Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak akan pernah terlepas dengan kegiatan
mencuci pakaian. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa dalam proses mencuci
pakaian, seringkali kita menghadapi berbagai masalah, salah satunya adalah
noda membandel. Noda membandel bisa berasal dari berbagai sumber, seperti
minyak, saos, tinta, darah, tanah, atau bahan-bahan lain yang sulit
dihilangkan. Penanganan noda membandel memerlukan perhatian khusus dan
metode tertentu untuk menghilangkannya.
Beberapa faktor yang memengaruhi noda membandel meliputi jenis
bahan pakaian, jenis noda, waktu tindakan, metode penghilangan noda, dan
warna pakaian. Dalam beberapa kasus, noda membandel mungkin tidak
sepenuhnya bisa dihilangkan, terutama jika pakaian telah terlalu lama terkena
noda atau noda tersebut bersifat permanen.
Dalam upaya menghilangkan noda pada pakaian, cairan penghilang
noda dan cairan pemutih sering menjadi penyelamat. Cairan penghilang noda
dirancang khusus untuk mengatasi berbagai jenis noda, termasuk noda yang
sulit dihilangkan seperti minyak, tinta, atau bahkan noda darah. Cairan
pemutih, di sisi lain, dapat digunakan untuk menghilangkan noda dan
memutihkan pakaian yang mungkin telah kehilangan kilau aslinya. Namun,
penting untuk memahami bahwa penggunaan cairan penghilang noda dan
cairan pemutih bukanlah solusi ajaib.
Dalam konteks global yang semakin sadar akan dampak lingkungan
dan kesehatan, penting untuk menghadapi tantangan terkait dengan
penggunaan bahan kimia berbahaya dalam cairan penghilang noda dan
produk pembersih lainnya. Bahan kimia berbahaya dalam cairan penghilang
noda tidak hanya berpotensi merugikan bagi pengguna dan lingkungan, tetapi
juga berkontribusi pada permasalahan yang lebih luas terkait dengan
keberlanjutan lingkungan dan kualitas hidup manusia.
Penggunaan bahan kimia berbahaya dalam deterjen dapat
menciptakan dampak berantai yang signifikan. Misalnya, ketika cairan
penghilang noda mengandung senyawa kimia berbahaya, mereka dapat
mencemari air limbah cucian, yang pada gilirannya dapat mencemari perairan
alami. Ini mengakibatkan masalah polusi air yang dapat merugikan ekosistem
air dan spesies yang ada di dalamnya.
Hal ini menjadi penting karena mencuci merupakan aktifitas rutin bagi
sebagian besar orang, termasuk siswa-siswi Sekolah Islam Athirah Bone.
Aktivitas ini merupakan bagian penting dari menjaga kebersihan dan
kesehatan serta memastikan pakaian tetap segar dan siap digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Pencucian pakaian juga mencerminkan kemandirian
dan tanggung jawab individu terhadap pemeliharaan barang pribadi.
Dalam lingkungan Sekolah Islam Athirah Bone, kegiatan mencuci
pakaian menjadi salah satu keterampilan yang diajarkan kepada siswa,
membantu mereka mengembangkan kemandirian dalam mengelola kebutuhan
sehari-hari mereka sendiri. Selain itu, mencuci pakaian juga memungkinkan
kita untuk menjaga penampilan yang rapi dan terawat, meningkatkan rasa
percaya diri dalam beraktivitas sehari-hari.
Keterampilan mencuci pakaian juga mengajarkan siswa Sekolah Islam
Athirah Bone tentang pentingnya disiplin dan rutinitas. Dengan menjalankan
tugas ini secara teratur, mereka belajar merencanakan waktu dan mengatur
prioritas dalam menjalani kehidupan sehari-hari di lingkungan yang mungkin
jauh dari keluarga mereka. Selain itu, kegiatan mencuci pakaian juga
mempromosikan kesadaran lingkungan, dengan cara yang benar-benar efisien
dalam mengelola konsumsi air, deterjen, dan energi listrik.
Pada tingkatan yang lebih luas, pencucian pakaian adalah komponen
penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat. Hal ini
membantu mencegah penyebaran penyakit dan memastikan lingkungan tetap
bersih. Oleh karena itu, meskipun terlihat sebagai tugas sehari-hari yang
sederhana, mencuci pakaian memiliki dampak yang jauh lebih besar dalam
menjaga kesehatan, kemandirian, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dalam upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi akibat
penggunaan bahan kimia berbahaya dalam cairan penghilang noda dan
produk pembersih, pencarian solusi yang lebih ramah lingkungan, seperti
penggunaan lerak, menjadi suatu langkah yang sangat relevan dan
bermanfaat. Lerak adalah contoh konkret dari bahan alami yang dapat
menggantikan bahan kimia berbahaya dalam fungsi penghilang noda.
Dengan menggantikan bahan kimia berbahaya dengan lerak, kita tidak
hanya mengurangi risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, tetapi
juga membuka pintu untuk berbagai manfaat positif. Penggantian bahan
kimia berbahaya dengan lerak merupakan langkah fundamental menuju
transformasi keseimbangan ekosistem. lerak, dengan sifat alaminya yang
ramah lingkungan, membantu kita membangun hubungan yang lebih
harmonis dengan alam. Ini memberikan kesempatan untuk menjalin kembali
ikatan yang mungkin telah terpinggirkan oleh penggunaan bahan kimia
sintetis.
Penggunaan Lerak tidak hanya sebagai solusi bersih tetapi juga
sebagai upaya memulihkan keseimbangan ekosistem yang terganggu oleh
limbah dan polusi kimia. Dengan memberikan peluang bagi regenerasi alam,
kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung keanekaragaman hayati
dan kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, langkah kecil ini bukan hanya
tentang mengurangi risiko, tetapi juga membuka pintu menuju visi yang lebih
besar, di mana manusia dan lingkungan saling bersinergi untuk menciptakan
keberlanjutan jangka panjang.
Namun, manfaat dari lerak ini masih kurang dikenal oleh sebagian
besar siswa. Di dalam dunia persekolahan, di mana pakaian seragam sering
digunakan, pemahaman akan manfaat lerak dalam merawat dan
memperpanjang umur pakaian dapat sangat bermanfaat.Ini juga membuka
peluang untuk mendidik siswa tentang penggunaan bahan alami dan
berkelanjutan dalam pemeliharaan pakaian, yang sesuai dengan semangat
lingkungan yang semakin mendalam.
Penelitian ini memiliki potensi untuk mengisi celah pengetahuan ini
dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang manfaat
lerak, memberikan mereka pengetahuan praktis yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari mereka.
Inovasi dalam pembuatan deterjen memegang peranan penting dalam
menciptakan daya tarik bagi konsumen modern yang semakin cerdas dan
sadar akan lingkungan. Dalam upaya untuk memenuhi ekspektasi konsumen
yang semakin tinggi, produsen deterjen perlu terus berinovasi untuk
menciptakan produk yang tidak hanya efektif dalam membersihkan, tetapi
juga memperhatikan aspek kesehatan, lingkungan, dan pengalaman pengguna
Berangkat dari permasalahan yang telah disebutkan, peneliti
memandang bahwa perlu adanya solusi inovatif untuk mengatasi tantangan
terkait dengan penggunaan bahan kimia berbahaya dalam produk pembersih,
khususnya cairan penghilang noda untuk pakaian. Inisiatif peneliti adalah
untuk menciptakan formulasi cairan penghilang noda yang lebih ramah
lingkungan dengan memanfaatkan bahan alami yang tersedia, yaitu lerak.
Dalam pembuatan cairan penghilang noda dari lerak, juga
ditambahkan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai penambahan aroma dan
antibakteri. Jeruk nipis yang terkenal dengan aroma khasnya mampu menjadi
solusi efektif dalam memberikan aroma segar pada cairan penghilang noda
ini. Selain itu, kandungan antibakteri alami dari jeruk nipis dapat memberikan
perlindungan tambahan terhadap pakaian dari pertumbuhan mikroorganisme
yang dapat menyebabkan bau tidak sedap dan kerusakan pada serat tekstil.
Dengan kombinasi lerak dan jeruk nipis, tidak hanya noda pada pakaian dapat
dihilangkan dengan efektif, tetapi juga memberikan aroma menyegarkan dan
perlindungan tambahan untuk menjaga kebersihan pakaian.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menggali potensi lerak dengan
tambahan jeruk nipis sebagai bahan alami yang efektif dalam menghilangkan
noda pada pakaian, sambil mengurangi dampak negatif terkait dengan
penggunaan bahan kimia berbahaya. Hasil penelitian tersebut kemudian akan
dituangkan ke dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan judul "Pemanfaatan
Lerak (Sapindus rarak DC.) dengan Tambahan Jeruk Nipis (Citrus
aurantiifolia) sebagai Cairan Penghilang Noda pada Pakaian."

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis merumuskan


beberapa permasalahan yang akan dibahas pada karya tulis ini adalah sebagai
berikut:
1. Berapa perbandingan lerak (Sapindus rarak DC.) dengan jeruk nipis
(Citrus aurantiifolia) yang paling efektif?
2. Bagaimana efektivitas lerak (Sapindus rarak DC.) dengan tambahan jeruk
nipis (Citrus aurantiifolia) sebagai cairan penghilang noda pada pakaian?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui berapa perbandingan lerak (Sapindus rarak DC.)
dengan jeruk nipis (Citrus aurantiifolia) yang paling efektif
2. Untuk mengetahui efektivitas lerak (Sapindus rarak DC.) dengan
tambahan jeruk nipis (Citrus aurantiifolia) sebagai cairan penghilang
noda pada pakaian?

3. Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber kepustakaan yang
berguna bagi sekolah. Khususnya bagi siswa di sekolah boarding, studi ini dapat
memberikan informasi penting mengenai cara memanfaatkan Citrus Aurantifolia
sebagai bahan baku cairan penghilang noda pada pakaian. Selain itu, bagi pembaca
umumnya, penelitian ini dapat berfungsi sebagai referensi yang bermanfaat untuk
studi-studi selanjutnya dalam bidang ini.

Anda mungkin juga menyukai