Pengertian menurut bahasa, rasul berarti utusan Allah. Dapat juga diartikan
sebagai seseorang yang mengikuti berita-berita yang mengutusnya.
Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu,
di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara
mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi
seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah;
Maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara)
dengan adil. dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada
yang batil.( QS. Al-Mukmin : 78 )
Para rasul telah dikodratkan oleh Allah SWT dengan empat sifat, yakni;
sidiq artinya benar (jujur), amanah artinya dapat dipercaya, tablig artinya
menyampaikan dan fatonah artinya cerdas. Dengan sifat-sifat tersebut, apa
yang disampaikan dan dilakukan oleh para rasul pasti benar. Dan para
rasul terjauhkan dari sifat-sifat mustahil,yakni; kizib artinya dusta, kianat
artinya tidak dapat dipercata, kitman artinya menyembunyikan dan baladah
atau jahlun artinya bodoh.
Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul dan menjadikan apa yang
dibawa oleh Rasul sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul diutus oleh Allah
SWT untuk menjadi teladan hidup bagi manusia.
Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang
terakhir
Jumlah rasul yang diabadikan Allah dalam AlQur’an ada 25 orang. Delapan
belas nama diantara mereka disebutkan dalam Surah Al-An’am ayat 83-86
dan selebihnya disebutkan dalam surat-surat yang lain. Dua puluh lima
rasul tersebut adalah sebagai berikut:
Rasul ulul azmi adalah rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan
kesabaran luar biasa dalam menghadapi halangan dan rintangan ketika
melaksanakan perintah Allah SWT, yaitu menyampaikan wahyu Allah SWT
kepada ummatnya. Hal ini berdasarjan firman Allah SWT dalam surat Al
Ahqaaf ayat 35.
Artinya : “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai
keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu
meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab
yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di
dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang
cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”
Tugas Rasul :
Rasul-rasul yang termasuk ulul azmi ada 5 orang rasul, mereka adalah :
1. Muhammad SAW,
2. Nuh AS,
3. Ibrahim AS,
4. Musa AS
5. Isa A.S
Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh akal kemampuan
manusia. Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :
Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul diutus oleh Allah
SWT untuk menjadi teladan hidup bagi manusia.
Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul dan menjadikan apa yang
dibawa oleh Rasul sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang
terakhir
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil".
- Qs. An-Nisa/4:36
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat
dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
- Qs. Al-Baqarah/2:115
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
- Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud, aku bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
tentang amal-amal yang paling utama dan paling dicintai Allah. Beliau menjawab , pertama, shalat pada
awal waktu, kedua, berbakti kepada kedua orang tua dan ketiga, jihad di jalan Allah.” (H.R. Bukhari dan
Muslim).
- Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dari Abdullah bin Amr, dikatakan Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ridha Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan murka
Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” (H.R. Bukhari).
- Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu dia berkata, Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sambil berkata, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku
berbakti kepadanya?” Beliau menjawab, “Ibumu”, Dia bertanya lagi , “Kemudian siapa?”, Beliau
menjawab, “Ibumu.”, Dia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?.” Beliau menjawab, “Ibumu.”, DIa bertanya
lagi, “Kemudian siapa?.”, beliau menjawab, “Kemudian ayahmu.” (H.R. Bukhari)
Menghormati guru
- Wahyu pertama yang diterima Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah perintah menuntut
ilmu. Qs. Al-Alaq/96:1-5.
- Allah mengangkat derajat orang-orang yang
berilmu.
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.Qs. Al-Mujadilah/58:11.
Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang melawat, yang
rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat makruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang
memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.
- Dari Anas radiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Menuntut ilmu adalah kewajiban atas semua orang Muslim.” (HR. Baihaqi).
- “Tuntutlah ilmu dari masa buaian sampai menjelang masuk liang kubur.” (HR. Bukhari).
Sikap orang yang bersemangat menuntut ilmu
- Ikhlas.
- Memiliki banyak teman yang memberinya motivasi untuk menuntut ilmu
- Hadir disekolah tepat waktu, mematuhi tata tertib sekolah, dan berdoa sebelum/sesudah belajar agar
ilmu menjadi berkah.
- Sabar dalam menuntut ilmu
- Gemar membaca dan mencari ilmu.
Muslim yang baik tentu memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orang tua, baik ibu
maupun ayah. Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai anak untuk berbakti
dan taat kepada ibu dan ayah. Taat dan berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan
perbuatan yang terpuji. Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa Allah Swt.
memerintahkan kepada umat manusia untuk menghormati orang tua. Dalil-dalil tentang
perintah Allah Swt. tersebut antara lain pada Surah Al-Isra' yang artinya:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak
keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah
dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku!
Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
(Q.S. al-Isra’/17: 23-24)
Seorang anak selayaknya meminta doa restu dari kedua orang tuanya pada setiap
keinginan dan kegiatannya, hal itu karena restu Allah Swt. disebabkan restu orang tua.
Anak yang berbakti kepada orang tua doanya akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah Swt.
Apalagi seorang anak akan melakukan atau menginginkan sesuatu. misalnya mencari ilmu,
mencari pekerjaan, dan lain lain, yang paling penting adalah meminta restu kedua orang
tuanya. Dalam sebuah hadis disebutkan: Artinya: “Ridha Allah terletak pada ridha orang
tua, dan murka Allah terletak pada kemurkaan orang tua.” (HR. Baihaqi)
Dalam hadis lain : “Aku bertanya kepada Nabi saw., “Amalan apakah yang paling dicintai
oleh Allah Swt.?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku berkata, “Kemudian apa?”
Beliau menjawab, “Berbakti kepada orang tua.” Aku berkata, “Kemudian apa?” Beliau
menjawab, “Kemudian jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)
Kaitan dengan pentingnya hormat dan patuh kepada orang tua, perlu ditegaskan kembali,
bahwa berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidain), tidak hanya sekadar berbuat
ihsan (baik) saja. Akan tetapi, birrul walidain memiliki ‘bakti’. Bakti itu pun bukanlah
merupakan balasan yang setara jika dibandingkan dengan kebaikan yang telah diberikan
orang tua. Namun setidaknya, berbakti sudah dapat menggolongkan pelakunya sebagai
orang yang bersyukur. Imam An-Nawaawi menjelaskan, “Arti birrul walidain, yaitu berbuat
baik kepada kedua orang tua, bersikap baik kepada keduanya, melakukan berbagai hal
yang menggembirakan mereka, serta berbuat baik kepada teman-teman mereka.”
Tentu saja, kewajiban kita untuk berbakti kepada kedua orang tua dan guru bukanlah tanpa
alasan. Penjelasan di atas merupakan alasan betapa pentingnya kita berbakti kepada
kedua orang tua dan guru.
Kita telah membahas arti pentingnya hormat dan patuh kepada orang tua, Adapun hikmah
yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang tua dan guru, antara lain seperti
berikut.
1. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amalan yang paling utama.
2. Apabila kedua orang tua kita ridha atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. pun ridha.
3. Berbakti kepada orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami, yaitu
dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut.
4. Berbakti kepada kedua kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan
umur.
5. Berbakti kepada kedua orang tua dapat memasukkan kita ke jannah (surga) oleh
Allah Swt.