OLEH :
KELOMPOK :I
KELAS :C
ASISTEN : AGNES LALLO ALLOLAYUK
Nilai
Nama Nim Tugas Nilai diskusi
dokumen
PALU
2021
1. Rancangan produksi
Nama produk : Suppo Benxide
Nama Perusahaan : PT. Tadika Mesra
Nomor registrasi sediaan : DTL2110510553A1
Kandungan Benzokain+ZnO : Benzokain = 0,80 gr
ZnO = 0,20
Bobot tablet : 2 gr / 2000 mg
Jumlah tablet yang dibuat :6
Formula
Setiap 2 gr sediaan mengandung
% gr
Bahan kemas
Primer : Strip
Sekunder : Individual folding box
Label : Kertas Stiker
Leaflet : Kertas 70 gsm
2. Rancangan Batch Produksi
2. Benzocaine adalah obat yang bersifat bebas. Artinya obat ini bisa dibeli di apotek baik dengan
maupun tanpa resep dokter. Fungsi lain dari benzocaine secara umum adalah untuk mengurangi
rasa sakit atau tidak nyaman akibat (Tjay dan Rahardja. 2008)
3. Benzokain digunakan untuk meredakan nyeri dan gatal-gatal yang disebabkan luka bakar,
gigitan atau sengatan serangga, racun tanaman, luka kecil atau goresan(Tim MGMP pati. 2019)
4. Zinc Oxide ini dimaksudkan untuk menormalkan ketidakseimbangan fungsi kulit, membantu
mencegah kelainan, dan me-regulasi kelenjar sebacea Zat ini merupakan gabungan mineral
dengan oksigen yang sangat efektif untuk sintesis protein dan meningkatkan sistem imun.
(Morkoc, 2009).
5. ZnO bagi kulit yaitu membantu penyembuhan bekas luka pada kulit, mengtrolinflamasi dan
kelebihan minyak. Seng oksida banyak digunakan untuk berbagaikelainan seperti kelainan
seperti bekas luka dan ruam. selain itu juga bias digunakansebagai tabir surya losion dan
melindungi kulit dari populasi dan dapatmembantu penyembuhan luka.(Setiawan.,dkk 2018).
6. Seng Oksida (ZnO) berfungsi untuk menahan atau mengangkat nanopartikel disuatu tempat
seperti pencemaran air (Afni. R, S. 2020).
3. Suppositoria adalah suatu bentuk sediaan padat yang pemakaianya dengan cara memasukan
melalui lubang atau celah pada tubuh, dimana ia akan melebur, melunak atau melarut dan
memberikan efek lokal atau sistemik (Afikoh., N. dkk. 2017).
2. Superhoid Suppositoria mengandung zat aktif Benzocaine, Zinc Oxyde, Alucol. Obat ini
digunakan sebagai pereda rasa nyeri pada kasus wasir luar dan dalam, anal fissures dan
proctitis. Benzokain 1,0%,ZnO 2%,Alukol 0,25% (Anita.M, 1995).
3. Zink oksida mengandung 120 MG dengan dosis 1-2 suppositoria sehari sehari melalui dubur
digunakan sebelum tidur dan tidak dipakai secara terus-menerus (Hastuti., 2003).
Lemak Coklat
1. Oleum cacao sebagai basis suppositoria memiliki beberapa keunggulan yaitu meleleh pada
suhu tubuh dan tidak tercampurkan oleh cairan tubuh (Nuryanti. dkk. 2016).
2. lemak coklat meleleh antara 30 - 36ºC merupakan basis suppositoria yang ideal yang dapat
melumer pada suhu tubuh dan tetap padat pada suhu kamar (Amin F. dkk. 2009).
3. Lemak coklat merupakan basis supositoria yang paling banyak digunakan karena basis ini
mempunyai sifat-sifat fisik yang memenuhi persyaratan ideal. Lemak coklat bersifat
netral secara kimia dan fisiologis serta banyak digunakan karena daerah leburnya 31-
34ºC, dan pada suhu kamar, bentuk lemak coklat bagus (Voigt, R. 1995).
Paraffin Cair
1. Parafin cair merupakan sejenis minya/campuran minyak yang digunakan sebagai bahan
pelumas, pada formulasi pelumas 70% - 90% campuran minyak pelumas dasar dan
ditambahkan dengan bahan aktif untuk meningkatkan sifatnya (Askaw. 2014)
2. Parafin cair digunakan sebagai pelumas karena harganya yang murah, tidak mudah rusak dan
stabil selama penyimpanan (Siskayanti. 2017)
3. Parafin cair cocok digunakan sebagai pelumas dalam pembuatan sediaan suppo (Trisnggsni.
2017)
1. Bahan pengemas primer merupakan bahan yang tidak langsung dengan produk. tablet dikemas
kekantong alumunium foil. tidak tembus cahaya dan udara (Wirasaputro. 2018)
2. Menggunakan kemasan alumunium foil bisa membuat produk lama karena memiliki sifat tidak
tembus cahaya
3. keuntungan alumunium foil yaitu dapat membuat luas permukaan yang besar dan tidak tembus
cahaya (Sucipto. 2017)
1. Metode dispersi padat telah banyak digunakan untuk meningkatkan laju disolusi obat dengan
kelarutan rendah (Trianggani. 2017).
2. Metode dispersi memiliki kelebihan diantaranya mudah dalam persiapan optimasi dan
reproduksibilitas pembuatannya (Laffon. 2011).
3. Dispersi padat yaitu suatu keadaan dimana bahan aktif terdispersi dalam polimer pembawa pada
keadaan padat (Chiou,dkk. 1971).
4. Skema kerja dan peralatan
Ditimbang
- Dilelehkan
Lemak coklat dan cera alba
pada suhu 35 derajat
celcius
- Ditambahkan
- Dioleskan
- Dituang
Dalam Cetakan
- Diberikan
- Disimpan
b. Bahan
1. Benzokain+ZnO
2. Cera alba
3. parafin cair
4. lemak coklat
5. handscoon
6. masker
5. Preformulasi dan Informasi Bahan
1. Benzokain
Farmakologi (Mims, 2021)
Indikasi : Mulut/Tenggorokan
Kontraindikasi : Epiglotis (semprotan oral),
methaemoglobinaemia.
Mekanisme Kerja : Benzokain, anestesi lokal ester, memblokir
inisiasi dan konduksi impuls saraf dengan
menurunkan permeabilitas membran saraf
terhadap ion Na, yang mengakibatkan
penghambatan depolarisasi dengan blokade
konduksi yang dihasilkan.
Farmakokinetik : Penyerapan: Diserap dengan baik dari selaput
lendir dan kulit yang mengalami trauma; kurang
diserap dari kulit utuh.Metabolisme:
Dimetabolisme di hati (tingkat lebih rendah) dan
plasma melalui hidrolisis oleh
kolinesterase.Ekskresi: Melalui urin, sebagai
metabolit.
Efek Samping : Rasa terbakar atau eritema lokal, sensasi
menyengat, dermatitis kontak, ruam, urtikaria,
methaemoglobinaemia, edema, nyeri tekan.
Perhatian : Pasien dg asma, bronkitis, emfisema,
penyakit jantung; perokok. anak. Kehamilan
dan menyusui.
Dosis : Permukaan mulut dan tenggorokanDewasa:
Sebagai gel, pasta, semprotan atau larutan
hingga 20%: Oleskan ke area yang terkena
hingga 4 kali sehari.
Mulut/TenggorokanSakit
tenggorokanDewasa: Sebagai loz: Hingga 10
mg dilarutkan perlahan di mulut dan diulangi
setiap 2 jam, jika perlu. Sebagai semprotan: 3
semprotan (3 mg) ke bagian belakang
tenggorokan, ulangi setiap 2-3 jam. Maks: 8
dosis setiap hari.Anak: 6-12 thn Sebagai
semprotan: 1 semprotan (1 mg) ke bagian
belakang tenggorokan, ulangi setiap 2-3 jam.
Maks: 8 dosis setiap hari.
Topikal/KulitAnestesi topikal, analgesia
topikalDewasa: Sebagai semprotan 5-20%,
krim, salep, lotion, gel atau sol: Oleskan 3-4
kali sehari.
Interaksi Obat : Dapat memusuhi efek terapeutik sulfonamid.
Antikolinesterase dapat menghambat
metabolisme benzokain.
(Pubchem,2021)
Kegunaan : -
Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur putih; tidak berbau,
stabil diudara dan bersifat anastesi local pada lidah.
kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam
kloroform dan dalam eter;agak sukar larut dalam
minyak zaitun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Indikasi : Topikal/Kulit
Kontraindikasi : Reaksi hipersensitivitas terhadap zinc sangat
jarang, tetapi hal ini merupakan
kontraindikasi pemberian zinc.
Mekanisme Kerja : Seng oksida adalah zat ringan dengan sifat
antiseptik yang menenangkan, protektif, dan
lemah. Ini memberikan penghalang fisik
untuk mencegah iritasi kulit dan membantu
menyembuhkan kulit yang rusak. Ini juga
mencerminkan radiasi UV dan digunakan
sebagai tabir surya fisik.
Farmakokinetik : -
Efek Samping : Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Iritasi
lokal.
Perhatian : Hindari kontak dengan mata atau gunakan
pada kulit yang rusak atau rusak. Hindari
paparan sinar matahari jangka panjang
Dosis : Pelindung kulit
Dewasa: Sebagai krim 6%, 11,3%, 13%, 3,8%,
7,5%, 10%, 20%, 40% oint atau 9,1% bubuk:
Oleskan secara bebas ke area yang terkena
sesering yang diperlukan.
Anak: Sama seperti dosis
dewasa.Topikal/KulitRuam popokDewasa:
Sebagai 3,8%, 7,5%, 10%, 20% oint, 13% krim
atau 40% pasta: Oleskan secara bebas ke
area yang terkena sesering yang diperlukan
pada setiap penggantian popok.Anak: Sama
seperti dosis dewasa.
Topikal/Kulit Tabir surya
Dewasa: Sebagai krim 20%, 10% atau sebagai
lotion 14%: Oleskan secara bebas ke area
yang terkena (misalnya wajah, leher) 15
menit sebelum paparan sinar matahari,
aplikasikan kembali setidaknya 2 jam.Anak:
>6 bulan Sama seperti dosis dewasa.
Interaksi Obat : Dihadapan cahaya, dapat menyebabkan
perubahan warna hitam dengan gliserol.
(Pubchem,2021)
Pemerian : Serbuk amorf sangat halus,putih atau putih
kekuningan,tidak berbau, tidak berasa, lambat laun
menyerap karbon dioksida diudara.
kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut
dalam etanol (95%) P. larut dalam asam mineral
encer dan dalam larutan alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baii
Stabilitas : -
Inkompatibilitas : Zink oksida dan gliserol tidak boleh terpapar sinar
matahari. Jika terjadi paparan maka akan terjadi
perubahan warna menjadi hitam.
3. Paraffin cair (FI III, 1979 Hal : 474-475).
Perhitungan Bahan
Benzokain+ZnO 3%
Cera alba 4%
Lemak coklat 96 %
3
Bobot obat 3% = x 2000 mg = 60 mg = 0,06 gr
100
0,06
1 =
X
0,06
x = = 0,06
1
4
b. Dekstrosa = x 1,94 gr= 1,86 gr
100
Pencampuran
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang semua bahan menggunakan neraca analitik
3. Dilelehkan lemak coklat dan cera alba pada suhu 35 derajat celcius kedalam
hotplate
4. Dimasukkan kedalam lumpang Benzokain+ZnO digerus hingga homogen
5. Dimasukkan zat aktif yang sudah digerus ke dalam basis yang telah
dilelehkan dan diaduk hingga homogen
6. Dioleskan parafin cair pada cetakan
7. Dituang bahan kedalam cetakan
8. Dibiarkan pada suhu ruangan selama 15 menit
9. Disimpan ke dalam lemari pendingin 4 derajat celcius selama 15 menit
Labeling
1. Ditutup kemasan primer yang telah berisi sediaan
2. Ditempel label yang telah didesain pada kemasan primer
Kemasan sekunder
1. Dimasukkan strip suppositoria ke dalam box
2. Dimasukkan leaflet ke dalam box yang telah didesain.
8. Kemasan
a. Kemasan sekunder
b. Leaflet
DAFTAR PUSTAKA
Andasari.,dkk. (2020). Formulasi Tablet Kunyah Asetosal Dengan Variasi Konsentrasi PVP
Arum., F. dkk. (2016). uji sifat fisik formulasi tablet anti diabetes ekstrak pare (momordica charantia l.)
dengan variasi konsentrasi pemanis aspartam secara granulasi basah. cerata Jurnal Ilmu
Augstburger., L.L dan Hoeg., S.W. (2016). Pharmaceutical dosage forms tablet. Fornas : CRC Press
Aulton, M.E dan Taylor M.G. (2018). Aulton’s pharmacetic the design and manufacturs of
David P. (2014).Peranan vitamin c pada kulit. Jurnal Ilmiah Kedokteran. Vol.1 No.2
Departemen Kesehatan Republik Indonesi. (1979). Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta : Departemen
Departemen Kesehatan Republik Indonesi. (1995). Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta : Departemen
Dewi., R. dkk. (2014). Tablet Effervescent Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan variasi
Kadar Pemanis Aspartam. Pharm Sci Res. August 2014 (Vol. 1 No.2)
Elselver. (2020). Mosby’s drug guide for nursing students. Tenth Edition united states of america. Elselver
mosby
Hasyim., dkk. (2011). karakteristik metode kerja kempa langsung menggunakan pengisi avicel ph 102
konsentrasi 6%, 5% dan 4% pada pembuatan tablet ctm.Jurnal Farmasi Sandi Karsa.vol.1
Lilis R.dkk. (2018). Penentuan kadar vitamin c beberapa jenis cabai (capsicum sp.) dengan
Mulangsri., D. A. K. dkk. (2016). formulasi kombinasi pemanis sukrosa dan aspartam terhadap sifat fisik
tablet hisap ekstrak etanol daun pare (Momordica charantina L.). Jurnal Ilmu Farmasi dan
Najihudin, A. dkk., (2021). Formulation and evalution of tablets of active antioxidant fraction green
grass jelly leaves (premna oblongata Miq.). Jawa Barat : Universitas Garut
Noval., dkk. (2021). Evaluasi Pengaruh Variasi Konsentrasi Pati Biji Cempedak Sebagai Bahan Pengisi
Putra., dkk. (2019). Penggunaan polivinil piroidon (PVP) sebagai bahan pengikat pada formulasi tablet
ekstrak daun sirih (Pipper bettle L.). Jurnal Farmasi Udayana, Vol 8, No. 1, Tahun 2019, 14-21
Resti A. dkk. (2017). Formulasi Tablet Ekstrak Angkak (Red Yeast Rice) dengan variasi croscarmellose
sodium sebagai penghancur dan lactosa sebagai pengisi. Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 3 (1),
83-90, 2017
Riyanti dan Rohmani. (2011). Pengaruh Variasi Konsentrasi Avicel PH 102 dengan Dikalsium Fosfat
Anhidrat sebagai Fillerbinder terhadap Sifat Fisik Tablet Vitamin C. Jurnal Annual
Farmasi.Vol.1
Romantika., R. C. dkk. (2017). Formulasi dan Karakteristik Tablet Effervescent Jeruk Baby Java (Cytrus
sinensis L. Osbeck) Kajian Proporsi Asam Sitrat. Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri
Roweetal. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed. London: Pharmaceutical Press
Sean. (2009). Martindale : The Complete Drug Reference. USA : RPS Publishing
Suhery., dkk. (2016). Perbandingan Metode Granulasi Basah dan Kempa Langsung Terhadap Sifat Fisik
farmasi&klinis.vol 2
Suparman, dkk. (2010). Pengaruh penggunaan amilum singkong pregelatinasi sebagai bahan penghancur
terhadap sifat fisik tablet aspirin. Pharmacy, Vol.07 No. 03 Desember 2010
Suparman., dkk. (2011). Optimasi Penggunaan Spray Dried Lactose Dan Avicel Ph 102 Sebagai Filler
Syukri Y. dkk. (2018). Studi Pembuatan Minuman Serat Alami Yang Kaya karoten. Jurnal Teknologi
Team Medical Mini Notes. (2019). Basic Pharmacology & Drug Notes. Makassar: MMN Publishing
Tovey, D.G. (2018). Pharmaceutical Formularica The Scince and Technology of Dosage Forms.United
Uswatun H. (2018). Penentuan kadar vitamin c pada mangga kweni dengan menggunakan metode