IRA MAYA
260110160037
II. Prinsip
2.1 Ikatan rangkap
Keadaan yang terjadi dalam senyawa tak jenuh yang di dalamnya terdaat 2
ikatan tunggal menghubungkan 2 atom dan mudah dijenuhkan dengan
penambahan 2 atom lain (Pudjaatmaka, 2002).
2.2 Subtitusi
Reaksi yang berlangsung antara atom-atom karena pergantian satu atom
atau gugus atom dalam suatu senyawa oleh atom ataupun gugus lain
(Suja, 2003).
2.3 Adisi
Penambahan jumlah atom yang diikat oleh atom C yang semula berikatan
rangkap (Hart, 2003).
2.4 Oksidasi
Proses pelepasan molekul, ion, atau electron atom oleh oksigen di udara
(Hudlicky, 1990).
2.5 Eliminasi
Reaksi organik dimana dua substituen dilepaskan dari sebuah molekul
baik dalam satu atau dua langkah mekanisme, atau dapat disebut juga
penyingkiran atau penghilangan beberapa atom yang terjadi pada suatu
senyawa (Atkins, 2006).
III. Reaksi
(Hoffman, 2004)
3.5 Gugus Alkil Halida
5.2 Bahan
5.2.1 Aseton
5.2.2 Etanol
5.2.3 Formaldehid
5.2.4 Heksana
5.2.5 KMnO4
5.2.6 Kloroform
5.2.7 Ibu Profen
5.2.8 2,4-DNPH
5.3 Gambar Alat
VI. Prosedur
6.1 Uji Gugus Alkena
Dua tabung reaksi yang telah dibersihkan diisi masing-masing
dengan 4 tetes heksana pada tabung 1 dan 4 tetes ibuprofen pada tabung
2. Pada masing-masing tabung ditambahkan 2 tetes etanol, lalu 2 tetes
KMnO4. Kedua tabung dikocok dan diamati perubahan yang terjadi.
Literatur Hasil
Pengamatan
1 Alkena .
a. Tabung 1
Dimasukkan 4 tetes Larutan Larutan Larutan tetap berwarna
heksana dengan berwarna berwarna ungu tua yang berarti
ditambahkan 2 tetes ungu. ungu. tidak terjadi reaksi, hal
etanol dan 2 tetes ini disebabkan karena
KMnO4 2% ke heksana sifatnya jenuh
dalam tabung reaksi. sehingga tidak dapat
Kemudian, dikocok bereaksi dengan
sampai larutan KMnO4, selain itu
berubah warna. heksana juga tidak
Diamati perubahan bereaksi dengan etanol.
yang terjadi.
b. Tabung 2
Dimasukkan serbuk Larutan Larutan Terjadi karena adanya
ibu profen berwarna berwarna reaksi redoks, dimana
ditambahkan dengan coklat. coklat. senyawa hidrokarbon
etanol dan 1 tetes mengalami oksidasi
KMnO4 ke dalam dan KMnO4
tabung reaksi. mengalami reduksi,
Kemudian, dikocok merubah bilangan
sampai larutan oksidasi Mn dalam
berubah warna. KMnO4 yaitu +7 yang
Diamati perubahan memberi warna ungu
yang terjadi. menjadi senyawa
MnO4 dengan biloks
Mn +4 yang
memberikan warna
coklat. Selain itu, reaksi
oksidasi yang terjadi
mengakibatkan ikatan
rangkap dua terputus
dan diubah menjadi
ikatan tunggal.
2 Keton
a. Tabung 1
Dimasukkan 2 tetes Larutan Larutan Saat direaksikan
heksana berwarna berwarna dengan semua larutan
ditambahkan dengan oranye. oranye. berubah warna menjadi
2 ml etanol dan 3 ml larutan oranye tetapi
2,4-DNPH ke dalam saat heksana hanya
tabung reaksi. direaksikan dengan
Kemudian, dikocok etanol tidak bereaksi ini
dan didiamkan membuktikan bahwa
selama 15 menit pada tabung 1 negatif
sampai larutan gugus fungsi keton
berubah warna. karena seharusnya
Diamati perubahan sesuai literatur apabila
yang terjadi. pada larutan tersebut
mengandung gugus
fungsi keton maka akan
bereaksi dengan
alkohol, sebab alkohol
bereaksi dengan larutan
tak jenuh, dan hal ini
menunjukkan bahwa
pada tabung 1
mengandung gugus
fungsi senyawa jenuh.
b. Tabung 2
Dimasukkan 2 tetes Larutan Larutan Pada reaksi ini ikatan
aseton ditambahkan berwarna berwarna (C=O) atau karbonil
dengan 2 ml etanol oranye dan oranye dan tersubstitusi antara dua
dan 3 ml 2,4-DNPH. endapan endapan atom karbon kemudian
Kemudian, dikocok oranye. oranye. aseton bereaksi dengan
dan didiamkan 2,4-DNPH membentuk
selama 15 menit endapan warna oranye
sampai larutan selama beberapa menit
berubah warna. saat kedua tabung
Diamati perubahan yakni tabung 1 dan 2
yang terjadi. didiamkan selama 15
menit.
3 Alkohol
a. Tabung 1
Dimasukkan 2 tetes Larutan Larutan Pada saat ditambah
heksana dengan berwarna berwarna asam kromat
ditambahkan 1 ml kuning tua. kuning tua. menghasilkan warna
aseton dan 1 tetes kuning tua, dan dalam
asam kromat ke kelarutannya heksana
dalam tabung reaksi. tidak memiliki atom F,
Diamati perubahan O, atau N yang dapat
yang terjadi. membentuk ikatan
hidrogen, maka alkohol
tidak larut dalam
heksana.
b. Tabung 2
Dimasukkan 2 tetes Larutan Larutan Berwarna hijau karena
etanol ditambahkan berwarna berwarna alkohol dioksidasi
dengan 1 ml aseton hijau toska. hijau toska. dengan asm kromat,
dan 1 tetes asam menghasilkan gugus
kromat ke dalam karbonil dan senyawa
tabung reaksi. krom oksida yang
Diamati perubahan menimbulkan warna
yang terjadi. tersebut.
c. Tabung 3
Dimasukkan 2 tetes Larutan Larutan Pada saat ditambah
heksana dan 1 tetes oranye. oranye. asam kromat
asam kromat ke menghasilkan warna
dalam tabung reaksi. kuning tua, dan dalam
Diamati perubahan kelarutannya heksana
yang terjadi. membentuk ikatan
dengan asam kromat
sehingga terjad reaksi
antara kromat dengan
heksana.
4 Aldehida
a. Tabung 1
Dimasukkan 1 tetes Larutan Larutan Pada saat formaldehid
formaldehid dengan berwarna berwarna direaksikan dengan
ditambahkan 1 ml hijau toska hijau toska aseton menghasilkan
aseton dan 1 tetes dan dan endapan warna coklat
asam kromat ke endapan hijau. kemerahan kemudian,
dalam tabung reaksi. hijau. saat ditambahkan asam
Kemudian, reaksi kromat larutan berubah
dihentikan tabung warna menjadi hijau
digoyangkan dan toska dan terdapat
setelah itu endapan. Hal ini
didiamkan selama disebabkan ketika
15 menit sampai aldehid teroksidasi
larutan berubah menjadi asam
warna. Diamati karboksilat, akan
perubahan terjadi. terjadi perubahan
warna dari coklat
kemerahan menjadi
hijau, karena kromat
tereduksi dari Cr6+
menjadi Cr+3 .
b. Tabung 2
Dimasukkan 2 tetes Larutan Larutan Larutan berubah warna
formaldehid dengan oranye. oranye. menjadi warna oranye
ditambahkan 2 ml dan terdapat endapan
etanol dan 3 ml berwarna oranye, hal
pereaksi 2,4-DNPH ini dikarenakan etanol
ke dalam tabung yang bereaksi dengan
reaksi. Kemudian, aseton yang
reaksi dihentikan menunjukkan bahwa
tabung digoyangkan pada tabung 2
dan setelah itu merupakan senyawa
didiamkan selama tak jenuh. Hal ini
15 menit sampai dikarenakan pereaksi
larutan berubah 2,4- initrofenilhidrazin
warna. Diamati berfungsi untuk
perubahan terjadi. mengetahui adanya
gugus aldehid dan
keton. Uji ini mendapat
hasil saat oksidasi
alkohol pada
percobaan memberikan
hasil keton.
5 Alkil halida
a. Dibersihkan kawat Tidak Tidak Tidak dihasilkan nyala
Ni-Cr dengan asam dihasilkan dihasilkan warna disebabkan
nitrat kemudian warna. warna. karena kawat Ni-Cr
dibakar selama 30 hanya bereaksi dengan
detik, lalu dinginkan golongan logam
selama 30 detik. dengan memberikan
Dicelupkan pada warna nyala yang
heksana, kemudian spesifik karena pada uji
dibakar selama 30 nyala dengan kawat Ni-
detik dan dicatat Cr menggunakan HCl
warna nyala yang pekat sebelum
terjadi. dilakukan uji pada
sampel.
b. Dibersihkan kawat Tidak Tidak Kawat Ni-Cr
Ni-Cr dengan asam dihasilkan dihasilkan seharusnya dibersihkan
nitrat dibakar sampai warna. warna. dengan HCl karena
warna hijau hilang. HCl dapat melarutkan
Ketika sudah dingin, pengotor atau zat
dicelupkan pada pengganggu yang
kloroform, lalu menempel pada kawat
dibakar selama 30 nikrom sehingga
detik. Dicatat warna pengotor tersebut akan
nyala yang terjadi. mudah menguap dari
kawat, dan kawat
benar-benar bersih
VIII. Perhitungan
Pembuatan KMnO4 2%
% = massa KMnO4 x 100%
massa air
=1 =m 1= m
v 49
2 = m x 100% m= 0,98 gr
49
X. Kesimpulan
Dapat diidentifikasi gugus fungsi alkena, keton, alkohol, aldehid,
dan alkil halida dengan pereaksi tertentu ditandai dengan perubahan warna
dan endapan yang dihasilkan dari reaksi hasil percobaan masing-masing
gugus fungsi. Perubahan tersebut antara lain, alkena dengan penambahan
KMnO4 dan etanol berwarna coklat, alkohol dengan penambahan asam
kromat berwarna hijau toska, keton dengan penambahan 2,4-DNPH
berwarna oranye, aldehida dengan penambahan 2,4-DNPH berwarna
oranye serta pada uji gugus fungsi alkil halida tidak terjadi perubahan
nyala warna.
DAFTAR PUSTAKA