Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

KEBERSIHAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :
NAMA :
KELAS :
SMP / SMA AVATAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya
mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa
ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita
untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan,
selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A
bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat
sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu
sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas
maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
1,2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas penulis ingin mengemukakan permasalahan yang
perlu penulis ketahui.bahwa mencegah dan mengatasi masalah yang ada itu juga harus di contohkan
oleh guru nya sendiri dan di tindak bila ada siswa/i yang melanggar. Tindakan-tindakan yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut :
Guru selalu memberi contoh bila membuang sampah selalu di tempatnya.
Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan terutama pada saat
siswa-siswi makan dan minum dalam kelas, bungkusnya ditaruh dalam glodok bangku.
Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan pada buku saku/ buku pelanggaran.
Membuat tata tertib baru yng isinya tentang pemberian denda terhadap siswa sebesar Rp 2.000 setiap
melanggar 1 tata tertib sekolah.
Dengan tindakan-tindakan ini maka kebersihan sekaligus kedisiplinan akan tercapai, terutama
tindakan nomor 4 yang paling bagus, karena siswa mau melakukan pelanggaran ini tidak berani dan
mau melakukan pelanggaran itu juga tidak berani, karena kalau melakukan pelanggaran tersebut akan
didenda, pada akhirnya kebersihan dan kedisiplinan, kepatuhan siswa terhadap tata tertibpun akan
terjaga, selain itu juga dapat mengharumkan nama baik sekolah, karena diakui oleh masyarakat sekitar
sekolah bahwa anak disekolah kita disiplin-disiplin dan patuh terhadap peraturan.

1.3 Tujuan penelitian


Tujuan penulis ingin mengetahui apa yang tdk penulis ketahui dan apa yang penulis tdk mengert
diantaranya adalah:
Penulis ingin tau lebih lanjut bagaimana perkembangan kebersihan di sekolah.
Penulis ingin tau bagaimana sikap siswa/i jika setelah ada saran-saran yang tlah di rumuskan di
atas.dan
Penulis juga meyakii jika kita semua bisa mnjaga kebersihan kita akan trjauhi dari penyakit dan impian
sekolah kita mnjadi sekolah terbaik terbersih akan terwujud.
1.4 Metode penelitian
Dalam tugas bahasa indonesia ini penulis menggunakan metode kepustakaan, mudah mudahan dengan
metode ini penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik dan benar .penulis memohon maaf
yang sebesar-besarnya bila dalam kar4ya tulis ini banyak kesalahan.
1.5 Sistematika penulisan
Bab I: PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Perumusan masalah
1.3 Tujuan penelitian
1.4 Metode penelitian
1.5 sistematika penulisan
Bab II: PEMBAHASAN
2.1 kebersihan di lingkungan sekolah.
2.2 kebersihan di lingkungan.
2.3 manfaat menjaga kebersihan dan tips-tips nya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebersihan Lingkungan
Sering kita melihat sampah berserakan di lingkungan sekolah. Padahal setiap kelas sudah
disiapkan tempat sampah, apa kenyataannya? Masih banyak siswa yang membuang sampah
sembarangan, oleh karena itu dapat menyebabkan lingkungan di sekitar kita menjadi kotor, kumuh, dan
penuh dengan sampah.
Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau hal demikian terjadi maka dari itu perlu sekali diadakan
tindakan yang mengatasi masalah tersebut. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai
berikut :
Dimohon kesadaran dari siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
Mentaati peraturan sekolah agar sekolah kita bersih.
Petugas piket harus membersihkan kelas dan lingkungan di luar kelas.
Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang membuang sampah sembarangan.
Dengan tindakan tersebut di harapkan kesadaran siswa untuk menjaga kebersihan.
2.2 Kebersihan di Lingkungan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di
zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan
oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan
lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau
menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi

kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang
bersih,
Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau
deterjen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara
terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk-pilek.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum.
Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu
dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok),
membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulai
dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di
rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik
makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu.
2.3. Manfaat Menjaga Kebersihan
Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu,
sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah
yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya
terus meningkat.
Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar
akah hal kebersihan lingkungan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan
baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain
yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya
pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat.
Lalu Bagaimana tips Mudah untuk menjaga kebersihan lingkungan ?
Tips dan Trik yang mudah, tepat dan efektif menyadarkan masyarakat Indonesia untuk.selalu menjaga
kebersihan lingkungan?
Berikut Tips dan trik menjaga kebersihan lingkungan:
Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga
kebersihan lingkungan.
Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada
masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Sertkan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda;
Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya.
Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah
organik dan non organik.
Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali untuk
pupuk;
Kreatif, Dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah.
Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.
Semoga bermanfaat dan lingkungan anda menjadi bersih, nyaman dan sehat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesadaran individu begitu penting untuk menjalankan perubahan kebersihan pada lingkungan baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Namun mayoritas para masyarakat masih baru berantusias
dalam signifikan yang berada di satu aspek saja.

Dan para warga setuju dengan harus adanya cara-cara yang dilakukan dalam memberikan alternatif
untuk lebih dapat meyadarkan masyarakat tentang nilai kebersihan.
3.2 Saran
Pengembangan ilmu pengetahuan, membuat segalanya dapat menjadi riset mengenai kebersihan yang
ada dan sebaiknya pemerintah memberikan masukan dan kebijakan yang tegas dan tepat untuk
membuat perubahanperubahan.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Onong, U. 2002. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaluddin, Rahmat. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabet.
Bungin, Burhan. 2008.. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Nasution S. 2003. Metode Research; Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara.
Jujun, Surya Sumantri. 2002. Filsafat Ilmu. Jakarta: Sinar Harapan.

Anda mungkin juga menyukai