Anda di halaman 1dari 33

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS FARMASI 2

JURUSAN FARMASI

PERCOBAAN V

“PENENTUAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN TEOFILIN

SECARA SIMULTAN”

DISUSUN OLEH :

NAMA : QOFIFAH

NIM : G 701 18 013

KELAS/KELOMPOK : B/VIII (DELAPAN)

HARI/TANGGAL :

ASISTEN : SANIYYAH RIZQY HAIBAH

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2020
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Metode fisika-kimia pertama digunakan dalam analisis farmasi didasarkan
pada pengukuran intensitas warna dalamlarutan berwarna, yang dikenal
dengan kolometri. Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari
spektrofotometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer berfungsi
mengukurnya. Secara umum ada beberapa jenis teknik spektrofotometri yang
sering digunakan dalam analisis secara kimia. Spektrofotometer uv-vis
merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible menggunakan
dua sumber cahaya berbeda sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible
(Nazar dan M. Hasan, 2018)

Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional. Dalam
penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk. Semua bentuk obat
mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri.   Ada zat yang tidak stabil jika
berada dalam sediaan tablet sehingga harus dalam bentuk kapsul atau ada pula
obat yang dimaksudkan larut dalam usus bukan dalam lambung

Aplikasi dalam bidang farmasi adalah seorang farmasi dapat mengetahui cara
membuat kurva absorpsi campran dua zat, dapat menentukan panjang
gelombang pengukuran dari suatu sampel, serta dapat mengetahui absortivitas
molar kedua zat obat pada setiap panjang gelombang. Hal iniloah yang
melatar belakangi percobaan ini dilakukan.
I.1 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
1. Memahami cara membuat kurva absorpsi campuran dua zat.
2. Memahami cara menentukan panjang gelombang pengukuran.
3. Memahami cara menentukan absortivitas molar kedua zat pada setiap
panjang gelombang pengukuran.
4. Memahami cara menentukan kadar zat campuran secara simultan.

I.2.2 Tujuan Percobaan


1. Mengetahui cara membuat kurva absorpsi campuran dua zat.
2. Mengetahui cara menentukan panjang gelombang pengukuran.
3. Mengetahui cara menentukan absortivitas molar kedua zat pada setiap
panjang gelombang pengukuran.
4. Mengetahui cara menentukan kadar zat campuran secara simultan.

I.2 Manfaat Percobaan


Adapun manfaat percobaan kali ini yaitu dapat memahami dan mengetahui cara
membuat kurva absorpsi campuran dua zat, menentukan panjang gelombang
pengukuran, menentukan absortivitas molar kedua zat pada setiap panjang
gelombang pengukuran, menentukan kadar zat campuran secara simultan.

I.4 Prinsip Percobaan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori


Kimia analisis dasar merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh sarjana kimia
maupun farmasi sehingga menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa kimia
MIPA/Kependidikan maupun Farmasi yang memberikan dasar ilmu untuk
memahami cara analisis kualitatif dan kuantitatif. Bidang ini sangat krusial
dimiliki kimia maupun farmasi untuk terjun di lapangan kerja yang menuntut
mereka sebagai ahli analisis. Analisis kualitatif meliputi analisis senyawa
anorganik yang meliputi tahapan pelarutan, uji pendahuluan, penggolongan,
pemisahan, dan reaksi identifikasi kation dan anion (Sulistryarti, 2017).

Spektrofotometer UV-Vis merupakan gabungan antara prinsip spektrofotometri


UV dan Visible. Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda,
yaitu sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Larutan yang dianalisa
diukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampaknya. Konsentrasi larutan yang
dianalisa akan sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang
terdapat dalam larutan tersebut. Spektrofotometer UV-Vis mengacu pada hokum
Lambert-Beer. Apabila cahaya monokromatik melalui suatu media atau
(Larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan
sebagian lagi akan dipancarkan. Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi
dua berkas oleh cermin yang berputar pada bagian dalam spektrofotometer.
Berkas pertama akan melewati kuvet berisi blanko,sementara berkas kedua akan
melewati kuvet berisi sampel, blanko dan sampel akan diperiksa secara
bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan absorbsi perubahan
voltase dari sumber cahaya (Sembiring, T., dkk, 2019).
Obat secara umum adalah semua bahan tunggal/campuran yang dipergunakan
oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah,
meringankan, dan menyembuhkan penyakit, pengertian obat berdasarkan
undang-undang adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan
dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau
rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh atau
bagian tubuh manusia (Elmitra,2017).

Paracetamol (4-Acetamidophenol) memiliki struktur dengan berat molekul


151,16 g/mol. Parasetamol merupakan salah satu obat yang paling umum
digunakan diberbagai dunia karena khasiatnya yang membantu mencegah nyeri
sendi, sakit gigi, sakit kepala seperti migrain, nyeri otot, dan juga digunakan
untuk menurunkan demam yang berasal dari virus dan bakteri. Parasetamol
sediaan obat multikomponen dapat dilakukan dengan metode titrimetric dan
metode kromatografi cair kinerja tinggi. Kelebihan menggunakan metode
titrimetric yakni biaya yang digunakan relative murah, namun kekurangannyab
memerlukan waktu analisis yang lama dan kurang sensitive untuk penentuan zat
yang kadarnya kecil. Sedangkan metode kromatografi cair kinerja tinggi yang
memiliki sensitifitas analisis yang tinggi namun memerlukan biaya yang relative
mahal (Novita sari & Kuntari,2019).

Teofilin merupakan obat yang digunakan pada serangan asma kronis. Teofilin
tersedia dalam bentuk sediaan kapsul, tablet, tablet salut selaput lepas lamat
(sustained release), sirup dan eliksir. Sebagai turunan xantin teofilin memiliki
beberapa efek samping jika tidak mempertimbangkan rute pemberian. Pemberian
dengan rute oral sangat rentan menimbulkan gangguan saluran cerna, berupa
mual, muntah, dan indigesti akibat peningkatan sekresi asam lambung. Lebih
lajut teofilin kemudian diformulasi kedalam beberapa macam pembawa seperti
mikropartikel, nanopartikel dan mikroemulsi (Akib,dkk,2019).
II.2 Uraian Bahan
1.Aquadest (FI III, 1979 : 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquadest / Air Suling
RM/BM : H2O / 18,02
Rumus Struktur :

(www.pubchem.com)
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak memiliki rasa.
Kelarutan : -
Khasiat : -
Kegunaan : Sebagai Pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Persyaratan Kadar : -
Gugus Ausokrom :
Gugus Kromofor : -

2. Paracetamol (FI Edisi III, 1979 : 412)


Nama Resmi : ACETAMINOPHENUM
Nama Lain : PARASETAMOL
RM/BM : C8H9NO2/151,16
Rumus Struktur :

(www.pubchem.com)
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih; tidak berbau;
rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 17 bagian air, dalam 7 bagian
etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P,
dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian
propilenglikol P, larut dalam alkali hidroksida.
Khasiat : Analgetikum
Kegunaan : Antipieuretikum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,terlindung dari
cahaya.
Persyaratan Kadar : -
Gugus Ausokrom :

Gugus Kromofor : -

3.Teofilin (FI Edisi III, 1979 : 597)


Nama Resmi : THEOPHYLLINE MONOHYDRATE
Nama Lain : 1,3-dimethyl-7H-purine-2,6-dione;hydrate
RM/BM : C7H8N4O2. H2O/198,18
Rumus Struktur :

(www.pubchem.com)
Pemerian : Serbuk berserat atau granul, berwarna putih,
suspense dalam air bereaksi netral terhadap
lakmus P, mengembang dalam air dan
membentuk suspense yang jernih hingga
opalesen kental, koloidal
Kelarutan : Sukar larut dalam air tetapi mudah larut
dalam larutan alkali hidroksida dan dalam
ammonium hidroksida agak sukar larut dalam
etanol.
Khasiat : Obat asma, stimulasi SSP dan pernapasan,
stimulasi jantung bekerja sebagai diuretic
lemah.
Kegunaan : Bronkodilator
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Persyaratan Kadar :
Gugus Ausokrom :
Gugus Kromofor : -

II.3 Uraian Sampel


II.3.1 Parasetamol
1. Mixagrip (ISO, 2017)
Nama sediaan : Mixagrip
Komposisi : Parasetamol 500 mg, phenylephrine
HCL 15 mg, chlorpheniramin
maleate 2 mg
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, hipertensi berat,
penderita diabetes mellitus,
penyakit jantung, penyakit arteri
coroner, hipertiroid dan glaucoma.
Indikasi : Menyembuhkan gejala flu seperti
bersin-bersin, hidung berair,
demam, sakit kepala dan nyeri otot
Efek samping : Reaksi alergi, gangguan saluran
cerna, tekanan darah rendah, sedasi
dan gangguan darah.
Interaksi obat : -
Dosis : Dewasa 1-2 kaplet 3-4 kali sehari ,
anak-anak 1/2 – 1 kaplet 3-4 kali
sehari
Golongan : Obat bebas terbatas
obat
Diproduksi : PT Kalbe Farma
oleh
No batch :
Exp :

2. Panadol (ISO, 2017)


Nama sediaan : Panadol
Komposisi : Parasetamol 500 mg
Kontraindikasi : Hipersensitivitas dan gangguan
fungsi hati
Indikasi : Meredakan sakit kepala, sakit gigi,
nyeri otot, menurunkan demam, dan
nyeri yang mengganggu.
Efek samping : Angioedema, ruam, pusing,
neutropenia dan pendarahan pada
lambung
Interaksi obat : Isoniazid, warfarin, diazepam,
zonisamide dan primidone.
Dosis : Dewasa 1-2 kaplet 3-4 kali sehari ,
anak-anak 1/2 – 1 kaplet 3-4 kali
sehari
Golongan : Obat bebas
obat
Diproduksi : PT Kalbe Farma
oleh
No batch :
Exp :

3. Sanmol (ISO, 2017)


Nama sediaan : Sanmol
Komposisi : Parasetamol 500 mg
Kontraindikasi : Hipersensitivitas dan gangguan
fungsi hati
Indikasi : Menurunkan demam dan meredakan
nyeri
Efek samping : Angioedema, ruam, pusing,
neutropenia dan pendarahan pada
lambung
Interaksi obat : Isoniazid, warfarin, diazepam,
zonisamide dan primidone.
Dosis : Dewasa 1-2 kaplet 3-4 kali sehari ,
anak-anak 1/2 – 1 kaplet 3-4 kali
sehari
Golongan : Obat bebas
obat
Diproduksi : SANBE
oleh
No batch :
Exp :

4. Neo rheumacyl (ISO, 2017)


Nama sediaan : Neo rheumacyl
Komposisi : Parasetamol 350 mg dan ibuprofen
200 mg
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, gangguan fungsi
hati, hamil dan menyusui, dan ulkus
peptikum
Indikasi : Meringankan nyeri sedang hingga
berat pada otot dan sendi.
Efek samping : Mual, muntah, sembelit, sakit
kepala, perut kembung dan naiknya
asam lambung.
Interaksi obat : Colestyramine, rifampicin,
phenytoin, pentobarbital, dan
aspirin.
Dosis : Dewasa 1tablet 3-4 kali sehari
Golongan : Obat bebas terbatas
obat
Diproduksi : PT Tempo Scan Pacific Tbk
oleh
No batch :
Exp :

II.3.2 TEOFILIN
1. Bronsolvan (ISO, 2017)
Nama sediaan : Bronsolvan
Komposisi : Theophylline 150 mg.
Kontraindikasi : Luka pada dinding lambung (Tukak
lambung)
Indikasi : Meringankan dan mengatasi
serangan yang menyebabkan jalan
napas paru-paru membengkak dan
menyempit (Asma brokial).
Efek samping : Mual, muntah, diare
Interaksi obat : Preparat xantin, Simetidin,
Eritromisin, Troleandomisin,
kontrasepsi oral, Rifampisin.
Dosis : Dewasa : 1 tablet (150 mg)
sebanyak 3 kali/hari.
Anak-anak 6-12 tahun :1/2 tablet
sebanyak 3 kali/hari
Golongan : Obat bebas terbatas
obat
Diproduksi : Kalbe Farma
oleh
No batch :
Exp :

2. Asmasolon (ISO, 2017)


Nama sediaan : Asmasolon
Komposisi : Ephedrine HCL 12,5
mg,Theophylline anhydrous 130 mg.
Kontraindikasi : Hipertiroidisme, hipertensi, penyakit
kardiovakular, glukoma sudut
tertutup, pembesaran prostat, ulkus
peptikum.
Indikasi : Menanggulangi dan meringankan
asma bronkial, juga digunakan
untuk bronchitis asmatikus,
bronchitis kronis, yang disertai
emfisema dan emfisema yang
disebabkan oleh spasma bronkus.
Efek samping : Mual, muntah, diare, sakit kepala,
insomnia (sulit tidur), berdebar,
takikardia, aritmia ventricular.
Interaksi obat : Guanethidine, methyldopa,
reserpine
Dosis : Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 tablet
Anak : 2 kali sehari 1/2-1 tablet
Golongan : Obat bebas terbatas
obat
Diproduksi : Medifarma laboratories
oleh
No batch :
Exp :

3. Neo napacin (ISO, 2017)


Nama sediaan : Neo napacin
Komposisi : Theophyline 130 mg, efedrin 12,5 mg
Kontraindikasi : Pasien alergi terhadap theophylline dan
ephedrin HCl. Pasien tekanan darah tinggi
(hipertensi). Pasien penyakit jantung.
Indikasi : Meringankan dan mengatasi penyakit asma
bronkial
Efek samping : Sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare,
jantung berdebar,sulit tidur, kelebihan dosis
pada anak dapat menyebabkan, muntah
darah (hematemesis), simulasi susunan saraf
pusat, peningkatan produksi urin (diuresis),
demam
Interaksi obat : -
Dosis : Dewasa sehari 3x1 tab. Anak-anak 6-12
tahun3x ½ -1 tab
Golongan : Bebas terbatas
obat
Diproduksi : Konimex
oleh
No batch :
Exp :
5. Teosal (ISO, 2017)
Nama sediaan : Teosal
Komposisi : Salbutamol 1 mg, Theophylline 150
mg
Kontraindikasi : Hipertiroidisme, tirotoksikasi, tukak
lambung.
Indikasi : Bronkodilator pada penderita Asma
bronkial dan bronchitis kronis.
Efek samping : Tremor halus pada otot, jantung
berdebar kencang, jantung berdetak
cepat, sakit kepala, mual, dan
muntah.
Interaksi obat : -
Dosis : Dewasa : 3 x 1 tablet/hari
Anak-anak : 6-12 tahun: 3 x 1
/2
tablet/hari
Golongan : Obat keras
obat
Diproduksi : Dexa Medica
oleh
No batch :
Exp :
II.4 Prosedur Kerja (Tim Dosen, 2020)
1. Penyiapan Larutan
a. Larutan stok baku parasetamol dan teofilin
- Masing-masing 10 mg parasetamol dan 10 mg teofilin ditimbang
- Masing-masing dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml
- Dilarutkan dalam aquades dan volume digenapkan sampai tanda
b. Larutan siap baku parasetamol dan teofilin
- Dipipet sebanyak 1,0 ml larutan stok parasetamol dan 1,0 ml teofilin
- Masing-masing dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml
- Aquades ditambahkan sampai tanda batas
2. Pengukuran
a. Menghidupkan Spektrofotometer
b. Pengukuran larutan blanko dan larutan sampel
- Absorban larutan baku tunggal dan campuran parasetamol dan teofilin
diukur pada rentang panjang gelombang 200-300 nm
- Panjang gelombang maksimum parasetamol dan teofilin ditentukan
- Absorban larutan sampel diukur pada kedua panjang gelombang
maksimumnya.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

III.1 Alat dan Bahan


III.1.1 Alat
1. Alat gelas
2. Spektrofotometer
3. Pipet tetes
4. Botol semprot
5. Tissue
6. Kuvet 1 cm
III.1.2 Bahan
1. Parasetamol p.a
2. Teofilin p.a
3. Aquadest
4. Masker
5. Handscoon
III.2 Sampel
1. PCT
- Mixagrip
- Panadol
- Sanmol
- Neo rheumacyl
2. TEOFILIN
- Bronsolvan
- Asmasolon
- Neo napacin
- Teosal
- Asthma soho
III. 2 Cara Kerja
1. Penyiapan larutan
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Ditimbang parasetamol 10 mg dan teofilin 10 mg.
c. Dimasukkan dalam masing-masing labu takar 100 ml.
d. Dilarutkan dengan aquadest dan volume sampai tanda batas.
e. Dipipet larutan stok parasetamol 0,1 ml dan 0,1 ml teofilin.
f. Dimasukkan dalam labu takar 25 ml yang berbeda.
g. Ditambahkan aquadest hingga tanda batas.

2. Pengukuran
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dihidupkan Spektrofotometer.
c. Diukur absorban larutan baku tunggal parasetamol dan teofilin pada
panjang gelombang 200-300nm.
d. Ditentukan panjang gelombang maksimum parasetamol dan teofilin.
e. Diukur absorban larutan sampel kedua panjang gelombang
maksmumnya.
III. 3 Skema Kerja
1. Penyiapan Larutan

Disiapkan alat dan bahan

- ditimbang

Parasetamol 10 mg dan
teofilin 10 mg
Labu takar-100 ml
dimasukkan masing-
-masing
dilarutkan

Aquadest

- dipipet

Larutan stok
parasetamol 0,1 ml dan
teofilin 0,1 ml

- dimasukkan masing-
masing

Labu takar 25 ml

- diberi

Aquadest

2. Pengukuran
Disiapkan alat dan bahan

- dihidupkan

Spektrofotometer

-diukur

Absorbansi larutan baku


pada panjang gelombang
200-300 nm.
- ditentukan

Panjang gelombang
maksimum

- diukur

Absorban larutan sampel


pada kedua gelombang
maksimumnya
BAB IV

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan


IV.2 Analisis Data
IV.3 Reaksi

IV.4 Pembahasan
Obat secara umum adalah semua bahan tunggal/campuran yang
dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna
mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit, pengertian obat
berdasarkan undang-undang adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk
dipergunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk
memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia (Elmitra,2017).

Tujuan dilakukan percobaan ini yaitu mengetahui cara menganalisis kadar


komponen aktif berbagai sediaan obat menggunakan instrumen
spektrofotometri UV-Vis.

Prinsip percobaan kali ini, yaitu

Cara Kerja dari penyiapan larutan, yang pertama disiapkan alat dan bahan.
Kemudian ditimbang parasetamol 10 mg dan teofilin 10 mg. Setelah itu
dimasukkan dalam masing-masing labu takar 100 ml. Lalu dilarutkan
dengan aquadest dan volume sampai tanda batas. Setelah itu dipipet larutan
stok parasetamol 0,1 ml dan 0,1 ml teofilin dan dimasukkan dalam labu
takar 25 ml yang berbeda, yang terakhir ditambahkan aquadest hingga tanda
batas.

Cara kerja pada pengukuran, yang pertama disiapkan alat dan bahan, lalu
dihidupkan Spektrofotometer. Setelah itu diukur absorban larutan baku
tunggal parasetamol dan teofilin pada panjang gelombang 200-300 nm dan
ditentukan panjang gelombang maksimum parasetamol dan teofilin.
Terakhir, diukur absorban larutan sampel kedua panjang gelombang
maksmumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Akib,dkk (2019). Preparasi teofilin dalam pembawa vesicular etosom untuk
penggunaan transdermal. Vol 05;2442-9791.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1979). Farmakope Indonesia Edisi


III. Jakarta: Departemen Ksehatan Republik Indonesia.

Elmitra (2017). Dasar-dasar farmasetika dan sediaan semi solid.


Deepublish;Yogyakarta.

ISO (2017). Informasi Spesialis Obat. Surabaya : Pharmaceutical Industries.

Novita sari & kuntan (2019). Penentuan kafein dan parasetamol dalam sediaan
obat sakit kepala secara stimulan menggunakan spektrofotometri UV-Vis.
Vol 02,No 02,2019.

Sembiring,T,dkk (2019). Alat penguji materia. Guepedia;Bogor.

Sulistryarti H (2017). Kimia Analisis Dasar Untuk Analisis Kualitatif. Malang:


UB Press.

Tim dosen (2020). Penuntun Praktikum Kimia Analisi 2. Palu: Universitas


Tadulako.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai