PERCOBAAN VIII
PEMBUATAN KALIUM TRIOKSALATO ALUMINAT K2Al(C2O4).3H2O
OLEH :
NAMA
: NURSAN
STAMBUK
: F1C1 13 028
KELOMPOK
: IX (SEMBILAN)
ASISTEN
: ALWAHAB
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak sintesis senyawa kompleks yang telah dilakukan menghasilkan senyawa
antara sebagai katalis yang dapat membantu dalam reaksi-reaksi kimia. Salah satu
senyawa yang dapat digunakan dalam sintesis kompleks adalah ligan yang berasal dari
basa Schiff, dimana senyawa kompleks yang terbentuk merupakan salah satu senyawa
antara yang dapat digunakan untuk bermacam penerapan ilmu, seperti dalam ilmu
biologi, klinik dan analitik, kerja dan aktivitas obat menunjukkan kenaikan setelah
dijadikan logam-logam transisi terkhelat yang ternyata lebih baik daripada hanya
menggunakan senyawa organik. Beberapa kompleks mengadakan reaksi substitusi
dengan cepat dan kompleks demikian dinamakan labil.
Senyawa kompleks terbentuk dari suatu reaksi ion logam, yaitu kation
dengan suatu anion atau molekul netral. Ion logam di dalam kompleks disebut
atom pusat dan kelompok yang terikat pada atom pusat disebut ligan. Jumlah
ikatan terbentuk oleh atom logam pusat disebut bilangan koordinasi dari logam.
Reaksi yang membentuk kompleks dapat dianggap sebagai reaksi asam-basa
Lewis dengan ligan bekerja sebagai basa dengan memberikan sepasang elektron
kepada kation yang merupakan suatu asam. Ikatan yang terbentuk antara atom
logam pusat dengan ligan sering kovalen. Senyawa kompleks dapat digunakan dalam
bidang industri, kimia analitik, dan kesehatan. Misalnyadalam bidang industri digunakan
dalam proses fotografi yang menggunakan bahan dasarnya perak bromida dalam gelatin;
penyepuhan yang menggunakan beberapa logam seperti tembaga, perak dan emas yang
disepuhkan dari larutan ion kompleks siano. Selain itu, manfaat senyawa kompleks dalam
kimia analitik adalah sebagai pemisahan dan pengenalan kation dan penentuan kesadahan
air dengan titrasi Etilen Diamin Tetra Asetat (EDTA). Sedangkan manfaat senyawa
kompleks dalam bidang kesehatan digunakan untuk terapi khelasi dengan menggunakan
metode bahan utama EDTA dan nutrien lain. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
diperlukan praktikum mengenai pembuatan kalium trioksalato aluminat.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang ingin dikaji dalam percobaan ini adalah bagaimana proses
pembuatan kalium trioksalato aluminat K2Al(C2O4).3H2O?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari percobaan ini adalah untuk mengetahui
proses pembuatan kalium trioksalato aluminat K2Al(C2O4).3H2O.
D. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah agar dapat mengetahui proses
pembuatan kalium trioksalato aluminat K2Al(C2O4).3H2O.
paramagnetik
suatu
senyawa
dapat
berupa
feromagnetik
dan
yang stabil nampak mengsimetri yang sangat tertentu, meskipum ini tidak dapat
ditafsirkan dimikroskop konsep valensi yang klasik. Atom pusat ini ditandai oleh
koordinasi, suatu angka bulat, yang menunjukkan ligan yang dapat membentuk
kompleks yang stabil (Svehla, 1985).
Beberapa senyawa yang dikristalkan dari larutan airnya, kristal ionnya
membentuk hidrat. Hidrat merupakan zat yang rumus molekulnya mengandung
sejumlah molekul air. Pada beberapa kasus molekul air merupakan ligan yang
terikat langsung pada ion logam. Kemungkinan lain untuk membentuk hidrat ialah
bahwa molekul air dapat bergabung dalam posisi tertentu pada kristal padat tetapi
tidak berhubugan dengan kation dan anion tertentu (Petrucci, 1987).
Kristalisasi atau penghabluran ialah peristiwa pembentukan partikelpertikel zat padat di dalam suatu fase homogen. Kristalisasi dapat terjadi sebagai
pembentukan partikel padat di dalam uap, seperti dalam pembentukan salju,
sebagai pembekuan (solidification) di dalam lelehan cair. Kristalisasi juga
merupakan proses pemisahan solid-liquid, karena pada kristalisasi terjadi
perpindahan massa solute dari larutan liquid kepadatan murni pada fasa kristal
(Pinalia, 2011).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
C. Prosedur kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
serutan Aluminium
-ditimbang sebanyak 1 gram
Oksalat dihidrat
- ditimbang 14 gram
- ditambahkan 10 mL
akuades panas sedikit demi
sedikit
Larutan I
Larutan II
- dicampurkan
- diaduk
- disaring dengan kertas Whatman
- didinginkan
- didiamkan selama beberapa hari sampai
Kristal
terbentuk
kristaldengan larutan etanol
- ditambahkan
- direkristalisasi
- ditimbang
- dihitung rendamennya
Hasil Pengamatan
No.
Perlakuan
1.
Serutan
aluminium
Oksalat dihidrat
berwarna bening
2.
Sebelum
Sesudah
Bereaksi dan
menghasilkan buih
yang hebat serta
terbentuk endapan
hitam
Oksalat dihidrat larut
dan terdapat sedikit
dan padat
3.
4.
5.
6.
Kedua larutan
berwarna bening
Larutan berwarna
bening dan putih
endapan
Terdapat endapan
berwarna putih
menyerupai pasir dan
pada gelas terdapat
larutan bening dan
putih
Hanya berupa
endapan putih yang
terbentuk
Endapan putih
mulai berkurang
Kondisinya tetap
Kristal K2 Al
(C2O4)3.3H2O
Reaksi :
Al(s) + 3 H2CO2O4(aq)
2. Analisis Data
Diketahui :
Massa Al
= 1 gram
Volume KOH
= 30 gram
Massa H2C2O4
= 14 gram
Volume air
= 10 mL
gram
Berat Kristal
gram
X X 1000 g/kg
Mr
=
=
= 0,01 mol/cm3
= 0,01 mol/mL
Mol KOH
=MxV
= 0,01 x mol/mL x 30 mL
= 0,3 mol
Mol Al
=
= 0,037 mol
Mol H2C2O4
= 0,155 mol
K2Al(C2O4)3. 3H2O(aq)
0,155 mol
0,111 mol
0,037 mol
Mol setimbang : 0
0,044 mol
0,037 mol
0,263 mol
= mol x Mr
= 0,037 mol x 423 gr/mol
=13,651 gram
% rendamen
% Rendamen
berat praktek
x 100
berat teori
gram
x 100
13,651 gram
B. Pembahasan
Senyawa kompleks adalah penggabungan dua atau lebih senyawa yaitu
logam dan ligan. Logam bertindak sebagai atom pusat yang menyediakan orbital
kosong sehingga biasa dinamakan dengan asam Lewis. Sedangkan ligan adalah
atom atau molekul pengeliling atom pusat yang menyediakan sejumlah pasangan
elektron bebas dan biasa dinamakan sebagai basa lewis. Ikatan yang terbentuk
pada senyawa kompleks adalah ikatan kovalen koordinasi. Pada percobaan ini
V. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan dari percobaan ini, maka dapat
disimpulkan bahwa pembuatan kalium trioksalato aluminat dapat dibuat dengan
mencampurkan larutan aluminium dalam KOH yang direaksikan dengan larutan
asam oksalat kemudian didinginkan sehingga terbentuk kristal. Namun pada
percobaan ini tidak terbentuk kristal atau dalam percobaannya mengalami
kegagalan.
DAFTAR PUSTAKA
Elmila, Izza & Fahimah Martak. 2011. Peningkatan Sifat Magnetik Kompleks
Polimer Oksalat [N(C4H9)4][MnCr(C2O4)3] dengan Menggunakan
Kation Organik Tetrabutil Amonium. Jurnal Prosiding Skripsi Kimia
FMIPA. SK-091304
Petrucci H.Ralph dan Summinar. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan
Modern Edisi Keempat Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Pinalia, Anita. 2011. Kristalisasi Ammonium Perklorat (AP) dengan Sistem
Pendinginan Terkontrol untuk Menghasilkan Kristal Berbentuk Bulat.
Jurnal Teknologi Dirgantara. Vol. 9 (2)
Saria, Yosi., Lucyanti., Nurlisa, Hidayati dan Aldes, Lesbani. 2012. Sintesis
Senyawa Kompleks Kobalt dengan Asetilaseton. Jurnal Penelitian Sains,
Vol. 15 (3C)
Svehla G. 1985. Teks Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Erlangga.
Swastika, Lexy, Nindia dan Fahimah, Martak. 2012. Sintesis dan Sifat Magnetik
Kompleks Ion Logam Cu (II) dengan Ligan 2-Feniletilamin. Jurnal Sains
dan Seni Pomits. Vol. 1 (1)