Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dengan jatuhnya Konstantinopel di tangan Turki, makanegara-negara
barat mencari jalan atau jalur perdagangan sampai kewilayah timur yaitu di Asia
dan Afrika. Karena di tempat-tempat tersebut mempunyai SDA yang tinggi dan
SDM yang rendah sehingga mudah sekali untuk dikuasai dan menimbulkan
imperialisme dan kolonialisme.
Dengan adanya imperialism dan colonialism maka terjadilah penjajahan
oleh negara-negara barat kewilayah Asia dan Afrika. Para penjajah bertindak
sewenang-wenang terhadap negara yang dijajah sehingga timbul adanya
perlawanan-perlawanan yang berupa fisik dengan persenjataan serta dengan cara
modern yaitu: organisasi pergerakan karena mereka mengenal paham-paham baru
diantaranya adalah “nasionalisme” yang ada di Asia dan Afrika. Dari sumber
tersebut, maka kami menjadikan penelitian untuk “nasionalisme” di Filipina.

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Penyebab dari nasionalisme di Filipina.
1.4 Proses dari nasionalisme di Filipina.
1.5 Dampak nasionalisme di Filipina bagi dunia dan Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian


1.4 Untuk bisa mengetahui nasionalisme di Filipina.
1.5 Untuk bisa memenuhi tugas UKBM 3.5 Sejarah Peminatan.
1.6 Untuk bisa mengetahui penyebab nasionalisme di Filipina.

1.4 Manfaat
1.5 Untuk bisa memahami nasionalisme di Filipina.
1.6 Untuk mengetahui nasionalisme di Filipina, di dunia dan di Indonesia.
1.7 Untuk mempelajari kembali sejarah dunia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Nasionalisme
Adalah paham kebangsaan dari masyarakat suatu negara yang memiliki
kesadaran dan semangat cinta tanah air dan bangsa yang ditunjukkan melalui

1
sikap dan tingkah laku individu atau masyarakat.Arti nasionalisme dapat juga
didefinisikan sebagai pemahaman dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai
keselarasan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan sehingga
timbul rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun
eksternal.
Menurut para ahli
1. Otto Bauar
Menurut Otto Bauar pengertian nasionalisme adalah suatu persatuan
perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib.
2. Ernest Renan
Menurut Ernest Renan pengertian nasionalisme adalah kehendak untuk
bersatu dan bernegara.
3. Hans Kohn
Menurut Hans Kohn, nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan
rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri.
4. L. Stoddard
Menurut L. Stoddard nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki
oleh sebagian besar masyarakat di mana mereka menyatakan rasa
kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu
bangsa.
5. Smith
Menurut Smith, definisi nasionalisme adalah suatu gerakan ideologis yang
digunakan untuk meraih dan memelihara otonomi, kohesi, dan
individualitas. Gerakan ini dilakukan oleh satu kelompok sosial tertentu
yang diakui oleh beberapa anggotanya guna membentuk atau menentukan
satu bangsa atau yang berupa potensi saja.

2.2 Munculnya Nasionalisme di Dunia


Pada abad ke 18, nasionalisme muncul di Eropa. Tokoh-tokoh yang bisa
disebut sebagai pencetus teori nasionalisme , seperti Von Herder (1774 – 1803),
Rousseau (1712 -1778). Mereka ini sering disebut sebagai nabi negara nasional,

2
dengan teorinya tentang bangsa, serta Fiederich Hegel (1770 -1831) yang terkenal
dengan teorinya tentang negara” (Fukuyama, 2004:3).
Paham nasionalisme berkembang dan menyebar dari Eropa ke seluruh
dunia pada abad ke-19 dan 20. Pada intinya nasionalisme muncul karena adanya
persamaan sikap dan tingkah laku dalam memperjuangkan nasib yang sama.
Perkembangan nasionalisme di Barat khususnya di Eropa berjalan melalui tiga
fase demikian: pertama, bermula pada saat hancurnya kerajaan yang dimulai pada
zaman akhir abad pertengahan dan mulai berdirinya negara-negara nasional
dengan ciri pokok dalam fase ini ialah identifikasi bangsa dalam perorangan yang
berkuasa.
Fase kedua dari perkembangan nasionalisme di Eropa bermula sejak
kekacauan perang Napoleon dan berakhir dalam tahun 1914. Peletak dasar dari
nasionalisme modern yaitu Jean JacquesRousseau (1712-1778). Ia menolak
penjelmaan bangsa pada seorang penguasa atau kelas yang berkuasa dan yang
secara berani mengidentifikasikan bangsa dengan rakyat (volk) atau people.
Fase ketiga, perkembangan nasionalisme di Eropa merupakan ungkapan
dari tuntutan massa untuk ikut berperan sedemikian rupa hingga nasionalisme
taraf ketiga ini dapat disebut sebagai ”sosialisasi dari pada bangsa”. Ungkapan
kepentingan dan perasaan massa ini tercermin di setiap kebijaksanaan politik dan
ekonomi bangsa yang bersangkutan dengan dorongan massa, sehingga
mensyaratkan adanya loyalitas dari massa tersebut. Corak dalam fase ini melebih-
lebihkan kepentingan bangsa sendiri, melampaui batas sehingga mudah menjelma
menjadi suatu nasionalisme sempit dan congkak yang berkeinginan untuk
mengadakan adu kekuatan dengan bangsa lain (Hardjosatoto, 1985:63).
Perkembangan Nasionalisme berjalan dengan pesatnya setelah terjadinya
perang Dunia ke II terbukti dengan lahirnya beberapa negara nasional baru di Asia
dan Afrika, sehingga Nasionalisme bukan hanya meliputi dalam wilayah regional
tetapi sudah mengarah kepada internasionalisme, keluar wilayah Eropa.
(Rochmadi, 1992: 69).

2.3 Pengaruh Munculnya Nasionalisme


Penjajahan Spanyol di Filipina berlangsung selama kurang lebih 377 tahun
dan merupakan era kristenisasi bangsa Filipina. Hampir semua pulau di Filipina

3
kecuali Mindanao dikristenkan, sebab pulau Mindanao dan daerah kepulauan
bagian selatan Filipina sangat kental dan berusaha kerasa mempertahankan
ideologi Islamnya, selain itu mereka juga sangat menentang keras penjajahan
Spanyol. Pada masa penjajahan Spanyol ini, mereka berusaha mengajarkan dan
membudayakan masyarakat Filipina seperti kalangan masyarakat Eropa pada
umumnya sehingga dengan berkembangnya nasionalisme di dunia, membuat
filipina berusaha bangkit menggunakan semangat nasionalisme karena:
1. Imperialisme Spanyol yang bertindak kejam dan kolot.
2. Lahir kaum inteletual atau golongan terpelajar.
3. Pendidikan Filipina termasuk maju, dibandingkan dengan negara-negara
Asia, karena mendapat pendidikan dengan system negara Barat.
4. Penguasa gereja yang mengekang kehidupan bangsa Filipina.
5. Pengruh paham-paham baru seperti demokrasi dan liberalisme.
6. Pengruh revolusi kemerdekaan di Amerika Latin yang menentang
imperialisme Spanyol.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penyebab Nasionalisme Filipina
a. Imperialisme Spanyol yang bertindak kejam dan kolot. Tidak ada
kebebasan untuk mengeluarkan pendapat. Setiap tuntunan mengenai-
mengenai perbaikan pemerintahan, dianggap sebagai pengkhianatan
terhadap Spanyol dan dihukum secara kejam.

4
b. Lahir kaum inteletual atau golongan terpelajar. Datangnya bangsa Spanyol
yang menyebarkan agama katolik Roma, akan membawa Bangsa Filipina
ke cara-cara hidup Eropa, sehingga menggantikan cara hidup asli.
c. Pendidikan Filipina termasuk maju, dibandingkan dengan negara-negara
Asia, karena mendapat pendidikan dengan system negara Barat. Pendidikan
tersebut menimbulkan golongan pelajar yang tau bahwa mereka dijajah.
Mereka ingin merbeka.
d. Penguasa gereja yang mengekang kehidupan bangsa Filipina. Sebagian
besar tanah Filipina milik biara, sehingga para petani Filipina hanya
sebagai penyewa tanah belaka. Hidup para petani sangat menderita.
e. Pengruh paham-paham baru seperti demokrasi dan liberalisme. Pembukaan
Terusan Suez mempermudah hubungan Eropa dan Asia. Oleh karena itu
buku yang memuat paham demokrasi dan liberalisme dengan mudah masuk
ke Asia, termasuk ke Filipina. Sebaliknya banyak orang Asia pergi ke
Eropa, sehingga mengenal Nasionalisme Barat, yang dibawa ke Filipina.
f. Pengaruh revolusi kemerdekaan di Amerika Latin yang menentang
imperialisme Spanyol. Diantaranya adalah Perang Kemerdekaan Meksiko,
Amerika Tengah, dan Amerika Selatan terhadap bangsa Spanyol (1810-
1828), membuka mata bangsa Filipina bahwa Spanyol dapat dikalahkan.

3.2 Proses Munculnya Nasionalisme Filipina


 Liga Filipina
Didirikan oleh Jose Rizal pada tahun 1982. tujuannya mempersatukan
Filipina untuk menentang penjajah Spanyol. Ia merupakan pelopor kemerdekaan
dan perlawanan nasional Filipina. Ia seorang dokter, ahli sastra, dan telah
mengunjungi Spanyol, Prancis, Jerman, dan Inggris. Ia menulis buku yang
terkenal dan menggemparkan pemerintah kolonial Spanyol di Filipina. Judul
bukunya adalah Noli metangere, yang artinya jangan menyinggung saya. Isi buku
itu mengkritik pedas penguasa greja dan pemerintah kolonial.
Ia ditangkap dan diasingkan. Para pemimpin gerakan kemerdekaan, Jose
Rizal diasingkan, menganggap bahwa dengan jalan damai sulit untuk memperoleh
kemerdekaan. Untuk itu mereka melaksanakan jalan pemberontakan bersenjata.
Pada tahun 1893 Andres Banifacio mendirikan katipunan, yaitu gerakan
nasionalis untu kelawan penjajah Spanyol. Pergerakan kebangsaan di Filipina

5
meletus dalam bentuk pemberontakan katipunan terhadap kekuasaan Spanyol
sejak tahun 1896 yang dipinpin oleh Jose Rizal, namun pemberontakan itu gagal.
Andres Banifacio kemudian memimpin gerakan rahasia, yaitu Liga
Filipina. Mengakibatkan Jose Rizal ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada
tanggal 30 Desember 1896. Kematian Jose Rizal menimbulkan kemarahan rakyat
Filipina untuk mengusir Spanyol. Ini terbukti sejak tahun 1896 pemberontakan
rakyat Katipunan melawan penjajah Spanyol, dilanjutkan oleh Euriho Aqwnaldo
yang terus berkobar.
Pemerintah Spanyol tidak berhasil menindasnya. Pemberontakan semakin
besar, akhirnya Spanyol mengadakan perjanjian Filipina, yaitu Perjanjian Biacna
Bato (1897), dengan Aqwnaldo, yang berisi: Spanyol berjanji akan mengadakan
perbaikan pemerintahan dalam 3 tahun. Tetapi Aqwnaldo dan kawan-kawan harus
meninggalakn Filipina (yaitu ke Hongkong) ternyata setelah ia meningalkan
Filipina maka perjuangan melawan penjajah berhenti.
Bahkan pada saat perebutan daerah koloni di sekitar Laut Karibia antara
Amerika dan Spanyol tahun 1898. Spanyol memusatkan perhatin terhadap perang
itu. Melihat keadaan ini Euriho Aqwnaldo kembali ke Filipina. Euriho Aqwnaldo
kembali untuk memproklamasikan Filipina sebagai negara yang yang merdeka
pada tanggal 12 Juni 1898. Bersama Amerika ia melawan Spanyol. kemudian ia
menggempur tentara kolonial Spanyol. Spanyol mundur maka Filipina jatuh.
Tinggal manila yang belum jatuh. Pada tanggal 13 Agustus 1898 Manila jatuh.
Kemudian sementara itu, Amerika yang memperoleh kemenangan atas Spanyol
dalam perang di Laut Karibia.
Dalam perjanjian perdamaian Paris tanggal 10 Desember 1898 Spanyol
menyerahkan Filipina kepada Amerika, dengan menerima uang sebanyak
$20.000.000,00. Penjajah Spanyol pergi dari Filipina. Filipina lepas dari penjajah
Spanyol, tetapi jatuh lagi ke tangan Amerika, yang lebih kuat dan besar. Untuk itu,
Amerika tidak mengakui kemerdekaan Filipina yang telah diproklamasikan pada
tanggal 12 juni 1898, bahkan sebaiknya, daerah itu dijadikan sebagai daerah
jajahan Amerika sejak tahun 1898.
 Masa Kekuasaan Amerika di Filipina

6
Penguasaa Filipina oleh Anerika mendapat kecaman dari bangsa Eropa
karena ditangkap telah melanggar Doktrin Monroe, yang isinya mengatakan
bahwa Amerika anti Kolonialisme dan Imperalisme. Amerika dianggap sebagai
ancaman baru bagi bangsa Eropa atas kekuasaannya di Asia. Untuk meredakan
kecaman tersebut, Amerika menyatakan Filipina semata-mata untuk menjalankan
eksperimen imperialisme. Artinya Filipina akan dijadikan model negara dengan
sistem kekuasaan liberal seperti Amerika di wilayah Asia.
1). Periode Tahun 1898-1942
Amerika melakukan pembinaan terhadap system kekuasaan yang akan
diterapkan di Filipina melalui perjanjian damai dengan para tokoh nasionalis pada
tahun 1907. Isinya, antara lain menjamin kemerdekaan Filipina untuk 50 tahun
yang akan datang.
2). Periode Tahun 1942-1945
Amerika mengalami kekalahan di Pasifik yang mengakibatkan Filipina
dikuasai oleh Jepang. Pada tanggal 2 Januari 1942 Manila, ibu kota Filipina, jatuh
ke tangan Jepang. Jendral Deuglas Mac Arthur meninggalkan Filipina untuk
menyusun pasukan sekutu di Australia. Pada tanggal 6 Mei 1942 seluruh Filipina
jatuh ke tangan Jepang.
Kekalahan Jepang untuk pertama kalinya adalah dalam pertempuran di
laut Karang, yang merupakan titik balik bagi kemenangan Jepang. Sejak itu
Jepang menggunakan bangsa Filipina sebagai teman di bawah Presiden Laurel
untuk menghadapi sekutu. Tetapi dengan mendaratnya Sekutu di Filipina, dan
kemudian kalahnya Jepang terhadap Sekutu maka Republik Filipina bikin Jepang
lenyap kembali (22 Oktober 1945).
Setelah Perang Dunia II selesai, Amerika Serikat menepati janjinya untuk
memberi kemerdekaan kepadaan Filipina. Pesawat terbang jepang berhasil
menenggelamkan kapal perang Price of wales dan Repulse di Laut Natuna tahun
1942, menyebabkan tentara Sekutu merosot. Tak lama kemudian Amerika Serikat
membuat pesawat terbang B29 untuk menggempur Jepang dengan menjatuhkan
bon atom di Hiroshima dan Nagasaki. Maka berakhirlah Perang Dunia II, lebih
cepat dari yang diperkirakan.
3). Periode tahun 1945-1946.

7
Jepang mengalami kekalahan dari sekutu, berarti kekuasaan Amerika
masuk kembali di Filipina.
 Kemerdekaan Filipina
Pada tanggal 4 Juli 1946 Amerika menepati janjinya memberi kemerdekaan
Filipina dengan Manuel Quezon sebagai presiden yang pertama.
Tetapi di awal kemerdekaan tersebut, bangsa Filipina hanya diberikan
kemerdekaan dalam bidang sosial politik saja sebagai wujud pengruh Amerika,
sedangkan bidang ekonomi masih dikuasai oleh Amerika. Begitu juga dengan
masalah militer.
Amerika masih menempatkan pasukannya di Pangkalan Militer (Clark dan
Subic) yang dianggap sebagai jaminan keamanan di lautan Pasifik setelah usainya
perang dunia II. Tokoh-tokoh pergerakan nasional Filipina yang popular
menjelang kemerdekaan Filipina adalah: Manuel Quezson, Manuel Roxas, dan
Romula.
 Dampak Nasionalisme Filipina
a. Dampak bagi dunia : Menyalakan semangat juang bagi negara negara
tetangga khususnya di Asia Tenggara
b. Dampak bagi indonesia : Perasaan senasib karena sama sama merupakan
negara di asia tenggara sehingga menggugah semangat berjuang bagsa
indonesia khususnya kaum terpelajar untuk mencapai kemerdekaan.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Nasonalisme Filipina lahir karena imperialisme Spanyol yang semakin
kejam dan kolot. Tidak ada kebebasan kebebasan utuk mengeluarkan pendapat.
Lahirnya kaum intelektual dan terpelajar juga menjadi latar belakang lahirnya
Nasionalisme Filipina. Nasionalisme Filipina terbagi dalam tiga periode, gerakan
pertama yang berlangsung antara 1898-1942, gerakan kedua yang berlangsung
antara 1942-1945, dan gerakan ketiga yang berlangsung antara 1945-1946. Ketiga

8
periode tersebut ditutup dengan pengakuan resmi Amerika Serikat atas
kemerdekaan Filipina pada tanggal 4 Juli 1946.

4.2 Saran
1. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
2. Mematuhi dan menaati peraturan Negara.
3. Memiliki sikap rela menolong, disiplin, berani, bertanggung jawab.
4. Menanamkan rasa cinta tanah air sejak usia dini.
5. Bangga menjadi bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, Ratna. 2017. Sejarah Peminatan. Jakarta: Erlangga.

Situs Internet
https://www.hariansejarah.id/2017/02/nasionalisme-bangsa-filipina.html
http://mantabdilihat.blogspot.com/2017/03/tahun-1571-1898-filipina-
menjadi.html
https://www.slideshare.net/aswansetiawan/gerakan-nasionalisme-philipina

Anda mungkin juga menyukai