Anda di halaman 1dari 15

SKENARIO

Perusahaan UINAM Farma akan memproduksi sediaan yang mengandung zat aktif Ibuprofen. Obat
ini digunakan sebagai analgetik dan antipiretik termasuk dalam golongan OIANS. Anda dan tim
dipercayakan untuk menyusun formula, membuat, dan mengevaluasi sediaan tersebut sehingga
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan siap untuk dipasarkan. Berdasarkan hasil studi
preformulasi, Anda memutuskan untuk membuat zat aktif tersebut dalam bentuk kapsul.
Berikut adalah susunan laporan pembuatan suppositoria yang Anda susun bersama tim:
A. Studi Preformulasi:
1. Zat Aktif
a) Studi Farmakologi
b) Studi Farmakokinetik
c) Studi Sifat Fisikakimia
2. Alasan Pemilihan Zat Aktif
3. Alasan Pemilihan Bentuk Sediaan
4. Bahan Tambahan
a. Alasan Pemilihan Bahan
b. Uraian Bahan
B. Formulasi
1. Rancangan Formula

Nama Produk : ……………………….


Jumlah Produk : ……………………….
Tanggal Formulasi : ……………………….
Tanggal Produksi : ……………………….
Nomor Registrasi : ……………………….
Nomor Bets : ……………………….
Komposisi : Tiap … mg mengandung :
Zat aktif … mg
Bahan tambahan ....

2. Master Formula
3. Perhitungan Bahan
4. Cara Kerja
5. Evaluasi Sediaan
6. Daftar Pustaka
7. Brosur
8. Etiket

STEP 1 KLARIFIKASI ISTILAH DAN KONSEP

1. Ibuprofen : obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan, misalnya sakit
gigi, nyeri haid, radang sendi.
2. Kapsul : sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat
larut, umumnya terbuat dari gelatin; tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang
sesuai (FI. Ed 5)
3. Studi farmakokinetik : farmakokinetik atau kinetika obat adalah nasib obat dalam tubuh
atau efek tubuh terhadap obat. Farmakokinetik mencakup 4 proses, yakni proses absorpsi
(A), distribusi (D), metabolism (M), dan ekskresi (E).
4. Studi farmakologi : ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan obat-obatan; cabang ilmu
farmasi yang berkaitan dengan studi tentang obat atu tindakan pengobatan.
5. Studi sifat fisika kimia : ilmu yang mempelajari fenomena makroskopik, mikroskopik, atom,
subatom, dan partikel dalam system dan proses kimia berdasarkan prinsip-prinsip dan
knsep-konsep fisika, dengan bidang khusus; untuk mengukurnya diperlukan perubahan
kimiawi; sifat fisis adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti tanpa mengubah komposisi
atau susunan dari zat tersebut.
6. Formula : susunan atau bentuk tetap; rumus;cara;kiat;metode;resep.
7. Analgesik : obat untuk meredakan rasa nyeri tanpa mengakibatkan hilangnya kesadaran.
8. Antipiretik : obat penurun demam.
9. Preformulasi : langkah awal yang akan dilakukan ketik membuat formula suatu obat; tahap
awal dalam rangkaian proses pembuatan sediaan farmasi yang berpusat pada sifat sifat
fisika kimia zafarmasi. t aktif dimana dapat mempengaruhi penampilan obat dan
perkembangan suatu bentuk sediaan
10. Sediaan : persenyawaan yang telah siap melalui proses kimia
11. No. bets : penanandaan yang terdiri dari angka atau huruf atau gabungan keduanya, yang
merupakan tanda pengenal suatu bets, yang memungkinkan penelusuran kembali riwayat
lengkap pembuatan bets tersebut, termasuk seleuruh tahap produksi, pengawasan, dan
distribusi (Badan POM,2006); kombinasi pembeda apa saja dari huruf, angka atauoun
symbol dimana dari nomor tersebut secara lengkap dari pabrik, proses pembuatan,
pengemasan, penyimpanan, dan distribusi produk obat dapat ditentukan.
12. No. registrasi : merupakan rincian yang dimiliki oleh obat tersebut.
13. Zat aktif : setiap bahan atau campuran bahan yang digunakan dalam pembuatan sediaan
farmasi dan apabila digunakan dalam pembuatan obat menjadi zat aktif obat tersebut;
senyawa kimia murni tunggal jarang diberikan langsung sebagai sediaan obat (Dirjen POM,
2006)
14. OAINS : Obat Anti Inflamsi Non Steroid (OAINS) merupakan terapi farmakologi yang banyak
dipakai untuk mengatasi nyeri baik pada penyakit-penyakit reumatik ataupun penyakit-
penyakit lain seperti kanker, kelainan neurologic dan lain lain.

STEP 2 MENETAPKAN PERMASALAHAN


1. Apa saja bahan tambahan yang sesuai?
2. Bagaimana studi farmakologi, farmakokinetik, dan fisika kimia obat ibuprofen?
3. Bagimana perhitungan setiap bahan obat?
4. Berapa range dari masing-masing bahan tambahan?
5. Berapa jumlah obat yang akan dibuat?
6. Bagaimana cara kerja dari pembuatan kapsul ibuprofen?
7. Bagaimana evaluasi terhadap sediaan obat?
8. Bagaimana brosur, etiket, dan pelabelan?
9. Apa saja alat dan bahan yang dipakai?

STEP 3 BRAINSTORMING

1. Bahan tambahan :
- Avicel pH 102 (penghancur)
Avicel pH 102 ukuran partikelnya lebih besar berguna untuk meningkatkan sifat alirnya.
- Amylum ( pengikat dan pengisi)
Amylum dapat berfungsi sebagai bahan pengis, pengikat, dan penghancur pada tablet.
- Magnesium stearat (pelicin)
Digunakan sebagai bahan lubrikan yang berfungsi mengurangi gesekan selama proses
pengempaan tablet.
- Talk (pelincir)
Talk mempunyai sifat pelincir dan anti lengket yang paling banyak digunakan; talcum
banyak digunakan dalam formulasi sediaan pada tablet sebagai glidan digunakan
sebanyak 1-10%;talk dengan konsentrasi 1-5% dapat memberikan efek anti adheren
dan glidan yang baik.
- Laktosa (pengisi)
Laktosa merupakan bahan pengisi yang paling banyak dipakai karena tidak bereaksi
dengan hamper semua bahan obat; laktosa lebih mudah menyerap kelembapan
sehingga menyebabkan ukuran granul yang lebih besar sehingga waktu alir juga besar;
laktosa merupakan bahan pengisi yang paling banyak digunakan dalam pembuatan
tablet, bersifat inert, memiliki waktu hancur yang cepat (larut air).
2. Studi farmakokinetik : absorpsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimum
dalam plasma dicapai setelah 1-2 jam. Waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam. 90 %
ibuprofen terikat dalam protein plasma. Ekskresinya berlangsung cepat dan lengkap. Kira-
kira 90% dari dosis yang diabsorpsi akan diekskresi melalui urin sebagai metabolit atau
konjugatnya.
Studi farmakologi :
Studi fisika kimia :
a. Ibuprofen (zat aktif)
Nama resmi : IBUPROFEN
Nama lain : ibuprofen;ibuprofenox;profen;nolgit;nuprin;motrun
Berat molekul : 206,285 g/mol
Rumus molekul : C13H18O2
Pemerian :Putih;serbuk Kristal;atau Kristal berwarna
Kelarutan :paraktis;tidak larut dalam air;larut dalam aseton;mudah larut dalam
etanol
Penyimpanan :wadah tertutup rapat
Kegunaan : zat aktif
Stabilitas :licin dalam air untuk suhu kamar yang stabil ketika terlindungi dari
cahaya

3. Perhitungan bahan
b. Per dosis
Ibuprofen =400 mg
10
Amylum 10% = ×600=60 mg
100
10
Avicel pH 10% = ×600=60 mg
100
1
Mg. stearat 1% = ×600=6 mg
100
2
Talk 2% = ×600=13 mg
100
Laktosa =600- (400+60+60+6+13)
=50,5 mg
c. Per bets
Ibuprofen =400 x 100 = 40.000 mg
Amylum =60 x 100 = 6000 mg
Avicel pH 102 =60 x 100 = 6000 mg
Mg. stearat = 6 x 100 = 600 mg
Talk = 13 x 100 = 1300 mg
Laktosa =50,5 x 100= 5050 mg

4. 100
5. Cara kerja :
- Disiapkan alat dan bahan
- Ditimbang dan dihitung ibuprofen 400 mg, amylum 6000 mg, avicel pH 102 6000 mg,
mg. stearat 600 mg, talk 1300 mg, laktosa 5050 mg
- Diayak masing-masing bahan
- Dicampur bahan sampai homogen
- Dilakukan uji granul
- Jika telah memenuhi syarat, maka dapat segera dilakukan pencetakan tablet
(Martini 2015:130)
6. Evaluasi tablet: keseragaman bobot; disolusi; keseragaman sediaan; waktu hancur
7. Brosur etiket dan pelabelan
3. Rancangan Formula

Nama Produk : PROFENDO


Jumlah Produk : 100
Tanggal Formulasi : ……………………….
Tanggal Produksi : ……………………….
Nomor Registrasi : DB11900300110AI
Nomor Bets : 0 20 003 001
Komposisi : Tiap 600 mg mengandung :
Zat aktif 400 mg
Bahan tambahan:

Amylum 60 mg

Avicel pH 102 60 mg

Mg. stearat 6 mg

Talk 13 mg

Laktosa 50,5 mg

4. Master Formula

Diproduksi oleh Tanggal formulasi Tanggal produksi Dibuat oleh Disetujui


oleh
PT.Farmasi Kelas D
Kode bahan Nama bahan Fungsi/kegunaan Per kapsul Perbets
(mg) (mg)
001-IBP Ibuprofen Zat aktif 400 40000
002-IVC Evicel pH 102 penghancur 60 6000
003-IMY Amylum Pengikat 60 6000
004-MGS Mg. stearat Lubrikan 6 600
005-TLK Talk Glidan 13 1300
006-LKS Laktosa Pengisi 50,5 5050

STEP 4 MENGANALISIS MASALAH


1. Studi farmakologi, farmakokinetik, dan fisika kimia obat ibuprofen dan bahan tambahan
2. Kegunaan sediaan atau indikasi
3. Komposisi dan perhitungan bahan
4. Cara kerja/ metode pembuatan
5. Pemilihan wadah dan pelabelan/etiket
STEP 5 MENETAPKAN TUJUAN BELAJAR

1. Mengetahui studi farmakologi, farmakokinetik, dan fisika kimia obat ibuprofen dan
bahan tambahan
2. Mengatahui kegunaan sediaan atau indikasi
3. Menegetahui komposisi dan perhitungan bahan
4. Mengetahui cara kerja/ metode pembuatan
5. Mengetahi pemilihan wadah dan pelabelan/etiket

STEP 6 & 7 PELAPORAN HASIL BELAJAR MANDIRI


1) –Studi Farmakologi Ibuprofen
NSAID seperti ibuprofen bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase
(COX),yang mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin H2 (PGH2).PGH2
pada gilirannya dikonversi oleh enzim lain menjadi beberapa prostaglandin lainnya
(yang merupakan mediator nyeri,peradangan,dan demam)dan menjadi tromboksan
A2(yang merangsang agregasi trombosit,yang mengarah pada pembentukan bekuan
darah).Ibuprofen adalah inhibitor COX nonselektif,dalam hal ini menghambat dua
isoform dari siklooksigenase,COX1 dan COX2.Aktivitas analgesik,antipiretik,dan anti-
inflamasi NSAID tampaknya beroprasi terutama melalui penghambatan COX2,yang
menurunkan sintesis prostaglandin yang terlibat dalam mediasi peradangan,nyeri,
demam, dan pembengkakan.Efek antipiretik disebabkan oleh aksi pada hipotalamus,
menghasilkan peningkatan aliran darah perifer,vasodiltasi,dan disipasi panas
berikutnya.(Sweetman,S.C.2009.Martindale)
-Studi Farmakokinetik Ibuprofen
Absorpsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimum dalam plasma
dicapai setelah 1-2 jam. Waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam. 90 % ibuprofen
terikat dalam protein plasma. Ekskresinya berlangsung cepat dan lengkap. Kira-kira
90% dari dosis yang diabsorpsi akan diekskresi melalui urin sebagai metabolit atau
konjugatnya. (Departemen Farmakologi & Teraupetik,2016 hal 245)
-Stidi Fisika Kimia
 Ibuprofen (Zat aktif)

Nama resmi IBUPROFEN


Nama lain Ibuprofen , ibuprofenas, ibuprofenox
Rumus molekul C13H18O2
Berat molekul 206,3
Pemerian Serbuk putih atau hamper putih,serbuk kristal atau
Kristal berwarna
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air,larut dalam
aseton,sangat mudah larut dalam etanol,metal
alkohol.Sedikit larut dalam etil asetat
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan Analgesik (sebagai zat aktif)
Stabilitas Larutan ibuprofen lisin dalam air untuk wadah injeksi
di suhu kamar yang stabil ketika terlindungi dari
cahaya
Dosis Dewasa : 3x2 tab 200 mg,atau 3x1 tab 400 mg
Anak : 20 mg/kgBB/hari dibagi dalam beberapa
pemberian
Kontraindikasi Hipersensitifitas,wanita hamil,dan menyusui
Farmakologi Aktivitas anti-inflamasi,antipiretik,dan analgetik
Farmakokinetik Ibuprofen diabsobsi dari saluran gastrointestinal dan
plasma,konsentrasi dicapai 1-2 jam.Waktu paruh
dalam plasma sekitar 2 jam.
Daftar pustaka Departemen kesehatan RI, 2014, FI, edisi V hal : 551-
554
 Zat tambahan
1. Amylum Solani

Nama resmi AMYLUM SOLANI


Nama lain Pati kentang
Rumus molekul (C6H10O5)n
Pemerian Serbuk halus,kadang berupa gumpalan kecil,putih
tidak berbau
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
Range 3-25% (Rowe,2009 : 686)
Kegunaan Sebagai zat penghancur
Stabilitas obat Pati kering stabil jika dilindungi dari kelembapan
tinggi.Pati dianggap sebagai bahan kimia dan
mikrobiologi pada kondisi penyimpanan dibawah
normal, larutan amilum atau pasta amilum tidak
stabil dan mudah dimetabolisme oleh
mikroorganisme, karena itu untuk granulasi basah
harus selalu dibuat baru.Pati harus disimpan dalam
wadah kedap udara ditempat sejuk dan kering
Daftar pustaka HOPE 6th edisi 2009 hal : 686-691

2. Laktosa

Nama resmi LACTOSUM


Nama lain Laktosa, saccharum lactis
Rumus molekul C12H22O11
Berat molekul 342,30
Pemerian Serbuk putih atau agak putih,tidak berbau,rasa
sedikit manis
Kelarutan Mudah larut dalam air dan lebih mudah dalam air
mendidih,sangat sukar larut dalam methanol,tidak
mudah larut dalam kloroform dan dalam eter
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan Sebagai zat pengisi
Stabilitas obat Laktosa dapat berubah warna menjadi kecoklatan
dalam penyimpanan.Hal tersebut dapat disebabkan
oleh panas,kondisi lembab yang kelembapannya
hingga 80%
Daftar pustaka Handbook of Pharmaceutical Exipient hal : 359-361

3. Microcrystalline Cellulose/Avicel

Nama resmi MICROCRYSTALLINE CELLULOSE


Nama lain Mikrikristal selulosa,avicel
Rumus molekul (C6H10O5)n
pemerian Pembersih,tidak berbau,tidak berasa,serbuk Kristal
yang terdiri dari pertikel-pertikel penyerap
Kelaruan Praktis tidak larut dalam air, alkohol, aseton, toluene,
cairan asam
Kegunaan Sebagai zat pengikat
Stabilitas obat Stabil, higroskopik
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Daftar pustaka Departemen Kesehatan RI,1979.FI,Edisi III

4. Talk

Nama resmi TALCUM


Nama lain Spektan powder, magsil star, steatite
Rumus molekul Mg3Si4O10(OH)2
Berat molekul 758,44
Pemerian Serbuk sangat halus,putih,atau putih kelabu
Kelarutan Zat larut dalam asam tidak lebih dari 2,0%
Range 1-10% (Rowe,2009 : 728)
Penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup baik,sejuk,dan tempat
kering
Kegunaan Sebagai pelincir/glidan
Stabilitas obat Talk adalah material stabil dan memungkinkan
disterilisasi dengan melakukan pemanasan pada
suhu 160 derajat Celsius pada waktu kurang dari satu
jam.Dapat juga disterilisasi dan menekpos dengan
menggunakan Etilen Oksida atau radiasi sinar gamma
Daftar pustaka HOPE 6thedisi 2009 hal : 728-731
FI edisi IV hal : 771

5. Magnesium stearat

Nama resmi OCTADECANOID ACID MAGNESIUM SALT


Nama lain Mg stearat
Rumus molekul C36H70MgO4
Berat molekul 591,29
Pemerian Serbuk halus berwarnah putih,bau samar rasa khas
Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol,etanol 95%, eter dan
air, sedikit larut dalam benzen hangat, dan etanol
hangat 95%
Range 0,25-5% (Dijen POM,2014 : 795)
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan disimpan dalam
tempat sejuk dan kering
Kegunaan Sebagai pelicin/lubrikan
Stabilitas obat Mg stearat stabil dan dapat disimpan dalam wadah
tertutup rapat dan kering
Daftar pustaka HOPE 6th edisi 2009 hal : 404-405

2) Zat Aktif
Ibuprofen merupakan derivate asam propionat yang diperkenalkan pertama kali di
banyak negara.Obat ini bersifat analgesik dengan daya anti-inflamasi yang tidak
terlalu kuat.Efek analgesiknya sama seperti Aspirin.Efek anti-inflamasinya terlihat
dengan dosis 1200-2400 mg sehari.Absorpsi ibuprofen cepat melalui lambung dan
kadar maksimum dalam plasma dicapai setelah 1-2 jam.Waktu paruh dalam plasma
sekitar 2 jam.90% ibuprofen terikat dalam protein plasma.Ekskresinya berlangsung
cepat dan lengkap.Kira-kira 90% dari dosis yang diabsorpsi akan diekskresi melalui
urin sebagai metabolit atau konjugatnya.Metabolit pertama merupakan hasil
hidroksilasi dan karboksilasi.Efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan
dibandingkan dengan aspirin,indometasin atau naproksen.Efek samping lainnya yang
jarang ialah eritme kulit,sakit kepala trombosipenia,ambliopia toksik yang
reversible.Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan
menyusui.Dengan alasan bahwa ibuprofen relative lebih lama dikenal dan tidak
menimbulkan efek samping serius pada dosis analgesik, maka ibuprofen dijual
sebagai obat generic benas dibeberapa negara.(Farmakologi dan Terapi,2016 : 245)

3) Pemilihan Bentuk Sediaan


Keuntungan bentuk sediaan kapsul
 Bentuk menarik dan praktis
 Cangkang tidak berasa sehinnga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang
kurang enak
 Mudah ditelan dan mudah hancur/larut didalam perut,sehingga bahan cepat
segera diabsorpsi (diserap) usus
 Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong seperti
pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorpsi bahan
obatnya.

4) Pemilihan Zat Tambahan


1. Amylum
Salah satu fungsi penting eksipien dalam formulasi tablet adalah membentuk
aglomeralat dari BA,pengisi dan eksipien lain dengan kekacoalian librikan,glidan
dan lain sebagainya yaitu untuk menggerakan/mengakirkan serbuk.(Agoes,2008
: 207)
Dalam buku Pharmaceutical Exipient, amilum digunakan sebagai pengikat
(binder) dengan konsentrasi 5-10%.(Rawe, 2009 : 692)
Konsentrasi amylum untk tablet disintegran atau penghancur tablet adalah
dengan konsentrasi 3-25%,dan sebuah konsentarsai yang optimal adalah 15%.
(Exipiented 6,2009 : 686)
Jika amylum digunakan konsentrasi 5%umumnya cocon untuk membantu
penghancuran,tetapi sampai kira-kira 15% dapat dipakai untuk memperoleh
daya hancur lebih cepat.(Ansel,2008 : 263)

2. Talk
Talk adalah bahan anti lekat dan pelincir yang digunakan dalam formulasi
ini.Talk sering digunakan dalam formulasi sediaan oral.Talk juga stabilitas
yang baik.Talk tidak diabsorpsi secara sistemik melalui ingesti oral dan
disebut sebagai bahan non toksik.(Rowe,dkk,2009)
Talk digunakan sebagai bahan pelincir karena dapat meningkatkan sifat alir
pada pencampuran bahan.(Gennaro,1990:70)
Salah satu bahan yang mempunyai sifat pelincir dan anti lekat yang sering
digunakan adalah talk dengan konsentrasi 1,0-10%.Bahan ini murah dan
mudah di dapat,tetapi sifat pelumas dari talk kurang bagus.Untuk itu perlu
ditambahkan bahan yang mempunyai sifat pelumas yang baik, sehingga bila
keduanya digabungkan akan saling melengkapi.bahan yang dimaksud adalah
garam-garam stearat dan yang sering digunakan adalah magnesium stearat.

3. Magnesium stearat
Mg stearat digunakan sebagai glidan atau pelicin untuk meningkatkan sifat
aliran.konsentrasi efektif Mg stearat antara 0,2-2%.Biasanya dicampur serbuk
untuk waktu relative singkat (tidak melebihi 5 menit).(Agoes,2008:209)
Mg stearat sebagai glidan digunakan untuk memacu aliran serbuk atau granul
dengan jalan mengurangi gesekan diantara partikel-partikel.dan untuk suatu
system tertentu biasanya ada suatu konsentrasi optimal diatas konsentrasi
ketiga glidan dapat mulai bekerja sebagai anti glidan .Dimana konsentrasi Mg
stearat 0,2-2%.(Anwar,2012:57-60)
Mg stearat dapat meningkatkan sifat alir serbuk dan dapat mencegah
melekatnya bahan obat pada permukaan cetakan sehingga memudahkan
percetekan tablet.Bila dikombinasikan dengan talk dapat meningkatkan waktu
hancur,Mg stearat digunakan dalam bentuk serbuk pada konsentrasi 0,2-0,3%
(R.Voight,1994:105)

4. Laktosa
Laktosa adalah bahan pengisi yang digunakan dalam formulasi
ini.Penggunaan laktosa sebagai bahan pengisi karena bersifat inert (tidak
bereaksi) hamper pada semua bahan obat.laktosa stabil secara fisika,kima dan
mikrobiologis.Umumnya formula dengan laktosa sebagai bahan pengisi
menunjukkan laju pelepasan obat yang baik.Selain itu,harga laktosa lebih murah
dari pada banyak bahan pengisi lainnya.(Syamsul & Supomo,2014)
Laktosa merupakan bahan pengisi yang paling banyak dipakai karena tidak
bereaksi dengan hamper semua bahan obat.(Lachman,2008:649)
Laktoosa adalah salah satu bahan pengisi yang kompresible,mempunyai sifat
alir yang baik,komprebilitas meningkat bila dikeringkan sampai kandungan
lembab.(Suparman,2011:44)
Laktosa yaitu bahan pengisi yang digunakan secara signifikan laktosa
berpengaruh pada kekerasan dan daya serap air.(Rina,2005:111-115)

5. Avicel PH 102
Avicel PH 102 atau microcrystalline celluloce termasuk golongan
selulosa.Avicel PH 102 banyak digunakan dalam metode cetak langsung karena
berfungsi sangat baik sebagai pengikat kering.(Medina & Kumar,2006)
Penggunaan avicel PH 102lebih baik dari pada avicel PH 101 pada pembuatan
dengan metode cetak langsung karena memiliki ukuran partikel yang lebih
besar,sehingga sifat alir avicel PH 102lebih baik dibandingkan avicel PH
101.Selain itu,avicel PH 102 memiliki kompaktibilitas yang sangat baik dan
mengalami deformasi plastic saat dikompresi yang dapat menyebabkan
terjadinya interlocking, yang merupakan kekuatan ikatan partikel.(Banker &
Anderson,1994)
5) Rancangan Formula

Nama Produk : PROFENDO


Jumlah Produk : 100
Tanggal Formulasi : 26 maret 2020
Tanggal Produksi : 26 maret 2020
Nomor Registrasi : DB11900300110AI
Nomor Bets : 0 20 003 001
Komposisi : Tiap 600 mg mengandung :
Zat aktif 400 mg
Bahan tambahan:

Amylum 60 mg

Avicel pH 102 60 mg

Mg. stearat 6 mg

Talk 13 mg

Laktosa 50,5 mg

6) Master Formula

Diproduksi oleh Tanggal formulasi Tanggal produksi Dibuat oleh Disetujui


oleh
PT.Farmasi Kelas D
Kode bahan Nama bahan Fungsi/kegunaan Per kapsul Perbets
(mg) (mg)
001-IBP Ibuprofen Zat aktif 400 40000
002-IVC Evicel pH 102 penghancur 60 6000
003-IMY Amylum Pengikat 60 6000
004-MGS Mg. stearat Lubrikan 6 600
005-TLK Talk Glidan 13 1300
006-LKS Laktosa Pengisi 50,5 5050

7) Perhitungan bahan
 Per dosis
Ibuprofen =400 mg
10
Amylum 10% = ×600=60 mg
100
10
Avicel pH 10% = ×600=60 mg
100
1
Mg. stearat 1% = ×600=6 mg
100
2
Talk 2% = ×600=13 mg
100
Laktosa =600- (400+60+60+6+13)
=50,5 mg
 Per bets
Ibuprofen =400 x 100 = 40.000 mg
Amylum =60 x 100 = 6000 mg
Avicel pH 102 =60 x 100 = 6000 mg
Mg. stearat = 6 x 100 = 600 mg
Talk = 13 x 100 = 1300 mg
Laktosa =50,5 x 100= 5050 mg

8) Cara kerja :
- Disiapkan alat dan bahan
- Ditimbang dan dihitung ibuprofen 400 mg, amylum 6000 mg, avicel pH 102 6000 mg,
mg. stearat 600 mg, talk 1300 mg, laktosa 5050 mg
- Diayak masing-masing bahan
- Dicampur bahan sampai homogen
- Dilakukan uji granul
- Jika telah memenuhi syarat, maka dapat segera dilakukan pencetakan tablet
(Martini 2015:130)

9) Evaluasi tablet:
 keseragaman bobot;
 disolusi;
 keseragaman sediaan;
 waktu hancur

10) Brosur etiket dan pelabelan

Anda mungkin juga menyukai