OLEH
KELOMPOK 3
MUTIA SARI 19177035
SARI YULIANTI 19170
YAYAT MUTIA ARDI 19177046
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. ZULYUSRI, M.P.
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya dalam menyelesaikan makalah yang
berjudul “Tingkat Kemampuan Taksonomi Bloom”, sehingga dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pengertian,
ruang lingkup dari assesmen dan evaluasi, diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang pentingnya assesmen dan
evaluasi dalam dunia pendidikan.
Selaku manusia biasa, makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak
kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Saran dan masukan sangat kami
harapkan, dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya dalam bidang pendidikan. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir.
Penulis
DAFTAR ISI
i
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.3. Tujuan......................................................................................... 2
1.4. Manfaat ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Taksonomi Bloom......................................................... 3
2.2 Tingkatan Kemampuan Taksonomi Bloom ............................... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan..................................................................................... 13
3.2 Saran........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
adalah sebagai berikut.
1. Apa konsep taksonomi bloom?
2. Apa saja tingkatan kemampuan taksonomi bloom?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menjelaskan konsep taksonomi bloom
2. Untuk menjelaskan tingkatan kemampuan taksonomi bloom
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Taksonomi Bloom
1. Pengertian Taksonomi Bloom
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani taxis yang berarti pengaturan dan
nomos yang berarti ilmu pengetahuan. Taksonomi adalah sistem klasifikasi.
Taksonomi merupakan tipe sistem klasifikasi yang berdasarkan data penelitian
ilmiah mengenai hal-hal yang digolongkan dalam sistematika itu.
SK dan KD yang dirumuskan oleh BNSP masih bersifat umum dan belum
terukur, sehingga guru perlu merumuskan indikator/tujuan pencapaian hasil
belajar siswa yang lebih rinci. Tabel taksanomi dapat dipakai untuk
mengkategorikan tujuan-tujuan, supaya guru-guru menarik kesimpulan yang tepat
tentang tujuan-tujuan pendidikan. Jika guru menggunakan tabel taksonomi, maka
mereka dapat secara jelas melihat tujuan-tujuan pembelajaran dan hubungan-
hubungan diantara tujuan-tujuan itu.
Taksonomi Bloom hanya mempunyai satu dimensi yaitu hanya kata benda.
Menurut Tyler rumusan tujuan yang paling bermanfaat adalah rumusan yang
menunujukkan jenis perilaku yang akan diajarkan kepada siswa dan isi
pembelajaran yang membuat siswa menunjukkan perilaku tersebut.
Berdasarkan hal tersebut rumusan tujuan pendidikan harus memuat dua
dimensi yaitu dimensi pertama untuk menunjukkan jenis perilaku siswa dengan
menggunakan kata kerja dan dimensi kedua unuk menunjukkan isi
pembelajaran dengan mengggunakan kata benda.
4) Proporsi yang tidak seimbang dalam penggunaan taksonomi pendidikan untuk
perencanaan kurikulum dan pembelajaran dengan penggunaan taksonomi
pendidikan untuk asassmen. Pada taksonomi Bloom lebih memfokuskan
penggunaan taksonomi pada asesmen.
5) Pada kerangka berpikir taksonomi karya Benjamin Bloom lebih menekankan
enam kategorinya (pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
eveluasi) daripada sub-kategirinya. Taksonomi Bloom menjelaskan keenam
kategori tersebut secara mendetail, namun kurang menjabarkan pada sub
kategorinya sehingga sebagian orang akan lupa dengan sub kategori Taksonomi
Bloom.
6) Ketidakseimbangan proporsi subkategori dari Taksonomi Bloom. Kategori
pengetahuan dan komprehensi memiliki banyak subkategori namun empat
kategori lainnya hanya memiliki sedikit subkategori.
1) Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan mecakup ingatan akan hal-hala yang pernah dipelajari dan
disimpan dalam ingatan, digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan
mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition). Kemampuan untuk
8
2) Pemahaman (comprehension)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menangkap makna
dan arti tentang hal yang dipelajari. Adanya kemampuan dalam mengurakan isi
pokok bacaan; mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk
lain. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi dari pada kemampuan (1).
3) Penerapan (application)
Kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode untuk
menghadapi suatu kasus atau problem yang konkret atau nyara dan baru.
Kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori dan
sebagianya. Adanya kemampuan dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada
persoalan yang dihadapi atau aplikasi suatu metode kerja pada pemecahan
problem baru. Misalnya menggunakan prinsip. Kemampuan ini setingkat lebih
tnggi daripada kemampuan (2).
4) Analisis (analysis)
Di tingkat analisis, seseorang mampu memecahakan informasi yang
kompleks menjadi bagian-bagian kecil dan mengaitkan informasi dengan
informasi yang lain.Kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan
baik. Kemampuan ini setingkat lenh tinggi dari pada kemampuan (3).
5) Sintesis (synthesis)
Kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru. Bagian-
bagian dihubungkan satu sama lain. Kemampuan mengenali data atau informasi
yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Adanya
kemampuan ini dinyatakan salam membuat suatu rencana penyusunan satuan
pelajaran. Misalnya kemmapuan menyusun program kerja. Kemampuan ini
setingkat lebih tinggi dari kemampuan (4).
6) Evaluasi (evaluation)
9
1) Penerimaan (receiving)
Seseorang peka terhadap suatu perangsang dan kesediaan untuk
memperhatikan rangsangan itu, seperti penjelsan yang diberikan oleh guru.
2) Partisipasi (responding)
Tingkatan yang mencakup kerelaan dan kesediaan untuk memperhatikan
secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Misalnya, mematuhi
aturan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
3) Penilaian (valuing)
Kemampuan untuk memberikan penilain terhadap sesuatu dan membawa
diri sesuai denagn penilaian itu. Mulai dibetuk suatu sikap, menerima,
menola atau mengabaikan.
4) Organisasi (organization)
Kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan
pegangan dalam kehidupan. Misalnya, menempatkan nilai pada skala nilai
dan dijadikan pedoman dalam bertindak secara tanggungjawab.
1) Peniruan
Terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons
serupa dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot
saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.
2) Manipulasi
Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan,
penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan
12
3.1 Kesimpulan
Taksonomi adalah sistem klasifikasi. Taksonomi merupakan tipe sistem
klasifikasi yang berdasarkan data penelitian ilmiah mengenai hal-hal yang
digolongkan dalam sistematika itu. Taksonomi Bloom telah menjadi sebuah
pemikiran yang memberi pengaruh dalam bidang pendidikan. Revisi terhadap
taksonomi ini dilakukan karena kebutuhan untuk mengarahkan kembali fokus
para pendidik pada Handbook dan adanya kebutuhan untuk memadukan
pengetahuan-pengetahuan dan pemikiran-pemikiran baru dalam sebuah kerangka
kategorisasi tujuan pendidikan. Enam kategori dalam taksonomi lama direvisi
untuk menjadi lebih relevan dalam penerapannya oleh para guru. Revisi
taksonomi menjadikan taksonomi Bloom menjadi lebih mudah diterapkan dan
jelas dalam pemanfaatannya. Dalam revisi taksonomi perhatian lebih dalam
ditujukan pada sisi pengetahuan kognitif. Taksonomi revisi melakukan perubahan
dalam bagian-bagian (sub) kategori sehingga akan lebih bermanfaat untuk
merumuskan tujuan, dalam proses pembelajaran, untuk menstrukturkan, dan
mengkategorikan tujuan, aktivitas pembelajaran serta asesmen.
3.2 Saran
Taksonomi Bloom penting untuk dipelajari bagi para calon pendidik
untuk memudahkan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin , M.Z. (2012). Taksonomi Bloom, Konsep dan Iplikisinya bagi Pendidikan
Matematika. Online. Tersedia
Anderson, Lorin W. & Krathwohl, David R. 2010.Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Degeng, Nyoman S. 2013. Ilmu Pembelajaran:Klasifikasi Variabel untuk
Pengembangan Teori dan Penelitian. Bandung: Kalam Hidup
Enghoff, Henrik. 2009. “What is Taxonomy”, Soil Organisms, Volume 81 (3)
2009
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Siahaan, Mika Febriani dan Mika Rahmi Rangkuti. 2017. “Taksonomi Bloom
Revisi dan Kaitannya dengan Versi Konvensional. Medan: Universitas
Pendidikan Medan.
Turmuzi, Ahmad. 2013.Mengingat dan Memahami Kembali tentang Teori
Taksonomi Bloom. Kompasiana, 5 Februari 2013
15
16