Anda di halaman 1dari 16

SIFAT - SIFAT UNSUR

Laporan Praktikum Kimia Dasar

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Lulus Mata kuliah Kimia Dasar
Pada Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar

Praktikan : JUWAERIA NUR APRILYANTI


NIM : 20500120062
Prodi : Pendidikan Biologi
Gol./Klp : F4
Tgl Praktek : 1 November 2020
Asisten : MEGASRA

LABORATORIUM KIMIA FAK. TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
SEMESTER GANJIL TA 2020/2021
1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR


Judul Percobaan

Sifat - Sifat Unsur

disusun dan diajukan oleh:

Nama : Juwaeria Nur Aprilyanti


NIM : 20500120062
Prodi : Pendidikan Biologi
Gol. / Klp : F4

telah diperiksa dan disetujui


serta dinyatakan memenuhi syarat/ACC.

Mengetahui,
Ka. Laboratorium Kimia, Asisten,

Dr. H. Muhammad Qaddafi, S.Si., M.Si Megasra


NIP 19760802 200501 1 004 NIM 20500119066

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di alam semesta ini terdapat banyak bahkan ratusan jenis unsur kimia. Unsur yang telah

ditemukan oleh para ilmuwan sejak abad ke-18 hingga saat ini ada 118 jenis unsur. Dengan

rincian 94 jenis unsur yang dapat ditemukan secara alami di alam dan 24 sisanya merupakan

unsur buatan yang dibuat secara sintetik. Untuk memudahkan kita mengenali unsur-unsur

tersebut maka para ahli menciptakan tabel periodik unsur. Di dalam tabel periodik, unsur dibagi

menjadi beberapa golongan dan periode.

Unsur adalah suatu zat yang mengandung hanya satu jenis atom yang memiliki jumlah

proton yang sama dengan inti atomnya. Unsur merupakan zat atau bahan murni yang tidak dapat

dipecah menjadi sederhana lagi atau tidak bisa diuraikan lagi ke bentuk lain. Kelompok

golongan dalam susunan periodik unsur dituliskan dalam bentuk kolom-kolom atau kelompok

unsur. Sedangkan periode dalam susunan periodik unsur dituliskan dalam bentuk secara

berbaris. Unsur yang memiliki sifat yang sama diletakkan dalam satu golongan. Unsur di alam

lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai dengan bentuk

unsurnya. Unsur- unsur yang akan kita kaji dalam praktikum kali ini yaitu unsur-unsur golongan

Alkali tanah (IIA) yang terdiri dari Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Strontium

(Sr), Barium (Ba) dan Radium (Ra). Logam alkali tanah sangat reaktif dan dapat bereaksi

dengan air membentuk basa. Logam alkali tanah memiliki titik didih dan titik leleh yang

rendah. Logam alkali tanah mudah membentuk kristal dengan susunan rapat, sehingga lebih

keras daripada logam alkali.

Dari pembahasan diatas maka dilakukan praktikum dengan judul sifat-sifat unsur yang

bertujuan untuk mempelajari sifat dan kelarutan garam sulfat atau asam sulfat (H2SO4) dan

garam hidroksida atau natrium hidroksida (NaOH) unsur-unsur golongan Alkali tanah (IIA).

Seperti pada namanya, logam alkali ditemukan dibawah tanah bukan dalam unsur murninya.
3
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah:

1. Bagaimana kelarutan garam sulfat unsur-unsur alkali tanah?


2. Bagaimana kelarutan garam hidroksida unsur-unsur alkali tanah?

C. Tujuan

Tujuan diadakan percobaan ini adalah:

1. Praktikan diharapkan mengetahui kelarutan garam sulfat unsur-unsur alkali tanah.


2. Praktikan diharapkan mengetahui kelarutan garam hidroksida unsur-unsur alkali tanah.

D. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat diadakannya percobaan ini adalah sebagai berikut:

Hari/tanggal : Ahad / 1 November 2020

Waktu : 10.00 s.d 11.45 WITA

Tempat : Online

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Unsur

Kimia (dari bahasa Arab: ‫ ءاي م يك‬,transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa
Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi,
struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau
transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari.
Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk
menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. (Dwinata, 2016 : 177)
Unsur adalah suatu zat yang mengandung hanya satu jenis atom. Emas hanya mengandung
atom emas dan hidrogen hanya mengandung atom hidrogen. Jadi, emas dan hidrogen
merupakan unsur (Evilina, 2010 : 20).
Unsur merupakan suatu zat atau bahan murni yang tidak dapat dipecah menjadi lebih sederhana
lagi dan juga tidak dapat diuraikan menjadi bentuk lain.
Unsur kimia adalah sebuah zat yang hanya mengandung 1 jenis atom. Variasi yang luar biasa
yang mengelilingi jagat raya tersusun atas substansi-substansi yang bisa juga disebut dengan
unsur. Singkatnya unsur adalah suatu bahan murni yang terdiri dari proton, neutron, dan
electron sebagai pembentuk unsur. Unsur tersebut harus berkombinasi dahulu baru dapat
membentuk senyawa unsur kimia. (Dwinata, 2016 : 177)
Unsur kimia adalah suatu jenis atom yang memiliki jumlah proton yang sama dalam inti
atomnya ( yaitu, nomor atom, atau Z, yang sama). Ada sebanyak 118 unsur telah diidentifikasi,
yang 94 di antaranya terjadi secara alami di bumi. Sedangkan 24 sisanya, merupakan unsur
sintetis. Terdapat 80 unsur yang memiliki sekurang-kurangnya satu isotope stabil dan 38 unsur
yang merupakan radionuklida yang seiring berjalannya waktu, meluruh menjadi unsur lain.
(Sulakhudin, 2019 : 29).
Zat-zat elementer berada dalam berbagai bentuk. Misalnya, helium dan gas mulia lain berda
sebagai molekul beratom tunggal; hydrogen, oksigen, dan nitrogen sebagai molekul dwi atom;
karbon, fosfor, dan belerang sebagai padatan alotropi; natrium, emas, dsb. Sebagai logam. Zat
sederhana unsur logam disebut logam, istilah logam digunakan baik untuk merujuk logam ruah
maupun ion atau atom logam. (Saito, 1996 : 7-8)
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana
baik dengan cara fisika maupun dengan cara kimia. Bagian terkecil dari unsur di sebut dengan

5
Atom. Unsur terdiri dari satu jenis atom, yang dapat bergabung atau tidak bergabung
membentuk molekul atau struktur yang lebih besar. Unsur di kelompokan menjadi tiga (3)
bagian, yaitu unsur logam, non logam, dan metalloid. (Harwanto, 2019 : 63)
Unsur (element) adalah zat yang tidak dapat dipecah lagi menjadi zat lain oleh reaksi kimia.
Setiap unsur memiliki symbol, biasanya satu atau dua huruf pertama dari namanya. Beberapa
symbol berasal dari bahasa Latin atau Jerman, misalnya, symbol unsur yang dalam bahasa
Inggris disebut sodium adalah Na, dari kata Latin natrium. (Campbell, 2008 : 33)
B. Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Awal mula penyusunan sistem periodik unsur dimulai setelah berkembang teori atom Dalton.
Klasifikasi periodik unsur-unsur merupakan salah satu sumbangan yang sangat menonjol bagi
perkembangan ilmu kimia. Pada tahun1829 Johann Wolfgang Dobereiner (13 Desember 1780
– 24 Maret 1849) membuat usaha penting pertama untuk menunjukkan hubungan antara sifat
kimia unsur-unsur dengan massa atomnya. Ia mengamati bahwa beberapa unsur yang sangat
mirip muncul dalam beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga unsur (triads).
Ciri yang menarik dari triad adalah jika tiga unsur yang mirip sifatnya disusun secara berurutan
peningkatan massa, maka massa atom unsur yang kedua (ditengah) saat mendekati sangat
mendekati rata-rata massa atom dua unsur lainnya. Disamping itu, berbagai sifat lain unsur
tengah pada triad-triad menunjukkan sifat antara kedua unsur lainnya. (Sulastri, 2017 : 20)
Perkembangan lebih lanjut dari pengelompokan Dobereiner sangat lambat karena massa atom
yang akurat untuk unsur-unsur belum diperoleh. Perkembangan yang pesat dari metode
eksperimen untuk mengukur massa atom sejak 1860 membawa kemajuan pula pada
pengelompokan unsur-unsur menuju klasifikasi periodik modern. (Sulastri, 2017 : 21)
Pada tahun 1866 Jhon Alexander Reina Newlands (ahli kimia dan pencinta music dari Inggris)
mengemukakan daftar pengelompokan unsur berdasarkan peningkatan berat atom. Ia
menemukan bahwa kemiripan sifat kimia dan fisika selalu berulang setiap 8 unsur dan ia
menamakannya Hukum Oktaf. (Sulastri, 2017 : 22)
Penyempurnaan sistem periodik dilakukan oleh ahli berikunya oleh Dmitri Ivannovich
Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman. Ketika itu seorang guru kimia yang
bernama Dmitri Mendeleev berkebangsaan Rusia dan Julius Lothar Meyer seorang Doctor of
Medicine dari Wurzburg Jerman, keduanya secara terpisah bekerja dalam periode yang hamper
bersamaan menghasilkan dafar periodik unsur-unsur. Mereka juga menghasilkan daftar yang
mendekati kesamaan. Mendeleev mengkomunikasikan penemuannya pada Maret tahun 1869,
sedangkan daftar Meyer baru dipublikasikan pada Desember 1869. Daftar periodik Mendeleev

6
(yang direvisi pada tahun 1871) pada dasarnya merupakan “bentuk pendek” dari daftar periodik
yang sekarang, kecuali tidak ada gas-gas mulia karena memang belum ditemukan pada saat
Mendeleev menyusun daftar tabel periodik miliknya. (Sulastri, 2017 : 23)
Unsur-unsur di dalam table system periodic unsur (SPU) dapat dikelompokkan dalam beberapa
golongan dan periode. Pengelompokkan secara horizontal disebut dengan periode yang terdiri
dari 7 periode, sedangkan pengelompokan secara vertical disebut dengan golonganyang terdiri
atas 2 golongan, yaitu golongan A dan B. Golongan merupakan kelompok unsur yang memiliki
konfigurasi electron kulit luar yang sama. Periode adalah kelompok unsur yang memiliki kulit
atom terluar (n) sama. (Utami, 2016 : 142)

C. Alkali Tanah
Alkali tanah adalah unsur-unsur golongan IIA pada system periodik unsur. Unsur yang
termasuk alkali tanah yaitu berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr),
barium (Ba) dan radium (Ra). Golongan alkali tanah mempunyai electron valensi 2 dan
membentuk ion bermuatan +2. (Evilina, 2010 : 72).
Unsur-unsur golongan alkali tanah sebagian besar tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
Magnesium cukup berlimpah di alam tetapi bukan sebagai logam bebas. Senyawa yang
dibentuk oleh logam alkali biasanya terdapat dalam berbagai mineral, air laut, dan air tanah.
Mineral tersebut berupa damalit, magnesit, dan berbagai silikat. Logam magnesium mudah
bereaksi dengan asam dan unsur nonlogam misalnya nitrogen. Alkali tanah jika dipanaskan
akan memberikan warna nyala yang berbeda-beda. Berilium dan magnesium memberikan
warna nyala putih. Kalsium memberikan warna nyala merah jingga, stronsium memberikan
warna nyala merah, dan barium memberikan warna nyala hijau. (Evilina, 2010 : 72).
Unsur-unsur golongan IIA disebut golongan alkali tanah karena pada golongan ini unsurnya
bersifat basa dan sukar larut dalam air. Unsur-unsur golongan ini cukup reaktid dibandigkan
dengan unsur-unsur logam alkali. Unsur alkali tanah memiliki energy ionisasi yang cukup
rendah. (Fardhilah, 2010 : 16-17)
Unsur alkali tanah meliputi Na, K, Ca dan Mg, sebagian besar merupakan unsur hara esensial.
Unsur ini berperan dalam berbagai metabolisme enzim dalam tanaman. Kekurangan akan unsur
tersebut akan memunculkan tanda-tanda defisiensi dan pengurangan produksi tanaman.
Keberadaan unsur ini dalam tanah berasal dari mineral penyusun tanah. Keberadaan unsur ini
dalam tanah selain memenuhi kebutuhan tanaman juga mempengaruhi keberadaan unsur
lainnya terutama unsur hara mikro. Unsur basa berpengaruh pada ketersediaan unsur lain

7
misalnya P dan unsur mikro esensial lain seperti Cu, Fe terutama pada pH di atas 7. Kehadiran
unsur – unsur Na, K, Ca dan Mg atau unsur alkali tanah berfungsi dalam proses fotosintesis,
pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, dan juga meningkatkan daya
tahan atau kekebalan tanaman terhadap penyakit.(Rusmanta, 2018 : 11)

1. Kalsium (Ca)
Kalsium pertama kali diisolasi oleh kimiawan Inggris bernama Sir Humphry Davy
sebagai logam murni pada tahun 1908. Kalsium adalah suatu unsur kimia berupa logam
putih keperakan dan lunak, kalsium sering dijumpai dalam batuan kapur, gamping, dan
marmer. Kalsium merupakan salah satu logam yang melimpah dan diperkirakan
komposisinya sebanyak3,5% sebagai penyusun kerak bumi. Kalsium mudah bereaksi
dengan senyawa oksigen dan air. Di alam, kalsium membentuk senyawa kalsium
karbonat, kalsium fluoride, dan kalsium sulfat. (Evilina, 2010 : 73)
Dalam bidang industry kalsium sering digunakan. Selain itu kalsium berguna untuk
pertumbuhan tulang dan gigi serta membantu pembekuan darah. Sedangkan pada
tumbuhan, kalsium dapat berperan dalam pembelahan jaringan meristem (jaringan
pertumbuhan) pada akar dan mengaktifkan beberapa enzim. (Fardhilah, 2010 : 18)
2. Magnesium (Mg)
Magnesium merupakan logam putih perak yang ditemukan oleh Sir Humphy Davy.
Magnesium cukup melimpah di alam tetapi tidak terdapat sebagai logam bebas.
Magnesium merupakan salah satu unsur makro yang selalu dapat ditemukan dalam
tumbuhandengan jumlah yang agak besar. Unsur ini diambil tumbuhan dari tanah dalam
bentuk ion. Magnesium berperan penting dalam proses pembentukan klorofil,
pengaktifan enzim, pertukaran ion fosfat, dan peernafasan. Kekurangan magnesium
menyebabkan kloorosis pada batang dan daun, sedangkan kelebihan undur ini
menyebabkan tanaan menampakkan gejala keracunan. (Evilina, 2010 : 74).
Magnesium digunakan sebagai obat maag (antasida) dalam bentuk MgCOH2, yang
berfungsi untuk menetralkan HCl yang berlebihan dalam lambung serta dalam bentuk
Mg(SO4) garam Inggris yang dipakai sebagai laksatif usus (zat pencahar). (Fardhilah,
2010 : 17)
3. Berilium (Be)
Logam berilium dapat ditembus sinar-X sehingga digunakan untuk membuat jendela
kecil dalam tabung sinar-X. berilium bersifat ringan dan mampu menyerap serta
menghantarkan banyak kalor sehingga digunakan untuk komponen khusus dalam satelit
8
komunikasi, rudal, dan roket. Aliase berilium dengan tembaga dapat digunakan sebagai
pegas penghantar listrik. Berilium oksida menghantarkan kalor tetapi tidak
menghantarkan listrik, sehingga oksida tidak cocok untuk isolator padaperalatan
elektronik tertentu dan laser. (Evilina, 2010 : 75).
4. Strontium (Sr)
Strontium berasal dari kata trontian, nama kota di Skotlandia. Elemen ini berhasil
diisolasi oleh Davey dengan cara elektrolisis pada tahun 1808, tetapi Adair Crawford
pada tahun 1790 menemukan mineral baru (strontianite) yang berbeda dengan mineral-
mineral barium lainnya. Strontium ditemukan sebagian besar dalam bentuk celestite dan
Strontianite. Logam ini dapat disiapkan dengan cara mereduksi strontium oksida dengan
aluminium dalam vakum pada suhu dimana stonntium tersuling. Ada tiga bentuk
alotropik logam ini dengan titi transusu pada 235ºC dan 540ºC. (Evilina, 2010 : 76).

D. Sifat-sifat Umum

Semua logam alkali tanah berwarna agak putih dan mengkilap seperti perak. Secara umum,
kerapatannya relative rendah. Dari atas ke bawah jari-jari atom meningkat, sebaliknya energy
ionisasi, elektronegativitas, dan potensial standar reduksi semakin kecil. Hal ini berarti bahwa
semakin besar jari-jari atom logam alkali tanah, semakin mudah bagi atom tersebut melepaskan
elektron valensinya, dan dari Be ke Ba kekuatan reduktornya meningkat atau semakin mudah
teroksidasi. Unsur-unsur yang berukuran besar yaitu Ca, Sr, Ba, dan Ra, hampir sama reaktifnya
dengan logam-logam golongan IA dalam hal sifa-sifat kimia, yaitu kemampuan bereaksi
dengan air dan asam membentuk senyawa ionik. Hal ini disebabkan karena potensial
ionisasinya relatif kecil. (Suyanta, 2013 : 88).

Demikian pula, jari-jari ion unsur logam alkali tanah relative besar walaupun lebih kecil
daripada jari-jari ion unsur alkali. Namun ion alkali tanah umumnya dihasilkan dengan
pelepasan dua electron, oleh karena itu pengaruh muatan positif inti terhadap jari-jari ion lebih
efektif daripada unsur alkali. Hal inilah yang menyebabkan unsur-unsur logam alkali tanah
lebih bersifat logam dari pada unsur-unsur alkali. (Suyanta, 2013 : 88).

9
BAB III

METODOLOGI

A. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Botol larutan 6 buah


2. Pipet tetes 6 buah
3. Rak tabung 4 buah
4. Sikat Tabung 1 buah
5. Tabung reaksi 16 buah

B. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Aquades secukupnya
2. Label secukupnya
3. Larutan BaCl₂ 0,5 M 4 ml
4. Larutan CaCl₂ 0,5 M 4 ml
5. Larutan H₂SO₄ 0.5 M 8 ml
6. Larutan MgCl₂ 0,5 M 4 ml
7. Larutan NaOH 0,5 M 8 ml
8. Larutan SrCl₂ 0,5 M 4 ml

C. Cara Kerja

a. Kelarutan garam sulfat


Pertama, menyiapkan 4 buah tabung reaksi. Kemudian tabung reaksi (1) diisi dengan
larutan MgCl₂, tabung reaksi (2) dengan larutan CaCl₂, tabung reaksi reaksi (3) dengan
larutan SrCl₂ dan tabung reaksi (4) dengan larutan BaCl₂, masing-masing sebanyak 2
ml. selanjutnya masing-masing tabung reaksi ditambahkan H₂SO₄ 0,5 M sebanyak 2
ml. terakhir memperhatikan dan bandingkan endapan yang terbentuk pada setiap
tabung.
b. Kelarutan garam hidroksida

10
Pertama, menyiapkan 4 buah tabung reaksi. Kemudian tabung reaksi (1) diisi dengan
larutan MgCl₂, tabung reaksi (2) dengan larutan CaCl₂, tabung reaksi (3) dengan larutan
SrCl₂ dan tabung reaksi (4) dengan larutan BaCl₂, masing-masing sebanyak 2 ml.
Selanjutnya masing-masing tabung reaksi ditambahkan NaOH 0,5 M sebanyak 2 ml.
Terakhir memperhatikan dan membandingkan endapan yang terbentuk pada setiap
tabung.

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

Table 1: Hasil Pengamatan Pengendapan garam sulfat

Larutan Penambahan H₂SO₄ Keterangan

MgCl₂ Tidak terbentuk endapan Memiliki kelarutan paling besar


Cacl₂ Sedikit endapan Memiliki kelarutan terbesar kedua
SrCl₂ Sedikit endapan Memiliki kelarutan terbesar ketiga
BaCl₂ Memiliki banyak endapan Memiliki kelarutan paling kecil

Table 2: Hasil Pengamatan Pengendapan garam hidroksida

Larutan Penambahan NaOH Keterangan

MgCl₂ Memiliki banyak endapan putih Memiliki kelarutan paling kecil


Cacl₂ Sedikit endapan putih Memiliki kelarutan kecil kedua
SrCl₂ Sedikit endapan putih Memiliki kelarutan kecil ketiga
BaCl₂ Paling sedikit endapan putih Memiliki kelarutan paling besar

B. Analisis Data

REAKSI
a. MgCl₂ + H₂SO₄ → MgSO4 + HCl
CaCl₂ + H₂SO₄ → CaSO₄ + HCl
SrCl₂ + H₂SO₄ → SrSO₄ + HCl
BaCl₂ + H₂SO₄ → BaSO4 + HCl

b. MgCl₂ + NaOH → Mg(OH)2 + NaCl


CaCl₂ + NaOH → Ca(OH)2 + NaCl
SrCl₂ + NaOH → Sr(OH)2 + NaCl
BaCl₂ + NaOH → Ba(OH)2 + NaCl

12
C. Pembahasan

a) Percobaan pertama yang akan diuji adalah kelarutan garam sulfat atau asam sulfat

(H2SO4) terhadap larutan unsur alkali tanah (golongan IIA). Pertama-tama menyiapkan

4 buah tabung reaksi yang akan digunakan dan masing-masing sudah diberi label nama

larutan yang akan diisikan. Tabung reaksi (1) diisi dengan larutan MgCl₂, tabung reaksi

(2) diisi dengan larutan CaCl₂, tabung reaksi (3) diisi dengan larutan SrCl₂ dan tabung

reaksi (4) diisi dengan larutan BaCl₂, masing-masing tabung reaksi diisi larutan

sebanyak 2 ml. Kemudian masing-masing tabung reaksi ditambahkan dengan H₂SO₄

dengan konsentrasi 0,5 M sebanyak 2 ml. Setelah menambahkan H 2SO4 pada tabung

reaksi yang masing-masing berisi larutan, kemudian masing-masing tabung

diperhatikan dan membandingkan endapan yang terbentuk pada setiap tabung reaksi.

Pada tabung reaksi pertama, larutan MgCl2 yang ditambahkan dengan H2SO4 tidak ada

atau tidak terjadi endapan karena larutan MgCl2 tidak bereaksi dengan H2SO4. Pada

tabung reaksi kedua, larutan CaCl2 yang ditambahkan dengan H2SO4 bereaksi sehingga

menghasilkan endapan berwarna putih namun hanya sedikit. Di tabung reaksi ketiga,

larutan SrCl2 yang ditambahkan dengan H2SO4 bereaksi dan menghasilkan sedikit

endapan berwarna putih. Dan tabung reaksi keempat, larutan BaCl2 yang ditambahkan

dengan H2SO4 bereaksi dan menghasilkan banyak endapan berwarna putih. Sehingga,

kelarutan paling kecil yang terjadi pada senyawa ini adalah larutan BaCl2 dan kelarutan

paling besar yang terjadi pada senyawa ini adalah larutan MgCl2.

b) Pada percobaan pertama yang diuji adalah kelarutan garam sulfat dan percobaan kedua

akan diuji kelarutan garam hidroksida atau natruim hidroksida (NaCl) terhadap larutan

unsur alkali tanah (IIA). Pertama menyiapkan 4 buah tabung reaksi yang masing-masing

sudah diberi label nama larutan yang akan diisikan. Tabung reaksi (1) diisi dengan

13
larutan MgCl₂, tabung reaksi (2) dengan larutan CaCl₂, tabung reaksi reaksi (3) dengan

larutan SrCl₂ dan tabung reaksi (4) dengan larutan BaCl₂, masing-masing tabung diisi

larutan sebanyak 2 ml. Kemudian masing-masing tabung reaksi ditambahkan NaCl

dengan konsentrasi 0,5 M sebanyak 2 ml. Setelah menambahkan NaOH pada tabung

reaksi yang masing-masing berisi larutan, kemudian masing-masing tabung

diperhatikan dan membandingkan endapan yang terbentuk pada setiap tabung reaksi.

Pada tabung reaksi pertama, larutan MgCl2 yang ditambahkan dengan NaOH

menghasilkan banyak endapan berwarna putih karena larutan MgCl2 bereaksi dengan

NaOH. Pada tabung reaksi kedua, larutan CaCl2 yang ditambahkan dengan NaOH

bereaksi sehingga menghasilkan endapan berwarna putih namun hanya sedikit. Di

tabung reaksi ketiga, larutan SrCl2 yang ditambahkan dengan NaOH bereaksi dan

menghasilkan sedikit endapan berwarna putih. Dan untuk tabung reaksi keempat,

larutan BaCl2 yang ditambahkan dengan NaOH bereaksi dan menghasilkan sangat

sedikit endapan berwarna putih. Sehingga, kelarutan paling kecil senyawa ini adalah

MgCl2 dan kelarutan paling besar adalah BaCl2.

D. Dokumentasi kehadiran

14
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Kelarutan garam sulfat (-SO4) unsur alkali tanah (IIA) dengan kelarutan paling kecil
yaitu unsur BaCl2 karena memiliki banyak endapan berwarna putih dan kelarutan
yang lebih besar yaitu unsur MgCl2 karena tidak memiliki endapan sama sekali.
2. Kelarutan garam hidroksida (-OH) unsur alkali tanah (IIA) dengan kelarutan paling
kecil yaitu unsur MgCl2 karena memiliki endapan yang paling banyak dan kelarutan
yang paling besar BaCl2 karena memiliki paling sedikit endapan.

B. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan setelah percobaan ini adalah:

1. Praktikan diharapkan bisa mengambil data dengan teliti agar data yang diperoleh akurat.
2. Diharapkan untuk praktikum selanjutnya semoga bisa dilakukan secara langsung.

15
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. dkk. 2008. Biologi Edisi kedelapan Jilid 1. Jakarta: ERLANGGA

Dwinata, Rian Agus dkk. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Tabel Periodik Unsur dan

Perumusan Senyawa Kimia dari Unsur Kimia Dasar Berbasis Android. Jurnal Rekursif. 4(2):

176-183

Evilina, Dewi. 2010. Ensiklopedia Materi dan Kimia Unsur. Semarang: ALPRIN

Fardhilah, Novita. 2010. Memahami Unsur, Senyawa, dan Campuran. Semarang: ALPRIN

Harwanto, Dwi dkk. 2019. Aplikasi Game Edukasi Pengenalan Unsur Dan Senyawa Kimia.

Jurnal Teknik Informatika. 4(1) : 63-70

Rusmanta, Yohanes. Frans A. Asmuruf. dan Leremina Aud. 2018. Pengaruh Perladangan

Tradisional Terhadap Ketersediaan Unsur – Unsur Hsra (Na, K, Ca, Dan Mg) dalam Tanah

di Kampung Wananuk Distrik Yalengga Kabupaten Jayawijaya. AVOGADRO Jurnal Kimia.

2(1) : 10-14

Saito, Taro. 1996. Kimia Anorganik. Tokyo: Iwanami Shoten

Sulakhudin. 2019. Kimia Dasar – Konsep dan Aplikasinya dalam Ilmu Tanah. Sleman:

Deepublish

Sulastri, dan Ratu Fazlia Inda Rahmadani. 2017. Buku Ajar – Kimia Dasar 1. Banda Aceh:

Syiah Kuala University

Suyanta. 2013. Buku Ajar Kimia Unsur. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Utami, Iswandiari Fitri dkk. 2016. Teka-teki Unsur Kimia sebagai Media Pembelajaran Kimia

Interaktif bagi siswa SMA Kelas X Berbasis Android. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer.

4(1) : 139-149

16

Anda mungkin juga menyukai