Anda di halaman 1dari 82

SOSIALISASI

Peraturan Bupati Kepahiang


Nomor 28 Tahun 2022

Sistem dan Prosedur


Pengelolaan Keuangan Daerah
Kabupaten Kepahiang

Dr. Baihaqi, SE., M.Si., Ak., CA., CAPM., ACPA.

Kepahiang, 29 Desember 2022


Bio Data
Nama : Dr. Baihaqi, SE., M.Si., Ak., CA., CAPM., ACPA.
Tempat/Tanggal lahir : Tapaktuan, 3 Juni 1970
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jln Unib Permai II-C No. 75 RT. 13/ RW O1 – Perumahan Dosen Unib. RT.13/RW.03
Kel Pematang Gubernur. Kec Muara Bangkahulu. Kota Bengkulu. Phone 08117306613
Alamat Kantor : Jurusan Akuntansi FE Unib, Gedung K, Jalan Raya Kandang Limun. Bengkulu (0736) 344196
Pekerjaan: Dosen Tetap FEB Unib (D3 Akt, S1 Akt dan S1 Manj, S2 Akt, S2 MM, S3 DIM) dari 1998-sekarang
Pengalaman:
1. Tim Ahli Penyusunan Dokumen Kajian Akademik Perubahan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang, 2021.
2. Tim Ahli Pendampingan Penyusunan Dokumen RPJMD Pemerintah Daerah Kabupaten Seluma, Tahun 2021.
3. Tim Ahli Penyusunan Kajian Akademik dan Perda terkait Pengelolaan Keu Daerah, Kabupaten Lebong, Tahun2020.
4. Tim Ahli Pendampingan Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bengkulu Tengah, Tahun 2020.
5. Tim Ahli Pendampingan Penyusunan Analisis Potensi PAD dan Peraturan Penerapannya, Kabupaten Lebong, Tahun 2020.
6. Tim Panitia Seleksi Jabatan Pratama Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan, Desember Tahun 2019.
7. Tim Ahli Uji Kompetensi Pejabat Pemda Rejang Lebong, Tahun 2018, dan Tahun 2017.
8. Tim Ahli Revisi RPJMD Pemerintah Daerah Kab Kepahiang Tahun 2018, dan Kabupaten Kaur, Tahun 2018.
9. Tim Ahli Penyusunan Sistem dan Prosedur Akuntansi, Pemda Kab. Kepahiang, Tahun 2018.
10. Tim Ahli Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Pemda Kab. Kepahiang, Tahun 2018.
11. Tim Ahli Manajemen Keuangan Desa, Pemda Kab Benteng, Tahun 2017.
12. Tim Ahli Evaluasi RPJMD Pemda Kabupaten Kaur, Tahun 2017.
13. Tim Ahli BLU Puskesmas, Pemda Kabupaten Kepahiyang, Tahun 2017.
14. Tim Ahli Manajemen Keuangan Daerah, Accrual. Pemkab Kepahiyang, Tahun 2016.
15. Tim Ahli Manajemen Keuangan Desa, dan Akrual, Pemda Kab. Kepahiyang, Tahun 2016.
16. Tim Ahli Penyusunan Perhitungan Penyusutan Aset, Pemda Kab. Kaur, Tahun 2014.
17. Tim Ahli Perhitungan Potensi PAD. Pemda Kab. Benteng, Tahun 2013.
18. Tim Ahli Penyusunan Analisa Standar Belanja, Pemda Provinsi Bengkulu dan Pemda Kab. Kaur, Tahun 2013.
DASAR HUKUM
UU NO 23 THN 2014

Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan,


pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pengawasan
dan pertanggungjawaban keuangan Daerah diatur
dengan peraturan pemerintah.
Penjelasan
Pasal 330
Penyusunan peraturan pemerintah diselaraskan
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai keuangan negara dan
perbendaharaan negara serta ketentuan
peraturan perundang-undangan terkait lainnya
PP

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2019 TENTANG


PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
UU 23/2014 UU 23/2014 &
Perubahannya
UU 17/2003
PP 12/2019 UU 1/2004
PENGANTI
PP Nomor 58/2005 UU 15/2004

Perda Kabupaten Kepahiang PP 71/2010


No. 06 Tahun 2021
Pengelolaan Keuangan Daerah
PERMENDAGRI PKD
Nomor 77/2020 PP 12/2019

Peraturan Bupati Kepahiang


PENGGANTI
Nomor 28 Tahun 2022
PP Nomor 58/2005
Sistem dan Prosedur PERMENDAGRI 13/2006
Pengelolaan Keuangan Daerah
Dasar Hukum Perbup Nomor 28 Tahun 2022
1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2) Undang-Undang Nomor 39 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan
Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu
3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara
4) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
6) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
7) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
8) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2020 tentang Pengukuran Indeks
Pengelolaan Keuangan Daerah
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
11) Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 06/2021 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
Sistematika Perda Pengelolaan Keuda Kab. Kepahiang
BAB I KETENTUAN UMUM (pasal 1-3)
BAB II PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (pasal 4-22)
BAB III ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (pasal 23-84)
BAB IV PENYUSUNAN RANCANGAN APBD (pasal 85-99)
BAB V PENETAPAN APBD (pasal 100-109)
BAB VI PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN (110-149)
BAB VII LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PERUBAHAN APBD
(pasal 150-171)
BAB VIII AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMDA (pasal 172-180)
BAB IX PENYUSUNAN RANCANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
APBD (pasal 181-183)
BAB X KEKAYAAN DAERAH DAN UTANG DAERAH (pasal 184-189)
BAB XI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (pasal 190-195)
BAB XII PENYELESAIAN KERUGIAN KEUANGAN DAERAH (pasal 196-197)
BAB XIII INFORMASI KEUANGAN DAERAH (pasal 198-199)
BAB XIV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (pasal 200-203)
BAB XV KETENTUAN PENUTUP (pasal 204-205)
Sistematika Perbup Kepahiang Nomor 28 Tahun 2022
Pengelolaan Keuangan Daerah
BAB I PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB II ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
BAB III PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
BAB IV PENETAPAN APBD
BAB V PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
BAB VI LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PERUBAHAN APBD
BAB VII AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMDA
BAB VIII PENYUSUNAN RANCANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
APBD
BAB IX KEKAYAAN DAERAH DAN UTANG DAERAH
BAB X BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
BAB XI PENYELESAIAN KERUGIAN KEUANGAN DAERAH
BAB XII INFORMASI KEUANGAN DAERAH
BAB XIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Penyusunan Perbup Sistem
dan Prosedur Pengelolaan Perbup ini Mencakup:
Keuda

1. Perencanaan dan Anggaran


Pilar Tata Pengelolaan 2. Pelaksanaan dan
Keuangan Daerah yang Baik: Penatausahaan
1. Transparansi 3. Pertanggungjawaban
2. Akuntabilitas Keuangan Daerah
3. Partisipasi
4. Tertib Administrasi
Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaa Pertgjwban Pemeriksaan
RPJMD Rancangan Penatausahaan
DPA-SKPD Pendapatan
• Bendahara penerimaan
RKPD wajib menyetor
penerimaannya ke rekening Disusun Sesuai SAP
kas umum daerah
Verifikasi selambat-lambatnya 1 hari
KUA PPAS kerja

DPA-SKPD Penatausahaan
Nota Belanja
Kesepakatan • Penerbitan SPM-UP, SPM-
GU, SPM-TU dan SPM-LS Laporan Keuangan
Pelaksanaan APBD oleh Kepala SKPD Pemerintah Daerah
Pedoman • Penerbitan SP2D oleh • LRA Laporan Keuangan
PPKD
Penyusunan Pendapatan • LPSAL diperiksa oleh BPK
RKA-SKPD • Neraca
Belanja Penatausahaan • LO
Pembiayaan • LPE
RKA-SKPD
Pembiayaan • Dilakukan oleh PPKD • Lap. Arus Kas
• CaLK
RAPBD Kekayaan dan
Kewajiban daerah
• Kas Umum
Evaluasi Raperda Laporan Realisasi • Piutang Raperda
APBD oleh • Investasi
Semester Pertama • Barang
Pertanggung-jawaban
Gubernur/ • Dana Cadangan APBD
Mendagri • Utang

Perubahan APBD Akuntansi


APBD Keuangan Daerah
Kriteria Pemberian Opini Laporan Keuangan oleh BPK

Kesesuaian dengan Standar Akuntansi


Pemerintahan

Kecukupan Pengungkapan (adequate disclosure)

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-


undangan

Efektivitas Sistem Pengendalian Intern


Pemerintah (SPIP)
BAB I
PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
A. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuda – Kepala Daerah/Bupati
B. Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah - Sekda
C. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) – Ka. SKPKD/PPKD/BUD
D. Kuasa BUD - Dapat Ditunjuk Lebih dari 1 Orang Kuasa BUD
E. Pengguna Anggaran (PA) – Kepala SKPD
F. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) – Sekr./Kabag/Kabid/Ka. UPTD/Cab Dinas
G. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) – Kasubbid/Kasie
H. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) – Ka. TU/Kasub Keu.
I. Pejabat Penatausahaan Keuangan Unit SKPD (PPK-Unit SKPD) – Kasie/JFU/Staf
J. Bendahara Penerimaan & Bendahara Pengeluaran – JFU/Staf
K. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) – Sekda, Bappeda, SKPKD, Dinas terkait
BAB II
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

A. Umum
B. Struktur APBD
C. Pendapatan Daerah
D. Belanja Daerah
E. Pembiayaan Daerah
F. Ketentuan Surplus dan Defisit
G. Ketentuan Silpa
Rencana Keuangan Tahunan
Anggaran Pendapatan dan
Daerah Yang Ditetapkan
Belanja Daerah (APBD)
Dengan Perda

Penerimaan Daerah:
AZAZ UMUM APBD
Rencana Penerimaan Daerah Yang Terukur
Secara Rasional Yang Dapat Dicapai Untuk 1. Disusun sesuai kebutuhan
Setiap Sumber Penerimaan Daerah Dan penyelenggaraan Urusan
Berdasarkan Pada Ketentuan PUU Pemerintahan daerah yang
Pengeluaran Daerah: menjadi kewenangan Daerah dan
kemampuan Pendapatan Daerah
Ø Rencana Pengeluaran Daerah Sesuai
Dengan Kepastian Tersedianya Dana 2. Mempedomani KUA dan PPAS
Atas Penerimaan Daerah Dalam Jumlah yang didasarkan pada RKPD
Yang Cukup; 3. Mempunyai fungsi Otorisasi,
Ø Memiliki Dasar Hukum Yang perencanaan, pengawasan, alokasi,
Melandasinya distribusi, dan stabilisasi.
STRUKTUR APBD APBD
PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN

PAD Belanja Operasi Penerimaan Pembiayaan


Ø Pajak Daerah Ø B. Pegawai Ø SiLPA
Ø Retribusi Daerah Ø B. Barang & Jasa Ø Pencairan dana cadangan
Ø Hasil Pengelolaan Kekayaan Ø Penj kekya daerah yang dipisahkan
Ø B. Bunga
Daerah yg Dipisahkan Ø Penerimaan kembali pinjaman
Ø B. Subsidi
Ø Penerimaan kembali pemberian
Ø Lain –lain PAD yang Sah Ø B. Hibah pinjaman
Pendapatan Transfer Ø B. Bantuan Sosial Ø Penerimaan Pembiayaan lainnya
Ø Transfer Pemerintah Pusat Sesuai PUU
Belanja Modal
Pengeluaran Pembiayaan
Ø Transfer Antar Daerah Belanja Tidak Terduga
Ø pembayaran cicilan pokok Utang
Lain2 PD Yang Sah Belanja Transfer Ø Penyertaan modal
Ø Hibah Ø B. Bagi Hasil Ø Pembentukan dana cadangan
Ø Dana Darurat Ø B. Bantuan Keuangan
Ø Lain-Lain Pendapatan Sesuai Ø Pemberian pinjaman
PUU Ø Pengeluaran Pembiayaan lainnya
sesuai PUU
BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Belanja
Belanja Operasi Belanja Modal
Terduga Transfer
Belanja
Belanja Tidak Belanja Bagi
Pegawai Belanja
Terduga Hasil
Belanja Barang Dan Modal
Jasa Belanja Bantuan
Keuangan
Belanja Bunga

Belanja Subsidi

Belanja Hibah

Belanja Bantuan
Sosial
PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Silpa;
Pembiayaan
Pencairan Dana Cadangan;
Daerah
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan;
Penerimaan Pinjaman Daerah;
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah;
Penerimaan Pembiayaan Lainnya Sesuai Dengan Ketentuan PUU
Pengeluaran Pembayaran Cicilan Pokok Utang Yang Jatuh Tempo;
Pembiayaan
Daerah Penyertaan Modal Daerah;
Pembentukan Dana Cadangan;
Pemberian Pinjaman Daerah; Dan/Atau
Pengeluaran Pembiayaan Lainnya Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
Pembiayaan Neto Merupakan Selisih Penerimaan Pembiayaan Terhadap Pengeluaran
Pembiayaan Digunakan Untuk Menutup Defisit Anggaran
BAB III
PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DAERAH

A. KUA dan PPAS


B. RKA-SKPD
C. Rancangan Perda APBD
D. Rancangan Perkada Penjabaran APBD
Jadwal Penyusunan & Penetapan APBD
No URAIAN WAKTU LAMA
1. Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPAS oleh Minggu II bulan Juli 4 minggu
Bupati kepada DPRD
2. Kesepakatan antara Bupati dan DPRD atas Rancangan Minggu II Bulan Agustus
KUA dan Rancangan PPAS
3. Penerbitan Surat Edaran Bupati perihal Pedoman Minggu II Bulan Agustus
Penyusunan RKA SKPD dan RKA-PPKD
4. Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD serta
penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD

5. Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang Paling lambat 60 hari kerja Paling lambat Minggu I Bulan
APBD kepada DPRD sebelum Pengambilan September bagi daerah yang
persetujuan bersama DPRD dan menerapkan 5 (lima) hari kerja per
Bupati minggu dan Paling lambat Minggu III

6. Persetujuan bersama DPRD dan Bupati Paling lambat 1 bulan sebelum Bulan September bagi daerah yang

dimulainya tahun anggaran menerapkan 6 (enam) hari kerja per

berkenaan minggu
Jadwal Penyusunan & Penetapan APBD

No URAIAN WAKTU LAMA


7. Menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan 3 hari kerja setelah persetujuan bersama
Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD kepada
Gubernur untuk dievaluasi

8. Hasil evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Paling lama 15 hari kerja setelah
Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD dan Rancangan Peraturan Bupati
tentang Penjabaran APBD diterima oleh
Gubernur

9. Penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD sesuai Paling lambat 7 hari kerja (sejak diterima
hasil evaluasi yang ditetapkan dengan keputusan pimpinan DPRD keputusan hasil evaluasi)
tentang penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD

10. Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Bupati Paling lambat akhir Desember (31
tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi Desember)
PEDOMAN
PENYUSUNAN APBD
YG DIKELUARKAN Disampaikan
OLEH MENDAGRI ke DPRD
paling lambat
Kebijakan Dasar Minggu Kedua
n
Penyusunan APBD
Menyusun
Rancangan KUA bulan Juli
Teknis Penyusunan Menyusun
n
APBD
& Rancangan PPAS
Rancangan KUA
n Hal Khusus Lainnya & Rancangan PPAS

dibahas bersama
RKA
Paling lambat
pedoman bagi Minggu ke-2
perangkat daerah dalam KUA & PPAS Nota Kesepakatan Agustus
menyusun RKA SKPD
KEBIJAKAN UMUM APBD (KUA) PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA (PPAS)
Dokumen Yang Memuat Kebijakan Program prioritas dan batas maksimal anggaran
Bidang Pendapatan, Belanja, Dan Pembiayaan yang diberikan kepada perangkat Daerah untuk
Serta Asumsi Yang Mendasarinya Untuk setiap Program dan Kegiatan sebagai acuan dalam
Periode 1 (Satu) Tahun penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD

memuat memuat
1. menentukan skala prioritas pembangunan daerah;
1. kondisi ekonomi makro daerah; 2. menentukan prioritas Program dan Kegiatan untuk
2. asumsi penyusunan APBD; masing-masing urusan yang disinkronkan dengan
3. kebijakan Pendapatan Daerah; prioritas dan program nasional yang tercantum
dalam rencana kerja Pemerintah Pusat setiap
4. kebijakan Belanja Daerah; tahun; dan
5. kebijakan Pembiayaan Daerah; 3. menyusun capaian Kinerja, Sasaran, dan
6. strategi pencapaian plafon anggaran sementara untuk masing-masing
Program dan Kegiatan
Dalam hal Bupati dan DPRD tidak menyepakati
bersama rancangan KUA dan rancangan PPAS, paling lama 6
(enam) minggu sejak rancangan KUA dan rancangan PPAS
disampaikan kepada DPRD, Bupati menyampaikan Rancangan
Perda tentang APBD kepada DPRD berdasarkan RKPD, rancangan
KUA, dan rancangan PPAS yang disusun Bupati, untuk dibahas dan
disetujui bersama antara Bupati dengan DPRD sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
PENYUSUNAN RKA-SKPD

KEPALA SKPD
KUA PPAS RKA SKPD

keadaan darurat termasuk belanja untuk keperluan mendesak


RKA Disusun Dengan Menggunakan Pendekatan:
1. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah dengan menyusun prakiraan maju
dengan menyusun Prakiraan maju berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk Program dan Kegiatan yang direncanakan dalam tahun
anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan.
2. Penganggaran Terpadu (Unified Budgeting)
dilakukan dengan memadukan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen RKA.
3. Anggaran Berbasis Kinerja/Prestasi Kerja
dilakukan dengan memperhatikan:
a. keterkaitan antara pendanaan dengan Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan;
b. Hasil dan manfaat yang diharapkan; dan
c. efisiensi dalam pencapaian Hasil dan Keluaran
Berpedoman Pada:
a. Indikator Kinerja, b. Tolak Ukur & Sasaran Kinerja, c. Standar Satuan Harga, d. Rencana Kebutuhan
BMD, e. SPM
Pengadaan O.Generik
INPUT /MASUKAN
Jumlah Dana
Sumberdaya (anggaran/dana, sumberdaya manusia, peralatan/teknologi, material)
Rp
Yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan
1.Ketaatan pd Hk
PROSES /Aturan
Upaya yang dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi keluaran 2.Rata-rata Waktu
Pengadaan
OUTPUT/KELUARAN
Sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan baik berupa fisik /non Jumlah Obat Generik
fisik Yang tersedia

OUTCOMES/HASIL
Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output/keluaran. Kualitas pengobatan
Hasil nyata yang diperoleh setelah adanya output/keluaran

BENEFIT/MANFAAT
Tingkat Kesembuhan
Manfaat yang diperoleh dari adanya indikator hasil
IMPACT/DAMPAK
Pengaruh yang ditimbulkan dari adanya manfaat yang diperoleh dari hasil dari suatu Tingkat Kesehatan Masy
Kegiatan. Sifatnya makro, regional 25
Penyiapan Rancangan PERDA Tentang APBD
§ Kesesuaian dengan KUA &
PPAS
§ Prakiraan maju yg telah
Program/Kegiatan disetujui TA sebelumnya
§ Dokumen perencanaan
lainnya

RKA-SKPD A Tidak § Capaian kinerja & indikator


kinerja
Setuju
§ Kelompok sasaran kegiatan
RKA-SKPD B § Standar Satuan Harga (SSH),
ASB & SPM

RKA-SKPD C PPKD Dibahas oleh § Sinkronisasi program dan


kegiatan antar SKPD
TAPD
RKA-SKPD D
Bupati DPRD
Setuju
RKA-SKPD ….
dst…. RAPERDA tentang
APBD (dan Lampirannya)
BAB IV
PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH

A. Penyampaian dan Pembahasan Rancangan APBD


B. Persetujuan Rancangan APBD
C. Evaluasi Rancangan APBD
D. Penetapan Perda APBD dan Perkada Penjabaran APBD
E. Penyusunan dan Penetapan Rancangan Perkada APBD dalam
hal Tidak Tercapai Persetujuan Bersama
PROSES PERDA APBD KABUPATEN DAN
PERATURAN BUPATI TTG PENJABARAN APBD
Membuat
RANPERBUP
Sebesar Pengesahan
RAPERDA Pagu APBD
APBD Tidak Setuju Gubernur
Tahun Lalu (30 Hari)
(15 hari)

Dibahas bersama
DPRD & Pemda
Penyempurnaan
(7 Hari)
Melewati
Setuju Batas waktu Tdk Sesuai
Evaluasi Dgn UU
Tdk
Penyampaian Disempurnakan
RAPERBUP
RAPERDA APBD
PENJABARAN APBD & RANPERBUP Hasil
PENJABARAN Evaluasi MDN Usul Ke MENKEU Untuk
(15 hari)
APBD Penundaan Dan/Atau
(3 hari) Pemotongn Dana Transfer Umum
Sesuai
Koordinasi Konsultasi dgn UU
Laporan kpd
Kemenkeu MDN
= Substansi Baru MDN
BAB V
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN

A. Kerangka Pengaturan
B. Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas Umum Daerah
C. Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas Transitoris
D. Penyiapan Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD)
E. Penyiapan Anggaran Kas Pemerintah Daerah
F. Surat Penyediaan Dana (SPD)
G. Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan
H. Pembukuan Bendahara Penerimaan
I. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
J. Rekonsiliasi Penerimaan
K. Penatausahaan Pembayaran Atas Kelebihan Pendapatan
BAB V
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN

L. Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja


M. Penetapan Besaran Uang Persediaan
N. Proses Pelimpahan Uang Persediaan
O. Permintaan Pembayaran
P. Perintah Membayar
Q. Perintah Pencairan Dana
R. Pembukuan Bendahara Pengeluaran
S. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
T. Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja yang Melampaui Tahun Anggaran
U. Belanja Wajib dan Mengikat
V. Sub Kegiatan yang Bersifat Tahun Jamak
W. Penatausahaan Penerimaan Pembiayaan
Z. Penatausahaan Pengeluaran Pembiayaan
SIKLUS PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
KEUANGAN DAERAH

LPJ
SP2D
APBD AKPD SPP
PEM-
BUKUA
SPM N
DPA SPD

KET:
1. DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran
2. AKPD : Anggaran Kas Pemerintah
Daerah
3. SPD : Surat Penyediaan Dana
5. SPP : Surat Permintaan Pembayaran
6. SPM : Surat Perintah Membayar
7. SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN

Semua Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Dianggarkan Dalam APBD Dan Dilakukan Melalui Rekening Kas
Umum Daerah Yang Dikelola Oleh BUD

Dalam Hal Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Sesuai Dengan Ketentuan PUU Tidak Dilakukan Melalui
RKUD, BUD Melakukan Pencatatan Dan Pengesahan Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Tersebut

PA/KPA, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran, Dan Orang Atau Badan Yang Menerima Atau
Menguasai Uang/Kekayaan Daerah Wajiib Menyelenggarakan Penatausahaan Sesuai Dengan PUU

Pejabat Yang Menandatangani Dan/Atau Mengesahkan Dokumen Yang Berkaitan Dengan Surat Bukti Yang
Menjadi Dasar Penerimaan Atau Pengeluaran Atas Pelaksanaan APBD Bertanggung Jawab Terhadap Kebenaran
Material Dan Akibat Yang Timbul Dari Penggunaan Surat Bukti Dimaksud

Penerimaan Perangkat Daerah Yang Merupakan Penerimaan Daerah Tidak Dapat Dipergunakan Langsung Untuk
Pengeluaran, Kecuali Ditentukan Lain Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan

Setiap Pejabat Dilarang Melakukan Tindakan Yang Berakibat Pengeluaran Atas Beban APBD Apabila
Anggaran Untuk Membiayai Pengeluaran Tersebut Tidak Tersedia Atau Tidak Cukup Tersedia

Kepala Daerah Dan Perangkat Daerah Dilarang Melakukan Pengeluaran Atas Beban APBD Untuk Tujuan Lain Dari
Yang Telah Ditetapkan Dalam APBD
PELAKSANAAN & PENATAUSAHAAN
No U raian Keterangan
1 Memberi persetujuan pengesahan DPA-SKPD SEKDA
2 Mengesahkan DPA-SKPD & Anggaran Kas PPKD
3 Menerbitkan SPD PPKD selaku BUD
4 Menerima & menyetor penerimaan SKPD Bendahara Penerimaan
5 Penyiapan dokumen SPP-LS PPTK
6 Pengajuan SPP-UP/GU/TU/LS Bendahara Pengeluaran

7 Pengajuan SPM-UP/GU/TU & SPM-LS Kepala SKPD


8 Menerbitkan SP2D Kuasa BUD
9 Pertanggungjawaban Dana (SPJ) Kepala SKPD
PENGESAHAN DPA-SKPD

Deskripsi Aktor Status

• Pemberitahuan penyusunan rancangan DPA-SKPD


PPKD
kepada Kepala SKPD

• Penyusunan rancangan DPA-SKPD dan penyampaian KA.


kepada PPKD SKPD

• Penyampaian rancangan DPA-SKPD kepada TAPD


PPKD
untuk diverifikasi

TAPD &
• Melakukan verifikasi rancangan DPA-SKPD secara
KA.
bersama dengan SKPD
SKPD

• Persetujuan rancangan DPA-SKPD setelah dilakukan


SEKDA
verifikasi

• Pengesahan DPA-SKPD dan penyerahan kepada


PPKD
masing-masing PA
PELAKSANAAN & PENATAUSAHAAN
KAS UMUM DAERAH
Rekening
Rekening Penempatan
Operasional
Dalam
Operasional SKPD* Uang Daerah**
pembukaan BUD*
RKUD, Bupati
menunjuk bank
umum yang
sehat sebagai Penerimaa Pengeluara Penerimaa Pengeluara
penempatan kas n n n n
daerah
Menerima setoran Membiayai sub Menampung Digunakan Investasi Jk. Pendek rendah
langsung penerimaan kegiatan sesuai penerimaan daerah untuk risiko bersifat on call/liquid atas
daerah yang tidak rencana yang menjadi pengelolaan kas menganggur dengan tempo
melalui bendahara pengeluaran yang kewenangan SKPD uang yang akan ≤12 bulan (Deposito, Obligasi,
penerimaan dan dibayarkan yang bersangkutan digunakan
RKUD SBI, SUN)
sebagai rekening langsung kepada sebagai belanja
bersaldo nihil pihak ketiga SKPD Investasi Jk. Pendek PEMDA
KETENTUAN:
* Rek. Ops Penerimaan dan Pengeluaran BUD dibuka pada Bank yang sama dengan Bank penempatan RKUD (Bankharus disetor ke RKUD per 31
Persepsi/BPD)
* Rek. Ops Penerimaan dan Pengeluaran SKPD dibuka pada Bank yang sama dengan Bank penempatan RKUD (Bank Persepsi/BPD) Desember
* Dalam hal penyaluran penerimaan mensyaratkan pada rek. Bank tertentu, BUD dapat membuka rek. Penerimaan untuk Ops. BUD dan rek.
Penerimaan SKPD pada
Bank dimaksud setelah mendapatkan persetujuan KDH
PENGESAHAN ANGGARAN KAS
PEMERINTAH DAERAH (AKPD)

Kuasa BUD
Kuasa BUD
Kepala SKPD menyusun AKPD
menyusun AKPD
menyampaikan berdasarkan hasil
berdasarkan hasil
RAK-SKPD kpd verfikasi RAK dan
Kepala SKPD Kuasa BUD verifikasi RAK PPKD selaku BUD
Kuasa BUD (paling menyampaikan
menyusun memverifikasi dan mengesahkan
lambat 3 (tiga) hari kepada PPKD
RAK RAK (paling menyampaikan AKPD (paling
setelah pengesahan selaku BUD
berdasarkan lambat 2 (dua) kepada PPKD lambat 1 (satu)
DPA-SKPD)
jadwal dalam hari sejak selaku BUD hari setelah
DPA-SKPD diterimanya RAK) dokumen diterima)
KETENTUAN:
1. Anggaran Kas Pemda wajib ditentukan terlebih dahulu sebelum penerbitan SPD
2. Anggaran Kas Pemda disusun oleh BUD berdasarkan sinkronisasi antara Rencana Penerimaan Daerah dan Rencana Pengeluaran
Daerah
3. Dalam hal terdapat selisih kurang/lebih anggaran kas sebelumnya dapat dilakukan perubahan atau penyesuaian selisih tersebut pada
Anggaran Kas
Mengharmonisasikan keadaan kas daerah dengan
DPA-SKPD, SPD, SPP dan SPM yang akan diajukan

Mengatur likuiditas keuangan Pemda untuk mendanai


pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana
penarikan dana yang tercantum dalam DPA-SKPD
Penting nya
Anggaran Kas
Membantu perencanaan dan pengendalian kas daerah

Menjamin adanya kelancaran pelaksanaan anggaran


PENGESAHAN
SURAT PENYEDIAAN DANA (SPD)

Landasan
SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana
sebagai dasar penerbitan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) atas pelaksanaan APBD

Dasar Pertimbangan
Dalam rangka manajemen kas, PPKD menerbitkan
SPD dengan pertimbangan:

Rp

Penjadwalan pembayaran
Anggaran Kas Daerah Ketersediaan Dana di yang tercantum dalam
Pemda Rek. Kasda DPA-SKPD
KEBIJAKAN PENERBITAN SPD

Aturan Aturan
Disesuaikan dengan
0 0 BUD dapat menerbitkan SPD
kebutuhan SKPD periode 1 2 untuk pembayaran
tertentu yang ditetapkan pengeluaran kebutuhan
dalam Anggaran Kas tanggap darurat becana,
Pemda. konflik sosial dan/atau force
majeure bersumber dari DPA-
SKPD melalui perubahan SPD
Aturan 0 0
periode berjalan.
Aturan
SPD dapat diubah apabila:
• Ketersediaan dana tidak sesuai
3 4 Penerbitan SPD memuat
dengan perkiraan penerimaan informasi, aliran data, serta
kas. penggunaan dan penyajian
• Perubahan akibat adanya dokumen yang dilakukan
pengeluaran kebutuhan darurat. secara elektronik.
• Perubahan atas dasar
permintaan pembayaran
berikutnya.
KEBIJAKAN PENCATATAN DAN PEMBUKUAN
PENERIMAAN DAERAH

Dalam penatausahaan keuangan daerah, Bendahara wajib melakukan pencatatan


dan pembukuan pada BKU dan Buku Pembantu:

Buku Bendahara Dokumen Pencatatan

Laporan Penerimaan dan Tanda Bukti Penerimaan.


Penyetoran
Register STS. Surat Tanda Setoran.

Buku Kas Umum. Nota Kredit Bank.

Bukti Transaksi yang sah


Buku Kas Tunai.
yang dipersamakan dengan
yang diatas.
Buku Bank.
PENYIAPAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA PENERIMAAN SKPD

LPJ BENDAHARA
PENERIMAAN

LPJ LPJ
ADMI FUNG
NISTR SIONA
ATIF L
KEPA KEPA
DA PA DA
PPKD
KEBIJAKAN MEKANISME PEMBAYARAN

SPP/SPM/SP2D

Uang Persediaan (UP) Langsung (LS)


Ganti Uang Tambahan Uang
Besaran UP ditentukan Diajukan untuk pembayaran
berdasarakan Keputusan Bupati Persediaan (GU) Persediaan (TU) langsung kepada pihak ketiga
seperti:
Besaran UP merupakan besaran Diajukan untuk mengisi Diajukan untuk mendanai sub
belanja yang direncanakan, kembali UP kegiatan yang bersifat mendesak
tidak menggunakan mekanisme LS-Gaji dan Tunjangan
Besaran GU disesuaikan
TU & LS
dengan Presentase batas Batas jumlah pengajuan TU harus
LS-Pengadaaan barang
Besaran UP dapat dihitung minimal realisasi penggunaan persetujuan PPKD
dan jasa kepada pihak
berdasarkan proporsi tertentu UP yang ditetapkan oleh
ketiga
dari keseluruhan anggaran daerah, sebagai contoh: Pertanggungjawaban penggunaan TU
belanja yang ditetapkan pada minimal 75% dan penyetoran sisa TU maksimal 1 LS-Pihak ketiga lainnya
DPA-SKPD (satu) bulan sejak tanggal SP2D-TU yang ditetapkan oleh
terbit. Ketentuan batas ini undang-undang
dikecualikan untuk:
a.Kegiatan yang pelaksanaan
melebihi 1 (satu) bulan; dan/atau
b.Kegiatan mengalami perubahan
jadwal akibat peristiwa diluar
kendali PA/KPA
KEBIJAKAN PENERBITAN SPP

SPP

Uang Persediaan
Ganti Uang Persediaan Tambahan Uang Langsung (SPP-LS)
(SPP-UP)
(SPP-GU) Persediaan (SPP-TU)
Disiapkan dan diajukan oleh
Disiapkan dan diajukan oleh BP Disiapkan dan diajukan oleh
Disiapkan dan diajukan oleh BP BP/BPP kepada PA/KPA
kepada PA melalui PPK-SKPD. BP/BPP kepada PA/KPA melalui
kepada PA melalui PPK-SKPD melalui PPK-SKPD/PPK Unit
PPK-SKPD/PPK Unit SKPD SKPD.
berdasarkan LPJ Penggunaan UP
berdasarkan rincian belanja yang Lampiran SPP-LS terdiri
Dilakukan sekali dalam setahun. yang sudah disahkan PA.
disampaikan oleh PPTK yang atas:
Lampiran SPP-GU terdiri atas: telah mendapat persetujuan A. Ringkasan SPP-LS;
A. Ringkasan SPP-GU; PPKD. B. Draft Surat
B. Draft Surat Pernyataan Lampiran SPP-TU terdiri atas:
Diajukan setiap awal tahun. Pernyataan
Tanggung A. Ringkasan SPP-TU;
Lampiran SPP-UP terdiri atas: Tanggung Jawab
Jawab Mutlak PA B. Draft Surat Pernyataan
A. SK Bupati mengenai besaran Mutlak
C. Rincian belanja yang diajukan Tanggung
UP; PA/KPA.
penggantiannya s.d. sub Jawab Mutlak PA/KPA
B. Draft Surat Pernyataan C. Rincian belanja yang
rincian C. Rincian belanja yang diajukan
Tanggung diajukan pembayaran
objek belanja; dan pembayaran melalui TU s.d.
Jawab Mutlak PA s.d.
D. LPJ penggunaan UP yang sub sub rincian objek
telah rincian obyek belanja belanja
disahkan PA
KEBIJAKAN PENERBITAN SPM
SPM
Uang Persediaan
Langsung (SPM-LS)
(SPM-UP) Ganti Uang Tambahan Uang
Persediaan (SPM-GU) Persediaan (SPM-TU)
Berdasarkan SPP-UP yang Berdasarkan SPP-LS yang
disampaikan BP, PPK-SKPD Berdasarkan SPP-TU yang disampaikan BP/BPP, PPK-
Berdasarkan SPP-GU yang
melakukan verifikasi dan disampaikan BP/BPP, PPK- SKPD/PPK Unit SKPD
disampaikan BP, PPK-SKPD
menyiapkan draft SPM-UP SKPD/PPK Unit SKPD melakukan verifikasi dan
melakukan verifikasi dan
untuk ditanda tangani PA. melakukan verifikasi dan menyiapkan draft SPM-LS
menyiapkan draft SPM-GU
menyiapkan draft SPM-TU untuk ditanda tangani PA/KPA.
untuk ditanda tangani PA.
untuk ditanda tangani
PA PA/KPA.
menandatangani/menerbitkan PA PA/KPA menandatangani/
SPM-UP paling lambat 2 (dua) menandatangani/menerbitkan PA/KPA menandatangani/ menerbitkan SPM-LS paling
hari sejak SPP-UP diterima. SPM-GU paling lambat 2 menerbitkan SPM-TU paling lambat 2 (dua) hari sejak SPP-
(dua) hari sejak SPP-GU lambat 2 (dua) hari sejak LS diterima.
diterima. SPP-TU diterima.
SPM-UP disampaikan kepada SPM-LS disampaikan kepada
SPM-GU disampaikan Kuasa BUD untuk penerbitan
Kuasa BUD untuk penerbitan
kepada Kuasa BUD untuk SPM-TU disampaikan kepada SP2D, dengan melampirkan:
SP2D, dengan melampirkan:
penerbitan SP2D, dengan Kuasa BUD untuk penerbitan A. Surat Pernyataan
A. Surat Pernyataan
melampirkan: SP2D, dengan melampirkan: Tanggung
Tanggung
A. Surat Pernyataan A. Surat Pernyataan Jawab Mutlak PA/KPA;
Jawab Mutlak PA; dan
Tanggung Tanggung Jawab Mutlak dan
B. Surat Pernyataan Verifikasi
Jawab Mutlak PA; dan PA/KPA; dan B. Surat Pernyataan Verifikasi
PPK-SKPD.
B. Surat Pernyataan B. Surat Pernyataan Verifikasi PPK-SKPD/PPK-Unit
Verifikasi PPK-SKPD/PPK-Unit SKPD SKPD
PPK-SKPD.
KEBIJAKAN PENERBITAN SP2D

GOAL 2 SYARAT WAJIB


Kuasa BUD menerbitkan SP2D-
UP/GU/TU/LS berdasarkan SPM-
1
Penerbitan SP2D-
UP/GU/TU/LS yang disampaikan UP/GU/TU/LS paling lama 2
oleh PA/KPA, yang disertai dengan hari sejak SPM-
informasi mengenai jenis-jenis kas
UP/GU/TU/LS diterima.
SYARAT WAJIB
transitoris (potongan-potongan atas
belanja terkait)

GOAL 1 2
SP2D-UP/GU/TU/LS tidak
diterbitkan apabila tidak
Kuasa BUD berkewajiban: dilengkapi SPTJM PA/KPA,
• Meneliti kelengkapan Surat Pernyataan Verifikasi
SPM-UP/GU/TU/LS. PPK-SKPD/PPK Unit SKPD
• Menguji kebenaran dan pengeluaran melampaui
perhitungan tagihan atas
beban APBD. SYARAT WAJIB
pagu.

• Menguji ketersediaan
dana kegiatan. 3uasa BUD mengembalikan
K
SP2D-UP/GU/TU/LS yang
• Memerintahkan
tidak diterbitkan paling
pencairan dana.
lambat 1 hari setelah
diterimanya SPM-
UP/GU/TU/LS.
SP2D
1. Dapat Dicairkan pada Bank yang telah Ditunjuk
2. Bukan Alat Pembayaran
3. Dapat Diterbitkan, Jika:
a. Pengeluaran yang diminta tidak melampaui pagu
anggaran yang tersedia; dan/atau
b. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan
4. Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak Diterima SPM
5. Penolakan/Dikembalikan paling lambat 1 hari sejak Diterima
SPM
PROSES PENCAIRAN & PEMBAYARAN LS

PEJABAT PENGGUNA
ANGGARAN/KUASA KUASA
BUD

PPK-SKPD

BENDAHARA BANK
PENGELUARAN
(SPP-LS)

FIHAK
PPTK
(menyiapkan dokumen) III
PROSES PENCAIRAN & PEMBAYARAN
UP/GU/TU
PEJABAT PENGGUNA
ANGGARAN/KUASA KUASA
BUD

PPK-SKPD

BENDAHARA
PENGELUARAN BANK
KEBIJAKAN PENCATATAN DAN PEMBUKUAN
Dalam penatausahaan keuangan daerah, Bendahara wajib melakukan pencatatan
dan pembukuan pada BKU dan Buku Pembantu:

Sumber Data
Buku Bendahara
Pencatatan

Buku Kas Umum. Bukti Transaksi.

Buku Pembantu Bank. SPP UP/GU/TU/LS.


Buku Pembantu Kas
SPM UP/GU/TU/LS.
Tunai.
Buku Pembantu Pajak. SP2D.
Dokumen Pendukung
Buku Pembantu Panjar.
Lainnya.
Buku Pembantu per Sub
Rincian Objek Belanja.
BAB VI
LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PERUBAHAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

A. Laporan Realisasi Semester Pertama APBD


B. Prasyarat Perubahan APBD
C. Perubahan KUA dan Perubahan PPAS
D. Pergeseran Anggaran
E. Penggunaan Silpa Tahun Sebelumnya
F. Pendanaan Keadaan Darurat
G. Pendanaan Keadaan Luar Biasa
H. Penyusunan Perubahan APBD
I. Penetapan Perubahan APBD
J. Persetujuan Rancangan Perda Perubahan APBD
K. Evaluasi Rancangan Perda Perubahan APBD dan Rancangan Perkada Penjabaran
APBD
Laporan Realisasi Semester Pertama APBD

Pemerintah Daerah menyusun laporan realisasi semester


pertama APBD dan prognosis untuk 6 (enam) bulan
berikutnya, disampaikan kepada DPRD paling lambat
pada akhir bulan Juli tahun anggaran berkenaan

DASAR

Perubahan APBD
P 1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA.
T
E 2. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan
J pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar
R kegiatan, dan antar jenis belanja.
A I
J 3. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun
K
P A sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan.
A
D 4. Keadaan darurat.
B I 5. Keadaan luar biasa.

D
I PERKEMBANGAN YANG TIDAK SESUAI
DENGAN ASUMSI KUA
Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA

.
Formulasi
dalam rancangan perubahan KUA serta perubahan PPAS berdasarkan perubahan RKPD

Rancangan Perubahan PPAS


II

§ Pergeseran anggaran antar unit orgganisasi, antar kegiatan, dan antar


jenis belanja serta pergeseran antar obyek belanja dalam jenis belanja
dan antar rincian obyek belanja diformulasikan dalam Perubahan DPA-
SKPD.

§ Pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar


jenis belanja dilakukan melalui perubahan Perda tentang APBD.

§ Pergeseran antar rincian obyek belanja dalam obyek belanja berkenaan,


dilakukan melalui perubahan Perbup tentang Penjabaran APBD.
III

Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya


Dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Peng gunaan SiLPA tahun sebelumnya untuk pendanaan


pengeluaran diformulasikan terlebih dahulu dalam Perubahan
DPA SKPD dan/atau RKA SKPD
IV PENDANAAN KEADAAN DARURAT

Dalam keadaan darurat termasuk keperluan mendesak , Pemda


dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya,
yang selanjutnya ditampung dalam rancangan perubahan APBD.

Dalam hal pengeluaran untuk mendanai keadaan darurat termasuk


keperluan mendesak dilakukan setelah perubahan APBD atau dalam
hal Pemerintah Daerah tidak melakukan perubahan APBD maka
pengeluaran tersebut disampaikan dalam laporan realisasi anggaran.
V PENDANAAN KEADAAN LUAR BIASA
• Keadaan luar biasa merupakan keadaan yang menyebabkan
estimasi penerimaan dan/atau pengeluaran mengalami kenaikan
atau penurunan lebih besar dari 50%.
Estimasi penerimaan mengalami kenaikan lebih dari 50% untuk :
§ menambah kegiatan baru  dituangkan dalam RKA-SKPD
§ menjadwalkan ulang/meningkatkan capaian target kinerja program
dan kegiatan dalam tahun anggaran berjalan  dituangkan dalam
DPPA-SKPD

Estimasi penerimaan mengalami penurunan lebih dari 50% dilakukan :


Jadwal Perubahan APBD
NO URAIAN WAKTU KETERANGAN
1. Penyampaian Rancangan Perubahan KUA dan Minggu pertama bulan Agustus
Rancangan PPAS kepada DPRD
2. Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS antara Minggu kedua bulan Agustus 7 hari
Kepala Daerah dan DPRD
3. Pedoman Penyusunan RKA-SKPD Perubahan APBD

4. Penyampaian Raperda Perubahan APBD berserta Minggu kedua bulan September


lampiran kepada DPRD
5. Persetujuan DPRD terhadap Raperda Perubahan 3 bulan sebelum tahun anggaran Akhir bulan
APBD berakhir September
6. Penyampaian kepada Menteri Dalam 3 hari kerja
Negeri/Gubernur untuk dievaluasi
7. Keputusan Menteri Dalam Negeri/Gubernur 15 hari kerja
tentang hasil evaluasi
8. Penyempurnaan perda sesuai hasil evaluasi apabila 7 hari kerja
dianggap bertentangan dgn kepentingan umum
dan peraturan yang lebih tinggi
BAB VII
AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH

A. Akuntansi Pemerintah Daerah


B. Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Daerah

DILAKSANAKAN OLEH ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN


KEBIJAKAN AKUNTANSI &
PELAPORAN KEUANGAN DAERAH

Berpedoman
pada:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019


3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun
2013
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun
2019
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun
2020
KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah
Kebijakan Akuntansi Kebijakan
Pelaporan Keuangan Akuntansi Akun
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
pada Pemerintahan
pada SKPD
Daerah
Definisi
LRA
LRA
Laporan Perubahan Pengakuan
SAL
Neraca
Neraca Pengukuran

Laporan Operasional
Laporan Operasional Penilaian
Laporan Perubahan
Laporan Perubahan Ekuitas
Ekuitas Pengungkapan
Catatan Atas
Laporan Arus Kas Laporan Keuangan

KETENTUAN:
Catatan Atas Kebijakan akuntansi pemerintah daerah ditetapkan dengan Peraturan Bupati dengan berpedoman PP
Laporan Keuangan
Nomor 71/2010, Permendagri Nomor 90/2019 dan Permendagri Nomor 77/2020
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)

• SAPD sebagaimana memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi dalam melakukan
identifikasi transaksi, pencatatan pada jurnal, posting kedalam buku besar,
penyusunan neraca saldo, dan penyajian laporan keuangan.
• Penyajian laporan keuangan paling sedikit meliputi:

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

3. Neraca;

4. Laporan Operasional;

5. Laporan Arus Kas;

6. Laporan Perubahan Ekuitas; dan

7. Catatan atas Laporan Keuangan.


• Meliputi sistem akuntansi SKPKD dan sistem akuntansi SKPD.
BAGAN AKUN STANDAR (BAS) DAERAH
Bagan Akun Standar (BAS) Daerah merupakan
pedoman bagi pemerintah daerah dalam
melakukan kodefikasi akun yang menggambarkan
struktur laporan keuangan secara lengkap.

BAS Daerah diatur dalam PP No. 12 Tahun


2019, Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 dan
Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020

Akun 4 : Akun 7 :
Akun 1 : Aset
Pendapatan LRA Pendapatan LO

Akun 2 : Akun 8 :
Akun 5 : Belanja
Kewajiban Beban

Akun 6 :
Akun 3 : Ekuitas
Pembiayaan
BAB VIII
PENYUSUNAN RANCANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
 

A. Penyusunan dan Pembahasan Rancangan Perda


Pertanggungajwaban Pelaksanaan APBD.
B. Evaluasi Rancangan Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan
ABPD dan Peraturan Bupati Tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten
ALUR PELAPORAN KEUANGAN PEMDA

APIP
PALING LAMBAT 2 PALING LAMBAT 3
BULAN BULAN Reviu
SETELAH TA LAPORAN SETELAH TA
LAPORAN BERAKHIR KEUANGAN BERAKHIR
PEMERINTAH BUPATI
KEUANGAN SKPD
DAERAH PEMDA
TANGGAPAN/
REKOMENDASI
BUPATI
PALING LAMBAT 2 BULAN
BPK
SETELAH LK DITERIMA
PROSES EVALUASI PERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
APBD KABUPATEN DAN PERATURAN BUPATI TTG PENJABARAN
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD KABUPATEN

Membuat
RAPERDA Tidak Setuju RANPERGUB Pengesahan
APBD Sebesar MDN
7 hari (15 Hari)
Dibahas bersama
DPRD & Pemda
paling lama 1 bulan
Penyempurnaan
(7 Hari)
Melewati
Setuju Batas waktu Tdk Sesuai
Evaluasi Dgn UU
Tdk
Penyampaian Disempurnakan
RAPERGUB
PENJABARAN APBD RAPERDA APBD Hasil
& RANPERGUB Evaluasi MDN Usul Ke MENKEU Untuk
(15 hari)
PENJABARAN Penundaan Dan/Atau
APBD Pemotngan Dana Transfer Umum
(3 hari) Sesuai
dgn UU

= Substansi Baru
KEBIJAKAN PENYUSUNAN & PENETAPAN
RAPERDA/RAPERKADA
PERTANGGUNGJAWABAN
RAPERDA PELAKSANAAN APBD
RAPERKADA
1. Dalam hal Bupati dan DPRD tidak mengambil
1. Bupati menyampaikan RAPERDA tentang
keputusan bersama atas RAPERDA tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan dokumen
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, Bupati
pendukung kepada DPRD (Paling lambat 6 bulan setelah
menyusun RAPERKADA tentang
tahun anggaran berakhir)
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
2. Bupati dan DPRD melakukan pembahasan RAPERDA
2. Bupati menyampaikan RAPERKADA dan dokumen
dan menandatangani persetujuan Bersama antara
pendukung kepada Menteri/Gubernur paling lambat
Kepala Daerah dan DRPD
3. Persetujuan bersama RAPERDA dilakukan paling lambat
7 hari terhitung sejak DPRD tidak mengambil
7 bulan sebelum tahun anggaran berakhir keputusan bersama dengan Bupati
4. Atas dasar persetujuan bersama KDH menyiapkan 3. Dalam hal batas waktu 15 hari, Menteri/Gubernur

RAPERKADA tentang Penjabaran Pertanggungjawaban tidak mengesahkan RAPERKADA, Bupati


Pelaksanaan APBD menetapkan RAPERKADA tersebut menjadi
5. RAPERDA dan RAPERKADA disampaikan kepada PERKADA
Provinsi paling lambat 3 hari, untuk dievaluasi, sebelum 4. Bupati menetapkan RAPERKADA menjadi
ditetapkan oleh Bupati PERKADA
KETENTUAN:
1. Pengesahan RAPERKADA tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dilakukan berdasarkan Berita Acara
Pengesahan.
2. Tata cara pengesahan RAPERKADA tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD diatur lebih lanjut dalam
BAB IX
KEKAYAAN DAERAH DAN UTANG DAERAH
 
Pengelolaan Piutang Daerah
1. Setiap pejabat yang diberi kuasa untuk mengelola pendapatan, belanja, dan kekayaan daerah
wajib mengusahakan agar setiap Piutang Daerah diselesaikan seluruhnya dengan tepat waktu.
2. Pemerintah Daerah mempunyai hak mendahului atas piutang jenis tertentu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Piutang Daerah yang tidak dapat diselesaikan seluruhnya dan tepat waktu, diselesaikan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Penyelesaian Piutang Daerah yang mengakibatkan masalah perdata dapat dilakukan melalui
perdamaian, kecuali mengenai Piutang Daerah yang cara penyelesaiannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

Piutang Daerah dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat dari pembukuan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
penghapusan piutang negara dan Daerah, kecuali mengenai Piutang Daerah yang cara
penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pengelolaan Investasi Daerah

Pemerintah Daerah dapat melakukan investasi dalam rangka memperoleh manfaat ekonomi, sosial,
dan/atau manfaat lainnya

Pengelolaan Barang Milik Daerah


Pengelolaan BMD meliputi rangkaian Kegiatan pengelolaan BMD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan

Pengelolaan Utang Daerah dan Pinjaman Daerah

1. Kepala Daerah dapat melakukan pengelolaan Utang dan melakukan pinjaman daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Biaya yang timbul akibat pengelolaan Utang dan Pinjaman Daerah dibebankan pada APBD
BAB X
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
 
BADAN LAYANAN UMUM DAERAHPEJABAT
(BLUD)
PENGELOLA
BUPATI BLUD
PEMERINTAH MENETAPKAN
BERTANGGUNG
DAERAH PERBUP TENTANG
KEBIJAKAN JAWAB ATAS
MEMBENTUK
FLEKSIBILITAS PELAKSANAAN
BLUD
BLUD KEBIJAKAN
FLEKSIBILITAS
BLUD
PEMBINAAN
KEUANGAN
BLUD LAPORAN BLUD
DILAKUKAN KEUANGAN MENYUSUN
OLEH PPKD DAN BLUD DISUSUN RENCANA
PEMBINAAN KETENTUAN
BERDASARKAN
LEBIH LANJUT BISNIS DAN
TEKNIS BLUD SAP BLUD ANGGARAN
MENGENAI
DILAKUKAN
SELURUH
DIATUR DALAM
PENDAPATAN
OLEH KEPALA PERATURAN
BLUD DAPAT
SKPD MENTERI SETELAH
DIGUNAKAN
MEMPEROLEH
LANGSUNG UNTUK
PERTIMBANGAN
MEMBIAYAI
MENTERI YANG
BELANJA BLUD
MENYELENGGARA
BAB XI
PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH
 
PENYELESAIAN KERUGIAN KEUANGAN DAERAH

SETIAP BENDAHARA,
PEGAWAI ASN
BUKAN BENDAHARA,
SETIAP KERUGIAN ATAU PEJABAT LAIN
YANG KARENA TATA CARA
KEUANGAN DAERAH
YANG DISEBABKAN PERBUATANNYA PENGGANTIAN
OLEH TINDAKAN MELANGGAR HUKUM KERUGIAN
MELANGGAR HUKUM ATAU MELALAIKAN DAERAH SESUAI
ATAU KELALAIAN KEWAJIBANNYA, DENGAN
SESEORANG WAJIB BAIK LANGSUNG KETENTUAN
SEGERA ATAU TIDAK PERATURAN
DISELESAIKAN LANGSUNG PERUNDANG-
SESUAI DENGAN MERUGIKAN
KETENTUAN PUU UNDANGAN
DAERAH WAJIB
MENGGANTI
KERUGIAN
DIMAKSUD
BAB XII
INFORMASI KEUANGAN DAERAH
 
INFORMASI KEUANGAN DAERAH

1. Pemda wajib menyediakan informasi keuangan daerah dan diumumkan kepada masyarakat;
2. Informasi keuangan daerah paling sedikit memuat informasi penganggaran, pelaksanaan anggaran,
dan laporan keuangan;
INFORMASI MEMBANTU MEMBANTU MEMBANTU MENYEDIAKAN
KEUANGAN BUPATI DALAM BUPATI DALAM BUPATI DALAM STATISTIK
DAERAH MENYUSUN AD MERUMUSKAN MELAKUKAN KEUANGAN
DIGUNAKAN DAN LAPORAN KEBIJAKAN EVALUASI PEMERINTAH
PENGE KEUDA KEUDA KINERJA KEUDA DAERAH;
UNTUK:

MELAKUKAN MENDUKUNG
EVALUASI MENDUKUNG KETERBUKAAN
PENGELOLAA PENYELENGGA INFORMASI
N KEUANGAN RAAN SIKD KEPADA
DAERAH MASYARAKAT
Informasi keuangan daerah Bupati yang tidak
harus mudah diakses oleh mengumumkan informasi
masyarakat dan wajib keuangan daerah dikenai
disampaikan kepada Menteri sanksi administratif sesuai
Dalam Negeri dan Menteri dengan ketentuan peraturan
Keuangan perundang-undangan
SPBE DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

● Pemerintah Daerah wajib menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di


bidang Pengelolaan Keuangan Daerah secara terintegrasi paling sedikit meliputi:

1 Penyusunan Program dan Kegiatan dari rencana kerja Pemerintah Daerah;

2 Penyusunan rencana kerja SKPD;

3 Penyusunan anggaran;

4 Pengelolaan Pendapatan Daerah;

5 Pelaksanaan dan penatausahaan Keuangan Daerah;

6 Akuntansi dan pelaporan; dan

7 Pengadaan barang dan jasa.

● Penerapan SPBE dapat dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kondisi


dan/atau kapasitas Pemerintah Daerah paling lambat 3 (tiga) tahun setelah
dikeluarkannya peraturan ini
KONSOLIDASI STATISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMDA

1. Laporan konsolidasi disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Menteri yang
ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan.
2. Pemerintah Daerah melakukan Penyusunan Laporan Statistik Keuangan
Pemerintah Daerah berdasarkan Bagan Akun Standar (BAS) Statistik Keuangan
Pemerintah, yang terdiri atas:
a) Laporan Operasional (Statement of Operations);
b) Laporan Arus Ekonomi lainnya (Statement of Other Economic Flows);
c) Neraca (Balance Sheet);
d) Laporan Sumber dan Penggunaan Kas; dan
e) Indikator Fiskal dalam Kerangka Statistik Keuangan Pemerintah Daerah.
Bupati
Melakukan

Pengawasan
Pembinaan
Pengelolaan Keuda:
Pengelolaan Keuda:
dalam bentuk audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
dalam bentuk fasilitasi, konsultansi,
bimbingan teknis, dan bentuk pengawasan
pendidikan dan pelatihan, serta penelitian
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
dan pengembangan
perundang undangan

Untuk mencapai Pengelolaan Keuangan Daerah yang ekonomis, efektif, efisien,


transparan, dan akuntabel, Kepala Daerah wajib melakukan pengendalian internal
atas pelaksanaan Kegiatan Pemerintahan Daerah.
S U M A T E R A
K A L IM A N T A N

IR IA N J A Y A

J A V A

82

Anda mungkin juga menyukai