Anda di halaman 1dari 36

Aspek hukum dan

mitigasi resiko dalam PBJ


Skema Hukum Proses Pengadaan
Persiapan –
Perencanaan Pelaksanaan
Pelaksanaan*
Persiapan PBJ Melalui
Penyedia
Identifikasi Kebutuhan
(Mulai) 1. Pengumuman Menetapkan HPS Pelaksanaan PBJ Melalui
2. Pendaftaran dan Pengambilan 1. Persiapan dan
Penyedia
Penetapan Barang/Jasa Dokumen Pengadaan
Menetapkan rancangan Kontrak Pelaksanaan Kontrak
3. Penjelasan 2. Serah Terima
4. PemasukanMenetapkan
Dokumenspesifikasi
penawaran
teknis/KAK Pelaksana kontrak
Cara Pengadaan
5. Pembukaan dan evaluasi dokumen
penawaran
Menetapkan uang muka, jaminan
Jadwal Pengadaan 6. Pengumuman Hasilpelaksanaan,
uang muka,jaminan Evaluasi Serah Terima Hasil Pekerjaan
jaminan pemeliharaan,sertifikat (Selesai)
7. Sanggah
garansi dan/atau penyesuaian harga

Anggaran Pengadaan
Pelaksanaan PBJ Melalui
Penyedia

Pelaksanaan Pemilihan

TUN PERDATA
PIDANA
Hukum Perdata
Pengertian
Prof. R. Subekti, SH :
Segala hukum pokok yang mengatur kepentingan-
kepentingan perseorangan.
Prof. Dr. Ny. Sri Soedewi Masjhoen Sofwan, SH :
Hukum yang mengatur kepentingan antara warga negara
perseorangan yang satu dengan warga negara
perseorangan yang lain.

Hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang


satu dengan orang yang lain di dalam masyarakat yang
menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan (pribadi)
KONTRAK
Kontrak adalah perjanjian tertulis antara
PA/KPA/PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau
pelaksana Swakelola
(Pasal
(Pasal11angka
angka44
44 Perpres
Perpres16
16 Tahun
Tahun 2018)
2018)

Perjanjian
Perjanjian adalah
adalah suatu
suatu perbuatan
perbuatan dengan
dengan
mana
mana satu
satu orang
orang atau
atau lebih
lebih mengikatkan
mengikatkan
dirinya
dirinya terhadap
terhadap satu
satu orang
orang lain
lain atau
atau lebih
lebih
(Pasal
(Pasal 1313
1313 BW)
BW)

Kontrak
Kontrak adalah
adalah suatu
suatu persetujuan
persetujuan antara
antara
dua
dua orang
orang atau
atau lebih,
lebih, dimana
dimana menimbulkan
menimbulkan
sebuah
sebuah kewajiban
kewajiban untuk
untuk melakukan
melakukan atau
atau
tidak
tidak melakukan
melakukan sesuatu
sesuatu secara
secara sebagian.
sebagian.
(Black’s
(Black’s Law
Law Dictionary)
Dictionary)
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN
SYARA
Kesepakatan mereka yang T
1 SUBY
mengikatkan dirinya EKTIF

Kecakapan untuk membuat


2 suatu perikatan

Suatu hal tertentu


3 SYARA
T
OBYE
KTIF
Suatu sebab yang halal
4

(1320 KUH PERDATA)


Dasar Gugatan

Wanprestasi Perjanjian

Perbuatan Melawan Hukum


Ps. 1365 KUH Pdt

“ Tiap perbuatan yang melanggar hukum


dan membawa kerugian kepada orang
lain, mewajibkan orang yang
menimbulkan kerugian itu karena
kesalahannya untuk mengganti kerugian
Harus ada perbuatan
tersebut”

Melawan Hukum

unsur-unsur
Ada kesalahan
PMH

Ada kerugian

Hubungan kausal antara perb. Dgn akibat


Hukum Pidana
Pengertian :
Bagian dari keseluruhan hukum yang terdapat
di dalam suatu negara yang mengatur
perbuatan yang dilarang dan yang diperintah
disertai dengan ancaman sanksi bagi yang
melanggarnya.
Delik

– Suatu Perbuatan atau tindakan terlarang


dan diancam dengan hukuman oleh
undang-undang
DELIK HUKUM
TINDAK PIDANA KORUPSI

 Melawan hukum perkaya diri/orang lain akibatkan KN


(Pasal 2)
 Menyalahgunakan kewenangan perkaya diri/orang lain
akibatkan KN
(Pasal 3)
 Memberi sesuatu kepada PN agar PN lakukan sesuatu
yang bertentangan
(Pasal 5 ayat 1)
 PN menerima sesuatu untuk lakukan sesuatu yg bertentangan
(Pasal 5 ayat 1, Pasal 12a)
 PN terima sesuatu setelah lakukan sesuatu yg bertentangan
(Pasal 12b, Pasal 11)
Lanjutan....
 Gratifikasi
(Pasal 12 B)
 PN menggelapkan uang negara atau surat berharga
(Pasal 8)
 PN memalsukan dokumen untuk pemeriksaan administrasi
(Pasal 9)
 PN menerima sesuatu setelah lakukan pemaksaan
dalam jabatan
(Pasal 12 e)
 Memberi sesuatu kepada PN karena mengingat jabatannya
(Pasal 13)
Contoh
– Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan TIPIKOR

Unsur Pasal Pemenuhan Delik


Setiap orang Fulan bin fulan
Secara melawan hukum Perbuatan Bertentangan dengan aturan yang berlaku
dalam pengadaan barang/jasa pemerintah
Memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu Mendapat uang dari penyedia dengan tanpa hak
korporasi
Merugikan keuangan negara atau perekonomian Berdasarkan penilaian auditor akibat dari perbuatan
negara mengakibatkan kerugian negara
Tata Usaha Negara

Administrasi negara yang melaksanakan fungsi


menyelenggarakan urusan pemerintahan baik di pusat
maupun di daerah

Pasal 1 angka 1 UU PTUN tahun 1986


Hukum Administrasi Negara (HAN)

Mengatur hubungan hukum antara pengguna dgn penyedia


barag / jasa pada proses persiapan pengadaan sampai
dengan proses penerbitan surat penetapan penyedia
barangg / jasa instansi pemerintah merupakan hubungan
hukum administrasi negara /tata usaha negara

Dlm hal ini pengguna barang/jasa pemerintah (Kepala


Kantor/ satuan kantor/ pimpro/ pimbapro/ pejabat yg
disamakan dgn pimpro) bertindak sbg pejabat negara
bukan mewakili negara sbg individu /pribadi dan semua
keputsan yg dikluarkan pd proses ini merupakan keputsan
pejabat negara / publik
Keputusan TUN

– penetapan tertulis
– dikeluarkan oleh badan /pejabat tun
– berisi tindakan Hukum TUN
– berdasarkan peraturan perundang-undangan yg
berlaku
– konkrit, individual, final
– menimbulkan akibat hukum bagi
seseorang/Badan Hukum Perdata

Pasal 1 angka 3 UU PTUN


Bukan Objek Gugatan di PTUN (Ps.2)

Keputusan TUN dalam hal melakukan perbuatan Perdata


Keputusan TUN yang bersifat Umum
Keputusan TUN yg masih perlu persetujuan
Keputusan TUN berdasarkan KUHP dan KUHAP
Keputusan TUN hasil pemeriksaan badan peradilan
Keputusan TUN dalam Tata Usaha TNI
Keputusan KPU pusat/daerah mengenai hasil pemilu
Dasar gugatan Pasal 53 (2)
– Keputusan TUN bertentangan dengan PerUUan
– Bertentangan dengan azas umum pemerintahan
yang baik
– Kepastian hukum
– Tertib penyelenggaraan negara
– Keterbukaan
– Proporsionalitas
– Profesionalitas
– akuntabilitas
Mitigasi Risiko dalam
Pengadaan
PROSES PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH

Manajemen Informasi
Perencanaan PBJ Persiapan PBJ Pelaksanaan PBJ Aset

PA/KPA PPK ULP/PP PPK PPHP PA/KPA

- SPPBJ & Kontrak


- Kelola Pelaks. Kontrak - Uji hasil
- Ident. kebutuhan - SpekTek - Dok Pengadaan (Dok Pelaks.
- HPS (kualitas, kuantitas, - Memanfaatkan
- Kebijakan umum Kualifikasi & Dok waktu) Kontrak hasil
- Ranc.
- KAK Pemilihan) - Akuntabilitas - Buat - Kelola Aset
Kontrak
- Pemilihan Penyedia - Sanksi denda/putus? BAST BMN/BMD
- Sanggah
- Penetapan Penyedia

RUP Renlak Dok. BAST Dok. Aset


PBJ Dok. Hasil
Pelaks.
Dok. Hasil Kontrak
Pelelangan/
Seleksi
Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
Siklus APBN
20

Arah Kebijakan & Review Baseline Penyampaian


Prioritas Penyusunan dan KEM & PPKF
Pembangunan Penetapan Pagu ke DPR
Nasional Indikatif Penetapan
RKP

Penetapan RUU Penyampaian Penetapan


APBN di DPR RUU APBN dari Pagu Anggaran
Nota Keuangan

Penetapan Penetapan Pelaksanaan


Perpres Rincian DIPA Anggaran
APBN
Siklus APBD
21
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertanggung-
jawaban
Pemeriksaan
RPJMD Rancangan Penatausahaan
DPA-SKPD Pendapatan
RKPD Disusun Sesuai
• Bendahara penerimaan wajib SAP
Verifikasi
KUA/PPAS menyetor penerimaannya ke
rekening kas umum daerah
selambat-lambatnya 1 hari
kerja
DPA-SKPD
Nota Laporan Keuangan
Kesepakatan Penatausahaan
Belanja Pemerintah Daerah
Pelaksanaan APBD • LRA Laporan
Pedoman • Penerbitan SPM-UP, • Neraca Keuangan
SPM-GU, SPM-TU dan
Penyusunan Pendapatan SPM-LS oleh Kepala
• Lap. Arus diperiksa
RKA-SKPD SKPD Kas oleh BPK
Belanja • Penerbitan SP2D • CaLK
oleh PPKD
RKA-SKPD
Pembiayaan Penatausahaan
Pembiayaan
RAPBD • Dilakukan oleh PPKD Raperda
Pertanggung-
Kekayaan dan
Evaluasi Laporan Realisasi jawaban APBD
Kewajiban daerah
Raperda APBD Semester Pertama • Kas Umum
oleh Gubernur/ • Piutang
Mendagri • Investasi
• Barang
• Dana Cadangan
Perubahan APBD • Utang
APBD
Akuntansi
Keuangan Daerah
22

Kategori Risiko pada Pengadaan (2): Berdasarkan


Tahapan
1. Tahap Perencanaan dan Persiapan
(Termasuk di dalamnya risiko yang terkait dengan kondisi barang/jasa atau produk
yang menjadi obyek pengadaan)
2. Tahap Pelaksanaan Pengadaan (Pemilihan Penyedia)
(Termasuk di dalamnya risiko yang terkait dengan kondisi penyedia barang/jasa)
3. Tahap Pelaksanaan Kontrak
(termasuk di dalamnya risiko terkait dengan kondisi pihak pengelola dan para pihak
yang terlibat)

 Contoh risiko lihat Tabel pada slide berikutnya

Mengelola Risiko UK 29
Pelaku Pengadaan dalam Pengelolaan Risiko

Pihak yang berkepentingan


langsung dengan pencapaian
tujuan dan pemanfaat hasil
pengadaan [Pemangku atau
Pemilik (awal) Risiko], yang
terdiri dari :

Mengelola Risiko
Resiko resiko dalam
Permasalahan Kontrak

Pelaksanaan Kontrak

Keterangan Ahli

Perubahan/Adendum
Kontrak
Perpanjangan Waktu /
Pemberian Kesempatan
Pemutusan Kontrak

Sanksi Blacklist

Pembayaran Prestasi
Pekerjaan
Contoh Kategori Risiko pada Pengadaan (2):

Mengelola Risiko UK 29
Contoh Risiko Pelaksanaan
Kontrak PBJ - 1
– Penyelesaian pekerjaan terlambat dari jadwal yang telah
disepakati.

Walaupun keterlambatan penyelesaian pekerjaan


dapat dikenakan sanksi berupa denda dan
blacklist (bila mengakibatkan pemutusan
kontrak), namun akibat dari keterlambatan
penyelesaian pekerjaan tetap saja akan
membawa pengaruh negatif terhadap tujuan
organisasi pemerintah.

Perlu dimitigasi.
Beberapa contoh Faktor penyebab
keterlambatan pekerjaan

1. Cuaca/musim seperti curah hujan yang


terlalu tinggi yang dapat menghambat
pekerjaan konstruksi

Menyesuaikan rencana jadwal kegiatan


dengan cuaca/musim.
Beberapa contoh Faktor penyebab
keterlambatan pekerjaan

2. Keamanan  gangguan terhadap pekerja,


bahan-bahan, dan peralatan pekerja

 Membangun pagar pembatas di lokasi


pembangunan
 Menyewa unit pengamanan
Beberapa contoh Faktor penyebab
keterlambatan pekerjaan

3. Kelangkaan/ketiadaan bahan di Pasar

Mencantumkan syarat perlunya surat


dukungan dari agen barang/distributor resmi
dlm proses pemilhan penyedia
Beberapa contoh Faktor penyebab
keterlambatan pekerjaan

4. Rendahnya profesionalitas pekerja

Mencantumkan persyaratan berupa daftar


personil tetap dengan syarat kualifikasi
tertentu
Contoh Risiko Pelaksanaan
Kontrak PBJ - 2
– Kualitas dan Volume hasil pekerjaan kurang dari yang
seharusnya.
Beberapa contoh Faktor penyebab
kualitas/volume hasil pekerjaan kurang
dari yang seharusnya :

1. Spektek barang tidak dicantumkan secara


jelas dalam kontrak
2. PPHP tidak memiliki pemahaman yang cukup
tentang barang/pekerjaan yang dilaksanakan
3. Lemahnya pengawasan pelaksanaan
pekerjaan
4. Perbuatan curang dari penyedia barang/jasa
Beberapa contoh Mitigasi Risiko atas
kualitas/volume hasil pekerjaan kurang
dari yang seharusnya :

1. Mencantumkan spektek barang dengan jelas dan


lengkap dalam dokumen pemilihan
2. Mengharuskan persyaratan melampirkan gambar dan
brosur barang dalam surat penawaran
3. Melaksanakan evaluasi secara ketat thd spektek yg
tercantum dalam penawaran
4. Memberikan pembekalan teknis pada PPHP
5. Melakukan pengawasan thd pelaksanaan pekerjaan
Contoh Risiko Pelaksanaan
Kontrak PBJ - 2
– Perbedaan persepsi atas isi kontrak antara PPK dan Penyedia
Adakalanya pihak yang berkontrak merasa bahwa kalimat yang
terdapat dalam pasal kontrak sudah cukup jelas, walaupun
kalimat tersebut sebenarnya masih mengandung lebih dari satu
tafsiran (ambigu). Akibatnya terjadi perbedaan persepsi yang
menimbulkan ketidaksempurnaan hasil pelaksanan kontrak.
Contoh Mitigasi Risiko atas Perbedaan
persepsi terhadap isi kontrak antara
PPK dan Penyedia :

Untuk menghindari adanya perbedaan persepsi tentang


kontrak, sebelum menanda tangani kontrak PPK dapat
meminta pendapat para ahli hukum kontrak.

Anda mungkin juga menyukai