2
Mengakomunikasikan hak-hak dan kewajiban
hukum.
3
MENGAPA HARUS TERTULIS?
1. Untuk menegaskan
2. Untuk menghilangkan 3. Untuk mengurangi
bahwa suatu kontrak
ketidak-pastian risiko
“enforceable at law”.
4
Ketahuilah apa yang dikehendaki oleh para pihak.
1. Apa keinginan keinginan para pihak?
Langkah 2. Bentuk transaksi yang terkait?
Merancang 3. Ada tidaknya istilah-istilah teknis, kebiasaan
perdagangan setempat atau kebiasaan yang
Suatu berlaku terhadap transaksi/perjanjian?
5
Kumpulkan dokumen-dokumen yang relevan.
1. Dokumen kontrak yang ada
2. Surat menyurat di antara para pihak
3. Catatam bisnis.
Langkah
Merancang
Penelitian Hukum (Legal Research). Suatu
Perjanjian/
4. Hukum apa yang akan diberlakukan terhadap
perjanjian?
5. Ada tidaknya persyaratan untuk sahnya suatu perjanjian
atau dokumen?
Kontrak
6. Ada tidaknya bentuk yang dipersyaratkan terhadap
suatu dokumen?
6
Organisir kewajiban.
1. Buat rancangan kewajiban-kewajiban
2. Pengujian rancangan:
- Apakah semua kewajiban sudah dimasukkan?
Langkah
- Apakah kewajiban tersebut mencakup pula Merancang
Suatu
kemungkinan-kemungkinan lainnya
- Apakah para pihak dapat melaksankaan
kewajiban?
- Apakah muatan perjanjian/kontrak "efisien".
Perjanjian/
Kontrak
Siapkan rancangan – Selalu Revisi.
Review rancangan antara para pihak.
7
III. Struktur Perjanjian/Kontrak dan kewajiban-
kewajiban.
A. Rancangan bertujuan agar sesuatu hal yang sulit
terlihat sederhana untuk dipahami.
Langkah Dalam
Merancang B. Teknik Perancangan
Perjanjian/Kontrak 1. Dalam satu paragrap – satu idea, satu kalimat.
2. Perhatikan kalimat yang dapat menimbulkan
penafsiran: hati-hati dengan kata “dan/atau”.
8
PENGETAHUAN PENDAHULUAN
a. Hukum Perjanjian/Kontrak Indonesia
b. Latar belakang dibuatnya perjanjian/transaksi
c. Para pihak
d. Obyek perjanjian/transaksi
e. Kontrak internasional berbeda dengan kontrak nasional.
9
PENGETAHUAN PENDAHULUAN
10
1) Kemungkinan lebih dari satu sistem hukum yang
berlaku;
2) Kemungkinan lebih dari satu pengadilan yang memiliki
kompetensi;
PERJANJIAN/KONTRAK
INTERNASIONAL LEBIH
3) Kemungkinan kesulitan dalam pelaksanaan (eksekusi)
putusan pengadilan;
KOMPLEKS
4) Kemungkinan adanya perbedaan
pengertian/kualifikasi dalam penafsiran hukum.
11
A. Persiapan
B. Bahasa Perjanjian/Kontrak
C. Para Pihak dan Pelaksanaan Perjanjian/Kontrak PERANCANGAN
D. Dokumen Perjanjian/Kontrak, hierarkhi PERJANJIAN/KONTRA
perjanjian/kontrak dan penafsiran K
E. Pemberitahuan
F. Definisi
12
Draft perjanjian pertama sebaiknya disiapkan oleh
pihak Kementerian Kelautan dan Perikatan untuk
diserahkan kepada pihak lain.
Apabila perjanjian tersebut dibuat berdasarkan hasil
negosiasi maka draft perjanjian harus dibuat oleh PERSIAPAN
salah satu pihak yang terlibat dalam negosiasi. PERANCANGAN
Para pihak dalam membuat perjanjian harus PERJANJIAN/KONTRA
memperhatikan ketentuan-ketentuan hukum yang
berlaku terhadap perjanjian tersebut.
K
Buatlah suatu bentuk standar dari perjanjian,
ketentuan-ketentuan umum atau klausul-klausul
standar bagi suatu perjanjian.
13
STRUKTUR PERJANJIAN/KONTRAK
Memuat latar belakang diadakannya suatu Memuat kapasitas para pihak, i.e.:
perjanjian/kontrak.
1. kemampuan modal,
2. teknologi,
3. penguasaan pangsa pasar,
4. jaringan kerja,
5. informasi dan pengalaman.
15
ISI PERJANJIAN/KONTRAK [1]
1. Ketentuan Umum
Memuat pembatasan istilah dan pengertian yang digunakan di dalam seluruh
perjanjian/kontrak.
Dirumuskan definisi-definisi atau pembatasan pengertian dari istilah istilah yang
dianggap penting dan sering digunakan dalam perjanjian/kontrak, yang disepakati
oleh para pihak.
Perbedaan pengertian dan penanfsiran dapat diminimalisir.
16
ISI PERJANJIAN/KONTRAK [2]
2. Ketentuan Pokok
a. Klausul transaksional
Berisi hal-hal yang disepakati para pihak, tentang objek dan tata cara pemenuhan prestasi dan
kontra prestasi oleh para Pihak yang menjadi kewajibannya.
b. Klausul Specifik
Berisi hal-hal khusus sesuai dengan karakteristik jenis perikatan atau bisnisnya masing-masing.
Isi kontrak inilah yang membedakan isi kontrak yang satu dengan isikontrak yang lainnya.
17
ISI PERJANJIAN/KONTRAK [3]
2. Ketentuan Pokok
c. Klausul Antisipatip
Berisi hal-hal yang menyangkut kemungkinankemungkinan yang akan terjadi selama
berlangsungnya kontrak. Seperti: perpanjangan kontrak, pengalihan hak/kewajiban
salah satu pihak, penyelesaian sengketa dll.
18
ISI PERJANJIAN/KONTRAK [4]:
3. KETENTUAN PENUNJANG
a. Klausul Condition Precedent
Klausul berisi syarat-syarat tanggung jawab yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh salah satu pihak sebelum pihak
lainnya memenuhi kewajibannya.
b. Klausul Affirmative Covenants
Klausul berisi janji-janji para pihak untuk melakukan hal-hal tertentu selama perjanjian/kontrak berlangsung.
c. Klausul Negative Covenants
Klausul berisi janji-janji para pihak untuk tidak melakukan hal-hal tertentu selama perjanjian/kontrak berlaku.
19
AKHIR PERJANJIAN/KONTRAK/BAGIAN
PENUTUP
20
Jenis-jenis perjanjian/kontrak semakin
berkembang dan rumit
Para pihak menentukan dari sejak semula apa
yang mereka maksud dengan istilah kunci dalam
kontrak.
Biasanya ditempatkan di awal suatu kontrak.
KLAUSUL DALAM
PERJANJIAN/KONTRAK ◦ PENDEKATAN:
DEFINISI 1. Ditulis dengan huruf awal kapital
(“Perusahaan”)
2. Ditulis dengan huruf awal kapital dicetak tebal
(“Perusahaan”)
3. Ditulis dengan huruf kapital dicetak tebal
(“PERUSAHAAN”).
21
Salah satu masalah
paling rumit dalam
merumuskan suatu
perjanjian/kontrak.
Berapa besarnya
jumlah uang
Patokan: Perputaran
Dana:
Berdasarkan
kesepakatan apa
Kapan uang tersebut
diserahkan KLAUSUL DALAM
PERJANJIAN/KONTRAK
HAK DAN KEWAJIBAN
Oleh siapa Kepada Siapa PARA PIHAK
Dimana
Dengan cara
bagaimana
22
Pernyataan kebenaran dari para pihak
• mengenai:
23
Warranty adalah suatu jaminan yang sifatnya
subyektif, bahwa suatu pihak mengikatkan
dirinya untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu;
JAMINAN
Guaranty adalah suatu jaminan yang sifatnya
(WARRANTIES) obyektif, bahwa produk yang dihasilkan oleh
suatu pihak memang “dijamin” berguna jika
digunakan sesuai dengan maksud untuk apa
produk itu dibuat.
24
1. Masa berlaku yang tidak terbatas
25
b. Berakhir masa berlakunya kontrak.
1. Kesepakatan para pihak (agreed expiry)
2. Pengakhiran (termination), karena:
MASA BERLAKUNYA
a. Cedera Janji [default]
PERJANJIAN/KONTRAK
b. Keadaan kahar [force majeure]
c. ketentuan hukum yang mengatasi
kehendak dan kesepakatan para pihak.
26
KEADAAN KAHAR ATAU MEMAKSA
[FORCE MAJEURE]
27
1. Lampiran tambahan pada perjanjian/kontrak
2. Perjanjian/Kontrak tambahan yang menjadi
bagian dari perjanjian/kontrak utama
3. Mengganti seluruh naskah perjanjian/kontrak.
KLAUSUL Eg.:
28
◦ Para Pertama tidak dapat mengalihkan
sebagian maupun seluruh Perjanjian Kerjasama
PENGALIHAN
Kedua. Pihak Pertama dapat mengalihkan
sebagian maupun seluruh Perjanjian ini kepada
pihak ketiga dengan pemberitahuan lebih dulu
[ASSIGNMENT] kepada Pihak Kedua.
29
1. Usahakan setiap penyelesaian sengketa
diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat (ADR).
30
1. BUATLAH SELALU SUATU CHECK LIST SEBELUM
MEMBUAT DRAFT/RANCANGAN SUATU PERJANJIAN.
2. MASUKKAN SEMUA HAL PENTING YANG BERKAITAN CHECK LIST
DENGAN PERJANJIAN YANG DIBUAT KE DALAM SUATU
CHECK LIST
31
PENGERTIAN
REVIEW KONTRAK
◦ Review kontrak adalah proses berpikir-analisis rasional. Proses
ini meliputi: klarifikasi fakta terkait kontrak, ukuran kelayakan
kontrak, dan perkiraan risiko kontrak.
◦ Review kontrak dan pengendalian risiko hukum
menunjukkan hubungan antara sarana dan tujuan, serta bentuk
dan substansi.
REVIEW
KONTRAK
“Contract reviews
process is depending
on the characteristics
of the proposed
project.”
SIAPAKAH YANG DAPAT
MELAKUKAN REVIEW
KONTRAK?
◦ Pimpinan atau anggota lain yang merupakan tim dalam
proposal
◦ Anggota yang ada dalam proposal
◦ Seorang professional atau anggota staff dari suatu perusahaan
yang bukan anggota tim (e.g Lawyer)
◦ Suatu tim diluar tim ahli – dalam hal tidak terdapat stff dari
internal .
TUJUAN MEREVIEW KONTRAK
1. Mengedit klausul kontrak yang tidak sesuai dengan kehendak
anda
2. Memperjelas apa yang terjadi apabila salah satu pihak
melanggar kontrak
3. Menghingadri penempatan risiko bisnis yang tidak perlu
berdasarkan hukum yang berlaku terhadap kontrak tersebut
4. Apabila risiko tidak dapat dikesampingkan, maka setidaknya
mengurangi terjadiya peristiwa yang akan meninbulkan
risiko finansial yang besar yang akan mengakibatkan
ketegangan hubungan antara para pihak
PROSES REVIEW
Tahap Pertama - Review Draft Proposal sebelum diserahkan
kepada potensial partner (“proposal draft review”). Termasuk
persyaratan dokumen partner, tambahan keterangan atau dokumen,
biaya-biaya dan pengeluaran yang berkaitan dengan keuangan dan
kontrak-kontrak yang ada.
Tahap Kedua – Review Kontrak sebeum ditandatangan.
(“contract draft review”). Review draft kontrak yang
berdasarkan pada proposal dan kesepakatan yang dicapain selama
waktu negosiasi.
Proses review dapat dimulai setelah semua dokumen yang
berkaitan komplit/dipenuhi.
Buatlah suatu check list, hal ini akan sangat membantu untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang relevan akan ada dalam kontrak.
PROSES REVIEW
Proposal Draft Review
Contract Review
MENGHINDARI KESALAHAN
UMUM DALAM SUATU KONTRAK
◦ Terdapat beberapa hal penting tentang klausul dalam kontrak:
◦ Hal ini penting untuk menentukan hukum mana yang PILIHAN HUKUM
berlaku terhadap kontrak tersebut DAN
FORUM/YURISDIK
SI
Klausul pilihan hukum/yurisdiksi akan menetapkan
tempat atau lokasi atau pengadilan mana yang akan
menyelesaikan sengkta yang timbul berdasarkan kontrak
KLAUSUL PENGAKHIRAN
KONTRAK
2. Berdasarkan kesepakatan
Penting untuk mengetahui 1. Kedua belah pihak telah
para pihak , sebelum 3. Karena Jangka waktu
bagaimna kontrak bisa melaksanakan kewajiban
kontrak berakhir karena kontrak selesai
berakhir: mereka berdasarkan kontrak
alasan tertentu
2. Perjanjian pembatasan
4. Klausul Jaminan
6. Waktu pembayaran
7. Pembagian risiko