Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANTROPOLOGI

“KESENIAN MENURUT KLUCKHOHN”

Disusun Oleh:

Anna Maria W.P (10516927)

Ardhy Maulid Ikhsan (11516011)

Mirazza Azwinah (14516424)

Muhammad Dwi Rahmadi (14516777)

Nanda Ghitha Audriani (15516300)

Wita Pia (17516701)

Kelas 1PA16

FAKULTAS PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GUNADARMA 2016

KALIMALANG, BEKASI

Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Antropologi


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kesenian
ini untuk memenuhi tugas antropologi yang ibu Vonny Wijaya berikan.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai kajian kesenian di dalam ilmu antropologi. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Bekasi, Oktober 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesenian................................................................................2


2.2 Bentuk - Bentuk Kesenian......................................................................3
2.3 Kajian Antropologi Seni.........................................................................6
2.4 Pendekatan Antropologi Terhadap Seni..................................................7

BAB II PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran............................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam hal ini kesenian dipandang sebagai salah sebuah unsur kebudayaan.
Secara umum orang sering menyatakan bahwa kesenian adalah ekspresi jiwa manusia
akan keindahan. Sebenarnya tidak semua karya seni dapat dikatakan demikian, karena
ada karya seni yang lebih mengutamakan pesan budaya yang mengandung nilai
budaya dari masyarakat yang bersangkutan. Hal ini berarti masyarakat yang
bersangkutan bermaksud menjawab atau menginterpretasikan permasalahan
kehidupan sosialnya, mendambakan kemakmuran, kebahagiaan dan rasa aman, serta
rasa kecewa dan sedih, dalam bentuk karya seni. Dengan demikian karya seni itu sarat
dengan berbagai makna yang tersirat di belakang obyek tadi yang acapkali bersifat
simbolis.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa definisi kesenian oleh para tokoh ?
2. Apa saja bentuk-bentuk kesenian ?
3. Meliputi apa saja yang dikaji antropologi pada kesenian ?
4. Apakah ada pendekatan antropologi pada bidang kesenian ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah antropologi
2. Untuk memahami anropologi pada bidang kesenian

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KESENIAN


Kata seni berasal dari kata ”sani” yang kurang lebih artinya ”jiwa yang luhur atau
ketulusan jiwa”. Menurut kajian ilmu di Eropa, seni disebut ”art” (artivisial) yang artinya
kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.
Menurut Suharto Rijoatmojo dalam buku Ethnologie, kesenian adalah segala sesuatu
ciptaan manusia untuk memenuhi atau untuk menunjukkan rasa keindahan. Keseniaan
merupakan hasil dari unsur budaya manusia, yaitu rasa.
Definisi kesenian lainnya adalah menurut Alexander Alland, sebagaimana yang
dituliskan oleh Marvin Harris. Ia menyatakan bahwa kesenian adalah bermain dengan
menghasilkan bentuk transformasi representatif yang estetik.
Berdasarkan penelitian para ahli, seni atau karya seni sudah ada kurang lebih sejak
60.000 tahun yang lalu. Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan.
Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan
warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak atau bukti ini mirip
lukisan modern yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebasan mengubah
bentuk.

Pengertian kesenian menurut beberapa tokoh :

a. KI HADJAR DEWANTARA
Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah,
menyenangkan dan dapat menggerakan jiwa manusia.
b. J.J HOGMAN
Kesenian adalah sesuatu yang mempunyai unsur ideas, activities, dan artifacts
c. KOENTJARANINGRAT
Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.

2
d. WILLIAM A. HAVILAND
Kesenian adalah keseluruhan sistem yang melibatkan proses penggunaan
imajinasi manusia secara kreatif di dalam sebuah kelompok masyarakat dengan
kebudayaan tertentu
e. KLUCKHOHN
Kesenian adalah cara manusia mengekspresikan perasaanya dengan
mengutamakan nilai-nilai keindahan. Produk kesenian itu sendiri bisa dinikmati
dengan panca indra mata dan telinga atau bahakan dengan hati. Terdapat banyak
bentuk kesenian. Contohnya tari, puisi, lagu, musik, lukisan, drama, teater atau
bahkan film. Kesenian menjadi penting, sebab dengan melihat kesenian dari suatu
kelompok, seseorang dapat dengan muda menghubungkannya dengan suatu
kelompok suku bangsa.

2.2 BENTUK –BENTUK KESENIAN


Begitu banyak bentuk kesenian di sekitar kita, mulai dari yang tradisional hingga
kesenian kontemporer. Biasanya, antropolog menyoroti seni sebagai suatu gejala
kebudayaan, yaitu dengan aktivitas menyusun katalog, memotret, mencatat, dan
mendeskripsikan seluruh bentuk kegiatan imajinatif pada suatu kebudayaan tertentu.
Hasil imajinasi tersebut adalah berbagai jenis seni seperti musik, tarian sosial, legenda,
pakaian, selimut, gaya tembikar, hiasan bangunan, monumen, dan lain-lain. Namun
secara garis besar, beberapa bentuk kesenian tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Seni Rupa
Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni yang bisa
ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan yang diberikan oleh seni
rupa merupakan hasil olahan dari konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna,
tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
1) Bidang Seni rupa
 Seni Rupa Murni
Seni rupa murni adalah bidang seni rupa yang mengutamakan cipta,
rasa dan karsa manusia pada sesuatu yang indah untuk mengekspresikan diri.
Yang tergolong seni rupa murni antara lain seni lukis, seni grafis, seni patung,
seni instalasi, seni keramik, seni film, dan seni fotografi.
3
 Seni Rupa Terapan (Seni Kriya)
Seni rupa terapan adalah bidang seni rupa yang menciptakan karya
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Yang tergolong
seni kriya adalah kriya tekstil, kriya kayu, kriya keramik, dan kriya rotan.
 Seni Rupa Desain
Seni desain merupakan bidang seni rupa yang mempelajari rancang
bangun atau bentuk suatu karya seni. Yang tergolong dalam seni rupa desain
antara lain arsitektur, desain grafis, desain interior, desain busana, dan desain
produk.
2) Fungsi Seni Rupa
Telah dijelaskan bahwa dengan berkesenian, manusia mampu
mengekspresikan pikiran dan suasana lingkungan yang melingkupi dirinya. Demikian
pula dengan seni rupa, bidang seni rupa memiliki beberapa fungsi atau peranan dalam
kehidupan manusia, antara lain:
 Media atau sarana komunikasi.
 Sebagai pelengkap kebutuhan hidup.
 Sebagai suatu kebanggaan pribadi atau individu.

b. Seni Sastra
Sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa). Istilah sastra sendiri, berasal dari
bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan
sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah
artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya
berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya
sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan.
Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan bahasa yang
dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Oleh
karena itu, seni sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Seni Sastra Tulis
Seni sastra tulis merupakan bentuk karya sastra yang dituangkan dalam bentuk
tulisan, yaitu kombinasi huruf yang mempunyai makna atau arti. Contohnya dalam
bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, dan essai.
4
2) Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan, yaitu dengan dituturkan
secara langsung kepada pendengar, dengan atau tanpa iringan musik tertentu.

c. Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan merupakan bentuk seni yang cukup kompleks karena
merupakan gabungan antara berbagai bidang seni. Seni pertunjukan dibagi dua yaitu
seni pertunjukan tradisional dan seni pertunjukan modern.

d. Seni Pertunjukan Tradisional


Di dalam setiap pementasannya, beberapa bentuk kesenian tradisional selalu
membawa misi yang ingin disampaikan kepada penonton. Misi atau pesan itu dapat
bersifat sosial, politik, moral dan sebagainya. Sebenarnya dalam setiap pertunjukan
seni tradisional ada beberapa nilai tertentu yang dikandungnya.

e. Seni Pertunjukan Modern


Contoh pertunjukan modern antara lain drama, opera, fragmen, teater, dan
film. Seni pertunjukan modern banyak ditampilkan di media elektronik seperti
televisi.

f. Seni Musik
Di dalam antropologi ada cabang ilmu khusus yang mempelajari musik yaitu
etnomusikologi. Musik memiliki beberapa fungsi, yaitu:
 Komunikasi secara merata melalui perasaan atau pengalaman hidup
 Menyampaikan nilai sebagai fungsi sosial
 Memberi inspirasi
 Menyampaikan nilai religius.

5
2.3 KAJIAN ANTROPOLOGI SENI
Antropologi seni hendaknya melihat seni sebagai produk karya yang merupakan hasil
dari proses teknis yang dikuasai oleh seseorang dalam suatu masyarakat sebagai seniman.
Perhatian antropologi seni terutama mengkaji kemampuan dan kemahiran seniman dalam
menuangkan gagasannya melalui media menjadi suatu produk karya seni, yang baik
indah ataupun tidak, adalah menjadi bagian dari satu-kesatuan kegiatan dalam
masyarakatnya.

.
Konteks

Seniman Benda Seni Publik

a. Benda Seni (karya)


Benda seni (karya) merupakan bagian kajian utama dari estetika: persoalan
kebentukan, dan persoalan indah-tak indahnya karya tersebut. Meskipun demikian,
unsur karya seni sebagai sebuah produk yang mewujud dalam bentuk tertentu juga
menjadi penting adanya dalam antropologi seni, sebab ia menjadi penanda awal
dimungkinkannya kelanjutan proses pengkajian dan analisa dalam suatu penelitian
bagi para antropolog terhadap seniman sebagai pencipta karya tersebut.

b. Publik Seni
Sekumpulan orang yang, baik secara khusus ataupun tidak, ‘mengkonsumsi’
karya seni. Unsur ini merupakan bagian kajian utama dari sosiologi (seni). Tetapi
bagaimanapun unsur publik juga secara tak langsung menjadi aspek lain yang
diperhatikan para antropolog dalam penelitiannya. Publik seni, adalah unsur yang
kemudian menerima, mengapresiasi bahkan memesan suatu karya yang diciptakan
oleh seniman. Dengan demikian ia sedikit-banyak memberi pengaruh bagi seniman
dalam mencipta karya, sehingga menjadi relevan pula dalam kajian antropologi seni.

6
c. Seniman
Seniman adalah pencipta karya seni yang baik diterima ataupun tidak oleh
masyarakatnya, karya ciptaannya tersebut merupakan bagian dari produk sosial juga,
yang sedikit-banyak dipengaruhi lingkungan serta masyarakatnya. Unsur seniman
merupakan kajian utama dalam antropologi seni, yang tentu saja kaitannya dengan
karya seni yang diciptakannya.
Ketiga unsur seni yang tersebut di atas merupakan unsur-unsur terpenting
yang menjadi perhatian antropolog dalam penelitiannya. Hanya saja perbandingannya
tentu berbeda-beda bergantung pada tujuan dan kepentingan si peneliti dalam
penelitian. Hal lain yang juga penting diperhatikan dalam sebuah penelitian
antropologi seni adalah unsur konteks, yaitu persoalan kapan dan dimana objek
penelitian muncul dan berada, serta kapan dan dimana peneliti seharusnya melakukan
kajian yang tepat.

2.4 PENDEKATAN ANTROPLOGI TERHADAP SENI


Pada bagian ini, saya akan menjelaskan mengenai Pendekatan atau bisa disebut
sebagai orientasi teori Antropologi terhadap kebudayaan (seni). Pendekatan antropologi
terhadap seni yaitu pendekatan Evolusionisme, Difusionisme, Fungsionalisme,
Fungsionalisme Struktural, dan Strukturalisme.
a. Pendekatan Evolusionisme
Tokoh pertama yang merumuskan tentang konsep Evolusionisme adalah
Edward Burnett Tylor pada abad ke-19. Paradigma ini berangkat dari asumsi dasar
bahwa kebudayaan itu mengalami perubahan atau perkembangandari yang
sederhana menuju ke yang lebih kompleks. Selain Tylor, seorang Julian H.
Steward.muncul sebagai evolusionis periode mutakhir menyebutkan bahwa
kebudayaan itu berinteraksidengan lingkungan. Karena sebelumnya, Tylor tidak
menyinggung tentang pengaruh lingkungan,maka dengan pernyataan ini tentulah
faktor eksternal turut mengambil bagian dalam proses perubahan kebudayaan.
Koentjaraningrat (1990)kemudian menjelaskan dengan alasan yang baik
bahwa hal-hal tersebut dikarenakan di berbagai tempat itu memiliki atau sedang
melakukan proses evolusi dalam tingkatan yang sama.

7
b. Pendekatan Difusi
Menurut aliran Jerman telah menetapkan dua kriteria, yakni kualitas
(semakin/hampir sama fungsinya, hubungannya semakindekat), serta kuantitas
(semakin banyak unsur-unsur yang sama, semakin dekat kebudayaannya).Proses
difusi kebudayaan sangat memungkinkan terjadinya kontak/pertemuan
kebudayaan(akulturasi). Konsep akulturasi seni tentunya memperhatikan
keberadaan antara seni budaya asli dan seni budaya asing bercampur bahkan sampai
menciptakan perubahan dalam seni.

c. Pendekatan Fungsionalisme
Dalam antropologi sendiri, Fungsionalisme dikatakan sebagai perspektif teoretik
bertumpu pada masyarakat yangdimodelkan sebagai organisme. Pandangan lainnya
tentang Fungsionalisme kebudayaan bahwa kebudayaan memiliki fungsi. Fungsi di
sini dikatakan sebagai kebutuhan dasar dari suatu organisme itu yang semuanya
harus dipenuhi agar bisa tetap lestari.

d. Pendekatan Fungsionalisme Struktural dan Strukturalisme


Pendekatan selanjutnya kemudian muncul dari seorang ahli bernama Radcliffe
- Brown yang pemikirannya dipengaruhi oleh ahli sosiologi Emile Durkheim.
Brown lebih banyak menyajikan teorisasi, dan salah satunya mengenai
Fungsionalisme Struktural. Brown menjelaskan fungsi pada struktur sosial. Struktur
sosial disini dapat dimaknai sebagai relasi-relasiantar individu, sama juga memiliki
kebutuhan dan kondisi yang mendukung untuk tetap bertahan. Seni juga bisa
dianalogikan sebagai organisme yang memiliki kebutuhan dan fungsinya untuk
mencapai keteraturan dan bertahan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Antropologi selain mempelajari tentang manusia juga mempelajari tentang kesenia.
Kesenian adalah alat untuk mengekspresikan diri, tetapi tidak semua seni bisa dikatakan
demikiaan. Kesenian juga diciptakan untuk dijadikan identitas atau ciri khas suatu daerah
atau negara. Nenek moyang kita menciptakan sebuah seni yang bertujuan untuk
menunjukkan suatu kegiatan di masa lalu dan maksud tertentu.

3.2 KRITIK DAN SARAN


Kami telah menyajikan makalah ini untuk mengetahui tentang kesenian dalam ilmu
antropologi yang mencakup pembahasan bentuk-bentuk kesenian, kajian-kajian kesenian
sampai pendekatannya.
Mohon maaf apabila ada kekurangan dan ada kesalahan dalam pemilihan kata
untuk menyusun makalah.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.meigirahman.com/2011/08/antropologi-pengertian-kesenian-
materi.html
2. http://www.gurusejarah.com/2015/08/konsep-kesenian.html
3. https://hstaryanto.wordpress.com/2010/05/08/kesenian-dalam-konteks-
kebudayaan/
4. http://www.academia.edu/3851454/Seni_Berdasarkan_Perspektif_Antropologi
5. http://ikagurumanci.blogspot.co.id/2012/08/antrpologi-xi-pengertian-seni.html
6. http://googleweblight.com/?lite_url=http://handayani.blogspot.com/2011/06/7-
unsur-kebudayaan-menurut-cluckhohn.html?m%33D1&ei=aPtp7-_&lc=id-
ID&s=1&m=504&host=www.google.co.id&ts=1477103613&sig=AF9NedkFR6I
EdDsRc_l6Ky7x5O_-x6ibA

10

Anda mungkin juga menyukai