Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SBK

MAKALAH
DI
S
U
S
U
N
OLEH
AFISTA
MOH. ADRIL
WAHYUDIN
MUAMMAR

SMK NEGERI 6 PALU


(TEKNIK KOMPUTER JARINGAN)
T.A 2019 - 2020
SIFAT SIFAT DASAR SENI
1. Kreatif, seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yg selalu mencipta realitas baru,
sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau belum pernah muncul dalam ide atau gagasan
seseorang. Misalnya, campur sari, yang memadukan gamelan dengan musik modern, atau
seorang pelukis yang menggunakan kulit telur sebagai medianya.
2. Individualitas, karya seni yang diciptakan seorang seniman merupakan ciri yang bersifat
personal, subyektif dan individual. Seniman berperan sebagai konseptor karya dan sekaligus
berperan sebagai pembuat karya atau pelaku. Dalam perkembangannya karya seni juga dapat
pula merupakan karya bersama atau kolaborasi yang merefleksikan gagasan bersama.
Contoh, lagu-lagu ciptaan Iwan Fals terdengar berbeda dengan lagu-lagu ciptaan Ebiet. Ade.
3. Ekspresif, dalam mengapresiasi dan menilai suatu karya seni harus memakai kriteria atau
ukuran perasaan estetis. Seniman mengekspresikan perasaan estetisnya melalui karyanya,
sedangkan penikmat seni menghayati , memahami, dan mengapresiasi karya tersebut dengan
perasaannya. Contoh, lagu Indonesia Menangis, lagu yang dinyanyikan Sherina pada saat
terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh beberapa tahun yang lalu, mampu
membangkitkan emosi, simpati dan empati yang sangat mendalam pada diri penikmat seni
dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
4. Keabadian, karya seni dapat hidup sepanjang masa, melampaui usia seniman itu sendiri.
Contoh, lagu-lagu koes plus sampai saat masih di gemari oleh berbagai kalangan dari
berbagai tingkatan usia.
5. Universal, seni berkembang di seluruh dunia dan sepanjang waktu, seni tidak terpisah dari
kehidupan masyarakat. Sejak jamanpra sejarah sampai saat ini, seniman terus membuat karya
seni dengan beragam fungsi sesuai kebutuhan pada jamannya.

STRUKTUR SENI
a. Struktur seni merupakan tata hubungan sejumlah unsur-unsur seni yang membentuk suatu
kesatuan karya seni yang utuh. Contoh struktur seni dalam bidang seni rupa adalah garis,
warna, bentuk, bidang dan tekstur. Bidang seni musik adalah irama dan melodi. Bidang seni
tari adalah wirama, wirasa dan wiraga. Bidang seni teater adalah gerak, suara dan lakon.

b. Tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni
dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan subject matter (pokok soal) dan judul karya.
Pokok soal dapat berhubungan dengan niat estetis atau nilai kehidupan, yakni berupa: objek
alam, alam kebendaan, suasana atau peristiwa yang metafora atau alegori. Namun tidak
semua karya memiliki tema melainkan kritik.

c. Medium adalah sarana yang digunakan dalam


mewujudkan gagasan menjadi suatu karya seni melalui
pemanfaatan material atau bahan dan alat serta penguasaan
teknik berkarya. Tana medium tak ada karya seni. Pada
seni rupa mediumnya adalah objek estetik dua dimensi
(lukisan cat air, etsa, cukil, kayu, dan lain-lain), objek
estetik tita dimensi (patu batu, relief logam, ukiran kayu).
Semua jenis seni mempergunakan medium, seni musik
mempergunakan medium bunyi (nada), kalau seni tari mempergunakan medium gerak, seni
teater mempergunakan semua itu oleh sebab itu teater dikatakan seni yang mempergunakan
multimedia, seni sastra mempergunakan keta-keta sebagai medium, seni lukis
mempergunakan garis, bidang dan warna, kalau seni sastra menggunakan kata sebagai
medium. Kalau seni dapat dianggap sebagai bahasa maka setiap cabang seni memiliki bahasa
tersendiri, sastra memiliki bahasa verbal, seni rupa memiliki bahasa plastis, seni tari memiliki
bahasa kinetis, seni musik bahasa audio, seni lukis memiliki bahasa visual, begitu pula seni
memiliki dimensi, seni musik mempunyai dimensi waktu, seni tari memiliki dimensi gerak,
dan seni rupa memiliki dimensi ruang.

d. Gaya atau style dalam karya seni merupakan ciri ekspresi personal yang khas dari si seniman
dalam menyajikan karyanya. Menurut Soedarso SP (1987:79), gaya adalah ciri bentuk luar
yang melekat pada wujud karya seni, sedangkan aliran berkaitan dengan isi karya seni yang
merefleksikan pandangan atau prinsip si seniman dalam menanggapi sesuatu.
PENGERTIAN NILAI SENI DAN EKSPRESI
Secara umum kata “nilai” diartikan sebagai harga, kadar, mutu atau kualitas. Untuk
mempunyai nilai maka sesuatu harus memiliki sifat-sifat yang penting yang bermutu atau
berguna dalam kehidupan manusia (Purwadarminto, 1976:667). Dalam estetika, “nilai” diartikan
sebagai keberhargaan (worth) dan kebaikan (goodness). Menurut Koentjaraningrat, “nilai”
berarti suatu ide yang paling baik, yang menjunjung tinggi dan menjadi pedoman
manusia/masyarakat dalam bertingkah laku, mengapresiasi cinta, keindahan, keadilan, dan
sebagainya.
Nilai seni dipahami dalam pengertian kualitas yang terdapat dalam karya seni, baik
kualitas yang bersifat kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Nilai-nilai yang dimiliki karya
seni merupakan manifestasi dari nilai-nilai yang dihayati oleh seniman/seniwati dalam
lingkungan sosial budayamasyarakat yang kemudian diekspresikan daam wujud karya seni dan
dikomunikasikan kepada penikmatnya (publik seni).

Ragam Nilai Seni


Peran keindahan selalu terkait dengan kehidupan sosial budaya manusia sehari-hari,
misalnya: dalam arsitektur rumah tinggal, menata interior/eksterior, berbusana, menikmati
keindahan musik dan sebagainya. Manusia memerlukan keindahan karena memberikan
kesenangan, kepuasan, sesuatu yang menyentuh perasaan. Perasaan keindahan diperoleh dari
alam dan benda atau karya seni.
Namun dalam perkembangannya, karya seni dicptakan tidak selalu untuk menyenangkan
perasaan manusia. Karya seni dapat memberikan perasaan terkejut, namun tetap memberikan
nilai-nilai yang diperlukan manusia, seperti perenungan, pemikiran, ajakan, penyadaran,
pencerahan, dan lain sebagainya.
Menurut The Liang Gie jenis nilai yang melekat pada seni mencakup:
1) nilai keindahan,
2) nilai pengetahuan,
3) nilai kehidupan, masing-masing mempunyai pengertian sebagai berikut :
a. Nilai keindahan dapat pula disebut nilai estetis, merupakan salah satu persoalan estetis
yang menurut cakupan pengertiannya dapat dibedakan menurut luasnya pengertian,
yakni:
a) keindahan dalam arti luas (keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan
keindahan intelektual),
b) keindahan dalam arti estetis murni,
c) keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan
dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan pada prinsipnya mengkaji
tentang hakikat keindahan dan kriteria keindahan yang terdapat di alam, dalam karya
seni dan benda-benda lainnya.

b. Dalam kecenderungan perkembangan seni dewasa ini, keindahan positif tidak lagi
menjadi tujuan yang paling penting dalam berkesenian. Sebagian seniman beranggapan
lebih penting menggoncang publik dengna nilai estetis legatif (ugliness) daripada
menyenangkan atau memuaskan mereka (T.L. Gie, 1976:40). Fenomena semacam ini
akan kita jumpai pada karya-karya seni primitir atau karya seni lainnya yang tidak
mementingkan keidahan tampilan visual namun lebih mementingkan makna simboliknya.
“Ugliness” dalam karya seni termasuk nilai estetis yang negatif. Jadi sesungguhnya
dalam karya seni terdapat nilai estetis yang positif dan negatif. Contoh, pameran fotografi
Anjasmara dan Isabele Yahya yang bertemakan Adam dan Hawa yang dinilai sebagai
kesenian yang bernilai estetis negatif.

Tari tradisional yospan masyarakat Papua yang bernilai positif berarti


persahabatan/sambutan
PENGERTIAN EKSPRESI
Ekspresi adalah proses ungkapan emosi atau perasaan di dalam proses penciptaan karya
seni, proses ekspresi bisa diaktualisasikan melalui media. Media musik bunyi; media seni rupa
adalah garis, bidang dan warna; media tari adalah gerak, media teaer adalah gerak, suara dan
lakon.

Pengertian Nilai Seni dan Ekspresi


Secara umum kata “nilai” diartikan sebagai harga, kadar, mutu atau kualitas. Untuk
mempunyai nilai maka sesuatu harus memiliki sifat-sifat yang penting yang bermutu atau
berguna dalam kehidupan manusia (Purwadarminto, 1976:667). Dalam estetika, “nilai” diartikan
sebagai keberhargaan (worth) dan kebaikan (goodness). Menurut Koentjaraningrat, “nilai”
berarti suatu ide yang paling baik, yang menjunjung tinggi dan menjadi pedoman
manusia/masyarakat dalam bertingkah laku, mengapresiasi cinta, keindahan, keadilan, dan
sebagainya.

Nilai seni dipahami dalam pengertian kualitas yang terdapat dalam karya seni, baik
kualitas yang bersifat kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Nilai-nilai yang dimiliki karya
seni merupakan manifestasi dari nilai-nilai yang dihayati oleh seniman/seniwati dalam
lingkungan sosial budayamasyarakat yang kemudian diekspresikan daam wujud karya seni dan
dikomunikasikan kepada penikmatnya (publik seni).

PENGERTIAN APRESIASI SECARA UMUM


Apa yang dimaksud dengan apresiasi? Pengertian Apresiasi adalah suatu proses atau
bentuk penghargaan dan penilaian terhadap suatu hal yang berhubungan dengan karya seni dan
karya sastra.
Secara etimologi kata “Apresiasi” berasal dari bahasa latin, yaitu “Apreciatio” yang
artinya menghargai. Sedangkan secara terminologi, arti kata apreasiasi adalah proses penilaian
atau penghargaan positif yang dilakukan oleh seseorang terhadap sesuatu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti apreasiasi adalah setiap penilaian baik,
penghargaan, terhadap karya seni dan karya sastra.

Pengertian Apresiasi Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti apresiasi, kita dapat merujuk kepada pendapat beberapa ahli
tentang definisi apresiasi. Di bawah ini adalah pengertian apresiasi menurut para ahli:
1. Prayogi
Menurut Prayogi pengertian apresiasi adalah semua aktivitas memberikan penghargaan
yang dilakukan sebagai hasil penggunaan, peresapan, dan penilaian seseorang terhadap
sebuah karya sastra ataupun karya seni tertentu. Apresiasi juga merupakan bentuk rasa
kagum yang keluar dari diri penikmat karya seni ataupun karya sastra tertentu.
2. S. E Effendi
Menurut S. E Effendi pengertian apresiasi adalah aktivitas menggauli cipta sastra dengan
sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan
kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra.
3. Verbeek
Menurut Verbeek pengertian apresiasi adalah suatu kesadaran menilai lewat penghayatan
suatu karya seni dengan memberdayakan seluruh pribadi yang melibatkan perasaan,
pengalaman, keinginan, dan anggapan seseorang.
4. Hornby
Menurut Hornby arti apresiasi adalah pengenalan dan pemahaman yang tepat,
pertimbangan, penilaian, dan pernyataan yang memberikan penilaian.
5. Elliyati
Menurut Elliyati definisi apresiasi adalah setiap kegiatan yang mengakrabi karya sastra
secara sungguh-sungguh yang berkaitan kesungguhan penikmat sastra untuk mengenali,
menghargai dan menghayati, sehingga dapat menemukan penjiwaan yang benar-benar
dalam.
6. Albert R. Candler
Menurut Albert R. Candler pengertian apresiasi adalah proses mengartikan serta
menyadari sepenuhnya seluk beluk karya seni, serta menjadi sensitif mengenai gejala
estetis dan artistik, sehingga dapat menikmati dan menilai karya tersebut secara
semestinya.
Fungsi Apresiasi Secara Umum
Mengacu kepada pengertian apresiasi di atas, fungsi apreasiasi secara umum adalah
sebagai bentuk ekspresi penghargaan kepada suatu karya. Berikut ini adalah beberapa fungsi
seni:
 Sebagai cara untuk memberikan penilaian, edukasi, empati, terhadap sebuah karya
seni atau sastra.
 Sebagai sarana untuk meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap karya anak
bangsa, dan bentuk kepedulian terhadap sesama.
 Sebagai cara untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan manusia dalam
berbagai hal.

Manfaat Apresiasi
Memberikan apresiasi kepada orang lain atas karyanya akan memberikan dampak bagi
individu dan masyarakat. Berikut ini adalah beberapa manfaat apresiasi jika diterapkan dengan
baik:
 Agar kita memahami tentang karya seni dari berbagai sisi.
 Meningkatkan rasa kecintaan terhadap karya seni dan sesama manusia.
 Menjadi sarana untuk melakukan edukasi, hiburan, empati, dan lain-lain.
 Meningkatkan dan mengembangkan suatu karya seni menjadi lebih baik di masa
mendatang.

Tujuan Apresiasi
Apa tujuan memberikan apresiasi kepada orang lain? Secara umum, tujuan melakukan
apresiasi adalah untuk mengedukasi masyarakat agar mengetahui apa, bagaimana, dan alasan
dari suatu karya seni diciptakan. Dengan begitu, masyarakat dapat menghayati dan menilai suatu
karya dan mengembangkan nilai estetikan dari karya seni tersebut.
Selain itu, tujuan apresiasi adalah sebagai berikut:
 Untuk mengevaluasi dan mengembangkan nilai estetika karya seni
 Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berkreasi dan berimajinasi
 Untuk menyempurnakan keindahan karya seni

Jenis-Jenis Apresiasi
Secara umum, jenis apresiasi dapat dibedakan dalam empat kelompok. Berikut ini adalah
beberapa jenis apresiasi tersebut:
1. Apresiasi Empatik
Jenis apresiasi ini merupakan aktivitas menilai atau menghargai suatu karya seni yang
dapat diterima secara indera saja.
2. Apresiasi Estetis
Jenis apresiasi ini merupakan kegiatan menilai atau menghargai suatu karya seni dengan
melibatkan pengamatan mendalam dan penghayatan.
3. Apresiasi Kritik
Jenis apresisi ini merupakan aktivitas menilai atau menghargai suatu karya seni dengan
melibatkan tafsiran, analisis, deskripsi, klasifikas, evaluasi, dan penghargaan.

Tahap-Tahap Apresiasi
Pada praktiknya, di dalam kegiatan apresiasi terdapat beberapa tahapan khusus. Berikut
ini adalah tahap-tahap apresiasi pada umumnya:
1. Pengamatan; proses pengamatan suatu karya seni tidak hanya melalui indera saja, tapi
memberdayakan seluruh pribadi seseorang.
2. Aktivitas Fisiologis; aktivitas ini adalah suatu tindakan nyata saat melakukan
pengamatan.
3. Aktvitas Psikologis; aktivitas ini merupakan persepsi dengan evaluasi yang
menimbulkan suatu interpretasi imajinatif sebagai pendorong kreativitas.
4. Aktivitas Penghayatan; aktivitas ini merupakan pengamatan suatu karya seni secara
mendalam.
5. Aktivitas Penghargaan; aktivitas ini meliputi evaluasi terhadap obyek karya seni serta
menyampaikan masukan.
7 UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur-Unsur Kebudayaan | Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah
kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan manusia. Kluckhon dalam bukunya
yang berjudul Universal Categories of Culture membagi kebudayaan yang ditemukan pada
semua bangsa di dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana seperti masyarakat pedesaan
hingga sistem kebudayaan yang kompleks seperti masyarakat perkotaan. Kluckhon membagi
sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal atau disebut dengan kultural
universal. Menurut Koentjaraningrat, istilah universal menunjukkan bahwa unsur-unsur
kebudayaan bersifat universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang
tersebar di berbagai penjuru dunia. Ketujuh Unsur Kebudayaan tersebut adalah :

Sistem Bahasa.
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk
berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai
bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan manusia
dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang
diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat
bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa
kebudayaan manusia.
Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia secara lisan
maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah deskripsi tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa
yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-
ciri menonjol dari bahasa suku bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara membandingkannya
dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun, keluarga dan subkeluarga.
Menurut Koentjaraningrat menentukan batas daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah
karena daerah perbatasan tempat tinggal individu merupakan tempat yang sangat intensif dalam
berinteraksi sehingga proses saling memengaruhi perkembangan bahasa sering terjadi.
contoh :
1. Bahasa Sunda.
2. Jawa.
3. Batak.
4. Dll.

Sistem Pengetahuan.
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan
teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem
pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai
unsur yang digunakan dalam kehidupannyaMasyarakat pedesaan yang hidup dari bertani akan
memiliki sistem kalender pertanian tradisional yang disebut system pranatamangsa yang sejak
dahulu telah digunakan oleh nenek moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut
Marsono, pranatamangsa dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tahun
yang lalu. Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat curah hujan
dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat mulai mengolah
tanah, saat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena semua aktivitas pertaniannya
didasarkan pada siklus peristiwa alam. Sedangkan Masyarakat daerah pesisir pantai yang bekerja
sebagai nelayan menggantungkan hidupnya dari laut sehingga mereka harus mengetahui kondisi
laut untuk menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut. Pengetahuan tentang
kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak gugusan bintang di langit
Banyak suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup apabila mereka tidak mengetahui dengan
teliti pada musim-musim apa berbagai jenis ikan pindah ke hulu sungai. Selain itu, manusia tidak
dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui dengan teliti ciriciri bahan mentah yang
mereka pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatu
himpunan pengetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada
di sekitarnya. Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan
mengenai, antara lain:
1. alam sekitarnya:
a. tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya.
c. binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya.
d. zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya.
e. tubuh manusia/
f. sifat-sifat dan tingkah laku manusia.
g. ruang dan waktu.
Contoh:
1. System pengetahuan ilmu psikologi.
2. ilmu tentang hubungan antar manusia.

Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial.


Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha
antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai
kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh
adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana
dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah
kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan
digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi social
dalam kehidupannya.
Kekerabatan berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat
karena perkawinan merupakan inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau organisasi
sosial.
Contoh:
1. Karang Taruna.

Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi.


Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu
membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami
kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-
benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih
sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan
hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.
Contoh :
1. Keris.
2. Kujang.
3. rencong.

Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup.


Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting
etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata
pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain
a. berburu dan meramu.
b. beternak.
c. bercocok tanam di ladang.
d. menangkap ikan.
e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.

Pada saat ini hanya sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat yang
berbasiskan pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber daya alam secara langsung
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa ditemukan di
daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus modernisasi.
Pada saat ini pekerjaan sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam
mencari nafkah. Setelah berkembangnya sistem industri mengubah pola hidup manusia untuk
tidak mengandalkan mata pencaharian hidupnya dari subsistensi hasil produksi pertaniannya. Di
dalam masyarakat industri, seseorang mengandalkan pendidikan dan keterampilannya dalam
mencari pekerjaan.
Contoh :
1. Berburu.
2. Bertani.

Sistem Religi.
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam
masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan
gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu
melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan
kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya
asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar
Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada
zaman dahulu ketika kebudayaan
mereka masih primitif.
contoh :
Upacara keagamaan di bali “ngaben”

Kesenian.
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai
aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian
tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung,
ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih
mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi
etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam
suatu masyarakat.Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief, seni ukir,
seni lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental, sedangkan seni
sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang
dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis seni tradisional adalah
wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern adalah film, lagu, dan
koreografi.
Contoh :
1. nyanyian.
2. tarian.

Anda mungkin juga menyukai