Anda di halaman 1dari 9

Kasus Pengingkaran kewajiban warga Negara

1. Jenis Kasus : Membuang sampah secara sembarangan.

2. Sumber : - permasalahansampah.blogspot.com/

- vininazihah.blogspot.com/2012/03/penyebab-orang-membuang-sampah.html

3. Uraian Kasus

Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar artinya bagi
makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Tuhan yang tidak ternilai. Tanpa adanya
lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk
melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya. Kebersihan
merupakan sebagian dari iman, itulah slogan yang sering kita dengar selama ini maka dari itu
kita harus selalu menjaga kebersihan dimana saja kita berada.Kebersihan juga penting bagi
kesehatan kita, karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kebersihan adalah
keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya debu, sampah dan bau. Akan tetapi pada
kesempatan ini saya lebih tekankan pada permasalahan samapah yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari.

Sampah bukanlah hal yang baru bagi kita, Jika kita mendengar kata ini pasti terlintas
dibenak kita sampah adalah semacam kotoran, setumpuk limbah, sekumpulan berbagai macam
benda yang telah dibuang ataupun sejenisnya yang menimbulkan bau busuk yang menyengat
hidung. Dengan kata lain sampah dapat diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya. Sampah
merupakan salah satu dari sekian banyak masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Masyarakat
kota ataupun daerah yang padat pendududuknya pasti menghasilkan sampah yang begitu
banyakSebagian pandangani masyarakat, sampah bukanlah masalah, padahal pemahaman inilah
yang sangat mengkhwatirkan. Sampah merupakan masalah yang paling besar bagi lingkungan
sekitar kita. Apakah lingkungan Anda sudah bersih dari sampah?
Coba bayangkan jika sampah terus menerus dibuang, berserakan di tengah jalan. Dibuang
di sungai, laut atau selokoan air rumah Anda. Berikut ini akibat yang timbul jika kita membuang
sampah sembarangan:

1. Menimbulkan bau Busuk (pencemaran udara). Di tempat umum seperti taman, jalan
dan tempat rekreasi, sampah yang berserakan, jelas berpengaruh ketika orang sedang
beristirahat sambil menikmati alam. Hal ini diakibatkan bau yang timbul dari sampah
tersebut.

2. Dapat Menyebabkan Banjir. Sampah yang setiap harinya kita buang di sungai dan
selokan, walaupun hanya sedikit, tapi lama kelamaan akan menumpuk dan
mengakibatkan penumpukan di gorong-gorong dan bendungan sungai. Pada gilirannya,
penumpukan yang terjadi akan menghambat aliran sungai dan mengakibatkan air sungai
meluap. Alhasil terjadilah banjir.

3. Menimbulkan Penyakit. Sampah yang menumpuk tanpa ada tindakan selanjutnya, akan
mengalami pembusukan dan menjadi sarang nyamuk untuk bertelur, sehingga yang
dirugikan masyarakat itu sendiri. Penyakit yang ditimbulkan yaitu demam berdarah,
gangguan pernapasan, gatal-gatal dll.

4. Dapat mencemari Air (Sungai dan Laut). Sampah yang dibuang di sungai selain
mengakibatkan banjir, juga mengakibatkan pencemaran air, baik dari warna, bau dan rasa
dari air tersebut. Adapun sampah yang dibuang ke laut ini dampaknya sangat besar dan
sangat merugikan bagi masyarakat, antara lain: Mencemari air laut,Mengganggu
ekosistem laut dan Pantai yang bersih dan terlihat indah akan menjadi kotor akibat
sampah tersebut.

Berikut ada Penyebab sampah sulit dikelola. Berbagai hal yang dapat menjadikan
sampah sulit untuk dikelola dengan baik yakni:

* Pesatnya perkembangan teknologi, lebih cepat dari kemampuan masyarakat untuk


mengelola dan memahami masalah persampahan.
* Meningkatnya tingkat hidup masyarakat yang tidak disertai dengan keselarasan
pengetahuan tentang persampahan.
* Meningkatnya biaya operasi, pengelolaan dan konstruksi di segala bidang termasuk
bidang persampahan.
* Kebiasaan pengelolaan sampah yang tidak efisien, tidak benar, menimbulkan
pencemaran air, udara dan tanah, sehingga juga memperbanyak populasi vector pembawa
penyakit seperti lalat dan tikus

* Kegagalan dalam daur ulang maupun pemanfaatan kembali barang bekas juga
ketidakmampuan masyarakat dalam memelihara barangnya sehingga cepat rusak,
ataupun produk manufaktur yang sangat rendah mutunya, sehingga cepat menjadi
sampah.

* Semakin sulitnya mendapatkan lahan sebagai Tempat Tembuangan Akhir (TPA)


sampah, selain tanah serta formasi tanah yang tidak cocok bagi pembuangan

4. Faktor Penyebab :

Malas, sudah ada tempat sampah didepan mata, jaraknya tidak berkilo-kilo meter dari
mereka ada Papan peringatan juga Dilarang buang sampah disini atau buanglah
sampah pada tempatnya tapi tetap saja,

Tidak diberikannya sarana tempat sampah yang baik dan banyak, hanya ada
larangan! biasanya beberapa orang akan tersinggung jika ada KOTAK PESAN
"JANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN" :maka hal itu akan disengaja
beberapa orang pun tetap membuang sampah.
Menganggap pasti akan ada yang membersihkan, beberapa orang berpikir bahwa
pasti akan ada yang memungut sampah tersebut, misalnya botol "Aqua", memang botol
dan plastik dapat di daur ulang dan bernilai harganya apabila dengan jumlah banyak di
kumpulkan. tetapi apakah salah membuang sampah pada tempatnya, sehinggan jika ada
yang mencari botol bekas, akan mempermudahnya.
Ada sebagian orang mengatakan ke pepet, sempatkanlah diri anda untuk menjaga
lingkungan, jika tak ada tempat sampah" pindahkan sampah tersebut ke kantung plastik!
bawa saja, dan anggap saja anda membawa makanan jika anda malu untuk mengakui itu
sampah. jika sudah menemukan tempat sampah, buanglah sampah pada tempatnya.
Adanya pembuang sampah yang ikut-ikutan, seharusnya kita khawatir jika ada
lingkungan yang terdapat sampah yang banyak, janganlah kita iku-ikutan membuang
sampah; ubahlah lingkungan tersebut dengan kebersihan, minimal diri kita sendiri yang
tidak membuang sampah sembarangan.

"Sampahnya nanti akan dibawa air hujan." atau "Sampahnya nanti akan dibawa
arus sungai" Alasan ini sungguh sangat lucu dan juga menyedihkan. Kalau begitu untuk
apa pemerintah menyediakan tempat sampah. Kalau begitu untuk apa kita belajar tentang
sampah. Kita seharusnya mengganti alasan itu, "Hari ini hujan, bisa menyebabkan
kemampetan kalau sampah menumpuk karena kita membuang sampah, bisa banjir."
kalau sudah begitu setidaknya sudah ada kesadaran. Ingat sungai bukan tempat sampah,
tidak hanya sungai, begitu pula danau, waduk, got, atau laut sekalipun. Tempat itu adalah
sebuah tempat tinggal juga untuk makhluk hidup lain. Maukah anda, rumah anda sendiri,
penuh dengan sampah??? Tentu tidak!!.

5. Apabila sudah ada Upaya penyelesaian kasus tersebut, apa saja bentuk penyelesainnya dan
bagaimana tingkat keberhasilannya ?

Upaya dalam menyelesaikan kasus membuang sampah secara sembarangan diperlukan


peran masyarakat itu sendiri. Peran serta masyarakat dalam mengolah sampah sampah sangat
diperlukan untuk mengurangi jumlah dan volume sampah.

a. Kriteria Peningkatan Peran Masyarakat

Kriteria yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina


peran serta masyarakat adalah sebagai berikut :
Untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat secara
terarah diperlukan program yang dilaksanakan secara intensif dan berorientasi kepada
penyebarluasan pengetahuan, penanaman kesadaran, peneguhan sikap dan
pembentukan perilaku.
Produk perancanaan program diharapkan dapat membentuk perilaku sebagai berikut :
Masyarakat mengerti dan memahami masalah kebersihan ingkungan
Masyarakat turut serta secara aktif dalam mewujudkan kebersihan lingkungan.
Masyarakat bersedia mengikuti prosedur/tata cara pemeliharaan kebersihan.
Masyarakat bersedia membiayai pengelolaan sampah.
Masyarakat turut aktif menularkan kebiasaan hidup bersih pada anggota masyarakat
lainnya.
Masyarakat aktif memberi masukan (saran-saran) yang membangun.
b. Strategi peningkatan peran serta masyarakat
Pengembangan peran serta masyarakat dibidang kebersihan diterapkan dengan pendekatan
secara edukatif menggunakan strategi 2 tahap, yaitu :
Pengembangan petugas. Kunci dari pengembangan petugas ialah keterbukaan, dan
pengembangan komunikasi timbal balik (unsur petugas sendiri, atar petugas dan atau
masyarakat dan atau anggota masyarakat).
Pengembangan masyarakat. Kunci dari pengembangan masyarakat ialah pengembangan
kesamaan persepsi, antara masyarakat dan petugas. Suatu komunikasi dikatakan berhasil
bila menimbulkan umpan balik dan pesan yang diberikan.
Isi adalah informasi, penjelasan dan penyuluhan. Sedangkan umpan balik berupa
ketentuan masyarakat untuk memenuhi kewajiban (membayar retribus, memelihara
kebersihan lingkungan dan dukungan moril kepada petugas kebersihan).
Berikut ini penjabaran strategi peningatan peran serta masyarakat :
Menyampaikan informasi, atau meneruskan informasi melalui media masa.
Membujuk dan menghukum, bertujuan untuk mempengaruhi (kepercayaan, nilai, cara
bertindak) pihak yang diajak berkomunikasi. Bila bujukan belum berhasil, dilakukan
hukuman yang merupakan senjata terakhir untuk memaksa masyarakat mengubah sikap.
Mengadakan dialog.

c. Aspek yang menentukan peran serta masyarakat

Peningkatan peran serta masyarakat relatif akan berhasil bila memperhatikat aspek-aspek

berikut :

Komunikasi, yang menumbuhkan pengertian yang berhasil.


Perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku yang diakibatkan oleh pengertian yang
menumbuhkan kesadaran.
Kesadaran, yang didasarkan kepada perhitungan dan pertimbangan.
Antusiasme, yang menumbuhkan spontanitas.
Adanya rasa tanggung jawab, terhadap kepentingan bersama.

d. Cara Mengolah sampah


Sampah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena
itu, sampah haruslah diolah atau di daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan
mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata masih
dapat diolah kembali antara lain dalam bentuk kerajinan yang bernilai ekonomi, bercita rasa seni
dan unik.
Cara-cara pengelolaan sampah antara lain sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah. Pengumpulansampah menjadi tanggung jawab dari
masing-masing rumahtangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Olehsebab itu, mereka ini
harus membangun atau mengadakantempat khusus untuk mengumpulkan sampah. Kemudian
darimasing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harusdiangkut ke tempat penampungan
sementara (TPS) sampah,selanjutnya ke tempat penampungan akhir (TPA).
Mekanisme, sistem, atau cara pengangkutannya untukdaerah perkotaan adalah tanggung jawab
pemerintah daerahsetempat yang didukung oleh partisipasi masyarakatproduksi sampah,
khususnya dalam hal pendanaan.Sedangkan untuk daerah pedesaan pada umumnya sampahdapat
dikelola oleh masing-masing keluarga tanpamemerlukan TPS maupun TPA. Sampah rumah
tanggadaerah pedesaan umumnya didaur ulang menjadi pupuk.
2. Pemusnahan dan Pengolahan Sampah. Pemusnahandan/atau pengolahan sampah padat ini
dapat dilakukanmelalui berbagai cara, antara lain sebagai berikut: (1) ditanam (landfill)
yaitu pemusnahan sampah denganmembuat lubang ditanah kemudian sampah
dimasukkan danditimbun dengan tanah. (2) dibakar (inceneration) yaitumemusnahkan
sampah dengan jalan membakar didalamtungku pembakaran (incenerator). (3) dijadikan
pupuk(composting) yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk(kompos), khususnya untuk
sampah organik daun-daunan,sisa makanan, dan sampah lain yang dapat membusuk
Didaerah pedesaan hal ini sudah biasa sedangkan di daerahperkotaan hal ini perlu
dibudayakan. Apabila setiap rumahtangga dibiasakan untuk memisahkan sampah
organikdengan anorganik kemudian sampah organik diolah menjadipupuk tanaman,
dapat dijual atau dipakai sendiri. Sedangkansampah anorganik dibuang dan akan segera
dipungut olehpara pemulung. Dengan demikian masalah sampah akan berkurang.

e. Tingkat keberhasilan dalam upaya penyelesaian masalah membuang sampah sembarangan.

Dapat Melakukan pemilahan sampah. Sediakan tempat khusus untuk sampah


plastik/kertas/kaca/kaleng yang mungkin masih bernilai ekonomis yang nantinya bisa
anda jual.
Dapat Memanfaatkan kembali barang bekas. Misal, botol kaca bekas syrup bisa
digunakan untuk tempat air atau mungkin anda bisa melakukan hal-hal kreatif terhadap
barang tersebut.
Dapat melakukan komposting terhadap sampah kebun dan sampah basah sehingga bisa
digunakan sebagai pupuk untuk kebun/taman sendiri atau dijual.

6. Apabila belum ada upaya penyelesaian, apa saja bentuk alternative penyelesaian kasus tersebut ?
Alternatif dalam Mengolah Sampah

Sampah yang dibuang harus dipilih sehingga tiap bagian dapat di daur ulang secara

optimal. Hal ini jauh lebih baik di bandingkan membuangnya ke sistem pembuangan sampah

yang tercemar. Pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak dan mengurangi nilai

material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari sampah-sampah tersebut.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang dapat di terapkan dalam pengolahan sampah.

Prinsip ini sering dikenal dengan 4R, yaitu :

Reduse (mengurangi), sebisa mungkin kita meminimalisasi barang atau material yang kita

pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan barang atau material, semakin banyak sampah

yang kita hasilkans


Reuse (menggunakan kembali), sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang masih bisa dipakai

kembali. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang menjadi

sampah.

Recycle (mendaur ulang), sebisa mungkin, barang-barang yang tidak berguna di daur ulang

kembali. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri informal

dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

Replace (mengganti), teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang

hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan hanya barang-barang yang

lebih ramah lingkungan.

Dalam mengelola usaha daur ulang, kita bisa hanya melakukan satu dari kegiatan-kegiatan

berikut ini : pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuangan

produk/material bekas pakai, atau jika usaha daur ulang berkembang dengan pesat, kita bisa

melakukan semua kegiatan tersebut secara bersamaan.

7. Tindakan Pencegahan yang dapat dilakukan

- adanya kesadaran dari diri masing-masing akan ada dampak membuang sampah sembarangan.

Contohnya berilah informasi kepada anak-anak seperti Jagalah kebersihan,untuk itu kita harus

menjaga kebersihan.Banyag orang yang membuang sampah sembarangan disungai,untuk itu kita

harus mencegahnya agar sungai tidak meluap dan banjir.Mungkin ini satu-satu cara untuk

mencegah terjadinya banjir.Banjir sudah terjadi dimana-mana,akibat orang membuang sampah

sembarangan.

- Membuat peraturan agar yang menbuang sampah sembarang di denda besar sehingga dapat

menimbulkan efek jera untuk orang yang membuang sampah sembarangan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai