Daftar Isi | i
BAB IV LANGKAH AWAL PENERAPAN KPJM ...................... 22
4.1 PERSIAPAN PENERAPAN KPJM.................................... 22
4.2 METODOLOGI PENGHITUNGAN KPJM ..................... 23
4.3 LANGKAH AWAL PENERAPAN KPJM........................ 27
4.4 MEKANISME PENGALOKASIAN
ANGGARAN............................ 32
4.5 PELUANG DAN TANTANGAN PENERAPAN
KPJM................. 33
D a f t a r I s i | ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka KPJM di Indonesia................................... 10
Gambar 3.2 Ilustrasi KPJM............................................................. 11
Gambar 3.3 Cara Kerja KPJM ........................................................ 12
Gambar 3.4 Tahapan Penerapan KPJM ....................................... 14
Gambar 3.5 Contoh Parameter‐Parameter Ekonomi ................. 20
Gambar 4.1 Pengalokasian Anggaran sesuai dengan KPJM .... 23
Gambar 4.2 Metodologi Penghitungan KPJM ............................ 25
Gambar 4.3 Penerapan KPJM ........................................................ 27
Gambar 4.4 Contoh Perhitungan Kegiatan Generik.................. 29
Gambar 4.5 Contoh Kegiatan Teknis Fungsional....................... 30
Gambar 4.6 Contoh Kegiatan Prioritas Nasional ....................... 32
D a f t a r G a m b a r | iii
D a f t a r G a m b a r | iv
PENERAPAN KERANGKA PENGELUARAN JANGKA MENENGAH (KPJM)
BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan| 1
PENERAPAN KERANGKA PENGELUARAN JANGKA MENENGAH (KPJM)
Bab I Pendahuluan| 2
PENERAPAN KERANGKA PENGELUARAN JANGKA MENENGAH (KPJM)
Bab I Pendahuluan| 3
PENERAPAN KERANGKA PENGELUARAN JANGKA MENENGAH (KPJM)
Bab I Pendahuluan| 4
PENERAPAN KERANGKA PENGELUARAN JANGKA MENENGAH (KPJM)
Parameter (assumption)
KAJM
APBN
2. Penyusunan Prioritas
3. Proses Penganggaran
Penyusunan Prioritas
Untuk keperluan itu, maka pada tahapan ini hal yang paling
penting dilakukan oleh pemerintah adalah menyusun sebuah
daftar prioritas kebijakan‐kebijakan yang akan dilaksanakan agar
dalam proses berikutnya Pemerintah, dalam hal ini adalah
Menteri Keuangan sebagai otoritas fiskal, dapat melakukan
penghitungan alokasi pendanaan yang dibutuhkan dan
disesuaikan dengan sumber daya anggaran yang tersedia
(resources availability).
Proses Penganggaran
Penetapan Baseline
Penetapan Parameter
Metodologi
Penyesuaian
Penghitungan
Jenis Kegiatan Baseline Baru
Tipe Parameter Parameter
Volume
Biaya Ekonomi Nonekonomi
Jenderal Anggaran
- Subkegiatan Penyelenggaraan 40 44 44 44 44
Operasional dan Pemeliharaan
Kantor
Keterangan:
Kegiatan generik pada DJA, yaitu Kegiatan Dukungan
Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Sekretariat
Direktorat Jenderal Anggaran TA 2010 mendapatkan alokasi
sebesar Rp 90. Alokasi sebesar Rp 90 menjadi angka dasar bagi
alokasi tahun 2011.
Pada TA 2011, pemerintah menetapkan kebijakan kenaikan
gaji pegawai sebesar 10% dan menetapkan Peraturan Menteri
Keuangan tentang SBU disesuaikan dengan besaran inflasi
sebesar 10%.
Berdasarkan kebijakan tersebut maka, Sekretariat Dijten
Anggaran akan melaksanakan penyesuaian terhadap Kegiatan
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya untuk
tahun anggaran 2011, 2012, 2013 dan 2014 (lihat tabel di atas).
2. Kegiatan Teknis Fungsional
Kegiatan Teknis Fungsional pada Direktorat Sistem
Penganggaran, DJA.
Penganggaran
Keterangan:
Kegiatan pada Direktorat Sistem Penganggaran adalah
Kegiatan Sistem Penganggaran. Kegiatan tersebut didukung
oleh subkegiatan‐subkegiatan sebagai berikut:
1. Subkegiatan Pengembangan Sistem Penganggaran
2. Subkegiatan Penyusunan Standar Biaya
3. Subkegiatan Harmonisasi Kebijakan Penganggaran
4. Subkegiatan Pengembagan Teknologi Informasi
Penganggaran
Masing‐masing subkegiatan didukung oleh beberapa aktivitas
dalam rangka mencapai target output masing‐masing.
Misalnya dalam contoh ini:
Prioritas 1
Fokus 1
- Beasiswa untuk siswa miskin SMA 170 193 193 193 193
- Penyediaan subsidi beras untuk rakyat 8.800 8.918 8.918 8.918 8.918
miskin (RASKIN)
Keterangan:
Dari contoh tabel kegiatan prioritas di atas, pada tahun
anggaran 2010 pemerintah menetapkan kegiatan prioritas 1,
fokus 1, terdiri atas 5 kegiatan prioritas nasional. Pada tahun
anggaran 2011 pemerintah menetapkan 5 kegiatan tersebut
dilanjutkan dengan melakukan penyesuaian terhadap volume
output dan harga satuan biaya yang digunakan.