DISUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
Sebagian besar keadaan pembelajaran di sekolah-sekolah khusus mata
pelaajran fisika masih sangat konvensional, seperti penyampaian materi hanya
ceramah, penyusunan materi yang sekedarnya atau materi hanya bersumber
dari buku-buku teks yang belum tentu sesuai dengan keadaan sekolah, padahal
buku-buku teks yang banyak beredar saat ini adalah produk nasional yang tidak
memperhatikan karakteristik tiap satuan pendidikan seperti yang dinginkan
kurikulum saat ini, yaitu kurikulum 2013
Dalam PP nomor 19 tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru
diharapkan mengembangkan materi pembelajaran sendiri, yang kemudian
dipertegas malalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur
tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik
pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar.
Dengan demikian, guru diharapkan untuk mengembangkan bahan pembelajaran
sebagai salah satu sumber belajar. Bahan ajar merupakan komponen isi pesan
dalam kurikulum yang harus disampaikan kepada siswa. Komponen ini memiliki
bentuk pesan yang beragam. Sifat materi yang tersusun dalam standar isi hanya
bersifat pokok-pokok materi, maka untuk kelancaran dalam pelaksanaan
pembelajaran, materi pembelajaran perlu dikembangkan terlebih dahulu dengan
cara melengkapinya dalam bentuk bahan pembelajaran yang utuh.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
Untuk melihat kualitas model pembelajaran, menurut Johnson ada dua aspek
yang perlu diperhatikan yaitu: (1) Aspek proses; mengacu apakah
pembelajaranmampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan (joyful
learning) serta mendorong siswa untuk aktif belajar dan berpikir kreatif. (2)
Aspek produk; mengacu apakah pembelajaran mampu mencapai tujuan, yaitu
mening- katkan kemampuan siswa sesuai dengan standar kemampuan dan
kompetensi yang ditentukan.
1. KESIMPULAN
Begitu banyak model pengemba- ngan pembelajaran yang dapat diguna- kan
oleh guru di antaranya adalah Mo- del Kemp, Model Dick-Carey, Model Four-
D, Model PPSI (Prosedur Pe- ngembangan Sistem Instruksional). Untuk
pengembangannya sangat tergantung dari guru dalam memilih mana yang
tepat dengan situasi pembelajarannya serta pemahaman dari guru. Tentunya
untuk dapat mengembangkan model ini perlu adanya pemahaman yang
mendalam dari guru sehinggadalam mengimplementasikannya dapat
dilakukan dengan baik. Untuk setiap model pembelajaran yang akan
dikembangkan diperlukan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP,
buku, media pembelajaran, dan sebagainya. Dengan adanya perangkat
pembelajaran yang tersusun dengan baik, maka guru akan dapat mengajar
dengan baik.
2. SARAN
Adapun saran penulis untuk para pendidik adalah: Diharapkan guru selalu
menambah ilmu pengetahuannya terutama dalam hal model pengemba- ngan
pembelajaran yang akan diguna- kannya dan juga Diharapkan guru
menyusun perangkat pembelajaran dengan baik sehingga pembelajaran lebih
bermakna.
DAFTAR PUSTAKA
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2007. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Suparman, Atwi. 1996. Pekerti untuk Dosen Muda. Jakarta; Depdikbud.
Trianto. 2007a. Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Surabaya: Pustaka Ilmu.
Trianto. 2007b. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek.
Surabaya: Pustaka Ilmu.
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Ak- sara.