SRI RESTYATI M
H031191018
64
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
REAKSI-REAKSI LOGAM
SRI RESTYATI M
H031 19 1018
Asisten Praktikan
65
BAB I
PENDAHULUAN
Logam adalah unsur-unsur kimia yang memiliki sifat kilau tinggi, opasitas
tinggi di atas spketrum yang terlihat dan konduktivitas serta termal yang tinggi.
Opasitas tinggi yang dimaksud adalah logam adalah unsur yang mampu menyerap
cahaya pada seluruh spketrum. Logam memilki sifat reaktif terhadap unsur lain.
Sifat reaktif atau reaktivitas adalah sifat suatu unsur yang mudah bereaksi (mudah
suatu unsur adalah jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan
unsur yang lain. Istilah ini biasa disebut sebagai redoks atau reduksi dan oksidasi,
digunakan untuk setiap penurunan bilangan oksidasi. Hal ini menunjukkan bahwa
Pada praktikum ini dilakukan percobaan uji daya reduksi logam Tembaga
(Cu), Besi (Fe), Seng (Zn) dan Aluminium (Al) terhadap iodin yang bertujuan
volta, kemudian dilakukan pengujian kereaktifan logam alkali yaitu Natrium (Na)
dan alkali tanah yaitu magnesium (Mg) dan kalsium (Ca) terhadap air.
66
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
reaksi logam.
1. mengetahui sifat reduksi oksidasi logam Al, Fe, Cu, dan Zn terhadap iodin.
Tembaga (Cu), dan Seng (Zn) terhadap iodin dengan cara penambahan serbuk
Kereaktifan logam Natrium (Na) dengan cara meletakkan Natrium (Na) pada air
67
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dibentuk, duktil, kilap, dan konduktor panas sehingga dapat menghantarkan listrik
dengan baik. Unsur logam membentuk oksida basa, hidroksi dalam bilangan
sementara golongan utama diklasifikasikan atas logam dan non logam (Saito,
2004).
melimpah dalam bentuk mineral dan air laut. Khususnya logam Na terletak pada
urutan ke-4 sebagai logam yang melimpah di kerak bumi setelah Aluminium (Al),
Besi (Fe) dan Kalsium (Ca). Sejak dahulu logam kalium dan natrium diisolasi dari
larutan garamnya karena memilki kereaktifan yang sangat tingi terhadap air.
Kalium (K) diisolasi kemudian tidak lama setelahnya natrium (Na) diisolasi
keperluan industri. Natrium tidak ditemukan dalam keadaan murni di alam karena
memiliki reaktivitas yang sangat tinggi. Logam putih keperakan ini diproduksi
memiliki warna nyala kuning. Ketika logam mengeluarkan warna nyalanya maka
seejumlah energi tertentu dari nyala api tersebut diserap oleh elektron-elektron
atom logam hingga terjadi eksitasi, dan kembalinya elektron ke peringkat dasar
68
membebaskan energi nyala yang khas, sesuai dengan energi transisi elektronik
Golongan alkali tanah atau golongan IIA terdiri atas unsur Berilum (Be),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra).
semi-logam, oleh karena itu lebih baik dibicarakan terpisah. Radium (Ra) yang
mudah larut dalam air. Magnesium merupakan logam melimpah yang terdapat di
alam dalam bentuk mineral penting dalam bebatuan seperti dolomit, magnelit dan
olivin. Magnesium juga terdapat dalam air laut, asin bawa tanah dan lapisan asin.
Magnesium merupakan salah satu jenis logam ringan dengan titik cair yang lebih
garam kalsium klorida CaCl2 leleh. Walaupun kalsium tidak penting baik dalam
larutan dalam air maupun dalam kimia organologam dalam pelarut organik, unsur
ini memerankan peran kunci dalam organisme hidup. Kalsium oksida sering
disebut kapur tohor (quicklime), banyak digunakan pada produksi baja dan dapat
diperoleh dari pemanasan kalsium karbonat pada temperatur sangat tinggi (>1.170
°C). Jika nyala api diarahkan pada cetakan-cetakan kalsium oksida, maka cetakan-
alam besi tidak ditemukan dalam bentuk murni tetapi dalam bentuk senyawa
69
dengan unsur lain, seperti hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4), dan pyrit (FeS2).
sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah lebih dapat
dalam tanah. Sekitar 8,3% kerak bumi terdiri dari aluminium dan terbanyak ketiga
setelah oksigen 45,5% dan silikon 25,7%. Elemen ini adalah logam ringan yang
mempunyai ketahanan korosi yang baik, hantaran listrik yang baik dan sifat–sifat
yang baik lainnya sebagai sifat logam, oleh karena aluminium sangat reaktif
utama dari bahan tambang bijih bauksit yang berupa campuran oksida dan
Tembaga (Cu) adalah salah satu logam yang sangat penting dan berperan
besar dalam sejarah manusia dan termasuk logam yang pertama kali di tambang.
Tembaga (Cu) merupakan logam transisi golongan IB yang memiliki nomor atom
29 dan berat atom 63,55 g/mol. Tembaga dalam bentuk logam memiliki warna
ion-ion lain seperti sulfat sehingga memiliki warna yang berbeda dari logam
tembaga murni. Tembaga adalah logam yang ditemukan sebagai unsur atau
berasosiasi dengan tembaga dan perak. Tembaga ini terdapat dalam jumlah yang
relatif besar dan ditemukan selama pemisahan dari bijihnya (coal) pada
70
(Cu) mendapat perhatian para pemerhati lingkungan, karena sifat logam ini
berbahaya bagi manusia, tanaman hewan dan makhluk hidup (Nuriadi dkk.,
2013).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu logam Al, logam Zn,
logam Fe, logam Cu, logam Ca, logam Mg, logam Na, serbuk iodin, akuades,
3.2 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu tabung reaksi, rak tabung,
pipet tetes, penjepit tabung, gelas ukur, labu semprot, cawan petri, spatula, pinset,
Menyiapkan empat buah cawan petri yang bersih dan kering. Memasukkan
serbuk Al, Cu, Fe, dan Zn ke dalam masing-masing cawan petri. Menambahkan
serbuk iodin dengan perbandingan 1:2 lalu diaduk. Menambahkan beberapa tetes
terjadi.
71
masing-masing tabung. Mengamati perubahan yang tejadi. Memanaskan tabung
buah cawan petri yang bersih dan kering kemudian mengisi secukupnya dengan
terjadi.
72
BAB IV
Reaksi hebat
Setelah Setelah
(H), sedang
No Logam dicampurkan ditambahkan Warna
(S), lemah
iodin air
(L)
1 Aluminium Tidak bereaksi Bereaksi H Ungu
2 Besi Tidak bereaksi Bereaksi S Ungu
3 Seng Tidak bereaksi Bereaksi S Ungu
4 Tembaga Tidak bereaksi Bereaksi L -
Keterangan:
H = reaksi hebat
S = reaksi sedang
L = reaksi lemah
Reaksi:
Eo = + 2,20 V
3. Zn (s) + 2I2 (s) H2O ZnI2 (aq) + H2O (l) + I2(g) Eo = + 1,30 V
73
Reduksi : I2 (s) + 2e- 2I- (aq) Eo = + 0,54 V
Eo = + 1,30 V
Eo = + 0,20 V
Pembahasan:
iodin berfungsi untuk mengetahui daya reduksi logam terhadap iodin. Selanjutnya
mempercepat reaksi antara logam dan iodin, karena logam dan iodin merupakan
zat padat yang memiliki kerapatan tinggi sehingga kereaktifannya berkurang, oleh
karena itu ditambahkan akuades untuk mengurangi kerapatan molekul antar 2 zat
tersebut.
iodin yaitu Al>Zn>Fe>Cu. HaL ini sesuai dengan deret volta yang menyatakan
bahwa semakin kekiri letak suatu unsur maka akan semakin reaktif unsur tersebut,
karena semakin kiri letak suatu unsur dalam deret volta maka kemampuan suatu
unsur untuk melepas elektron semakin besar sehingga unsur memiliki kemampuan
74
hebat (H), larutan
gelembung dipanaskan
sedang (S), setelah +
gas timbul gas
lemah (L) ind. PP
1 Magnesium - S Ungu muda
Ungu muda
2 Kalsium - H
pekat
H = reaksi hebat
S = reaksi sedang
L = reaksi lemah
Reaksi:
Pembahasan:
partikel akan semakin besar. Pemanasan dilakukan diatas spirtus sambil digoyang-
goyangkan agar panas pada tabung reaksi merata. Reaksi ditunjukkan dengan
75
Pada percobaan diperoleh bahwa pada saat dipanaskan, logam Ca bereaksi
sangat hebat sehingga gelembung gas yang dihasilkan juga lebih banyak daripada
menjadi ungu muda untuk logam Mg dan ungu muda yang lebih pekat untuk
logam Ca. Penambahan indikator phenolphthalein (PP) dalam hasil reaksi dapat
ungu yang terbentuk setelah penambahan indikator, berarti semakin banyak ion
OH- yang telah terbentuk, yang menunjukkan semakin reaktifnya logam tersebut.
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa logam Ca lebih reaktif dibandingkan
logam Mg. Hal ini sesuai teori bahwa semakin ke bawah letak unsur segolongan
Pada pengujian Na, pada saat logam Na diletakkan di atas kertas saring
yang dicelupan di dalam air, terjadi ledakan kecil. Hal ini terjadi karena logam Na
bertanggung jawab terhadap ikatan logam terserap secara instan oleh molekul
H2O. Akibatnya ialah antara atom Na jadi memilki muatan elektrostatik yang
76
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
2. logam Na reaktif terhadap air dan kereaktifan logam alkali tanah terhadap air
5.2 Saran
Saran untuk percobaan yaitu alat dan bahan yang digunakan dapat
Saran untuk laboratorium yaitu agar kebersihan tetap dijaga dan fasilitas
77
DAFTAR PUSTAKA
Amrin dan Ardilla, D., 2013, Analisis Besi (Fe) dan Aluminium (Al) Dalam
Tanah Lempung Secara Spektrofotometri Serapan Atom, Prosiding
Semirata FMIPA Universitas Lampung, 3, (1); 17-22.
Nuriade, Napitupulu, M., dan Rahman N., 2013, Analisis Logam Tembaga (Cu)
Pada Buangan Limbah Tromol (Tailing) Pertambangan Poboya,
Jurnal Akademika Kimia, 2, (2); 90-96.
Sugiarto, K.H., dan Suyanti, R.D., 2010, Kimia Anorganik Logam, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
78
Lampiran 1. Bagan Kerja
Logam Al
- Dimasukkan 0,5 gram dalam cawan petri
Hasil
catatan: dilakukan pengerjaan yang sma untuk logam Zn, Fe dan Cu.
Logam Mg
- Ditambahkan 5 mL akuades
- Ditambahkan indikator PP
Hasil
79
Logam Na
- Diisi akuades secukupnya dalam cawan petri
- Ditambahkan indikator PP
Hasil
80
Lampiran 2. Dokumentasi
81
Gambar 7. Logam Cu, Al, Fe dan Zn Gambar 8. Logam Cu, Al, Fe dan Zn
setelah penambahan iodin+akuades
82
83
84