Anda di halaman 1dari 11

-1-

SALINAN

BUPATI KULON PROGO


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI KULON PROGO


NOMOR 89 TAHUN 2021

TENTANG

SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KULON PROGO,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 huruf


b Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun
2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 69
ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo
Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta
sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 1951;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
-2-

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang


Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950
tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-
Undang 1950 Nomor 12, 13, 14, dan 15 dari Hal
Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten di Djawa
Timur/Tengah/Barat dan Daerah Istimewa
Jogjakarta;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun
2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun
2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor
9 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR


PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH.
-3-

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
dapat dinilai dengan uang serta segala bentuk kekayaan yang
dapat dijadikan milik daerah berhubung dengan hak dan
kewajiban daerah tersebut.
2. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan
yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan
pengawasan keuangan daerah.
3. Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah adalah
sistem dan prosedur atas keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan
daerah.
4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya
disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan daerah
yang ditetapkan dengan peraturan daerah.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat
SKPD adalah unsur Perangkat Daerah pada Pemerintah
Daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah.
6. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya
disingkat SKPKD adalah unsur penunjang Urusan
Pemerintahan pada Pemerintah Daerah yang melaksanakan
Pengelolaan Keuangan Daerah.
7. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya
disingkat PPKD adalah Kepala SKPKD yang mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai
Bendahara Umum Daerah.
-4-

8. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD


adalah PPKD yang bertindak dalam kapasitas sebagai BUD.
9. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang
dipimpinnya.
10. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA
adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan
sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD dan
bertanggung jawab kepada PA.
11. Kuasa Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat
Kuasa BUD adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan tugas BUD.
12. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya
disingkat PPK-SKPD adalah pejabat yang melaksanakan
fungsi tata usaha keuangan pada SKPD.
13. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat
PPTK adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang
melaksanakan satu atau beberapa kegiatan/sub kegiatan dari
suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.
14. Bendahara Penerimaan adalah pejabat yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam
rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
15. Bendahara Penerimaan Pembantu adalah pejabat yang
membantu Kuasa Pengguna Anggaran dalam menerima,
menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam
rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
-5-

16. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat yang ditunjuk


menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan,
dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan
belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
17. Bendahara Pengeluaran Pembantu adalah pejabat yang
membantu Kuasa Pengguna Anggaran dalam menerima,
menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja
daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada unit SKPD.
18. Unit SKPD adalah bagian SKPD yang melaksanakan 1 (satu)
atau beberapa program.
19. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat
TAPD adalah tim yang bertugas menyiapkan dan
melaksanakan kebijakan Kepala Daerah dalam rangka
penyusunan APBD.
20. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA
adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan,
belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya
untuk periode 1 (satu) tahun.
21. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjunya
disingkat PPAS adalah program prioritas dan batas maksimal
anggaran yang diberikan kepada perangkat daerah untuk
setiap program dan kegiatan sebagai acuan dalam
penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja
perangkat daerah.
22. Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen yang
memuat rencana rencana pendapatan, belanja, dan
Pembiayaan SKPD yang melaksanakan fungsi bendahara
umum daerah yang digunakan sebagai dasar penyusunan
rancangan APBD.
23. Kinerja adalah keluaran/hasil dari Program/Kegiatan yang
akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan
anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur.
-6-

24. Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang


tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan nasional.
25. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi 1
(satu) atau lebih Kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan
kerja perangkat daerah atau masyarakat yang
dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai
sasaran dan tujuan pembangunan daerah.
26. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh
1 (satu) atau beberapa satuan kerja perangkat daerah
sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan
sumber daya baik yang berupa personil atau sumber daya
manusia, barang modal termasuk peralatan dan teknologi,
dana, atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber
daya tersebut, sebagai masukan untuk menghasilkan
keluaran dalam bentuk barang/jasa.
27. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu program
atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.
28. Keluaran adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh
kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
sasaran dan tujuan program dan kebijakan.
29. Hasil adalah segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran dari kegiatan dalam 1 (satu) program.
30. Otorisasi adalah pemberian kekuasaan yang sah untuk
menjalankan fungsinya serta hak untuk bertindak atau hak
untuk membuat peraturan untuk memerintah orang lain.
31. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah
yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh
penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran
daerah.
-7-

32. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat


penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bupati
untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan
membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang
ditetapkan.
33. Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah.
34. Pengeluaran Daerah adalah uang yang keluar dari kas
daerah.
35. Pendapatan Daerah adalah semua hak daerah yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun
anggaran berkenaan.
36. Belanja Daerah adalah semua kewajiban Pemerintah Daerah
yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam
periode tahun anggaran berkenaan.
37. Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun-
tahun anggaran berikutnya.
38. Bupati adalah Bupati Kulon Progo.
39. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
40. Daerah adalah Kabupaten Kulon Progo.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
(1) Maksud disusunnya Peraturan Bupati ini adalah sebagai
pedoman bagi Pemerintah Daerah (TAPD, SKPD, SKPKD) atau
pihak terkait dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan
pengawasan Keuangan Daerah secara berkesinambungan yang
mendasarkan pada ketentuan peraturan perundang-
undangan.
-8-

(2) Tujuan disusunnya Peraturan Bupati ini adalah :


a. memberikan kemudahan bagi Pemerintah Daerah (TAPD,
SKPD, SKPKD) atau pihak terkait dalam melaksanakan
pengelolaan Keuangan Daerah sehingga dapat mendukung
kinerja Pemerintah Daerah yang ekonomis, efektif dan
efisien; dan
b. mewujudkan kesamaan pemahaman dalam melaksanakan
pengelolaan keuangan daerah sehingga tercapai
optimalisasi kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan
secara tertib, transparan, dan bertanggung jawab.

BAB III
RUANG LINGKUP

Pasal 3
Ruang Lingkup Sistem Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
yang diatur dalam Peraturan Bupati ini meliputi:
a. Sistem dan Prosedur Pengelola Keuangan Daerah dan
Struktur APBD;
b. Sistem dan Prosedur Perencanaan dan Penganggaran;
c. Sistem dan Prosedur Pelaksanaan dan Penatausahaan;
d. Sistem dan Prosedur Pelaporan dan Pertanggungjawaban;
dan
e. Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Lainnya.

BAB IV
SISTEM DAN PROSEDUR

Pasal 4
(1) Sistem dan Prosedur Pengelola Keuangan Daerah dan
Struktur APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a
meliputi:
a. Penetapan Pengelola Keuangan Daerah; dan
-9-

b. Struktur APBD.
(2) Sistem dan Prosedur Perencanaan dan Penganggaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b meliputi:
a. Penyusunan Standar Harga Satuan;
b. Penyusunan dan Pengesahan KUA PPAS;
c. Penyusunan dan Pengesahan RKA- SKPD;
d. Penyusunan Rancangan APBD, Penyusunan Rancangan
Penjabaran APBD, Penetapan APBD;
e. Pergeseran Anggaran;
f. Penyusunan dan Pengesahan Perubahan KUA PPAS;
g. Penyusunan dan Pengesahan Perubahan RKA-SKPD; dan
h. Penyusunan Perubahan APBD.
(3) Sistem dan Prosedur Pelaksanaan dan Penatausahaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c meliputi:
a. Pengesahan DPA-SKPD;
b. Penyusunan Anggaran Kas;
c. Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD);
d. Penatausahaan Pendapatan;
e. Penatausahaan Belanja;
f. Penatausahaan Pembiayaan; dan
g. Pengelolaan Kas Umum Daerah.
(4) Sistem dan Prosedur Pelaporan dan Pertanggungjawaban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d meliputi:
a. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Bendahara
Penerimaan;
b. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Bendahara
Penerimaan Pembantu;
c. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Bendahara
Pengeluaran;
d. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Bendahara
Pengeluaran Pembantu;
e. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah;
dan
f. Penyusunan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD.
- 10 -

(5) Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Lainnya


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e meliputi:
a. Kekayaan dan Utang Daerah;
b. BLUD;
c. Penyelesaian Kerugian Daerah; dan
d. Pembinaan dan Pengawasan.

Pasal 5
Penjabaran Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) sampai dengan
ayat (5) sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 6
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah untuk SKPD
dan unit kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) diatur dengan
Peraturan Bupati tersendiri.

BAB V
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 7
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku :
1. Pembentukan kelengkapan organisasi pengelola keuangan
pada tingkat KPA yaitu PPK Unit SKPD dilaksanakan mulai
Tahun Anggaran 2023; dan
2. Pelaksanaan tugas PPK Unit SKPD dilaksanakan oleh PPK
SKPD sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2022.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 8
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
- 11 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Kulon Progo.

Ditetapkan di Wates
pada tanggal 29 November 2021
BUPATI KULON PROGO,

cap/ttd

SUTEDJO

Diundangkan di Wates
pada tanggal 29 November 2021
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO,

cap/ttd

ASTUNGKORO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO


TAHUN 2021 NOMOR 89

Dokumen ini ditandatangani


secara elektronik menggunakan
sertifikat elektronik yang
diterbitkan oleh BSrE 1

Anda mungkin juga menyukai