• Alokasi pada prioritas untuk mencapai manfaat yang terbesar dari dana yang
terbatas (Alocative Efficiency) yaitu melalui penerapan kerangka pengeluaran
jangka menengah (Medium Term Expenditure Framework) yang terdiri dari
penerapan perkiraan maju (Forward Estimates), anggaran berbasis kinerja
(performance based budgeting) dan anggaran terpadu (Unified Budget);
TUJUAN KPJM
Meningkatkan kinerja dan dampak program, salah satunya dengan
cara mengubah kultur birokrasi dari administratif ke manajerial
untuk
menghindari menghindari
meningkatkan
overspending, underspending,
disiplin fiskal,
untuk mengelola
untuk peramalah atas
proyek-proyek
menyesuaikan biaya yang
investasi di masa
prioritas strategis, diperlukan
yang akan datang,
PRINSIP KERJA KPJM
PENDEKATAN TOP-DOWN DALAM MENENTUKAN PENDEKATAN BOTTOM¬UP DALAM MELAKUKAN KERANGKA KERJA ANGGARAN YANG MENGHASILKAN
BESARAN SUMBER DAYA ANGGARAN (RESOURCE ESTIMASI KEBUTUHAN SUMBER DAYA ANGGARAN, BAIK KESESUAIAN ANTARA KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN
ENVELOPE) YANG BERPERAN SEBAGAI BATAS KEBUTUHAN DI TAHUN ANGGARAN SAAT INI MAUPUN SUMBER DAYA ANGGARAN DALAM JANGKA
PENDANAAN TERTINGGI (HARD BUDGET CONSTRAINT) DALAM JANGKA MENENGAH, UNTUK MEMBIAYAI MENENGAH.
BAGI SETIAP INSTITUSI/SEKTOR PEMERINTAHAN. KEBIJAKAN YANG TENGAH DILAKUKAN SAAT INI DAN
AKAN TERUS DILAKSANAKAN BEBERAPA TAHUN
KEDEPAN SESUAI DENGAN AMANAT PERENCANAAN
YANG TELAH DIPUTUSKAN.
DASAR HUKUM KPJM DI INDONESIA
Penyusunan KPJM (prakiraan maju 1,2,3 ) pada saat penyusunan RKA-KL Pagu Anggaran dan Alokasi
1 Anggaran;
Pengguliran Anggaran Tahun Rencana dan prakiraan maju pada awal tahun dan
2 penyusunan prakiraan maju tahun ketiga (PM3);
3 Penyesuaian angka dasar dan prakiraan maju dengan kinerja realisasi per kegiatan;
Penyesuaian angka dasar dan prakiraan maju dengan parameter ekonomi dan non- ekonomi;
4
Catatan:
Langkah 1 dilakukan oleh K/L pada bulan Juli atau November tahun t-2;
Langkah 2 sd langkah 5 dilakukan oleh K/L pada bulan Februari tahun t-1
Langkah 6 dilakukan oleh mitra K/L di DJA untuk bahan penyusunan Pagu Indikatif pada bulan Februari-Maret tahun t-1.
PENYUSUNAN ULANG PRAKIRAAN MAJU 2019, 2020, DAN 2021
UNTUK PENYUSUNAN ANGKA DASAR
Pasal 3 ayat (5) PMK No. 94 Tahun 2017 tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan RKA-K/L dan Pengesahan DIPA menyebutkan bahwa Prakiraan
maju yang telah dimutakhirkan oleh K/L menjadi bahan bagi
Kementerian Keuangan untuk melakukan reviu angka dasar dalam
rangka menyusun pagu tahun anggaran yang direncanakan.
Untuk melakukan reviu angka dasar, diperlukan data detil. Di lain pihak,
prakiraan maju yang telah disusun pada bulan November 2017 hanya sampai
dengan level komponen.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih detil, aplikasi KPJM
disesuaikan untuk mengakomodir keinginan tersebut.
telah
Untuk keperluan reviu angka dasar dalam rangka penyusunan Pagu Indikatif
2019, K/L diminta menyusun ulang prakiraan maju pada level detil dengan
bantuan aplikasi KPJM yang baru.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ULANG PRAKIRAAN
MAJU 2019, 2020, DAN 2021 UNTUK PENYUSUNAN ANGKA
DASAR
5
Prakiraan Maju
4. Pemutakhiran Parameter
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ANGKA
DASAR
8
27
II. Laporan
a) Laporan Anggaran dan PM tingkat Kegiatan;
b) Laporan KPJM per Kelompok Belanja;
c) Laporan Reviu Angka Dasar; dan
d) Laporan Perbaikan dan Kebijakan Baru.
PENELAAHAN RKA-K/L DAN KPJM
3
Dokumen RKA-K/L Validasi
Penelaahan Kemenkeu c.q DJA Instrumen
ADK RKA- Penelaahan
K/L
4
5
Forum Penelaahan
Tindak Lanjut Penelaahan 1. Penelaahan kriteria adminstratif
2. Penelaahan kriteria subtantif.
a. Kementerian Keuangan c.q. DJA
Himpunan 1) kebijakan Efisiensi dan efektivitas belanja
Kementerian/Lembaga;
RKA-KL 2) kesesuaian pencapaian sasaran RKA-KL dengan Renja K/L dan
Catlah
RKP;
3) pencantuman penandaan anggaran (pada level Keluaran)
4) konsistensi pencantuman prakiraan maju untuk 3 (tiga)
tahun ke depan.
Nota Keuangan b. Kementerian Perencanaan/Bappenas
1) konsistensi sasaran kinerja K/L dengan Renja K/L dan
dan RAPBN RKP
2) Meneliti ketepatan penandaan anggaran (pada level
Keluaran),
3) Meneliti kualitas GBS (jika ada).
DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
Data APBN TA 2018 dan prakiraan maju 2019, 2020, 2021 yang memuat
alokasi anggaran program
(sumber: data base RKA-K/L);
Data realisasi TA 2017
(sumber: Direktorat Jenderal Perbendaharaan);
Proyeksi asumsi dasar ekonomi makro dan parameter non-ekonomi untuk tahun
2019 s.d. 2022
(sumber: Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran);
Dokumen pendukung lain yang diperlukan untuk perbaikan Angka Dasar dan
Prakiraan Maju
(sesuai kebutuhan).
REVIU BELANJA OPERASIONAL
38
1) Data realisasi pembayaran Gaji dan tunjangan bulanan (dalam Rp dan valas);
2) Data tambahan pegawai baru yang telah diangkat pada tahun
sebelumnya (T-1)
3) SK penetapan pemberian tunjangan termasuk Perpres penetapan
Remunerasi;
4) Daftar inventaris BMN meliputi : gedung bangunan, peralatan,
kendaraan bermotor dan yang sejenis yang perlu pemeliharaan;
5) Dokumen tagihan langganan daya dan jasa;
6) Kontrak-kontrak dalam rangka operasional kantor seperti cleaning
service, Satpam, sopir atau out sourcing, sewa mesin foto copy atau
kendaraan oprasional;
7) Kontrak dalam rangka sewa kantor, khusus bagi Satker yang belum
punya gedung kantor.
TINDAK LANJUT HASIL REVIU BIAYA
OPERASIONAL
42