Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMEN FARMASI

“SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS”

Disusun Oleh :

Kelompok II

1. Eva Futihahtul Jannah(PO.71.39.1.20.010)

2. Novia Wulandari(PO.71.39.1.20.012)

3. Septia Rahma Sari (PO.71.39.1.20.020)

4. Nurmalasari(PO.71.39.1.20.024)

5. Meliza Utami (PO.71.39.1.20.028)

6. Sinta Oktaria(PO.71.39.1.20.036)

Dosen Pembimbing: VERA ASTUTI, S. Farm., Apt., M. Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI D-III FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah, sehingga kami dapat menyelesaikan

Laporan Praktikum Instrumen Farmasi yang berjudul “Spektrofotometri UV-Vib”

ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada

mata kuliah Instrumen Farmasi Tahun 2021. Selain itu, laporan ini juga bertujuan

untuk menambah wawasan tentang Spektrofotometri berjenis UV-Vib bagi para

pembaca maupun penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Vera Astuti, S.Farm., Apt., M.

Kes selaku Dosen Instrumen Farmasi yang telah memberikan tugas ini sehingga

kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang luas. Kami juga

mengucapkan terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan praktikum ini.

Kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari rekan-rekan sebagai masukan

bagi kami untuk kedepannya lebih baik.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palembang, 24 September 2021

Kelompok II

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktikum


Instrumen farmasi adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan faktor
rasional tertentu dari obat dan obat-obatan. Ini mencakup berbagai macam
peralatan dan produk yang akan anda temukan di laboratorium medis.
Penggunaan instrumen farmasi yang paling umum adalah Analisis Farmasi,
Pengujian Farmasi, dan Kontrol Kualitas/Jaminan Kualitas. Jenis-jenis instrumen
farmasi ada banyak salah satunya yaitu alat uji pembubaran, Penguji
Disintegrasi, Tablet Hardness Tester, Penguji Kelayakan, Alat Uji Kebocoran
dan masih banyak lagi.
Analisis Spektrofotometri merupakan salah satu metode analisis instrumental
yang menggunakan dasar interaksi energy dan materi. Spektrofotometri dapat
dipakai untuk menentukan konsentrasi suatu larutan melalui intensitas serapan
pada panjang gelombang tertentu.
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi
dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu
objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan di
serap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi daricahaya yang di serap
sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet(Sastrohamidjojo, 2007).
Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur
transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang
terdiri dari spektrometer dan fotometer.

B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dari makalah ini antara lain:
1.Apa saja komponen-komponen dan fungsi Spektrofotometri Uv-Vis ?
2.Apa kegunaan Spektrofotometri Uv-Vis ?
3.Bagaimana prinsip kerja Spektrofotometri Uv-Vis ?
4.Bagaimana cara kerja dan prosedur penggunaan Spektrofotometer Uv-Vis?

1
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui komponen-komponen dan fungsi Spektrofotometer Uv-Vis.
2.Untuk mengetahui kegunaan Spektrofotometri Uv-Vis.
3.Untuk mengetahui prinsip kerja Spektrofotometri Uv-Vis.
4.Untuk mengetahui cara kerja dan prosedur penggunaan Spektrofotometer Uv-
Vis.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Spektrofotometer UV-Vis


Spektrofotometer UV-Vis merupakan alat yang digunakan untuk
pengukuran didaerah ultra violet dan didaerah tampak. Pengukuran serapan
cahaya di daerah ultraviolet (200 –350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm)
oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan
transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar
yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.
Dimana detector dapat mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan secara
tidak langsung cahaya yang diabsorbsi. Spektrofotometer merupakan
gabungan dari alat optik dan elektrik serta sifat-sifat kimia fisiknya.
Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari
spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Jadi
spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan, di refleksikan atau diemisikan sebagai fungsi
dari panjang gelombang.
Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu dari
sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu
senyawa kimia. Pengukuran Spektrofotometri menggunakan alat
Spektrofotometer UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar
saat analisis, sehingga spetrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk
analisis kuantitatif dibanding kualitatif. Spektrum UV-Vis sangat berguna
untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan
bisa ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu
dengan menggunakan hukum Lambert-Beer (Rohman, 2007).
B. Jenis - Jenis Spektrofotometer UV-Vis
a. Spektrofotometer single beam (berkas tunggal)
Pada alat ini hanya terdapat satu berkas sinar yang dilewatkan melalui
kuvet. Blanko, larutan standar dan contoh diperiksa secara bergantian.

b. Spektrofotometer double beam (berkas ganda)


Berbeda dengan single beam, pada alat ini sinar dari sumber cahaya dibagi
menjadi dua berkas oleh cermin berputar. Berkas pertama melalui kuvet
berisi blanko dan berkas kedua melalui kuvet berisi standar atau contoh.

C. Komponen Spektrofotometer
a. Sumber Cahaya
Spektrofotometri Sinar Tampak (UV-Vis) adalah pengukuran energi
cahaya oleh suatu sistem kimia pada panjang gelombang tertentu (Day,
2002). Sinar ultraviolet (UV) mempunyai panjang gelombang antara 200-
400 nm, sinar tampak (visible) mempunyai panjang gelombang 400-750
nm.
b. Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya
polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu
(monokromatis) yang berbeda (terdispersi).
 Bagian-bagian monokromator, yaitu :
1. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin
supaya di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
2. Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi.
Dispersi sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama,
hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan
dalam seluruh jangkauan spektrum.
3. Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang
diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang
tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh
panjang gelombang yang diharapkan.
4. Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang
diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang
gelombang yang dipilih.
c. Detektor
Peranan detektor penerma adalah memberikan respon terhadap cahaya
pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya
menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil
data dalam bentuk jarum atau angka digital.
Macam-macam detector:
1.Detektor foto (Photo detector)
2.Photocell
3.Phototube
4.Hantara Foto
5.Dioda Foto
6.Detektor Panas
d. Mikroprosesor
Mikroprosesor dan output software dari kalibrator dapat disimpan dan
konsentrasi sampel yang tidak diketahui secara otomatis dapat dihitung
(KEMENKES,2010).
e. Piranti Pembaca
Fungsinya adalah membaca sinyal listrtik dari detector dimana data
digambarkan dalam bentuk yang bisa diinterprestasikan atau disajikan
pada display yang dapat dibaca oleh pemeriksa (KEMENKES,2010).
f. Kompartemen Sampel
Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. Kuvet
merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan
dianalisis.Kuvet yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Permukaannya harus sejajar secara optis
b. Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat di transmisikan
c. Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia
d. Tidak rapuh
e. Bentuknya sederhana
C. Kegunaan Spektrofotometer Uv-Vis
Spektrometri UV-Vis umumnya digunakan untuk :
 Menentukan jenis kromofor, ikatan rangkap yang terkonyugasi dan
ausokrom dari suatu senyawa organik. 
 Menjelaskan informasi dari struktur berdasarkan panjang gelombang
maksimum suatu senyawa. 
 Mampu menganalisis senyawa organik secara kuantitatif dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer
D. Prinsip Kerja Spektrofotometer
Prinsip kerja spektrofotometer adalah penyerapan cahaya pada panjang
gelombang tertentu oleh bahan yang diperiksa. Tiap zat memiliki absorbansi
pada panjang gelombang tetentu yang khas. Panjang gelombang dengan
absorbansi tertinggi digunakan untuk mengukur kadar zat yang diperiksa.
Banyaknya cahaya yang diabsorbsi oleh zat berbanding lurus dengan kadar
zat. Memastikan ketepatan pengukuran, kadar yang hendak diukur
dibandingkan terhadap kadar yang diketahui (standar). Setelah dimasukan
blangko (KEMENKES, 2010).
E. Cara Kerja Spektrofotometri Uv-Vis
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat
polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada
spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian
akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis
(tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan
dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi
tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada
pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian di terima oleh
detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan
mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap
sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga
akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.
 Prosedur Pemakaian Spektrofotometri UV-Vis :
1. Putar tombol on-off (disebelah kiri) kekanan. Biarkan 15 menit
untuk memanaskan alat. Atur tombol sampai menunjuk angka nol
pada petunjuk %T.
2. Putar tombol pengatur panjang gelombang (yang ada di sebelah
atas alat) untuk memilah panjang gelombang sesuai panjang
gelombang yang diinginkan.
3. Masukkan kuvet yang berisi paling sedikit 3 ml aquadest kedalam
tempat sampel (sebelum memasukkan kuvet, pastikan kuvet dalam
keadaan kering dengan mengeringkannya dengan kertas tissue
(tutup penutup sampel.
4. Putar tombol pengatur cahaya (tombol yang terletak disebelah
kanan) sehingga % T menunjuk angka 100 atau A menunjuk angka
nol.
5. Angkat kuvet yang berisi aquadest deri tempat sampel dengan
tutup. ganti isi kuvet dengan larutan lampu, baca serapannya.
6. Ganti larutan blanko dalam kuvet dengan larutan standar atau
larutan uji, baca serapannya.
F. Hal - Hal Yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis dengan
Spektrofotometri Uv-Vis terutama untuk senyawa yang semula tidak
berwarna yang akan dianalisis dengan spektrofotometri visibel karena
senyawa tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi senyawa yang
berwarna.Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus diperhatikan:
a. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar Uv-Vis
Hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak menyerap
pada daerah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan merubah
menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu.
Pereaksi yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu:
1. Reaksinya selektif dan sensitive
2. Reaksinya cepat, kuantitatif dan reprodusibel
3. Hasil reaksi stabil dalam jangka waktu yang lama
b. Waktu operasional (operating time)
Cara ini biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau
pembentukan warna. Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu
pengukuran yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan
mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi
larutan.Pada saat awal terjadi reaksi, absorbansi senyawa yang berwarna
ini meningkat smpai waktu tertentu hingga diperoleh absorbansi yang
stabil. Semakin lama waktu pengukuran, maka ada kemungkinan
senyawa yang berwarna tersebut menjadi rusak atau terurai sehingga
intensitas warnanya turun akibatnya absorbansinya juga turun. Karena
alasan inilah, maka untunk pengukuran senyawa berwarna (hasil suatu
reaksi kimia) harus dilakukan pada saat waktu operasional.
c. Pemilihan Panjang Gelombang
Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah
panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Untuk
memilih panjang gelombang maksimal, dilakukan dengan membuat
kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari
suatu larutan baku pada konsenterasi tertentu.Kadang-kadang dijumpai
keadaan yang mana pemakaian panjang gelombang maksimal kurang
baik. Hal ini karena karena misalnya, selain zat yang akan dianalisis,
juga terdapat zat lain yang mempunyai absorbansi pada panjang
gelombang tersebut. Ada beberapa variable yang dapat mempengaruhi
absorbansi yaitu jenis pelarut, pH larutan, suhu, konsentrasi dan zat-zat
pengganggu.
d. Pembuatan Kurva Baku
Dibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianilisis dengen berbagai
konsenterasi. Masing-masing absorbansi larutan dengan berbagai
konsentrasi kemudian dibuat kurva yang merupakan hubungan antara
absorbansi (y) dengan konsentrasi (X). bila hokum Lamber-Beer
terpenuhi, maka kurva baku berupa garis lurus.
e. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan
Absorban yang terbaca pada spektrofotometri hendaknya antara 0,2
sampai 0,8 atau 15% sampai 70% jika dibaca sebagai transmitansi.
Anjuran ini berdasarkan anggapan bahwa kesalahan dalam pembacaan
T adalah 0,005 atau 0,5% .
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1) Instrumen farmasi adalah alat yang dapat digunakan untuk
menentukan faktor rasional tertentu dari obat dan obat-obatan,
mencakup berbagai macam peralatan dan produk yang akan anda
temukan di laboratorium medis. Penggunaan instrumen farmasi yang
paling umum adalah Analisis Farmasi, Pengujian Farmasi, dan
Kontrol Kualitas/Jaminan Kualitas.
2) Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu pada suatu objek kaca atau kuarsa yang disebut
kuvet.
3) Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri
dari spektrometer dan fotometer. Spektrofotometer UV-Vis
merupakan alat yang digunakan untuk pengukuran didaerah ultra
violet dan didaerah tampak. Pengukuran serapan cahaya di daerah
ultraviolet (200 –350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm) oleh
suatu senyawa.
4) Ada 2 jenis Sprektrofotometri, Spektrofotometer single beam (berkas
tunggal) dan Spektrofotometer double beam (berkas ganda)
5) Komponen Spektrofotometer yaitu, Sumber Cahaya, Monokromator,
Detektor, Mikroprosesor, Piranti Pembaca, dan Kompartemen
Sampel.
6) Cara kerja Spektrofotometri Uv-Vis yaitu Cahaya yang berasal dari
lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis di
teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada
spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator
kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya
monokromatis (tunggal).
7) Hal-hal yang diperhatikan pada Spektrofotometri UV-VIS antara lain:
Pembentukan molekul, Waktu operasional (operating time),
Pemilihan panjang gelombang, Pembacaan absorbansi sampel atau
cuplikan.
B. Saran
Dalam penggunaan Spektrofotometer ada beberapa cara penggunaan yang
harus di pahami betul oleh Mahasiswa. Adapun prinsip kerja dari alat ini
harus juga di pahami, karena kunci dari dasar sebelum memulai
menggunakan alat ini adalah mengetahui prinsip kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
 Suhartati, Tati. 2017. “Dasar-dasar Spektrofotometri UV-VIS dan
Spektrofotometri Massa Untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik”.
AURA, Lampung
 Group 1. 2016. “Spektrofotometer UV-Vis”.
https://www.slideshare.net/noerarifinyusuf/analisis-spektrofotometri-
uvvisible. diakes pada 8 Februari 2018.
 Wayan Suarsa, I. 2015. “Spektroskopi”.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/610b308c39ca975868e
39e01ec9e9ed5.pdf. Diakses pada 14 April 2016.

Anda mungkin juga menyukai