Anda di halaman 1dari 51

ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN

Oleh:
Ira Hayatunnisma, SE, MM
Kasubdit Perencanaan Anggaran Daerah

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Email:djkd@kemendagri.go.id http://keuda.kemendagri.go.id Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri KeudaGoDigital
E - G OV E R N M E N T
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
UU NO. 23 TAHUN 2014 ttg PEMDA
Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan dan pengawasan umum
penyelenggaraan pemda secara nasional

PERAN Pasal 373


POROS
STRATEGIS (1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
KEMENDAGRI
Pemerintahan & penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi.
Politik Dalam (2) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan pembinaan
Negeri dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
kabupaten/kota.
SASARAN PEMERINTAHAN (3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
DAERAH YANG BERSIH,
secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri.
EFEKTIF DAN DEMOKRATIS

Menjamin keberlangsungan pelayanan & pemberdayaan Pasal 374


masyarkat, pembangunan daerah, demokrasi, penegakan (4) Pembinaan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 373 ayat (1)
hukum dan kesatuan bangsa
dilaksanakan oleh Menteri, menteri teknis, dan kepala lembaga
Berlandaskan Penjabaran Visi, Misi, dan Program sesuai dgn
pemerintah nonkementerian.
agenda prioritas kerja Presiden dan Wakil Presiden. Penjabaran
(5) Menteri melakukan pembinaan yang bersifat umum meliputi:
Program Operasional KEMENDAGRI, Koordinasi antar K/L
a. pembagian Urusan Pemerintahan;
secara terpadu
b. kelembagaan Daerah;
Komitmen bersama dan partisipasi melaksanakan program c. kepegawaian pada Perangkat Daerah;
secara efektif, efisien, bersih berwibawa dlm rangka d. keuangan Daerah;
memperkokoh NKRI e. pembangunan Daerah;
Gubernur, Bupati & Wali Kota mengelola dan f. pelayanan publik di Daerah;
memecahkan berbagai isu strategis g. kerja sama Daerah;
h. kebijakan Daerah;
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

“Kita meyakini bahwa teknologi


informasi adalah salah satu pilar
utama pembangunan peradaban
manusia saat ini…”

“… Tidak ada satupun bidang


kehidupan bangsa ataupun
sektor pembangunan nasional
yang tidak memerlukan
penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi…”

“… Kita sungguh berharap,


teknologi informasi benar-
benar dapat menjadi sarana
penting dalam proses
transformasi menjadi bangsa
yang maju …”
Mengapa e-Government
Inpres No 3/2003

• Dorongan terhadap diwujudkannya Pemerintahan yang demokratis,


transparan, bersih, adil, akuntabel, bertanggung-jawab, responsif,
efektif dan efisien secepat cepatnya
• Kemajuan teknologi Komunikasi dan Informasi dan pemanfaatannya
pada berbagai aspek kehidupan, termasuk di pemerintahan
• Ancaman digital divide, terkucil dari kecenderungan global
• Peningkatan daya saing
Implementasi E-Government pada Pemerintah Daerah
Permendagri 70/2019

SISTEM INFORMASI
E-GOVERNMENT PEMERINTAH DAERAH
(SIPD)

PROSES INTEGRASI DATABASE:


E-PLANNING
E-BUDGETING
E-REPORTING
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Latar Belakang
REPUBLIK INDONESIA

 Aplikasi perencanaan dan  Sesuai dengan kerangka


keuangan yang bervariasi. regulasi.
 Tidak semua aplikasi memiliki alur  Memiliki alur proses lengkap
proses sesuai dengan regulasi
(prinsip manajemen).
terkini.
 Menggunakan kodefikasi
 Sebagian besar aplikasi hanya SIPD
dipergunakan sebagai alat untuk sebagai basis data.
menyusun laporan spesifik.
 Terintegrasi.
 Beragamnya variasi kodefikasi
program kegiatan dan kode  Efektif dan efisien.
rekening yang mempersulit
agregasi data.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
LANDASAN KEBIJAKAN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 391 Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi Pemerintahan Daerah


Daerah, yang dikelola dalam suatu sistem informasi Pemerintahan Daerah.
UU 23/2014
Pasal 395 Pemerintah Daerah dapat menyediakan dan mengelola informasi Pemerintahan
Daerah lainnya.

PERPRES 95/2018 TTG SPBE | PASAL 7


Arsitektur SPBE Nasional bertujuan untuk memberikan panduan dalam
pelaksanaan integrasi Proses Bisnis, data dan informasi, Infrastruktur SPBE,
Aplikasi SPBE, dan Keamanan SPBE untuk menghasilkan Layanan SPBE
yang terpadu secara nasional.

PERPRES 39/2019 TTG SDI | PASAL 2


Satu Data Indonesia bertujuan memberikan acuan pelaksanaan dan pedoman bagi Dikelola dalam
Instansi Pusat dan instansi Daerah dalam rangka penyelenggaraan tata kelola Data
untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan.
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
(Permendagri 70/2019)

PERPRES 54/2018 TTG STRATEGI NASIONAL


PENCEGAHAN KORUPSI (STRANAS PK)
Jenis Informasi :
Terdapat 11 (sebelas) Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2019-2020 yang Sistem Informasi Pembangunan Daerah
salah satunya terkait dengan Integrasi sistem perencanaan dan Sistem Informasi Keuangan Daerah
penganggaran berbasis elektronik; Sistem Informasi Pemerintah Daerah Lainnya

DIJABARKAN DALAM SKB 5 MENTERI Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan
(KPK, Bappenas, Mendagri, Menpan RB, KSP) Keuangan Daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH

INFORMASI INFORMASI KEUANGAN DAERAH INFORMASI PEMERINTAHAN


PEMBANGUNAN
DAERAH LAINNYA
DAERAH
KUA/PPAS RAPBD PENATAUSAHAAN AKUNTANSI PELAPORAN
RPJPD RPJMD RKPD LPPD EPPD SIP/eAUDIT PERDA

DASHBOARD
DASHBOARD DATA KEUANGAN DAERAH DASHBOARD
DATA PEMBANGUNAN DAERAH (KEUDA) DATA PEMERINTAHAN LAINNYA
(BANGDA)
SINKRONISASI

SINKRONISASI

EVALUASI
HASIL
RKPD

RKPD
SINKRONISASI

SINKRONISASI

EVALUASI
DATA
DATA

DATA

RKPD KUA & REALISASI


RAPBD APBD SPD SPP SPM SP2D
PPAS APBD

MONEV
RENJA OPD
PEMBAHASAN
REALISASI
PEMBANGUNAN

ARUS
DPRD RANCANGAN
RESES,POKOK USULAN USULAN USULAN HIBAH
PIKIRAN DESA BANKEU DAN BANSOS
MUSRENBANG LRA NERACA CaLK
KAS PERDA
DAMPAK PENGGUNAAN SIPD

● Tidak terjadi Duplikasi Anggaran


● Tidak ada kegiatan yang tidak direncanakan
● Nilai anggaran kegiatan lebih terukur
● Berkurangnya komponen belanja pendukung
kegiatan
● Digunakannya standarisasi kegiatan dan harga
● Lebih mudah mengendalikan dan melakukan
analisa
● Money Follow Program
E-PLANNING
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Dalam kerangka sinergi dan penyelarasan:


• alokasi anggaran untuk setiap perangkat daerah
ditentukan berdasarkan target kinerja pelayanan
publik masing-masing urusan pemerintahan yang
difokuskan pada prioritas pembangunan yang telah
SINKRONISASI
ditetapkan dalam RKPD serta tidak dilakukan
KEBIJAKAN berdasarkan pertimbangan pemerataan antar
PEMERINTAH perangkat daerah atau berdasarkan alokasi
DAERAH DENGAN anggaran pada tahun anggaran sebelumnya.
KEBIJAKAN • pemerintah daerah harus memfokuskan pencapaian
PEMERINTAH PUSAT target pelayanan publik perangkat daerah tanpa
harus menganggarkan seluruh program dan
kegiatan yang menjadi kewenangan daerah.
PPAS Tahun Anggaran 2022 pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota mencantumkan:
1. sinergitas dan penyelarasan program pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota terhadap
prioritas pembangunan nasional;
2. sinkronisasi kebijakan pemerintah kabupaten/kota dengan prioritas pembangunan provinsi; dan
3. prioritas masing-masing daerah yang tercantum pada RKPD Tahun 2022.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
MEMETAKAN KONSEPSI PENYELARASAN
KINERJA DAN KEUANGAN
KINERJA KEUANGAN
Urusan Wajib Pelayanan Belanja Operasi
Dasar PELAKSANA URUSAN Belanja Pegawai
Urusan Wajib Non Pelayanan
Belanja Barang &
Dasar
Badan/Dinas/ Jasa
Program Fungsi
Urusan Pilihan Kantor Belanja Bunga
Sumber Sekretariat
Unsur Pendukung Kegiatan Belanja Subsidi
Dana Daerah/DPRD
Unsur Penunjang Sub Kecamatan Belanja Hibah
Lokasi
Kegiatan
Unsur Pengawas Belanja Bansos
Indikator Unit Kerja/UPTD
Kinerja
Unsur Kewilayahan Belanja Modal
Target
Unsur Pemerintahan Kinerja Belanja Tidak
Umum PA/KPA Terduga
Unsur Kekhususan Belanja Transfer
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


RPJMD – Renstra – Renja – RKPD KUA - PPAS RKA-SKPD RAPBD
TOR-KAK-PROPOSAL-USULAN

INDIKATOR DAN TARGET KINERJA


URUSAN/UNSUR RENCANA PENGADAAN
PEMERINTAHAN
DAERAH SHS – ASB - RKBMD
BIDANG
URUSAN/UNSU Program
Program mengacu R
Kegiatan
Prioritas Program
Pemda
Sub Kegiatan
Pagu Anggaran
Kegiatan Kegiatan “MONEY FOLLOW PROGRAM” pendekatan anggaran yang lebih
Provinsi Kab/Kota fokus pada program atau kegiatan yang terkait langsung dengan
prioritas nasional, perioritas daerah dan juga perioritas desa, serta
Sub Kegiatan Sub Kegiatan
memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Provinsi Kab/Kota
Setiap kementerian, lembaga, Pemerintah daerah (SKPD) dan
Sub Kegiatan Sub Kegiatan Pemeritah desa, dituntut memiliki kemampuan/kapasitas menyusun
Provinsi Kab/Kota perencanaan dan penganggaran (Renstra, Renja) yang terkonsolidasi
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA ALUR CASCADING DAN PENGENDALIAN PENCAPAIAN
KINERJA DAN KEUANGAN PEMDA
VISI IKU
RPJ DAERAH (Indikator Kinerja
KPJM APB
MISI Kebijakan Pendapatan
MD DAERAH
Utama) D
Impact Kebijakan Belanja
TUJUAN
Terpilih Kebijakan Pembiayaan
SASARAN
IKK STRATEGI KEMAMPUAN
(Indikator Kinerja ARAH KEUANGAN DAERAH
Kunci) KEBIJAKAN KEBIJAKAN UMUM
PRIORITAS APBD
PEMBANGUNAN PRIORITAS DAN
PROGRAM PLAFON ANGGARAN
DAERAH
PEMBANGUNAN SEMENTARA
DAERAH
ALOKASI
KINERJA PERANGKAT
RKP
Outcome Ultimate DAERAH (PD)
PERANGKAT RKA-
TUJUAN DAERAH
D Terpilih STRATEGIS PD
AKUN SKPD
(Core Bisnis
Outcome Utama)
Ultimate SASARAN
RKBMD KELOMPOK
Terpilih STRATEGIS PD
Outcome Ultimate PROGRAM SHS JENIS

KEGIATAN ASB OBJEK


Outcome Intermediate
SUB RINCIAN
Output KEGIATAN Standar Lainnya OBJEK
Pengadaan B & SUB RINCIAN
OBJEK
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
VISI IKU
(Indikator Kinerja
RPJ DAERAH
MISI
Utama) HOW
DAERAH
MD
Impact
Terpilih
TUJUAN ?
SASARAN Perangkat
IKK STRATEGI Daerah
(Indikator Kinerja ARAH
Kunci) KEBIJAKAN Proposal/KAK/TOR (Pendekatan 5-
PRIORITAS 6M)
PEMBANGUNAN
PROGRAM
DAERAH
PEMBANGUNAN • Siapkan Beberapa Alternatif
DAERAH cara/inovasi
• Waktu Pelaksanaan
KINERJA PERANGKAT • Uraikan Kebutuhan utama &
RKP DAERAH (PD)
Outcome Ultimate Pendukung
D Terpilih TUJUAN
 SDM?
STRATEGIS PD
(Core Bisnis
Outcome Utama)
Ultimate SASARAN  Barang?
Terpilih STRATEGIS PD  Anggaran?
Outcome Ultimate PROGRAM • Hasil
Faktor
• pengendali
Dampak (Pendek & Panjang)
Outcome Intermediate KEGIATAN  Urusan/ Bappeda
SUB
Output Kewenangan selaku
KEGIATAN
 Tujuan & Sasaran
 Indikator TAPD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

HOW KPJM
Kebijakan Pendapatan
APB
D
? Kebijakan Belanja
Kebijakan Pembiayaan
Perangkat
Daerah BPKAD selaku
KEMAMPUAN
KEUANGAN DAERAH
TAPD KEBIJAKAN UMUM
Faktor APBD
Proposal/KAK/TOR (Pendekatan PRIORITAS DAN
pengendali
5-6M) PLAFON ANGGARAN
 Efektif SEMENTARA
 Efisien ALOKASI
• Siapkan Beberapa Alternatif
 Ekonomis PERANGKAT
cara/inovasi DAERAH
• Waktu Pelaksanaan AKUN
• Uraikan Kebutuhan utama & RKBMD KELOMPOK
Pendukung
SHS JENIS
 SDM?
 Barang? ASB OBJEK
RINCIAN
 Anggaran? Standar Lainnya OBJEK
• Hasil Pengadaan B & SUB RINCIAN
J OBJEK
• Dampak (Pendek & Panjang)
BAGAN ALIR TAHAPAN TATACARA PENYUSUNAN RKPD KABUPATEN/KOTA
Persiapan
1 SE
Penyusunan Penyusunan
RKPD Renja-SKPD

Berita Acara
Musrenbang
kecamatan
Telaahan
Pengolahan kebijakan Pokok-pokok 2
data dan nasional (RKP) & pikiran DPRD Rancangan Penyusunan
informasi provinsi (RKPD Kab/Kota Awal RKPD Rancangan
PROV) Renja SKPD
kab/kota
Analisis Perumusan
Gambaran
Umum Permasalahan
Kondisi Pembangunan VERIFIKASI
Bappeda
Daerah Daerah Rancangan
RKPD
Analisis
Ekonomi
& keuda Perumusan
Musrenbang 3
Perumusan
Perumusan
prioritas dan
Kerangka program
prioritas Penetapan 5
Evaluasi Ekonomi &
Kinerja
sasaran
Kebijakan daerah RKPD PERBUP/PERWAL
pembangunan beserta pagu ttg RKPD
RKPD Keuda
Tahun Lalu indikatif

4 Rancangan
Dok RKPD Penyelarasan Akhir RKPD
kab/kota tahun Forum Rencana program PENYUSUNAN
berjalan Konsultasi prioritas daerah
Publik beserta pagu KUA & PPAS
indikatif
Fasilitasi Gubernur
RKPD KUA PPAS RAPBD

Pembahasan & Kesepakaan


Penetapan RKPD setelah Penetapan RKP (Juni)
KUA antara KDH dgn DPRD (Juni)
Penyelesaian rankhir RKPD 6 Pembahasan dan Kesepakatan PPAS
(paling akhir bulan Mei) antara KDH dgn DPRD (Juni)
Musrenbang Provinsi 5 7
(Paling labat minggu ke
dua April) 4 8 Penyusunan RKA-SKPD & RAPBD
(Juli-September)
Musrenbang Kab/Kota
(Paling lambat minggu
ke empat Maret Pembahasan dan persetujuan
Forum SKPD 3 9 Rancangan APBD dgn DPRD
Penyusunan Renja SKPD (Oktober-November)
Kab/Kota (Maret)

Musrenbang Kecamatan 2 10 Evaluasi Rancangan


(Paling labambat Mingu ke Perda APBD (Desember)
dua Februari)
Musrenbang Desa Penetapan Perda APBD
1 11
(Januari) (Desember)

Pelaksanaan APBD 13 12 Penyusunan DPA SKPD


(Desember)
Januari thn berikutnya
Penyusunan Ranwal RKPD DAN RENJA-PD
Minggu pertama Desember
• PERSIAPAN PENYUSUNAN
1 (Pasal 73 Permendagri 86/2017)

a. Penyusunan dan penetapan keputusan kepala daerah


tentang pembentukan tim penyusun RKPD;
b. Orientasi mengenai RKPD;
c. Penyusunan agenda kerja tim penyusun RKPD; dan
d. Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan
daerah bardasarkan SIPD.
• PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL
2 (Pasal 74: minggu pertama bulan Desember 2 (dua) tahun sebelum tahun rencana (n))

PENELAAHAN POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD

• kajian permasalahan pembangunan Daerah yang diperoleh dari DPRD berdasarkan risalah rapat
dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses.
• Pokir DPRD diselaraskan dengan sasaran dan prioritas pembangunan serta ketersediaan
kapasitas riil anggaran.
• Hasil telaahan Pokir DPRD dirumuskan dalam daftar permasalahan pembangunan yang
ditandatangani oleh Pimpinan DPRD
• Pokir DPRD, disampaikan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum Musrenbang RKPD
dilaksanakan
• Pokir DPRD yang disampaikan setelah melewati batas waktu, akan dijadikan bahan masukan
pada penyusunan perubahan RKPD dasar perubahan APBD tahun berjalan atau pada
penyusunan RKPD tahun berikutnya
• PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL
2 (Pasal 78: minggu pertama bulan Desember 2 (dua) tahun sebelum tahun rencana (n))

PENELAAHAN POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD

• Dalam penyusunan rancangan awal RKPD DPRD memberikan saran dan pendapat berupa
pokok-pokok pikiran DPRD berdasarkan hasil rese/penjaringan aspirasi masyarakat sebagai
bahan perumusan kegiatan,lokasi kegiatan dan kelompok sasaran yang selaras dengan
pencapaian sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang
RPJMD
• Saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD disampaikan secara tertulis kepada
kepala BAPPEDA
Langkah – Langkah
Menindaklanjuti POKIR DPRD
Daftar Permasalahan
(POKIR DPRD) 1. Inventarisasi permasalahan yang
diusulkan DPRD dalam dokumen
rumusan hasil penelaahan pokok-pokok
pikiran DPRD dan dikelompokkan
kedalam program/kegiatan sesuai
dengan Perangkat Daerah terkait;
2. Kaji pandangan dan pertimbangan yang
disampaikan berkaitan dengan usulan
program/kegiatan hasil penelaahan
tersebut;
3. Analisis kesesuaian Indikator kinerja
yang diusulkan serta lokasi yang
diusulkan.
4. Lakukan pengecekan dan validasi oleh
tim penyusun RKPD yang berasal dari
Perangkat Daerah terkait terhadap
kebutuhan riil di lapangan dengan
mempertimbangkan asas manfaat,
kemendesakan, efisiensi dan efektivitas;
dan
5. Rumuskan usulan program dan kegiatan
yang dapat diakomodasikan dalam
rancangan awal RKPD.
HUBUNGAN POKIR DALAM DOKRENDA

Reses I Reses II Reses III

Reses III
Tahun sebelumnya
Pen yu sunan RKPD
Tahun n+1

Jan M rt − Mei Jul Agustus September Des


Aprl

Ran w al RKPD M usren ban g RKPD Kesepa katan No ta APBD


Tahun n Tahun n RKPD KUA dan PPAS

Penyusunan
Peru ba h a n RKPD
Tahun n−1
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DPRD ZAMAN OLD REPUBLIK INDONESIA

MENGGUNAKAN METODE MANUAL/KONVENSIONAL


DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI ANGGARAN

TIDAK DILENGKAPI DENGAN


KETERSEDIAAN DATA
REAL-TIME YANG BISA MENDUKUNG
FUNGSI
LEGISLASI

FUNGSI PENGAWASAN
METODE MANUAL
MASIH MENGGUNAKAN
DPRD ZAMAN
NOW
MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI DALAM MELAKSANAKAN
DAN MENGAWAL PROSES PERENCANAAN PENGANGGARAN

MEMILIKI DUKUNGAN DATA REAL-TIME YANG DAPAT


MENDUKUNG PENYUSUNAN KEBIJAKAN YANG LEBIH AKTUAL DAN
KOMPREHENSIF
MELAKSANAKAN FUNGSI PENGAWASAN (TERMASU
PENGENDALIAN DAN EVALUASI K
PROGRAM)
MENGGUNAKAN SISTEM DENGAN
INFORMASI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TAHAPAN POKOK REPUBLIK INDONESIA

PIKIRAN

PENYAMPAIAN
POKIR SEKWAN

Bappeda

VALIDASI BAPPEDA
TAHAPAN PENYUSUNAN RKPD

DPRD

Banggar DPRD
memberikan saran
dan pendapat berupa
POKIR DPRD kepada
KDH sebelum RKPD
ditetapkan
E-BUDGETING
DASAR HUKUM SINKRONISASI
RKPD-KUA - PPAS & RAPBD

Pasal 17 ayat (2) Penyusunan RAPBD berpedoman pada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan
UU 17/2003 bernegara.
Pemerintah Daerah menyampaikan KUA tahun anggaran berikutnya sejalan dengan RKPD,
Pasal 18 ayat (1)
sebagai landasan penyusunan RAPBD kepada DPRD selambat-lambatnya pertengahan Juni
UU 17/2003
tahun berjalan.

Berdasarkan KUA yang telah disepakati dengan DPRD, Pemerintah Daerah bersama DPRD
Pasal 18 ayat (3)
membahas PPAS untuk dijadikan acuan bagi setiap SKPD.
UU 17/2003

Pasal 25 ayat (2) RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD.


UU 25/2004
APBD disusun dengan mempedomani KUA PPAS yang didasarkan pada RKPD.
Pasal 23 ayat (2)
PP 12/2019
1. REGULASI
TERBARU
UU 11/ 2020 ttg Cipta Permendagri ttg Pedum RKPD
2023
Tahun
Kerja
*
Lorem
Ipsum
UU 1/ 2022 ttg Permendagri 59/2021 ttg
HKPD Penerapan SPM

APBD
Permendagri Pedoman Penyusunan APBD TA 2023*
2023

Perpres 72/2021 ttg


Kepmendagri 050-5889/2021
Percepatan Penurunan
ttg Hasil Verifikasi, Validasi
Stunting
dan Pemutakhiran
Nomenklatur
Perpres 75/2021 ttg Dana
SEB Mendagri-Ka. Bappenas ttg
Bersama Penanggulangan
Penyelarasan RPJMD dan
Bencana
RPJMN

Ket: * akan Inmendagri 70/2021 ttg


diterbitkan Dokrenda Bagi Daerah yang
Masa Jabatan Kada Berakhir
Tahun 2022
Memastikan kesinambungandan sinkronisasi kinerja, indikator kinerja, dan
1 target
penyelenggaraan urusan dalam Permendagri 17/2021 (dilanjutkan dalam Pedum RKPD
2023)
Mempertimbangkan hasil dalev kinerja RPJMD, dan hasil dalev Renstra PD (hasil
2 evaluasi
kinerja RKPD & Renja tahun sebelumnya [2020 dan 2021])

Memperhatikan konsistensi kinerja perencanaan sampai dengan kinerja


3 penganggaran,
serta adanya keselarasan antardokumen perencanaan

Kesiapan penyusunan RPJPD Tahun 2025-2045, kesiapan dukungan dan pengondisian


4 tahun
politik persiapan Pemilu-Pilkada Serentak 2024

Mengutamakan penggunaan aplikasi SIPD dalam manajemen pemerintahan


5
dan
pembangunan daerah
HAL HARUS DICERMATI
DALAM PENYUSUNAN
APBD

Dokumen perencanaan (RKPD) 2 3 Isu-isu strategis

Regulasi terbaru 1 4 Tahapan dan Jadwal Penyusunan


APBD

6 5
Usulan Perencanaan dari Masyarakat Hasil pengendalian dan evaluasi
(Pokir DPRD, Hibah dan Bansos) dalam Penyusunan RKA
SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN

PERENCANAAN PENGANGGARAN

 P E R P R E S 18/2020  PP 12/2019
 P E R P R E S RKP 2021  PMDN 64/2020
 PMDN 86/2017 PMDN NO  PMDN 77/2020
 PMDN 40/2020 90/2019 jo.  PERDA POKOK-POKOK
KE PME N NO
KEUDA
050-3708/2020

KUA
RPJMD RKP APB
&
D PPAS D
PRINSIP UMUM

disusun sesuai kebutuhan


penyelenggaraan Urusan
Penerimaan Daerah merupakan
disusun dengan Pemerintahan daerah rencana Penerimaan Daerah
mempedomani KUA yang menjadi yang terukur secara rasional
kewenangan Daerah dan yang dapat dicapai untuk
PPAS yang kemampuan Pendapatan setiap sumber Penerimaan
didasarkan pada Daerah Daerah dan berdasarkan
mempunyai fungsi RKPD pada ketentuan Pengeluaran
PUU Daerah
merupakan
otorisasi, rencana Pengeluaran
perencanaan, Daerah sesuai dengan kepastian
pengawasan, tersedianya dana atas
alokasi, distribusi, Penerimaan Daerah dalam
Semua Penerimaan jumlah yang cukup
dan stabilisasi Setiap Pengeluaran
Daerah
Daerah harus memiliki
dan Pengeluaran
dasar hukum yang
Daerah dalam melandasinya
Penerimaan Pengeluaran
a. Pendapatan
Daerah
bentuk uang PERDA Daerah
dianggarkan dalam
Daerah
b. Penerimaan b. Pengeluaran
a. Pembiayaan
Belanja
STRUKTUR APBD

PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN


Belanja Operasi
Penerimaan Pembiayaan
Pendapatan Asli Daerah  B. Pegawai
 SiLPA
 Pajak Daerah  B. Barang & Jasa
 Pencairan Dana Cadangan
 Retribusi Daerah  B. Bunga
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg
 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg  B. Subsidi Dipisahkan
Dipisahkan  B. Hibah  Penerimaan Pinjaman Daerah
 Lain –lain PAD yg Sah  B. Bantuan Sosial  Penerimaan Kembali Pemberian
Pinjaman Daerah
Pendapatan Transfer
 Penerimaan Pembiayaan Lainnya
Belanja Modal Sesuai Ketentuan PUU
 Transfer Pemerintah Pusat
Pengeluaran Pembiayaan

 Pembentukan Dana Cadangan
B. M. Tanah
 Penyertaan Modal Daerah
 Transfer Antar Daerah  Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang
 Jatuh Tempo
B. M. Peralatan & Mesin  Pemberian Pinjaman Daerah
 B  Pengeluaran Pembiayaan Lainnya
.
TAHAPAN DAN JADWAL PENYUSUNAN APBD

KUA RKA- Evaluaнi Ranc


RKP RAPB APB Perda APBD &
& Ranc Perkada
D PPAS SKP D D Penjabaran APBD
D

Apabila tidak нepakat, 60 ( e n a m pu luh ) Hari


paling lama d Minggu Kepala Daerah wajib
Tanggal 31
mengajukan
нejak diнampaikan Minggu ke-II
rancangan Perda Rancangan Perda
Keнepakatan tentang APBD diнertai tentang
APBD dan rancangan
Ranc KUA dan penjelaнan dan Perkada penjabaran
tentang
Ranc PPAS dokumen pendukung APBD
RKP łU AGUSTU SEPTEMB QKTQB
kepada DPRD NQVEMB DESEMB
D LlKe-II
Minggu S ke-III
Minggu MinER
ggu Ke-II / Ke-IV ER ER ER
KDH menyampaikan Menyuнun RKA- Penyampaian
Ranc KUA dan Ranc SKPD Rancangan
PPAS Peraturan Daerah
tentang APBD
kepada DPRD
PENETAPAN
GUBERNUR
Mengajukan paling
lambat 60 hari sebelum 1 1 PPKD
4
Rancangan
bulan TA dimulai
Perda APBD
Dokumen
RANCANGAN APBDPERDA APBD PROVINSI
PROSES EVALUASI
Pendukung DAN PERATURAN GUBERNUR TTG
PENJABARAN APBD
DPRD Sebesar PAGU
2 GUBERNUR APBD Tahun Lalu
MENDAGRI

Membahas & Rancangan Pengesahan Mendagri


Tidak Setuju Pergub APBD
Menyetujui (30 Hari)

3 7 disahkan
Setuju

Menyetujui paling lambat Persetujuan


Pergub APBD
1 bulan sebelum TA Bersama
dimulai

DPRD GUBERNUR

Pembahasan Penyempurnaan 7 Hari


Penyempurnaan Tidak sesuai
Ditetapkan
paling lambat
6
Rancangan
MENDAGRI GUBERNUR
31 Desember
MENDAGRI
Perda APBD
Rancangan 4
Perkada Disanpaikan Evaluasi 5 Perda APBD
Penjabaran 3 hari sejak Sesuai
APBD
15 hari Perkada
persetujuan
Penjabaran
APBD
Tidak disempurnakan Mendapat
Keputusan Pimpinan Register Dari
atas Hasil Disampaikan 3 hari setelah ditetapkan Kemendagri
Penyempurnaan Mendagri usul ke Menkeu
Menunda/memotong
Dana Transfer Umum
Mengajukan paling
BUPATI/WALIKOTA
lambat 60 hari sebelum 1 1 PPKD
4 PENETAPAN PROSES EVALUASI PERDA APBD
RANCANGAN APBDKAB/KOTA DAN
Rancangan
bulan TA dimulai
Perda APBD
Dokumen
Pendukung PERATURAN BUP/WALKOT TTG
PENJABARAN APBD
DPRD Sebesar PAGU
2 BUPATI/WALIKOTA APBD Tahun Lalu
GUBERNUR

Rancangan
Dalam hal gubernur sebagai
Membahas & Pengesahan Gubernur
Menyetujui
Tidak Setuju Perkada APBD
(30 Hari) wakil pemerintah pusat tidak
melaksanakan evaluasi,
3 Setuju
7 disahkan Menteri mengambil alih
Menyetujui paling lambat Persetujuan
Perkada APBD
pelaksanaan evaluasi sesuai
1 bulan sebelum TA Bersama
dimulai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
DPRD BUPATI/WALIKOTA

Pembahasan Penyempurnaan 7 Hari


Penyempurnaan Tidak sesuai
Ditetapkan
paling lambat
6
Rancangan
GUBERNUR BUPATI/WALIKOTA
31 Desember
GUBERNUR
Perda APBD 4
Rancangan
Perkada Disanpaikan Evaluasi 5 Perda APBD
Penjabaran 3 hari sejak Sesuai
APBD
15 hari Perkada
persetujuan
Penjabaran
APBD
Tidak disempurnakan Mendapat
Keputusan Pimpinan Register Dari
atas Hasil Disampaikan 3 hari setelah ditetapkan Provinsi
Penyempurnaan Gubernur mengusulkan kpd
Mendagri untuk usul ke Menkeu
Menunda/memotong Dana
Transfer Umum
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PROSEDUR PENGGUNAAN
SIPD

3. Pembuatan dan Penataan


Pengguna Daerah
Login Admin Pengguna dan 5. Proses Perencanaan
Pengguna tertentu dibuat sendiri
1. Login dan Password Admin oleh Admin Daerah sesuai kanal Proses Perencanaan dijalankan sesuai dengan tahapan
Daerah pengguna yang telah ditentukan yang telah ditentukan sampai dengan selesai
pada SIPD yang dilanjutkan oleh berdasarkan jadwal dalam system dilanjutkan dengan
Diberikan atas dasar
masing-masing Login Admin Evaluasi
permintaan Daerah secara
resmi kepada Kemendagri 7. RAPBD
melalui surat atau official email

6 7 APBD
1 2 3 4 5

6. Proses Penganggaran
2. Pengaturan di Daerah 4. Pengaturan Jadwal
Proses Penganggaran dijalankan
Jadwal proses perencanaan dan
Admin Dearah melakukan sesuai dengan tahapan yang
penganggaran dilakukan melalui login
pengaturan referensi Daerah telah ditentukan sampai dengan
Admin Perencana dan Admin
dan Perangkat Daerah sesuai selesai berdasarkan jadwal dalam
Penganggaran untuk menentukan
dengan data yang ada di system dilanjutkan dengan
waktu yang akan digunakan secara
Daerah Evaluasi
sistem
EVALUASI APBD

Disampaikan
Membuat dl m wkt Gubernur
RANPERGUB 15 ha ri
Sebesar Pengesahan menetapkan
Tidak setuju PERGUB ttg APBD
PEMBAHASAN Pagu APBD
BERSAMA Tahun Lalu M ENDAG RI
RANPERDA APBD paling lambat
30 ha ri

Setuj Gubernur
menetapkan
u
MENDAGRI d isa m p a ikan kem b a li PERDA ttg APBD
p a ling la m b a t 7 ha ri & PERGUB ttg
Disampaikan dlm
Penjabaran APBD
wkt 3 hari

Be rkoo rd inas Penyempurnaan paling lambat tgl


i dengan TIDAK 31
MENDAGRI melakukan M ENKEU sesuai De se m b e r
e va lua si untuk dgn UU paling l a m a 7 hari
m e ng uji
kesesuaian APBD dengan:
KEPUTUSAN Tdk
 ketentuan PUU;
MDN Disem purnakan
 kepentingan umum;
 RKPD, KUA, d a n PPAS; d an evaluasi SESUAI
 RPJMD. p a ling la m b a t dgn UU MENDAGRI usul Ke MENKEU
15 ha ri utk dilakukan Penundaan dan/atau
Pemotongan Dana Transfer Umum
SIKLUS DOKUMEN PELAKSANAAN DAN
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH

SPJTM
RAK DPA SPD SPP SPP
Kasubag Program/
Operator OPD PA/BUD BUD/Kuasa BUD BP/BPP PA/KPA

TBP & SPJTM SPM


LPJ STS
SP2D SPM
BP/BPP BP/BPP Kuasa BUD PA/KPA PPK SKPD

SPJ
BP
> SKENARIO INGTEGRASI LANGSUNG <

SIPD & BPD SIPD

Perencanaan Penganggaran Penatausahaan Aklap

APBD

PPKD
PPKD PPKD
PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN
PAD Belanja operasi Penerimaan Pembiayaan Daerah
Pendapatan Transfer Belanja modal
Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Lain-lain pendapatan yang sah
Belanja tak Belanja transfer
terduga

CORE BANKING/API
?
senderInfo/request
REKENING NASABAH

SIPD recipientInfo/respond
BPD
PENATAUSAHAAN ?
PAYMENT GATEWAY
NASABAH
DASHBOARD
COMMON SERVICE
DESAIN PENGEMBANGAN PELAPORAN (GENERATE PDF, EXCEL, ETC
DASHBOARD DAN PELAPORAN
SIPD CLOUD NATIVE LOGIN
MASTER DATA USER MANAGEMENT

AUTENTIFIKASI RPJPD
SISTEM EKSTERNAL
MANAGEMENT FILE (SANITASI INPUT) RPJMD
BKN OBJECT STORAGE /CEPH
PEMBANGUNAN TAHUNAN DAERAH
SIRUP FLOW MANAGEMENT RENSTRA PD
KRISNA LOGGING SERVICE (AUDIT TRAIL) RKPD
RENJA
SIKD
PEMBANGUNAN DAERAH PENYUSUNAN KUA DAN PPAS
JAGA ID
PENYUSUNAN (RKA) SKPD
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
SIAK
PENYUSUNAN RAPBD
DLL PENETAPAN APBD
KEUANGAN DAERAH PENYUSUNAN (DPA) SKPD
PERENCANAAN ANGGARAN DAERAH
INTEGRASI
SPD
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAN
SPP
AKUNTANSI & PELAPORAN SPM

PENDANAAN SP2D

LRA
FRONTEND SIPD PEMERINTAHAN DAERAH LAINNYA LO
LAPORAN PP APBD
Sesuai dengan Rekomendasi LPPD
ARUS KAS

NERACA
Kemenpan RB EPPD CALK
dalam surat No. LKPJ LAPORAN LPPD
B/754/KT.03/2021 Tanggal 8 RLPPD IKK
oktober 2021 KINERJA INSTANSI PEMERINTAH FORMULA HITUNG
KINERJA PENYERAPAN ANGGARAN
METODOLOGI
SIP / E-AUDIT PEMERINGKATAN
E - CO N T RO L L I N G
MASTER PLAN
“Indonesia menuju Satu Data Satu Sistem”
Menyesuaikan Klasifikasi, Menyajikan informasi Pembangunan dan
Kodefikasi dan Nomenklatur Keuangan Daerah secara Transparan
dengan UU 23 Tahun 2014 dan Akuntabel
Urusan, Bidang Urusan,
Program, Kegiatan, Sub Menyajikan Statistik Kinerja dan Keuangan
Kegiatan Nasional Secara Berjenjang
Perencanaan
Fungsi
Penganggaran
Perangkat Daerah Pemerintah Pusat
Pelaksanaan & Penatausahaan

Sumber Pendanaan
Pemerintah Provinsi Akuntansi & Pertanggungjawaban
Administrasi Kewilayahan
(lokasi) Pelaporan Kinerja & keuangan
Pemerintah
Akun, Kelompok, Jenis, Objek,
Kabupaten/Kota Evaluasi, Reviu & Audit
Rincian Objek, Sub Rincian Objek
MASTER PLAN
“Indonesia menuju Satu Data Satu Sistem”
Siklus Pengelolaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
KEBUTUHAN
INFORMASI TAHAPAN PERENCANAAN
TAHAPAN PELAKSANAAN
• URUSAN • RPJMD – Renstra
• BIDANG • RKPD – Renja • DPA-SKPD
URUSAN • KUA – PPAS • Anggaran Kas & SPD
PELAKSANAAN • Transaksi Penerimaan
• PROGRAM • RKA-SKPD
• KEGIATAN • Rancangan Perda APBD • Transaksi Pengeluaran (SPP-
• SUB KEGIATAN • Rancangan Perkada SPM-SP2D-SPJ)
• ORGANISASI Penjabaran APBD • Transaksi Akuntansi berbasis
• SUMBER DANA PERENCANAA PELAPORAN Akrual
• LOKASI N
• AKUN
• KELOMPOK
• JENIS PENGAWASAN &
TAHAPAN
• OBJEK PEMERIKSAAN
PENGAWASAN & TAHAPAN
• RINCIAN OBJEK
• PEMERIKSAAN
Evaluasi PERTANGGUNGJAWABAN &
• SUB RINCIAN
• Reviu PELAPORAN
• Laporan Keuangan SKPD & Pemda
OBJEK
• Audit • Laporan Kinerja
• Statistik
“kebutuhan informasi harus tersaji secara utuh dan konsisten di setiap tahapan”
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

• Evaluasi
Pada tahapan PELAKSANAAN akan selalu tersaji informasi
• Reviu PELAPORAN
pada setiap transaksi PENATAUSAHAAN yang bersanding PELAKSANAAN
dengan transaksi AKUNTANSI juga pencapaian KINERJA
• Audit
secara bersamaan melalui SIPD sebagai bagian dari Sistem • Statistik
Pengendalian Intern (SPI) di perangkat daerah PENGAWASAN &
• Transaksi Penatausahaan PEMERIKSAAN
Pendapatan
• Transaksi Akuntansi Pendapatan
LRA & LO
• Transaksi Akuntansi Neraca
02 05 • Laporan Keuangan SKPD
• Laporan Keuangan Pemda
• Transaksi Penatausahaan • Laporan Kinerja
Belanja Aktivitas Pengawasan dan
• Transaksi Akuntansi
Belanja (LRA) 03 pemeriksaan dapat dilakukan di
setiap transaksi baik oleh APIP
• Transaksi Akuntansi Beban maupun BPK-RI
(LO)
• Transaksi Akuntansi
Selain itu, penyajian kebutuhan
Neraca
•• Capaian Kinerja Perangkat
04 informasi dapat dilakukan secara
Transaksi Penatausahaan • DPA-SKPD realtime dan secara berjenjang dari
Daerah
Pembiayaan 01 • Anggaran Kas level perangkat daerah, pemerintah
• Transaksi Akuntansi
• SPD daerah hingga Pemerintah Pusat
Pembiayaan (LRA)
TUJUAN DAN PENGGUNAAN merupakan pedoman bagi pemerintah
daerah dalam menyediakan dan menyajikan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 informasi secara berjenjang dan mandiri
berupa penggolongan/pengelompokan,
pemberian kode, dan daftar penamaan
menuju “SINGLE CODEBASE” untuk
digunakan dalam penyusunan perencanaan,
Perencanaan Pembangunan penganggaran, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban, serta pelaporan
kinerja dan keuangan.
Perencanaan Anggaran menyediakan statistik
keuangan Pemerintah
digunakan pada tahapan :

TUJUAN Daerah
Pelaksanaan & Penatausahaan
Keuda membantu Kepala Daerah dalam
melakukan evaluasi kinerja dan
keuangan daerah
Akuntansi & Pelaporan Keuda
melakukan evaluasi mendukung penyelenggaraan
perencanaan sistem informasi
Pertanggungjawaban Keuda pembangunan pemerintahan daerah
daerah dan
pengelolaan
Pengawasan Keuda mendukung
keuangan daerah
keterbukaan
informasi kepada
membantu Kepala Daerah
masyarakat
Analisis Informasi Pemda Lainnya dalam merumuskan
kebijakan pembangunan
daerah dan keuangan
daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM, KEGIATAN DAN SUB KEGIATAN


E-CONTROLLING

1. kinerja rutin pengawasan, meliputi reviu RPJMD, reviu RKPD, reviu RKA-
SKPD, reviu LKPD, reviu laporan kinerja, reviu penyerapan anggaran, reviu
penyerapan pengadaan barang dan jasa, reviu realisasi penyerapan dana dan
capaian output kegiatan DAK-Fisik, pemeriksaan serentak kas opname,
pemeriksaan pajak pusat dan PNBP, evaluasi SPIP, evaluasi penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, monitoring dan evaluasi TLHP BPK dan TLHP APIP;
2. pengawasan prioritas nasional meliputi monitoring dan evaluasi Dana Desa,
dan BOS, evaluasi perencanaan dan penganggaran responsive gender,
operasionalisasi sapu bersih pungutan liar, penyelenggaraan perizinan berusaha
berbasis risiko dan non perizinan, tindak lanjut perjanjian kerja sama APIP dan
APH dalam penanganan pengaduan masyarakat yang berindikasi korupsi;
3. pengawalan reformasi birokrasi, meliputi penilaian mandiri reformasi
birokrasi, penanganan pengaduan masyarakat terhadap perangkat daerah,
penanganan pengaduan masyarakat terhadap bupati/wali kota untuk Inspektorat
Provinsi dan terhadap pemerintahan desa untuk Inspektorat Kabupaten/Kota
dan evaluasi pelayanan publik; dan
4. penegakan integritas, meliputi penanganan laporan gratifikasi, monitoring dan
TERIMA
KASIH
HP/WA: 0813 490 77777

Anda mungkin juga menyukai