Anda di halaman 1dari 26

BAB I

SEKILAS SENI

A. PENGERTIAN SENI

Seni atau berkesenian pada dasarnya adalah hasil rekayasa (ciptaan) manusia. Namun, rasa
seni bukanlah hasil rekayasa. Rasa itu ada dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari diri
manusia. Manusia bukan hanya makhluk berpikir (rasional), melainkan makhluk spiritual yang
memiliki sisi-sisi kejiwaan atau kesadaran seperti berperasaan,mencintai keindahan,
mengiginkan keharmonisan dengan alam, sesama, dan tuhan. Perwujudan atau ekspresi sisi
manusia ini antra lain di tuangkan dalam bentuk-bentuk tertentu, misalnya dalam bentuk olah
kata, seperti bernyanyi dan berpuisi; dalam bentuk olah gerak atau tarian, lukisan, pahatan dan
sebagainya. Coba perhatikan syair-syair lagu, puisi atau tema-tema lukisan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kita sebagai manusia psati memiliki rasa seni. Tetapi
kadar dan bidang yang diminati seseorang biasanya berbeda-beda. Mungkin, ada di antara kita
yang lebih suka menuangkan perasaannya lewat bernyanyi, berpuisi, atau berteater. Ada pula
yang mungkin lebih suka lewat melukis atau menari.

B. KONSEP BUDAYA

Budaya atau kebudayaan dapat di artikan sebagai Keseluruhan pengetahuan,

kepercayaan, nilai-nilai yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial ; yang isinya

adalah perangkat- perangkat model pengetahuan atau sistem-sistem makna yang

terjalin secara menyeluruh dalam simbol-simbol yang di transmisikan secara historis.

Dengan perkataan lain, kebudayaan dapat diartiakan sebagai keseluruhan pengetahuan,

kepercayaan, serta nilai-nilai yang dimiliki oleh manusia, dan disebarluaskan secara turun

temurun.

Kebudayaan memiliki beberap unsur yang membentuknya. Ada tujuh unsur kebudayaan

yang universal, yaitu : bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem teknologi, sistem

ekonomi, siste religi, dan kesenian. tiap-tiap unsur kebudayaan tersebut menjelma dalam tiga
wujud yaitu sebagai ide, gagasan, nilai, norma, peratuaran, dan sebagainya; aktivitas dan

tindakan berpola; serta benda – benda hasil karya.

Menurut Rapport, kebudayaan dapat di pandang seabgai latar bagi suatu tipe manusia, yang

bersifart normatif bagi kelompok tertentu, dan melahirkan gaya hidup tertentu yang secara

tipical dan bermakana berbeda dengan kelompok lainnya, yang merupakan latar bagi

perwujudan kelakuan dan karya manausia, yang memberikan sumbangan bagi perwujudan

kelakuan dan karya manusia serta memiliki ciri khas, sehingga, segala kelakuan dan karya

manusia mencerminkan kebudayaan yang mempengaruhinya

Seni dan kesenian, kata –kata ini pasti sering di ucapkan dan digunakan sehari –hari dan arti

seni sesungguhnya adalah :

Kamus Besar Bahasa Indonesia

seni mempunyai pengertian : (1) halus, kecil dan halus, tipis dan halus, lembut dan enak di

dengar, mungil dan elok untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi.

Plato

Seni ialah peniruaan terhadap alam, sehingga karya seni merupakan tiruan dari bentuk alam

seperti manusia , hewan dan binatang.

Aristoteles

murid Plato ini menambahkan bahwa peniruan terhadap alam haruslah ideal, serba baik,

misaalnya, menggambarkan bentuk harus yang sempurna, membuat patung manusia harus

yag baik, ( gagah , bagus , cantik ).

Suzanne K. langer

Kesenian adalah penciptaan wujud – wujud yang merupakan simbol dari perasaan manusia.

Ensiklopedia Indonesia
Seni ini meliputi penciptaan dari segala hal atau benda yang karena keindahan bentuknya

orang senang melihatnya atau mendengarnay.

Akhdiat K. Mihardja.

Seni ialah kegiatan rohani manusia merefreksikan realiat ( mencerminkan kenyataan0 dalam

suatu karya yang berbakat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan

pengalaman tertentu dalam rohani penerimanaya.

Ki hajar Dewantara

Seni itu merupakan perbuatan manusia yang timbul perasaannya dan bersifat indah, sehingga

dapat menggerakakan jiwa perasaan manusia.

Dari pendapat para ahli tentang seni, maka dapat di simpulkan bahwa ;

 Seni merupakan kegiatan ekspresi rohani/ jiwa / gagasan/ perasaan manusia.

 Seni merupakan kemahiran / ketrampilan/kelakuan manusia yang luar biasa.

 Seni merupakan penciptaan yang menghasilan karya.

 Seni merupakan karya yang memiliki nilai estesis.

 Seni merupakan karya yang memiliki makna simbolik. dengan demikian dapat

dikatakan, bahwa dalam ini di artikan sebagai gagasan manusia yang diekspresikan

melalui pola kelakuan tertentu sehingga menghasilakn karya yang indah dan

bermakana.

Wujud kesenian ini terbagi dalam :pengetahuan, gagasan , nilai –nilai yang ada pada

pikiran manusia; pola kelakuan tertentu untuk mewujudkan gagasan; dan hasi

kelakuan berupa karya seni.

Ekspresi seni manusia di muka bumi ini tidaklah seragam. Perbedaan bugaya, kondisi sosial,

dan alam sekitar dan membentuk seni yang berbeda. Maka tak heran, keragaman nilai – nilai
budaya di nusantara menimbulkan kesenian nusantara. Kesenian nusantara adalah ekspresi

gagasan atau perasaan manusia yang berisi nilai – nilai budaya nusantara melalui pola

kelakuan yang menghasilakna karya yang bersifat estesis dan bermakna. seni mempunyai

pengertian : (1) halus, kecil dan halus, tipis dan halus, lembut dan enak di dengar, mungil dan

elok untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi.

Plato

Seni ialah peniruaan terhadap alam, sehingga karya seni merupakan tiruan dari bentuk alam

seperti manusia , hewan dan binatang.

Aristoteles

murid Plato ini menambahkan bahwa peniruan terhadap alam haruslah ideal, serba baik,

misaalnya, menggambarkan bentuk harus yang sempurna, membuat patung manusia harus

yag baik, ( gagah , bagus , cantik ).

Suzanne K. langer

Kesenian adalah penciptaan wujud – wujud yang merupakan simbol dari perasaan manusia.

Ensiklopedia Indonesia

Seni ini meliputi penciptaan dari segala hal atau benda yang karena keindahan bentuknya

orang senang melihatnya atau mendengarnay.

Akhdiat K. Mihardja.

Seni ialah kegiatan rohani manusia merefreksikan realiat ( mencerminkan kenyataan0 dalam

suatu karya yang berbakat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan

pengalaman tertentu dalam rohani penerimanaya.

Ki hajar Dewantara
Seni itu merupakan perbuatan manusia yang timbul perasaannya dan bersifat indah, sehingga

dapat menggerakakan jiwa perasaan manusia.

Dari pendapat para ahli tentang seni, maka dapat di simpulkan bahwa ;

 Seni merupakan kegiatan ekspresi rohani/ jiwa / gagasan/ perasaan manusia.

 Seni merupakan kemahiran / ketrampilan/kelakuan manusia yang luar biasa.

 Seni merupakan penciptaan yang menghasilan karya.

 Seni merupakan karya yang memiliki nilai estesis.

 Seni merupakan karya yang memiliki makna simbolik. dengan demikian dapat

dikatakan, bahwa dalam ini di artikan sebagai gagasan manusia yang diekspresikan

melalui pola kelakuan tertentu sehingga menghasilakn karya yang indah dan

bermakana.

Wujud kesenian ini terbagi dalam :pengetahuan, gagasan , nilai –nilai yang ada pada

pikiran manusia; pola kelakuan tertentu untuk mewujudkan gagasan; dan hasi

kelakuan berupa karya seni.

Ekspresi seni manusia di muka bumi ini tidaklah seragam. Perbedaan bugaya, kondisi

sosial, dan alam sekitar dan membentuk seni yang berbeda. Maka tak heran,

keragaman nilai – nilai budaya di nusantara menimbulkan kesenian nusantara.

Kesenian nusantara adalah ekspresi gagasan atau perasaan manusia yang berisi nilai –

nilai budaya nusantara melalui pola kelakuan yang menghasilakna karya yang bersifat

estesis dan bermakna


C. CABANG SENI

Terdapat empat cabang seni. yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni drama. Seni

tari seni musik seni drama termasuk dalam satu pertunjukan. Seni rupa adalah ungkapan

gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media : titik,

garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip

tertentu. Seni Musik adalah gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang

diwujudkan melalui media suara (manusia maupun alat ) yang di tata dengan prinsip-prinsip

tertentu.Seni tari adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna ynag

diwujudkan melalui media gerak tubuh manusia yang di tata dengan prinsip-prinsip tertentu.

Seni drama atau teater adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna

melalui media ; gerak, suara, dan rupa yang ditata dengan prinsip – prinsip tertentu

D. FUNGSI SENI

Di sela-sela pemenuhan kebutuhan hidupnya manusia senantias mencari peluang untuk


menyalurkan ekspresi seni nya. Seni merupakan kebutuhan hidup yang penting. selain kebutuhan
primer (sandang,pangan, papan ) dan kebutuhan sekunder ( sosial ), kebutuhan manusia memiliki
kebutuhan integratif ( yang berkaitan dengan kebutuhan manusia sebagai makhluk budaya ). Seni
merupakan kebutuhan manusia yang tergolong kebutuhan integratif dan terkait dengan
kebutuhan.
 Seni dan Kebutuhan pokok (Pangan )

Makanan tidak menyangkut hal perut semata. Wjud makanan yang cantik dilihat tentu

lebih menggugah selera orang yang menyantapnya itulah sebabnya terdapat seni

menyajikan hidangan. bentuk dan warna makanan di rancang sedemikian rupa sesuai

dengan cita rasa masyarakat setiap daerah memiliki cara memasak, membentuk,

menata, dan menghias makanan masing – masing. Dari ibu rumh tangga, pengusaha

cetering, sampai kki restoran ternama merupakan seniman dalam hal makanan.

 Sandang ( pakaian )
Pakaian tidak hanya berfungsi untuk menutupi dan melindungi tubuh dan kondisi

lingkungan alam saja, tetapi juga sebagai saran sosial budaya semakin tinggi

peradaban manusia, semakin tinggi nilai sosial budaya dari pakaian ini. Pakaian

merupakan suatu gengsi, lambang status sosial manusia, Selain itu, pakaian dikenakan

manusia berdasarkan pertimbangan nilai –nu=ilai moral kesopanan yang di anut oleh

masyarakat. pakaian juga dapat berfungsi sebagai identitas budaya pada masyarakat

tertentu. sebagai benda hias, baju terbentuk dari komponen yang dipadukan menjadi

suatu karya seni yang indah di pandang dan nyaman dikenakan. para perancanag

busana dan perancanga lain, baik yang tradisional maupun yang profesional, adalah

seniman – seniman pencipta karya seni pakaian.

 Papan ( tempat tinggal )

Selian sebagai tempat berlindung dari cuaca dan hewan, ruamh merupakn karya seni.

rumah dibuat dari beberapa komponen bahan yang diperoleh dari lingkungan alam dan

di susun secara artistik. semua bagian ruamah di tata sedemikian rupa sehingga

nyaman di tinggali dan berfungsi sebagaimana mestinya. Rumah juga berfungsi

sebagai identitas sosial buadaya. Sehungga secara fisik, bentuk rumah daerah

indonesia begitu beragam.

SENI DAN KEBUTUHAN SOSIAL

 Pendidikan Seni

Seni memiliki fungsi yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung

bagi manusia. Fungsi secara langsung dapat dirasakan adalah sebagai media untuk

berekspresi diri, berkomunikasi, bermain, dan menyalurkan bakat yang dimiliki.

secara tidak langsung, manusia dapat mmeperoleh manfaat pendidikan melalui


pengembangan berbagai kemampuan dasar untuk belajar. Selain itu melalui

pendidikan seni manusia dapat memperoleh kehalusan budi pekerti, karean seni

mengelolah kepekaan manusia terhadap alam dan lingkungan sekitar serta hal –hal

yang berkaitan dengan keindahan.

Kemmapuan dasar manusia yang dapat dikembangkan melalui seni


meliputi :fisik, daya serap, daya pikir, emosi, daya cipta, cita rasa keindahan, dan
sosial. Gerakan yang di lakukan di dalam berkaya seni melatih fisik kita. Kita
juga belajar dengan cara menyerap hal yang terjadi di alam orang – orang lain di
sekitar untuk kemudian diwujudkan dalam karya seni. penyerapan tadipun harus
diolah sebelum menjadi karya seni. pengelolahan kesadaran dan pengetahuan ini
melatih daya pikir kita. Emosi kita FUNGSI MUSIK DAERAH
Secara umum, fungsi musik dalam masyarakat Indonesia antara lain sebagai
sarana atau media upacara kebudayaan, hiburan, ekspresi diri, komunikasi, dan
pengiring tari.
 Sebagai media sarana upacara budaya ( ritual)
Musik di banyak daerah di Indonesia berkaitan erat denagn upacara –
upacara adat masyarakatnya, seperti upacara kematian, perkawinan, atau
kelahiran. Di beberapa daerah, berbunyi –bunyi yang dihasilkan instrumen
atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magik. Oleh karean itu,
instrumen – instrumen seperti ini di pakai sebagai sarana kegiatan adat
masyarakat. Sebagi contoh, Musik angklung dalam masyarakat jawa Barat
yang biasanya di pakai dalam upacara seren Taun atau upacara panen padi
dan musik gong dan gendang di daeraha manggarai ( Flores) yang biasa di
pakai untuk mengusir setan yang membunyikan salah satu warganya.
 Sebagai Media Hiburan.
nimanMusik di berbagai daerah jugav menjadi sarana hiburan bagi
masyarakatnya. Musik di kenal sebagai cara untuk menghilangkan
kejenuhan akibat rutinitas harian maupun sebagai sarana rekreasi dan
anjang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat sangat
antusias menonton berbagai pergelaran, termasuk pergelaran musik.
Mereka bondong –bondong mendatangi balai desa atau tempat
pertunjukan untuk menonton sekalipun pergelaran tersebut di mainkan
oleh warga mereka sendidri.
 Sebagai Media Ekspresi
Bagi para seniman baik pencipta lagu maupun pemain musik, musik
adalah media untuk mengekspresiakan diri mereka. Melalui musik,
mereka mengngaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pila, mereka
menyampaikan perasaa , pikiran, gagasan, dan cita – citanya tentang diri,
masyarakat, tuhan, dan dunianya.
Demikian halnya para seniman daerah. Mereka menyaksikan kondisi serta
harapan diri dan masyarakatnaya lalu menuangkannya dalam bentuk lagu
dan permainkan alat musik. Dari tangan mereka inilah lahir karya – karya
musik yang nantinya bisa di minati masyarakat.
 Sebagai Media Komunikasi
Dalam masyarakat di berbagai daerah Indonesia, terdapat bunyi – bunyi
tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggotanay. Umumnya, nyanyi –
nyanyian memilki pola ritme yang khas dan menjadi tanda bagi anggota
masyarakat atau suatu peristiwa atau kegiatan. sebagai contoh, dalam
masyarakat Jawa bunyi kentongan gengan ritme tiga kali berurut tersebut.
sedangakan bunyi kentongan denagn ritme empat kali berurut – brurutan
memberi tanda adanya peristiwa kebakaran di dalam wilayah tersebut.
sedangakan bunyi kentongan dengan ritme empat kali berurutan memberi
tanda adanay banjir. Hal yang sama pula dapat kita perhatiakan dari bunyi
– bunyi yang di hasilkan ole h bedug di mesjid, dan loncengan di gereja.
 Sebagai pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi –bunyian atau musik yang
diciptakan banyak dipakai untuk pengiringa tari –taraian daearah. Oleh
karena itu, kebanyakan tari daerah Indonesia hanya bisa diiringi oleh
d=musik daerah sendiri. sebagai contoh :
 Tari Kecak dari Bali hanya bisa di iringi oleh alunan bunyi yang
khas Bali;
 Tari Saman dari Aceh hanya dapat di iringi oleh alunana bunyi
yang khas aceh;
 Tari Kancet PePatay dari susku bangsa Dayak di kalimantan di
iringgi denagn lagu “ Sak Paku” dan hanya menggunakan alat
musik sampe.

E. CIRI – CIRI MUSIK DAERAH


Pada dasarnya Musik daerah secara garis besar adalah sebagai bikut :
 Musik daerah adalah musik yang tumbuh dan berkembang di suatu wilayah atau n
daerah terentu,
 Idde musik di sampaikan oleh komponis tidak melalui tulisan berupa notasi atau
partitur, tetapi secara lisan,
 Syair lagu, alunan melodi,dan iram menunjukkan ciri khas daerah,
 Musik daerah atau tradisi juga melibatkan alat – alat musik daerah.
Alat – alat musik di daerah antara lain :
Sasando dari NTT, Tifa dari Maluku dan Papua, gamelan dari Jawa dan Bali,
kolintang dari Sulawesi Utara, Angklung, dari jawa barat, dan gondang dari
Tapanuli , setiap alat musik ini memiliki ciri –ciri berbeda – beda.

Telah kita pelajari bahwa seni musik maupun bidang seni lainnya berkaitan erat
dengan kehidupan manusia. Di banyak tempat, musik lahir berkembang dari
kegiatan sehari hari masyarakatnya. Sebagai Contoh:
 Musik angklung dari Jawa Barat. Semula, alat musik ini digunakan
sebagai alat tubuh tradisional ronda malam dan pada saat pesta panen atau
perkawinan;
 Musik gondang dari Tapanuli, yang biasa dipakai dalam upaca – upacara
masyarakat Batak.
 Musik Lesung (kotekan ) di beberapa daerah di Indonesia, yang biasa di
mainkan pada saat menumbuk padi;
 Musik Gamelan dari Jawa dan Bali. Musik Gamelan di jawa pada mulanya
hanya dipakai dalam upacara – upacara kerajaan di dalam istana.
Sementara itu, di Bali, Musik ini hanya di pakai dalam upacar –upacara
Hindu, seperti upacara siklus hidup manusia;
 Musik gong Luang dari Bali. Musik tradisi ini sifatnay sakral dan
umumnya dipergunakan untuk mengiri

BAB II
A. SEJARAH MUSIK NUSANTARA
Tidak seperti musik Barat, musik Indonesia tidak memiliki tahapan – tahapan
perkembangan yang jelas. hal ini terjadi karena praktik musik diIndonesia lebih pada
pemenuhan kebutuhan hiburan ringan semata. Karena itu pula, komposisi –
okomposisinya tidak memiliki sistem yang jelas, misalnya tertulis dalam bentuk partitur
dan notasi.
Musik – musik daerah di Indonesia, umumnya berupa lagu – lagu yang diciptakan untuk
memenuhi kebutuhan tradisi daerahnya, serta diwariskan secara lisan dan turun –
temurun daerahnya, serta diwarisakn secara lisan dan turun – temurun. karena itu pula,
lagu lagunya di buat dalam bahasa daerah dengan komposisi yang amatir.akibatnya lagu
– lagu ini tidak dapat dinikmati oleh masyarakat dari daerah – daerah lain. lam –
kelamaan, musik – musik ini tidak mengalami perkembangan yang berarti.
Namun demikian, jika kita ingin memuat garis besar perkembangan musik Indonesia, hal
itu dapat dilakukan dengan membaginya dalam beberapa tahap adalah sebagai berikut
I. Masa belum Masuknya pengaruh Hindu Budha
Pada masa ini, musik lebih dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual
masyarakat.Dalam beberapa kelompok masyarakat Indonesia, bunyi – bunyian
yang di hasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan
magic. oleh karena itu masyarakat menggunakan bunyi – bunyian tersebut dalam
kegiatan – kegiatan ritualnya.
Instrumen atau alat alat musik yang dipakai masyarakat pada masa ini umumnya
berasal dari alam sekitar. bahan – bahan yang dipakai, Umumnya berkaitan erat
dengan aktivitas kehidupan mereka sehari – hari. Sebagai contoh, gendang yang
merupakan alat musik tertua di Indonesia, umumnya terbuat dari kayu dan kulit
binatang buruan.
II. Masa Setelah Masuknya Pengaruh Hindhu budha
Setelah masuknya pengaruh Hindhu – Budha ke Indonesia, berkembang musik –
musik istana, khususnya di Jawa . Saat itu, musik tidak hanya berfungsi sebagai
bagian ritual keagamaan, tetapi juga dalam kegiatan keistanaan. Sebagai contoh,
Musik digunakan sebagai sarana hiburan bagi para tamu raja.
Salah satu Musik istana yang sangat berkembang saat itu adalah musik gamelan
ini merupakan kumpulan dari lima kelompok musik yang terdiri dari lima
kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok
kendang, dan kelompok pelengkap, musik ini terus berkembang hingga saat ini.
III. Masa setelah masuknya Pengaruh Islam
Masuknya agama islam ke Indonesia juga memengaruhi perkembangan musik
Nusantara, selain bergadang dan menyebarkan islam, para pedagang arab juga
memperkenalkan musik mereka. Mereka memperkenalkan alat musik, misalnya
gambus dan rebana kepada masyarakat Indonesia. dari proses itulah muncul orkes
– orkes gambus Indonesia hingga saat ini.
IV. Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa barat, seperti Spanyol dan Portugis ke Indonesia, juga
membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang
dari barat ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya
gitar, ukelele, biola, selo ( cello), dan seruling (flute).Mereka juga membawa
sistem tangga nada diantonis (solmisasi ) dalam berbagai karya lagu – lagu.
Itulah masa – masa awal perkembangan musik modren Indonesia. Sistem musik
barat di serap oleh para musisi indonesia dan terprentasi dalam karya – karyanya.
Saat itu, mereka juga menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan
musik barat dan musik indonesia. sajian musik itu dikenal sebagai musik
keroncong.
perkembangan Musik Indonesia semakin nyata setelah para musisi Indonesia
mengambil bagian dalam perjuangan kemeerdekaan. mereka memanfaatkan
bahasa indonesia dalam pebuatan syair – syair lagu perjuangan. hal itu
mengakibatkan sajian musik mereka tidak lagi terbatas hanya pada masyarakat
tertentu. Pesan perjuangan yang mereka sampaikan melalui lagu – lagu, dapat
dipahami oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Tokoh – tokoh komponis
pada masa perjuanagn, antara lain, WR>Soepratman, Ismail Marzuki ,C.
Simanjuntak, dan L Manik.
V. Masa Kini
Musik Indonesia mengalami perkembangan yang pesat ketika arus media
elektronik seperti tape dan radio mulai masuk ke Indonesia. Seiring dengan
masuknya media elektronik tersebut, masuk pula jenis – jenis musik barat seperti
pop, jazz, blues, rock, dan RnB. Demikian pula hal yang terjadi denagn musik –
musik negeri India yang banyak dibawa di dalam film – filmnya.
Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik – musik asing dan budaya
Indonesia. Musik Indonesia. Musik India misalnya mengalami perpaduan dengan
musik melayu sehiingga menghasilakna jenis musik dangdut, maka munculah
musisi – musisi beraliran pop, jazz, blues,rock, RnB, seperti Koes Plus, Ireng
Maulana, Indra lesmana dan Erwin Gutawa. Berkembnag pula jenis musik yang
memadukan unsur kedaerahan indonesia dengan unsur musik barat, terutam alat –
alat musiknya jenis musik ini sering disebut musik etnis.
Musik – musik ini terus mengalami perkembnagan pesat, terutama setelah
hadirnya media – media elektronik misaalnya televisi,DVD, CD, MP3, dan
sebagainya. media – media ini semakin memudahkan penyebaran karya – karya
musik Indonesia di seluruh Nusantara.Melalui media – media ini semakin mudah
pula, perkembangan musik dunia menjadi berubah diketahui oleh masyarakat
Indonesia. Sebagai contoh media televisi. Saat ini muncul Stasiun televisi musik.
Kenyataan itu tentu memberi dampak ekonomis dan psikologis bagi pekerja
musik di Indonesia. secara ekonomi, hadirnya media – media ini memberikann
keuntungan finansial bagi para musisi, serta para pekerja musisi lain. mereka bisa
menjual hasil karya mereka dalam bentuk CD, dan DVD, kaset, hingga ke konser
atau pertunjukan. secara psikologis, hadirnya media – media ini membuat para
musisi merasa karya – karya mereka dinikmati banyak orang. hal ini tentu
memberi dampak kegairahan kepada mereka untuk menghasilkan karya – karya
lain. Telah kita pelajari bahwa seni musik maupun bidang seni lainnya berkaitan
erat dengan kehidupan manusia. Di banyak tempat, musik lahir berkembang dari
kegiatan sehari hari masyarakatnya. Sebagai Contoh:
 Musik angklung dari Jawa Barat. Semula, alat musik ini digunakan
sebagai alat tubuh tradisional ronda malam dan pada saat pesta panen atau
perkawinan;
 Musik gondang dari Tapanuli, yang biasa dipakai dalam upaca – upacara
masyarakat Batak.
 Musik Lesung (kotekan ) di beberapa daerah di Indonesia, yang biasa di
mainkan pada saat menumbuk padi;
 Musik Gamelan dari Jawa dan Bali. Musik Gamelan di jawa pada mulanya
hanya dipakai dalam upacara – upacara kerajaan di dalam istana.
Sementara itu, di Bali, Musik ini hanya di pakai dalam upacar –upacara
Hindu, seperti upacara siklus hidup manusia;
 Musik gong Luang dari Bali. Musik tradisi ini sifatnay sakral dan
umumnya dipergunakan untuk mengiringi upacara kematian ( ngaben );
 Musik Sasando gong dari Rote. Alat Musik tradisional ini terbuat dari
bahan daun lontar yang banyak terdapat di daearah Rote ini. Musik ini
biasa di pakai sebagi hiburan, pengiring tarian, dan upacara adat
masyarakat Rote;
 Musik karang dodou dari daerah tanah siang wilayah Barito Utara,
kalimantan tengah. Musik karang Dodou merupakan jenis musik ritual
yang dapat disaksikan pada upacara adat tertentu, misalnya: acara
memandiakn bayi atau memberikan nama bayi ( upacara Noka pati )
Dalam perkembangannya, musik – musik ini terus di sempurnakan dan diperkaya.
Dengan daya kreasi para seniman Indonesia, musik –musik ini menemukan bentuk
modrennya. Musik Gamelan misalnya, di kembangkan sehingga menjadi aset penting
bidang Pariwisata di bali. Demikian pula musik angklung di jawa Barat. Musik ini
disempurnakan sehingga bisa memainkan berbagai lagu dari dalam maupun luar Negeri.
Hal yang sama dilakukan terhadap musik kolinting yang disempurnakan dengan
membagi menjadi tiga.Ketiga Instrumen ini memiliki fungsi berbeda –beda, yakni
instrumen memainkan melodi, pengiring ( RITME ), dan bass.
Dengan daya kreasi para seniman indonesia pula musik – musik dareah di
Indonesia tidak lagi hanya di kenal oleh masyarakat penciptanya, tetapi juga men

jadi musik yang mendunia. Sebagai Contoh adalah musik Gamelan dari Jawa dan
Bali. Saat ini , Musik ini tidak hanya berkembang di Indonesia, teapi juga
diminati oleh orang –orang di Negara lain, seperti dari Belanda dan Jerman.
mereka meraka datang ke Indonesia dan belajar musik ini, lalu mengembangkan
ke Negaranya. Saat ini pula, berkembang aliran musik yang di sebut musik etnis
yang memadukan musik modren dan musik daerah (etnis). Beberapa seniman atau
kelompok seniman musik etnis ini, antara lain Djaduk Ferianto, Ivan Nestorman,
dan grup band Krakata Telah kita pelajari bahwa seni musik maupun bidang seni
lainnya berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Di banyak tempat, musik lahir
berkembang dari kegiatan sehari hari masyarakatnya. Sebagai Contoh:
 Musik angklung dari Jawa Barat. Semula, alat musik ini digunakan
sebagai alat tubuh tradisional ronda malam dan pada saat pesta panen atau
perkawinan;
 Musik gondang dari Tapanuli, yang biasa dipakai dalam upaca – upacara
masyarakat Batak.
 Musik Lesung (kotekan ) di beberapa daerah di Indonesia, yang biasa di
mainkan pada saat menumbuk padi;
 Musik Gamelan dari Jawa dan Bali. Musik Gamelan di jawa pada mulanya
hanya dipakai dalam upacara – upacara kerajaan di dalam istana.
Sementara itu, di Bali, Musik ini hanya di pakai dalam upacar –upacara
Hindu, seperti upacara siklus hidup manusia;
 Musik gong Luang dari Bali. Musik tradisi ini sifatnay sakral dan
umumnya dipergunakan untuk mengiri

B. FUNGSI MUSIK NUSANTARA


Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat indonesia antara lain sebagai sarana atau
media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring
tari, dan sarana ekonomi.
I. Media upacara budaya ( ritual )
Musik Indonesia, pada Umumnya, berkaitan erat dengan upacara – upacara ritual
masyarakat, seperti upacara kematian, perkawinan, serta upacara – upacara
keagamaan dan kenegaraan. Bahkan, di beberapa daerah, bunyi – bunyi yang
dihasilakan instrumen – instrumen seperti itu dipakai sebagai kegiatan adat
masyarakat. Contoh musik yang memiliki fungsi ritual adalah musik yang di
pakai dalam upacara ibadat agama kristen selain itu, musik juga digunakan dalam
upacara kenegaraan, misalnya dalam upacara 17 Agustus.

II. Media Hiburan


Musik di Indonesia juga berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakatnya.
dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan
akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan
warga lain. Umumnya, masyarakat daerah di Indonesia sangat antusias dalam
menonton pergelaran musik. Jika da pertunjukan di daerah merekan, mereka akan
berbondong – bondong untuk mendatangi pertunjukan untuk menonton.
Saat ini denagn berkembangnya media, seperti cakram padat 9compact disc),
radio, televisi, kaset dan computer, kebutuhan masyarakat atas hiburan menjadi
semakin mudah dipenuhi. Mereka tidak perlu lagi mendatangi tempat – tempat
pertunjukan. Mereka hanya perlu membeli media – media ini dan dinikmatinya di
rumah sambil istirahat, bahkan sambil bekerja.

III. Media Ekspresi diri


Bagi para seniman, baik pencipta lagu maupun pemain musik, musik adalah
media untuk mengekspresikan diri mereka. melalui musik pula, mereka
mengungkapkan perasaan , pikiran, gagasan, cita – cita tentang diri, masyarakat,
tuhan dan dunia.
Para musiis ini menyaksikan kondisi masyarakat serta membuat harapan diri, lalu
memformulasikannya dalam bentuk lagu dan permainan alat musik. Dari tangan
mereka itulah lahir karya – karya musik yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
IV. Media Komunikasi
d berbagai daerah di Indonesia, terdapat bunyi – bunyi tertentu yang memiliki arti
khusus bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi – bunyian itu
memiliki pola rime tertentu dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas
satu peristiwa dan kegiaatan. Contohnya, dalam masyarakat Jawa, bunyi
kentongan dengan ritme empat kali berturut – turut memberi tanda adanya
peristiwa kebakaran di dalam wilayah tersebut, sedangkan bunyi kentongan
dengan ritme empat kali berturu – turut merupakan tanda adanya bahaya banjir.
Hal ini sama juga terdapat pada bunyi – bunyi yang di hasilkan oleh bedug di
mesjid atau lonceng gereja.
V. Pengiring tarian
Di berbagai daerah Indonesia, bunyi – bunyian atau musik diciptakan oleh
masyarakat untuk mengiringi tari – tarian daerah. ole krena itu, kebanyakan tarian
daerah di Indonesia hanya bisa di Iringi oleh musik daerah sendiri.
Contoh :
 Tari Kecak dari Bali hanya bisa diiringi oleh alunan bunyi khas bali.
 Tari Saman dari Aceh hnaya bisa diiringi oleh alunan bunyi khas Aceh.
 Targu dari musisi dan Kancet Pepatay dari suku bangsa Dayak di
kalmantan, Diiringi dengan lagu Sak Paku yang hanya dapat dibawakan
dengan alat musik sampe.
Selain musik daerah, musik – musik pop dan dangdut juga di pakai untuk
mengiringi tarian – tariannya modren , seperti dansa, poco – poco , dan
sebagainya.
VI. Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis profesional, musik tidak hany sekedar berfungsi
sebagai media ekspresi dan aktualisasi diri.Musik juga merupakan sumber
penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan
cakram padat, serta menjualnya kepasaran. dari hasil penjualan ini mereka
mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan.Perhatikan kaset – kaset
atau CD rekaman lagu dari musisi dan Artis Indonesia yang banyak dipasarkan di
toko – toko kaset.
Dari kegiatan – kegiatan yang bersifat Ekonomi itu, muncul pula industri musik
Indonesia. Industri – industri ini bisa berupa industri rekaman, Industri pembuatan
klip vidio, industrui pembuatan kaset CD, hingga industri menejemen artis,
sebagai organisasi ekonomi, industri – industri ini juga memperkerjakan orang
dan memberi gaji
C. . FUNGSI MUSIK DAERAH
Secara umum, fungsi musik dalam masyarakat Indonesia antara lain sebagai
sarana atau media upacara kebudayaan, hiburan, ekspresi diri, komunikasi, dan
pengiring tari.
 Sebagai media sarana upacara budaya ( ritual)
Musik di banyak daerah di Indonesia berkaitan erat denagn upacara –
upacara adat masyarakatnya, seperti upacara kematian, perkawinan, atau
kelahiran. Di beberapa daerah, berbunyi –bunyi yang dihasilkan instrumen
atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magik. Oleh karean itu,
instrumen – instrumen seperti ini di pakai sebagai sarana kegiatan adat
masyarakat. Sebagi contoh, Musik angklung dalam masyarakat jawa Barat
yang biasanya di pakai dalam upacara seren Taun atau upacara panen padi
dan musik gong dan gendang di daeraha manggarai ( Flores) yang biasa di
pakai untuk mengusir setan yang membunyikan salah satu warganya.
 Sebagai Media Hiburan.
nimanMusik di berbagai daerah jugav menjadi sarana hiburan bagi
masyarakatnya. Musik di kenal sebagai cara untuk menghilangkan
kejenuhan akibat rutinitas harian maupun sebagai sarana rekreasi dan
anjang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat sangat
antusias menonton berbagai pergelaran, termasuk pergelaran musik.
Mereka bondong –bondong mendatangi balai desa atau tempat
pertunjukan untuk menonton sekalipun pergelaran tersebut di mainkan
oleh warga mereka sendidri.
 Sebagai Media Ekspresi
Bagi para seniman baik pencipta lagu maupun pemain musik, musik
adalah media untuk mengekspresiakan diri mereka. Melalui musik,
mereka mengngaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pila, mereka
menyampaikan perasaa , pikiran, gagasan, dan cita – citanya tentang diri,
masyarakat, tuhan, dan dunianya.
Demikian halnya para seniman daerah. Mereka menyaksikan kondisi serta
harapan diri dan masyarakatnaya lalu menuangkannya dalam bentuk lagu
dan permainkan alat musik. Dari tangan mereka inilah lahir karya – karya
musik yang nantinya bisa di minati masyarakat.
 Sebagai Media Komunikasi
Dalam masyarakat di berbagai daerah Indonesia, terdapat bunyi – bunyi
tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggotanay. Umumnya, nyanyi –
nyanyian memilki pola ritme yang khas dan menjadi tanda bagi anggota
masyarakat atau suatu peristiwa atau kegiatan. sebagai contoh, dalam
masyarakat Jawa bunyi kentongan gengan ritme tiga kali berurut tersebut.
sedangakan bunyi kentongan denagn ritme empat kali berurut – brurutan
memberi tanda adanya peristiwa kebakaran di dalam wilayah tersebut.
sedangakan bunyi kentongan dengan ritme empat kali berurutan memberi
tanda adanay banjir. Hal yang sama pula dapat kita perhatiakan dari bunyi
– bunyi yang di hasilkan ole h bedug di mesjid, dan loncengan di gereja.
 Sebagai pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi –bunyian atau musik yang
diciptakan banyak dipakai untuk pengiringa tari –taraian daearah. Oleh
karena itu, kebanyakan tari daerah Indonesia hanya bisa diiringi oleh
d=musik daerah sendiri. sebagai contoh :
 Tari Kecak dari Bali hanya bisa di iringi oleh alunan bunyi yang
khas Bali;
 Tari Saman dari Aceh hanya dapat di iringi oleh alunana bunyi
yang khas aceh;
 Tari Kancet PePatay dari susku bangsa Dayak di kalimantan di
iringgi denagn lagu “ Sak Paku” dan hanya menggunakan alat
musik sampe.

D. RAGAM MUSIK DAERAH

Telah kita ketahui bahwa ragam musik gaerah di Indonesia sangatlah banyak.
Ada ratusan bahkan ribuan lagu daerah di seluruh Indonesia dengan bahasa
dengan bahasa dan gaya penyampaiannya, serta alunan melodi yang berbeda –
beda. Demikian pula halnya denagn Istrumen atau aalt musik pengiringnya yang
bermacam – macam dan khas untuk tiap daerah.
Keragaman Musik Daerah ini tidak hanya terjadi antara pulau satu dengan pulau
yang lain, tetapi terjadi antara daerah satu dengan daerah lain di dalam satu pulau.
Dari segi lagu, Beberap penulis mengelommpokkan lagu –lagu daerah Indonesia
atasa dua kelompok, yakni sebagai berikut.
 Kelompok pertama adalah lagu –lagu daerah yang sangat merakyat. Ciri –
cirinya komposisi musiknaya sederhana dan mudah di cerna. Lagu –lagu
ini sering juga disebut lagu rakyat, lagu – lagu rakyat ini tumbuh,
berkembang, dan diketahui oleh hampir seluh masyarakat daerah tersebut.
Umumnya, lagu –lagu ini tidak di ketahui siapa penciptanya ( anonim) dan
tema –tema yang di angkat pun berkisar pada kegiatan hidup sehari hari
masyarakat tersebut.
 Kelompok kedua adalah lagu –lagu daerah yang di ciptakan oleh
komponis atau seniman daerah.Ciri –cirinya, komposisi musiknya lebih
rumit dan baku, seperti pemakaian notasi, gaya penyampaian, alunan atau
gaya melodi yang khas. Umumnya lagu –lagu tersebut berkembang di
pusat –pusat pemerintahan, seperti Istana kerajaan atau pusat budaya.
Lagu – lagu jenis ini disebut lagu – lagu klasik

E. STRUKTUR FORMAL MUSIK DAERAH


1. Struktur Formal musik Daerah
Struktur Formal Musik merupakan unsur – nusur yang mendukung terbentuknya
sebuah musik. Musik terbentuk dari irama , syair , dan Instrumen. demikian pula
musik daerah.
 Irama
Irama musik suatu daerah di tentukan oleh panjang pendek dan tinggi rendah nada serta pola-
pola dalam birama. Untuk itu kita akan mempelajari nada, tangga nada, birama, dan pola irama.

 Sifat Nada
Nada merupakan suatu terpilih yang terdengar enak. dalam kegiatan musik, nada memiliki peran
besar. Sebab, nada bisa disusun,dipaduakan, atau dipariasikan. Nadalah unsur utama dalam
berolah musik.Nada memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Tinggi Nada ( Pitch)
Tinggi Nada berkaitan dengan frekuensi atau banyaknay getaran tiap detik. Makin besar
frekuensi, makin tinggi nadanya. Setiap nada mempunyai frekuensi tertentu. Bila
banyaknya getaran dan besarnya frekuensi berkurang sedikit saja, nada akan terdengar
sumbang. Jadi, pitch yang dibunyikan harus tepat.
b. Panjang Nada
Panjang nada merupakan lam suatu nada di bunyikan. panjang nada dihitung dengan
satuan ketuk yang sifatnya relatif, bisa panjang bisa pendek. Dalam musik, waktu diam
dan nada tidak berbunyi pun memiliki durasi agar dapat diatur kapan saja dan sebesar apa
nada harus berbunyi.
c. Intensitas Nada
Intensitas nada berarti kerasa lembutnya bunyi suatu nada. Hal ini tergantung pada
lebarnya getaran dan sifat relatif. Nada yang terdengar keras di dalam ruangan belum
tentu keras bila terdengar di stadion. Demikian pula, keras lemahnya suatu nada juga
tergantunga pada selera pribadi. Nada yang sudah terdengar keras bagi seseorang
mungkin masih belum cukup keras bagi orang lain.
Beberapa lambang tanda dinamik dalam musik yang menunjukkan keras lemahnay nada.
f = forte = keras
ff = fortissimo = sangat keras
mf = mezzo forte = agak keras
p = piano = lembut
pp = pianissimo = sangat lembut
mp = mezzo piano = agak lembut
< = crescendo = makin lama makin keras
 = decrescendo = makin lama makin lembut
d. Warna nada ( Timber )
Warna nada adalah jenis suara yang dihasilkan. Warna tergantunga pada sumber bunyi,
resonator (ruang gema), dan cara memainkan sumber bunyinya. Walaupun rebab dan
angklung membunyikan nada yang tinggi panjang, dan warna nadanya tetap berbeda.

1. Tangga nada terdiri dari nada – nada yang bertingkat – tingkat tinggi. Antara nada –
nada tersebut terdapat jarak tertentu. Ada yang jaraknya ½ , 1 , 11/2, dan 2. Jarak inilah
yang nada menentukan kemungkinan variasi nada dan jenis tangga nada. ada dua macam
tangga nada yang kita kenal, yaitu tangga nada yang dikenal, yaitu tangga nada diantonis
dan pentatonis.
A. Tangga Nada diantonis terdiri dari tujuh buah nada yang berjarak satu dan
setengah nada. Tangga nada ini terbagi dalam dua kelompok, yaitu tangga nada
diantonis mayor dan tangga nada diantonis minor . Susunannya seperti di bawah
ini. Tangga nada mayor berkesan bahagia dan semangat. Tangga nada minor
berkesan sedih dan kurang bersemangat.
B. Tangga Nada Pentanonis.
nada). Nada – nada dalam tangga nada pentanonis tidak dilihat berdasarkan
urutannya dalam tangga nada. Musik Nusantara memiliki istilah sendiri untuk
nada dan tangga nada pentanonis ini, terutama untuk seni karawitan jawa dan
sunda. demikian pula nama nada – nada pokok.
2. Pulsa dan Pola Irama
Saat kita mendengarkan musik tanpa sadar kita sering mengetuk –ngetuk jari. Ketukan ini
memiliki durasi tertentu yang besarnya sama, kontan, dan teratur. Ketukan dasar lagu
denagn panjang durasi yang tetap ini dinamkan Pulsa. Bila ketukan itu harus berdurasi
tak sama panjang tapi konsisten dan berulang dengan pola tertentu, ini disebut Irama.
Pola Irama terbentuk dari berbagai bunyi ritmis dalam musik tersebut, tak hanya dari alat
musik ritmis, tapi juga alat musik merodis. Namun terutama, irama disarankan lewat
bunyi alat musik ritmis, tapi juga alat musik ritmis. sehingga, irama musik tetap masi
terasa meskipun melodi lagunya diam dan tidak berbunyi.pola irama dapat kita tuliskan
seperti dalam menuliskan durasi.
3. Birama
Biram merupakan pengelompokkan ketukan menjadi beberapa unit hitungan.
penggelompokkan ini menggunakan tangga birama. kita mengenal tangga birama 2/4 ,
¾ ,4/4, 6/8, dan sebagainya. Angka pembilang menunjukkan jumlah ketukan dalam
setiap unit atau satu ruas birama. Angkot penyebut menunjukkan nilai nada yang
mendapat satu ruas birama Angka menyebut menunjukkan nilai nada yang mendapat satu
ketukan. Misalnya tanda birama ¾, arti dalam satu ruas birama terdapat tiga ketuk not
satu perempat. Dalam penulisannya, tisp kelompok di beri garis batas yang disebut garis
birama (bar line ). Untuk mempermudah kita bisa menyebut hanya jumlah ketuk dalam
tiap ruas, misalnya birama 2, 3, atau 4.
Dalam satu birama terdapat kerukan bertekanan (tesis) dan tak bertekanan (arsis).
ketukan bertekanan /beraksen selalu jatuh pada ketukan pertam pada tiap birama.

A. Syair
Syair merupakan simbol bahasa yang di gunakan komponis dalam
mengekspresikan perasaan untuk mempermudah pendengar dalam mencerna
karya musiknya. Lagu daerah biasanya memakai bahasa daerah tersebut dalam
menuturkan isi lagunya.
Dalam syair terkadang komponis mengadakan perulangan. perulangan melodi
atau syair merupakan salah satu cara untuk memberi penekanan pada emosi lagu
tersebut. Contoh lagu Butet dari daerah Tapanuli ini.
 Sajak Syair
Dalam susunan vertikel pada akhir baris/frase musik, syair lagu pada
musik daerah dapat bervariasi. Kita bisa membuat syair bersajak sama
(aaaa,bbbb), bersajak selang (abab), bersajak peluk (abba0,bersajak
pasang (aabbcc), atau bersajak patah (abcb, aaba).
 Syair Terikat
Syair lagu daerah klasik biasanya terikat oleh aturan tertentu. di beberapa
daerah, syairnya berbentuk pantun. bentuk pantun dikenal dengan nama
yang berbeda – beda di tiap daerah. Misalnya: panton (aceh dan ambon),
umpama (batak toba),ende –ende ( mandailing), rejong ( bengkulu0,
pariakn dan lagu ludruk ( jawa ) serta sesindiran,sesuwalan, dan lagu
doger ( sunda).
 Syair Bebas
Syair jenis ini tidak punya pedoman dalam penyususnannya. Syair
bergerak bebas bagaikan air mengalir. banyak lagu daerah menggunakan
syair bebas, namun, syair dan melodi yang di buat tetap memliki bentuk
terentu yang yang menjadi ciri khas daerah tersebut.
4. Instrumen Musik
Jenis instrumen musik daerah, dapat di kelommpokkannya berdasarkan fungsi dalam ,
pargelaran musik. Instrumen melodis memainkan rangkaian nada – nada atau melodi
sebuah lagu. misalnya: rebab, angklung, kolintang, gambang, talempong, sasando,
kecapi, siter, serunai, dan suling.
Instrumen ritmis merupakan alat musik yang dalam permainannya memberikan irama
(ritme) tertentu dalam pergelaran musik. hal ini juga berhubungan dengan ketukan (pulsa)
dan birama. yang termasuk dalam alat musik ritmis adalah gong, kempul, kethuk,
carkenong, kendang ,marwas/gedumba, dan tifa.
pada musik gamelan penggelompokannya

E. UNSUR – UNSUR MUSIK DAERAH

Secara umum, unsur – unsur musik yang membentuk sebuah karya musik
meliputi unsur –unsur pokok, yaitu melodi, irama (ritme) dan birama, harmoni,
seta unsur- unsur pendukung, antara lain tempo, dinamik (keras lembutnya
musik), dan warana suara (timbre). Harmonisasi atau keserasian antara unsur
inilah yang membentuk sebuah sajian musik menjadi enak di dengar. coba
bandingkan bunyi kendaraan bermotor engan bunyi kendaraan bermotor dengan
bunyi dari lagu tape recorder
Tentu bunyi lagu lebih enak untuk di dengar dari pada bunyi kendaraan.
hal ini terjadi karena bunyi lagu lebih enak di dengar dari paa bunyi
kendaraan. hal ini terjadi karena bunyi –bunyian dalam lagu telah
diserasikan atau di harmonisasikan sehingga menjadi lebih enak di dengar.
Penyelarasan atau harmonisasi unsu – unsur musik inilah yang di buat
oleh musisi atau komposer musik. dengan talenta yang dimilikinya, para
musisi atau komposer musik ini mampu memilih dan menggabungkan
unsur – unsur musik yang bermacam – macam itu menjadi satu kesatuan
yang serasi dan enak di dengar.
Musik tradisi pun terdiri atas unsur – unsur tersebut. Umumnya, setiap
daerah memiliki unsur musik yang khas yang berbeda dari lainnya.
Sebagai contoh, kalau kita perhatiakan, musik daerah Jawa pada umumnya
menggunakan unsur musik nada – nada melodi dari unsur nada slendro
dan pelog. Hal ini tentu berbeda denagn musik daerah Maluku,misalnya,
yang menggunakan nada –nada (melodi) dari tangga nada diantonis,
demikian pula syair dan alat musiknya.
Kekhasan dari setiap daerah ini biasanya terus di pertahankan oleh para
musisi atau musisi daerah.Mereka biasanya menciptakan lagu atau alunan
musik dengan tetap mempertahan kekhasan unsur musik daerahnya.
dengan demikian, para pendengar atau penikmat musik dapat langsung
mengenali lag – lagu yang berasal dari daerah tersebut.
 UNSUR POKOK
 Melodi
 Nada adalah media bagi seorang musisi untuk mendokumentasiakn
karya nya. Notasi juga merupakan alat bagi para penikmatnya
untuk membaca karya yang dihasilkan para musisi Dengan
mengenal notasi, kita bisa menuliskan hasil karya musik kita.
Dengan mengenal notasi pula, kita bisa membaca atau
menyanyikan karya yang telah dihasilkan oleh orang lain, secara
umum , kita mengenal dua macam notasi, yakni notasi angka dan
notasi balok. Ada dua jenis tangga nada diantonis dan tangga nada
dibawah ini
 Tinggi rendah Nada (pitch)
 Panjang – pendek Nada
 Notasi dan Tangga Nada
 Tangga Nada diantonis adalah tangga nada yang berjarak 1 dan ½
alam musik tradisi di Indonesia, tangga nada diantonis umumnya
di gunakan dalam lagu – lagu atau karya musik di daerrah –daerah
Indonesia bagian timur.
 Tangga Nada Pentatonis
Tangga nada pentatonis terdiri dari lima nada pokok. kelima nada
tersebut di susun tidk berdasarkan pada jarak antarnadanya, tetapi
berdasarkan urutannya dalam tangga nada. Tangga nada pentatonis
terbagi dalam dua kelompok yakni tangga nada pelog dan selendro.
Irama dan Birama
Irama merupakan unsur dari musik , irama merupakan alunan nada –
nada lagu atau musik yang teratur seperti gerakan tangan, kaki, atau
kepala kita itulah yang disebut dengan irama.
Musik tradisi umumnya memiliki ciri irama yang khas yang berbeda –
beda di tiap daerah. Hal ini umumnya berasal dari ragam permainan alat
musik perkusinya yang berbeda – beda pula. Atas dasar itu, kita mengenal
berbagai ragam irama Indonesia, seperti iram melayu, irama Maluku, dan
Irama Keroncong.
Birama
Dalam sebuah penulisan lagu, irama berkaitan erat dengan birama. Irama
adalah alunan nada –nada dalam lagu yang di maikan secara teratur dan
membentuk sebuah pola tertentu. Pola irama ini dapat dikelomppokkan
berdasarkan ketukannya menjadi beberapa unit hitungan.
penggelompokkan ketukan menjadi beberapa unit hitungan inilah yang
disebut birama.
 Harmoni
Secara sederhana, harmoni adalah hubungan sebuah nada denagn nada
lainnya. Harmoni meliputi Interval dan akor. Interval adalah jarak paduan
beberapa nada yang dimainkan secra serempak atau bersamaan.
Intrval
Interval antarnada memiliki jarak yang berbeda dalam sebuah tangga nada.
Akor
Akor umumnya terdiri dari tiga buah nada sehingga disebut Trinada. Akor
trinada ini terdiri dari atas dasar nada dan tiga nada ketiga (nada ters) dan
nada (nada kwint)
 Unsur Pendukung
 Tempo Secra sederhana adalah Kecepatan lagu, yaitu banyaknya
ketukan (beat) dalam satu menitnya. ukurannya adalah Metronom
Maelzel (MM). contoh, sebuah lagu memiliki ketukan 40 MM.
berarti, dalam satu menit, terdapat 40 ketukan dan satu ketukan
dinyatakan dengan not ¼
 DinamikaVolume bunyi yang kuat, lembut, dan perubahannya di
sebut dinamika.
 wrna suara
 Unsur Khas Musik Tradisi
 Syair
 Alat musik Daerah
BAB III
PRAKTIK MUSIK
A.Tehnik Vokal
Dalam membawakan suatu lagu hendaknya kita lakukan seperti yang
diinginkan penciptanya. Untuk itu, dalam menyanyikan suatu lagu kita
perlu menguasai tehnik vokal yang baik. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam tehnik vokal yaitu Intonasi, artikulasi, pernafasan, dan
pembawaan.
1) Intonasi
Suatu lagu harus dinyanyikan/ dimainkan dengan Intonasi yang
tepat, pith yang tepat. Bunyi nada yang tepat akan meghasilkan
suara jernih dan enak di dengar. Untuk membentuk Intonasi yang
baik diperlukan Pendengaran yang baik Untuk membantu
menghasilkan nada yang jernih dan picth; kontrol pernafasan
terutama untuk mencapai nada tinggi dan nada rendah secara
optimal; rasa musikal agar penyanyi dapat mengikuti tempo,
gerak, irama, serta menembak nada dengan baik.
Untuk mendapatkan intonasi yang baik, cobalah nyanyikan latihan
nada – nada dibawah ini, tehnik latihannya :
 Lakukan bahan latihan di bawah ini dengan tempo lambat kemudian
secara bertahap meningkat kecepatannya.
 Lakukan latihan dengan teknik humming (bergumam).
 Pergunakan syair yopel (tanpa makna) untuk sekedar melatih vokalisasi
 Iringi latiahan dengan alat musik harmonis, seperti gitar, piano, organ,
atau pianika, untuk melatih pendengaran dan pitch.
2) Artikulasi
Artikulasi berarti kejelasan nada dan kata – kata Artikulasi
merupakan teknik memproduksi suara yang baik dan
mengucapakannya dengan jelas, nyaring, dan merdu. Bila kita
terbiasa bicara dengan jelas, artikulasi dalam bernyanyi juga akan
lebih jelas.
Syair lagu harus diucapkan denagan lafaz syair dipengaruhi oleh
alat - alat ucap: Rongga hidung, langit – langit, lidah , bibir , dan
gigi. sedangakan pembentuaka suara di pengaruhi oleh paru – paru,
sekat rongga badan, pharinx (batang tenggorokan ), rongga mulut,
rongga hidung dan piita suara yang berbentuk selaput tipis, lentur,
dan melintang pada panggkal tenggorokan.
Faktor – faktor yang perlu diperhatiakn dalam mendapatkan
artikulasi yang baik adlah sebgai berikut :
a) Sikap badan
Sikap badan yang benar membantu memperlancar sirkulasi udara
sebagai pendorong utama terciptanay suara manusia. Sikap badan
yang baik dalam menyanyi adalah :
 duduk atau berdiri dengan sikap badan selalu tegak, bahu
agak ditarik kebelakang.
 badan dalam keadaan tidak tegang atau rileks
 bila berdiiri. kaki sedikit direntangkan denagn kepala sedikit
di agkat.
b) Posisi Mulut
Bentuk dan posisi organ – organ mulut waktu memproduksi
suara adalah sebagai berikut :
 Mulut di buka selebar tiga jari secara vartikal
 Gigi seri atas tertutup setengah bagian oleh bibir
atas,bibir bawah menekan gigi seri bawah
 aliaran udara diarahkan kelangi – langit keras
 Lidah jangan terlalu ditarik ke belakang untuk
menghindari suara kerongko melebar tidak bersuara
sember,
 Turunkan rahang serendah mungkin dalam
membuka mulut.
3) Pernafasan
Pernafasan dalam menyanyi ada tiga macam yaitu pernafasan
dada, pernafasan mulut dan pernafasan diafragma. Dalam
pernafasan dada, bagian tubuh yang menggembang adalah dada.
Pernafasan ini jarang dipergunakan seseorang dalam menyanyi
kareana cepat kehabisan nafas dan mudah capek. Pernafasan dada
sangat cocok bila digunakan untuk menghasilkan nada – nada
rendah.
Jika yang dilakukan adalah pernafasan perut, bagaian yang
mengembang sudah tentu bagain perut. Biasanya pernafasan ini
secara rileks dipergunakan orang pada saat tidur. Suara yang
dihasilkan dari pernafasan perut sangat keras, sehingga kurang
baik dipergunakan orang pada saat tidur. Suara yang dihasilkan
dari pernafasan perut sangat keras, sehingga kurang baik
dipergunakan dalam menyanyi.
Jenis pernafasan yang paling cocok digunakan dalam bernyanyi
adalah Pernafasan diafragma. Pernafasan ini kemungkinan kita
menghasilkan suara murni dengan nafas yang panjang. Pernafasan
diafragma. pernafasan ini memungkinkan kita menghasilkan suara
murni dengan nafas yang panjang. Pernafasan diafragma juga
dapat memperkecil ketegangan pada dada, bahu, dan leher,
sehingga dapat mengurangi resiko cedera.
Cara bernafas baik dalam menyanyi adalah :
 Waktu menarik nafas, bahu jangan terangkat dan
badan jangan mengejang.
 Udara masuk disalurkan ke perut yang
menggembung dan disimpan dalam diafragma.
 Usahakan udara keluar rata dan sehemat mungkin
melalui mulut, jangan tersendat – sendat.
 Tarik nafas pada akhir kalimat atau bagian kalimat
yang memiliki fase.
 Bila nafas tidak kuat/kurang panjang, lakukanlah
teknik mencuri napas (cepat tanpa terdengar jelas)
sehingga tidak merusak fase lagu.
4) Pembawaan
Penyanyi yang baik hendaknya dapat membawakan lagu sesuai
dengan isi dan jiwa yang ingin di tampilkan penciptanya. Ia
hendaknya dapat meleburkan perasaannya ke dalam lagu.Penyanyi
harus dapat membuat penikmat dan pengamat seni terjangkiti
perasaan yang dimaksud dan terpesona. Keberhasialn seorang
penyanyi dalam mengungkapkan isi suatu lagu tergantung pada
ketepatan interpretasi atau penafsiaran tentang maksud dan tujuan
yang melatarbelakangi penciptaan lagu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai