PENDAHULUAN
ligan yang merupakan suatu basa dan mempunyai pasangan elektron bebas
dengan logam yang merupakan penerima pasangan elektron yang didonorkan oleh
ligan. Berdasarkan banyaknya elektron yang didonorkan oleh ligan maka ligan
berasal dari mineral alam yang kompleks. Mineral alam ini kemudian melalui
uraian diatas, dilakukan percobaan ini agar diketahui cara mensintesis senyawa
TINJAUAN PUSTAKA
menghasilkan paduan yang sangat berharga. Nikel murni berbentuk bubuk untuk
tetapi potongan yang besar dan lambat bereaksi dengan udara dalam kondisi
lebih lanjut. Meski begitu, nikel murni hanya ditemukan di kerak bumi dalam
jumlah kecil, biasanya di batuan ultrabasa dan di dalam meteorit besi atau siderit
yang tidak terpapar oksigen saat berada di luar atmosfer bumi. Nikel dengan tipe
silica ini umumnya memiliki kadar nikel yang cukup tinggi yang dapat mencapai
steel biasanya terbuat dari bijih besi yang dicampur dengan nikel dan krom agar
tidak mudah teroksidasi oleh air dan udara. Karena itulah Stainless steel tidak
mudah berkarat layaknya besi biasa. Jadi, tidak heran perabot dapur seperti garpu
dan sendok biasanya dibuat dari logam nikel. Selain sebagai bahan pembuatan
stainless steel, manfaat nikel untuk kehidupan sehari-hari berikutnya adalah untuk
pembuatan koin. Uang koin di Indonesia umumnya dibuat dari nikel karena
sifatnya yang alot dan mudah dibentuk. Seperti yang kita ketahui ada dua jenis
uang di Indonesia yaitu uang koin dan kertas. Beberapa uang koin yang beredar di
bahwa ikatan koordinat terbentuk antara donor pasangan elektron, yang dikenal
sebagai ligan dan akseptor pasangan elektron, atom atau ion logam. Jumlah
2, 4, atau 6. Agar sepasang elektron dapat disumbangkan dari ligan ke logam ion,
harus ada orbital kosong pada ion logam untuk menerima pasangan elektron.
Situasi ini sangat berbeda dengan di mana ikatan kovalen terbentuk karena dalam
kasus tersebut, satu elektron dalam pasangan ikatan berasal dari masing-masing
logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan
elektron bebasnya kepada ion logam pusat. Senyawa kompleks Fe (III) umumnya
struktur lain seperti tetrahedral dengan bilangan koordinasi empat dan segiempat
piramida dengan bilangan koordinasi lima juga dapat terjadi. Sintesis senyawa
kompleks dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara antara lain dengan
pencampuran larutan pada berbagai perbandingan mol logam dan mol ligan dalam
interaksi antara pelarut dan zat terlarut secara kimia. Ujung positif dari pelarut
akan langsung berinterkasi dengan anion, sebaliknya ujung negatif dari pelarut
akan langsung berinteraksi dengan kation. Biasanya ukuran kation lebih kecil
dengan solvasi anion. Solvasi kation sederhana oleh pelarut (ligan) pada
simultan mengandung beberapa atom donor, tidak hanya teoritis tetapi juga
kepentingan praktis, karena selain sifat yang tidak biasa tersebut kompleks,
struktur dan jenis ikatan ligan dengan logam yang berbeda memberikan dorongan
Dalam senyawa kompleks ligan menyediakan atom donor dan atom pusat
bertindak sebagai akseptor. Dengan kata lain, ligan bersifat basa Lewis dan atom
pusat bersifat asam Lewis. Biasanya jika ingin membedakan dari ikatan kovalen
biasa, ikatan kovalen koordinat ini digambarkan dengan tanda anak panah dari
atom donor ke arah atom pusat. Namun, untuk penyederhanaan keduanya sering
METODE PERCOBAAN
etanol, etilendiamin, akuades, es batu, dan kertas saring Whatmann No. 42.
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sendok tanduk, batang
pengaduk, pipet tetes, gelas kimia 100 mL, gelas piala, corong, neraca analitik,
mL etanol di dalam gelas kimia 100 mL, lalu dipanaskan di atas penangas air,
NiCl2.6H2O lalu bandingkan dengan garam kompleks yang dihasilkan. Setelah itu,
dilarutkan kristal hasil dalam 20% v/v etanol-air (kelarutan 0,865 g/25 mL). Lalu
Kilo, A.L., 2018, KIMIA ANORGANIK Struktur dan Kereaktifan, UNG Press
Gorontalo: Gorontalo.
Saria, Y., Lucyanti, Hidayati, N., dan Lesbani, A., 2012, Sintesis Senyawa
Kompleks Kobalt dengan Asetilasetonato, Jurnal Penelitian Sains,
15(3):115-117.
Zhu, Y., Wang, D., Huang, Q., Du, J., Sun, L., Li, F., dan Meyer, T.J., 2020,
Stabilization of a molecular water oxidation catalyst on a dye−sensitized
photoanode by a pyridyl anchor, Nature Communication, 11(4610):1-8.
Lampiran 1. Bagan Kerja
4 g NiCl2.6H2O
corong.
Filtrat Endapan
-
- Dicuci dengan 10 mL etanol
corong.
Filtrat Endapan
Hasil
2. Identifikasi Senyawa Kompleks [Ni(NH2C2H4NH2)2Cl2].2H2O
- Ditentukan masing-masing
kadar Ni di dalamnya.
- Dibandingkan
konsentrasinya.
- Data
Data