Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH PROSES PENJAJAHAN DAN KEMERDEKAAN ASIA

SELATAN

Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Sejarah Asia Selatan

Disusun Oleh:

1. Sri Ratna Janur Indah (3101418018)


2. M. Zeky Nurrizal Maulana (3101418019)
3. Veronica Delmarina Dini Syaharni (3101418020)
4. Overzier Risma Wahyuningsih (3101418023)
5. Nita Warohmah (3101418031)
6. Indarti Tri Utami (3101418039)

Jurusan Sejarah
Prodi Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
judul “Proses Penjajahan dan Kemerdekaan Asia Selatan” yang bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Asia Selatan.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampun kami bapak


Syaiful Amin,S.Pd., M.Pd yang telah membimbing kami dan semua teman-teman
dan pihak yang turut ikut serta ambil bagian dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar lebih baik lagi demi tugas yang akan datang. Mohon maaf jika
ada kesalahan kata dalam makalah ini yang kurang berkenan di hati para pembaca
sekalian. Terima kasih

Semarang, 20 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................................................................... ii

Daftar isi ................................................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1

C. Tujuan Masalah ............................................................................................................. 2

D. Manfaat .......................................................................................................................... 2

BAB II .................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3

A. Masa Penjajahan Inggris di India .................................................................................. 3

B. Pemberontakan Sepoy ................................................................................................... 6

Penyebab Pemberontakan ............................................................................................... 6

Proses Terjadinya Pemberontakan Sepoy ....................................................................... 7

Dampak pemberontakan sepoy ....................................................................................... 8

C.Tercapainya Kemerdekaan India .................................................................................... 9

D. Proses Perundingan Menuju Kemerdekaan India........................................................ 15

1. Perundingan di Simla ........................................................................................... 15

2. Pembelahan atau Persatuan .................................................................................. 15

3. Tuntutan Quit India (Tinggalkan India)................................................................... 16

4. Pengutusan Menteri-Menteri Kabinet Inggris ke India ........................................... 17

5. Pemerintahan India Sementara ................................................................................ 17

E. Upaya-Upaya Menuju Kemerdekaan India ................................................................. 18

1) Konferensi Meja Bundar 1 .................................................................................... 18

2) Konferensi Meja Bundar II .................................................................................... 19

iii
6.India Menjadi 2 Negara (India dan Pakistan) ................................................................ 22

7. Kemerdekaan ............................................................................................................... 22

F. Dampak Pergerakan Kemerdekaan Asia Selatan ......................................................... 22

G. Macam-Macam Gerakan Nasional India ..................................................................... 25

1. Brahma Samad ...................................................................................................... 25

2. Rama Krisna .......................................................................................................... 25

3. Santineketan .......................................................................................................... 25

4. Kongres (All Indian National Congres) 1883 ....................................................... 25

BAB 3 .................................................................................................................................. 29

PENUTUP ............................................................................................................................ 29

Kesimpulan ....................................................................................................................... 29

Saran ................................................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 30

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Asia Selatan adalah kawasan anak Benua Asia yang terdiri atas India,
Pakistan, Bangladesh, Srilangka, Nepal, Bhutan dan Maladewa. India, Pakistan,
Bangladesh dan Srilangka merupakan kawasan tunggal baik secara geografis
maupun kultural. Secara geografis, keempat negara tersebut berada dalam satu
kesatuan yang disebut subcontinent. Secara kultural, penduduk keempat negara
tersebut slaing berkaitan ditinjau dari aspek rasial, linguistik, religi, sosial dan
budaya. India adalah salah satu negara yang dijajah oleh Inggris. Pemberontakan
Sepoy terjadi pada tanggal 10 Mei 1856 karena adanya desas-desus tentang proses
kristenisasi di India dan adanya kesenjangan antara tentara India dan tentara
Inggris. Akibat dari Pemberontakan Sepoy rakyat India menderita. Dampak yang
ditimbulkan dari Pemberontakan Sepoy sangat besar. Rakyat India mengadakan
berbagai macam perundingan untuk mencapai kemerdekaan sehingga
menimbulkan berbagai macam Gerakan Nasional India yang beraliran moderat
dan radikal. Contoh Gerakan Nasional India adalah Brahma Samad, Rama Krisna,
Santineketan, Kongres (All Indian National Congres), Liga Muslim dan Kongres
Nasional India.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana proses penjajahan Inggris di India?
2) Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan India untuk melawan
Inggris?
3) Apa dampak yang ditimbulkan dari adanya perlawanan di Inggris?
4) Upaya-upaya apa yang dilakukan India untuk
mencapaikemerdekaan?
5) Apa saja gerakan-gerakan nasional setelah kemerdekaan India?

1
C. Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui proses penjajahan Inggris di India
2) Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan India untuk melawan
Inggris
3) Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari adanya perlawanan
di Inggris
4) Untuk mengetahuiupaya-upaya apa yang dilakukan India untuk
mencapai kemerdekaan
5) Untuk mengetahui gerakan nasional India

D. Manfaat
1) Dapat mengetahui proses penjajahan Inggris serta upaya-upaya yang
dilakukan India untuk mencapai kemerdekaan
2) Dapat mengambil pelajaran dari penjajahan Inggris terhadap India
3) Dapat mengetahui gerakan nasional India

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Masa Penjajahan Inggris di India


Awal mula aktivitas Inggris di India adalah melakukan perdagangan yang
dilakukan oleh usahawan Bangsa Inggris dengan mendirikan EEIC (English Eact
India Company) pada tahun 1600 di London yang bertujuan untuk mengatur
usaha perdagangan. Kongsi dagang ini muncul setelah merosotnya kekuasaan
Kesultanan Moghul di Delhi yang terlibat dalam aktivitas politik di India. Pasukan
ini bernama Sepoy yang bertugas untuk menjaga keselamatan perdagangan. Pada
tahun 1603 Shan Jahan membuka kantor dagang di Surat, Bombay dan
Ahmadabad. Untuk menghadapi perkembangan usaha dagang yang lebih
kompleks dan sifat hubungan mereka dengan penduduk India maka pada tahun
1702 EEIC dilebur menjadi united EIC (Abu Suud 2006: 212-213). Badan niaga
ini oleh pemerintah kerajaan Inggris diberi hak monopoli perdagangan di wilayah
antara Inggris dengan dunia Timur (India, Indonesia danChina). Kewenangan
mereka tidak hanya menjalankan kegiatan dagang melainkan melaksanakan
pemerintahan kolonial di India. Kongsi dagang ini berusaha untuk memperoleh
izin berdagang dan mendirikan kantor dagang dari para penguasa di India.
Sekembalinya di London barang dagangan dan kapal-kapalnya dijual,hasilnya
dibagi-bagi kepada peserta kongsi berdasarkan besarnya modal yang diberikan.
Hal serupa dilakukan berulang kali sampai setengah abad lamanya, tetapi semakin
lama EIC semakin cenderung memburuk karena korupsi dan dominasi EIC yang
luas serta adanya Pemberontakan sSpoy yang membuat EIC semakin terpuruk.
EIC dinyatakan bangkrut dan bubar pada tahun 1857.

Bangsa Inggris datang ke India tidak hanya menjalin kongsi dagang tetapi
melakukan praktek imperialisme untuk menguasai willayah dan mengambil
berbagai kekayaan serta sumber daya yang ada. Pasukan dagang Inggris mulai
memasuki wilayah India dengan mendarat di Surate dan Calcuta pada tahun 1658
disusul oleh Portugis, Denmark,Prancis dan Belanda. Tujuan utama dari Negara

3
Eropa menguasai Asia ditunjang dengan semboyan Gold,Glory, Gospel. Gold
yang berarti kekayaan, Glory yang berarti kejayaan dan Gospel yang berarti
penyebaran agama. Selain itu,datangnya Inggris ke India untuk mengisi
kekosongan kas negara-negara di Eropa akibat kekalahan pasca perang salib. Hal
ini dikarenakan perdagangan dari timur melalui Timur Tengah ditutup sehingga
mengakibatkan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani.Untuk mencari
keuntungan yang besar, mereka mencari jalan untuk merebut daerah penghasil
rempah-rempah yang bisa dijual di Eropa. Orang yang dianggap sebagai peletak
dasar kekuasaan Inggis di India ialah Robert Clive karena mampu bersaing dan
mengalahkan kekuatan Prancis dalam Perang Carnatic 1746-1752 dan 1756-1763.
Inggris berhasil mengusir Portugis dari India dan berhasil mengeliminasi kekuatan
Belanda di Srilanka. Robert Clive mampu menguasai Benggala melalui 2
peperangan yaitu dengan Perang Plassey (Juni 1757). Pasukan Naab Sirajuddaula
dan Perang Buxor(Oktober 1764) berhasil mengalahkan aliansi Nawab Mir Qasim
dengan Sultan Shah Alam dari Mughal.

Kolonialisme imperialisme Inggris mulai membawa dampak bagi


masyarakat India sejak masa pemerinthan Gubernur Jendral Lord Bentinck (1828-
1835) dengan mengantarkan sistem pendidikan barat dan beberapa kebijakan
yang lain (misal:menghapuskan adat sati atau pembakaran janda,melarang
perkawinan anak-anak dan memperbolehkan aktivitas misionaris dan zening).
Masyarakat menganggap bahwa Bentinck mencampuri urusan masyarakat India
dan membahayakan mereka. Kekuasaan kolonial di India baru benar-benar kokoh
pada pertengahan abad ke 19 setelah menaklukan kerajaan-kerajaan pribumi India
selama sekitar satu abad lamanya (km pannikar dalam dinamika sejarah asia
selatan: 100) hal itu dilakukan oleh Inggris dengan menggunakan strategi divide et
impera atau divide and rule (memecah belah lalu menguasainya).

Kebijakan kolonial Inggris atas India didasarkan pada prinsip


terpeliharanya hukum dan ketertiban (status quo) dan melumpuhkan kehidupan
sosial masyarakat India. Inggris berpandangan bahwa semua orang jajahannya
harus diubah untuk memenuhi standar Inggris dan mengikuti peradaban Inggris.
Tidak heran bila Inggris berusaha menciptakan struktur masyarakat India menurut

4
persepsi mereka sendiri dengan membuat dua kelas sosial yang berbeda yaitu ras
unggul dan ras rendah. Ras unggul terdiri dari orang Pukhtun, Punjab, Sikh,dan
Gurkha. Ras rendah adalah orang Benggali. Upaya yang dilakukan untuk
menciptakan suatu kelas sosial di India yang berperadaban Inggris yaitu dengan
menyelenggarakan pendidikan barat. Kebijakan ini dilakukan pada masa
pemerintahanGubernur Jendral Lord Benrick (1828-1835) dengan disahkannya
“memorandum pendidikan” maka mulai diberlakukan Bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar di sekolah-sekolah India.

Dampak penjajahan Inggris atas India dapat kita kelompokkan menjadi


dampak positif dan dampak negatif. Dampak negatif adalah terjadinya
disintegrasi masyarakat India (terutama muslim) di hampir seluruh aspek
kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama. Dalam bidang politik
masyarakat India tidak memiliki kemerdekaan dan martabat sehingga kekuatan
dan kekuasaan mereka perlahan hancur. Dalam bidang ekonomi terjadi eksploitasi
besar-besaran atas kekayaan India dan mempercepat rimbulnya revolusi industri
di Inggris sehingga menyebabkan industri rakyat India hancur dan pertanian
rusak, menimbulkan wabah kelaparan yang terjadi selama satu abad antara 1800-
1900 sekitar 12,5 juta rakyat India tewas menjadi korban wabah kelaparan (mulia
dalam dinamika sejarah asia selatan: 101). Dalam bidang sosial budaya terdapat
upaya Inggris untuk menjadikan orang-orang India berperadaban barat (Inggris),
adanya praktik diskriminasi antara ras kelas sosial yang berbeda. Dalam bidang
agama,Inggris cenderung mementingkan agama Kristen dan ikut campur dalam
soal agama.

Sementara dampak positif penjajahan Inggris terhadap rakyat India adalah


warisan infrastruktur dan suprastruktur yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan oleh rakyat meliputi bidang pendidikan, administrasi politik sosial
ekonomi dan kebudayaan. Dampak positif dari bidang pendidikan yaitu didirikan
universitas pertama yaitu Universitas Calcutta tahun 1857 dan disusul oleh 4
universitas lainnya yaitu Bombay, Madras, Lahore, Allahabad (Majumdar dalam
Dinamika Sejarah Asia Selatan:102) sehingga melahirkan golongan elite
intelektual di India yang memiliki kesadaran nasional terhadap bangsanya.

5
Warisan bidang administrasi-politik di India adalah tatanan peraturan dan hukum
(law and order), sistem pemerintahan yang teratur dan rapi, adanya pemisahan
kekuasaan eksekutif, legislatif, yudikatif, dan demokrasi liberal yang dipegang
teguh oleh India. Warisan dalam bidang sosial-ekonomi berupa jalan kereta
api,saluran irigasi berupa sungai Indus dan sungai Gangga dan Undang-Undang
Perburuhan. Dalam bidang budaya adalah memajukan literatur dan budaya India.

B. Pemberontakan Sepoy

Penyebab Pemberontakan
Pemberontakan Sepoy terjadi pada tanggal 10 Mei 1856 yang dilakukan oleh
pasukan Sepoy di daerah Meerut karena beberapa sebabantaral lain adanya desas-
desus tentang proses Kristenisasi di India. Dengan adanya kebijakan baru yang
dikeluarkan oleh pemimpin tentara Inggris, dimana senjata yang digunakan oleh
pasukan Sepoy diganti dengan yang baru lalu popor senapan yang awalnya
dicelupkan dalam air untuk membersihkan bekas oli atau minyak diganti dengan
popor yang cukup dijilat dengan lidah. Pasukan Sepoy yang beragama Hindu
merasa keberatan, karena diduga minyak yang ada di peluru dari senjata itu
berasal dari daging sapi yang merupakan hewan yang disucikan dan haram untuk
dimakan oleh kaum Hindu. Pasukan yang beragama Islam menduga bahwa
minyak tersebut berasal dari daging babi yang tentunya haram bagi kaum
muslimin sehingga menimbulkan rasa kebencian terhadap Inggris dan meledaklah
Pemberotakan Sepoy ini.

Kesenjangan yang terjadi diantara tentara Inggris dan tentara India. Para pasukan
Sepoy digunakan oleh Inggris untuk memperkuat kemiliterannya di India, namun
Sepoy mengalami perlakuan yang tidak sesuai dengan hukum militer dari Lord
Bentinck dimana adanya kesamaan kedudukan antara prajurit Inggris dan prajurit
India, namun kenyataannya hukum tersebut tidak dijalankan sepenuhnya. Para
prajurit India banyak yang dikirim untuk melakukan ekspansi kewilayah tertentu
tanpa bekal yang memadai serta tidak ada jaminan hidup yang jelas meskipun
mereka dibayar mahal. Dalam bidang kebudayaan masyarakat India menganggap

6
Bangsa Inggris yang seakan-akan hendak mengganti atau bahkan menghapus adat
istiadat atau kebudaan India, dimana rakyat India tidak suka terhadap perubahan
perubahan sosial yang dilakukan oleh Inggris. Seperti contohnya larangan
pernikahan kanak-kanak (usia dini), dan larangan sati/sutee (pembakaran
janda),adanya pembaharuan dan pembangunan jalan kereta api dan jaringan
telegraf, dan menggunakan tanah rakyat tapa diberi ganti rugi. Dari hal itu
menimbulkan ketidakpuasan dikalangan masyarakat India dan menimbulkan
pemberontakan ini.

Proses Terjadinya Pemberontakan Sepoy


Pemberontakan Sepoy terjadi sejak 10 mei 1856 yang bermula di daerah Meerut.
Kejadian ini bermula saat para Sepoy yang dipenjara oleh opsir mulai
memberontak dan membunuh para serdadu Inggris dan para opsir-opsir
penjara,dan kemudian membebaskan serdadu-serdadu India yang lainnya dan
kabur ke Delhi. Selama perjalanan, para serdadu bergabung dengan pasukan lain
dan membunuh kaum Inggris yang ditemuinya dari anak-anak sampai orang
dewasa. Pasukan Sepoy mengangangkat Kaisar Bahadur Syah III sebagai
pemimpin pasukannya dan berhasil menduduki Delhi selama 5 bulan. Perlawanan
Sepoy meluas hingga ke Kanpur, Cownport, Lucnow kecuali daerah-daerah yang
berpihak kepada Inggis seperti kalangan orang Sikh. Perlawanan ini banyak
mendapat bantuan dari pihak-pihak yang tidak puas terhadap pemerintahan
Inggris di India.

Perlawanan ini kemudian pindah ke Lucknow dan Gubernur Provinsi Ouch


terbunuh. Selama tiga bulan serdadu maupun orang-orang Inggris terkepung di
benteng kota, sehingga mereka menyerah. Namun empat bulan kemudian, kota itu
berhasil direbut kembali oleh Inggris. Selain daerah Lucknow, daerah lain seperti
Cownport yang ada benteng kotanya dipertahankan oleh seorang jendral yang
sudah tua. Benteng itu hanya diisi oleh 400 serdadu Inggris sedangkan
didalamnya banyak wanita dan anak-anak. Pasukan Sepoy berhasil menguasai
benteng kota tersebut.

7
Tak hanya itu, para tawanan yang terdiri dari para wanita dan anak-anak yang
dijanjikan akan dikembalikan kepihak Inggris dibunuh dengan ditembak mati
dalam perjalanan menggunakan kapal. Peristiwa ini cukup menggemparkan
Inggris dan masih misterius serta menjadi kontroversi, sebab ketidakjelasan siapa
yang menembak para tawanan tersebut. Pemberontakan masih terus terjadi hingga
tahun 1859, namun gerakan perlawanan mulai terpecah di beberapa daerah seperti
Rajputana, Rohikhand dan Bihar. Adapula derah yang tidak tidak terjadi
pemberontakan. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Inggris untuk menyusun kekuatan
ditambah Inggris mendapat bantuan kekuatan dari Raja Nepal, Hydrabad dan
Sultan Bahadur Syah III sebagai pemimpin pasukan Sepoy dibuang ke Rangoon
sehingga Inggris dapat memadamkan pemberontakan ini.

Dampak pemberontakan sepoy


 Dibubarkannya EIC yang dianggap tidak memenuhi syarat yang layak
maupun dalam pemerintahan Internasional, EIC dianggap tidak bisa
menguasai atau mengatur negara yang cukup luas seperti India, sehingga
pada tahun 1858 EIC dibubarkan.
 Pengambilalihan kekuasaan EIC oleh parlemen Inggris yang berada
langsung di bawah kekuasaan Inggris sehingga membuat Inggris semakin
memperkuat kedudukannya di India
 Dalam pengambilalihan kekuasaan ada perubahan-perubahan yang terjadi
dialamnya seperti, merubah susunan tentara India yang dipandang dari
sudut kepentingan Inggris. Hal itu dilihat dari pemberontakan sebanyak
120.000 tentara India melawan Inggris.
 Adanya perbaikan pendidikan, dimana sudah dibangun sekolah-sekolah
tinggi dibeberapa wilayah seperti Calcutta, Bombay, dan Madras sehingga
rakyat India juga bisa merasakan sekolah tinggi yang semula hanya
dirasakan oleh rakyat Inggris saja.
 Pembentukan organisasi politik dan perkumpulan agama oleh rakyat India
karena mereka sadar bahwa gerakan militer yang mereka laksanakan
terkesan tergesa-gesa dan bangsa Inggris tidak bisa diusir begitu saja

8
dengan gerakan militer atau senjata. Maka dari itu dibentuklah organisasi
politik dan perkumpulan agama. Contoh dari organisasi poitik yang telah
didirikan adalah 1) All Indian National Congres, 2) Liga muslim 3)
Gerakan Mahatma Gandhi . Sedangkan contoh dari perkumpulan agama
yang telah didirikan adalah 1)Brahma samad, 2)Rama krisna,
3)Santinekatan.

C.Tercapainya Kemerdekaan India


Setelah mengumumkan India dalam keadaan darurat perang begitu PD II
pecah (September 1939), pemerintah kolonial Inggris berupaya menarik simpati
dan partisipasi rakyat India untuk membantu peperangan mereka. Pada Oktober
1939, Inggris berjanji untuk memodifikasi Government of India Act1935 sesuai
PD II dan menjadikan India sebagai dominion. Tawaran ini ditolak oleh kongres.
Kaum nasionalis yang moderat, seperti di dalam Liga Muslim, juga tidak puas.
Bahkan pada November 1939, kongres mengundurkan diri dari pemerintah
(Wallbank, 1948:89; Baxter, 1987 : 14).

Inggris memberikan penawaran lain dalam musim panas tahun 1940,


untuk memeperbesar dewan ekssekutif Viceroy, membentuk komite penasihat dan
janji untuk menyususn skema konstitusi dengan tanggung jawab pemerintahan
yang luas kepada orang-orang India. Kaum Nasionalis India pada umumnya tetep
menolak. Malahan pada September 1940, Mahatma Gandhi melancarkan
kampanye demonstrasi non-violent untuk menentang keterlibatan India dalam PD
II.

Jika selama PD II sikap kongres terhadap pemerintah kolonial Inggris


adalah oposisi (menentang dan menuntut kemerdekaan penuh), Liga Muslim
bersikap sebaliknya, yaitu bersedia bekerja sama, meskipun terbatas. Sebagai
contoh, begitu PD II meletus, Badan Pekerja (BP) Liga Muslim mengeluarkan
resolusi yang isinya berupa pertanyaan simpati terhadap Inggris, Polandia,
Perancis, permintaan agar tentara India Muslim tidak diterjunkan untuk bertempur
melawan sesame muslim, dan agar pemerintah Inggris memerlakukan dengan baik

9
orang-orang Arab di Palestina sertatuntutan untuk menghapus klausul federasi
dalam UU tahun 1935.

Tahun 1941 hingga permulaan 1942 merupakan tahun genting bagi


pemerintah kolonial Inggris di India. Hal ini karena Jepang berhasil menduduki
Burma dan sudah berada di ambang pintu masuk India. Maka pada Maret 1942,
Kabinet Perang Inggris mengirim Sir Stafford Cripps ke New Delhi dengan misi
meyakinkan kaum Nasionalis India dan menyatukan mereka untuk membantu
peperangan. Misi Cripps juga menawarkan sebuah kertas putih untuk
menciptakan dominion Uni India. Bahwa setiap provinsi bebas untuk bergabung
dengan Uni India itu atau membentuk federasi terpisah dengan provinsi yang lain.
Baik Kongres maupun Liga Muslim menolak tawaran Cripps. Kongres
menganggap bahwa usulan Cripps sebagai suatu pukulan keras terhadap paham
kesatuan India yang dicita-citakannya. Sebaliknya Liga Muslim menolak karena
di dalam usulan Cripps tidak tercantum klausul berdirinya Negara Islam Pakistan
yang dicita-citakannya.

Pada Agustus 1942 , Gandhi memprakarsai program “ Quit India “ untuk


menuntut agar Inggris segera keluar dan meninggalkan India secepatnya serta
untuk menggalang massa dalam skala yang luas dengan dasar tanpa kekerasan.
Program ini disahkan oleh BP Kongres pada 8 Agustus 1942. Pemerintah kolonial
Inggris kemudian bereaksi dengan menangkap dan memenjarakan Gandhi dan
semua anggota BP Kongres. Gandhi dipenjara sejak Agustus 1942-Mei 1944,
sedangkan para anggota BP Kongres dipenjara dari Agustus 1942-Juni 1945.
Akibatnya aktivitas Kongres praktis terhenti hingga PD II berakhir. Dalam pada
itu, kekacauan timbul dimana-mana. Banyak gedung pemerintah dan saluran
komunikasi dirusak massa, serta dalam beberapa kasus dihancurkan sama sekali.
Korban jiwa mencapai sekitar 700 orang yang terbunuh sekitar 1.200 orang
lainnya terluka.

Sementara aktivitas Kongres terhenti, Muhammad Ali Jinnah dan Liga


Muslim menyibukkan diri dalam upaya memperluas pengaruh dan dukungan
massa Musim terhadap Liga Muslim serta usaha memperjuangkan Pakistan. Liga
Muslim tidak setuju dengan sikap oposisi Kongres terhadap pemerintah kolonial

10
Inggris, baik yang diancarkan pada 1940 ataupun 1942. Hasilnya, ketika PD II
selesai, Liga Muslim mampu tampil sebagai juru bicara bagi sebagian besar kaum
musim India.

Pada 1944, Gandhi dibebaskan dari penjara oleh Viceroy Lord Wavell.
Gandhi kemudian diajak oleh Rajagopalachari untuk mengadakan perundingan
dengan Muhammad Ali Jinnah mengenai masa depan India, kerja sama dan
penyelesaiaan pertikaian atau perbedaan pendapat antara Kongres dengan Liga
Muslim. Perundingan Gandhi-Jinnah pada September 1944 itu gagal karena
Gandhi menolak tuntutan Jinnah agar dia menerima Teori Dua Bangsa dan usulan
berdirinya Pakistan.

Teori Dua Bangsa diciptakan oleh Muhammad Ali Jinnah. Ide pokoknya
berisi tesis bahwa komunitas Hindu dan komunitas Muslim merupakan dua
bangsa yang terpisah, berbeda dalam hal filsafat, agama, adat, kebiasaan sosial
dan kesusasteraan. Mereka tidak pernah saling kawin campur atau makan
bersama. Aspek kehidupan mereka berbeda, bahkan keduannya mengambil ilham
dari sumber sejarah yang berbeda pula. Bagi Jinnah, menciptakan suatu
nasionalitas bersama adalah mimpi belaka. Menyatukan mereka akan
menimbulkan ketidakpuasan yang akan menghancurkan pemerintah dan bangunan
negara-bangsa yang disatukan itu. Sedikit banyak, Teori Dua Bngsa milik Jinnah
itu memperolah inspirasi dari Muhammad Iqbal, penyair dan intelektual Muslim
terkemuka di anak Benua India. Dalam suratnya yang dikirimkan kepada Jinnah
antara Mei 1936-November 1937, Iqbal menyadari bahwa antagonisme telah
berkembang sedemikian rupa di dalam masyarakat India. Satu satunya cara untuk
menciptakan India yang damai ialah pembagian negara dengan dasar ras, agama,
dan bahasa. Sebaliknya Gandhi dengan sekuat tenaga menentang pemisahan India
menjadi dua negara. Dia selalu menganjurkan agar orang Hindu mencintai orang
Islam, begitu pula sebaliknya. Dia mengajak orang Hindu dan Muslim hidup
bersama dalam damai dan kemerdekaan dalam suatu negara yang merdeka.

Pada akhir perundingan, Gandhi memperoleh kesan bahwa Jinnah adalah


seorang yang jujur. Namun Gandhi mengira Jinnah telah mabuk membayangkan
pembagian India akan mendatangkan keuntungan dan kemakmuran bagi bangsa

11
yang diperjuangkannya. Sedangkan Jinnah mendapat kesan bahwa Gandhi adalah
seorang penganjur dari perjuangan tanpa kekerasan, tetapi justru memaksa kita
berkelahi dengan pedang terhunus.

Perkembangan kearah yang baik terjadi di Inggris dengan kemenangan


Partai Buruh dalam Pemilihan Umum 1945. Sejak 26 Juni 1945 Partai Buruh
berkuasa di Inggris di bawah PM Clement Atlee, menggantikan PM Winston
Churchiil dari Partai Konservatif. Partai Buruh dikenal konsisten dalam
memperjuangkan pembaharuan konstitusional di India dan bersimpati dengan
perjuangan pergerakkan kebangsaan India. Pada 19 Februari 1946, PM Atlee
mengumumkan rencana untuk mengirim tiga anggota kabinet ke India sebagai
realisasi dari self-government India. Pada 15 Maret 1946, PM Atlee mengeluarkan
pernyataan bahwa tujuan perkembangan konstitusional India ialah kemerdekaan
penuh, bila orang-orang India menginginkannya. Misi kabinet yang dikirim PM
Atlee sampai Delhi Maret 1946 dengan tiga anggota yaitu: Lord Pethick
Lawrence, Sir Starfford Cripps, A. V. Alexander.

Misi kabinet lalu mengundang berbagai partai, khususnya Kongres dan


Liga Muslim, untuk berunding guna menyusun sistem politik baru dan kerangka
konstitusi setelah Inggris menarik diri dari India. Perundingan tidak membawa
hasil yang memuaskan. Misi kemudian mengajukan rencana mereka sendiri yang
dipublikasikan sebagai white paper. Isi pokonya mngenai usul pembentukan Uni
India sebagai pemerintahan peralihan sementara yang merupakan federasi dari
provinsi-provinsi British India dan Native States.

Dalam white paper itu juga ditegaskan usul-usul bahwa wewenang


pemerintah pusat hanya dalam bidang pertahanan, luar negeri dan komunikasi.
Selebihnya akan menjadi tanggungjawab pemerintahan provinsi. Masing-masing
provinsi bebas untuk membentuk pengelompokan di dalam Uni Federal India.
Guna maksud ini, misi mebagi tiga kelompok provinsi, yaitu (1) provinsi yang
meliputi wilayah Punjab, the North West Frontier Province, Sind dan Baluchistan;
(2) provinsi yang terdiri atas Benggala dan Assam: dan (3) provinsi wilayah
selebihnya (Bihar, Orissa, United Province, Central Province, Madras dan
Bombay). Dua kelompok provinsi yang pertama adalah bagian dari Pakistan yang

12
diinginkan oleh Liga Muslim, sementara kelompok yang ketiga untuk bagian
kongres. Konstitusi Uni India akan dirumuskan oleh Majelis Konstituante
beranggotakan 296 orang yang dipilih atas dasar komunal oleh Majelis Legislatif
Provinsi.

Liga Muslim menerima usul-usul dari Misi Kabinet sepenuhnya sambil


berharap bahwa Pakistan akan segera terbentuk. Kongres menolak usul tentang
pemerintahan peralihan, tetapi bersedia untuk berpartisipasi dalam Majelis
Konstituante yang bertugas menyusun konstitusi India. Ketika Viceroy
membentuk pemerintahan peralihan terdiri dari enam wakil Kongres, lima wakil
Liga Muslim, dan tiga wakil komunitas lain, Liga Muslim menuduh bahwa
Vicerot ingkar janji katena tidak sesuai dengan proposal yang ditawarkan kedua
liga sebelumnya, sehingga Liga Muslim menarik kembali persetujuannya atas
proposal Misi Kabinet, sementara Kongres menerimanya. Dengan demkian,
pemerintah peralihan itu terisi semuanya oleh wakil Kongres. Akibatnya, pada 16
Agustus 1946, Liga Muslim menyatakan hari itu sebagai :Hari Aksi Langsung”
Untuk mendirikan Pakistan dengan memimpin demontrasi damai. Timbul
kekacauan komunal yang tidak ada taranya dengan korban kurang lebih 4.000
orang terbunuh, dan di Benggala Calcutta, di Bihar sekitar 5.000 orang menguasai
karena rumahnya hancur .

Suasanya tegang menyelimuti India hingga 1947. Tampaknya jalan buntu


politik India tidak dapat diatasi oleh para pemimpin Inggris. Pada 20 Februari
1947, Atlee mengumumkan kebijakan yang sangat penting bagi masa depan India.
Bahwa Inggris akan memberikan kemerdekaan dan meninggalkan India paling
lambat Juni 1948. Disusul kemudian dengan penggantian Viceroy India dari
tangan Lord Earl Wavell (1883-1950) ke tangan Lord Mountbatten (1900-1979).

Adanya pengumuman oleh pemerintah Inggris ini malah menimbulkan


kerusuhan-kerusuhan di berbagai wilayah seperti Punjab, Forth West Frontier
Province, India bagian tengah dan Benggala. Ketika Lord Mountbatten diangkat
secara resmi menjadi Viceroy pada 24 Maret 1947, dia menyaksikan realitas
betapa komunitas Hindu dan Muslim tidak dapat didamaikan dan tidak ada
alternatif lain kecuali pembagian anak Benua India menjadi dua negara, India dan

13
Pakistan. Pada 3 Juni 1947, Viceroy Lord Mountbatten mengeluarkan deklarasi
tentang dasar-dasar pembagian India. Antara lain berisi : status dominion akan
diberikan kepada pemerintah pengganti pada 15 Agustus 1947. Di Punjab dan
Benggala, wakil-wakil golongan Hindu di dalam Dewan Perwakilan provinsi
harus menentukan apakah akan masuk Uni India atau Pakistan. North West
Frontier dan Sylhet harus menentukan masa depannya sendiri dengan cara
referendum.

Baik Kongres maupun Liga Muslim menerima deklarasi ini. Pada Juli
1947, parlemen Inggris mengesahkan UU kemerdekaan. Hari itu, secara resmi,
anak benua India dibelah menjadi dua dominion, yakni India dan Pakistan,
sebagai bagian dari persemakmuran Inggris. India (15 Agustus 1947) untuk
mayoritas penduduk yang beragama hindu sebagaimana diperjuangkan oleh
Kongres. Pakistan (14 Agustus 1947) untuk mayoritas penduduk yang beragama
Islam sebagaimana dituntut dan diperjuangkan oleh Liga Muslim. Raja
Gopalachari diangkat sebagai gubernur jenderal dominion India dan Jawaharlal
Nehru diangkat sebagai perdana menteri. Sebagai gubernur jenderal Pakistan
ditunjuk Muhammad Ali Jinnah dan Liaquat Ali Khan sebagai PM-nya.

Namun pembelahan anak benua India menjadi dua negara merdeka itu
disusul dengan kerusuhan-kerusuhan besar yang diakibatkan oleh dipecahnya
Provinsi Punjab dan Benggala. India dan Pakistan kemudian menjadi seteru atau
musuh bebuyutan, khusunya dalam soal Kashmir yang penguasanya, seorang
Maharaja Hindu, secara sepihak menggabungkan diri dengan India, sementara
sebagian besar penduduknya beragama islam. Konflik antara India dengan
Pakistan belum terselesaikan hingga sekarang dan telah menyulut dua kali perang
India-Pakistan 1947-1948 dan 1965. Demikian pula pemisahan Bangladesh
(provinsi Pakistan Timur) dari Pakistan pada 1971 dengan dibantu oleh India juga
telah menyebabkan perang India-Pakistan.

14
D. Proses Perundingan Menuju Kemerdekaan India
Sejak penetapan Act 1935 dapat dikatakan bahwa pergerakan dan seluruh
susunan politik di India dipengaruhi oleh partai All Indian Kongres, hal ini dirasa
setelah diterapkannya undang-undang tentang persatuan muslim yang melihat
adanya pengakuan dan perlindungan terhadap golongan kecil. Pada awalnya raja-
raja di India menyetujui perundang-undangan itu namun lambat laun
menjauhkan diri karena khawatir. Perdamaian dan persatuan menimbulkan
harapan yang besar bagi masyarakat dimana pemerintah Inggris akan menerima
perlawanan dan tidak dapat melakukan perlawanana lagi.

1. Perundingan di Simla
Pada Maret 1945 Wavell mengunjungi London dan mendapatkan mosi
dari partai dan golongan rakyat India tentang perubahan pemerintah. Usulan-
usulan itu akan dibicarakan di dalam perundingan dengan mengundang:

a) Perdana menteri dari provinsi dan bekas perdana menteri yang mengepalai
kabinet menurut pasal 93 Indian Act yaitu kabinet yang ditunjuk oleh
gubernur sendiri.
b) Ketua kongres dan persatuan muslim, wakil ketua liga dalam dewan
legislatif, pemimpin partai kongres dan liga dalam dewan negara, pemimpin
partai nasionalis dan golongan Eropa dalam golongan dewan legislatif.
c) Mahatma Ghandi dan Muhammad Ali Jinnah. Rao Bahadur Sivaraj wakil
golongan yang tidak berkasta dan Tara Singh dan wakil kaum Sikh.

Perundingan dibuka oleh Gubernur Jenderal di Simlah 25 Juni 1945.


Jinnah berpikir bahwa perundingan ini hanya untuk membenarkan tuntutan
kongres sehingga tidak mengirimkan calondalam pemerintahan baru namun
perundingan itu tidak membuahkan hasil.

2. Pembelahan atau Persatuan


Untuk mengikuti perselisihan antara kongres dan persatuan muslim dimasa
yang menentukan nasib India dan berikut soal pro dan kontra:

15
1) Kesatuan yaitu dalam lingkungan pemerintahan sudah terkandung sistem
penjajahan, peraturan-peraturan di India dijalankan oleh Inggris sejak tahun
1776 dengan memperkuat kesatuan negeri.
2) Kesatuan itu menjamin keamanan India dengan mempertahankan semua
batas-batas jika diserang dari luar.
3) India merupakan suatu benua yang agak bulat dan luas sehingga India dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri.
4) Kesatuan pemerintah berartikesatuan dalam seluruh lapangan administrasi
yang mengambil pegawainya dari segala lapisan rakyat untuk satu macam
kerja.
5) Kesatuan akan menambah kekuatan India sebagai negara baru diantara
negara-negara lain.
6) India mengalami kesulitan untuk menentukan batas-batas negara
7) Pembagian India mengakibatkan pemindahan dan penukaran penduduk
secara besar-besaran
8) Jika India dibagi dua, maka Pakistan harus diserahkan denganpertahanan
batas disebelah utara dan di sebelah Tapal Birma.
9) Apabila kesatuan negara pecah maka memberi peluang kepada penjajah
Meskipun demikian, liga tetap mempertahankan tuntutannya karena takut
kaum Hindu akan bertindak semena-mena terhadap kaum muslim.

3. Tuntutan Quit India (Tinggalkan India)


Dimasa PerangDunia II, tuntutan pemerintahan ditujukkan pada sistem
pemerintahan yang bertanggung jawab terhadap dominasi, namun kongres tidak
puas. Rapat di Lahore 1929 rencana Nehru berdasarkan dominion status
dibatalkan. Berhubungan dengan tuntutan Quit India yang diucapakan oleh
Ghandi sejak 1942 menjadi tujuan yang nyata bagi pergerakan kebangsaan. Dari
pihak rakyat menginginkan cita-cita dan hak suatu bangsa Inggris mempunyai
pokok dalam keterikatannya dengan India sebagai pangkalan dalam pertahanan
bagian dari kerajaan dari lautan India ke Singapore sampai Newzealand India
memberikan kesempatan Inggris untuk menguasai industri dan perdagangan dunia
ketiga. Hal ini dikarenakan modal India di perusahaan maupun pemerintah

16
daerah.India memberikan kesempatan kerja yang baik bagi orang Inggris baik di
pemerintahan dan tentara sebagai suatu sumber kesenian, ilmu, filsafat, dan
kebudayaan.

4. Pengutusan Menteri-Menteri Kabinet Inggris ke India


Dengan berakhirnya penjajahan Jepang di Asia Selatan menimbulkan
perubahan. Pemerintahan Inggris di India tidak menjadi halangan untuk
mewujudkan tawaran Cripps di tahun 1942. Pada musim dingin pemilihan akan
dilakukan pemilihan dalam provinsi-provinsi. Lor Wavell pergi ke London untuk
berunding dengan pemerintahan disana.Dalam sidang parlemen pada tanggal 19
Februari 1942, Perdana Menteri Attle mengirimkan surat utusan kabinet ke India.
Utusan yang dikirim mempunyai kuasa yang luas supaya dapat diambil putusan
yang tepat. India sendiri sudah tahu kedudukannya diantara negara-negara lain
dan hal itu dapat tercapai dengan memasuki perserikatan bangsa-bangsa, delegasi
mengeluarkan suatu statment pada tanggal 16 Mei 1946 di Delhi dan London.
Pasal-pasal yang penting.

1) Soal kesatuan atau perpecahan pembentukan India dan Pakistan.


2) Kerajaan-kerajaan India dapat dikatakan lebih sulit lagi.
3) Kesatuan India bertambah erat.
4) Delegasi insyaf juga bahwa hasrat kaum muslim memandang India
Utara sebagai tanah air sejak abad ke-10 dan hampir menguasai India pada
masa kerajaan Mongol.
5) Delegasi mengakui pendapat kebenaran cita-cita yang tidak dapat
dijalankan secara paksa
6) Perkara yang sulit ialah pemilihan wakil rakyat yang akan menentukan
dan menyusun undang-undang.
7) Rapat diadakan selekas mungkin.
8) Pembentukan pemerintahan sementara.

5. Pemerintahan India Sementara


Pemilihan konstitusi banyak diduduki oleh kongres, diantara 389 kongres
menduduki 207 suara dengan memperjuangkan kemerdekaan dan menggabungkan

17
diri ke federasi yang melingkupi seluruh dunia. Dalam hal itu, persatuan Muslim
juga mengambil bagian dalam pemerintahan sementara dengan menduduki
menteri keputusan keuangan kehakiman. Bagi Nehru dalam 5 kursi di menteri
persatuan muslim bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan di antara muslim
dan kongres. Akhir dari resolusi tersebut sampai kaum Muslim dan raja-raja India
akan mengirimkan ke rapat konstitusi. Hal ini menybabkan semua orang
menunggu keputusan Jinnah. Namun wakil dari persatuan Muslim tidak ada yang
datang sehingga berakibat suasana politik di India semakin panas, pertentangan
Muslim dan Liga semakin memanas. Hal tersebut membuat pemerintahan Inggris
mengumumkan bahwa kemerdekaan India sebelum Juni 1948 dengan membuat
kongres kembali berunding dengan Jinnah tapi Jinnah akan setuju jika Pakistan
diakui lebih dahulu. Sementara Nehru menepati janjinya akan mengundang
negara-negara di Asia ke New Delhi untuk menghadiri inter-Asian koferensi yang
diadakan oleh pemerintah India sementara dan koferensi itu sengaja diadakan
untuk menunjukan pada negara-negara yang diundang bahwa India telah menjadi
suatu negara yang besar dan memiliki kuasa dan pengaruh di Asia.

E. Upaya-Upaya Menuju Kemerdekaan India


1) Konferensi Meja Bundar 1

Sejak menang pemilu dan menjadi Perdana Menteri Inggris pada tahun 1929,
Ramsey McDonald menjadi harapan baru untuk menyelesaikan masalah India
karena dia dari Partai Buruh. Komunikasi para politisi dnegan pejuang
kemerdekaan tidak lancar, misalnya belum ada kesepakatan antara Mahatma
Gandhi dengan pihak Inggris tentang masa depan India setelah kemerdekaan
menjadi negara merdeka atau dominion. Salah satu hasil dari proses dialog
mereka adalah diselenggarakannya KMB pad atahun 1930 tanpa diikuti oleh
AINC. Keputusan KMB adalah satatus negara serikat bagi India sangat urgen dan
pemerintah pusat bertanggungjawab atas urusan hankam, keuangan, luar negeri
dan pengaturan atas kaum minoritas. Mahatma Gandhi menyetujui hasil KMB 1,
meskipun tidak sesuai dengan pertemuan AINC di Lahore. Pertemuan di Lahore,

18
AINC menuntut agar India merdeka sepenuhnya dan menguasai hankam,
keuangan, luar negeri maupun pengawasan pajak.

2) Konferensi Meja Bundar II

Sejak awal Mahatma Gandhi menunjukkan pesimistisnya terhadap hasil KMB


II.Sementara masalah yang dihadapi oleh India adalah siapa yang akan mewakili
kaum minoritas, kaum Muslimin secara mutlak atu terpadu. Kaum muslim
menuntut haknya demikian juga kaum minoritas sehingga belum ada kesepakatan
tentang hal itu. Laporan Simon pada tahun 1935 tentang KMB II berisi tentang
lahirnya Government of India Act yang berisi India akan dijadikan negara serikat,
terdapat pembagian kekuasaan dalam kementerian-kementerian, urusan luar
negeri, hankam, keuangan tetap dipegang oleh Gubernur Jenderal.

Peristiwa yang terjadi dalam percaturan politik dunia tidak dapat diabaikan.
Situasi menjelang Perang Dunia II ditandai dengan ketegangan di antara kubu-
kubu. Sikap AINC sangat tegas yaitu dengan memposisikan India sebagai anggota
sekutu Inggris. Inggris melibatkan India dalam menghadapi perang.

a. Tawar Menawar

Dalam kaitan AINC dinyatakan bahwa India mau membantu Inggris dalam
Perang Dunia II, asal India dinyatakan merdeka. Pada tanggal 2 September 1939,
Lord Linlithqow mengumumkan India dalam keadaan perang. Working
Committee menyatakan simpati pada bangsa-bangsa yang memperjuangkan
demokrasi dan kemerdekaan. Sementara Mahatma Gandhi tetap menuntut
kemerdekaan India setelah Perang Dunia II. AINC memprotes dan menolak
usulan Mahatma Gandhi. Pada tanggal 21 Juni 1940, AINC menggelorakan
langkah nonkooperasi sebagai reaksi atas keadaan kritis pemerintah yang
memberlakukan Defence of India Act.

Pada bulan Juli 1940, proses tawar menawar status India di masa depan
berjalan lagi. AINC menyatakan mau membantu Inggris dalam Perang Dunia II
asal Inggris menyatakan kemerdekaan India dengan membentuk pemerintahan

19
baru. Perdana Menteri Churchil dari Inggris menolak rancangan kemerdekaan
India. Churchil menginginkan setelah Perang Dunia II baru membicarakan
rencana kemerdekaan dalam status Commonweal th. Usul dari Churchil disetujui
oleh Partai Liberal dan Golongan Muslim. AINC meminta bantuan Mahatma
Gandhi untuk menyelenggarakan rakyat dalam tiga tahapan. Rakyat betul-betul
digerakkan. Menghadapi situasi gawat tersebut, AINC pecah. Kelompok pertama
menghendaki partisipasi politik lebih besar, kelompok kedua menghendaki
kekerasan dan kelompok ketiga menghendaki keterlibatan dalam Perang Dunia II.
Perbedaan pendapat itu disusul dengan adanya pergolakan dan kerusuhan dimana-
dimana. Nehru ditangkap dan ditahan selama empat tahun. Churchil marah
mendengar Nehru ditangkap dan menyatakan bahwa Atlantic Charter tidak
diberlakukan di India.

Pada tahun 1941, terjadi serangan laut oleh sejumlah kapal Angkatan Laut
Amerika di Pangkalan Laut Peral Harbour, Hawai. Maka pecahlah Perang Dunia
II di sayap timur sementara sayap Inggris harus menghadapi Jerman dan Italia.
Mahatma Gandhi menolak untukmembantu Inggris dan keluar dari AINC

b. Kompromi
i. Usul Cripps (1943)

Pada tahun 1943 Sir Stanfford Cripps mengajukan usul India sebagai
negara serikat dalam ikatan dominion dengan menyelenggarakan pemilihan umum
untuk memilih parlemen India. Mahatma Gandhi menentang, Liga Muslim setuju
dan anggota AINC ada yang setuju ada yang tidak terhadap usul dari Cripps. Liga
Muslim mengusulkan agar India dibagi menjadi dua yaitu India dan Pakistan.
Mahatma Gandhi akan menyetujui usulan Liga Muslim apabila diadakan
pemilihan umum di daerah-daerah. Namun AINC menolak usulan pemisahan
India menjadi India dan Pakistan. Liga Muslim bersikeras akan mendirikan
Pakistan sebagai negeri muslim tanpa melalui pemilihan umum karena merasa
khawatir akan tertindas.

20
ii. Usul Wavell

Wavell mengajukan usul untuk mengundang semua kekuatan partai dalam


pertemuan khusus di Simla serta menyarankan untuk dibentuk Dewan Ekskutif
yang diangkat Rjaa atas usulan partai-partai. Mahatman Gnadhi mengusulkan agar
ada wakil golongan muslim noon Liga Muslim di dalam AINC. Gandhi Jinnah
mengusulkan agar Liga Muslim menjadi satu-satunya wakil golongan muslim
dalam AINC. Sementara pemilihan Dewan Ekskutif dilaksanakan dengan
mendapat 57 kursi untuk AINC, 30 kursi untuk Liga Muslim dan 15 kursi untuk
minoritas.

iii. Missi Kabinet

Perdana Menteri Clement Atlee mengirimkan misi muhibah yang terdiri dari
para menteri kerajaan Inggris untuk menjajagi kemauan pemimpin India dengan
membawa empat usul yaitu menolak rencana adanya dua negara yang berdaulat
yaitu India dan Pakistan, pembentukan negara Uni Inggris-India yang mempunyai
wewenang dalam bidang luar negeri, hankam dan perhubungan, pembentukan tiga
negara dalam konfederasi India yang terdiri dari dua negara pertama dengan
provinsi yang berpenduduk minoritas muslim yaitu India barat laut dna timur laut,
sisanya berprovinsi mayoritas Hindhu, akan dibentuk DPR dan Ekskutif yang
mewakili Uni dna kerajaan-kerajaan kecil.

Kabinet Mission Plan dari Inggris mendapat persetujuan AINC dengan


alasan India tidak dipecah. Maulana Abdul Kalam Aad menyetujui usulan
tersebut. Pada tahun 1946, Liga Muslim menyetujui rancangan India yang dibagi
menjadi tiga negara yaitu India, Pakistan dan Bangladesh. Missi Muhibah pulang
ke Inggris pada tanggal 29 Juni 1945 untuk mengubah pendapat semula, namun
AINC menyetujui usul misi pemerintah asal golongan muslim non Liga Muslim
diwakili dalam Uni India. Liga Muslim menolak dan menuntut Pakistan merdeka.
Rencana diteruskan sampai pemilihan Dewan Konstituante gagal. Hasilnya Nehru
dijadikan Perdana Menteri India pertama. Sikh dan Liga Muslim memboikot
pelaksaan itu sehingga terjadi kerusuhan diantara orang Islam, Sikh dan Hindhu
sebagai menifestasi ketidakpasan. Perdana Menteri Antlee menyesal karena

21
belum dapat menyerahkan kemerdekaan India sementara Sri Baginda Ratu
berjanji akan memberikan kemerdekaan India pada tahun 1948.

6.India Menjadi 2 Negara (India dan Pakistan)


Mengingat kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara.Ketika
peralihan kekuasaan dari Inggris ke India, Kongres mengizinkan penawaran baru
oleh tuntutan muslim pendirian ini besar pengaruhnya bahwa Liga menginginkan
pembagian wilayah Pakistan pada waktu tekanan dan kegemparan terjadi, maka
Moutbeteen dari Inggris segera mengadakan perundingan meja bundar dengan
pemimpin golongan kongres dan muslim. Pada tanggal 2 Juli 1947 merupakan
hari perjuangan India dalam mencapai pemerintahan sendiri. Setelah 60 tahun,
dimana penyelesaian permasalahan politik yang ada di India antara Hindu dan
Islam. Sejak hari itu, dua negara yang hanya menunggu pembentukannya masing-
masing sesuai dengan cita-cita dan cara pembagiannya

7. Kemerdekaan
Peralihan kekuasaan di India, membuat rakyat menanti dengan gembira
dan tampak sorak hari kemerdekaan hari negara dominion. Dimana India dan
Pakistan yang telah ditetapkan dalam undang-undang kemerdekaan 1947. Pada
tanggal 15 Agustus 1947 di tanah lapang, rakyat berkumpul di muka gedung
pemerintahan untuk mengikuti upacara. Suasana kegembiraan tidak dapat
dibendung lagi tentang apa yang terjadi pada India dan Pakistan.

F. Dampak Pergerakan Kemerdekaan Asia Selatan


Penjajahan Inggris di Asia Selatan relatif masih memperhatikan kondisi rakyat
jajahan dengan memberi imbalan terhadap apa yang diambil dari tanah jajahan
mereka sehingga keadaan rakyat pribumi dapat memenuhi kebutuhan pangan dan
sandang. Namun seiring berjalannya waktu, kesenjangan antara rakyat jajahan
dengan kolonial Inggris semakin lama semakin nampak. Hal ini memicu
kecemburuan sosial sehingga pada tahun 1857 meletuslah perlawanan dari tentara
Sepoy yakni tentara India yang terdiri dari pasukan Hindu dan Islam. Perlawanan
tersebut berhasil dipatahkan oleh kolonial Inggris dalam jangka waktu kurang
lebih satu tahun. Akan tetapi, pergerakan kemerdekaan masih berlanjut ke ranah
organisasi politik yaitu mulai berkembang organisasi-organisasi seperti All India

22
National Congress (Konggres), Brahma Samaj, Rama Krisna, Gerakan
Santiniketan, Gerakan Mahatma Gandhi, Partai Swaraj, dan Liga Muslim. Dari
berbagai macam bentuk pergerakan kemerdekaan rakyat India menggunakan
perlawanan fisik maupun pergerakan organisasi politik dengan menyisakan
bergagai macam dampak di seluruh lapisan masyarakat India.

Adapun dampak-dampak tersebut antara lain adalah:

1. Disahkannya UU Kemerdekaan (The India Independence Bill) pada bulan


Juli 1947, sehingga menyebabkan terwujudnya kemerdekaan di Benua
India. Namun pelaksanaan UU tersebut berbeda tanggal yakni pada 14
dan 15 Agustus 1947 yang secara otomatis Benua India terbagi menjadi
dua dominion yakni India dan Pakistan sebagai bagian dari
Persemakmuran Inggris. India merdeka pada 15 Agustus 1947 untuk
mayoritas orang Hindu yang diperjuangkan oleh Konggres (All India
National Congress) dan Pakistan merdeka pada 14 Agustus 1947 untuk
mayoritas orang Islam diperjuangkan oleh Liga Muslim (Suwarno: 2012).
2. Timbulnya kerusuhan di berbagai tempat akibat pembelahan negara di
Benua India. Banyak terjadi kerusuhan-kerusuhan besar akibat pecahnya
Provinsi Punjabi dan Benggala serta terjadi perebutan wilayah bernama
Kashmir yang notabenya sebagian besar warganya beragama Islam
namun pimpinannya yang seorang Hindu secara sepihak bergabung
dengan India. Perebutan Kashmir ini telah menyulut perang antara India
dengan Pakistan pada 1947-1948 dan 1965. Kashmir yang merupakan
wilayah dengan tanah yang subur karena wilayahnya yang dilewati banyak
sungai. Wilayah ini sewaktu-waktu dapat menjadi bom pemicu perang
antara India dengan Pakistan. Meskipun persoalan wilayah ini sudah
ditangani melalui perundingan damai, namun hal tersebut tidak menutup
kemungkinan akan menyulut perang antar kedua negara itu lagi (Suwarno:
2012).
3. Hijrah besar-besaran antar agama yang menelan banyak korban. Sekitar
lima juta penduduk beragama Hindu maupun Sikh hijrah ke arah timur
meninggalkan Pakistan. Secara bersamaan penduduk muslim hijrah

23
menuju Pakistan meninggalkan India. Selama perjalanan, mereka banyak
menemui berbagai macam marabahaya sehingga diperkirakan hanya
sekitar setengah juta orang saja yang selamat (Su’ud: 2006).

Akibat dari emigrasi besar-besaran tersebut banyak yang kehilangan kekayaan,


tempat tinggal bahkan keluarga. Banyak marabahaya yang ditemui oleh
rombongan dalam perjalanan baik dari pihak Hindu maupun Muslim. Ketika salah
satu rombongan Hindu hendak hijrah ke India menaiki kereta api, di dekat
perbatasan mereka diserang kelompok Mohammed yang membantai seluruh
penumpang kereta. Disamping itu, rombongan Muslim di India mengalami tragedi
dimana banyak kerusuhan dan kengerian lainnya ketika hendak meninggalkan
India menuju Pakistan. Di India, orang-orang Muslim hanya diberi waktu tiga hari
untuk meninggalkan India jika tidak segera maka mereka akan dibunuh (Geelani:
2017).

4. Penggunaan bahasa yang berbeda kedua negara. Bahasa Hindi ditetapkan


sebagai bahasa resmi di India, sedangkan Bahasa Urdu yang sebelumnya
banyak digunakan warga muslim di India sebelum kemerdekaan dijadikan
bahasa resmi di Pakistan.
5. Munculnya tokoh-tokoh berpengaruh yang lahir dari organisasi-organisasi
pergerakan kemerdekaan. Seperti Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru
merupakan tokoh-tokoh Hindu yang berasal dari organisasi Konggres (All
India National Congress) serta Mohammad Ali Jinnah dan Liaquat Ali
Khan dari Liga Muslim(Suwarno: 2012).

Konflik antara India dan Pakistan bermula dari perebutan wilayah subur
Kashmir pada 1948 dan pada 1949 berakhir dengan gencatan senjata melalui
campur tangan dari PBB. Untuk mengatasi masalah itu, kemudian diadakan
perundingan mengenai persoalan Kashmir pada 1963 namun tak menemui hasil
sehingga meletuslah perang kedua antar kedua negara tersebut pada 1965 dengan
berakhir menggunakan gencatan senjata pada tanggal 22 September 1965 melalui
campur tangan PBB. Beberapa tahun kemudian muncul sengketa antara Pakistan
Timur yang merasa kecewa terhadap kebijakan Pakistan Barat yang mendominasi

24
panggung pemerintahan. Dalam hal ini, India membantu Pakistan Timur dalam
melawan serangan militer dari Pakistan Barat. Penyelesaian permasalahan ini,
akhirnya pada 1971 Pakistan Timur memerdekakan diri menjadi negara
Bangladesh (Kumparan NEWS: 2019)

G. Macam-Macam Gerakan Nasional India

Gerakan nasionalisme di India tidak hanya di bidang politik, tetapi juga


didalam bidang keagamaan (kerohanian). Nasionalisme India bukan hanya
gerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan, tetapi juga untuk
pembaharuan manusianya. Berikut ini gerakan-gerakan nasional di India

1. Brahma Samad

Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan kepercayaan umat Hindu dari hal-
hal yang mengotori agama dan memberantas keburukan masyarakat Hindu.
Misalnya upacara Sati harus dihapus sebab dianggap sebagaipembunuhan. Di
samping itu, Brahaman Samad melarang adanya perkawinan dibawah umur dan
poligami. Tokoh gerakan ini adalah Ram Mohan Roy.

2. Rama Krisna

Rama Krisna adalah aliran yang menghendaki kembali kepada ajaran agama
Hindu yang murni. Tokohnya adalah Swami Vivekananda.

3. Santineketan

Gerakan inibertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta bangsa,
dan cinta kebudayaan India. Tokohnya adalah Rabindranath tagore.

4. Kongres (All Indian National Congres) 1883

Kongres merupakan majelis rakyat dimana para wakil rakyat India dari
berbagai golongan berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan India dari
penjajahan Inggris.Berdirinya kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian
Home (seorang Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan
rakyat India. Partai Kongres dibawah pimpinan W.C Bannerji dalam

25
perkembangannya banyak program dan kegiatan yang didominasi oleh golongan
Hindu. Bahkan, dari pihak Hindu yang ekstrim menyatakan semboyan “India
untuk Hindu” (India adalah Hindu). Itulah sebabnya para tokoh Islam yang
aspirasi kelompoknya tidak mendapat tempat yang wajar dalam kongres. Pada
tahun 1907 dalam kongres terbagi menjadi dua aliran, yakni aliran moderat yang
puas dengan tuntutan swaraj atau home rule. Artinya menurut pemerintah sendiri
dalam lingkungan kerajaan Inggris. Tokohnya W.C. Bannerji dan Motilal
Nehru.Aliran Ekstrim (radikal)ang menuntut kemerdekaan penuh (penuh (purna
swaraj) dengan tokohya Tilak dan Jawaharlal Nehru.

Kongres dibentuk pada tahun 1885 atas inisiatif Allan Octavian Hume.
Seorang pemuda Inggris asal Scotlandia yang memiliki rasa simpati terhadap
perjuangan rakyat india. Hume membentuk Kongres dengan tiga tujuan yaitu:

1) Ingin menyatukan semua golongan rakyat India


2) Ingin melakukan pembaharuan dalam bidang pengetahuan, moral, social,
dan politik.
3) Ingin memperbaiki hubungan antara India dengan Inggris

Pada tahun 1885, masyarakat India sudah bermunculan kaum elite (kaum
terpelajar) yang telah mengenyam pendidikan, mereka mampu mempelajari
usulam Hume dan setuju untuk ikut serta mengembangkan kongres.Mr. W.C.
Bannerji terpilih sebagai sekretaris Jendral. Tujuan kongres pada mulanya hanya
sekedar menghendaki perubahan-perubahan dibidang tata kenegaraan, dengan
mengikutsertakan bangsa India dalam dewan-dewan pemerintah Inggris di India.
Jadi, tidak menentuan kemerdekaan hanya perbaikan saja.Pergerakan kongres
pada awalnya mendapat tangapan positif dari colonial Inggris. Namun, lama-
kelamaan sifat kongres terhadap pemerintah colonial ikut memudarkan. Viceroy
Lord Dufferin kemudian memandang Kongres tidak lebih sebagai “minoritas yang
kecil” (The Microcopic minority), artinya bahwa kongres hanya mewakili
golongan elite (kaum terpelajar) yang jumlahnya relative kecil. Kongres tidak
berhak mengklaim dirinya sebagi wakil ketua rakyat diseluruh India.

26
A. Pembentukan Liga Muslim India

Liga Muslim India didirikan oleh Konferensi Pendidikan Muhammad Seluruh


India di Dhaka (sekarang Bangladesh), pada tanggal 30 Desember 1906. Tokoh
pendirinya antara lain yaitu Nawab Sir Khwaja Salimullah, Nawab Waqar-ul-
Mulk Kamboh, Nawab Mohsin-ul-Mulk, Muhammad Ali Jinnah dan Syed Ameer
Ali. Ideologi pada pembentukan oragnisasi ini yaitu hak politik muslim. Tujuan
dibentuknya Liga Muslim adalah untuk membela kepentingan kaum muslimin
dalam bidang kehidupan baik ekonomi, politik, social dan kebudayaan yang
bersumber pada Islam yang dihasilkan dari pembagian Bengal pada tahun 1905.
Menjadi partai politik untuk mengamankan kepentingan diaspora Muslim di India
Britania, Liga Muslim memainkan peran yang menentakan di balik penciptaan
Pakistan di anak benua India.

Pada tahun 1916, Muhammad Ali Jinnah bergabung dengan Kongres Nasional
India. Seperti kebanyakan kongres pada waktu itu, Jinnah tidak mendukung
pemerintah sendiri, menganggap pengaruh inggris pada pendidikan, hukum,
budaya dan industri bermanfaat bagi India. Jinnah menjadi anggota Dewan
Legislatif Imperial yang beranggota enam puluh orang. Dewan tidak memiliki
kekuatan atau otoritas nyata, dan termasuk sejumlah besar loyalitas pro-Raj yang
tidak terpilih dan orang eropa. Namun demikian, Jinnah berperan penting dalam
pengesahan Undang-Undang Penahanan Pernikahan Anak.

B. Peran Liga Muslim Dalam Kemerdekaan India

Liga Muslim bertugas membela kepentingan kaum muslim di bidang


ekonomi, politik, social serta kebudayaan yang bersumber Islam. Presiden Liga
Muslim pada tahun 1913 adalah Muhammad Ali Jinnah. Liga Muslim banyak
melakukan pembicaraan dan perudingan dengan pihak kongres Nasional. Salah
satu hasil dari perundingan yang dilakukan oleh Liga Muslim adalah perjanjian
Lucknow pada tahun 1916. Menurut perjanjian Lucknow umat Islam India akan
memperoleh daerah pemilihan terpisah dan ketentuan ini akan dicantumkan dalam
Undang-undang Dasar India yang akan disusun kelak kalau telah tiba waktunya.

27
C. Kongres Nasional India

Kongres Nasional India (Indian National Congress) atau dikenal dengan Partai
Kongres atau Kongres I (yang berarti “Indira”, untuk membedakannya dengan
partai pecahaannya, yang disebut “Kongres O” yang dipimpin oleh K. Kamaraj,
seorang tokoh politik dari Tamil Nadu). Partai yang namanya biasa disingkat INC
ini adalah partai politik besar di India, dengan lebih dari 15 juta orang yang
terlibat dalam organisasinya dan lebih dari 70 juta orang ikut serta dalam
perjuangan melawan Inggris

28
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
India adalah salah satu negara yang pernah diduduki dan dijajah oleh
Inggris. Akibat dari penjajahan ini terjadi perubahan yang cukup signifikan yang
dialami oleh India diantaranya dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, agama, dan
lain-lain. Akibat dari kurang puasnya rakyat India akan Inggris sehingga
menimbulkan berbagai gejolak di kalangan masyarakat sehingga memicu
terjadinya pemberontakan salah satunya adalah Pemberontakan Sepoy.
Pemberontakan Sepoy terjadi pada tanggal 10 Mei 1856 karena adanya desas-
desus tentang proses Kristenisasi di India dan adanya kesenjangan antara tentara
India dan tentara Inggris. Akibat dari Pemberontakan Sepoy rakyat India
menderita. Dampak yang ditimbulkan dari Pemberontakan Sepoy sangatatlah
besar demi menentang kebijakan Inggris di tanah mereka. Untuk itu rakyat India
mengadakan berbagai macam perundingan untuk mencapai kemerdekaan
sehingga menimbulkan berbagai macam Gerakan Nasional India yang beraliran
moderat dan radikal. Contoh Gerakan Nasional India adalah Brahma Samad,
Rama Krisna, Santineketan, Kongres (All Indian National Congres), Liga Muslim
dan Kongres Nasional India. Dengan melewati berbagai proses yang panjang dan
tidaklah mudah, pada puncaknya India memperoleh kemerdekaannya pada tanggal
15 Agustus 1947.

Saran
Kami mengucapkan terima kasih kapada teman-teman yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah “Masa Penjajahan sampai
Kemerdekaan Asia Selatan” dari bapak Syaiful Amin, S.Pd, M.Pd dengan tepat
waktu. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini pasti banyak kekurangan,
oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran dari pembaca.

29
DAFTAR PUSTAKA

Musidi. Inggris di India. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Santhea Ria Kasuma. Pemberontakan sepoy penyebab terjadinya pemberontakan


serdadu-serdadu india

Su’ud, Abu. 2006. Asia Selatan. Semarang: UNNES Press

Suwarno: 2012.Dinamika Sejarah Asia Selatan.Yogyakarta: Ombak

https://www.academia.edu/13367299/ Makalah_Menuju_Kemerdekaan_India.
Diakses pukul 10.38

Sejarah Konflik India dan Pakistan dari Tahun ke Tahun, KumparanNEWS


diposting pada 1 Maret 2019 pukul 13:21 https://kumparan.com/
@kumparannews/sejarah-konflik-india-dan-pakistan-dari-tahun-ke-tahun-
1551413445341711661 Sabtu 19 Mei 2019 pukul 14:40

Mengenang Tragedi Pemisahan India Tahun 1947 Lewat Museum Pemisahan


oleh Bismillah Geelani diposting pada Senin, 11 Sepember 2017
https://m.kbr.id/indonesia/09-2017/
mengenang_tragedi_pemisahan_india_tahun_1947_lewat_museum_pemisahan_/9
2315.html Sabtu 19 Mei 2019

30

Anda mungkin juga menyukai