KELOMPOK 4
ANGGOTA :
DOSEN PEMBIMBING :
1gr
- n NiCl2.6H2O =
237,71gr / mol
= 0,0042 mol
= 1 gr / ml . 5 ml
= 5 gr
5 gr
- n H2 O =
18 gr / mol
= 0,2778 mol
- n NH3 = V. M
= 0,01 L. 5 M
= 0,05 mol
- Massa KI = 2,6 gr
2,6 gr
- n KI =
166 gr / mol
= 0,0156 mol
= 1,7417 gr
- Massa [Ni{NH3]6]I2 secara praktek :
1,7417 gr 2,14 gr
= x 100 %
1,7417 gr
= 22,86 %
CH3 – C = N – OH (aq)
(ungu) (TB) (TB) (endapan merah strawberry) (TB)
- Reaksi Pengujian ion iodida
[Ni{NH3}6]I2(s) + H2O(l) + H2SO4(aq) → [Ni{NH3}6]2+(aq) + 2I-(aq) + H2SO4(aq) +
H2O(l)
(Endapan ungu) (TB) (TB) (Hijau) (TB) (TB) (TB)
IX. Pembahasan
Percobaan pembuatan senyawa koordinasi [Ni{NH3}6]I2 bertujuan untuk
mempelajari langkah-langkah pembuatan senyawa koordinasi. Selain itu,
melalui percobaan ini dilakukan pengujian nikel dan iodin pada senyawa
koordinasi yang akan dibuat. Pertama, melarutkan serbuk nikel klorida
dilarutkan dalam aquadest sehingga membentuk larutan NiCl3.6H2O, yang
lama – kelamaan nikel klorida tersebut terionisasi menjadi ion Ni 3+
dan Cl- .
Nikel klorida larut dalam air yang menghasilkan larutan berwarna hijau.
Selanjutnya larutan tersebut di tambahkan dengan larutan NH3 pekat 15 M
dan menghasilkan larutan yang berwarna biru. Kemudian campuran
ditambahkan lagi dengan KI sebanyak 2,6 gram menghasilkan larutan yang
berwarna ungu, lalu didiamkan beberapa menit sehingga terlihat adanya
endapan atau kristal yang berwarna ungu sedangkan larutannya tidak
berwarna. Kristal yang terbentuk inilah yang merupakan senyawa koordinasi
[Ni{NH3}6]I2. Setelah direaksikan, ion heksa amin nikel (II) yang bermuatan
+2 ini akan berikatan dengan ion iodida yang berasal dari kalium iodida dan
menghasilkan senyawa koordinasi [Ni{NH3}6]I2 yang berupa kristal ungu.
Produk utama yang dinginkan adalah kristal [Ni{NH3}6]I2, maka dilakukan
penyaringan untuk memisahkan endapan tersebut dari filtratnya. Untuk
mendapatkan kristal yang lebih murni, dilakukan dua kali pencucian dengan
menggunakan 2 ml etanol. Etanol disini befungsi sebagai pelarut. Etanol
memiliki titik didih rendah sehingga mudah menguap dan mengakibatkan
mudah tebentuknya kristal. Selain itu, etanol tidak bereaksi dengan endapan
yang didapatkan. Larutan etanol ini akan membersihkan kristal-kristal
[Ni{NH3}6]I2 yang terbentuk dengan mengikat sisa-sisa air dan KOH yang
tersisa pada endapan tersebut. Setelah itu, kristal dikeringkan di udara untuk
menghilangan sisa-sisa air yang masih terkandung dalam kristal. Setelah
benar-benar kering, didapat kristal [Ni{NH3}6]I2 sebanyak 2,14 gr . Dari hasil
kristalisasi ini didapatkan senyawa kompleks yang akan digunakan untuk
pengujian ion nikel dan ion iodida. Massa Kristal [Ni{NH3}6]I2 yang didapat
secara praktek ini, berbeda dengan hasil yang didapat menurut perhitungan
secara teori yang mana telah dihitung adalah 1,7417 gr. Sehingga persentase
kesalahan yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebesar 22,86 %.
Kesalahan yang terjadi pada pembuatan kristal [Ni{NH3}6]I2 ini disebabkan
kurangnya ketelitian praktikan dalam melakukan praktikum dan mungkin
kurang maksimal dalam melakukan proses penyaringan, misalnya masih
terasa endapan dalam larutan sehingga jumlah endapan yang didapat
berkurang.
Pada percobaan ini dilakukan uji ion nikel dan uji ion iodida. Pada uji
nikel, ke dalam kristal [Ni(NH3)6]I2 dilarutkan dalam air, lalu ditambahkan
larutan ammonia dan dimetil glioksim. Endapan yang dihasilkan dari reaksi
ini adalah endapan berwarna merah strawberry. Endapan merah strawberry ini
menunjukkan adanya ion nikel. Endapan merah strawberry ini terbentuk dari
larutan yang tepat basa dengan ammonia. Jadi, fungsi penambahan ammonia
adalah agar larutan berada dalam suasana basa. Endapan ini adalah Ni(C-
4H7N2O2)3.