Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Seni Rupa, Vol. 10, No. 5, Tahun 2022, Hal.

79-91
http:/e/journal.unesa.ac.id/index.php/va

ANALISIS VISUAL LUKISAN KARYA ALY WAFFA PERIODE 2019-2022


DI GRESIK JAWA TIMUR

Ferra Irawanti1, I Nyoman Lodra2


1
Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
ferra.18069@mhs.unesa.ac.id
2
Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
nyomanlodra@unesa.ac.id

Abstrak

Analisis karya Aly Waffa Tahun 2019-2022 bentuk kajian perjalanan estetik seorang seniman lukis.
Masalah: bagaimana proses menganalisis visual lukisan karya Aly Waffa periode 2019-2022?,
bagaimana konsep visual lukisan Aly Waffa periode 2019-2022?, dan bagaimana hasil analisis visual
lukisan karya Aly Waffa periode 2019-2022?. Tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses
analisis visual, konsep visual, dan mengetahui hasil analisis visual lukisan karya Aly Waffa periode
2019-2022. Manfaat: dapat dijadikan referensi, dan pemperkaya pengetahuan dalam bidang seni lukis.
Praktis bisa berguna sebagai rujukan dalam berkarya seni lukis. Metode deskriptif kualitatif.
Pengumpulan data: observasi partisipatif, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis: reduksi,
penyajian, dan kesimpulan. Hasil analisis visual: bahwa struktur visual lukisan karya Aly Waffa
tersusun oleh garis, tema, warna, tekstur, dan teknik yang digunakan (kerokan, pisau palet, kuas, kanvas,
spanram, cat minyak, tiner, dan Varnish). Gaya dan karakteristik Aly Waffa termasuk surealis-dekoratif.
Konsep penciptaan bersifat intuitif imajinatif keterkaitan manusia dengan manusia, manusia dengan
hewan, dan manusia dengan alam. Hasil analisis visual lukisan periode 2019-2022 menunjukkan
adanya perubahan konsisten yang berkembang dalam segi objek (tumbuh dan beragam) dan warna
(mulai bervariasi) sesuai dengan kehidupan dan harapan Aly Waffa.

Kata kunci: Analisis, karakteristik,visual, konsep.

Abstract

The artwork analysis of Aly Waffa in 2019-2022 a study of painting artist's aesthetic journey.
Discussion: how is the process of visual analysis of Aly Waffa's paintings for the 2019-2022 period?,
what is the visual concept of Aly Waffa's paintings for the 2019-2022 period?, and what are the results
of the visual analysis of Aly Waffa's paintings for the 2019-2022 period?. The purpose of this study is
to describe the visual analysis process, visual concept and finding the results of visual analysis of Aly
Waffa’s paintings in 2019-2022 period. The advantage: for paper references related to art painting.
This paper uses descriptive qualitative method. Collecting data: participatory observation, interview
and documentation study. The analysis technique: reduction, presentation, and conclusion. The result
of visual analysis: the visual structure of Aly Waffa’s painting is conducted with lines, theme, color,
texture, and technique selected (scraping, palette knife, paint brush, canvas, canvas stretcher bar, oil
paint, thinner and Varnish). The style and characteristics of Aly Waffa’s count as decorative-surrealist.
The concept of the art making is intuitive imaginative related to human and human, human and animal,
and human with nature. The result of the visual analysis of 2019-2022 period painting indicates
consistent changes that develop in terms of object (grow and diverse) and colour (starting to vary)
corresponds with the life and hope of Aly Waffa.

Keywords: Analysis, characteristics, visual, concept

79
Ferra Irawanti, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 10, No. 5, Hal. 79-91

PENDAHULUAN Budaya Surakarta. Sempat beristirahat selama 5


Pelaksanaan aktivitas kreasi seni lukis tahun, pada tahun 2015 mulai aktif kembali dalam
merupakan kegiatan untuk merealisasikan konsep berkarya dan berpameran hingga saat ini,
seni sebagai ekspresi Proses kreatif berekspresi diantaranya; Biennal jatim, Galnas, pameran local
melalui karya seni rupa ini memerlukan beberapa (gressart), Hopes, Kita Art Friends x Alila, Rasa
peralatan yang harus dipersiapkan, seperti kanvas, Art Exhibition (ALILA, Seminyak Bali), The
palet, kuas, cat minyak, dan perlengkapan lain Milstone (ARTOTEL), Gandeng Renteng #10,
yang dipandang perlu. Konsep dalam seni rupa Yon Zipur Pasuruan, Free Mind, 299 Artlab (Batu,
meliputi hakikat seni rupa, aspek-aspek karya seni East Java), Nusantara “Kontraksi:
rupa dan ragam seni rupa. Dalam pengertian Pascatradisionalisme” (Galeri Nasional Indonesia,
terbatas seni rupa atau visual art dapat Jakarta), Four Soul “Simulacra” (Galeri Paviliun
didefinisikan sebagai suatu bentuk ungkapan seni HS Sampoerna, Surabaya).
yang mengekspresikan pengalaman hidup, Perjalanan dalam berkarya juga mengalami
pengalaman estetis atau artistik manusia dengan perubahan dalam segi garis, tema, warna, tekstur,
menggunakan beragam unsur seni untuk serta teknik. Pada awal periode 2016 lukisan
menghasilkan susunan atau struktur karya seni didominasi warna-warna coklat kegelapan dengan
rupa yang dapat dilihat, diamati, diraba, didengar sedikit objek kecil berwarna cerah yang detail.
atau diapresiasi oleh publik atau penikmat seni. Kemudian periode 2017 masih di dominasi
Salah satu pelukis yang gemar melakukan dengan warna coklat kegelapan, namun juga
aktivitas seni ialah Aly Waffa kelahiran Gresik, 18 ditambahkan warna-warna primer (merah, kuning,
juli 1983 merupakan seorang pelukis bergaya biru). objek yang diperlihatkan berupa goresan
Surealis Dekoratif di Gresik Jawa Timur yang teknik kerok (akar) dengan sedikit tambahan objek
memiliki ciri khas berbeda dengan pelukis detail. Periode 2018 warna yang diadopsi mulai
lainnya. Sumber inspirasi atau ketertarikan saat berwarna-warni, dengan objek detail yang mulai
mulai melukis yaitu ketika ada suatu momen atau banyak menghiasi lukisannya. Lukisan semakin
peristiwa yang mengganggu pikiran dan perasaan tegas dan berkarakter dengan warna juga objek
entah itu datangnya dari luar diri maupun dalam yang kuat. Objek-objek yang dilukiskan sangat
diri. Bagi Aly melukis juga sebagai catatan memanjakan mata dengan latar cerita yang
kegelisahan atau pengabadian peristiwa dalam sederhana namun bermakna. Pada periode 2019-
kehidupan. Corak visual yang diambil 2020 lukisan yang diciptakan ini menunjukkan
Sebenarnya kekaryaan saya bersifat intuitif yaitu progress yang konsisten dengan warna dan
keterkaitan manusia dengan manusia, manusia karakter yang kuat dari periode sebelum-
dengan hewan, dan manusia dengan alam. apa sebelumya. Lanjut pada periode 2021 sampai
yang dipikirkan dan dirasakan dalam dirinya. Isi sekarang, semakin dikembangkan lagi menjadi
karya menyiratkan tentang sebuah harapan atau bentuk yang sekarang dengan detail objek yang
impian dalam hidup atau tentang cerita yang dapat semakin banyak sebagai citra visual baru yang
memotivasi dirinya tentang kehidupan. lebih detail dan perubahan warna yang lebih segar
Penciptaan sebuah gagasan juga diilhami dari dan cerah. Karya yang diciptakan selama empat
cerita-cerita yang sedang, telah atau bahkan belum tahun terakhir ialah sangat menarik karena
terjadi dalam kehidupan. Pelukis yang paling perubahan yang signifikan dan konsisten
banyak mempengaruhinya dalam berkarya ialah menjadikan karyanya semakin berkualitas dan
H. Widayat yang lukisannya “dekoratif magic” semakin kuat dengan ciri khasnya. Pada dasarnya
dan Aly Banisadr (Iran), Seiring berjalannya konsep yang diciptakan sama, namun proses
waktu Aly Waffa mampu mengembangkan karya kreatif dan tema yang otomatis berubah dan
yang diciptakannya. Pameran berbagai even berkembang. Konsep lukisan awalnya berfokus
menunjukkan aktivitas rekam jejak beliau, dengan pada bentuk akarnya saja, namun ada penambahan
portofolio yang panjang sebagai cerminan objek sebagai media penyampaian cerita. Objek
professional. Lukisan dengan konsep yang khas yang ditampilkan pada lukisannya ialah hasil 3
ini pertama kali ditampilkan pada tahun 2009 tahun bermain di Gudang Dolomit Krapyak
yaitu pameran inagurasi ke-2 bertempat di Taman berbuah menjadi gagasan ide dalam berkarya

80
Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa Periode 2019-2022 Di Gresik Jawa Timur

berupa objek manusia, hewan dan bentuk-bentuk postpositivisme yang biasa digunakan untuk
alam sekitar yang dekat dengannya. Sedangkan meneliti kondisi objek yang alamiah, di mana
objek manusia terinspirasi dari salah satu pekerja peneliti berperan sebagai instrumen kunci dan
Dolomit yang saat itu sedang makan di warung melakukan melukiskan suatu keadaan secara
dengan penampilan penuh dengan kapur putih di objektif atau berdasarkan fakta-fakta yang
sekujur tubuhnya. Perwujudan akar menurutnya tampak. Menurut Sukmadinata (2017 : 73) adalah
memiliki makna berkaca pada diri sendiri yaitu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan
gigih dalam segala hal. Konsep lukisan berlatar dan menggambarkan fenomena-fenomena yang
belakang akar ditambah dengan pemanis objek- ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa
objek kecil dengan memasukkan kehidupan yang manusia, yang lebih memperhatikan mengenai
sudah atau sedang terjadi, memberi kesan manis, karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan.
hangat, dan harmonis. Seperti skripsi oleh Tri Zulianto, mahasiswa
Aktivitas kreasi seni yang Aly Waffa progam studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas
lakukan, maka dimungkinkan timbulnya Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta
permasalahan yang menarik untuk ditindak lanjuti yang berjudul “Analisis Formal Karya Lukis Bayu
atau dikaji sebagai penelitian, yang berjudul Wardhana” tahun 2016. Penelitian ini bertujuan
“Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa untuk mendiskripsikan tema dan bentuk lukisan
Periode 2019-2022 di Gresik Jawa Timur” karya Bayu Wardhana, masalah yang dibahas
dikarenakan konsep visual lukisan sangat yaitu tema dan bentuk lukisan karya Bayu
berkarakter, objek detail yang meluas dengan alur Wardhana. Penelitian ini menggunakan metode
fantasi yang kuat, sehingga terlihat sulit dipahami deskriptif kualitatif dengan objek material lukisan
namun sebenarnya mudah. dan objek formal pengamatan dan wawancara.
Batasan penelitian yang akan dikaji pada Penelitian yang dilaksanakan di Studio Branjang
penelitian ini adalah proses berkarya seni, gaya, Jl. Rejodadi, Desa Campurejo, Kec. Panceng,
karakteristik, konsep, struktur atau unsur-unsur Kab. Gresik, Jawa Timur ini berfokus pada visual
visual seni lukis (garis, tema, warna, tekstur), lukisan karya Aly Waffa. Sumber data primer
teknik lukisan, serta hasil analisis visual karya Aly menurut Sugiyono (2018:456) Data primer yaitu
Waffa diambil satu karya dalam disetiap sumber data yang langsung memberikan data
periodenya dari periode 2019 sampai periode kepada pengumpul data. Data merupakan hasil
2022. observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Masalah yang menjadi pokok pembahasan Data primer yang didapat melalui observasi,
dalam penelitian ini adalah bagaimana proses wawancara dan dokumentasi berupa latar
analisis visual lukisan?, bagaimana konsep belakang konsep, bentuk visual, proses melukis
lukisan?, dan bagaimana hasil analisis visual pada oleh Aly Waffa di Gresik Jawa Timur. Dan data
lukisan Aly Waffa dalam periode 2019-2022?. sekunder Menurut Sugiyono (2018:456) data
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung
mendeskripsikan cara menganalisis visual, konsep memberikan data kepada pengumpul data,
lukisan, dan juga mengetahui dan misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
mendeskripsikan hasil analisis visual periode Data yang diperoleh dari beberapa sumber
2019-2022. referensi dengan teknik pengumpulan data yang
Manfaatnya secara teoritis yaitu dapat dapat menunjang data primer seperti dari buku,
dijadikan referensi, dan pemperkaya pengetahuan jurnal, literatur, dan dokumen lainnya yang
dalam bidang seni lukis. Praktis bisa berguna berhubungan dengan penelitian lukisan dan Aly
sebagai rujukan dalam berkarya seni lukis. Waffa. Data berupa karya lukisan, analisis,
konsep, hasilnya. Penelitian data ini dilakukan
METODE PENELITIAN dengan pendekatan saintifik yang meliputi :
Penelitian ini merupakan penelitian mengamati, menanyakan, menalar, dan
deskriptif-kualitatif. Metode penelitian deskriptif menyajikan. Selanjutnya, analisis yang dilakukan
kualitatif menurut Sugiyono (2015 : 15), adalah dapat mencakup : aspek visual , aspek proses
metode penelitian yang berlandaskan filsafat kreasi seni, aspek koseptual, dan aspek kreativitas.

81
Ferra Irawanti, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 10, No. 5, Hal. 79-91

Data dikumpulkan berupa : 1. Observatif Validitas data dalam penelitian ini, penggunaan
Partisipatif yaitu merupakan sebuah teknik yang teknik uji keabsahan data dilakukakan dengan
mengharuskan peneliti terlibat secara langsung melakukan triangulasi. Triangulasi merupakan
dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati teknik pemeriksaan keabsahan data yang
atau digunakan sebagai subjek penelitian memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk
(Sugiyono, 2005: 64). Maksud dari penggunaan keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
teknik tersebut adalah untuk memahami konteks terhadap data tersebut (Meleong, 2007: 330).
data dalam keseluruhan situasi guna memeroleh
pandangan yang menyeluruh. Berdasarkan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pengertian tersebut, pengumpulan data dengan Proses Kreatif Aly Waffa Dalam Seni Lukis
menggunakan teknik observasi partisipatif bagi Aktivitas Aly Waffa dalam dunia lukis
penulis dalam penelitian ini adalah melakukan diawali pada kegemaran menggambar semasa
pengamatan secara langsung atau melibatkan diri kecil. Kegemaran ini dipengaruhi oleh Bapaknya
secara langsung ke dalam aktifitas melukis Aly yang memang pada dasarnya gemar dan bisa
Waffa sebagai sumber data utama dalam melukis. Pengakuannya pada masa itu hanya
penelitian. Data yang diperoleh melalui sekedar mengikuti kegemaran melukis Bapaknya,
keterlibatan langsung dan analisis visual karya namun tanpa disadari hal itu menjadi kebablasan
antara 2019 hingga 2022 bertempat di Gresik Jawa dan kebiasaan hingga sekarang. Bapaknya juga
Timur. 2. Wawancara terstruktur adalah mengajari melukis realis yang menurutnya sudah
wawancara dengan menggunakan daftar bagus dan tidak mengetahui ada gambar gaya lain
pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. selayaknya gambar anak kecil. Aly Waffa juga
Wawancara terstruktur dalam penelitian ini pernah mengikuti lomba menggambar pada
dilakukan kepada Aly Waffa, kolektor, dan tingkat Sekolah Dasar (SD) walaupun hanya
sesame seniman secara menyeluruh dan bertahap. tingkat desa dan beliau menjelasakan bahwa
3. Studi dokumentasi penelitian ini dilakukan perlombaan tingkat kabupaten itu cenderung
dengan cara pengumpulan informasi yang gambar-gambar sanggar yang berbeda dengan
diperoleh dari beberapa dokumen pendukung dirinya yaitu gambar pemandangan, alam sekitar.
berupa foto atau gambar lukisan maupun proses Selama bersekolah beliau masih dan aktif melukis
melukis selama empat tahun terakhir. meskipun hanya untuk memuaskan hobi
Dokumentasi foto atau gambar diperoleh dari pada melukisnya. Sampai pada selesai menempuh
melakukan kajian-kajian dokumentasi visual bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), beliau
lukisan dan juga hasil dari kunjungan yang memutuskan untuk melanjutkan sekolah seni di
dimaksud adalah foto atau gambar diambil penulis ISI Yogyakarta jurusan seni murni (lukis) yang
langsung di studio lukis milik Aly Waffa. Teknik sudah menjadi cita-cita sejak kecil karena pada
analisis yang digunakan : reduksi data penelitian masa itu beliau tidak mengetahui kuliah jurusan
ini adalah melakukan perangkuman terhadap seni lain selain di ISI. Berangkatlah ke Jogja untuk
karya yang diperoleh melalui observasi, mengikuti tes dan lolos masuk ISI pada tahun
wawancara dan studi dokumentasi. Reduksi data 2003. Setelah menjalani kuliah selama 6 semester,
perlu dilakukan sehingga data tidak menumpuk beliau memutuskan untuk mangkir selama 2
agar dapat mempermudah analisis penelitian. semester dan akhirnya Drop Out dari kampus
Penyajian data dilakukan dengan dengan alasan tidak ingin kembali ke Jogja dan
mengelompokkan data yang telah direduksi ke menetap di kampung halaman rumah yang pada
dalam beberapa sub-bab hasil visual lukisan saat gempa 2006.
periode 2019-2022. Kesimpulan penelitian ini Setelah saat itu Aly Waffa berusaha
dilakukan setelah verifikasi maka dapat ditarik berkembang dengan lukisanya, namun masih
kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang terhalang dengan relasi yang ada. Apalagi di
disajikan dalam bentuk narasi. Penarikan Campurejo tempatnya tinggal tidak ada yang
kesimpulan merupakan tahap akhir dari kegiatan berprofesi sebagai pelukis. Memanfaatkan media
analisis data dan penarikan kesimpulan ini sosial pada saat itu, dan berusaha mencari serta
merupakan tahap akhir dari pengolahan data. mencoba mengenal teman-teman pelukis

82
Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa Periode 2019-2022 Di Gresik Jawa Timur

khususnya di Gresik. Bertujuan ingin mengetahui pada unsur garis. Menurutnya dengan bentuk
siapa saja pelukis, dan cara berkesenian para guratan-guratan tersebut menunjukkan ekspresi
pelukis Gresik. Melalui perantara sosial media, yang sedang beliau rasakan. Setiap mulai melukis,
Aly Waffa mendapatkan pesan yang biasanya ada konsep besar yang dirancang.
memberitahukan ajakan untuk mengikuti pameran Namun, Aly Waffa jarang menulis konsep
di Gresik yang bertajuk “Bersih dalam Bingkai” tersebut dan beliau lebih spontan melukis dengan
tahun 2015 untuk pertama kalinya setelah berhenti konsep yang pada saat itu sedang beliau rasakan
selama 5 tahun. Setelah mengenal teman-teman dan inginkan. Bentuk guratan yang menyerupai
pelukis Gresik, pada tahun 2016 Aly Waffa dan akar itu merupakan visualisasi dari lingkungan
komunitas membentuk satu kelompok atau sekitar. Penjelasan keinginan alam bawah
gerakan yang merdeka tanpa campur tangan sadarnya dikarenakan seringnya bersinggungan
pemerintah yang sekarang lebih dikenal dengan dengan alam sekitar. Konsep guratan akar tersebut
Gerakan Seni Rupa Gresik (GASRUG). Sejak saat berkembang ditahun 2016 setelah bermain
itu sampai saat ini GASRUG telah menghidupkan Digudang Dolomit selama 3 tahun. Berangkat dari
jiwa berkesenian dan merangkul para pelukis hal itu penambahan objek-objek yang terinspirasi
muda yang ada di seluruh Gresik. Aly Waffa dan dari para pekerja Dolomit dan juga penambahan
Teman-temannya juga mewadahi, menjembatani, objek hewan-hewan figurative sesuai dengan yang
dan memfasilitasi bagi siapa saja yang ingin diimajinasikannya. Penambahan objek sebagai
mengadakan pameran seni rupa atau berkesenian pemanis menjadikan lukisan Aly Waffa bergaya
lainnya, khususnya para perupa Gresik. surealis dekoratif namun tidak menghilangkan
gaya spontannya Semua lukisan yang diciptakan
Gaya dan Karakteristik Lukisan merupakan sesuatu yang timbul dari keresahan
Corak dalam berkarya menunjukkan gaya yang dirasakan ketertarikan antara manusia
suriealis dan dekoratif. Surealis sendiri dimaknai dengan manusia, manusia dengan hewan, dan
dengan khayalan atau bentuk-bentuk yang tidak manusia dengan alam.
seperti kenyataannya. Didasari dengan aktivitas Citra dan konsep karya dengan berbagai
alam bawa sadar yang tanpa sengaja membuka pendekatan menjadi keterpaduan dan tercermin
kekuatan imajinasi atau khayalan. Sedangkan secara nyata dalam lukisan, pesona yang
dekoratif dimaknai dengan hasrat melukis dengan mempunyai nilai estetik yang komplek. Terdapat
tujuan untuk menghias dan mengindahkan lukisan hal yang dapat menarik perhatian bagi para
sehingga terasa terisi penuh. Dekoratif yang kolektor dan teman sesama seniman. Salah
dimaksud adalah dekorasi figuratif. Gaya surealis satunya ialah Bapak Yusak Rusli dari Batu,
dan dekoratif yang ditunjukkan tersebut tidak seorang kolektor pertama yang sudah dan sering
terlepas dan mendasar pada intuitif itu sendiri. mengoleksi karya Aly Waffa semenjak tahun 2016
Karakteristik lukisan Aly Waffa sendiri sampai sekarang. Menurut Bapak Yusak Rusli,
menghidupkan suasana imajinatif dari manusia, beliau tertarik dan akhirnya membeli karya, pada
hewan, dan alam juga latar. Sehingga menciptakan dasarnya karena selera. Karya pertama yang
narasi yang jelas dalam setiap goresannya dengan dikoleksi yaitu karya oil painting dengan judul
menggabungkan semua objek gambar sehingga “romantika kehidupan”, dikarenakan adanya
tampak tidak berbatas. keunikan visual surealisnya yaitu ada narasi yang
membuat kolektor punya interpretasi lain ketika
Konsep Lukisan Karya Aly Waffa melihat karya. Ada juga Suwandi Waeng, seorang
Konsep berkarya seni lukis seorang Aly seniman yang juga menjadi teman diskusi Aly
Waffa sebenarya cenderung kearah Waffa. Menurut Suwandi Waeng, kekuatan
ekspresionisme, dikarenakan jejak goresannya lukisan terletak pada narasi imajinatif yang ada
cenderung spontan dalam melukis. Konsep sendiri dalam karya. Menurutnya, mirip dengan film
merupakan ide atau gagasan surealistik dari dalam kolosal yang menampilkan visual kuda dan
pikiran yang akan menjadi acuan dalam sebuah peperangan.
karya. Maka dari itu Aly Waffa mulai membentuk
guratan-guratan menyerupai akar yang mendasar

83
Ferra Irawanti, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 10, No. 5, Hal. 79-91

Sturktur Visual Lukisan Manusia dengan Manusia


Setiap pelukis pada dasarnya memiliki
karakter dan cirikhas visual yang berbeda-beda.
Salah satunya Aly Waffa seorang pelukis yang
memiliki citra dan kekuatan visual tersendiri,
sehingga lukisannya menjadi identitas yang
melekat dalam diri. Kecenderungan gaya lukisan
pada dasarnya ekspresionisme, namun sekarang Gambar 2. Hubungan manusia dengan manusia
cenderung bisa dibilang bergaya surealis (Sumber : Dokumen Aly Waffa)
dekoratif. Lukisan karya Aly Waffa sendiri tidak Manusia dengan Hewan
terlepas dari unsur-unsur atau struktur visual yang
mendukung dan mempertegas lukisannya,
diantaranya :

1. Garis

Gambar 3. Hubungan manusia dengan Hewan


(Sumber : Dokumen Aly Waffa)

Manusia dengan Alam (Tempat Tinggal)

Gambar 1. Guratan teknik kerok


(Sumber : Dokumen Aly Waffa)
Unsur garis pada lukisan digoreskan
dengan kuat, jelas dan tegas, sehingga tampak
tekstur semu dengan dukungan warna, teknik dan
guratan yang variatif menimbulkan kesan
memiliki ruang atau berongga. Goresan yang
mendasar dari garis itu menyerupai bentuk akar.
Akar sendiri memiliki makna sebagai pondasi,
karakter yang kuat, tanpa pamrih dan gigih, Gambar 4. Hubungan manusia dengan Alam
namun akar tidak muncul dipermukaan. Dari (Sumber : Dokumen Aly Waffa)
konsep garis itu menjadi ungkapan identitas dari ketertarikan hubungan diatas merupakan
Aly Waffa sendiri. Unsur garis ini dimaksudkan satu kesatuan dalam kehidupan makhluk hidup.
menjadi pondasi awal untuk karya lukisnya yang Satu kesatuan tersebut membentuk dan
nantiya menjadi pijakan untuk objek-objek detail mendukung konsep yang telah dibuat. Objek
yang memperkuat background guratan garis. manusia yang tercipta terinspirasi dari para
pekerja Gudang Dolomit yang pada saat itu
2. Tema depenuhi kapur putih dan debu di seluruh
Tema merupakan sebuah perwujudan dari tubuhnya. Para pekerja tersebut sangatlah gigih
sebuah gagasan pikiran. Tema yang ditampilkan dalam pekerja demi keluarga dirumah. Pekerjaan
merupakan hubungan antara manusia dengan yang sebenarnya tidak mudah dengan kondisi
manusia, manusia dengan hewan, dan manusia tempat yang sulit untuk di kunjungi dan ditempati
dengan lingkungan alam sekitar. ini dijadikan objek pemanis dan sebagai

84
Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa Periode 2019-2022 Di Gresik Jawa Timur

penggambaran hubungan antara manusia dengan Tekstur lukisan terkesan sedikit timbul dan
manusia lainya. Selanjutnya ada penambahan kasar, efek dari goresan atau guratan garis yang
objek detail figur hewan imajinatif yang sangat saling bertumpukkan. Dengan teknik kerok
variatif dan menyatu dengan aktivitas tekstur lukisan terlihat unik dan berkarakter,
manusianya. Figur hewan ini diambil dari hewan- meskipun belum hadir objek-objek kecil sebagai
hewan yang hidup disekitar kita, namun dijadikan penghuninya.
bentuk hewan imajinatif yang berbeda dengan
nyatanya. Terakhir, penambahan objek 5. Teknik Lukisan
lingkungan alam sekitar, yang selama ini diambil
dan dilihat dalam lingkungan sekitarnya. Memang
tidak sepenuhnya sama persis, namun pada
dasarnya sama. Objek dalam lukisan merupakan
wujud aktivitas saling bersinggungan dengan
kehidupan disekelilingnya. Semua objek
dilukiskan memiliki cerita dan narasi yang bersifat
komunikatif antara objek satu dengan objek lain.
Aly Waffa menganggap sebuah cerita itu Gambar 7. Lukisan dengan Teknik Kerok
berkembang dan lebih menarik dijadikan sebuah (Sumber : Dokumen Aly Waffa)
karya. Masing-masing pelukis memiliki cara
tersendiri untuk mewujudkan karya lukisnya.
3. Warna Dalam proses kreatifnya, seorang pelukis bisa
bereksperiamen untuk mendukung konsep dan ciri
khasnya. Aly Waffa melukis dengan gaya
surealis dekoratif menggunakan teknik kerok
merupakan wujud ekspresi gaya spontannya
dalam melukis yang simple, praktis, cepat, bebas,
Gambar 5. Warna lukisan Aly Waffa dan menyenangkan. Dengan teknik mengkerok
(Sumber : Dokumen Aly Waffa) akan memunculkan tekstur semu yang terlihat
Warna pada lukisan diwujudkan dengan semakin artistik. Teknik kerok sendiri merupakan
menggunakan cat minyak. Warna-warna yang Teknik penciptaan goresan yang bervariasi atau
digoreskan merupakan bagian dari warna primer, bertumpuk dengan cara menggores atau
sekunder, dan tersier sesuai dengan alur konsep. mengkerok. Cara menggunakan teknik kerok ini
Pada awalnya warna yang digunakan terkesan adalah mengkerok warna paling atas yang
lebih gelap namun seiring dengan perjalanan karir setengah kering sehingga akan muncul warna
sebagai pelukis yang percaya adanya perubahan sebelumnya dan dilakukan secara berulang-ulang
itu baik selama hal itu berkembang, warna yang sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Hal itu
digunakannya semakin berwarna-warni, berani, bisa dikatakan sebagai dasar berkarya seni yang
dan cerah sehingga semakin mendukung visual mempengaruhi konsep dan bentuk objek lukisan.
lukisan karya Aly Waffa tiap periodenya. Bahan yang digunakan dalam
mengembangkan lukisannya pun bertahap. Hal
4. Tekstur pertama cukup eksprimental diantaranya; tepung
kanji, lem rajawali, dan pigmen, menurut
keterangannya, pada saat tidak memiliki cukup
dana untuk membeli bahan. Oleh karena itu dia
memanfaatkan bahan-bahan yang mudah
didapatkannya. Campuran tepung kanji dengan
lem rajawali serta pigmen disulap menjadi karya
yang berbeda dari lainnya. Namun kelemahannya
Gambar 6. Tekstur lukisan Aly Waffa ialah bahan mudah kering dan kurang terlihat
(Sumber : Dokumen Aly Waffa) warnanya, sehingga kewalahan dan juga hasil

85
Ferra Irawanti, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 10, No. 5, Hal. 79-91

yang belum mencapai hasrat. Tidak diam begitu Bahan Kanvas


saja, selanjutnya Aly Waffa menggunakan cat
minyak sebagai bahan berkarya. Tekstur dan
warna cat minyak dipilih karena sesuai dengan
konsep dan teknik karya.

Alat dan Bahan


Nama Gambar
Alat Kerokan
(sim
Gambar 11. Kanvas
card)
(Sumber : Dokumen Ferra
Irawanti)
Spanram

Gambar 8. Kerokan
(Sumber : Dokumen Ferra
Irawanti)
Kuas
(besar
dan kecil)
Gambar 12. Spanram
(Sumber : Dokumen Ferra
Irawanti)
Cat
Minyak

Gambar 9. Kuas
(Sumber : Dokumen Ferra
Irawanti)
Pisau
palet
Gambar 13. Cat Minyak
(Sumber : Dokumen Ferra
Irawanti)
Tiner
(thinner)

Gambar 10. Pisau Palet


(Sumber : Dokumen Ferra
Irawanti)
Gambar 14. Tiner
(Sumber : Dokumen Ferra
Irawanti)

86
Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa Periode 2019-2022 Di Gresik Jawa Timur

Varnish semacamnya, sehingga membentuk suatu pola


yang terlihat rumit dan indah.

3. Pembuatan Objek Tema dan Detail Lukisan

Gambar 15. Varnish


(Sumber : Dokumen Ferra
Irawanti)

Proses Melukis Aly Waffa Gambar 18. Objek dan detail


1. Pembuatan Background Dasar (Sumber : Dokumen Aly Waffa)
Setelah kering, kemudian ditambahkan objek
keseluruhan yang menjadi bagian dari lukisan dan
idak lupa juga proses mendetail objek tema
menggunakan kuas yang telah dipersiapkan
sampai benar-benar sempurna sesuai konsep.

4. Finishing karya

Gambar 16. Aly Waffa membuat background dasar


(Sumber : Dokumen Aly Waffa)
Kanvas putih di blok merata dengan berbagai
macam warna yang sesuai dan dibutuhkan
menggunakan pisau palet. Cat yang digunakan
adalah cat minyak. Sifat cat minyak sendiri tidak
mudah kering sehingga untuk proses pembuatan
selanjutnya, akan jauh lebih mudah dan Gambar 19. Varnish
mendukung proses melukis Aly Waffa. (Sumber : Dokumen Aly Waffa)
Proses terakhir yaitu proses dimana lukisan
2. Pembuatan Tekstur Pada Background yang telah jadi di varnish dengan tujuan agar
lukisan yang telah diciptakan, bisa terlihat lebih
kuat tampilan dan ketahaannya.

Perkembangan Visual Lukisan


Aly Waffa dalam berkreasi seni sangatlah
konsisten sehingga menghasilkan karya yang
berevolusi atau berkembang. Mulai dari konsep
hingga visual lukisan. Semenjak periode 2016
hingga sekarang telah mengalami banyak
Gambar 17. Goresan teknik kerok perubahan disetiap periodenya.
(Sumber : Dokumen Aly Waffa) Berikut ini hasil visual lukisan karya 2016-
Selanjutnya, membuat guratan-guratan 2022 di Gresik Jawa Timur. Yang menjadi dasar
garis menggunakan kerokan dari sim card atau ketertarikan untuk menganalisis karya-karyanya:

87
Ferra Irawanti, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 10, No. 5, Hal. 79-91

Karya lukis pada periode ini menjukkan


Periode 2016 perkembangan yang konsisten dari tahun-tahun
sebelumnya. Objek dari tema sudah beradaptasi
dan bervariasi dan memenuhi latar goresan garis.
unsur warna yang digunakan cenderung terang
dan dingin dengan efek-efek imaji yang
menguatkan karakter.

Hasil Analisis Visual Lukisan Aly Waffa


Gambar 20. Karya lukis periode 2016 Hasil analisis penelitian ini di fokuskan
(Sumber : Dokumen Aly Waffa) pada satu karya di setiap periodenya dari periode
Karya lukis pada periode ini menjukkan 2019 sampai periode 2022, karena pada periode
konsep awal Aly Waffa dalam berkarya yaitu tersebut lukisan karya Aly Waffa telah mengalami
ekspresionisme dengan goresan garis yang perkembangan yang signifikan, teknik lukis yang
mendominasi. Sedikit objek tema dan pigmen kuat, narasi cerita makin liar dengan adaptasi
warna yang cenderung gelap. karakter imaji yang tumbuh
Berikut ini diuraikan hasil analisis visual
Periode 2017 lukisan karya Aly Waffa periode 2019-2022 di
Gresik Jawa Timur:

ZOO ON MARS
“2019”

Gambar 23. Lukisan “Zoo On Mars”


(Sumber : Dokumen Aly Waffa)

Gambar 21. Karya lukis periode 2017


Konsep: Karya ini berbicara tentang
(Sumber : Dokumen Aly Waffa)
absurditas. Pada masa ini, saat kemunculan hal
Karya lukis pada periode ini menjukkan
yang absurd. Manusia memandangi berbagai
perkembangan dari konsep perjalanan kreatif.
aktifitas manusia lainnya yang penuh
Objek tema yang mulia bervariasi dan memenuhi
kekonyolan dan cenderung ganjil.
latar goresan garis. pigmen warna-warni mulai
digunakan, Namun masih cenderung gelap.
Analisis visual : Sesuai dengan konsepnya
karya yang berjudul “zoo on mars” ini
Periode 2018
menjukkan penyempurnaan visual dan
karakter lukisan Aly Waffa. Penambahan tema
atau objek gambar yang berlalu lalang tidak
beraturan. objek manusia dengan hewan saling
beriringan dan saling bergemuruh dalam
setiap detail gambar, menciptakan narasi
imajinasi yang kuat. Banyak ekspresi yang
Gambar 22. Karya lukis 2018 dihadirkan, namun yang digambarkan dalam
(Sumber : Dokumen Aly Waffa) lukisan tersebut tidak memahami dengan

88
Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa Periode 2019-2022 Di Gresik Jawa Timur

sebenarnya yang terjadi sesuai keadaan atau lukisan. Kebebasan dan kegembiraan
suasana saat ini sering terjadi warna-warna memenuhi lukisan, berharap agar abadi
yang digunakan sama dengan warna-warna dengan rasa itu. Alur cerita yang komunikatif
pada tahun 2018. Cenderung dingin dengan dapat di ilhami dengan mudah. Objek-objek
efek-efek imaji yang menguatkan karakter. detail secara tidak sengaja sudah menjelaskan
Goresan garis pada lukisan ini tidak begitu dengan jelas dan peran manusia menjadi point
terlihat, mungkin dikarenakan konsep lukisan of interest atau pemeran utama dan pemegang
itu sendiri. Dari segi tekstur tetap sama-sama pengaruh tertinggi dalam kehidupan.
bertekstur timbul. SURVIVAL
NORMAL “2021”
“2020”

Gambar 25. Lukisan “Survival”


Gambar 24. Lukisan “Normal” (Sumber : Dokumen Aly Waffa)
(Sumber : Dokumen Aly Waffa)
Konsep : Pergulatan hidup yang luar biasa
Konsep: Lukisan ini menggambarkan sebuah sejak pandemi, dari awal tahun 2020 hingga
harapan baik, kehangatan, dan keharmonisan. sekarang. Dampak psikis dan fisik yang
Manusia adalah subjek vital dalam cerita ini. begitu kuat dirasakan oleh seluruh manusia
Kondisi normal adalah gambaran beragam dari manusia lainnya yang terpapar virus.
aktifitas manusia. Lukisan ini dibuat pada awal pekerja serabutan, tenaga medis, pedagang
pandemi, ketika semua aktifitas manusia asongan, pebisnis, pengusaha bahkan sampai
terhenti. ke pemerintahan ikut merasakan dampaknya.
Semua tentang bertahan hidup. Bagi yang
Analisis visual : Karya berjudul “Normal” ini terpapar tetap berkeliaran karena merasa
menjukkan kejayaan karakter visual lukisan bosan berdiam di rumah. Ada juga yang
Aly Waffa. Tema atau objek gambar yang isoman, jualan, berbisnis, dan berdagang tetap
diciptakan bervariasi dan tumbuh. Konsep begadang demi bertahan demi diri sendiri dan
cerita yang menyatukan antara manusia, orang sekitar.
hewan, alam atau tempat tinggal memberikan Lukisan ini menggambarkan sebuah
suasana yang hidup seolah-olah saling kompleksitas pengalaman hidup yang Aly
bercengkrama. warna-warna yang digunakan Waffa lihat dan semua orang rasakan
pada periode ini cenderung terang dan penuh disekitarnya. Hampir dua tahun dunia serasa
warna. Berbentuk pemukiman ramai padat terguncang, seluruh aspek kehidupan porak
penduduk, goresan garis pada lukisan ini poranda. Semuanya berubah dan kenyataan
terlihat tegas namun seimbang dengan objek benar-benar baru. Sebagai manusia semua
gambar imajinatif juga tekstur yang timbul. punya keimanan kepada Tuhan sebagai tempat
Suasana kemakmuran tergambar jelas dalam berlindung dan bertahan. Sebagai manusia

89
Ferra Irawanti, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 10, No. 5, Hal. 79-91

semua punya kemampuan akal untuk Konsep : Karya “Wonderful Life” ini lanjutan
beradaptasi dengan segala situasi dan kondisi. dari cerita karya “Survival”. Bercerita tentang
Memang berat, tapi semua pasti bisa buah dari perjuangan hidup. Warna biru toska
melakukannya dengan kebersamaan. Semua menginterpretasikan suasana lautan yang luas
punya kondisi dan kesulitan masing-masing, seolah tidak bertepi. Biota laut dan terumbu
yang bisa dilakukan adalah mengisi peran karang yang cantik dan kokoh
masing-masing. menggambarkan sebuah ekosistem kehidupan
yang sudah terbentuk.
Analisis visual : Goresan pada karya berjudul
“Survival” dipenuhi dengan gedung-gedung, Analisis visual : Karya berjudul “Wonderful
sebagai simbol tempat tinggal ini menjukkan Life” ini menunjukkan eksistensi lukisan Aly
karakter visual lukisan Aly Waffa yang waffa yang semakin kuat dengan karakter
konsisten. Tema atau objek gambar yang visualnya. Goresan garis yang membentuk
diciptakan makin bervariasi dan tumbuh. sebuah akar besar yang saling terbentuk dan
Objek-objek yang ada dilukisan tersebut terhubung terkesan memberikan pijakan baru
berlalu lalang dengann kesibukannya masing- bagi objek makhluk hidup. tambahan objek
masing. Hal tersebut sesuai penjelasan dari pelangi dengan banyaknya biota laut yang
konsep yang tealah dibuat yaitu semua orang bermunculan tampak memberikan sebuah
pada masa pandemi saling berbicara tentang harapan dan kenyataan baru yang damai dan
bagaimana bisa bertahan hidup. warna-warna cemerlang. Warna-warna yang digunakan
yang digunakan pada periode ini terlihat jelas pada periode ini jelas terang dengan
terang dengan penambahan detail objek penambahan detail objek gambar wana-warni
gambar wana-warni. Goresan yang tegas dan mirip pada periode 2021. Warna yang terlihat
kokoh terlihat jelas di setiap sisinya. Dengan cerah dengan dominan biru tosca itu berusaha
background mulai terang, berharap harapan menjelaskkan suka cita tak terbatas atas dasar
baik akan segera datang. Goresan teknik kerok rasa syukur. Komposisi warna yang selaras
berwarna gelap dimungkinkan karena terlalu memberikan pengaruh damai dan indah.
jemu berada di rumah dan tidak melakukan Dengan tekstur dan corak yang sama dengan
apa-apa. Tekstur yang membentuk goresan sebelumnya, penyuguhan efek sorotan cahaya
semu menambah satu kesatuan yang yang hadir menambah visual tampak begitu
memperkuat narasi atau jalan cerita dari jelas dan ter arah.
konsep itu sendiri.
WONDERFUL LIFE Dari hasil analisis visual diatas,
“2022” menunjukan bahwa perubahan yang berkembang
dalam karya Aly Waffa periode 2019-2022
perlahan namun pasti berkat ketekunannya dalam
berproses. Ditunjukkan melalui struktur visual
yang kuat dan tampilan warna keseluruhan
semakin terang, sesuai dengan harapan dan
kehidupan.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Proses analisis visual lukisan karya Aly
Waffa Periode 2019-2022 meliputi; (struktur
visual atau unsur visual : 1. Garis adalah unsur
dasar atau acuan dasar dalam pembuatan goresan-
Gambar 26. Lukisan “Wonderful Life” goresan akar, 2. Tema lukisan adalah
(Sumber : Dokumen Aly Waffa) pengambaran keterkaitan antara manusia dengan
manusia, manusia dengan hewan, manusia dengan

90
Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa Periode 2019-2022 Di Gresik Jawa Timur

alam (tempat tinggal) hasil inspirasi dari bermain


di Gudang Dolomit. 3. Warna yang digunakan REFERENSI
adalah primer dan sekunder sesuai dengan konsep Moleong, 2007. Metode penelitian kualitatif.
yang telah dibuat, 4. Tekstur yang tercipta dari Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya.
teknik kerok yaitu sedikit timbul dan kasar, 5.
Teknik kerok sebagai teknik lukisan yang Rusli, Yusak. (2022) “Analisis Visual Lukisan
diterapkan, Alat dan Bahan : kerokan, pisau palet, Karya Aly Waffa di Gresik Jawa Timur”.
kuas, kanvas, spanram, cat minyak, thinner, dan Hasil Wawancara Pribadi : 13 September
varnish. Terakhir yaitu proses melukis seorang 2021, Dalegan Panceng Gresik.
Aly Waffa).
Gaya lukisan karya Aly Waffa adalah Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif
surealis dan dekoratif. Karakteristiknya berupa Kualitatif dan R&D. Bandung: Alvabeta.
menghidupkan suasana imajinatif dari manusia,
hewan, dan alam juga latar. Sehingga menciptakan Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif,
narasi yang jelas dalam setiap goresannya. Aly Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Waffa mulai membentuk guratan-guratan
menyerupai akar yang mendasar pada unsur garis. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2017). Metode
Bentuk guratan-guratan tersebut menunjukkan Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja
ekspresi yang sedang dirasakan. Semua lukisan Rosdakarya.
yang diciptakan merupakan sesuatu yang timbul
dari keresahan yang dirasakannya. Thabroni, Gamal. (2018). Menganalisis Karya
Proses melukis Aly Waffa, perkembangan Seni Rupa. Diakses pada 01 Juli 2022, dari
dan hasil analisis visual lukisan menunjukkan https://serupa.id/menganalisis-karya-seni-
adanya perubahan yang berkembang dalam segi rupa/
objek dan warna. Karya pada tahun 2019 terlihat
lebih sedikit menampung objek detail karena lebih Thabroni, Gamal. (2018). Unsur Unsur Seni Rupa
menampilkana background yang hidup. Tahun & Desain; Diperkuat Pendapat Ahli. Diakses
2020 dan 2021 objek yang dihadirkan jauh lebih pada 05 Maret 2022, dari
banyak dan menyeluruh dengan detail yang https://serupa.id/unsur-unsur-seni-rupa-dan-
konsisten. Tahun 2022, objek yang ditampilkan desain/
lebih variatif dan konsisten dengan memanfaatkan
semua sisi backgroundnya. Dalam segi warna, Waeng, Suwandi. (2022). “Analisis Visual
bisa dilihat perubahan warna yang dilukiskan Lukisan Karya Aly Waffa di Gresik Jawa
semakin berwarna cerah dan manis dimata namun Timur”. Hasil Wawancara Pribadi : 13 Juni
tidak mengurangi konsep diawal. 2022, Dalegan Panceng Gresik.

Saran Waffa, Aly. (2021). “Analisis Visual Lukisan


Melakukan pangamatan terhadap visual Karya Aly Waffa di Gresik Jawa Timur”.
lukisan Aly Waffa dari tahun 2019-2022 Hasil Wawancara Pribadi : 13 September
diharapkan tetap konsisten dan berkembang 2021, Dalegan Panceng Gresik.
dengan cirikhas dan karakter visual serta goresan
garis teknik kerok yang sangat unik dan Zulianto, Tri. (2016). Analisis Formal Karya
mempesona dan perlu untuk dihakikan atau Lukis Bayu Wardhana. Yogyakarta: Jurusan
didaftarkan kepemilikan lukisan. Diharapkan juga Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni
bagi para mahasiswa seni rupa, para seniman Universitas Negeri Yogyakarta.
muda maupun para pegiat seni, dengan adanya
penelitian dan pengetahuan baru ini bisa menjadi
sumber referensi dan spirit untuk berkreasi seni.
Sehingga dapat memunculkan cirikhas dan
karakter visual yang baru dan berkembang.

91

Anda mungkin juga menyukai