Anda di halaman 1dari 17

Contoh Pemuliaan Tanaman Hasil

Pewarisan Sifat dan Gambarnya


Posted on 09/09/2019Author Agus Riyanto 0

Contoh Pemuliaan Tanaman Hasil Pewarisan Sifat dan Gambarnya

Amongguru.com. Pemuliaan tanaman adalah kegiatan mengubah susunan genetik individu


atau populasi tumbuhan untuk suatu tujuan.

Dengan demikian, pemuliaan tanaman dapat dikembangkan melalui ilmu pewarisan sifat
atau genetika.

Tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul dikembangbiakkan menggunakan prinsip


pewarisan sifat melalui teknik persilangan.

Di dalam mendapatkan sifat unggul tersebut, maka persilangan harus dilakukan beberapa kali
sehingga sifat-sifat unggul ini akan tergabung dalam satu individu.

Pemuliaan tanaman sering disamakan dengan penangkaran tanaman, yaitu kegiatan


memelihara tanaman untuk memperbanyak dan menjaga kemurniannya.

Di dalam kenyataannya, kegiatan penangkaran merupakan sebagian dari bentuk pemuliaan


tanaman. Selain melakukan penangkaran, pemuliaan tanaman berupaya untuk memperbaiki
mutu genetik, sehingga diperoleh tanaman dengan kualitas unggul.

Tahap Pemuliaan Tanaman

Pemuliaan tanaman pada dasarnya terbagi dalam lima tahapan kegiatan besar, sebagai
berikut.

1. Penentuan tujuan

Penentuan tujuan pemuliaan tanaman merupakan langkah awal yang wajib dilakukan karena
berkaitan dengan varietas yang akan diperoleh nantinya.

Tujuan pemuliaan tanaman biasanya didapatkan dari masalah-masalah yang ditemukan di


lapangan, sehingga dengan program pemuliaan tanaman tersebut dapat menjadi solusi dari
permasalahan yang ada.

Baca :

 Contoh Pemuliaan Hewan Hasil Pewarisan Sifat dan Gambarnya


 Bunyi Hukum Pewarisan Sifat (Hukum Mendel) dan Penjelasannya
 Gen dan Kromosom Sebagai Pengendali Pewarisan Sifat Makhluk Hidup

Terdapat dua tujuan dalam program pemuliaan tanaman, yaitu tujuan jangka pendek dan
tujuan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek difokuskan pada diperolehnya hasil tanaman yang lebih bermutu daam
jangka pendek, sehingga dapat diproduksi secara nasional, misanya penanaman padi atau
gandum.

Beberapa tujuan jangka pendek dalam pemuliaan tanaman adalah sebagai berikut.

a. Memenuhi keinginan konsumen dengan memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan.

b. Memenuhi kebutuhan petani atau produsen, yaitu peningkatan hasil panen secara cepat.

c. Memenuhi kebutuhan industri.

Sedangkan tujuan jangka panjang pemuliaan tanaman didasarkan pada strategi jangka
panjang untuk mengantisipasi berbagai perubahan arah konsumen atau juga perubahan
kondisi lingkungan.

Misanya, pemuliaan padi saat ini tidak hanya diarahkan pada peningkatan hasil, akan tetapi
juga diarahkan agar tahan terhadap kondisi ekstrim karena perubahan iklim 20 sampai 50
tahun mendatang.

2. Pembentukan keragaman genetik

Kegiatan yang dilakukan adalah menentukan populasi dasar atau bahan dasar dari proses
pemuliaan tanaman.

Penyediaan materi pemuliaan atau populasi dasar yang mempunyai keragaman genetuik
tinggi penting dilakukan untuk menunjang proses pemuliaan tanaman.

Tanaman dapat ditingkatkan potensi genetiknya apabila terdapat keragaman genetik dalam
populasinya.

Cara yang dapat dilakukan untuk membentuk keragaman genetik adalah melalui persilangan,
manipulasi kromosom, penggabungan inti sel, transfer gen, dan manipuasi regulasi gen.

3. Seleksi

Seleksi dilakukan untuk memberikan penilaian genetik dari populasi dasar yang sudah
dipilih. Penyeleksian dilakukan jika materi pemuliaan memiliki keragaman genetik yang
tinggi yang didasarkan pada penampakan fenotipe (uji keturunan).

Metode seleksi yang diterapkan tergantung pada cara perkembangbiakan tanaman, antara
lain sebagai berikut.

a. Seleksi massa; yaitu memilih bahan tanam yang lebih baik pada generasi berikutnya.

b. Seleksi galur murni; yaitu metode pemilihan bahan tanam dengan cara memisahkan
individu yang terdapat dalam populasi varietas.

c. Seleksi pedigree; yaitu metode pemilihan bahan tanam sejak keturunan kedua (F2) dengan
mencatat asal usulnya, sehingga didapatkan galur murni.
d. Seleksi bulk; yaitu metode pemilihan bahan tanam yang dilakukan pada generasi lanjut
untuk mendapatkan galur murni.

e. Backcross; yaitu persilangan keturunan pertama (F1) dengan induknya (baik resesif atau
dominan).

f. Seleksi satu tongkol satu baris (ear to row); yaitu pemilihan tanaman terpilih (tongkol)
sebagai modifikasi dari seleksi massa.

4. Pengujian

Pengujian bertujuan untuk memastikan kualitas dan kuantitas individu yang terseleksi,
sebelum akhirnya dilepas.

Sebelum tanaman terpilih dilepas menjadi varietas baru, maka terlebih dahulu dilakukan
pengujian dalam bentuk uji adaptasi dan uji hasil.

Melalui pengujian ini, akan diketahun kemampuan tannam pada lingkungan jika
dibandingkan varietas unggul sebelumnya.

Bahan-bahan pemuliaan yang telah terpilih harus dievaluasi atau diuji terlebih dahulu dalam
kondisi lapangan. karena proses seleksi pada umumnya dilakukan pada lingkungan terbatas
dengan ukuran populasi kecil.

Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah keunggulan yang ditunjukkan sewaktu seleksi juga
dipertahankan dalam kondisi lahan pertanian terbuka dan dalam populasi besar.

5. Pelepasan varietas

Varietas baru yang akan dilepas perlu diadakan percobaan adasptasi di beberapa tempat yang
mewakili daersah dimana varietas tersebut akan ditanam.

Sebelum dilepas, maka prosedur pelepasan varietas bari harus diikuti, yaitu dengan cara
mengajukan permohonan pelepasan varietas secara tertulis kepada Menteri Pertanian, sampai
diterbitkan Surat Keputusan tentang pelepasa varietas oleh Menteri Pertanian.

Contoh Pemuliaan Tanaman

Berikut ini beberapa contoh pemuliaan tanaman hasil pewarisan sifat dan gambarnya.

a. Perbaikan ukuran buah pepaya yang kecil-kecil menjadi lebih besar dan berbiji sedikit.
b. Variasi warna pada bunga anggrek yang menambah keindahan bunga.
c. Ketahanan bunga potong sedap malam dengan menambah asam benzoat.
d. Keindahan dan keunikan tanaman hias mawar.

e. Peningkatan kandungan kurkumin pada temulawak.

f. Penemuan nangkadak (hasil pemuliaan tanaman nangka mini dan cempedak).


g. Penemuan jambu biji tanpa biji (Jambu kristal).

h. Penemuan apel dua warna sebagai hasil mutasi gen.


i. Penemuan kacang panjang ungu yang mengandung antosianin untuk menghambat penuaan.

Demikian beberapa contoh pemuliaan tanaman hasil pewarisan sifat dan gambarnya.
Semoga bermanfaat.
Share this:

 Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)


 Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)

Category: Bahan Ajar, Biologi Tag: Genetika, Pemuliaan Tanaman, Pewarisan SifatLeave a
comment

Navigasi pos
Previous PostPengertian Adaptasi Tingkah Laku Pada Makhluk Hidup dan Contohnya
Next PostContoh Pemuliaan Hewan Hasil Pewarisan Sifat dan Gambarnya

Tinggalkan Balasan

Contoh Pemuliaan Hewan Hasil Pewarisan Sifat dan Gambarnya

Amongguru.com. Pemuliaan hewan merupakan salah satu bentuk penerapan genetika pada
hewan. Genetika adalah ilmu pewarisan sifat pada makhluk hidup.

Pewarisan sifat pada hewan memungkinkan manusia untuk memanipulasi susunan gen pada
hewan, sehingga dihasilkan bibit unggul terbaik.

Dengan demikian, tujuan pewarisan sifat pada hewan ini untuk memperoleh varietas baru
yang lebih unggul dan dapat digunakan dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

Keragaman sifat hewan dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor non
genetik (lingkungan).

Faktor genetik ditentukan oleh susunan gen dan kromosom yang dimiliki hewan, sehingga
faktor genetik sudah ada sejak fertilisasi.

Faktor genetik ini tidak akan berubah selama hidup, sepanjang tidak terjadi mutasi gen
penyusunnya.

Berbeda dengan faktor genetik, pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada anak
keturunannya. Faktor lingkungan tergantung pada kapan dan dimana individu tersebut
berada.

Pengertian Pemuliaan Hewan

Pemuliaan hewan adalah kegiatan dalam peternakan atau pemeliharaan hewan lainnya yang
bertujuan untuk memperbaiki kualitas individu maupun populasi hewan agar sesuai dengan
karakteristik yang diinginkan manusia.
Secara umum, tujuan dari peternakan adalah peningkatan produksi ternak dan hasil ternak.
Upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan pemuliaan hewan.

Upaya peningkatan produksi ternak melalui pemuliaan hewan bertujuan untuk


meningkatkan sifat produksi dan reproduksi ternak dalam bentuk peningkatan mutu
genetiknya.

Frekuensi Gen

Di dalam pemuliaan ternak, selain memperhatikan individu-individu pemulia, juga perlu


diperhatikan perubahan yang terjadi pada sifat-sifat populasi,

Fenotipe seekor hewan dipengaruhi oleh genotipe atau gen-gen yang dimiliki oleh hewan
yang bersangkutan.

Dengan demikian, untuk mengetahui latar belakang genetik yang mempengaruhi sifat-sifat
populasi, maka perlu dipelajari salah satu parameter populasi, yaitu frekuensi gen.

Frekuensi gen adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan proporsi dari semua
pasangan gen dalam suatu populasi, yang diduduki oleh satu gen tertentu.

Kekuatan-kekuatan yang dapat mengubah frekuensi gen pada hewan adalah migrasi, mutasi,
seleksi dan faktor kebetulan.

1. Migrasi

Migrasi adalah cara efektif untuk terjadinya perubahan frekuensi gen secara cepat dengan
syarat tersedia populasi lain dengan gen yang diinginkan.

Misalnya memasukkan gen sapi baru ke suatu negara dengan inseminasi buatan akan
mengakibatkan perubahan frekuensi gen dari populasi sapi nasional secara drastis.

2. Mutasi

Mutasi adalah perubahan dalam gfen atau kromosom menjadi bentuk baru. Mutasi yang
mengubah frekuensi gen ada dua jenis, yaitu mutasi tidak berulang dan mutasi berulang.

Mutasi tidak berulang jarang sekali terjadi dan tidak mengakibatkan perubahan yang berarti
pada frekuensi gen.

Sedangkan mutasi berulang seringkali terjadi secara teratur dan dalam jangka waktu yang
panjang sehingga mengakibatkan perubahan frekuensi gen yang cukup berarti.

3. Seleksi

Seleksi dalam pemuliaan hewan selalu dikaitkan dengan penentuan apakah hewan dapat
menghasilkan keturunan atau tidak.

Penentuan tersebut didasarkan pada seleksi alam atau oleh peternak sendiri (seleksi buatan)
sesuai sifat dan mutu genetik hewan.
Jika perbedaan (keragaman) dalam sifat tersebut didasari atas genotipe hewan, maka seleksi
akan menghasilkan perubahan genetik dalam populasi dan berarti perubahan dalam frekuensi
gen.

4. Faktor Kebetulan

Faktor kebetulan sering disebut sebagai penghanyutan genetik (genetic drift) dan terjadi
karena dalam pembentukan gamet atau perubahan terjadi peristiwa pencuplikan secara
kebetulan yang menyimpang dari frekuensi gen yang ada.

Baca : Contoh Pemuliaan Tanaman Hasil Pewarisan Sifat dan Gambarnya

Akibat dari peristiwa tersebut akan terjadi perubahan frekuensi gen pada generasi berikutnya.
Karena perubahan ini terjadi secara acak, maka hal ini kurang penting dan saling meniadakan
dalam populasi yang besar.

Tetapi dalam populasi kecil, perubahan secara kebetulan dapat penting artinya. Di dalam
populasi kecil, fluktuasi acak mempunyai efek yang lebih penting.

Ternak yang tersisa akibat kemarau atau serangan wabah penyakit yang dapat bertahan akan
mempunyai pengaruh yang menentukan terhadap frekuensi gen pada generasi selanjutnya.

Teknik Dasar Pemuliaan Hewan

Pemuliaan hewan pada dasarnya dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu inseminasi buatan dan
perkawinan silang

1. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)

Inseminasi buatan merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia sebagai inseminator dalam
memasukkan spermatozoa atau semen hewan jantan ke saluran reproduksi hewan betina
menggunakan alat inseminasi agar terjadi pembuahan dan kehamilan (bunting).

Contoh hewan yang perkembangbiakannya dilakukan dengan teknik Inseminasi buatan


adalah sapi.

Manfaat yang dapat diperoleh dari teknik inseminasi buatan adalah sebagai berikut.

a. Dapat mengatur jarak kelahiran hewan ternak dengan baik.

b. Dapat mencegah terjadinya kawin sedarah pada hewan betina (inbreeding).

c. Spermatozoa dapat dipakai dan disimpan dalam jangka waktu lama.

d. Menghindari kecelakaan fisik pada ternak yang biasa terjadi saat perkawinan.

e. Dapat menghindarkan ternak dari penularan penyakit, khususnya lewat hubungan kelamin

2. Kawin Silang (Hibridisasi)


Kawin silang atau hibridisasai adalah kegiatan menggabungkan keanekaragaman genetik
melalui perkawinan suatu individu yang telah diketahui sifatnya dengan individu sejenis
lainnya.

Terdapat dua bentuk persilangan, yaitu secara alami atau buatan yang melibatkan campur
tangan manusia. Jenis kawin silang antara lain sebagai berikut.

a. Silang murni (purebreeding)

b. Silang dalam (inbreeding)

c. Silang luar (crossbreeding)

d. Upbreeding

Hewan yang dapat disilangkan adalah hewan yang berasal dari satu famili atau subfamili.
Misalnya antara kambing dan domba yang menghasilkan geep (goat-sheep).

Contoh Pemuliaan Hewan Hasil Pewarisan Sifat

Secara sederhana, pemuliaan ternak akan memberi manfaat dalam bentuk meningkatkan
gizi manusia khususnya protein hewani.

Berikut ini beberapa contoh pemuliaan hewan hasil pewarisan sifat.

1. Ayam Leghorn
Contoh pewarisan sifat dalam pemuliaan hewan yang sering ditemukan adalah jenis hewan
unggas yang mampu menghasilkan telur dengan jumlah banyak, yaitu ayam Leghorn.

Leghorn adalah jenis ayam petelur yang dapat menghasilkan sekitar 280 butir telur per
tahunnya.

2. Sapi Bali

Sapi Bali merupakan salah satu Sumber Daya Genetik Ternak asli Indonesia yang
mempunyai banyak keunggulan.

Beberapa keunggulan sali Bali, antara lain memiliki daya tahan tubuh yang baik terhadap
cekaman lingkungan, mampu tumbuh dengan baik pada kondisi buruk, tingkat
produktivitasnya tinggi dan kualitas daging yang baik.

3. Domba Garut
Domba Garut memiliki bentuk umum tubuh yang relatif besar dan berbentuk persegi panjang,
bulu panjang dan kasar.

Domba Garut memiliki keunggulan pada ukuran tubuhnya yang besar, sehingga dapat
dihasilkan daging domba dalam jumlah banyak dan lezat.

4. Ayam broiler jenis Cornish


Ayam broiler jenis Cornihs merupakan ayam broiler asli negara Inggris. Ayam ini memiliki
tubuh yang pendek, tetapi menghasilkan daging cukup banyak.

5. Ayam broiler Playmouth Rock

Ayam broiler dari Amerika ini memiliki bulu putih keabu-abuan, tubuh besar, daging yang
lezat, dan mampu menghasilkan telur dengan baik.

6. Sapi PO (Peranakan Ongole)


Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan adaptasi
yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, memiliki tenaga yang kuat dan aktivitas
reproduksi induknya cepat kembali normal setelah beranak, jantannya memiliki kualitas
semen yang baik.

7. Sapi Brahman
Kelebihan sapi Brahman adalah tidak mempunyai masalah dalam melahirkan dan tahan
terhadap beberapa penyakit, misalnya penyakit mata, infeksi parasit internal (cacing) dan
parasit eksternal (caplak), serta penyakit kembung perut (bloat).

Demikian beberapa contoh pemuliaan hewan hasil pewarisan sifat dan gambarnya.
Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai