Anda di halaman 1dari 21

Analisis Standar

Belanja

PPKED – FEB UNHAS


Latar Belakang
• Kualitas kebijakan daerah sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan anggaran daerah. Banyak
permasalahan pada tahap perencanaan anggaran yang harus dipecahkan dalam rangka perbaikan
kualitas perencanaan anggaran daerah.
• Salah satu masalah umum yang mempengaruhi kualitas perencanaan anggaran adalah anggaran
(usulan) belanja cenderung ditetapkan lebih tinggi dari yang seharusnya sedangkan beban kerja
Sub Kegiatan cenderung ditetapkan relatif kurang jelas, kualitatif dan atau terlalu rendah.
• Kecenderungan penggelembungan anggaran belanja ini akan berakibat pada rendahnya tingkat
efisiensi dan efektifitas pencapaian target kinerja belanja. Rendahnya tingkat efisiensi dan efektifitas
tentunya akan berpengaruh pada capaian kinerja Sub Kegiatan yang bersangkutan.
• Solusi atas permasalahan tersebut adalah tersusunya analisis standar belanja,
Dasar Hukum

• UU 23 Tahun 2014 Pasal 298 Ayat 3


• Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 pada pasal
51 ayat (1) dan ayat (5).
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 tahun
2020 pasal 5 ayat (e)
Posisi dan Urgensi dari Analisis Standar
Belanja
• Tahap Perencanaan ASB dapat digunakan pada saat perencanaan keuangan daerah. ASB dapat dipergunakan pada saat
musrenbang, rencana jangka panjang (renja), dan pada saat penentuan prioritas. Pada tahap-tahap tersebut ASB digunakan
untuk menentukan pagu indikatif dari Sub Kegiatan-Sub Kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat.
• Tahap Penganggaran ASB digunakan pada saat proses perencanaan anggaran. ASB merupakan pendekatan yang digunakan
oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk mengevaluasi usulan program, Sub Kegiatan, dan anggaran setiap satuan kerja
dengan cara menganalisis beban kerja dan biaya dari usulan program atau Sub Kegiatan yang bersangkutan. ASB digunakan
pada saat mengkuantitatifkan program dan Sub Kegiatan setiap SKPD menjadi RKA-SKPD. RKA-SKPD berisi rencana
program dan Sub Kegiatan yang akan dilaksanakan beserta usulan anggaran yang akan digunakan. Untuk mengetahui beban
kerja dan beban biaya yang optimal dari setiap usulan program atau Sub Kegiatan yang diusulkan, langkah yang dilakukan
adalah dengan menggunakan formula perhitungan ASB yang terdapat pada masing-masing jenis ASB.
• Tahap Pengawasan/Pemeriksaan . Pada tahap pengawasan/pemeriksaan, pengawas/pemeriksa dapat menggunakan ASB
untuk menentukan batasan mengenai pemborosan /kerugian negara. Apabila penganggaran belanja melebihi ASB maka
disebut pemborosan.
ANGGARAN BERBASIS
KINERJA (ABK)
Mensyaratkan :
Tujuan ASB
• Alat Pengendali Besaran Beban Kerja Dan Besaran Belanja Suatu
Kegiatan
• Informasi untuk Efisiensi Belanja
• Informasi untuk Efektivitas Program Dan Kegiatan
Manfaat ASB
• Bagi SKPD: Sebagai Acuan Dalam Menyusun Anggaran khususnya dalam
Menguraikan kebutuhan belanjanya pada RKA-SKPD
• Bagi TAPD: Sebagai Instrumen Analisis Kewajaran Beban Kerja dan
Kewajaran Belanja dari masing-masing usulan anggaran SKPD
KONDISI
 Setiap tahun Perangkat Daerah menganggarkan kegiatan
pengembangan SDM.
Dijumpai alokasi
 Secara umum jenis kegiatan pengembangan SDM yang kebutuhan dana untuk
dilaksanakan mencakup 10 kegiatan, yaitu : melaksana-kan jenis
1. Bimbingan Teknis kegiatan yang sama
2. Diklat Teknis (dengan kapasitas
jumlah orang dan
3. Diklat Kepemimpinan
waktu yang
4. Diklat Jabatan Fungsional sama/hampir sama),
5. Sosialisasi tetapi besaran
6. Workshop anggaran berbeda
beda.
7. Seminar
8. Penyuluhan
9. FGD
10. Pemberdayaan Masyarakat
Contoh :
 Kegiatan pengembangan SDM (Bintek) Tahun 20XX
 Lama kegiatan 1 hari
 Alokasi dana bervariasi : Rp. 9.950.000 sampai dengan Rp. 340.894.000

TERENDAH TERTINGGI

DANA Rp. 9.950.000 DANA Rp. 340.894.000

VOLUME 35 OH VOLUME 36 OH

INDEKS Rp. 284.285 INDEKS Rp. 9.469.277

Kesenjangan sangat tinggi


?
Pendekatan Penyusunan ASB
- Hitung fixed dan variable cost
- Kelompokkan kegiatan dalam satu kelompok,
Activity based tentukan aktivitas yang menyebabkan
costing timbulnya biaya dalam kegiatan, menentukan
Pendekatan
cost driver
Penyusunan
ASB
- Menghubungkan dependent dan independent
Ordinary least variable
square - Belanja rata-rata, batas atas dan batas bawah,
persentase alokasi belanja

Pengelompokan (clustering) aktivitas


Aplikasi ASB
dalam SIMDA Penentuan cost driver (dan derivative-nya) untuk tiap
Perencanaan aktivitas
mengadopsi
Fixed cost, Dependent/Independent variable cost
pada rincian komponen aktivitas
COST DRIVER DAN SIFAT BIAYA
- Rincian kegiatan yang cost driver dan biaya tetap-nya sama
AKTIVITAS - Satu aktivitas dapat digunakan oleh beberapa kegiatan

- Satuan yang merubah besarnya biaya dalam suatu aktivitas; Misal: cost driver
aktivitas pelatihan adalah peserta
COST DRIVER - Dapat memiliki derivative (turunan cost driver); Misal: turunan cost driver peserta
pelatihan adalah kelas

Tidak dipengaruhi oleh cost driver


FIXED COST Misal: jumlah ketua panitia tidak dipengaruhi oleh
cost driver

Dipengaruhi oleh cost driver


INDEPENDENT
SIFAT Misal: jumlah modul pelatihan dipengaruhi oleh cost
VARIABLE
BIAYA driver peserta

Dipengaruhi oleh range pada cost driver


MIXED Misal: jumlah kelas untuk pelatihan dipengaruhi
VARIABLE range pada cost driver peserta; karena setiap kelas
hanya dapat diisi 30 orang peserta pelatihan
PROSES PENYUSUNAN ASB PENGEMBANGAN SDM
1. Inventarisasi data kegiatan SKPD selama 3
Tahun (2013-2015).
2. Identifikasi kegiatan yang masuk dalam
pengembangan SDM.
3. Identifikasi rincian obyek belanja.
4. Pengolahan Data (analisa regresi).
5. Pengolahan data
- Standar belanja orang/hari dan total belanja.
- Proporsi alokasi rincian belanja maksimal dan PERATURAN BUPATI/ GUBERNUR
minimal
6. Penentuan standar berdasarkan kombinasi
dengan standar harga satuan.
7. Simulasi kebutuhan biaya untuk masing-masing
kegiatan.
8. Draft Peraturan Bupati/Gubernur.

12
PERBUP. .... TAHUN 2021

KEGIATAN
PENGEMBANGAN SDM

ASB 01 : BIMBINGAN TEKNIS


ASB 02 : DIKLAT TEKNIS
ASB 03 : DIKLAT KEPEMIMPINAN
ASB 04 : DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL
ASB 05 : SOSIALISASI
ASB 06 : WORKSHOP

13
HASIL UJI STATISTIK
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

73141626,43 20432872,62 3,580 ,001


(Constant) 0 5
1
478648,106 146416,727 ,403 3,269 ,002 1,000 1,000
OH

a. Dependent Variable: Belanja

Hasil persamaan ASB BINTEK


Total Belanja Bimtek=73.141.626 +478.648 Orang Hari
IDENTIFIKASI KEGIATAN SKPD
ASB 01 BINTEK
STANDAR BELANJA

Total Belanja Jumlah


Kegiatan HASIL REGRESI Kebijakan
Statistik (Rupiah) Peserta (Orang) Rp. 309.855
1. Bimbingan Teknis Non PNS Rp. 309.855
Minimum 16.400.000 40
Maksimum 476.840.000 1.580 2. Bimbingan Teknis PNS Rp. 531.582
rata-rata 94.270.912 308
SIMULASI BELANJA

PESERTA TOTAL BELANJA


NO NAMA HARI VOLUME
(Orang) (Rp)
1. Bimtek A 50 1 50 15.492.750,00
2. Bimtek B 200 1 200 61.971.000,00

OBYEK BELANJA

STANDAR BATASAN
NO OBYEK BELANJA MINIMAL MAKSIMAL
% RUPIAH % RUPIAH % RUPIAH

1. Honorarium Non PNS 45,18 6.999.172 42,92 6.536.713 47,28 7.325.743


2. Bahan Pakai Habis 9,68 1.499.698 9,20 1.424.713 10,14 1.570.934
3. Dokumentasi dan De- 1,94
korasi 300.559 1,84 285.531 3,01 466.332
4. Cetak dan Penggan-
daan 11,25 1.742.934 10,69 1.655.788 11,78 1.825.724
5. Makan dan Minum 14,52 2.250.000 14,52 2.250.000 14,52 2.250.000
6. Jasa Kantor 17,43 2.700.386 16,56 2.565.367 18,26 2.828.655
JUMLAH 100 15.492.750 95 14.718.112 105 16.267.387
15
1
Merupakan kegiatan bimbingan yang bersifat teknis dalam
BINTEK Rangka memberikan keahlian teknis di bidang tertentu dan
Dilaksanakan paling lama 3 hari oleh Perangkat Daerah
sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Rp. 310.000 per hari


STANDAR BELANJA

 Menggunakan analisa regresi linier dengan aplikasi komputer


yang ada dalam microsoft excel maupun SPSS (statistik).
ANALISA BESARAN  Data yang diolah adalah semua kegiatan sejenis yang dimiliki
oleh semua SKPD dilingkungan Pemerintah Daerah dan
STANDAR BELANJA kemudian diolah menggunakan analisis regresi linier.

16
PENGEMBANGAN PENYUSUNAN ASB

PROGRAM
PROGRAM PROGRAM
PELAYANAN
Peningkatan Sarana dan Peningkatan Kapasitas
ADMINISTRASI
Prasarana Aparatur Sumber Daya Aparatur
PERKANTORAN
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
(11 KEG) (4 KEG) (4 KEG)

1) Pelayanan penyediaan jasa surat menyurat 1) Seminar


2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya 1) Pemeliharaan
air dan listrik rutin/berkala gedung
2) Penyuluhan/
3) Penyediaan jasa peralatan dan kantor Pembinaan
perlengkapan kantor
4) Penyediaan alat tulis kantor
2) Pemeliharaan kelompok
5) Penyediaan barang cetak dan pengadaan
rutin/berkala kendaraan masyarakat
6) Penyediaan instalasi listrik/penerangan dinas/ operasional
bangunan kantor 3) Pemeliharaan 3) Focus Group
7) Penyediaan peralatan rumah tangga rutin/berkala Discussion (FGD)
8) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
perlengkapan kantor 4) Pemberdayaan
4) Pemeliharaan
9) Penyediaan makanan dan minuman
rutin/berkala arsip
masyarakat
10) Rapat-rapat koordinasi/konsultasi di
dalam provinsi
11) Rapat-rapat koordinasi/konsultasi di luar
provinsi
3 PROGRAM, 19 KEGIATAN
17
Sumber Data Penyusunan ASB
• Secara garis besar, sumber data yang digunakan dalam penyusunan ASB ini adalah data
sekunder. Data sekunder diperoleh dari beberapa SKPD. Data sekunder dimaksud terdiri dari:
1. SK Bupati tentang Standar Biaya/Standar Harga;
2. Perda P3KD;
3. Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD.
4. RKA SKPD
5. Data Aset ;
6. RPKD.
7. RPJMD
Penentuan ASB Sosialisasi dalam lingkungan Kantor
berdasarkan Pengendali Belanja (Cost Driver)

• Hasil olah data Standar belanja ASB Sosialisasi swakelola didalam lingkungan
kantor sebagai berikut:
• Satuan pengendali belanja tetap (fixed cost) : = Rp. 0 per sub kegiatan.
• Satuan pengendali belanja variable (variable cost) : = Rp. 600.000,- per peserta dan jumlah hari.
• Pengendali belanja (cost driver): Jumlah Peserta dan jumlah hari
• Rumus Perhitungan :
Total Belanja = Belanja Tetap + Belanja Variabel
= Rp. 0 + (Rp. 600.000 x Jumlah Peserta x jumlah hari)
PENERAPAN

Paska penetapan Pergub ASB:


1. Seluruh SKPD mempedomani ASB dalam melakukan perhitungan
besaran belanja dan obyek belanja kegiatan dalam RKA SKPD
Provinsi Jawa Tengah mulai Tahun 2017.
2. TAPD melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan ASB.
3. ASB akan direview secara periodik untuk disesuaikan dengan
perkembangan keadaan.

20
SEMOGA
BERMANFAAT
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai