SRI RESTYATI M
H031 19 1018
KELOMPOK IV
SRI RESTYATI M
H031 19 1018
Asisten Praktikan
PENDAHULUAN
Logam transisi memiliki sifat-sifat khas logam, yakni keras, konduktor panas
dan listrik yang baik juga menguap pada suhu tinggi. Logam transisi digunakan luas
dalam kehdupan sehari-hari. Logam transisi yang biasanya kita jumpai adalah besi,
nikel, tembaga, perak, emas, platina, dan titanium. Unsur-unsur transisi termasuk
unsur yang konfigurasinya berakhir pada subkulit d atau f yang tidak terisi penuh
(dapat membentuk kation) sehingga unsur transisi dapat menjadi atom pusat dalam
Suatu kompleks akan terbentuk antara suatu kation atau logam dengan
beberapa molekul netral atau ion donor elektron. Kation atau logam tersebut
berfungsi sebagai ion pusat sedangkan molekul netral atau ion donor elektron
berfungsi sebagai gugus pelindung atau sering disebut ligan. Ikatan kovalen
koordinasi dalam senyawa kompleks ini terjadi karena donasi pasangan elektron dari
ligan ke dalam orbital kosong ion pusat. Pada umumnya, ion pusat memiliki orbital-
orbital d yang masih belum terisi penuh elektron sehingga dapat berfungsi sebagai
senyawa atau zat baru yang belum diketahui sebelumnya tapi diramalkan akan
mempunyai sifat berguna baik untuk menguji teori ataupun penciptaan produk kimia
baru. Oleh karena itu dilakukan percobaan sintesis senyawa kompleks untuk
Maksud dari percobaan ini yaitu untuk mempelajari dan memahami sintetsis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sintesis
proses yang melibatkan evaluasi dan seleksi untuk mengembangkan desain pada
level tersebut. sintesis adalah proses dimana keadaan pengetahuan yang terstruktur
dengan baik dihasilkan dari pengetahuan yang tidak terstruktur atau dapat disebut
percobaan yang dilakukan untuk memperbarui suatu ilmu atau metoda dengan
menggabungkan dua atau lebih elemen menjadi sesuatu yang baru. Pada bidang
kimia khusunya bidang industri, sintesis terbagi menjadi 2 yaitu sintesis bahan
lebih sederhana daripada senyawa organik dan juga sintesis senyawa anorganik telah
berkembang dengan cukup pesat dari awal kimia modern. Banyak pengusaha dan
Dengan kata lain sintesis senyawa anorganik bermanfaat besar secara aktif dilakukan
sintesis senyawa anorganik ialah sintesis natrium karbonat, asam sulfat, amonia, dan
Sintesis senyawa organik jauh lebih sukar dari sintesis senyawa anorganik.
Kelahiran kimia organik dinisbahkan pada sintesis urea CO(NH 2)2 (suatu senyawa
pertama kali dilakukan oleh kimiawan Friedrich Wöhler (1800-1882). Reaksi yang
digunakan dalam sintesis organik dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu
pembentukan ikatan karbon-karbon dan pengubahan gugus fungsi [ CITATION
Yas062 \l 1057 ].
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang terbentuk dari ion logam yang
ikatan kovalen dimana ligan memberikan sepasang elektronnya pada ion logam
untuk berikatan. Ikatan kovalen koordinasi dalam senyawa kompleks terjadi karena
donasi pasangan elektron dari ligan ke dalam orbital kosong ion pusat. Pada
umumnya, ion pusat memiliki orbital-orbital d yang masih belum terisi penuh
Logam-logam yang biasanya digunakan sebagai atom pusat adalah logam transisi
elektron dari orbital d terionisasi atau terlibat dalam ikatan. Karakteristik logam
transisi yang khas meliputi; mempunyai bilangan oksidasi banyak, senyawa dengan
fitur spektroskopi dan bersifat magnetik atau struktur yang dihasilkan dari orbital d
terisi sebagian Logam transisi yang berbeda menampilkan ciri-ciri pada tingkatan
yang berbeda, tetapi sama-sama mempunyai sifat-sifat membentuk pola yang cukup
koheren. Logam transisi deret kedua dan ketiga berbilangan oksida lebih tinggi dan
lebih stabil dari pada keadaan oksidasi tinggi logam transisi deret pertama.
platinum heksafluorida (PtF6). Senyawa logam transisi deret pertama dalam bilangan
oksidasi tinggi adalah oksidator kuat dan oleh karena itu mudah direduksi [ CITATION
PAC04 \l 1057 ].
Senyawa ion logam yang berkoordinasi dengan ligan disebut dengan senyawa
kompleks. Sebagian besar ligan adalah zat yang bersifat netral dan anionik. Contoh
ligan netral, seperti amonia (NH3), air (H2O), nitrogen monoksida (NO), atau karbon
monoksida (CO) dalam keadaan bebas pun merupakan molekul yang stabil,
sementara ligan anionik, seperti Cl-, CN-, SCN-, atau C5H5-, distabilkan hanya jika
merupakan ligan khelat yang cukup banyak dikenal, mudah membentuk senyawa
etilendiamin relatif mudah disintesis, yaitu dengan mereaksikan larutan logam dan
larutan en pada berbagai rasio. Banyaknya ligan en yang digunakan dalam reaksi
berpengaruh terhadap senyawa yang dihasilkan. Selain itu, keberadaan asam akan
terlepas atau bahkan sulit berikatan dengan ion logam pusat (Harsojo dkk., 2017)..
klorida dihidrat yang terdiri atas atom pusat Ni2+ yang mengikat beberapa ligan yaitu
dua ligan en dan dua ligan Cl, serta dua hidrat yang berfungsi sebagai counter ion.
Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri
komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Nikel tergolong dalam
grup logam besi-kobal yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.
ligan karena kompleks ini tidak dipengaruhi oleh keadaan spin dan warna kompleks
berada pada daerah sinar tampak dan inframerah dekat. Kekuatan medan ligan
dinyatakan sebagai ∆o (Lisdiana dan Onggo, 2017). Klorida tersebar luas di alam,
umumnya sebagai garam natrium (NaCl) dan kalium (KCl) yang terdapat sekitar
0,05% dari litosfer. Klorida adalah salah satu anion anorganik dalam air. Klorida
dalam bentuk anion di perairan alami, umumnya terbuat dari pemisahan garam,
seperti natrium klorida atau kalsium klorida. Klorida hadir baik di air tawar maupun
air asin, dan sangat penting bagi elemen kehidupan. Klorida terbentuk ketika unsur
klor (halogen) memperoleh elektron atau ketika senyawa seperti hidrogen klorida
larut dalam air atau pelarut polar lainnya (Pal dan Charkabotty, 2017).
Nikel merupakan logam transisi dengan konfigurasi elektron [Ar] 4s2 3d8.
Logam tersebut dapat terionisasi menjadi nikel(II) dengan cara melepaskan dua
elektron pada orbital 4s. Garam-garam nikel (II) seperti Ni(NO3)2.6H2O, NiCl2.6H2O,
Logam paduan nikel telah dikenal di Cina lebih dari 2000 tahun yang lalu
yang penambang-penambang Saxon biasa kenal dengan biji NiAs yang berwarna
kemerahan, secara sekilas mirip dengan Cu2O. Pada tahun 1751 A.F. Constedt
mengisolasi logam tak murni dari biji yang berasal dari Swedia dan
dengan nama nikel. Akhirnya pada tahun 1804 J. B. Richter berhasil mengisolasi
logam nikel dengan hasil yang lebih murni dan mengidentifikasi sifat-sifatnya. Biji
nikel yang penting dalam perdagangan ada dua tipe yaitu laterit, yang merupakan biji
(NiFe)9S8 yang tercampuri tembaga dan kobalt (Sugiyarto dan Suyanti, 2010).
Klorin (Cl) berwarna hijau pucat, gas berbau tajam. Unsur klorin sangat
beracun, tetapi beberapa senyawa sangat berguna. klorin digunakan untuk membuat
produk industri dan konsumen yang tak terhitung jumlahnya, termasuk plastik,
pelarut, pembersih, pewarna dan insestisida. senyawa klorin yang paling awal dikenal
adalah natrium klorida (NaCl) juga disebut halit atau garam meja. Pada tahun 1774,
Carl Wilhelm Scheele seorang peneliti asal German-Swedia adalah orang pertama
pirolusit atau mangan dioksida (MnO2) dengan asam klorida (HCl) menghasilkan gas
].
2.5 Etilendiamin
sebagai pengeklat dan kapasitas untuk bertindak sebagai jembatan ligan. Berbagai
polimer koordinasi telah dilaporkan sejauh ini dengan menghubungkan pusat logam
tetangga seperti; Kobalt (Co), Zink (Zn), atau Argentum (Ag). Contoh etilendiamin
yang dihubungkan dengan pusat Cd (II), baik secara eksklusif atau bersama-sama
selektivitas pertukaran ion. Relativitas kalor penguapan yang tinggi (11,2 kkal/mol
pada 20 °C) menunjukkan pembentukan yang cukup besar dalam keadaan cair.
Banyak garam yang larut dalam etilendiamin dan kemampuannya untuk membentuk
pada fase larutan. Karakter bidentat dari etilendiamin dapat menyebabkan bentuk
konstanta dialektrik 14,2 pada 20 °C yang relatif tinggi untuk pelarut organik, masih
jauh lebih rendah dari air dan dapat menyebabkan selektivitas yang berbeda karena
merupakan asam lemah polibasa (memiliki 4 nilai pka), sekaligus ligan poilidentat
yang membentuk senyawa berbentuk cincin/kelat sehingga dapat disebut kelator atau
chelant. Senyawa kompleks logam EDTA merupakan senyawa kompleks berupa
kelat dengan dasar interaksi banyak pasangan elekton atom N dan O pada EDTA.
Kelator EDTA sangat banyak dipakai karena mampu membentuk senyawa kompleks
yang sangat stabil dengan banyak ion logam yang tercermin dari nilai tetapan
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu NiCl2.6H2O, etanol p.a.,
larutan EDTA, akuades, es batu dan kertas saring Whatman No. 40.
3.2 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu gelas kimia 100 mL, gelas
kimia 150 mL, spatula, gelas ukur 50 mL, pengaduk, hotplate, pipet tetes, wadah
dengan 35 mL etanol dan dipanaskan diatas penangas air sampai larut sempurna.
Larutan didinginkan pada suhu ruang setelah itu ditambahkan 4 mL larutan EDTA
tetes demi tetes sambil diaduk perlahan. Campuran kemudian didinginkan pada
menggunakan kertas saring Whatman No. 40. Endapan yang diperoleh dicuci dengan
10 mL etanol kemudian dikeringkan dalam desikator. Setelah kering, endapan
Kemudian endapan kembali disaring menggunakan kertas saring Whatman No. 40.
Endapan yang telah disaring dicuci dengan 10 mL etanol dan dikeringkan dalam
dari garam yang terbentuk yaitu bis-Etilendiaminnikel(II) klorida dihidrat dan kadar
kristal yang diperoleh dalam 20% v/v etanol-air (kelarutan 0,865 g/25 mL).
4.2 Reaksi
Cl
H2N NH2
NH2 H2O
NiCl2.6H2O + 2 H2N Ni 2H2O
H2N NH2
Cl
4.3 Perhitungan
H2O
NiCl2.6H2O + 2C2H4(NH2)2 [Ni(NH2C2H4NH2)2Cl2].2H2O
bobot praktek
% Rendamen = × 100 %
bobot teori
bobot praktek
= × 100 %
bobot teori
4.4 Pembahasan
untuk menyintesis senyawa tersebut dari senyawa NiCl 2.6H2O dengan menggunakan
dilarutkan dalam etanol sehingga larutan berubah warna menjadi hijau. Setelah itu
suhu ruang. Kemudian larutan ditambahkan etilendiamin tetes demi setetes sambil
diaduk. Saat dilakukan penambahan etilendiamin, terjadi perubahan warna dari hijau
kompleks. Selanjutnya campuran didinginkan pada wadah yang berisi es batu selama
kertas saring Whatman No. 40. Endapan yang diperoleh dicuci dengan 10 mL etanol.
Penggunaan etanol bertujuan untuk melarutkan endapan zat-zat pengotor yang dan
melarutkan sisa-sisa larutan induk yang terdapat pada kristal endapan. Etanol
digunakan karena ligan etilendiamin larut dalam pelarut yang bersifat polar dan
semipolar. Lalu endapan dikeringkan dalam desikator untuk menghilangkan kadar
airnya.
dilarutkan dalam etanol yang telah dipanaskan sampai suhu 80 oC selama 5 menit.
Kemudian larutan didiamkan pada suhu kamar sampai terbentuk endapan kristal.
Pada percobaam ini, proses rekristalisasi bertujuan untuk mengetahui bahwa kristal
Endapan yang diperoleh kemudian disaring dengan kertas saring yang diketahui
pelepasan pelarut dari zat terlarutnya. Larutan yang diperoleh dipisahkan satu sama
lain, kemudian larutan zat yang ingin dikristalkan dijenuhkan. Setelah kering, kristal
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
etanol sebesar
5.2 Saran
dengan rapi dan dipisahkan dari bahan lain agar praktikan tidak kesusahan mencari
filtrat atau larutan pencuci sudah tersaring dengan baik sehingga endapan yang
Agustina, L., Suhartana dan Sriatun, 2013, Sintesis dan Karakterisasi Senyawa
Kompleks Cu(II)-8-Hidroksikuinolin dan Co(II)-8-Hidroksikuinolin, Chem
Info, 1, (1), 150-155.
Cox, P., 2004, Inorganic Chemistry 2nd Edition, Bios Scientific Publisher, New York.
Harsojo, Puspita, L., Mardiansyah, D., RotoRoto dan Triyana, K., 2017, Nanowire:
The Roles of Hydrazine and Ethylenediamine in Wet Synthesis of Cu,
Indonesia Journal Chem, 17, (1); 43-48.
Lisdiana, A. dan Onggo, D., 2017, Sintesis dan Karakterisasi Kompleks Nikel(II)
Klorida 1H-1,2,4-Triazol, PROSIDING SNIPS, 285-289.
Putaj, P., Gawe, B. dan Lasocha, W., 2013, Ethylenediamine as a Bridging Ligand:
Structure Solution of Two Cadmium(II)-Based Coordination Polymers from
Powder Diffraction Data, Powder Diffraction, 28, (3); 207-211.
Roza, G., 2010, The Halogen Element,. The Rosen Publishing Group, New York.
Saito, T., 2004, Kimia Anorganik, Diterjemahkan oleh Ismunandar, Iwanami Shoten,
Tokyo.
4 g NiCl2.6H2O
- Dilarutkan dengan 35 mL etanol
Whatman No.40
Filtrat Endapan
- Dicuci dengan 10 mL etanol
endapan kristal
Filtrat Endapan
rendamennya.
Hasil
2. Identifikasi Senyawa Kompleks [Ni(NH2C2H4NH2)2Cl2].2H2O
diperoleh
Hasil
Hasil
Lampiran 2. Dokumentasi