NIM : 200104500003
Kelompok : I (Satu)
Telah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten dan dinyatakan diterima.
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
B. Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat-sifat senyawa organik melalui
identifikasi gugus fungsinya.
C. Landasan Teori
Gugus fungsi merupakan suatu gugus yang terikat pada rantai karbon
senyawa organik yang berpengaruh besar terhadap struktur dan sifat
keselurahan dari suatu senyawa organik. Atau dapat dikatakan bahwa gugus
fungsi dapat menentukan suatu karakteristik atau sifat khas dari suatu senyawa
organik dan gugus fungsi inilah bagian yang akan mengalami perubahan bila
suatu senyawa organik direaksikan. Karena banyaknya senyawa organik maka
untuk mempermudah dalam mempelajari kimia organik dapat dilakukan
dengan mengenali gugus fungsional dan tipe-tipe reaksi organik. (Chang, 2005:
348).
Gugus fungsi organik, yaitu gugus yang bertanggung jawab untuk
sebagian besar reaksi senyawa-senyawa induknya. Secara khusus, kita
memutuskan perhatian pada senyawa yang mengandung oksigen dan yang
mengandung nitrogen. (Chang, 2005:349).
Ciri-ciri struktur senyawa organik berbeda antara satu dengan yang lain.
Ciri-ciri struktur ini menentukan geometri molekul, sifat fisika, reaktivitas, dan
bagian dari gugus fungsi. Gugus fungsi adalah sebuah atom atau gugus atom-
atom yang memiliki karakteristik kimia dan sifat fisika, dan merupakan bagian
molekul yang reaktif. Adapun konsep-konsep yang terjadi miskonsepsi pada
mahasiswa yakni berkaitan dengan gaya antarmolekul, alkohol dan eter,
aldehid dan keton serta asam karboksilat dan ester (Ulfah, 2017)
A. Hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh
Senyawa karbon yang atom karbonnya mengikat empat atom atau gugus
lain dikelompokkan dalam hidrokarbon jenuh, sedangkan rantai atom karbon
yang mengandung ikatan rangkap dikelompokkan dalam hidrokarbon tidak
jenuh. Pada hidrokarbon tidak jenuh seperti alkena, umumnya mengalami
reaksi-reaksi adisi seperti berikut:
D. Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah senyawa organik yang menunjukkan sifat
keasaman yang cukup besar dan banyak sekali dijumpai dialam. Senyawa ini
mempunyai rumus umum RCOOH, dimana –COOH adalah gugus fungsi
karboksilat yang menandai sifat keasaman sedangkan R dapat berupa hidrogen,
gugus alkil atau gugus aril. (Riswiyanto,2009: 271-273).
Pemberian nama pada senyawa asam karboksilat bergantung pada
kompleksitas molekul asam. Pemberian nama asam karboksilat yang berasal
dari hidrokarbon terbuka rantai lurus dilakukan dengan mengganti akhiran –
ana dan –oat, dimana atom karbon karboksilat diberi nomor satu.
E. Prosedur Kerja
1. Hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh
Memasukkan masing-masing 5 tetes sikloheksena dan benzene ke
tabung reaksi yang berbeda, menambahkan 7 tetes larutan KMnO4,
menggoyangkan tabung reaksi selama 2 menit, amati dan catat apa yang
terjadi.
2. Alkohol dan Fenol
a. Reaksi dengan NaOH
Menyediakan 2 tabung reaksi, memasukkan etanol ke tabung 1
dan fenol pekat ke tabung 2. Menambahkan masing-masing 10 tetes
larutan NaOH ( menggoyangkan setiap 1 tetes ), mengamati peristiwa
yang terjadi. Menambahkan 5 tetes HCl pekat ke dalam tabung 2,
mengamati dan mencatat apa yang terjadi.
b. Reaksi dengan larutan FeCl3
Menyediakan 2 tabung reaksi, memasukkan 1 mL etanol ke
tabung 1 dan 1 mL fenol 5% ke tabung 2, menambahkan masing-
masing 5 tetes larutan FeCL3 0,2 M. Membandingkan warna dari
kedua larutan dan mencatat apa yang terjadi.
3. Aldehid dan Keton
Memipet 2mL reagen benedict / fehling dan memasukkan ke dalam
tabung reaksi. Menambahkan 5 tetes formaldehid / asetaldehid ke tabung 1
dan 5 tetes aseton ke tabung 2. Memanaskan kedua tabung dalam pemanas
air, mengamati dan mencatat apa yang terjadi.
4. Asam karboksilat
Memasukkan 5 mL asam asetat 0,1 M, menambahkan 5 mL etanol
95%. Mengamati apa yang terjadi. Menambahkan 5 mL NaOH 2 M,
mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.
F. Hasil Pengamatan
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Hidrokarbon jenuh dan tidak -
jenuh
2. Fenol 5% + FeCl3
(kuning pekat) (Kuning) 2. Hasilnya bewarna ungu.
3. Aldehid dan Keton
Tabung 1 a. Hasilnya berwarna biru (Terasa
a. Fehling + Formaldehid Dingin).
(Biru)
b. Fehling + Formaldehid b. Tidak terjadi perubahan warna
(di panaskan).
Tabung 2
a. Fehling + Formaldehid a. Hasilnya berwarna biru
(Biru)
b. Fehling + Formaldehid b. Tidak terjadi perubahan.
(di panaskan)
G. Pembahasan
a. Hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh
Benzene yang direaksikan dengan kalium permanganat (KMnO4)
tidak dapat bereaksi dan tidak mengalami perubahan warna. Penambahan
KMnO4 berfungsi untuk mengadisi ikatan rangkap pada benzena.
Larutan tetap berwarna ungu yang merupakan warna dari larutan
KMnO4. Hal tersebut terjadi karena benzena sukar untuk diadisi karena
ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzena dapat terdelokasi
(berpindah-pindah) dan membentuk cincin yang kokoh terhadap serangan
KMnO4.
b. Alkohol dan Fenol
Ulfah, Maria, dkk. 2017. Miskonsepsi Pada Materi Gugus Fungsi dan
Potensi Strategi Konflik Kognitif Berbasis Multipel Representasi
dalam Memperbaikinya. Jurnal Pembelajaran Komia. Vol. 2 (2) :
9-14.
Unggul. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jawa Timur: Phibeta.
-
2. Alkohol dan Fenol
4. Asam Karboksilat