Abstrak
Kreatifitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mencipta.Berdasarkan ketertarikan
penulis kepada seorang Hannavy, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Motivasi Hannavy
dalam berkarya seni lukis. (2) Proses kreatif Hannavy periode 1998 - 2001. (3) Bentuk visual lukisan
Hannavy periode 1998 - 2001. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan penelitian Kualitatif
dengan menggunakan metode meliputi:pengamatan atau observasi, wawancaradan dokumentasi kemudian
dilakukan penganalisisan data, untuk mencapai validitas data menggunakan triagulasi data.
Dari analisis data diperoleh kesimpulan bahwa; (1) Bakat yang dimiliki Hannavybanyak
dipengaruhi oleh Lingkungan, sahabat - sahabatnya serta ibu bapaknya yang juga gemar menggambar dari
kecil. Kedekatannya dengan lingkungannya serta teman – temannya, serta sering melihat ibu bapaknya
menggambarmenjadikan Hannavy kecil sangat dekat dengan seni rupa. Motivasi terbesar untuk menjadi
seorang seniman muncul dari dirinya sendiri. Salvador Dali dan Picasso juga terlibat dalam salah satu
motivasi Hannavy. (2) Proses kreatif Hannavy meliputi beberapa fase, yaitu fase persiapan, fase ingkubasi,
fase iluminasi atau fase inspirasi, dan fase verifikasi. (3) Dari segi visual, teknik, dan media Hannavy
merupakan seniman yang berbeda dari kebanyakan seniman Jawa Timur, pada periode 1998 – 2001
Hannavy berkaryadengan menggunakan teknik Crayon bermediakan kertas dan efek khas batu batuan dari
Hannavy, dan Air brush bermediakan kanvas dengan teknik semprotan yang dapat menciptakan garis yang
samar samar dan hampir tidak terlihat garis nyatanya. Tema yang di angkat Hannavy adalah tema-tema
yang dekat dengan kesehariannya,
Kata Kunci:Proses Kreatif, Seni Lukis, Motivasi
Abstract
Creativity can be defined as the ability to create. Based on the interest of the writer to Hannavy, then
the problems in this research are: (1) Motivation of Hannavy in the work of painting. (2) Hannavy’s creative
process period 1998 - 2001. (3) The visual form of Hannavy’s painting period 1998 - 2001. To achieve this goal
the authors use qualitative research by using methods, include: observation, interview and documentation
then performed tje data analysis, to achieve the validity of data using data triagulation.
From the data analysis, it can be concluded that; (1) Talent owned by Hannavy is almost
influenced by the environment, his friends, his father and mother who also likes to draw since childhood.
His closeness to his surroundings as well as his friends, as well as seeing his father and mother often make
child Hannavy very close to the fine arts. The greatest motivation to become an artist comes from himself.
Salvador Dali and Picasso were also involved in one of Hannavy's motivations..(2) Hannavy's creative
process includes several phases, the preparatory phase, the incubation phase, the illumination phase or the
inspiration phase, and the verification phase. (3) In terms of visual, technique, and media Hannavy is a
different artist from most East Java artists, from 1998 to 2001 Hannavy works by using Crayon techniques
provided paper and rock stone typical effects of Hannavy, and Air brush provides canvas with spray
technique which can create faint lines and barely visible real line. The theme that is lifted by Hannavy is a
theme that close to his daily life,
Key Words :Creative Process, Art Painting, Motivasion
786
Jurnal Seni Rupa, Volume 06 Nomor 01 Tahun 2018, 786 - 795
pada bidang datar (dua dimensi) yang merupakan seniman yang menarik untuk diteliti, diulas, dikaji,
produk atau hasil dari proses kreativitas seniman. dan didokumentasikan, karena Hannavy
Seperti yang diungkapkan pada beberapa pendapat merupakan seniman yang matang dantidak
dibawah ini diragukan dedikasidan eksistensinya. Kurun waktu
Penelitian tentang proses kreatif ini 3 tahun terakhir dirasa cukup untuk mengetahui
dikhususkan pada seorang seniman asal Gresik, siapa, apa dan bagaimana karya Hannavy, juga
yaitu Drs. Khanafi,M.M. atau biasa di panggil proses dia dalam berkarya.
dengan nama seniman nya Hannavy, Seniman yang
lahir pada 29 April 1962 ini tinggal di Gresik, JL. Rumusan Masalah
Panglima Sudirman no 35 Kota Gresik dan Adapun masalah yang akan diangkat dalam
berkarya seni rupa sejak masih muda, tepatnya penelitian ini adalah sebagai berikut :
pada tahun 1980 an. Ditahun itu Hannavy masih 1. Apa motivasi Hannavy dalam berkarya seni
menjadi mahasiswa Universitas Negeri Surabaya ( lukis ?
masih IKIP ), mengambil jurusan seni rupa.
2. Bagaimana proses kreatif Hannavy Periode
Lukisannya, seperti pada periode yang saya
1998 – 2001 ?
teliti saat ini 1998 - 2001, yaitu menggunakan efek
batu batuan yang unik dengan mencampur goresan 3. Bagaimana bentuk visual karya lukis
pensil dan crayon secara bersamaan, dan teknik air Hannavy periode tahun 1998 - 2001 ?
brush pada periode yang di teliti oleh penulis.
Sungguh menarik untuk mengetahui bagaimana Tujuan
proses Hannavy sebagai seorang seniman dalam Tujuan dalam penelitian ini adalah memperoleh
menciptakan karya, seperti kebanyakan seniman deskripsi tentang:
lain, Hannavy masih berproses berdasarkan mood 1. motivasi Hannavy dalam berkarya seni lukis.
personal. 2. proses kreatif Hannavy Periode 1998 – 2001.
Satu karya bisa terselesaikan dalam dua 3. bentuk visual karya lukis Hannavy periode
minggu apabila diproses dengan intens, kadang
tahun 1998 - 2001.
juga diproses separuh kemudian ditinggal dan
kembali diproses sampai finish. Dalam selanya
memunculkan mood, Hannavy memvisualisasikan Manfaat
ide ataupun konsep baru dengan sketsa di kertas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
atau dicatat dalam buku, dengan begitu ide atau manfaat dan masukan-masukan khususnya dalam
konsep tidak akan hilang karena lupa. Meskipun bidang seni lukis.
berproses berdasarkan mood, Hannavy adalah 1. Bagi peneliti :
personal yang disiplin waktu, karena di samping a. Dengan dilakukan penelitian ini dapat
dia seniman, Hannavy juga adalah Guru di SMA melatih keterampilan peneliti untuk
Negeri 1 Manyar. Setiap karya selesai sesuai target menulis didalam sebuah karya ilmiah.
waktu yang sudah ditentukan. Sumber inspirasinya b. Penelitian ini merupakan salah satu
dalam mencipta. Hannavy juga memiliki rasa ingin syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
tahu yang besar untuk mencoba kekuatan media Pendidikan Seni Rupa di Universitas
yang di pakai, untuk mencoba kekuatan bahan cat Negeri Surabaya.
tersebut itu juga salah satu alasan mengapa 2. Bagi masyarakat , dengan adanya
Hannavy sering berganti gaya dan teknik dalam
penulisan skripsi ini dapat menjadi
berkarya.
Dalam penelitian ini penulis sengaja bahan bacaan masyarakat, sehingga
membuat batasan waktu, antara karya yang dibuat mampu membangkitkan rasa ingin tau.
dari tahun 1998 sampai 2001, Hannavy mulai 3. Bagi peneliti-peneliti berikutnya, dengan
bereksplor dengan teknik berbahan cat, crayon dan penelitian ini hasilnya dapat digunakan
pastel, seperti cat minyak dan cat akrilik. Pada masa sebagai referensi dalam melakukan
itu Hannavy juga sering menggambar objek batu - penelitian berikutnya.
batuan dan wanita. Keinginan untuk mewujudkan
suatu citraan garis diwujudkan dengan
menggunakan berbagai macam teknik dari Lokasi penelitian
berbagai karyanya yang semakin menambah Lokasi penelitian merupakan tempat tinggal
pencapaian estetis dari visual karya-karyanya. Hannavy, beralamat di Jl.Panglima Sudirman.35,
Beberapa alasan diatas dirasa cukup untuk Gresik.Hannavy adalah subjek utama dalam
mendasari penelitian ini. Hannavy adalah seorang penelitian ini.
787
Proses Kreatif Seniman Lukis Hannavy Periode 1998-2001
788
Jurnal Seni Rupa, Volume 06 Nomor 01 Tahun 2018, 786 - 795
katalog-katalog pameran Hannavy.Dan Hannavy sebelumnya. Tujuan wawancara ini adalah untuk
yang menjadi sumber utama dari observasi ini. memperoleh data tambahan yang sebelumnya tidak
Pengamatan mengoptimalkan kemampuan tercantum dalam proses wawancara terstruktur.
peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, 3. Metode Dokumentasi
memungkinkan pengamat untuk melihat dunia Metode dokumentasi adalah suatu metode
sebagaimana dilihat dari subjek penelitian, hidup
dalam mengalihkan sumber-sumber informasi yang
pada saat itu, menangkap arti fenomena dari segi
didapat selain dari manusia. Menurut Sanapiah
pengertian subjek, menangkap kehidupan budaya
dari segi pandangan dan anutan para subjek pada (1990: 81) bahwa semua jenis rekaman/ catatan
keadaan waktu itu; pengamatan memungkinkan skunder lainnya seperti: surat-surat, memo/ nota,
peneliti merasakan apa yang dirasakan dan pidato-pidato, hasil penelitian dan agenda kegiatan.
dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula Dalam hal ini dilakukan supaya mendapat
peneliti menjadi sumber data; pengamatan informasi yang objektif.
memungkinkan pembentukan pengetahuan yang
diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun
Validitas Data
dari pihak subjek. (Moleong, 2009: 175)
Triagulasi adalah teknik pemeriksaan
Peneliti melakukan pengamatan secara
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
langsung proses berkreasi dari Hannavy dan
lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan
mendapat pengalaman secara langsung pula, atau sebagai pembanding terhadap data itu.
sehingga menghasilkan data yang valid dan bisa (Moleong, 2006: 330)
langsung menyimpulkan tentang proses kreatif Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa
Hannavy dalam pengerjaan karya-karyanya yang pelaku seni di daerah Gresik. Selain wawancara
baru, meskipun karya yang baru bukan sebagai peneliti juga melakukan validitas dengan
menganalisa katalog-katalog pameran yang pernah
objek dari penelitian ini, akan tetapi dari segi
diikuti Hannavy, serta koran – koran yang
teknik maupun media yang digunakan masih sama membahas tentang Hannavy waktu melakukan
seperti yang diterapkan pada karya-karya yang kegiatan pameran.
menjadi objek penelitian.
Teknik Analisis Data
2. Wawancara Analisis data menurut Moeloeng (2006: 248)
Untuk mendapatkan data yang berupa adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-
penjelasan tentang riwayat hidup, tentang motivasi
milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
- motivasi berkarya, proses kreatif, dan juga bentuk mengsintesiskannya, mencari dan menemukan
visual dari karya Hannavy, peneliti memilih pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
metode wawancara karena hanya dengan metode dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
ini peneliti mendapatkan ulasan secara detail yang diceriterakan kepada orang lain.
tidak didapatkan dari metode lain, peneliti bisa Menganalisis data merupakan suatu langkah
mendapatkan data-data yang belum pernah yang menentukan dalam suatu kerja penelitian.
terdokumentasikan atau mendapatkan ulasan yang Peneliti harus memastikan jenis analisis yang akan
memperkuat data yang sudah didapat dari metode digunakan. Pemilihan metode deskripsi kualitatif
lain. tersebut didasarkan pada alasan bahwa yang
Adapun bentuk wawancara yang peneliti dijadikan objek penelitian adalah peristiwa budaya
gunakan di dalam penelitian ini ada dua yaitu dalam hal ini adalah sosok seniman dan karya -
wawancara terstruktur dan wawancara tidak karyanya.
terstruktur. Proses dimulai dengan mengkaji serta
a) Wawancara Terstruktur mempelajari semua data yang telah terkumpul dari
Tujuan menggunakan teknik wawancara agar berbagai macam bentuk data seperti dari hasil
didalam melakukan wawancaran lebih dapat wawancara, katalog pameran, observasi, informasi
terfokus pada masalah-masalah yang dikehendaki dari informan pendukung. Menurut Moeloeng
Wawancara Tak Terstruktur urutan analisis data adalah:
Wawancara dilakukan dengan spontan, karena
tidak terikat dengan pertanyaan yang telah disusun
789
Proses Kreatif Seniman Lukis Hannavy Periode 1998-2001
a) Mengumpulkan Semua Data Bung Gafur yang saat itu masih menjabat sebagai
Data yang terkumpul semua disusun menjadi Menpora. Bahkan Bung Gafur pun akhirnya
suatu bagian utuh, kemudian akan dilakukan menorehkan tanda tangannya di atas lukisannya
itu.(Surabaya post No. 44 – Maret 1989)
tahap selanjutnya.
Hannavy belajar seni rupa pada jurusan
b) Reduksi Data Seni Rupa IKIP Surabaya mulai tahun 1982.Untuk
Data yang telah terkumpul menjadi suatu meningkatkan Kreativitasnya, Hannavy bergabung
bagian, kemudian dilakukan reduksi data yaitu dengan sanggar Sangkakala di Surabaya yang
pengurangan data.Pengurangan data dipimpin oleh Bapak Setyoko. Pada waktu masih
dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan isi dibangku SMA Hannavy juga membuat sanggar
penelitian. atau komunitas yang diberi nama yaitu sanggar
Lentera SMA Negeri 1 Gresik pada tahun 1980 yang
c) Penyusunan Data
dipimpin sendiri oleh Hannavy sendiri, dengan
Setelah proses reduksi data kemudian data berkomunitas itu, tujuan Hannavy adalah agar
disusun secara berurutan sesuai sistematis berkeseniannya sendiri lebih maju, lebih cepat
yaitu tentang pengertian seni, pengertian seni berkembang. Bahkan Hannavy bersama rekan –
rupa, pengertian motivasi, dan dokumentasi rekannya di Lentera mendirikan sanggar lukis anak
tentang karya Hannavy. – anak yang bernama CLS di Gresik.
Pada tahun 2007 melanjutkan S2 Jurusan
d) Penarikan Kesimpulan
Management di STIE Mahardhika Surabaya
Data yang mengalami proses tersebut
Perkembangan berkarya seninya mengalami
kemudian ditarik kesimpulan. beberapa periode yaitu : periode pertama Hannavy
menggunakan media pastel dan crayon dengan
HASIL PENELITIAN bentuk bentuk lukisan yang surrealistik dengan
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, mengedepankan detail dan tekstur dari objek.
berdasarkan hasil data yang dikumpulkan, maka Umumnya mengambil objek berupa batu batuan.
penulis akan menjelaskan secara terperinci Periode kedua Hannavy melukis dengan
mengenai latar belakang dan motivasi dalam menggunakan cat minyak dan diselingi dengan
berkarya, proses berkarya serta bentuk visual karya media campuran, dengan aliran abstrak
seni lukis Hannavy periode 1998 sampai 2001, tidak minimalisme pada periode ini dia banyak
hanya berdasarkan pada persepsi sepintas saja akan menggunakan blok blok warna yang mencolok.
tetapi lebih pada data yang didengar dan dilihat Periode ketiga Hannavy membuat karya seni secara
secara langsung oleh penulis. digital. Dia menggabungkan unsur unsur manual
seperti sapuan kuas, goresan garis, efek efek cat air
Motivasi Hannavy Dalam Berkarya Seni Lukis dan cat minyak serta media lainnya yang dibuatnya
Sejak kecil kebiasaan Hannavy memang secara manual.Kemudian dipadukan dengan
gemar melukis.Waktu itu bakat Hannavy di kecanggihan perangkat komputer dan perangkat
dukung dari lingkungan keluarganya.Bapak dan kamera serta perangkat digital lainnya untuk
Ibu nya memang senang melukis.Dan tidak salah menghasilkan sebuah karya seni yang
kalau sejak Sekolah Dasar, Hannavy sudah bisa menakjubkan. Hannavy sengaja menghindari
membuahkan hasil karyanya. penggunaan efek efek plug in yang ada di software
Hannavy, pemuda kelahiran Gresik tanggal 29 grafis, seperti photoshop,coreldraw dll
April 1962.Berbagai lomba lukis sejak kecil Fase yang yang terakhir, yaitu Hannavy
diikuti.Bahkan Hannavy keluar sebagai juara akan lebih bisa maju atau berkembang dengan cara
pertama tingkat SD tahun 1974, tingkat SMP tahun harus Free lane artinya tidak selalu berada di satu
1975 dan tingkat SMA tahun 1980.Hingga kini, sanggar saja atau beberapa sanggar, Hannavy bisa
melukis merupakan bagian dari hidupnya.Dari bebas ke sanggar atau komunitas manapun. Pada
lingkungan kesehariannya dan perilaku pribadinya saat itu Hannavy bergabung dengan kelompok –
banyak diperoleh gambaran untuk berkarya.Dari kelompok lain untuk mengembangkan
hasil karyanya itu, Hannavy sudah mengelilingi berkeseniannya. Selain melukis, kini dalam dirinya,
Hampir semua Kota di Jawa Timur untuk pameran panggilan menjadi guru tampaknya juga cukup
lukisan. Yang peling mengesankan bagi Hannavy, kuat.Ini dibuktikan hadirnya Hannavy di SMA
Justru ketika ia mengikuti pameran di Madiun Negeri 1 Manyar untuk mengajar mata pelajaran
tahun 1981 dalam rangka temu karya antar SLTA se Seni Rupa. Hingga sekarang
– Jawa Timur. Dalam pemran itu, lukisannya yang
berjudul “Hutan Jati” sempat menarik perhatian
790
Jurnal Seni Rupa, Volume 06 Nomor 01 Tahun 2018, 786 - 795
Proses Kreatif Hannavy Periode 1998 - 2001 ulang karyanya sendiri yang berjudul Halusinasi,
Proses kreasif, yaitu fase persiapan, dan direkam kedalam kertas sebagai sketsa.
ingkubasi atau pengeraman, inspirasi dan
verifikasi, proses kreasi yang dilakukan Hannavy
kurang lebih melalui tahapan seperti itu pula,
meskipun terkadang tidak sepenuhnya sama.
a. Fase Persiapan
Hannavy adalah seniman yang gemar
berkumpul bersama komunitas - komunitas teman
senimannya, dan suka berkunjung ke tetangga serta
kerabatnya. Dalam pertemuan dengan komunitas
dan tetangga serta kerabatnya itu ia biasanya
Gambar
memperoleh cerita. Cara seperti itu dapat
Sketsa Figur, 14,8x21 cm, drawing pen on paper
menumbuhkan ide dalam berkarya. Dari situ
(sumber: Dokumentasi Hannavy)
Hannavy telah melakukan fase persiapan dalam
proses kreatifnya.
c. Fase Verifikasi
a. Fase Ingkubasi Selesai fase inspirasi menuju fase verifikasi
yaitu proses pengolahan dan proses penyelesaian.
Hannavy melakukan kegiatan yang normal
Disini Hannavy mulai berproses untuk
dalam kesehariannya, seperti bekerja, makan,
memvisualkan idenya ke bidang kanvas. Setelah
nonton TV, tidur, layaknya manusia kebanyakan,
mendapatkan rancangan visual yang siap dipindah
tetapi jarang bercanda dengan keluarga, kerna
ke bidang kanvas, beberapa hal yang selalu
Hannavy hanya dengan istri saja dirumah, anak
diperhatikan Hannavy dalam proses pengolahan
Hannavy bekerja diluar kota. Dari kehidupan
dan proses penyelesaian adalah sebagai berikut:
sehari-hari yang dialaminya sering kali
Penentuan Tema
memunculkan masalah yang ingin dia sampaikan
sebagai sumber proses kreatifnya. Pada penelitian ini difokuskan pada periode
Dari cara pandang Hannavy terhadap setiap 1998 - 2001. Hannavy pada periode itu tidak terlalu
permasalahan kehidupan sehari-hari itulah terjadi pada tema-tema besar, Hannavy lebih memilih
fase ingkubasi. suatu yang simple atau beberapa hal disekitar
lingkungan hidupnya agar orang lain mengerti
b. Fase Iluminasi tentang apa dibalik kehidupan Hannavy yang akan
disampaikan lewat karya lukisannya. (wawancara,
Setelah melakukan pengeraman ide tentunya
10 Januari 2017).
sudah terjadi kematangan. Dari kematangan ide
Penentuan Medium
tersebut akan muncul gagasan untuk memecahkan
masalah. Seperti yang kita ketahui, tentunya setiap Sebagian besar lukisan Hannavy, dapat
seniman mempunyai imaji tersendiri untuk dipastikan bermediakan pastel, crayon, cat minyak
mengolah setiap ide-ide yang dan cat akrilik, pada kanvas.Cat akrilik hanya
didapatkannya.Imajinasi yang luar biasa itulah digunakan dibeberapa karya Hannavy. Pada
yang menjadi kekuatan Hannavy memunculkan penelitian ini hanya difokuskan ke karya lukis yang
figur.Citra ekspresi itu seolah menjajah, memasuki menggunakan media kertas dan knvas, meskipun
semua ruang bidang gambar.Dengan Hannavy juga pernah bereksplorasi menggunakan
menghadirkan figur-figur yang imajinatif.Hannavy media lain selain itu.
berusaha memunculkan kesan dramatis.Figur Penentuan Teknik
imajinatif tersebut tentunya tidak muncul begitu Hannavy menggunakan teknik crayon dan
saja. Pada awalnya Figur tersebut muncul dari airbrush, dengan cara menyemprotkan cat pada
kegemaran Hannavy, muncul ketika Hannavy media kanvas, dan satunya lagi menggunakan
mencoba menekuni gaya ekspresionis pada teknik crayon pada kertas.
lukisannya, tetapi juga dipengaruhi oleh gaya Dalam karyanya Hannavy juga menggunakan
realistik yang sebelumnya selalu dimunculkan berbagai cara atau teknik, pada setiap semprotan
dalam lukisannya. Dari kegemarannya airbrush nya Hannavy menyemprotkan dengan
bereksplorasi akhirnya dia menemukan hal yang sangat tipis dan tidak tebal, sehingga pada setiap
baru. karyanya garis nyata jarang terlihat, bisa dibilang
Pada fase iluminasi ini Hannavy telah mendapatkan hanya garis semu yang ada
sebuah gambaran desain apa yang akan divisualkan Selain itu penggunaan pastel dan crayon
ke dalam lukisannya. Di sini Hannavy menggambar juga muncul disebagian karya Hannavy. Sebagai
791
Proses Kreatif Seniman Lukis Hannavy Periode 1998-2001
792
Jurnal Seni Rupa, Volume 06 Nomor 01 Tahun 2018, 786 - 795
Proses Berkarya Hannavy a. Figur sebuah batu sebagai objek utama muncul
dengan komposisi yang menarik. Teknik efek batu -
Visual Karya Hannavy Periode 1998 – 2001 batuan yang khas
A. b. dari Hannavy terkesan ekspresif juga menghiasi
karya ini. Background hitam dan putih semakin
memunculkan objek utama.
c. Batu dapat diibaratkan sebagai cita - cita, dan
kesungguhan tekad seorang manusia. Guratan dan
bentuk batu yang berbentuk tegas, dan tajam tanpa
lekukan dapat diibaratkan sebagai idealisme
seorang manusia yang sulit diubah oleh siapapun.
Gambar Sedangkan seutas tali yang diikat di batu
Tersembunyi, pastel dan crayon di kertas, 84 x 118 tersebut dapat dimaknai sebagai patokan dari
cm, 1998 idealisme manusia tersebut, dan juga dapat
(Sumber: Dokumentasi Hannavy) diartikan sebagai bandul yang menjadikan
idealisme seorang manusia dapat bergerak tetapi
a. Figur yang imajinatif menjadi objek utama tidak terlalu jauh dari titik asalnya.
dalam lukisan Yang bermakna. Warna pada
figur diwujudkan dengan sedikit sapuan crayon C.
untuk memunculkan kesan dimensi pada objek.
Kontur garis yang samar - samar diwujudkan
dengan crayon dengan teknik efek batu - batuan
yang khas dari Hannavy terkesan ekspresif.
Background dari paduan warna hitam dan sedikit
putih semakin memperkuat objek utama.
b. Terkadang, penglihatan manusia terbatas, oleh Gambar
beberapa hal eksternal ataupun internal yang Bercumbu, Pastel dan crayon di kertas, 84 x 118 cm,
berada di dekatnya. Penghalang tersebut 1999
menjadikan manusia tidak dapat melihat suatu (Sumber: Dokumentasi Hannavy)
permasalahan secara menyeluruh dan objektif.
Sehingga banyak kesalahpahaman dan penilaian a. Figur yang muncul pada lukisan Bercumbu,
yang tidak objektif dalam menilai suatu figur beberapa batu yang saling berdempetan dan
hal. Batu- batu tersebut dapat berupa: Ego, mempunyai makna disetiap penempatan dan
Kepentingan, ataupun Gengsi yang mana bentuknya menjadi satu kesatuan sebagai objek
didalam melakukan suatu penilaian dapat utama. Seperti lukisan sebelumnya, teknik efek batu
menjadikan permasalahan yang semula objektif - batuan yang khas dari Hannavy terkesan ekspresif
menjadi tersembunyi. juga menghiasi karya ini visual yang disuguhkan
terkesan ekspresif. Garis - garis yang muncul samar
B. - samar, yang memunculkan kesan warna pada
lukisan.
b. Perwujudan beberapa batu yang berujung
tajam, mengisaratkan tajamnya mulut dan
keeksotisan dari kata-kata yang dapat
diungkapkan dari sebuah lidah. Bercumbu,
yang sering dimaknai secara sempit hanya
Gambar
sebagai perwujudan dari hasrat manusia saja
Batu, pastel dan crayon di kertas, 84 x 118 cm, 1998
sebenarnya tidak hanya diungkapkan seperti
(Sumber: Dokumentasi Hannavy) itu. Lebih dari itu, bercumbu adalah sebuah
makna tersirat yang memiliki sejuta arti.
793
Proses Kreatif Seniman Lukis Hannavy Periode 1998-2001
.
b. Biola, Gesekan dari alat musik ini dapat
Gambar 4.8 Gadis 1 & 2, Cat minyak dan akrilik di
membuat seorang pendengarnya mencapai
kanvas,160x120 cm, 2000
titik relaksasi yang dalam, dimana efek yang
(Sumber: Hannavy)
timbul adalah tenang, relaks, dan
menentramkan. Kehadiran seorang wanita dan
a. Figur manusia imajinatif sosok wanita,
biola adalah kesempurnaan yang tidak dapat
Hannavy kebanyakan karyanya adalah sosok
diungkapkan dengan kata-kata.
wanita. Sering kali muncul dalam lukisan
Hannavy seperti halnya pada lukisan Gadis 1
Kesimpulan
& 2. Gradasi diwujudkan dengan tatanan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis
rapat, serta teknik Air brush yang digunakan data yang dipaparkan dalam Bab IV yang berfokus
untuk mewarnai Background atau objeknya. pada tiga kerangka utama yaitu latar belakang dan
Kecenderungan memakai 1 warna yang kuat motivasi Hannavy dalam berkarya seni lukis,
untuk objeknya sehingga warnanya lebih proses kreatifnya serta bentuk visual lukisan
tersebut. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
menonjol dibandingkan Background.
berikut :
a) Bakat yang dimiliki Hannavy banyak
b. Gadis adalah sebuah makhluk Tuhan yang dipengaruhi dari lingkungan keluarganya, sejak
diciptakan dari separuh tulang rusuk seorang kecil kebiasaan Hannavy memang gemar melukis.
pria, kesendirian gadis yang berada didalam Waktu itu bakat Hannavy di dukung dari
lukisan ini dan tatapan mata yang memandang lingkungan keluarganya. Bapak dan Ibu nya
jauh kedepan mengisyaratkan bahwa memang senang melukis
sebenarnya dibalik kepolosan dan keluguan b) Proses kreatif Hannavy meliputi beberapa fase,
seorang gadis, tersimpan visi dan cita - cita yaitu fase persiapan, fase ingkubasi, fase iluminasi
yang menjadi garis finish kehidupannya atau fase inspirasi, dan fase verifikasi..
c) Dari segi visual, teknik, media serta pendapat
E. dan pandangan orang lain tentang karya Hannavy.,
teknik dan media yang dipakai sangat berbeda dari
kebanyakan seniman Jawa Timur yang cenderung
realistik, menggunakan teknik Crayon dari media
kertas, dan Airbrust pada kanvas. Hannavy banyak
menampilkan figur-figur yang imajinatif, dan figur
realistik dan karya Hannavy ada juga yang
berbentuk Abstrak.
Kelancaran Serta Hambatan Selama Penelitian
Gambar A. Kelancaran Penelitian
Biola, cat minyak dan akrilik di kanvas, 120x150 Kelancaran yang dilakukan dalam
cm, 2001 penelitian ini tidak lepas dari bimbingan dosen dan
794
Jurnal Seni Rupa, Volume 06 Nomor 01 Tahun 2018, 786 - 795
795