuning
3 Otot manusia menempel pada rangka
manusia

27
b. Penilaian ranah kognitif
Kelas / semester : VIII/1
Muatan Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Indikator :
3.2.2 Menganalisis struktur dan fungsi sendi
3.2.3 Menganalisis struktur dan fungsi otot

Butir soal
1. Hubungan antara dua tulang atau lebih yang memungkinkan tidak
adanya pergerakan sama sekali digolongkan kedalam sendi? Sebutkan
terletak dibagian mana sendi tersebit ! (Menganalisis)
2. Jelaskan apakah yang membedakan dari ketga jenis otot yang terdapat
ditubuh manusia! (Mengevaluasi)

c. Penilaian ranah psikomotorik


Kelas / semester : VIII/1
Muatan Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Indikator :
3.2.5 Menyajikan hasil pengamatan dan identifikasi tentang system
gerak manusia
Butir soal
1. Bentuklah kelompok yang beranggotaka 4 orang diskusikan tentang
perbedaan sendi-sendi yang ada ditunuh manusia lalu jelaskan secara
singkat didepan kelas ! (Membiasakan)
2. Buatlah gambar tiap persendia ditubuh manusia dan berikan
keterangan ! (Meniru)

D. Penyusunan Instrument dengan menggunakan taksonomi bloom revisi


menurut kurikulum Merdeka
Penyusunan menurut tujuan pembelajaran yang sesuai dengan
Taksonomi Bloom revisi adalah :
Tujuan Pembelajan Contoh
TP 1 Siswa dapat menuliskan kembali pengertian dari transport
aktif, difusi, osmosi, endositosis, eksositosis, dan
pinositosis.
TP 2 Siswa dapat menuliskan kembali 2 syarat berlangsungnya
transport aktif, transport pasif, dan transport makromolekul
pada sel.

28
TP 3 siswa dapat mengingat kembali tahapan prosedur percobaan
difusi dan osmosis.
TP 4 Siswa dapat menuliskan tiga ciri-ciri pembuluh darah arteri
dan pembuluh darah vena berdasarkan pengamatan gambar.
TP 5 Siswa dapat membedakan jenis-jenis pembuluh darah arteri
dan pembuluh darah vena.
TP 6 Siswa dapat menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
(jenis kelamin, perbedaan jenis aktivitas, berat badan,
jumlah denyut nadi per menit, dan tekanan darah) pada
percobaan pengukuran denyut nadi dan tekanan darah
TP 7 Siswa dapat menerapkan prosedur persilangan monohibrid
dan dihibrid berdasarkan hukum Mendel, untuk menentukan
perbandingan genotip dan fenotip dari keturunan pertama
(f1) dan keturunan kedua (f2).
TP 8 Siswa belajar mengorganisasi data hasil percobaan dan
informasiinformasi yang relefan, serta menghubungkan
keduanya dalam menjelaskan hasil percobaan pengaruh
intensistas cahaya dan konsentrasi CO2 terhadap laju
fotosintesis.
TP 9 Siswa belajar menilai laporan hasil percobaan pengaruh
intensistas cahaya dan konsentrasi CO2 terhadap laju
fotosintesis, yang dibuat oleh siswa dari kelompok yang
lain.
TP 10 Siswa belajar membuat rumusan hipotesis dan desain
percobaan “pengaruh faktor lingkungan terhadap proses
fotosintesis pada tumbuhan”.

Penyusunan instrument K-Merdeka :


a. Penilaian ranah afektif
Melalui pengamatan perilaku sikap spiritual dan sikap sosial dalam
melakukan percobaan dan pemaparan hasil percobaan sesuai dengan
instrumen penilaian sikap (disiplin, tanggung jawab dan kerjasama).
Contoh :
Kelas/Semester :XII/2
Mata pelajaran :Biologi
Tujuan Pembelajaran : sikap spiritual dan sikap sosial

29
No. Aspek yang dinilai Skor Nama siswa
1. Menyaksikan tayangan video 0
mengenai sejarah perkembangan 1
bioteknologi di dunia dengan baik. 2
2. Mencatat dan meresume materi 0
bioteknologi yang di tayangkan 1
dengan baik dan benar. 2
Jumlah
Kriteria pemberian skor : Sangat baik (2), baik (1), tidak baik (0)
Keterangan :
A : 81-100 Sangat baik
B : 61-80 baik
C : 41-60 cukup
D : kurang dari 40 kurang

b. Penilaian ranah kognitif


Melalui esai bertema bioteknologi berdasarkan artikel ilmiah dan
pembuatan laporan hasil percobaan sesuai dengan instrumen dan rubrik
penilaian pengetahuan
Contoh :
Kelas/Semester :XII/2
Mata pelajaran :Biologi
Tujuan Pembelajaran : Menerapkan bioteknologi tradisional dan modern

Kriteria penilaian Skor Grade


Siswa dapat 61-80 Baik
menjelaskan laporan
yang telah di buat
dengan baik.
Rancangan laporan Lebih dari 80 Sangat baik
yang di sajikan
mengenai
bioteknologi modern
dan tradisional dengan
baik.
Siswa dapat 61-80 Baik
menuliskan Kembali
materi bioteknologi

30
dengan baik dan benar
Siswa dapat 41-60 Cukup
menjelaskan
hubungan antara
bioteknologi dengan
artikel ilmiah terkait.
Keterangan :
A : 81-100 Sangat baik
B : 61-80 baik
C : 41-60 cukup
D : kurang dari 40 kurang

c. Penilaian ranah psikomotorik


Penilaian Keterampilan melalui percobaan bioteknologi tradisional
dan modern sesuai dengan instrumen dan lembar ceklis penilaian
Keterampilan.

Contoh :
Kelas/Semester :XII/2
Mata pelajaran :Biologi
Tujuan Pembelajaran : Menyajikan laporan hasil percobaan bioteknologi

No Aspek yang di selalu sering jarang Tidak pernah


. nilai
1. Siswa mampu
Menyajikan
laporan dengan
baik
2. Siswa mampu
menghasilkan
produk yang
baik dan
berkualitas.
Dst.
jumlah 1 1 0 0

31
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Taksonomi Bloom Lama adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan
skills mulai dari tingkatyang rendah hingga yang tinggi. Tentunya untuk
mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang rendah harus dipenuhi lebih
dulu. Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan ini oleh Bloom dibagi
menjadi tiga domain/ranah kemampuan intelektual (intellectual behaviors)
yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
 Ranah Kognitif berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti
pengetahuan, dan keterampilan berpikir. Ranah afektif mencakup perilaku
terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, minat, motivasi, dan sikap.
Sedangkan ranah Psikomotorik berisi perilaku yang menekankan fungsi
manipulatif dan keterampilan motorik / kemampuan fisik, berenang, dan
mengoperasikan mesin. Para trainer biasanya mengkaitkan ketiga ranah ini
dengan Knowledge, Skill and Attitude (KSA). Kognitif menekankan pada
Knowledge, Afektif pada Attitude, dan Psikomotorik pada Skill.
 Taksonomi bloom revisi merupakan tingkatan yang digunakan sebagai
panduan guru dalam menyusun soal untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Perbaikan dalam revisi taksonomi bloom dapat dijadikan acuan dalam
menyusun soal mulai dari jenjang terendah (mengingat) sampai jenjang
tertinggi (mengkreasi).
 Pada hakikatnya, tujuan diadakannnya revisi terhadap taksonomi Bloom
adalah untuk melihat bagaimana peserta didik dalam mengembangkan
kuwalitas dirinya melalui proses belajarnya, dan merespon akan besarnya
tuntutan berkembangnya komunitas pendidikan, bagaimana guru menyiapkan
bahan ajar, seluruhnya itu mengalami perkembangan yang cukup rumit bila
dibandingkan dengan sebelumnya. Adapun fokus utama dalam revisi
taksonomi Bloom terdapat pada daya aplikasinya terhadap penyusunan
kurikulum, desain instruksional, penilaian dan gabungan ketiganya.
 Penilaian di kelas bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah,
menginterpretasikan, dan memanfaatkan informasi hasil penilaian berkaitan
dengan perkembangan dan pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam kurikulum.

32
 Pelaksanaan penilaian aspek pengetahuan pada Kurikulum 2013 dapat
dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai
dengan karakteristik kompetensi yang akan diukur.
 Penilaian hasil belajar peserta didik merupakan kegiatan pengumpulan dan
pengolahan informasi hasil belajar peserta didik untuk mengetahui
perkembangan pembelajaran dan menyimpulkan hasil pencapaian
pembelajaran peserta didik.
 Penilaian ranah afektif dalam Kurikulum Merdeka yaitu dengan melalui
pengamatan perilaku sikap spiritual dan sikap sosial dalam melakukan
percobaan dan pemaparan hasil percobaan sesuai dengan instrumen penilaian
sikap (disiplin, tanggung jawab dan kerjasama). Sedangkan Penilaian ranah
kognitif dapat meliputi esai bertema bioteknologi berdasarkan artikel ilmiah
dan pembuatan laporan hasil percobaan sesuai dengan instrumen dan rubrik
penilaian pengetahuan. Dan pada penilaian ranah psikomotorik yaitu penilaian
Keterampilan melalui percobaan bioteknologi tradisional dan modern sesuai
dengan instrumen dan lembar ceklis penilaian Keterampilan.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini pastilah banyak kesalahan, baik dari penulisan
makalah ini maupun dari penjelasan yang kami sajikan. Oleh karena itu sumbangsih
berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan pembaca sangat kami
harapkan demi kemajuan kita bersama. Atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan
ribuan terima kasih.

33
DAFTAR PUSTAKA

Damanik, F. C., & Irfandi. (2021). Pengembangan Instrumen Tes Berbasis Higher
Order Thinking Skill (HOTS) Bentuk Pilihan Ganda Berdasarkan Taksonomi
Bloom Revisi Pada Materi Gelombang Bunyi. Jurnal Inovasi Pembelajaran
Fisika, 10(1), 14–20.
Kartini, N. E., Nurdin, E. S., Hakam, K. A., & Syihabuddin, S. (2022). Telaah Revisi
Teori Domain Kognitif Taksonomi Bloom dan Keterkaitannya dalam Kurikulum
Pendidikan Agama Islam. Jurnal Basicedu, 6(4), 7292–7302.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3478
Nafiati, D. A. (2021). Revisi taksonomi Bloom: Kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Humanika, 21(2), 151–172. https://doi.org/10.21831/hum.v21i2.29252
Wismanto, A. (2013). Evaluasi pembelajaran bahasa menggunakan taksonomi bloom
mulai dari versi lama sampai versi revisi. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699. http://portalgaruda.fti.unissula.ac.id/index.php?
ref=browse&mod=viewarticle&article=414338

34

Anda mungkin juga menyukai