Shift :D
Kelompok :4
Anggota :
1. Alisha Zahra 260110190122
2. Khalisha Qintara 260110190123
3. Nadya Putri 260110190124
4. Shafa Fitri 260110190125
5. Jessica Anliani 260110190126
6. Nabilah Rizky 260110190127
7. Sitha Fitri 260110190128
8. Nur Akma 260110193001
1. Metronidazole benzoate
x = 40,20 gram
0,02
100 x 1000 mL = 0, 2 gram
4. Sukrosa
30 gram x gram
60 mL = 1000 mL
x = 500 gram
0,175
100 x 1000 mL = 1, 75 gram
x = 130 gram
0,15
100 x 1000 mL = 1, 5 gram
13. Aquadest
Ad. 1000 mL
8. Titik lebur/ Titik Lebur = 159 - 163 ℃ Pustaka: The Penulis data:
titik didih Japanese Shafa Fitri
Pharmacopeia 17th Khairunnisa
Edition, 207, pg.
1246
Pustaka:
Titik Farmakope Penulis data:
8 lebur/titik TL : 95–98°C / TD : 132,78°C Indonesia Edisi Jessica Anliani
didih III, 1979, Hal Huang
535
Pustaka:
Handbook of Penulis data:
9 pKa/pKb pKa : 8,4 pada suhu 20°C Pharmaceutical
Alisha Zahra
Excipients (6th Salsabila
Edition), 2009,
Hal 596
Pustaka: Data
tidak ditemukan
pada Handbook Penulis data:
10 Polimorfisme - of Alisha Zahra
Pharmaceuticals Salsabila
Excipient (6th
Edition)
Pustaka: EBI, Penulis data:
Ukuran
11 3.5 µm 2020, CHEBI Jessica Anliani
partikel
32063 Huang
Pustaka: Penulis data:
Bobot Jenis
12 1.28 at 77 °F PubChem, 2020, Alisha Zahra
CID 7175 Salsabila
Pustaka:
Handbook of
Penulis data:
13 pH larutan 3-6 Pharmaceutical Alisha Zahra
Excipients (6th
Salsabila
Edition), 2009,
Hal 597
Pustaka:
Farmakope Penulis data:
Kegunaan/fun Indonesia Edisi
14 Zat pengawet, antimikroba Alisha Zahra
gsi III, 1979, Hal Salsabila
535
Pustaka:
Sakarosa dapat terkontaminasi
Handbook of Penulis data:
Inkompatibilit dengan logam berat yang akan Pharmaceutical
7 mengakibatkan terjadinya Alisha Zahra
as Excipients (6th
inkompatibilitas dengan asam Salsabila
Edition), 2009,
asorbat.
Hal 706
Titik Pustaka : Penulis data:
8 lebur/titik TL : 185.5 °C / TD : 110.5 °C Pubchem, 2020, Alisha Zahra
didih CID 5988 Salsabila
Pustaka: Penulis data:
9 pKa/pKb pKa : 12,6 PubChem, 2020, Alisha Zahra
CID 5988 Salsabila
Pustaka: Data
tidak ditemukan
pada Handbook Penulis data:
10 Polimorfisme - of Alisha Zahra
Pharmaceuticals Salsabila
Excipient (6th
Edition)
Pustaka: Nordic Penulis data:
Ukuran
11 700 - 1400 µm Sugar, 2014, Alisha Zahra
partikel
Hal 4 Salsabila
Pustaka:
Handbook of
Penulis data:
Bobot Jenis Pharmaceutical
12 0.60 g/cm3 Alisha Zahra
Excipients (6th
Salsabila
Edition), 2009,
Hal 706
Pustaka : Penulis data:
13 pH larutan Netral di lakmus Pubchem, 2020, Alisha Zahra
CID 5988 Salsabila
Pustaka:
Handbook of
Pharmaceutical Penulis data:
Kegunaan/fun
14 Pemanis Excipients (6th Alisha Zahra
gsi
Edition), 2009, Salsabila
Hal 706
Preformulasi Zat Eksipien : Aqua Destillata
14 Kegunaan/ Pustaka:
fungsi Farmakope Penulis data:
Zat tambahan; pelarut Indonesia Edisi III, Alisha Zahra
1979, Hal 534 Salsabila
Stabilitas
4 terhadap - Pustaka : Penulis data:
hidrolisis/oksi
dasi
Pustaka :
Handbook of
Stabilitas Disimpan pada wadah kedap Penulis data:
5 terhadap udara di tempat yang kering dan Pharmaceutical Shafa Fitri
Excipients (6th
cahaya dingin Khairunnisa
Edition), 2009,
hlm. 659
Pustaka :
Handbook of
Bersifat asam, sehingga larutan Pharmaceutical Penulis data:
Stabilitas
6 berairnya dapat membuat Excipients (6th Shafa Fitri
terhadap pH
karbonat berbuih. Edition), 2009, Khairunnisa
Hal 659
Pustaka:
Inkompatibel dengan zat alkalin
Handbook of Penulis data:
Inkompatibilit dan karbonat. Pharmaceutical
7 Bereaksi dengan garam Shafa Fitri
as Excipients (6th
aluminium, kalsium, dan Khairunnisa
Edition), 2009,
magnesium.
Hal 659
Titik
8 lebur/titik Pustaka : Penulis data:
didih
Pustaka:
Handbook of
Penulis data:
pKa= 2,15 pada 25°C; Pharmaceutical
9 pKa/pKb Shafa Fitri
Excipients (6th
Khairunnisa
Edition), 2009,
Hal 659
10 Polimorfisme - Penulis data:
Ukuran
11 Penulis data:
partikel
Pustaka:
Handbook of
Penulis data:
Bobot Jenis Pharmaceutical
12 1,915 gram/cm3 Shafa Fitri
Excipients (6th Khairunnisa
Edition), 2009,
Hal 659
Pustaka :
Handbook of Penulis data:
13 pH larutan 4,1-4,5 Pharmaceutical
Shafa Fitri
Excipients (6th Khairunnisa
Edition), 2009,
Hal 659
Pustaka:
Handbook of
Pharmaceutical Penulis data:
Kegunaan/fun Buffering agent; emulsifying
14 Excipients (6th Shafa Fitri
gsi agent; sequestering agent
Edition), 2009, Khairunnisa
Hal 659
Pustaka:
Handbook of
Penulis data:
Inkompatibilit Tidak mengalami Maillard Pharmaceutical
7 Shafa Fitri
as Browning Excipients (6th Khairunnisa
Edition), 2009,
Hal 608
Pustaka:
Titik Farmakope Penulis data:
Suhu lebur antara 226° dan 230°,
8 lebur/titik Indonesia Edisi Alisha Zahra
didih III, 1979, Hal Salsabila
1119
9 pKa/pKb Pustaka: Penulis data:
10 Polimorfisme - Penulis data:
Ukuran
11 Penulis data:
partikel
Bulk density: Pustaka:
0,8-1,1 gram/cm3 (76%) Handbook of Penulis data:
Bobot Jenis 0,86 gram/cm3 (84%) Pharmaceutical
12 Shafa Fitri
Excipients (6th
Khairunnisa
Particle density: Edition), 2009,
1,7 gram/cm3 (84%) Hal 608
Pustaka :
Handbook of
Penulis data:
Pharmaceutical
13 pH larutan 6,6 Shafa Fitri
Excipients (6th Khairunnisa
Edition), 2009,
Hal 608
Pustaka:
Penulis data:
Kegunaan/fun Handbook of
14 Pemanis Shafa Fitri
gsi Pharmaceutical
Khairunnisa
Excipients (6th
Edition), 2009,
Hal 608
Pustaka:
Stabilitas Handbook of Penulis data:
3 terhadap Stabil pada suhu ruang (25°C) Pharmaceutical Alisha Zahra
panas Excipients 6th Salsabila
Edition, 2009,
pg. 395
Pustaka:
Stabilitas Handbook of
Penulis data:
terhadap Pharmaceutical
4 Stabil dalam kondisi kering Alisha Zahra
hidrolisis/oksi Excipients 6th Salsabila
dasi Edition, 2009,
pg. 395
Pustaka :
Handbook of
Stabilitas Penulis data:
Disimpan pada wadah tertutup Pharmaceutical
5 terhadap Shafa Fitri
baik di kondisi dingin dan kering Excipients (6th
cahaya Khairunnisa
Edition), 2009,
hlm. 396
Pustaka :
Handbook of Penulis data:
Stabil pada range pH yang luas,
Stabilitas Pharmaceutical Shafa Fitri
tidak dapat bercampur dengan
6 Excipients (6th Khairunnisa dan
terhadap pH larutan asam yang memiliki pH di
Edition), 2009, Alisha Zahra
bawah 3,5.
Hal 396 Salsabila
Inkompatibel pada larutan bersifat
Pustaka:
asam di bawah pH 3,5. Dapat
Handbook of Penulis data:
Inkompatibilit menyerap beberapa obat dan Pharmaceutical
7 mengurangi bioavailabilitas obat Shafa Fitri
as Excipients (6th
tersebut; contoh: warfarin sodium, Khairunnisa
Edition), 2009,
amfetamin sulfat, tolbutamide,
Hal 396
diazepam, diclofenac sodium.
Titik
8 lebur/titik Penulis data:
didih
9 pKa/pKb Penulis data:
Pustaka:
Struktur terdiri dari oktahedral Handbook of Penulis data:
10 Polimorfisme alumina dengan tiga lapisan kisi Pharmaceutical
Alisha Zahra
dan dua tetrahedral lapisan silika Excipients (6th
Salsabila
Edition), 2009,
Hal 393
Ukuran
11 Penulis data:
partikel
Pustaka:
Handbook of Penulis data:
Bobot Jenis Pharmaceutical
12 Density: 2.418 g/cm3 Alisha Zahra
Excipients (6th Salsabila
Edition), 2009,
Hal 393
Pustaka :
Handbook of
Penulis data:
13 pH larutan 9 - 10 Pharmaceutical Shafa Fitri
Excipients (6th
Khairunnisa
Edition), 2009,
Hal 395
Pustaka:
Handbook of
Adsorben, penstabil emulsi oral Pharmaceutical Penulis data:
Kegunaan/fun
14 dan topikal, suspending agent oral Excipients (6th Shafa Fitri
gsi
dan topikal, pengatur viskositas. Edition), 2009, Khairunnisa
Hal 395
Pustaka:
Handbook of
Penulis data:
Inkompatibilit Inkompatibel dengan agen Pharmaceutical
7 Shafa Fitri
as pengoksidasi kuat Excipients (6th Khairunnisa
Edition), 2009,
Hal 396
Pustaka :
Handbook of
Titik Pharmaceutical Penulis data:
8 lebur/titik Titik Lebur = 260–270℃ Excipients (6th Alisha Zahra
didih Edition), 2009, Salsabila
hlm. 131
Stabilitas
Penulis data:
terhadap
4 Pustaka : Alisha Zahra
hidrolisis/oksi
Salsabila
dasi
Pustaka :
Bahan monohidrat atau anhidrat
Stabilitas Handbook of Penulis data:
harus disimpan dalam wadah
5 Pharmaceutical
terhadap kedap udara di tempat yang sejuk Alisha Zahra
Excipients (6th
cahaya dan kering. Salsabila
Edition), 2009,
hlm. 182
Stabilitas
6 Pustaka : Penulis data:
terhadap pH
Asam sitrat tidak sesuai dengan
kalium tartrat, alkali dan alkali
tanah karbonat dan bikarbonat,
asetat, dan sulfida. Pustaka:
Inkompatibitas juga termasuk zat Handbook of Penulis data:
Inkompatibilit pengoksidasi, basa, pereduksi Pharmaceutical
7 Alisha Zahra
as agen, dan nitrat. Ini berpotensi Excipients (6th Salsabila
meledak jika dikombinasikan Edition), 2009,
dengan nitrat logam. Hal 182
Pada penyimpanan, sukrosa dapat
mengkristal dari sirup adanya
asam sitrat.
Titik Penulis data:
Titik Lebur: 100℃ (melunak pada
8 lebur/titik Pustaka : Alisha Zahra
suhu 75℃)
didih Salsabila
Konstanta disosiasi
Penulis data:
9 pKa/pKb pKa1: 3.128 pada 25℃; Pustaka: Alisha Zahra
pKa2: 4,761 pada 25℃;
Salsabila
pKa3: 6,396 pada 25℃.
10 Polimorfisme - Pustaka : Penulis data:
Ukuran
11 - Pustaka: Penulis data:
partikel
Pustaka:
Handbook of Penulis data:
Bobot Jenis Pharmaceutical
12 1.542 g/cm3 Alisha Zahra
Excipients (6th Salsabila
Edition), 2009,
Hal 181
Pustaka :
Handbook of
Penulis data:
13 pH larutan 2.2 Pharmaceutical Alisha Zahra
Excipients (6th
Salsabila
Edition), 2009,
Hal 181
Pustaka:
penambah rasa; agen pengasaman; Handbook of
Pharmaceutical Penulis data:
Kegunaan/fun antioksidan; agen penyangga;
14 Excipients (6th Alisha Zahra
gsi agen chelating;
Edition), 2009, Salsabila
pengawet.
Hal 181
Inkompatibilit
7 Pustaka: Penulis data:
as
Titik
8 lebur/titik Pustaka : Penulis data:
didih
9 pKa/pKb Pustaka: Penulis data:
10 Polimorfisme Pustaka : Penulis data:
Ukuran
11 Pustaka: Penulis data:
partikel
Bobot Jenis
12 Pustaka: Penulis data:
13 pH larutan Pustaka : Penulis data:
Penulis data:
Kegunaan/fun Pustaka: NCBI,
14 Zat pewarna Shafa Fitri
gsi 2020, CID 6731
Kharunnisa
2. Data Farmakologi
a. Indikasi
Uretritis & vaginitis, amubiasis intestinal & hepatik. Pencegahan infeksi
anaerob pasca operasi, dan giardiasis (MIMS, 2018/2019, Edisi 18, Hal.
91).
b. Mekanisme Kerja
Terdapat perantara dalam reduksi metronidazol yang hanya dibuat
oleh bakteri anaerob dan protozoa, lalu mengikat asam deoksiribonukleat
dan protein transpor elektron organisme, menghalangi asam nukleat.
Setelah itu, metronidazol memasuki sel dengan difusi pasif. Setelah ini,
ferredoxin atau flavodoxin mereduksi gugus nitro menjadi radikal nitro.
Potensi redoks bagian transpor elektron dari mikroorganisme anaerobik
atau mikroaerofilik menjadikan metronidazol selektif pada organisme ini,
yang menyebabkan reduksi gugus nitro, yang mengarah pada produksi
metabolit toksik. Ini termasuk asam oksamat N- (2-hidroksietil) dan
asetamida, yang dapat merusak DNA organisme yang mereplikasi
(Hernandez et.al., 2019).
Metronidazol berdifusi ke dalam organisme, menghambat sintesis
protein dengan berinteraksi dengan DNA sehingga menyebabkan
kerusakan struktur DNA heliks untai dan akhirnya terjadi kematian sel
pada organisme yang rentan.
Mekanisme kerja metronidazol terjadi melalui proses empat
langkah. Langkah pertama adalah masuk ke dalam organisme melalui
difusi melintasi membran sel patogen anaerobik dan aerobik. Namun, efek
antimikroba terbatas pada anaerob. Langkah kedua melibatkan aktivasi
reduktif oleh protein transpor intraseluler dengan mengubah struktur kimia
piruvat-ferredoxin oksidoreduktase. Pengurangan metronidazol
menciptakan gradien konsentrasi dalam sel yang mendorong penyerapan
lebih banyak obat dan mendorong pembentukan radikal bebas yang
bersifat sitotoksik. Langkah ketiga, interaksi dengan target intraseluler,
dicapai dengan partikel sitotoksik yang berinteraksi dengan DNA sel
inang yang mengakibatkan kerusakan untai DNA dan destabilisasi DNA
heliks yang fatal. Langkah keempat adalah pemecahan produk sitotoksik.
Metronidazol juga bersifat sitotoksik terhadap bakteri anaerob fakultatif
seperti Helicobacter pylori dan Gardnerella vaginalis, tetapi mekanisme
kerja patogen ini belum dipahami dengan baik (NCBI, 2020).
c. Dosis
- Anak (amubiasis)
35-50 mg/kg BB/hr dalam 3 dosis terbagi selama 10 hari.
- Trikomoniasis
15 mg/kg BB/hr dalam 3 dosis terbagi selama 7-10 hari.
- Giardiasis
5 mg/kg BB 3x/hr dalam 3 dosis selama 5-7 hari.
(MIMS, 2018/2019, Edisi 18, hlm. 91).
d. Golongan Obat
Golongan obat keras (MIMS, 2018/2019, Edisi 18, hlm. 91).
e. Efek Samping
Mual, anoreksia, nyeri epigastrium. Kejang, neuropati perifer.
Gangguan pengecapan, lidah berbulu, muntah, gangguan pencernaan.
Urtikaria, kemerahan pada kulit, pruritus, angioedema, anafilaksis,
mengantuk, pusing, sakit kepala, ataksia, urin berwarna gelap, leukopenia.
Efek samping minor terkait dengan metronidazole termasuk
neutropenia reversibel, rasa logam, urin gelap atau merah-coklat, ruam
kulit, sensasi terbakar pada uretra atau vagina, ginekomastia, dan mual
serta muntah.
Efek samping utama yang jarang meliputi pankreatitis; kolitis
pseudomembran; neuropati perifer; reaksi disulfiram bila dikombinasikan
dengan etanol; dan toksisitas SSP yang terdiri dari kejang, ensefalopati,
disfungsi cerebellar, parestesia, kebingungan mental, dan depresi. Reaksi
neurologis ini umumnya terjadi hanya dengan dosis kumulatif
berkepanjangan tinggi. (Yagiela, 2011) Karena metronidazole
mempengaruhi sintesis DNA, banyak penelitian telah membahas potensi
untuk menyebabkan cacat lahir. Penggunaannya dalam kehamilan
tampaknya tidak berhubungan dengan kelainan bawaan, kelahiran
prematur, atau berat badan lahir rendah pada bayi baru lahir, dan obat
memiliki FDA kehamilan kategori klasifikasi B. Ada juga ada peningkatan
kanker pada wanita yang mengambil metronidazole selama kehamilan,
membuat sangat tidak mungkin bahwa obat ini karsinogenik (Yagiela,
2011).
f. Kontra Indikasi
Diskrasia darah; penyakit organik aktif dari SSP. Tidak dianjurkan untuk
trikomoniasis selama trimester pertama kehamilan. Selama menyusui.
Untuk penggunaan topikal: hipersensitivitas terhadap paraben atau bahan
lain dari formulasi. Konsumsi alkohol selama penggunaan (Haveles,
2000).
C. SEDIAAN DI PASARAN
1. Trogyl
2. Promuba
3. Farizol
4. Flagsol
5. Progyl
6. Flagyl
D. RANCANGAN FORMULA YANG DITETAPKAN
Formula perbotol (60 ml)
Formulasi Suspensi Metronidazole
Metronidazole benzoate 4,02%
Metil paraben 0,15%
Propil paraben 0,02%
Sukrosa 50%
Sakarin 0,15%
Natrium fosfat monobasic 0,175%
Natrium fosfat dibasic 0,175%
Mg-Al silikat 0,8%
Selulosa mikrokristalin 0,6%
Propilen glikol 0,13%
Perisa lemon 0,15 %
Yellow Quinoline 0,15%
Aquadest ad 1000ml
E. PROSES IPC
1. Uji Organoleptik
Sampel dari zat aktif metronidazole diuji organoleptisnya dengan memerhatikan
stase fisiknya, warna dan bau.
Hasilnya :
Bentuk fisik : Padatan anhidrat
Warna : Putih krim
Bau : Tidak berbau
2. Uji pH
Uji pH dilakukan untuk menentukan keasaman atau kebasaan dari suspensi
metronidazole. Dengan pH teoritisnya adalah 5-6,5.
Hasilnya : pH = 5,94
4. Uji Viskositas
Uji viskositas dilakukan untuk menguji kekentalan dari suspensi untuk
mengoptimalisasi sediaan yang diuji dengan viskositas brookfield.
Hasilnya : 10859.14 mPa.s
F. PROSEDUR PEMBUATAN
1. Dispersikan metronidazole (gunakan metronidazole benzoat) pada propilen glikol
dalam wadah stainless steel, dengan menggunakan pengaduk. Buat bubur halus dan
sisihkan untuk digunakan nanti.
2. Tambahkan 186 g aquadest ke bejana dan panaskan hingga 90◦C hingga 95◦C.
Larutkan metil paraben dan propil paraben sambil diaduk.
3. Tambahkan dan larutkan sukrosa sambil diaduk pada suhu 90◦C sampai 95◦C.
4. Dinginkan hingga 50◦ C hingga 55◦C.
5. Dalam wadah stainless steel, larutkan sakarin dalam 4 g aquadest dan tambahkan ke
dalam wadah sambil diaduk.
6. Saring sirupnya. Kumpulkan sirup di tangki stainless steel.
7. Dispersikan Mg-Al silikat dalam 120 g aquadest panas (70–75◦C) dalam wadah
stainless steel, dengan menggunakan pengaduk. Terus aduk selama 30 menit.
Pindahkan dispersi ke dalam mixer dengan vakum.
8. Campur dan homogenkan pada temperatur 70◦ C sampai 80◦ C, kecepatan mixer 18
rpm, homogenizer pada kecepatan tinggi, dan vakum 0,4 sampai 0,6 bar selama 10
menit.
9. Dinginkan hingga 25◦C hingga 30◦C.
10. Dispersikan selulosa mikrokristalin dalam 120 g aquadest dalam bejana stainless
steel, dengan menggunakan pengaduk. Terus aduk selama 30 menit agar dispersi
halus.
11. Pindahkan sirup yang telah disaring dari langkah 7 dan pindahkan lendir Avicel dari
langkah 4 ke mixer. Setel mixer ke 25◦C hingga 30◦C, 18 rpm, kecepatan tinggi dan
vakum 0,4 hingga 0,6 bar.
12. Campur dan homogenkan selama 10 menit.
13. Larutkan sodium phosphate monobasic dan sodium phosphate dibasic dalam 12 g
aquadest dan tambahkan ke mixer sambil diaduk.
14. Tambahkan dispersi metronidazol benzoat dan propilen glikol (langkah 1) ke mixer.
15. Bilas wadah obat dengan 10 g aquadest dan tambahkan pembilasan ke mixer untuk
menghindari kerugian.
16. Tambahkan item perasa lemon dan sunset yellow ke mixer. Tingkatkan volume
menjadi 1 L dengan aquadest.
17. Campur dan homogenkan selama 20 menit dengan kecepatan tinggi, vakum 0,4
hingga 0,6 bar. Periksa suspensi untuk homogenitas. Pindahkan suspensi melalui
saringan 630 mikron ke tangki penyimpanan stainless steel, yang sebelumnya
disterilkan dengan etanol 70%.
(Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Liquid Products Vol. 3, 2nd
Edition. 2007. pg. 260)
G. PENGEMASAN
H. QUALITY CONTROL
1. Uji Organoleptis
Evaluasi organoleptis suspensi dilakukan dengan menilai perubahan rasa, warna,
dan bau.
Hasil uji:
Rasa : Rasa lemon dan manis
Warna : Kuning
Bau : Beraroma lemon
(Sana et al., 2012).
3. Uji Viskositas
Viskositas ditetapkan dengan viskosimeter elektrik pada suhu 25 °C. viskositas
yang sesuai menghasilkan sediaan suspensi yang baik karena sediaan jadi lebih
mudah dituang.
Prosedur pengukuran viskositas menggunakan viskometer Brookfield:
1. Dipasang spindel pada gantungan spindel
2. Diturunkan spindel sedemikian rupa sehingga batas tercelup kedalam
cairan sample yang akan diukur viskositasnya.
3. Dipasang step kontak.
4. Dinyalakan rotor sambil menekan tombol.
5. Dibiarkan spindel berputar dan melihat jarum merah pada skala.
6. Dibaca angka yang ditunjukan oleh jarum tersebut untuk mengukur
viskositasnya
(Martin, et al., 1993)
4. Uji pH
Pengukuran pH ditentukan dengan menggunakan pH meter digital. Kalibrasi alat,
lalu elektroda dari pH meter digital dicelupkan ke dalam suspensi, biarkan selama
30 detik, catat nilai pH yang muncul pada layar alat.
Hasil yang diharapkan: pH 5-7
(Aremu & Oduyela, 2015)
6. Uji Redispersi
Suspensi yang telah disimpan dikocok dengan kecepatan tertentu menggunakan
alat pengocok. Waktu yang diperlukan untuk terdispersi kembali dicatat.
Kemampuan terdispersi kembali oleh suatu sediaan suspensi merupakan
parameter penting yang menggambarkan stabilitas suspensi.
Adapun prosedur Uji Waktu Redispersi, antara lain:
1. Masing-masing Suspensi dimasukkan ke dalam botol kaca, kemudian
didiamkan sampai mengendap sempurna.
2. Setelah mengendap sempurna, masing-masing suspensi dikocok sampai tidak
terdapat sisa endapan pada dasar botol.
3. Kemudian catat waktu redispersi dari masing-masing sediaan suspensi.
(Gebresamuel & Gebre Mariam, 2013)
I. LABEL/ETIKET
K. PENCATATAN BATCH SHEET
DAFTAR PUSTAKA
Aremu, O.I., & Oduyela, O.O. 2015. Evaluation of Metronidazole suspensions. African Journal
of Pharmacy and Pharmacology. Vol 9(12): 439-450.
Disouza, J. I. 2016. Stability Analysis and Quantitative Evaluation of Metronidazole Suspension.
Indian Journal of Pharmaceutical and Biological Research (IJPBR). Vol 4 (3) : 5 - 14.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Gebresamuel, N., & Gebre-Mariam, T. 2013. Evaluation of suspending agent properties of two
local Opuntia spp. mucilago on Paracetamol suspension. Journal of Pharmacy and
Sciences. Vol 26 (1): 23- 29.
Haveles, Elena B. 2000. Delmar’s Dental Drug Reference. United States of America: The
Thomson Learning.
Hernandez Ceruelos A, Romero-Quezada LC, Ruvalcaba Ledezma JC, Lopez Contreras L. 2019.
Therapeutic uses of metronidazole and its side effects: an update. Eur Rev Med
Pharmacol Sci. Vol. (1): 397-401.
Martin, A., Swarbrick, J., & Cammarata, A. 1993. Farmasi fisik jilid II Edisi 3. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Madjid, S., Naser, D. M., & Djavad, F. 2003. Prevention of crystal growth in Acetaminophen
suspension by the use of Polyvinyl pyrrolidone and Bovine serum albumin. International
Journal of Pharmacy and Pharmaceutics Sciences.Vol 11 (3): 139-148.
MIMS. 2019. MIMS : Petunjuk Konsultasi. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.
National Center for Biotechnology Information. 2020. Metronidazole. Tersedia Online di
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539728/ [Diakses secara online pada 10
Oktober 2020].
Niazi, S. K. 2009. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations 2nd Edition
Volume Three. New York : Informa Healthcare USA, Inc.
Panda, M., Patro, G., & Malpani, A. 2011. Formulation and evaluation of Norfloxacin
suspension with βcyclodextrin complexation. International Journal of Pharmaceutics
Sciences Review and Research. Vol 9 (1): 173-177.
Sana, S., Rajani, A., Sumedha, N., & Mahesh, B. 2012. Formulation and evaluation of taste
masked oral suspension of Dextromethorphan hydrobromide. International Journal of
Drug Development and Research. Vol 4 (2): 159-172.
Shah, K., Shrivastava S. K., & Mishra, P. 2014. Formulation and evaluation of suspension:
Mefenamic acid prodrugs. Journal of Pharmacy and Sciences. Vol 27 (4): 917-923.
Yagiela JA, Dowd FJ, Neidle EA,. 2011. Pharmacology and Therapeutics for Dentistry. 6 th ed.
Mosby. ST. Louis, Missouri.