Anda di halaman 1dari 3

Faktor yang mempengaruhi injeksi

1. Pelarut dan pembawa air untuk obat suntik


2. Pelarut dan pembawa bukan air
3. Cara pemberian
4. Partikel zat aktif dan bentuk polimorfisme
5. Zat pengawet
6. Bentuk sediaan
7. Tonistitas
8. pH
9. Stabilitas
a. Untuk mencegah reaksi oksidasi, hendaknya mengupayakan agar obat tidak kontak
dengan oksigen. Jadi, pada saat menimbang, melarutkan, dan penyaringan, gas yang
cocok adalah karbondioksida dan nitrogen.
b. Bila oksidasi dikatalisis oleh logam berat, maka penawarnya dilakukan reaksi
komplekson dengan penambahan garam dinatrium EDTA.
c. Bila ada rangsangan akibat cahaya terhadap proses oksidasi, maka pembuatan dan
penyimpanan larutan injeksi sebaiknya terlindung dari cahaya.
d. Bila bahan obat tidak dapat disterilisasi dengan panas, maka tersedia penyaring
bebas kuman.
e. Bila bahan obat rusak karena hidrolisis, maka kita lebih baik meraciknya dalam
ampul kering.
f. Untuk menghindari kontaminasi bakteri kedalam preparat injeksi, memerlukan
penambahan bahan pengawet (antimicrobial preservative). Umumnya, melakukan
penambahan bagi preparat injeksi takaran ganda.
10. Volume obat suntik
Volume yang disiapkan untuk obat suntik
tergantung pada kelarutan zat aktif, tetapi juga
dipengaruhi oleh cara pemberian

11. Wadah dan penutup


Wadah serta penutup yang digunakan
mempengaruhi metode sterilisasi yang akan
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai