Anda di halaman 1dari 17

BENTUK-BENTUK PERJANJIAN

INTERNASIONAL

Oleh :
Ni Ketut Suniari
D 101 21 039
Mata Kuliah; Hukum Perjanjian Internasional

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS
TADULAKO
1 Traties (Traktat)

Perjanjian yang diadakan oleh 2 negara atau


lebih yang mencakup seluruh instrumen yang
dibuat oleh subyek hukum internasional dan
memiliki kekuatan hukum yang mengikat
menurut hukum internasional.
Untuk menjadi sumber hukum formil, traktat harus
melalui prosedur sebagai berikut :

1. Penetapan

2. Persetujuan

3. Ratifikasi/pengesahan

4. Pelantikan/pengumuman
2. CONVENTION (KONVENSI)

Disebut juga kebiasaan, menurut J.H.P Bellefroid,


hukum kebiasaan atau yang umum dinamakan
“kebiasaan” saja adalah: peraturan peraturan yang
walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah tetapi
ditaati oleh seluruh rakyat karena mereka yakin
bahwa peraturan itu berlaku sebagai hukum.
3. Agreement (persetujuan)

Bentuk perjanjian internasional yang umumnya


bersifat bilateral dengan substansi lebih kecil
lingkupnya dibandingkan dengan materi yang diatur
dalam treaty atau convention. Bentuk ini secara
terbatas juga digunakan dalam perjanjian
multilateral.
4. Charter (piagam)

Istilah charter umumnya digunakan untuk perangkat


internasional seperti dalam pembentukan suatu
organisasi internasional. Penggunaan istilah magna
charta yang dibuat pada tahun 1215.
5. protocol (protokol)
Perjanjian yang sifatnya kurang resmi dibandingkan dengan
traktat atau konvensi. Adapun macam-macam protokol yaitu:

a. Protocol of signature

b. Optional protocol

c. Protocol based on a framework


6. Declaration (deklarasi)

Suatu perjanjian yang berisikan ketentuan-ketentuan


umum dimana pihak-pihak pada deklarasi tersebut
berjanji untuk melakukan kebijakan-kebijakan
tertentu dimasa yang akan datang.
7. Final act (ketentuan
penutup)

Dokumen dalam bentuk catatan ringkasan dari hasil


konferensi, seperti catatan mengenai negara peserta,
para utusan dari negara-negara yang turut dalam
perundingan, dan segala kesimpulan tentang hal-hal
yang disetujui konferensi. Ketentuan penutup ini
tidak memerlukan ratifikasi.
8.Agreed minutes

Suatu catatan mengenai hasil perundingan


yang telah disepakati oleh pihak-pihak dalam
perjanjian.
9. Momerandum of
understanding

Perjanjian yang mengatur pelaksanaan teknik operasional suatu


perjanjian induk. Sepanjang materi yang diatur bersifat teknik,
momerandum of understanding dapat berdiri sendiri dan tidak
memerlukan adanya perjanjian induk.
10. Arrangement
(pengaturan)

Suatu perjanjian yang mengatur pelaksanaan teknis


operasional suatu perjanjian induk. Dan dapat
dipakai untuk melaksanakan proyek-proyek jangka
pendek yang bersifat teknis.
11. Exchange of notes
(pertukaran nota)

Suatu pertukaran penyampaian atau pemberitahuan


resmi posisi pemerintah masing-masing negara yang
telah disetujui bersama mengenai suatu masalah
tertentu.
Exchange of notes dapat digunakan dalam hal-hal sebagai
berikut:
 Pembritahuan telah dipenuhinya prosedur
konstitusional/ratifikasi suatu perjanjian internasional.
 Konfirmasi tentang kesepakatan terhadap perbaikan dari
suatu perjanjian internasional.
 Pengakhiran atau perpanjangan masa berlaku dari suatu
perjanjian internasional.
 Penyampaian aspek-aspek teknis sebagai pelaksanaan dari
perjanjian internasional.
12. Procces verbal

Dipakai untuk mencatat pertukaran atau menyimpan


piagam pengesahan atau untuk mencatat
kesepakatan hal-hal yang bersifat teknis
administratif atau perubahan-perubahan kecil dalam
suatu persetujuan.
13. Modus viviendi

Suatu perjanjian yang bersifat sementara dengan


maksud akan diganti dengan pengaturan yang tetap
terperinci . Biasanya dengan cara tidak resmi dan
tidak memerlukan pengesahan.
Penutup

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai