79-91
http:/e/journal.unesa.ac.id/index.php/va
Abstrak
Analisis karya Aly Waffa Tahun 2019-2022 bentuk kajian perjalanan estetik seorang seniman lukis.
Masalah: bagaimana proses menganalisis visual lukisan karya Aly Waffa periode 2019-2022?,
bagaimana konsep visual lukisan Aly Waffa periode 2019-2022?, dan bagaimana hasil analisis visual
lukisan karya Aly Waffa periode 2019-2022?. Tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses
analisis visual, konsep visual, dan mengetahui hasil analisis visual lukisan karya Aly Waffa periode
2019-2022. Manfaat: dapat dijadikan referensi, dan pemperkaya pengetahuan dalam bidang seni lukis.
Praktis bisa berguna sebagai rujukan dalam berkarya seni lukis. Metode deskriptif kualitatif.
Pengumpulan data: observasi partisipatif, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis: reduksi,
penyajian, dan kesimpulan. Hasil analisis visual: bahwa struktur visual lukisan karya Aly Waffa
tersusun oleh garis, tema, warna, tekstur, dan teknik yang digunakan (kerokan, pisau palet, kuas, kanvas,
spanram, cat minyak, tiner, dan Varnish). Gaya dan karakteristik Aly Waffa termasuk surealis-dekoratif.
Konsep penciptaan bersifat intuitif imajinatif keterkaitan manusia dengan manusia, manusia dengan
hewan, dan manusia dengan alam. Hasil analisis visual lukisan periode 2019-2022 menunjukkan
adanya perubahan konsisten yang berkembang dalam segi objek (tumbuh dan beragam) dan warna
(mulai bervariasi) sesuai dengan kehidupan dan harapan Aly Waffa.
Abstract
The artwork analysis of Aly Waffa in 2019-2022 a study of painting artist's aesthetic journey.
Discussion: how is the process of visual analysis of Aly Waffa's paintings for the 2019-2022 period?,
what is the visual concept of Aly Waffa's paintings for the 2019-2022 period?, and what are the results
of the visual analysis of Aly Waffa's paintings for the 2019-2022 period?. The purpose of this study is
to describe the visual analysis process, visual concept and finding the results of visual analysis of Aly
Waffa’s paintings in 2019-2022 period. The advantage: for paper references related to art painting.
This paper uses descriptive qualitative method. Collecting data: participatory observation, interview
and documentation study. The analysis technique: reduction, presentation, and conclusion. The result
of visual analysis: the visual structure of Aly Waffa’s painting is conducted with lines, theme, color,
texture, and technique selected (scraping, palette knife, paint brush, canvas, canvas stretcher bar, oil
paint, thinner and Varnish). The style and characteristics of Aly Waffa’s count as decorative-surrealist.
The concept of the art making is intuitive imaginative related to human and human, human and animal,
and human with nature. The result of the visual analysis of 2019-2022 period painting indicates
consistent changes that develop in terms of object (grow and diverse) and colour (starting to vary)
corresponds with the life and hope of Aly Waffa.
79
Ferra Irawanti, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 10, No. 5, Hal. 79-91
80
Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa Periode 2019-2022 Di Gresik Jawa Timur
berupa objek manusia, hewan dan bentuk-bentuk postpositivisme yang biasa digunakan untuk
alam sekitar yang dekat dengannya. Sedangkan meneliti kondisi objek yang alamiah, di mana
objek manusia terinspirasi dari salah satu pekerja peneliti berperan sebagai instrumen kunci dan
Dolomit yang saat itu sedang makan di warung melakukan melukiskan suatu keadaan secara
dengan penampilan penuh dengan kapur putih di objektif atau berdasarkan fakta-fakta yang
sekujur tubuhnya. Perwujudan akar menurutnya tampak. Menurut Sukmadinata (2017 : 73) adalah
memiliki makna berkaca pada diri sendiri yaitu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan
gigih dalam segala hal. Konsep lukisan berlatar dan menggambarkan fenomena-fenomena yang
belakang akar ditambah dengan pemanis objek- ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa
objek kecil dengan memasukkan kehidupan yang manusia, yang lebih memperhatikan mengenai
sudah atau sedang terjadi, memberi kesan manis, karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan.
hangat, dan harmonis. Seperti skripsi oleh Tri Zulianto, mahasiswa
Aktivitas kreasi seni yang Aly Waffa progam studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas
lakukan, maka dimungkinkan timbulnya Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta
permasalahan yang menarik untuk ditindak lanjuti yang berjudul “Analisis Formal Karya Lukis Bayu
atau dikaji sebagai penelitian, yang berjudul Wardhana” tahun 2016. Penelitian ini bertujuan
“Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa untuk mendiskripsikan tema dan bentuk lukisan
Periode 2019-2022 di Gresik Jawa Timur” karya Bayu Wardhana, masalah yang dibahas
dikarenakan konsep visual lukisan sangat yaitu tema dan bentuk lukisan karya Bayu
berkarakter, objek detail yang meluas dengan alur Wardhana. Penelitian ini menggunakan metode
fantasi yang kuat, sehingga terlihat sulit dipahami deskriptif kualitatif dengan objek material lukisan
namun sebenarnya mudah. dan objek formal pengamatan dan wawancara.
Batasan penelitian yang akan dikaji pada Penelitian yang dilaksanakan di Studio Branjang
penelitian ini adalah proses berkarya seni, gaya, Jl. Rejodadi, Desa Campurejo, Kec. Panceng,
karakteristik, konsep, struktur atau unsur-unsur Kab. Gresik, Jawa Timur ini berfokus pada visual
visual seni lukis (garis, tema, warna, tekstur), lukisan karya Aly Waffa. Sumber data primer
teknik lukisan, serta hasil analisis visual karya Aly menurut Sugiyono (2018:456) Data primer yaitu
Waffa diambil satu karya dalam disetiap sumber data yang langsung memberikan data
periodenya dari periode 2019 sampai periode kepada pengumpul data. Data merupakan hasil
2022. observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Masalah yang menjadi pokok pembahasan Data primer yang didapat melalui observasi,
dalam penelitian ini adalah bagaimana proses wawancara dan dokumentasi berupa latar
analisis visual lukisan?, bagaimana konsep belakang konsep, bentuk visual, proses melukis
lukisan?, dan bagaimana hasil analisis visual pada oleh Aly Waffa di Gresik Jawa Timur. Dan data
lukisan Aly Waffa dalam periode 2019-2022?. sekunder Menurut Sugiyono (2018:456) data
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung
mendeskripsikan cara menganalisis visual, konsep memberikan data kepada pengumpul data,
lukisan, dan juga mengetahui dan misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
mendeskripsikan hasil analisis visual periode Data yang diperoleh dari beberapa sumber
2019-2022. referensi dengan teknik pengumpulan data yang
Manfaatnya secara teoritis yaitu dapat dapat menunjang data primer seperti dari buku,
dijadikan referensi, dan pemperkaya pengetahuan jurnal, literatur, dan dokumen lainnya yang
dalam bidang seni lukis. Praktis bisa berguna berhubungan dengan penelitian lukisan dan Aly
sebagai rujukan dalam berkarya seni lukis. Waffa. Data berupa karya lukisan, analisis,
konsep, hasilnya. Penelitian data ini dilakukan
METODE PENELITIAN dengan pendekatan saintifik yang meliputi :
Penelitian ini merupakan penelitian mengamati, menanyakan, menalar, dan
deskriptif-kualitatif. Metode penelitian deskriptif menyajikan. Selanjutnya, analisis yang dilakukan
kualitatif menurut Sugiyono (2015 : 15), adalah dapat mencakup : aspek visual , aspek proses
metode penelitian yang berlandaskan filsafat kreasi seni, aspek koseptual, dan aspek kreativitas.
81
Ferra Irawanti, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 10, No. 5, Hal. 79-91
Data dikumpulkan berupa : 1. Observatif Validitas data dalam penelitian ini, penggunaan
Partisipatif yaitu merupakan sebuah teknik yang teknik uji keabsahan data dilakukakan dengan
mengharuskan peneliti terlibat secara langsung melakukan triangulasi. Triangulasi merupakan
dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati teknik pemeriksaan keabsahan data yang
atau digunakan sebagai subjek penelitian memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk
(Sugiyono, 2005: 64). Maksud dari penggunaan keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
teknik tersebut adalah untuk memahami konteks terhadap data tersebut (Meleong, 2007: 330).
data dalam keseluruhan situasi guna memeroleh
pandangan yang menyeluruh. Berdasarkan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pengertian tersebut, pengumpulan data dengan Proses Kreatif Aly Waffa Dalam Seni Lukis
menggunakan teknik observasi partisipatif bagi Aktivitas Aly Waffa dalam dunia lukis
penulis dalam penelitian ini adalah melakukan diawali pada kegemaran menggambar semasa
pengamatan secara langsung atau melibatkan diri kecil. Kegemaran ini dipengaruhi oleh Bapaknya
secara langsung ke dalam aktifitas melukis Aly yang memang pada dasarnya gemar dan bisa
Waffa sebagai sumber data utama dalam melukis. Pengakuannya pada masa itu hanya
penelitian. Data yang diperoleh melalui sekedar mengikuti kegemaran melukis Bapaknya,
keterlibatan langsung dan analisis visual karya namun tanpa disadari hal itu menjadi kebablasan
antara 2019 hingga 2022 bertempat di Gresik Jawa dan kebiasaan hingga sekarang. Bapaknya juga
Timur. 2. Wawancara terstruktur adalah mengajari melukis realis yang menurutnya sudah
wawancara dengan menggunakan daftar bagus dan tidak mengetahui ada gambar gaya lain
pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. selayaknya gambar anak kecil. Aly Waffa juga
Wawancara terstruktur dalam penelitian ini pernah mengikuti lomba menggambar pada
dilakukan kepada Aly Waffa, kolektor, dan tingkat Sekolah Dasar (SD) walaupun hanya
sesame seniman secara menyeluruh dan bertahap. tingkat desa dan beliau menjelasakan bahwa
3. Studi dokumentasi penelitian ini dilakukan perlombaan tingkat kabupaten itu cenderung
dengan cara pengumpulan informasi yang gambar-gambar sanggar yang berbeda dengan
diperoleh dari beberapa dokumen pendukung dirinya yaitu gambar pemandangan, alam sekitar.
berupa foto atau gambar lukisan maupun proses Selama bersekolah beliau masih dan aktif melukis
melukis selama empat tahun terakhir. meskipun hanya untuk memuaskan hobi
Dokumentasi foto atau gambar diperoleh dari pada melukisnya. Sampai pada selesai menempuh
melakukan kajian-kajian dokumentasi visual bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), beliau
lukisan dan juga hasil dari kunjungan yang memutuskan untuk melanjutkan sekolah seni di
dimaksud adalah foto atau gambar diambil penulis ISI Yogyakarta jurusan seni murni (lukis) yang
langsung di studio lukis milik Aly Waffa. Teknik sudah menjadi cita-cita sejak kecil karena pada
analisis yang digunakan : reduksi data penelitian masa itu beliau tidak mengetahui kuliah jurusan
ini adalah melakukan perangkuman terhadap seni lain selain di ISI. Berangkatlah ke Jogja untuk
karya yang diperoleh melalui observasi, mengikuti tes dan lolos masuk ISI pada tahun
wawancara dan studi dokumentasi. Reduksi data 2003. Setelah menjalani kuliah selama 6 semester,
perlu dilakukan sehingga data tidak menumpuk beliau memutuskan untuk mangkir selama 2
agar dapat mempermudah analisis penelitian. semester dan akhirnya Drop Out dari kampus
Penyajian data dilakukan dengan dengan alasan tidak ingin kembali ke Jogja dan
mengelompokkan data yang telah direduksi ke menetap di kampung halaman rumah yang pada
dalam beberapa sub-bab hasil visual lukisan saat gempa 2006.
periode 2019-2022. Kesimpulan penelitian ini Setelah saat itu Aly Waffa berusaha
dilakukan setelah verifikasi maka dapat ditarik berkembang dengan lukisanya, namun masih
kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang terhalang dengan relasi yang ada. Apalagi di
disajikan dalam bentuk narasi. Penarikan Campurejo tempatnya tinggal tidak ada yang
kesimpulan merupakan tahap akhir dari kegiatan berprofesi sebagai pelukis. Memanfaatkan media
analisis data dan penarikan kesimpulan ini sosial pada saat itu, dan berusaha mencari serta
merupakan tahap akhir dari pengolahan data. mencoba mengenal teman-teman pelukis
82
Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa Periode 2019-2022 Di Gresik Jawa Timur
khususnya di Gresik. Bertujuan ingin mengetahui pada unsur garis. Menurutnya dengan bentuk
siapa saja pelukis, dan cara berkesenian para guratan-guratan tersebut menunjukkan ekspresi
pelukis Gresik. Melalui perantara sosial media, yang sedang beliau rasakan. Setiap mulai melukis,
Aly Waffa mendapatkan pesan yang biasanya ada konsep besar yang dirancang.
memberitahukan ajakan untuk mengikuti pameran Namun, Aly Waffa jarang menulis konsep
di Gresik yang bertajuk “Bersih dalam Bingkai” tersebut dan beliau lebih spontan melukis dengan
tahun 2015 untuk pertama kalinya setelah berhenti konsep yang pada saat itu sedang beliau rasakan
selama 5 tahun. Setelah mengenal teman-teman dan inginkan. Bentuk guratan yang menyerupai
pelukis Gresik, pada tahun 2016 Aly Waffa dan akar itu merupakan visualisasi dari lingkungan
komunitas membentuk satu kelompok atau sekitar. Penjelasan keinginan alam bawah
gerakan yang merdeka tanpa campur tangan sadarnya dikarenakan seringnya bersinggungan
pemerintah yang sekarang lebih dikenal dengan dengan alam sekitar. Konsep guratan akar tersebut
Gerakan Seni Rupa Gresik (GASRUG). Sejak saat berkembang ditahun 2016 setelah bermain
itu sampai saat ini GASRUG telah menghidupkan Digudang Dolomit selama 3 tahun. Berangkat dari
jiwa berkesenian dan merangkul para pelukis hal itu penambahan objek-objek yang terinspirasi
muda yang ada di seluruh Gresik. Aly Waffa dan dari para pekerja Dolomit dan juga penambahan
Teman-temannya juga mewadahi, menjembatani, objek hewan-hewan figurative sesuai dengan yang
dan memfasilitasi bagi siapa saja yang ingin diimajinasikannya. Penambahan objek sebagai
mengadakan pameran seni rupa atau berkesenian pemanis menjadikan lukisan Aly Waffa bergaya
lainnya, khususnya para perupa Gresik. surealis dekoratif namun tidak menghilangkan
gaya spontannya Semua lukisan yang diciptakan
Gaya dan Karakteristik Lukisan merupakan sesuatu yang timbul dari keresahan
Corak dalam berkarya menunjukkan gaya yang dirasakan ketertarikan antara manusia
suriealis dan dekoratif. Surealis sendiri dimaknai dengan manusia, manusia dengan hewan, dan
dengan khayalan atau bentuk-bentuk yang tidak manusia dengan alam.
seperti kenyataannya. Didasari dengan aktivitas Citra dan konsep karya dengan berbagai
alam bawa sadar yang tanpa sengaja membuka pendekatan menjadi keterpaduan dan tercermin
kekuatan imajinasi atau khayalan. Sedangkan secara nyata dalam lukisan, pesona yang
dekoratif dimaknai dengan hasrat melukis dengan mempunyai nilai estetik yang komplek. Terdapat
tujuan untuk menghias dan mengindahkan lukisan hal yang dapat menarik perhatian bagi para
sehingga terasa terisi penuh. Dekoratif yang kolektor dan teman sesama seniman. Salah
dimaksud adalah dekorasi figuratif. Gaya surealis satunya ialah Bapak Yusak Rusli dari Batu,
dan dekoratif yang ditunjukkan tersebut tidak seorang kolektor pertama yang sudah dan sering
terlepas dan mendasar pada intuitif itu sendiri. mengoleksi karya Aly Waffa semenjak tahun 2016
Karakteristik lukisan Aly Waffa sendiri sampai sekarang. Menurut Bapak Yusak Rusli,
menghidupkan suasana imajinatif dari manusia, beliau tertarik dan akhirnya membeli karya, pada
hewan, dan alam juga latar. Sehingga menciptakan dasarnya karena selera. Karya pertama yang
narasi yang jelas dalam setiap goresannya dengan dikoleksi yaitu karya oil painting dengan judul
menggabungkan semua objek gambar sehingga “romantika kehidupan”, dikarenakan adanya
tampak tidak berbatas. keunikan visual surealisnya yaitu ada narasi yang
membuat kolektor punya interpretasi lain ketika
Konsep Lukisan Karya Aly Waffa melihat karya. Ada juga Suwandi Waeng, seorang
Konsep berkarya seni lukis seorang Aly seniman yang juga menjadi teman diskusi Aly
Waffa sebenarya cenderung kearah Waffa. Menurut Suwandi Waeng, kekuatan
ekspresionisme, dikarenakan jejak goresannya lukisan terletak pada narasi imajinatif yang ada
cenderung spontan dalam melukis. Konsep sendiri dalam karya. Menurutnya, mirip dengan film
merupakan ide atau gagasan surealistik dari dalam kolosal yang menampilkan visual kuda dan
pikiran yang akan menjadi acuan dalam sebuah peperangan.
karya. Maka dari itu Aly Waffa mulai membentuk
guratan-guratan menyerupai akar yang mendasar
83
Ferra Irawanti, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 10, No. 5, Hal. 79-91
1. Garis
84
Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa Periode 2019-2022 Di Gresik Jawa Timur
penggambaran hubungan antara manusia dengan Tekstur lukisan terkesan sedikit timbul dan
manusia lainya. Selanjutnya ada penambahan kasar, efek dari goresan atau guratan garis yang
objek detail figur hewan imajinatif yang sangat saling bertumpukkan. Dengan teknik kerok
variatif dan menyatu dengan aktivitas tekstur lukisan terlihat unik dan berkarakter,
manusianya. Figur hewan ini diambil dari hewan- meskipun belum hadir objek-objek kecil sebagai
hewan yang hidup disekitar kita, namun dijadikan penghuninya.
bentuk hewan imajinatif yang berbeda dengan
nyatanya. Terakhir, penambahan objek 5. Teknik Lukisan
lingkungan alam sekitar, yang selama ini diambil
dan dilihat dalam lingkungan sekitarnya. Memang
tidak sepenuhnya sama persis, namun pada
dasarnya sama. Objek dalam lukisan merupakan
wujud aktivitas saling bersinggungan dengan
kehidupan disekelilingnya. Semua objek
dilukiskan memiliki cerita dan narasi yang bersifat
komunikatif antara objek satu dengan objek lain.
Aly Waffa menganggap sebuah cerita itu Gambar 7. Lukisan dengan Teknik Kerok
berkembang dan lebih menarik dijadikan sebuah (Sumber : Dokumen Aly Waffa)
karya. Masing-masing pelukis memiliki cara
tersendiri untuk mewujudkan karya lukisnya.
3. Warna Dalam proses kreatifnya, seorang pelukis bisa
bereksperiamen untuk mendukung konsep dan ciri
khasnya. Aly Waffa melukis dengan gaya
surealis dekoratif menggunakan teknik kerok
merupakan wujud ekspresi gaya spontannya
dalam melukis yang simple, praktis, cepat, bebas,
Gambar 5. Warna lukisan Aly Waffa dan menyenangkan. Dengan teknik mengkerok
(Sumber : Dokumen Aly Waffa) akan memunculkan tekstur semu yang terlihat
Warna pada lukisan diwujudkan dengan semakin artistik. Teknik kerok sendiri merupakan
menggunakan cat minyak. Warna-warna yang Teknik penciptaan goresan yang bervariasi atau
digoreskan merupakan bagian dari warna primer, bertumpuk dengan cara menggores atau
sekunder, dan tersier sesuai dengan alur konsep. mengkerok. Cara menggunakan teknik kerok ini
Pada awalnya warna yang digunakan terkesan adalah mengkerok warna paling atas yang
lebih gelap namun seiring dengan perjalanan karir setengah kering sehingga akan muncul warna
sebagai pelukis yang percaya adanya perubahan sebelumnya dan dilakukan secara berulang-ulang
itu baik selama hal itu berkembang, warna yang sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Hal itu
digunakannya semakin berwarna-warni, berani, bisa dikatakan sebagai dasar berkarya seni yang
dan cerah sehingga semakin mendukung visual mempengaruhi konsep dan bentuk objek lukisan.
lukisan karya Aly Waffa tiap periodenya. Bahan yang digunakan dalam
mengembangkan lukisannya pun bertahap. Hal
4. Tekstur pertama cukup eksprimental diantaranya; tepung
kanji, lem rajawali, dan pigmen, menurut
keterangannya, pada saat tidak memiliki cukup
dana untuk membeli bahan. Oleh karena itu dia
memanfaatkan bahan-bahan yang mudah
didapatkannya. Campuran tepung kanji dengan
lem rajawali serta pigmen disulap menjadi karya
yang berbeda dari lainnya. Namun kelemahannya
Gambar 6. Tekstur lukisan Aly Waffa ialah bahan mudah kering dan kurang terlihat
(Sumber : Dokumen Aly Waffa) warnanya, sehingga kewalahan dan juga hasil
85
Ferra Irawanti, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 10, No. 5, Hal. 79-91
Gambar 8. Kerokan
(Sumber : Dokumen Ferra
Irawanti)
Kuas
(besar
dan kecil)
Gambar 12. Spanram
(Sumber : Dokumen Ferra
Irawanti)
Cat
Minyak
Gambar 9. Kuas
(Sumber : Dokumen Ferra
Irawanti)
Pisau
palet
Gambar 13. Cat Minyak
(Sumber : Dokumen Ferra
Irawanti)
Tiner
(thinner)
86
Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa Periode 2019-2022 Di Gresik Jawa Timur
4. Finishing karya
87
Ferra Irawanti, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 10, No. 5, Hal. 79-91
ZOO ON MARS
“2019”
88
Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa Periode 2019-2022 Di Gresik Jawa Timur
sebenarnya yang terjadi sesuai keadaan atau lukisan. Kebebasan dan kegembiraan
suasana saat ini sering terjadi warna-warna memenuhi lukisan, berharap agar abadi
yang digunakan sama dengan warna-warna dengan rasa itu. Alur cerita yang komunikatif
pada tahun 2018. Cenderung dingin dengan dapat di ilhami dengan mudah. Objek-objek
efek-efek imaji yang menguatkan karakter. detail secara tidak sengaja sudah menjelaskan
Goresan garis pada lukisan ini tidak begitu dengan jelas dan peran manusia menjadi point
terlihat, mungkin dikarenakan konsep lukisan of interest atau pemeran utama dan pemegang
itu sendiri. Dari segi tekstur tetap sama-sama pengaruh tertinggi dalam kehidupan.
bertekstur timbul. SURVIVAL
NORMAL “2021”
“2020”
89
Ferra Irawanti, Jurnal Seni Rupa, 2022, Vol. 10, No. 5, Hal. 79-91
semua punya kemampuan akal untuk Konsep : Karya “Wonderful Life” ini lanjutan
beradaptasi dengan segala situasi dan kondisi. dari cerita karya “Survival”. Bercerita tentang
Memang berat, tapi semua pasti bisa buah dari perjuangan hidup. Warna biru toska
melakukannya dengan kebersamaan. Semua menginterpretasikan suasana lautan yang luas
punya kondisi dan kesulitan masing-masing, seolah tidak bertepi. Biota laut dan terumbu
yang bisa dilakukan adalah mengisi peran karang yang cantik dan kokoh
masing-masing. menggambarkan sebuah ekosistem kehidupan
yang sudah terbentuk.
Analisis visual : Goresan pada karya berjudul
“Survival” dipenuhi dengan gedung-gedung, Analisis visual : Karya berjudul “Wonderful
sebagai simbol tempat tinggal ini menjukkan Life” ini menunjukkan eksistensi lukisan Aly
karakter visual lukisan Aly Waffa yang waffa yang semakin kuat dengan karakter
konsisten. Tema atau objek gambar yang visualnya. Goresan garis yang membentuk
diciptakan makin bervariasi dan tumbuh. sebuah akar besar yang saling terbentuk dan
Objek-objek yang ada dilukisan tersebut terhubung terkesan memberikan pijakan baru
berlalu lalang dengann kesibukannya masing- bagi objek makhluk hidup. tambahan objek
masing. Hal tersebut sesuai penjelasan dari pelangi dengan banyaknya biota laut yang
konsep yang tealah dibuat yaitu semua orang bermunculan tampak memberikan sebuah
pada masa pandemi saling berbicara tentang harapan dan kenyataan baru yang damai dan
bagaimana bisa bertahan hidup. warna-warna cemerlang. Warna-warna yang digunakan
yang digunakan pada periode ini terlihat jelas pada periode ini jelas terang dengan
terang dengan penambahan detail objek penambahan detail objek gambar wana-warni
gambar wana-warni. Goresan yang tegas dan mirip pada periode 2021. Warna yang terlihat
kokoh terlihat jelas di setiap sisinya. Dengan cerah dengan dominan biru tosca itu berusaha
background mulai terang, berharap harapan menjelaskkan suka cita tak terbatas atas dasar
baik akan segera datang. Goresan teknik kerok rasa syukur. Komposisi warna yang selaras
berwarna gelap dimungkinkan karena terlalu memberikan pengaruh damai dan indah.
jemu berada di rumah dan tidak melakukan Dengan tekstur dan corak yang sama dengan
apa-apa. Tekstur yang membentuk goresan sebelumnya, penyuguhan efek sorotan cahaya
semu menambah satu kesatuan yang yang hadir menambah visual tampak begitu
memperkuat narasi atau jalan cerita dari jelas dan ter arah.
konsep itu sendiri.
WONDERFUL LIFE Dari hasil analisis visual diatas,
“2022” menunjukan bahwa perubahan yang berkembang
dalam karya Aly Waffa periode 2019-2022
perlahan namun pasti berkat ketekunannya dalam
berproses. Ditunjukkan melalui struktur visual
yang kuat dan tampilan warna keseluruhan
semakin terang, sesuai dengan harapan dan
kehidupan.
90
Analisis Visual Lukisan Karya Aly Waffa Periode 2019-2022 Di Gresik Jawa Timur
91