Anda di halaman 1dari 4

FORMULASI LILIN AROMATERAPI DENGAN PENAMBAHAN MINYAK

JERUK DAN MINYAK MAWAR

Amriatun Windi Arfiyani1, Dea Irania Fany2, Nafla Rafila3, Nizma Ayuningtyas4,
Wiwin Dwi Lestari5
Email : nafla.rafila1@gmail.com
Program Studi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada
Slawi, Jl. Cut Nyak Dien No. 16 Kalisapu, Skawi, Kabupaten Tegal Telp/Fax (0283)
6197570.
Abstrak
Jumlah penduduk dan kepadatan yang tinggi sering memicu stress bagi
masyarakat yang tinggal diperkotaan. Sehingga perlu relaksasi menggunakan aromaterapi
lilin sebagai alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi, aromaterapi merupakan
tindakan terapeutik dengan menggunakan minyak essensial yang bermanfaat
meningkatkan keadaan fisik dan psikologi seorang agar menjadi lebih baik dengan
merangsang adrenal yang menghambat pengeluaran Adreno Corticotriphic Hormone
(ACTH). Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan lilin aromaterapi dengan
penambahan minyak jeruk dan minyak mawar yang stabil dalam penyimpanan. Penelitian
dilakukan secara eksperimen dengan membuat sediaan lilin dengan uji evaluasi fisik lilin
meliputi uji organoleptik dan uji waktu bakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sediaan yang dibuat memiliki bentuk padat, warna putih, dan bau yang khas, dan waktu
bakar 2,5 jam.
Kata kunci: Lilin aromaterapi, minyak jeruk, minyak mawar, organoleptik, waktu bakar

PENDAHULUAN
Jumlah penduduk dan kepadatan dkk, 2017). Aromaterapi merupakan
yang tinggi sering memicu stress bagi tindakan terapeutik dengan
masyarakat yang tinggal diperkotaan. menggunakan minyak essensial yang
Sehingga perlu direlaksasi agar bermanfaat meningkatkan keadaan fisik
kehidupan rohaninya juga seimbang. dan psikologi seorang agar menjadi
Salah satu metode relaksasi yang sering lebih baik. Setiap minyak essensial
dilakukan dan mudah adalah berdiam memiliki efek farmakologis yang unik,
diri diruangan yang dipenuhi aroma seperti antibakteri, antivirus, diuretic,
terapi. Aroma terapi yang digunakan vasodilator, penenang, dan merangsang
bisa langsung sebagai pengharum adrenal (Runiari, 2010; Ana, 2010).
ruangan atau digunakan dalam lilin Lilin aromaterapi adalah
aroma terapi yang sekaligus dapat alternatif aplikasi aromaterapi secara
sebagai penerangan (Faidliyah, N.M., inhalasi (penghirupan), yaitu
penghirupan uap aroma yang dihasilkan imunomodulator (Gavankar, R., dkk,
dari beberapa tetes minyak atsiri dalam 2013).
wadah berisi air panas. Lilin aromaterapi
METODE PENELITIAN
akan menghasilkan aroma yang
Alat dan Bahan
memberikan efek terapi bila dibakar
Alat yang digunakan adalah
(Primadiati, 2002).
waterbath, timbangan analitik, cawan,
Inhalasi terhadap minyak
batang pengaduk, gelas beker, gelas
essensial dapat meningkatkan kesadaran
ukur, cetakan lilin.
dan menurunkan kecemasan. Efek
Bahan yang digunakan adalah
positif pada sistem saraf pusat diberikan
minyak jeruk, minyak mawar, parafin
oleh molekul-molekul bau yang
padat, dan asam stearat.
terkandung dalam minyak essensial,
Cara Kerja
efek positif tersebut menghambat
Formulasi lilin aromaterapi
pengeluaran Adreno Corticotriphic
Menimbang semua bahan
Hormone (ACTH) dimana hormon ini
terlebih dahulu. Melelehkan parafin
adalah hormon yang mengakibatkan
padat di atas waterbath, kemudian
terjadinya kecemasan pada individu
meleburkan asam stearat di atas
(Butje dan Shattel, 2008).
waterbath. Mencampukan parafin padat
Mekanisme kerja perawatan
dan asam stearat, setelah itu
aromaterapi dalam tubuh manusia
ditambahkan minyak jeruk dan minyak
berlangsung melalui dua sistem
mawar. Tuang campuran ke dalam
sirkulasi, yaitu sistem sirkulasi tubuh
cetakan dan meletakkan sumbu di
dan sistem penciuman. Wewangian
bagian tengah.
dapat mempengaruhi kondisi psikis,
Tabel 1. Formulasi Lilin Aromaterapi
daya ingat dan emosi seseorang (Yunita,
Nama Bahan Konsentrasi
2010). Salah satu minyak essensial yang
Minyak Jeruk 37,5%
digunakan dalam aromaterapi adalah
Minyak Mawar 12,5%
mawar. Aroma mawar efektif pada
Asam Stearat 7,5%
sistem saraf pusat. Dua bahan dari
Parafin Padat Ad 100%
aromaterapi mawar, sytrinol dan 2-
phenyl ethyl alcohol, pada mawar
Uji Organoleptis
dikenal sebagai antiansietas (Kheirkhah,
Pengamatan terhadap bentuk,
dkk., 2014). Dan minyak jeruk nipis
warna, dan bau dilakukan secara visual.
memiliki manfaat sebagai
Uji Waktu Bakar semakin banyak stearin yang digunakan,
Pengamatan dilakukan dengan semakin lama panas menembus struktur
membakar lilin, dicatat waktu awal lilin lilin yang lebih padat dan keras.
dibakar dan waktu lilin habis terbakar. Semakin lama waktu bakar
Kemudian hitung selisih waktu menunjukkan semakin lama lilin habis
pembakaran. terbakar. Semakin lama waktu bakar
HASIL DAN PEMBAHASAN yang diperlukan maka kualitas lilin
Evaluasi organoleptik lilin semakin baik. Ada beberapa faktor yang
aromaterapi yang meliputi bentuk, mempengaruhi daya tahan lilin
warna, dan bau. Lilin aromaterapi tidak diantaranya letak sumbu apabila letak
bercampur dengan minyak jeruk dan sumbu terpusat maka lelehan lilin
minyak mawar namun memadat selama merata dan daya tahan lilin baik,
7 hari penyimpanan. Secara keseluruhan komposisi lilin dan wadah lilin saat
formula lilin tidak bermasalah. Lilin pembakaran juga berpengaruh.
aromaterapi berbentuk padat, berwarna
putih, dan berbau khas aromaterapi.

KESIMPULAN
Evaluasi waktu bakar lilin
Berdasarkan hasil penelitian
aromaterapi menunjukkan waktu bakar
yang telah dilakukan , maka dapat
berada pada kisaran 2,5 jam. Penelitian
disimpulkan bahwa :
(Turnip, 2003) menyatakan waktu bakar
1. Lilin aromaterapi berbentuk
lilin aromaterapi stearin dan parafin
padat, berwarna putih, dan
berada pada kisaran 5 jam 4 menit
berbau khas aromaterapi.
sampai 10 jam 47 menit yang terlama
2. Waktu bakar lilin aromaterapi
lilin dengan komposisi bahan 90 stearin
2,5 jam tidak berada pada
: 10 parafin dan konsentrasi minyak
kisaran yang seharusnya.
melati 2%. Hal ini menunjukkan
DAFTAR PUSTAKA Gavankar, R., dkk. (2013).
Faidliyah, N.M., dkk. (2017). Phytochemistry Pharmacological
Pembuatan Lilin Aromaterapi Profile and Therapeutic Uses of
Berbasis Bahan Alami. Industri Piper betle Linn. An Overview
Inovatif. 7(1), 29-34. Pharmacogn Phytochem. 1(2),
Runiari, N. (2010). Asuhan 10-19.
Keperawatan pada Klien dengan Turnip, D.M.S. (2003). Perbedaan
Hiperemesis Gravidarium: Komposisi Bahan Konsentrasi
Penerapan Konsep dan Teori dan Jenis Minyak Atsiri pada
Keperawatan. Jakarta: Salemba. Pembuatan Lilin Aromaterapi.
Ana, S. (2010). Trimester Pertama Skripsi. Bogor: Fakultas
Kehamilan Anda: Fase-Fase Teknologi Pertanian Institut
Paling Mendebarkan. Yogyakarta: Pertanian Bogor.
Buku Biru. Primadiati, R. (2002). Aromaterapi :
perawatan Alami Untuk Sehat dan
Butje, A.B., & Shattell, M. (2008). Cantik. Jakarta: Gramedia Pustaka
“Healing Scents: An overview of Utama
Clinical Aromatherapy for
Emotional Distress”. Journal of
Psychosocial Nursing and Mental
Health.
Yunita, R. (2010). Hubungan antara
Karakteristik Responden,
Kebiasaan akan dan minum serta
Pemakaian NSAID dengan
terjadinya gastritis.
Kheirkhah, M., dkk. (2013). Effect of
Aromatherapy with Essential
Damask Rose Oil on Anxiety of
The Active Phase of Labor
Nulliparous Women. Journal of
Urmia Nursing & Midwifery
Faculty.

Anda mungkin juga menyukai