Disusun oleh:
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2018
PEMBUATAN SERBUK TALK STERIL 10 g UNTUK TIAP KEMASAN, SEBANYAK
2 KEMASAN
I. Tujuan Praktikum
Talk merupakan bahan obat yang mengandung sedikit alumunium silikat yang
merupakan bahan alam dan terkadang mengandung beberapa mikroba, seperti
Chlostridium welchii, clostridium tetani, dan Bacillus antrachis. Talk steril memiliki
fungsi yaitu sclerosant yang setelah terjadi drainase ganas pada efusi pleura dan
pneumotoraks spontan berulang. Efusi pleura adalah keadaan dimana cairan menumpuk di
dalam rongga pleura. Pada keadaan normal, rongga pleura diisi cairan sebanyak 10-20 ml
yang berguna untuk mempermudah pergerakan paru di rongga dada selama bernapas.
(Amin dan Mansa, 2007)
Mekanisme aksi terapetik dari talk yang dimasukkan ke dalam rongga pleura yaitu dapat
mengurangi reaksi inflamasi dengan meningkatkan kerja pleura, mengurangi celah yang
ada dalam pleura dan menghindari reakumulasi cairan pleura. Selain itu, talk juga
digunakan untuk efusi pleuran yang bekerja dengan mengeluarkan udara, darah atau cairan
lain dalam paru-paru. Talk memiliki ukuran partikel yang kecil sehingga mudah
terpenetrasi ke dalam rongga pleura dan menghasilkan onset yang cepat. (Amin dan Masna,
2007)
Rute pemberian yang sesuai untuk sediaan talk adalah disuntikkan atau di injeksikan
kedalam rongga dada mealalui chest tube dengan menggunakan syringe. Cara penggunaan
sediaan ini yaitu dengan disuspensikan terlebih dahulu ke dalam larutan NaCl fisiologis.
Talk dapat diberikan dalam bentuk aerosol (Insuflasi) atau suspensi (Slurry). Sehingga
metode sterilisasi yang sesuai dalam pembuatan sediaan ini adalah metode sterilisasi gas.
(American Pharmaceutical Association, 2006). Namun metode sterilisasi gas
menggunakan gas erilen oksida yang mudah menguap dan terbakar, selain itu merupakan
bahan yang toksik dan harus dihilangkan dari bahan-bahan yang disterilkan setelah proses
sterilisasi. Dan juga perlu dilakukan perlindungan terhadap personel dari efek gas ini.
(Agalloco, 2008). Maka dalam praktikum ini kami menggunakan pemanasan kering untuk
sediaan talk steril yaitu dengan alat oven pada suhu 160oC tidak lebih dari 1 jam. (American
Pharmaceutical Association, 2006)
Efek Samping :
Cara penggunaan :
1 gram talk steril diuapkan dengan 30ml NaCl 0,9% dan 10 ml lignokam.
Talk dicampur dan diaduk dengan perlahan dalam keadaan steril. Kemudian
dimasukkan ke dalam spuit 50 ml. Campuran tersebut kemudian disuntikkan
atau diinjeksikan ke dalam rongga dada menggunakan chest tube dengan
syringe, kateter dibilas dengan NaCl 0,9% secukupnya. Pasien diminta untuk
bernafas beberapa kali agar serbuk talk tertarik ke rongga pleura. (Amin dan
Masna, 2007)
Dosis :
kaca arloji yang sudah disterilisasi diletakkan dan ditara pada neraca analitik
sediaan disterilisasi akhir dengan oven dengan suhu 1600C selama 20 menit
sediaan disterilisasi akhir dengan oven dengan suhu 1600C selama 20 menit
Komposisi:
Talk Steril................................................................................. 10 gram
Farmakologi :
Digunakan sebagai sclerosant pada drainase efusi pleura karena akumulasi sejumlah cairandalam rongga
pleura melebihi jumlah normal dan pneumotorak yang spontan dan berulang.Talk steril diberikan ke
rongga pleura dalam bentuk aerosol atau serbuk. Hal ini dapatmenghilangkan ruang pada pleura akibat
akumulasi cairan dan mencegah akumulasikembali dari cairan pleural.
Indikasi :
Diindikasikan untuk mencegah terulangnya efusi pleura ganas.
Efek Samping :
Efek yang mungkin timbul :
Nyeri Takikardia, takipnea, pmeumonitis, atau gagal nafas edema paru reekspamsi. Umumnyan keadaan
ini bersifat rebersible, Demam biasanya berkaitan dg pleuritia, hilang <48 jam 4. Ekspansi paru
inkompkit dan partially trapped lung. Reaksi terhadap obat dan Syok neurogenik.
Kemasan
Botol berisi 10 gram
PT.INDOFARMA, Jember-Indonesia
KEMASAN DAN ETIKET
DAFTAR PUSTAKA
Amin, dan Masna. 2007. Indikasi dan Prosedur Pleurodesis. Majalah Kedokteran Indonesia.
Vol.57
Sweetman, S et al. 2009. Martindale-The Complete Drug Reference, 36th Edition. London:
Pharmaceutical Press