Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Lulus Mata kuliah Kimia Dasar
Pada Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar
Mengetahui,
Ka. Laboratorium Kimia, Asisten,
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di alam semesta ini terdapat banyak bahkan ratusan jenis unsur kimia. Unsur yang telah
ditemukan oleh para ilmuwan sejak abad ke-18 hingga saat ini ada 118 jenis unsur. Dengan
rincian 94 jenis unsur yang dapat ditemukan secara alami di alam dan 24 sisanya merupakan
unsur buatan yang dibuat secara sintetik. Untuk memudahkan kita mengenali unsur-unsur
tersebut maka para ahli menciptakan tabel periodik unsur. Di dalam tabel periodik, unsur dibagi
Unsur adalah suatu zat yang mengandung hanya satu jenis atom yang memiliki jumlah
proton yang sama dengan inti atomnya. Unsur merupakan zat atau bahan murni yang tidak dapat
dipecah menjadi sederhana lagi atau tidak bisa diuraikan lagi ke bentuk lain. Kelompok
golongan dalam susunan periodik unsur dituliskan dalam bentuk kolom-kolom atau kelompok
unsur. Sedangkan periode dalam susunan periodik unsur dituliskan dalam bentuk secara
berbaris. Unsur yang memiliki sifat yang sama diletakkan dalam satu golongan. Unsur di alam
lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai dengan bentuk
unsurnya. Unsur- unsur yang akan kita kaji dalam praktikum kali ini yaitu unsur-unsur golongan
Alkali tanah (IIA) yang terdiri dari Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Strontium
(Sr), Barium (Ba) dan Radium (Ra). Logam alkali tanah sangat reaktif dan dapat bereaksi
dengan air membentuk basa. Logam alkali tanah memiliki titik didih dan titik leleh yang
rendah. Logam alkali tanah mudah membentuk kristal dengan susunan rapat, sehingga lebih
Dari pembahasan diatas maka dilakukan praktikum dengan judul sifat-sifat unsur yang
bertujuan untuk mempelajari sifat dan kelarutan garam sulfat atau asam sulfat (H2SO4) dan
garam hidroksida atau natrium hidroksida (NaOH) unsur-unsur golongan Alkali tanah (IIA).
Seperti pada namanya, logam alkali ditemukan dibawah tanah bukan dalam unsur murninya.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tempat : Online
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Unsur
Kimia (dari bahasa Arab: ءاي م يك,transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa
Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi,
struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau
transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari.
Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk
menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. (Dwinata, 2016 : 177)
Unsur adalah suatu zat yang mengandung hanya satu jenis atom. Emas hanya mengandung
atom emas dan hidrogen hanya mengandung atom hidrogen. Jadi, emas dan hidrogen
merupakan unsur (Evilina, 2010 : 20).
Unsur merupakan suatu zat atau bahan murni yang tidak dapat dipecah menjadi lebih sederhana
lagi dan juga tidak dapat diuraikan menjadi bentuk lain.
Unsur kimia adalah sebuah zat yang hanya mengandung 1 jenis atom. Variasi yang luar biasa
yang mengelilingi jagat raya tersusun atas substansi-substansi yang bisa juga disebut dengan
unsur. Singkatnya unsur adalah suatu bahan murni yang terdiri dari proton, neutron, dan
electron sebagai pembentuk unsur. Unsur tersebut harus berkombinasi dahulu baru dapat
membentuk senyawa unsur kimia. (Dwinata, 2016 : 177)
Unsur kimia adalah suatu jenis atom yang memiliki jumlah proton yang sama dalam inti
atomnya ( yaitu, nomor atom, atau Z, yang sama). Ada sebanyak 118 unsur telah diidentifikasi,
yang 94 di antaranya terjadi secara alami di bumi. Sedangkan 24 sisanya, merupakan unsur
sintetis. Terdapat 80 unsur yang memiliki sekurang-kurangnya satu isotope stabil dan 38 unsur
yang merupakan radionuklida yang seiring berjalannya waktu, meluruh menjadi unsur lain.
(Sulakhudin, 2019 : 29).
Zat-zat elementer berada dalam berbagai bentuk. Misalnya, helium dan gas mulia lain berda
sebagai molekul beratom tunggal; hydrogen, oksigen, dan nitrogen sebagai molekul dwi atom;
karbon, fosfor, dan belerang sebagai padatan alotropi; natrium, emas, dsb. Sebagai logam. Zat
sederhana unsur logam disebut logam, istilah logam digunakan baik untuk merujuk logam ruah
maupun ion atau atom logam. (Saito, 1996 : 7-8)
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana
baik dengan cara fisika maupun dengan cara kimia. Bagian terkecil dari unsur di sebut dengan
5
Atom. Unsur terdiri dari satu jenis atom, yang dapat bergabung atau tidak bergabung
membentuk molekul atau struktur yang lebih besar. Unsur di kelompokan menjadi tiga (3)
bagian, yaitu unsur logam, non logam, dan metalloid. (Harwanto, 2019 : 63)
Unsur (element) adalah zat yang tidak dapat dipecah lagi menjadi zat lain oleh reaksi kimia.
Setiap unsur memiliki symbol, biasanya satu atau dua huruf pertama dari namanya. Beberapa
symbol berasal dari bahasa Latin atau Jerman, misalnya, symbol unsur yang dalam bahasa
Inggris disebut sodium adalah Na, dari kata Latin natrium. (Campbell, 2008 : 33)
B. Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Awal mula penyusunan sistem periodik unsur dimulai setelah berkembang teori atom Dalton.
Klasifikasi periodik unsur-unsur merupakan salah satu sumbangan yang sangat menonjol bagi
perkembangan ilmu kimia. Pada tahun1829 Johann Wolfgang Dobereiner (13 Desember 1780
– 24 Maret 1849) membuat usaha penting pertama untuk menunjukkan hubungan antara sifat
kimia unsur-unsur dengan massa atomnya. Ia mengamati bahwa beberapa unsur yang sangat
mirip muncul dalam beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga unsur (triads).
Ciri yang menarik dari triad adalah jika tiga unsur yang mirip sifatnya disusun secara berurutan
peningkatan massa, maka massa atom unsur yang kedua (ditengah) saat mendekati sangat
mendekati rata-rata massa atom dua unsur lainnya. Disamping itu, berbagai sifat lain unsur
tengah pada triad-triad menunjukkan sifat antara kedua unsur lainnya. (Sulastri, 2017 : 20)
Perkembangan lebih lanjut dari pengelompokan Dobereiner sangat lambat karena massa atom
yang akurat untuk unsur-unsur belum diperoleh. Perkembangan yang pesat dari metode
eksperimen untuk mengukur massa atom sejak 1860 membawa kemajuan pula pada
pengelompokan unsur-unsur menuju klasifikasi periodik modern. (Sulastri, 2017 : 21)
Pada tahun 1866 Jhon Alexander Reina Newlands (ahli kimia dan pencinta music dari Inggris)
mengemukakan daftar pengelompokan unsur berdasarkan peningkatan berat atom. Ia
menemukan bahwa kemiripan sifat kimia dan fisika selalu berulang setiap 8 unsur dan ia
menamakannya Hukum Oktaf. (Sulastri, 2017 : 22)
Penyempurnaan sistem periodik dilakukan oleh ahli berikunya oleh Dmitri Ivannovich
Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman. Ketika itu seorang guru kimia yang
bernama Dmitri Mendeleev berkebangsaan Rusia dan Julius Lothar Meyer seorang Doctor of
Medicine dari Wurzburg Jerman, keduanya secara terpisah bekerja dalam periode yang hamper
bersamaan menghasilkan dafar periodik unsur-unsur. Mereka juga menghasilkan daftar yang
mendekati kesamaan. Mendeleev mengkomunikasikan penemuannya pada Maret tahun 1869,
sedangkan daftar Meyer baru dipublikasikan pada Desember 1869. Daftar periodik Mendeleev
6
(yang direvisi pada tahun 1871) pada dasarnya merupakan “bentuk pendek” dari daftar periodik
yang sekarang, kecuali tidak ada gas-gas mulia karena memang belum ditemukan pada saat
Mendeleev menyusun daftar tabel periodik miliknya. (Sulastri, 2017 : 23)
Unsur-unsur di dalam table system periodic unsur (SPU) dapat dikelompokkan dalam beberapa
golongan dan periode. Pengelompokkan secara horizontal disebut dengan periode yang terdiri
dari 7 periode, sedangkan pengelompokan secara vertical disebut dengan golonganyang terdiri
atas 2 golongan, yaitu golongan A dan B. Golongan merupakan kelompok unsur yang memiliki
konfigurasi electron kulit luar yang sama. Periode adalah kelompok unsur yang memiliki kulit
atom terluar (n) sama. (Utami, 2016 : 142)
C. Alkali Tanah
Alkali tanah adalah unsur-unsur golongan IIA pada system periodik unsur. Unsur yang
termasuk alkali tanah yaitu berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr),
barium (Ba) dan radium (Ra). Golongan alkali tanah mempunyai electron valensi 2 dan
membentuk ion bermuatan +2. (Evilina, 2010 : 72).
Unsur-unsur golongan alkali tanah sebagian besar tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
Magnesium cukup berlimpah di alam tetapi bukan sebagai logam bebas. Senyawa yang
dibentuk oleh logam alkali biasanya terdapat dalam berbagai mineral, air laut, dan air tanah.
Mineral tersebut berupa damalit, magnesit, dan berbagai silikat. Logam magnesium mudah
bereaksi dengan asam dan unsur nonlogam misalnya nitrogen. Alkali tanah jika dipanaskan
akan memberikan warna nyala yang berbeda-beda. Berilium dan magnesium memberikan
warna nyala putih. Kalsium memberikan warna nyala merah jingga, stronsium memberikan
warna nyala merah, dan barium memberikan warna nyala hijau. (Evilina, 2010 : 72).
Unsur-unsur golongan IIA disebut golongan alkali tanah karena pada golongan ini unsurnya
bersifat basa dan sukar larut dalam air. Unsur-unsur golongan ini cukup reaktid dibandigkan
dengan unsur-unsur logam alkali. Unsur alkali tanah memiliki energy ionisasi yang cukup
rendah. (Fardhilah, 2010 : 16-17)
Unsur alkali tanah meliputi Na, K, Ca dan Mg, sebagian besar merupakan unsur hara esensial.
Unsur ini berperan dalam berbagai metabolisme enzim dalam tanaman. Kekurangan akan unsur
tersebut akan memunculkan tanda-tanda defisiensi dan pengurangan produksi tanaman.
Keberadaan unsur ini dalam tanah berasal dari mineral penyusun tanah. Keberadaan unsur ini
dalam tanah selain memenuhi kebutuhan tanaman juga mempengaruhi keberadaan unsur
lainnya terutama unsur hara mikro. Unsur basa berpengaruh pada ketersediaan unsur lain
7
misalnya P dan unsur mikro esensial lain seperti Cu, Fe terutama pada pH di atas 7. Kehadiran
unsur – unsur Na, K, Ca dan Mg atau unsur alkali tanah berfungsi dalam proses fotosintesis,
pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, dan juga meningkatkan daya
tahan atau kekebalan tanaman terhadap penyakit.(Rusmanta, 2018 : 11)
1. Kalsium (Ca)
Kalsium pertama kali diisolasi oleh kimiawan Inggris bernama Sir Humphry Davy
sebagai logam murni pada tahun 1908. Kalsium adalah suatu unsur kimia berupa logam
putih keperakan dan lunak, kalsium sering dijumpai dalam batuan kapur, gamping, dan
marmer. Kalsium merupakan salah satu logam yang melimpah dan diperkirakan
komposisinya sebanyak3,5% sebagai penyusun kerak bumi. Kalsium mudah bereaksi
dengan senyawa oksigen dan air. Di alam, kalsium membentuk senyawa kalsium
karbonat, kalsium fluoride, dan kalsium sulfat. (Evilina, 2010 : 73)
Dalam bidang industry kalsium sering digunakan. Selain itu kalsium berguna untuk
pertumbuhan tulang dan gigi serta membantu pembekuan darah. Sedangkan pada
tumbuhan, kalsium dapat berperan dalam pembelahan jaringan meristem (jaringan
pertumbuhan) pada akar dan mengaktifkan beberapa enzim. (Fardhilah, 2010 : 18)
2. Magnesium (Mg)
Magnesium merupakan logam putih perak yang ditemukan oleh Sir Humphy Davy.
Magnesium cukup melimpah di alam tetapi tidak terdapat sebagai logam bebas.
Magnesium merupakan salah satu unsur makro yang selalu dapat ditemukan dalam
tumbuhandengan jumlah yang agak besar. Unsur ini diambil tumbuhan dari tanah dalam
bentuk ion. Magnesium berperan penting dalam proses pembentukan klorofil,
pengaktifan enzim, pertukaran ion fosfat, dan peernafasan. Kekurangan magnesium
menyebabkan kloorosis pada batang dan daun, sedangkan kelebihan undur ini
menyebabkan tanaan menampakkan gejala keracunan. (Evilina, 2010 : 74).
Magnesium digunakan sebagai obat maag (antasida) dalam bentuk MgCOH2, yang
berfungsi untuk menetralkan HCl yang berlebihan dalam lambung serta dalam bentuk
Mg(SO4) garam Inggris yang dipakai sebagai laksatif usus (zat pencahar). (Fardhilah,
2010 : 17)
3. Berilium (Be)
Logam berilium dapat ditembus sinar-X sehingga digunakan untuk membuat jendela
kecil dalam tabung sinar-X. berilium bersifat ringan dan mampu menyerap serta
menghantarkan banyak kalor sehingga digunakan untuk komponen khusus dalam satelit
8
komunikasi, rudal, dan roket. Aliase berilium dengan tembaga dapat digunakan sebagai
pegas penghantar listrik. Berilium oksida menghantarkan kalor tetapi tidak
menghantarkan listrik, sehingga oksida tidak cocok untuk isolator padaperalatan
elektronik tertentu dan laser. (Evilina, 2010 : 75).
4. Strontium (Sr)
Strontium berasal dari kata trontian, nama kota di Skotlandia. Elemen ini berhasil
diisolasi oleh Davey dengan cara elektrolisis pada tahun 1808, tetapi Adair Crawford
pada tahun 1790 menemukan mineral baru (strontianite) yang berbeda dengan mineral-
mineral barium lainnya. Strontium ditemukan sebagian besar dalam bentuk celestite dan
Strontianite. Logam ini dapat disiapkan dengan cara mereduksi strontium oksida dengan
aluminium dalam vakum pada suhu dimana stonntium tersuling. Ada tiga bentuk
alotropik logam ini dengan titi transusu pada 235ºC dan 540ºC. (Evilina, 2010 : 76).
D. Sifat-sifat Umum
Semua logam alkali tanah berwarna agak putih dan mengkilap seperti perak. Secara umum,
kerapatannya relative rendah. Dari atas ke bawah jari-jari atom meningkat, sebaliknya energy
ionisasi, elektronegativitas, dan potensial standar reduksi semakin kecil. Hal ini berarti bahwa
semakin besar jari-jari atom logam alkali tanah, semakin mudah bagi atom tersebut melepaskan
elektron valensinya, dan dari Be ke Ba kekuatan reduktornya meningkat atau semakin mudah
teroksidasi. Unsur-unsur yang berukuran besar yaitu Ca, Sr, Ba, dan Ra, hampir sama reaktifnya
dengan logam-logam golongan IA dalam hal sifa-sifat kimia, yaitu kemampuan bereaksi
dengan air dan asam membentuk senyawa ionik. Hal ini disebabkan karena potensial
ionisasinya relatif kecil. (Suyanta, 2013 : 88).
Demikian pula, jari-jari ion unsur logam alkali tanah relative besar walaupun lebih kecil
daripada jari-jari ion unsur alkali. Namun ion alkali tanah umumnya dihasilkan dengan
pelepasan dua electron, oleh karena itu pengaruh muatan positif inti terhadap jari-jari ion lebih
efektif daripada unsur alkali. Hal inilah yang menyebabkan unsur-unsur logam alkali tanah
lebih bersifat logam dari pada unsur-unsur alkali. (Suyanta, 2013 : 88).
9
BAB III
METODOLOGI
A. Alat
B. Bahan
1. Aquades secukupnya
2. Label secukupnya
3. Larutan BaCl₂ 0,5 M 4 ml
4. Larutan CaCl₂ 0,5 M 4 ml
5. Larutan H₂SO₄ 0.5 M 8 ml
6. Larutan MgCl₂ 0,5 M 4 ml
7. Larutan NaOH 0,5 M 8 ml
8. Larutan SrCl₂ 0,5 M 4 ml
C. Cara Kerja
10
Pertama, menyiapkan 4 buah tabung reaksi. Kemudian tabung reaksi (1) diisi dengan
larutan MgCl₂, tabung reaksi (2) dengan larutan CaCl₂, tabung reaksi (3) dengan larutan
SrCl₂ dan tabung reaksi (4) dengan larutan BaCl₂, masing-masing sebanyak 2 ml.
Selanjutnya masing-masing tabung reaksi ditambahkan NaOH 0,5 M sebanyak 2 ml.
Terakhir memperhatikan dan membandingkan endapan yang terbentuk pada setiap
tabung.
11
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
B. Analisis Data
REAKSI
a. MgCl₂ + H₂SO₄ → MgSO4 + HCl
CaCl₂ + H₂SO₄ → CaSO₄ + HCl
SrCl₂ + H₂SO₄ → SrSO₄ + HCl
BaCl₂ + H₂SO₄ → BaSO4 + HCl
12
C. Pembahasan
a) Percobaan pertama yang akan diuji adalah kelarutan garam sulfat atau asam sulfat
(H2SO4) terhadap larutan unsur alkali tanah (golongan IIA). Pertama-tama menyiapkan
4 buah tabung reaksi yang akan digunakan dan masing-masing sudah diberi label nama
larutan yang akan diisikan. Tabung reaksi (1) diisi dengan larutan MgCl₂, tabung reaksi
(2) diisi dengan larutan CaCl₂, tabung reaksi (3) diisi dengan larutan SrCl₂ dan tabung
reaksi (4) diisi dengan larutan BaCl₂, masing-masing tabung reaksi diisi larutan
dengan konsentrasi 0,5 M sebanyak 2 ml. Setelah menambahkan H 2SO4 pada tabung
diperhatikan dan membandingkan endapan yang terbentuk pada setiap tabung reaksi.
Pada tabung reaksi pertama, larutan MgCl2 yang ditambahkan dengan H2SO4 tidak ada
atau tidak terjadi endapan karena larutan MgCl2 tidak bereaksi dengan H2SO4. Pada
tabung reaksi kedua, larutan CaCl2 yang ditambahkan dengan H2SO4 bereaksi sehingga
menghasilkan endapan berwarna putih namun hanya sedikit. Di tabung reaksi ketiga,
larutan SrCl2 yang ditambahkan dengan H2SO4 bereaksi dan menghasilkan sedikit
endapan berwarna putih. Dan tabung reaksi keempat, larutan BaCl2 yang ditambahkan
dengan H2SO4 bereaksi dan menghasilkan banyak endapan berwarna putih. Sehingga,
kelarutan paling kecil yang terjadi pada senyawa ini adalah larutan BaCl2 dan kelarutan
paling besar yang terjadi pada senyawa ini adalah larutan MgCl2.
b) Pada percobaan pertama yang diuji adalah kelarutan garam sulfat dan percobaan kedua
akan diuji kelarutan garam hidroksida atau natruim hidroksida (NaCl) terhadap larutan
unsur alkali tanah (IIA). Pertama menyiapkan 4 buah tabung reaksi yang masing-masing
sudah diberi label nama larutan yang akan diisikan. Tabung reaksi (1) diisi dengan
13
larutan MgCl₂, tabung reaksi (2) dengan larutan CaCl₂, tabung reaksi reaksi (3) dengan
larutan SrCl₂ dan tabung reaksi (4) dengan larutan BaCl₂, masing-masing tabung diisi
dengan konsentrasi 0,5 M sebanyak 2 ml. Setelah menambahkan NaOH pada tabung
diperhatikan dan membandingkan endapan yang terbentuk pada setiap tabung reaksi.
Pada tabung reaksi pertama, larutan MgCl2 yang ditambahkan dengan NaOH
menghasilkan banyak endapan berwarna putih karena larutan MgCl2 bereaksi dengan
NaOH. Pada tabung reaksi kedua, larutan CaCl2 yang ditambahkan dengan NaOH
tabung reaksi ketiga, larutan SrCl2 yang ditambahkan dengan NaOH bereaksi dan
menghasilkan sedikit endapan berwarna putih. Dan untuk tabung reaksi keempat,
larutan BaCl2 yang ditambahkan dengan NaOH bereaksi dan menghasilkan sangat
sedikit endapan berwarna putih. Sehingga, kelarutan paling kecil senyawa ini adalah
D. Dokumentasi kehadiran
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Kelarutan garam sulfat (-SO4) unsur alkali tanah (IIA) dengan kelarutan paling kecil
yaitu unsur BaCl2 karena memiliki banyak endapan berwarna putih dan kelarutan
yang lebih besar yaitu unsur MgCl2 karena tidak memiliki endapan sama sekali.
2. Kelarutan garam hidroksida (-OH) unsur alkali tanah (IIA) dengan kelarutan paling
kecil yaitu unsur MgCl2 karena memiliki endapan yang paling banyak dan kelarutan
yang paling besar BaCl2 karena memiliki paling sedikit endapan.
B. Saran
1. Praktikan diharapkan bisa mengambil data dengan teliti agar data yang diperoleh akurat.
2. Diharapkan untuk praktikum selanjutnya semoga bisa dilakukan secara langsung.
15
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. dkk. 2008. Biologi Edisi kedelapan Jilid 1. Jakarta: ERLANGGA
Dwinata, Rian Agus dkk. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Tabel Periodik Unsur dan
Perumusan Senyawa Kimia dari Unsur Kimia Dasar Berbasis Android. Jurnal Rekursif. 4(2):
176-183
Evilina, Dewi. 2010. Ensiklopedia Materi dan Kimia Unsur. Semarang: ALPRIN
Fardhilah, Novita. 2010. Memahami Unsur, Senyawa, dan Campuran. Semarang: ALPRIN
Harwanto, Dwi dkk. 2019. Aplikasi Game Edukasi Pengenalan Unsur Dan Senyawa Kimia.
Rusmanta, Yohanes. Frans A. Asmuruf. dan Leremina Aud. 2018. Pengaruh Perladangan
Tradisional Terhadap Ketersediaan Unsur – Unsur Hsra (Na, K, Ca, Dan Mg) dalam Tanah
2(1) : 10-14
Sulakhudin. 2019. Kimia Dasar – Konsep dan Aplikasinya dalam Ilmu Tanah. Sleman:
Deepublish
Sulastri, dan Ratu Fazlia Inda Rahmadani. 2017. Buku Ajar – Kimia Dasar 1. Banda Aceh:
Suyanta. 2013. Buku Ajar Kimia Unsur. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Utami, Iswandiari Fitri dkk. 2016. Teka-teki Unsur Kimia sebagai Media Pembelajaran Kimia
Interaktif bagi siswa SMA Kelas X Berbasis Android. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer.
4(1) : 139-149
16