Anda di halaman 1dari 20

SIFAT – SIFAT UNSUR

Laporan Praktikum Kimia Dasar

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Lulus Mata kuliah Kimia Dasar
Pada Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar

Praktikan : NUR WAHYUNENGSI


NIM : 20600121029
Prodi : Pendidikan Fisika
Gol./Klp : A1
Tgl Praktek : 06, November, 2021
Asisten : Inraatul Munawwarah

LABORATORIUM KIMIA FAK. TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
SEMESTER GANJIL TA 2020/2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Judul Percobaan

Sifat – Sifat Unsur

Disusun dan diajukan oleh:

Nama : Nur Wahyunengsi


NIM : 20600121029
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas / Klp : A1

Telah diperiksa dan disetujui

Serta dinyatakan memenuhi syarat/ACC.

Mengetahui
Ka. Laboratorium Kimia, Asisten,

Dr. H. Muhammad Qaddafi, S.Si., M.Si Inraatul Munawwarah


NIP. 197608022005011004 NIM. 20600120046

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Unsur-unsur alkali dalam sistem periodik merupakan golongan IA yang meliputi

Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, Sesium, dan Fransium. Yang paling banyak terdapat di

alam adalah Natrium dan Kalium, masing-masing menempati peringkat ke-6 dan ke-7 sebagai

atom terbanyak pada kulit bumi. Yang paling sedikit dijumpai adalah Fransium, sebab bersifat

radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain.

Unsur-unsur alkali tanah (golongan IIA) terdiri dari Berilium, Magnesium, Kalsium,

Stronsium, Barium, dan Radium. Yang terbanyak di alam adalah kalsium dan magnesium,

yang menempati peringkat ke-5 dan ke-8 pada kulit bumi. Adapun radium yang bersifat

radioaktif merupakan unsur alkali tanah yang paling sedikit didapatkan.Dari pemaparan di

atas mengenai golongan unsur-unsur golongan IA dan golongan IIA, tentunya kita masih

menerka-nerka mengenai bagaimana sifat-sifat yang dapat ditunjukkan dari masing-masing

unsur dari golongan alkali (I A) alkali tanah (II A).

Melalui percobaan sifat-sifat unsur ini kita akan dapat mengetahui apa yang menjadi

ciri khas dari setiap unsur sehingga kita dapat membedakannya, dan sekaligus kita dapat

mengetahui dan mendapatkan informasi tentang beberapa sifat-sifat kimia maupun sifat-sifat

fisika dari unsur-unsur tersebut dalam skala kecil alias laboratorium.Oleh karena itu,

praktikum ini perlu dilakukan untuk mengetahui perbedaan reaktivitas Kalium dan

Magnesium, mengetahui sifat kelarutan golongan IIA, dan mengetahui pengaruh periode

terhadap kereaktifan unsur agar selanjutnya praktikan dan pembaca dapat memanfaatkan

dengan maksimal unsur golongan IA dan IIA di dalam kehidupan sehari-hari.

3
B. Rumusan Masalah

Tujuan di adakan percobaan ini adalah

1. Bagaimana sifat kelarutan golongan IIA pada garam sulfat (H2SO4)

2. Bagaimana kelarutan garam hidroksida (NaOH).

C. Tujuan

Tujuan di adakan percobaan ini adalah:

1. Mahasiswa di harapkan mampu memahami sifat kelarutan golongan IIA pada garam

sulfat (H2SO4).

2. Mahasiswa di harapkan mampu memahami kelarutan garam hidroksida (NaOH).

D. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat dilaksanakannya percobaan ini adalah:

Hari/tanggal : Sabtu / 06 November 2021

Waktu : Pukul 8.30 s.d 9.30 WITA

Tempat : Laboratorium Kimia Dasar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Alauddin Makasasar

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian golongan alkali tanah IIA

Logam alkali tanah merupakan senyawa reaktif, tapi kalah reaktif bila dibandingkan dengan

golongan logam alkali. Selama reaksi, unsur-unsur alkali tanah menggunaan electron valensi

ns2 (elektron valensi nya 2) untuk membentuk senyawa dengan bilangan oksidasi +2.

Senyawa kalsium, stronsium, barium dan radium cenderung bersifat ionik, dalam bentuk ion

logam +2. Tetapi untuk logam magnesium kadang-kadang menunjukan sifat kovalen, dan

pada senyawa berilium lebih dominan bentuk kovalen (Four,2016: 62).3

Unsur-unsur golongan 2 terdiri dari berilium ,magnesium,calcium,stronsium,barium,dan

radum,semua unsur tersebut memiliki kongfigurasi elektron yang mirip,dua electron terakhir

mengisi oribital terluar ns2 di mana n dari 2 hingga 7,unsur-unsur tersebut mempunyai sifat

yang mirip dengan aluminium.Radium merupakan unsur terberat dari kelompok golongan

alkali tanah yang mempunyai isotop yang yang melimpah, semua isotopnya bersifat radioaktif
226
Ra merupakan isotop yang mempunyai unsur paro (t1/2) paling panjang yakni 1600

tahun(suhartana,2012: 34).

B. Pengertian unsur dan senyawa

Unsur adalah suatu bahan murni yang terdiri dari Proton, Neutron, dan Elektron sebagai

pembentuk unsur. Unsur tersebut harus berkombinasi dahulu baru dapat membentuk senyawa

unsur kimia.Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur

yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia yang

membentuknya. Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah senyawa yang

terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen. (dwinata,dkk,2016: 177-178).

Senyawa adalah zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang bergbung secara kimia

dengan perbandingan massa tertentu.Senyawa merupakan zat yang dapat di uraikan menjadi

5
zat yang lebih sederhana (unsur) melalui reaksi kimia atau dengan cara fisika.Pada umumnya

senyawa memiliki sifat yang berbeda dari penyusunnya.Senyawa yang terbentuk melalui

ikatan kovalen (menggunakan elektron secara bersama di antara atom-atom yang berkaitan).

(Harwanto,2019: 64).

Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat di uraikan lagi mnjadi zat lain yang lebih sederhana

baik dengan cara fisika mauoun dengan cara kimia.Bagian terkecil dari unsur di sebut dengan

atom.Unsur terdiri dari satu jenis atom,yang dapat bergabung atau tidak bergabung

membentuk molekul atau struktur yang lebih besar(Virginia,dkk,2019: 63)

Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat di pisahkan lagi menjadi zat-zat yang sederhana

dengan cara kimia.Unsur berfungsi sebagai zat pembangun untuk semua zat-zat kompeks

yang akn di ujmpai mulai dari garam dapur sampai senyawa protein yang sangat kompleks

(Ratulani,2017: 12).

C. Jenis unsur golongan IIA

Unsur yang termasuk dalam golongan alkali tanah adalah berilium, magnesium, kalsium,

stronsium, barium, dan radium. Logam berilium pertama kali diekstraksi oleh F. Wohler pada

tahun 1828. Logam ini secara terpisah juga diisolasi pada tahun yang sama oleh A. B. Bussy

menggunakan metode yang sama yakni reduksi BeCl2 dengan logam kaliuum (Zarlaida,2019:

38).

Unsur magnesium dan kalsium ditemukan oleh H. Davy pada tahun 1808 ketika dia

mengisolasi Mg dan Ca, bersama-sama dengan Sr dan Ba melalui metode elektrolisis.

Radium, unsur terakhir dalam golongan ini, pertama diisolasi dari jumlah yang sedikit sebagai

klorida oleh P. Curie dan M. Curie pada tahun 1898. Unsur ini pertama kali diisolasi secara

elektrolisis melalui amalgam oleh M. Curie dan A. Debierne pada tahun 1910. Unsur

golongan alkali tanah memperlihatkan kecenderungan kemiripan sifat dengan unsur alkali.

Namun, berilium menunjukkan beberapa sifat yang agak berbeda dibandingkan dengan unsur

6
alkali tanah yang lain. Alasan utama untuk hal ini adalah atom berilium dan ion Be2+ sangat

kecil, dan kenaikan ukuran dari Be2+ ke Mg2+ adalah empat kali lebih besar dari pada

kenaikan antara Li+ dan Na+. Berilium memiliki persamaan sifat diagonal dengan aluminium

dalam golongan 3(Zarlaida,2019: 38).

D. Fungsi unsur

Menurut (Horiyah,2019: 35-36).

1. Garam merupakan komoditas yang sangat penting bagi kehidupan Masyarakat.Selain

untuk dikonsumsi,garam banyak diperlukan dalam beberapa industri,diantaranya untuk

pengawetan dan campuran bahan kimia.garam alami mengandung senyawa magnesium

klorida, magnesium sulfat, magnesium bromida, dan senyawa runut lainnya

2. Garam adalah senyawa Ionik yang terdiri dari ion positif (Kation) dan Ion negatif (anion),

sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan ). Garam terbentuk dari hasil reaksi

asam dan basa. Komponen anion dan kation dapat berupa senyawa organik seperti klorida

(clˉ), dan juga senyawa organik seperti asetat (CHзCOOˉ), serta ion monoatomik seperti

fluorida(Fˉ), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO4²ˉ). Kualitas garam bergantung pada

kadar kandungan NaCl dalam garam.sedangkan kandungan NaCl dalam garam bergantung

pada seberapa pekat air laut yang akan di proses menjadi garam dan lokasi dari mana air laut

tersebut di ambil, selain faktor air laut yang akan di proses, tempat pengkristalan juga sangat

berpengaruh terhadap kualitas garam yang akan di produksi. Petakan tanah atau bisa di sebut

meja garam merupakan lahan yang digunakan oleh petani garam dalam proses pengkristalan

air laut menjadi butira-butiran kristal yang di sebut garam. Tanah meja garam diupayakan

mempunyai tekstur keras melalui proses kesap dan guluk garam memiliki permeabilitas yang

rendah dan lahan tidak mudah rusak. Menggunakan meja tanah menjadi salah satu faktor

penyebab rendahnya kualitas dan kuantitas garam yang dihasilkan 9 dikarenakan pada

kristal-kristal garam pada saat panen akan bercampur dengan tanah yang menyebakan warna

7
dari garam menjadi sedikit buram. Oleh karena itu, adanya penerapan teknologi baru sangat di

butuhkan dalam proses pengkristalan garam agar kualitas dan hasil produksi meningkat.

Pembuatan garam dengan menggunakan lahan atau meja garam yang berbeda akan

menghasilkan kualitas dan hasil garam yang berbeda pula. Dengan memproduksi garam

menggunakan Teknologi Geomembran diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas

hasil produksi.

2. Logam berat Fe merupakan logam berat essensial yang keberadaannya dalam jumlah

tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebih dapat

menimbulkan efek racun.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan dan tingkat

pencemaran logam berat Fe pada air, sedimen, dan kerang hijau (Perna viridis) di perairan

Tanjung Emas Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 November dan 7

Desember 2013 dengan metode 8 penelitian deskriptif. Logam berat Fe dalam sampel air,

sedimen dan kerang hijau Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Tanjung Emas masih

dalam taraf terkontaminasi logam Fe. Sedangkan pada sedimen dan pada kerang hijau (Perna

viridis) sudah terindikasi tercemar logam Fe.Meskipun demikian variasi faktor lingkungan

seperti suhu, salinitas, pH, kecepatan arus dan jenis sedimen juga memberikan kontribusi

yang cukup penting terhadap kandungan logam Fe(Supriyantini,2015: 38-45).

E. Asam oksalat

Sintesis asam oksalat dari bahan yang mengandung selulosa dengan metode hidrolisis basa

telah banyak dilakukan oleh para peneliti (Yenti dkk., 2011; Narimo, 2009; dan Mastuti,

2005). Jenis basa yang digunakan sebagai katalisator adalah basa kuat. Menurut Mastuti

(2005), basa kuat yang biasa digunakan untuk pembuatan asam oksalat adalah NaOH dan

Ca(OH)2. Pada tahun 2011, Yenti dkk membuat asam oksalat dari ampas tebu dengan

katalisator basa berupa NaOH 4 N dengan fokus penelitian adalah pengaruh suhu operasi

terhadap konversi reaksi hidrolisis untuk menghasilkan asam oksalat. Hasil menunjukkan

8
konversi tertinggi 0,75% pada suhu 180oC. Narimo pada tahun 2009 membuat asam oksalat

dari kertas koran bekas dengan katalisator basa berupa NaOH dengan fokus penelitian adalah

pengaruh konsentrasi NaOH dan waktu operasi terhadap yield asam oksalat

(Mardina,dkk,2013: 7).

F. Macam unsur

Menurut (dwiningsih,dkk,2021: 2706).

1 .Unsur semi logam

Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan non logam. Contohnya silikon

(Si),Germanium (Ge).6 Ilmu kimia memang penting dan manfaatnya sangat nyata dalam

kehidupan kita sehari-hari. Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting

dalam kehidupan masyarakat karena dalam kehidupan kita tidak dapat terlepas dari unsur-

unsur kimia. Ilmu kimia diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari

jawaban pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam khususnya yang

berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat.

Tidak hanya memecahkan soal numerik saja, tetapi ilmu kimia juga teori, aturan, fakta,

deskripsi dan peristilahan.

2. Unsur logam

Unsur logam memiliki sifat berwarna putih mengkilap mempunyai titik lebur rendah, dapat

ditempa dan dapat mengantarkan kalor atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat

padat, namun terdapat suatu unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa.

3. Unsur non logam

Memiliki sifat tidak dapat mengkilap, pengantar arus listrik yang buruk, dan tidak dapat

ditempa. Secara umum umsur non logam merupakan pengantar panas yang buruk, namun

terdapat suatu unsur non logam yang dapat mengantrakan panas dengan baik yaitu grafit.

(Herwanto,dkk,2019:63-64)

9
G. Tipe logam

Menurut,(sriatun,2012 : 14-15)

Berdasrkan keberadaan logam-logam di alam di klarifikasikan logam-logam dalam bentuk

tabel periodik menjadi lima tipe yaitu:

1. Logam tipe I

Logam-logam yang termasuk tipe ini adalah unsur-unsur golongan ns1dan berilium yang

sangat elektropositif dan mempunyai potensial reduksi standart negatif tinggi.Keberadaan

logam-logam tersebut di alam adalah sebagai garam-garam yang mudah larut seperti klorida,

karbonat dan sulfat.

2. Logam-logam tipe II

Logam-logam tipe ini meliputi logam-logam alkali tanah dengan konfigurasi elektron ns2.

Keberadaan unsur-unsur ini di alam adalah sebagai garam-garam karbonat dan sulfat yang

tidak mudah larut kecuali MgSO4.7H2O.

3. Logam-logam tipe III

Logam-logam tipe III terdiri dari unsur-unsur dengan konfigurasi ns2 np1, d1, d2 dan d3,

krom dan mangaan. Unsur-unsur tersebut elektropositif meskipun lebih rendah dari logam-

logam tipe I dan II. Unsur-unsur dengan orbital d yang belum terisi dapat menggunakan

orbital tersebut untuk membentuk ikatan. Oleh karena itu logam-logam tersebut eksis

terutama sebagai oksida-oksida dan oksida-oksida campuran. (Sriatun,dkk,

4. Logam-logam tipe IV

Logam-logam dari tipe ini terdapat di alam sebagai sulfida. Logam tipe ini mempunyai

orbital d yang telah terisi elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan d-p-

dengan atom sulfur.

5. Logam-logam Tipe V

10
Di alam terdapat logam-logam yang tidak reaktif berupa unsur-unsur bebas. Karena potensial

oksidasinya yang rendah dan senyawa-senyawa oksida dan sulfurnya tidak stabil maka logam-

logam dari tipe ini tidak mempunyai senyawa stabil di alam.(sriatun,2012 : 14-15)

11
BAB III

METODOLOGI

D. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:

1. Botol larutan 6 buah

2. Pipet tetes 12 buah

3. Rak tabung 2 buah

4. Sikat tabung 2 buah

5. Tabung reaksi 8 buah

6. Maximix 1 buah

E. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaah ini adalah:

1. Label Secukupnya

2. Larutan BaCl2 2 ml

3. Larutan CaCl2 2 ml

4. Larutan H2SO4 2 ml

5. Larutan MgCl2 2 ml

6. Larutan NaOH 2 ml

7. Larutan SrCl2 2 ml

8. Tissue Secukupnya

F. Cara Kerja

Cara kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut

1. Kelarutan garam Sulfat

a. Menyiapkan 4 buah tabung reaksi

12
b. Tabung reaksi (1) diisi dengan larutan MgCl2, tabung reaksi (2) diisi dengan larutan

CaCl2, tabung reaksi (3) dengan larutan SrCl2, dan tabung reaksi (4) dengan larutan BaCl2

masing – masing sebanyak 2 ml dengan menggunakan pipet tetes.

c. Masing – masing tabung reaksi ditambahkan H2SO4 0,5 M sebanyak 2 ml dengan

menggunakan pipet tetes.

d. Memperhatikan dan membandingkan endapan yang terbentuk pada setiap tabung

e. Mencatat hasil pengamatan pada label pengamatan.

2. Kelarutan garam Hidroksida

a. Menyiapkan 4 buah tabung reaksi

b. Tabung reaksi (1) diisi dengan larutan MgCl2 , tabung reaksi (2) diisi dengan larutan

CaCl2, tabung reaksi (3) dengan larutan SrCl2, dan tabung reaksi (4) dengan larutan BaCl2

masing- masing sebanyak 2 ml dengan menggunakan pipet tetes.

c. Masing–masing tabung reaksi ditambahkan NaOH 0,5 M sebanyak 2 ml dengan

menggunakan pipet tetes.

d. Memperhatikan dan membandingkan endapan yang terbentuk pada setiap tabung

e. Mencatat hasil pengamatan pada label pengamatan.

13
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut

1. Pengendapan Garam Sulfat

Larutan Penambahan H2SO4 Keterangan

MgCl2 2 ml Memiliki kelarutan paling besar

CaCl2 2 ml Memiliki kelarutan terbesar kedua

SrCl2 2 ml Memiliki kelarutan terbesar ketiga

BaCl2 2 ml Memiliki kelarutan paling sedikit

Tabel 4.1 : Hasil pengamatan penegendapan garam sulfat

2. Pengendapan Garam Hidroksida

Larutan Penambahan NaOH Keterangan

MgCl2 2 ml Memiliki kelarutan paling kecil

CaCl2 2 ml Memiliki kelarutan kecil kedua

SrCl2 2 ml Memiliki kelarutan kecil ketiga

BaCl2 2 ml Memiliki kelarutan paling besar

Tabel 4.2 : hasil pengamatan pengendapan garam hidroksida

B. Reaksi

1. Alkali tanah (IIA) direaksikan denngan asam sulfat (H2SO4)

a. MgCl2 + H2SO4 → MgSO4 + 2 HCl


14
b. CaCl2 + H2SO4 → CaSO4 + 2 HCl

c. CaCl2 + H2SO4 → SrSO4 + 2 HCl

d. BaCl2 + H2SO4 → BaSO4 + 2 HCl

2. Alkali tanah (IIA) direaksikan dengan Natrium Hidroksida (NaOH)

a. MgCl2 + NaOH → Mg (OH)2 + 2 NaCl

b. CaCl2 + NaOH → Ca (OH)2 + 2 NaClj

c. CaCl2 + NaOH → Sr (OH)2 + 2 NaCl

d. BaCl2 + NaOH → Ba (OH)2 + 2 NaCl

C. Gambar dan Hasil Pengamatan

Gambar hasil pengamatan pada percobaan ini adalah

a. Pengendapan Garam Sulfat (H2SO4)

15
b.Pengendapan Garam Hidroksida

B. Pembahasan

1. Alkali adalah golongan utama yang unsur-unsurnya terdapata di dalam tabel periodik

unsur pada golongan 1A.Logam alkali terdiri dari enam unsur yaitu unsur litium (Li),

natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb),sesium (Cs), dan frensium (Fr).Alkali tanah

adalah unsur-unsur yang terdapat di dalam tabel periodik unsur golongan 11A .Adapun

unsur-unsur yang termasuk alkali tanah adalah berilium (Be),magnesium (Mg), kalsium

(Ca), stronsium (Sr), barium (Ba),dan radium (Ra) unsur alkali tanah seluruhnya bisa di

temukan di alam dalam bentuk logam.

2. Pada percobaan pertama di lakukan untuk menentukan kelarutan garam sulfat pada

golongan alkali tanah (golongan 11A). Pertama yang kita lakukan yaitu dengan

menambahkan garam sulfat (H2SO4) dengan konsentrasi 0,5 M dengan 2 ml pada ke

empat tabung reaksi tersebut yaitu pada tabung pertama adalah MgCl2, tabung kedua

16
CaCl2, tabung ketiga SrCl2, dan tabung ke empat yaitu BaCl 2.Setelah semua larutan

sudah di campurkan garam sulfat,maka terbentuklah suatu endapan kecuali tabung

pertama yaitu MgCl2.sedangkan pada tabung ke empat endapannya sangat banyak atau

pekat.dengan adanya endapan menyatakan bahwa kelarutan suatu senyawa tersebut

kecil.Membandingkan jumlah endapan yang terbentuk maka dapat di ketahui bahwa

kelarutan ( H2SO4) golongan alkali tanah . Sedangkan ( golongan IIA ) cenderung akan

berkurang menurun kebawah.

3. Kemudian pada percobaan kedua ini juga memiliki tujuan yang sama dengan percobaan

pertama yaitu menentukan kelarutan garam hidroksida (NaCl) pada golongan alkali

tanah (golongan IIA).Pada percobaan praktikum kedua ini menggunakan larutan garam

hidroksida (NaCl).Pada percobaan ini pertama kita menambahkan garam hidroksida

(NaCl) dengan konsentrasi 0,5 M dengan 2 ml pada empat tabung tersebut yaitu MgCl2

,CaCl2, SrCl2 , dan BaCl2. Setelah semua sudah di campurkan garam hidroksida (NaCl)

maka akan terbentuk suatu endapan yang berbeda pada percobaan pertama.

4. Percobaan kali ini di nyatakan bahwa percobaan pertama terdapat larutan yang tidak

mengendap sedangkan tabung yang lainnya mengendap.Dan pada percobaan kedua

terjadi kebalikan percobaan kedua semua tabung reaksi yang di gunakan ternyata

mengalami reaksi yang mengakibatkan tidak tabung reaksi yang tidak mengendap.

5. Dari kedua percobaan tersebut dapat kita simpilkan bahwa percobaan pertama yang

mempunyai banyak endapan yaitu tabung reaksi yang terdapat larutan (BaCl 2) dengan

(H2SO4) dan yang tidak mengendap banyak yaitu tabung reaksi yang di dalamnya

terdapat larutan MgCl2.Kesimpulannya unsur-unsur kebalikan dari percobaan pertama.

BAB V

PENUTUP

17
A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Pada percobaan pertama larutan garam sulfat (H 2SO4) yang di campur dengan alkali

tanah (golongan IIA) mendapat hasil pengendapan yang paling banyak.Pada percobaan

pertama garam sulfat (H2SO4) mendapatkan urutan tingakat pengendapan yang paling

banyak yaitu SrCl2> CaCl2> BaCl2> MgCl2, dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa

semakin kebawah atau semakin besar periode unsur golongan IIA pembentuk garam

maka kelarutannya akan lewat jenuh sehingga endapan yang di hasilkan akan semakin

banyak.

2. Kemudian pada percobaan kedua larutan garam hidroksida (NaOH) yang di campur

denga alkali tanah (golongan IIA) mendapat hasil larutan serta urutan tingkat

pengendapan yang paling banyak garam hidroksida (NaOH) yaitu MgCl2> CaCl2>

BaCl2> SrCl2,dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa sama dengan percobaan

pertama yaitu semkain ke bawah atau semakin besar periode unsur golongan IIA

pembentuk garam maka kelenturannya akan lewat jenuh sehingga endapan yang di

hasilkan akan semakin banyak.

B. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan setelah percobaan ini adalah:

1. Dalam melakukan praktikum agar kiranya menggunakan alat dengan hati-hati agar tidak

terjadi pemecahan atau kerusakan alat

2. Melakukan pencampuran larutan dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam

pencampuran

18
DAFTAR PUSTAKA

Dwinata.R.A., Efendi.R., S yudha S.P.Rancang Bangun Aplikasi Table Periodik Unsur dan
Perumusan Senyawa Kimia dari Unsur Kimia Dasar Berbasis Android. Jurnal Rekursif,
vol 4

]Dwiningsih.K,Sukarmin,Rahma.P.T.,Pengembangan Media Pembelajaran Kimia

Menggunakan Media Laboratorium Virtual Berdasarkan Paradigma Pembelajaran Diera

Global, K-JTP.Vol.06.No.02 Desember 2018.

Four Meiyanti,dkk,2016.Teori Atom dan Sejarah Perkembangan Sistem Periodik


Unsur.,Jakarta Februari 2016 direktur Jendral Kepala PPPTK Bisnis dan Pariwisata.

No.2 juni 2016,ISSN 2303-0755.

Geomembran.Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis,Vol.01,No.02, Desember 2017.

Supriyantini.E.,Endrawati.H.Kandungan logam berat besi(Fe) Pada Air Sedimen, dan Kerang

Hijau (Perna viridis) di Perairan Tanjung Emas Semarang, Jurnal Kelautan Tropis Juni 2015

Vol.18(1):8-45.

al/JBAT,Vol.2,No.2(2013)7-13.

Herwanto.D., Shompie Sherwin.S.R.U.,Virginia.T.Aplikasi Game Edukasi Pengenalan Unsur


Dan Senyawa Kimia.Jurnal Teknik Iformatika Vol.14 No.1 Januari – Maret 2019.

Parte Kulu No.Kopelma Darussalam 23111,Kec. Syiah Kuala. Banda Aceh, Aceh.

Hoiriyah, Y.U.Peningkatan Kualitas Produksi Garam Menggunakan Teknologi

Mardina.P.,Norhayani, Triutami.D.Pembuatan Asam Oksalat dari Sekam Padi dengan

Hidrolisis Berkatalisator NaOH dan Ca(OH)2. Primata Mardina et

Sriatun.S.Si Tipe logam 2012 : 14-15 UPT UNDIP press semarang Buku ajar kimia unsur
CV.Lestari Mediakreatif 2012.

19
.

20

Anda mungkin juga menyukai