Disusun Oleh:
Kelas 1PA16
KALIMALANG, BEKASI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kesenian
ini untuk memenuhi tugas antropologi yang ibu Vonny Wijaya berikan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai kajian kesenian di dalam ilmu antropologi. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. KI HADJAR DEWANTARA
Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah,
menyenangkan dan dapat menggerakan jiwa manusia.
b. J.J HOGMAN
Kesenian adalah sesuatu yang mempunyai unsur ideas, activities, dan artifacts
c. KOENTJARANINGRAT
Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.
2
d. WILLIAM A. HAVILAND
Kesenian adalah keseluruhan sistem yang melibatkan proses penggunaan
imajinasi manusia secara kreatif di dalam sebuah kelompok masyarakat dengan
kebudayaan tertentu
e. KLUCKHOHN
Kesenian adalah cara manusia mengekspresikan perasaanya dengan
mengutamakan nilai-nilai keindahan. Produk kesenian itu sendiri bisa dinikmati
dengan panca indra mata dan telinga atau bahakan dengan hati. Terdapat banyak
bentuk kesenian. Contohnya tari, puisi, lagu, musik, lukisan, drama, teater atau
bahkan film. Kesenian menjadi penting, sebab dengan melihat kesenian dari suatu
kelompok, seseorang dapat dengan muda menghubungkannya dengan suatu
kelompok suku bangsa.
b. Seni Sastra
Sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa). Istilah sastra sendiri, berasal dari
bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan
sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah
artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya
berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya
sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan.
Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan bahasa yang
dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Oleh
karena itu, seni sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Seni Sastra Tulis
Seni sastra tulis merupakan bentuk karya sastra yang dituangkan dalam bentuk
tulisan, yaitu kombinasi huruf yang mempunyai makna atau arti. Contohnya dalam
bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, dan essai.
4
2) Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan, yaitu dengan dituturkan
secara langsung kepada pendengar, dengan atau tanpa iringan musik tertentu.
c. Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan merupakan bentuk seni yang cukup kompleks karena
merupakan gabungan antara berbagai bidang seni. Seni pertunjukan dibagi dua yaitu
seni pertunjukan tradisional dan seni pertunjukan modern.
f. Seni Musik
Di dalam antropologi ada cabang ilmu khusus yang mempelajari musik yaitu
etnomusikologi. Musik memiliki beberapa fungsi, yaitu:
Komunikasi secara merata melalui perasaan atau pengalaman hidup
Menyampaikan nilai sebagai fungsi sosial
Memberi inspirasi
Menyampaikan nilai religius.
5
2.3 KAJIAN ANTROPOLOGI SENI
Antropologi seni hendaknya melihat seni sebagai produk karya yang merupakan hasil
dari proses teknis yang dikuasai oleh seseorang dalam suatu masyarakat sebagai seniman.
Perhatian antropologi seni terutama mengkaji kemampuan dan kemahiran seniman dalam
menuangkan gagasannya melalui media menjadi suatu produk karya seni, yang baik
indah ataupun tidak, adalah menjadi bagian dari satu-kesatuan kegiatan dalam
masyarakatnya.
.
Konteks
b. Publik Seni
Sekumpulan orang yang, baik secara khusus ataupun tidak, ‘mengkonsumsi’
karya seni. Unsur ini merupakan bagian kajian utama dari sosiologi (seni). Tetapi
bagaimanapun unsur publik juga secara tak langsung menjadi aspek lain yang
diperhatikan para antropolog dalam penelitiannya. Publik seni, adalah unsur yang
kemudian menerima, mengapresiasi bahkan memesan suatu karya yang diciptakan
oleh seniman. Dengan demikian ia sedikit-banyak memberi pengaruh bagi seniman
dalam mencipta karya, sehingga menjadi relevan pula dalam kajian antropologi seni.
6
c. Seniman
Seniman adalah pencipta karya seni yang baik diterima ataupun tidak oleh
masyarakatnya, karya ciptaannya tersebut merupakan bagian dari produk sosial juga,
yang sedikit-banyak dipengaruhi lingkungan serta masyarakatnya. Unsur seniman
merupakan kajian utama dalam antropologi seni, yang tentu saja kaitannya dengan
karya seni yang diciptakannya.
Ketiga unsur seni yang tersebut di atas merupakan unsur-unsur terpenting
yang menjadi perhatian antropolog dalam penelitiannya. Hanya saja perbandingannya
tentu berbeda-beda bergantung pada tujuan dan kepentingan si peneliti dalam
penelitian. Hal lain yang juga penting diperhatikan dalam sebuah penelitian
antropologi seni adalah unsur konteks, yaitu persoalan kapan dan dimana objek
penelitian muncul dan berada, serta kapan dan dimana peneliti seharusnya melakukan
kajian yang tepat.
7
b. Pendekatan Difusi
Menurut aliran Jerman telah menetapkan dua kriteria, yakni kualitas
(semakin/hampir sama fungsinya, hubungannya semakindekat), serta kuantitas
(semakin banyak unsur-unsur yang sama, semakin dekat kebudayaannya).Proses
difusi kebudayaan sangat memungkinkan terjadinya kontak/pertemuan
kebudayaan(akulturasi). Konsep akulturasi seni tentunya memperhatikan
keberadaan antara seni budaya asli dan seni budaya asing bercampur bahkan sampai
menciptakan perubahan dalam seni.
c. Pendekatan Fungsionalisme
Dalam antropologi sendiri, Fungsionalisme dikatakan sebagai perspektif teoretik
bertumpu pada masyarakat yangdimodelkan sebagai organisme. Pandangan lainnya
tentang Fungsionalisme kebudayaan bahwa kebudayaan memiliki fungsi. Fungsi di
sini dikatakan sebagai kebutuhan dasar dari suatu organisme itu yang semuanya
harus dipenuhi agar bisa tetap lestari.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Antropologi selain mempelajari tentang manusia juga mempelajari tentang kesenia.
Kesenian adalah alat untuk mengekspresikan diri, tetapi tidak semua seni bisa dikatakan
demikiaan. Kesenian juga diciptakan untuk dijadikan identitas atau ciri khas suatu daerah
atau negara. Nenek moyang kita menciptakan sebuah seni yang bertujuan untuk
menunjukkan suatu kegiatan di masa lalu dan maksud tertentu.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.meigirahman.com/2011/08/antropologi-pengertian-kesenian-
materi.html
2. http://www.gurusejarah.com/2015/08/konsep-kesenian.html
3. https://hstaryanto.wordpress.com/2010/05/08/kesenian-dalam-konteks-
kebudayaan/
4. http://www.academia.edu/3851454/Seni_Berdasarkan_Perspektif_Antropologi
5. http://ikagurumanci.blogspot.co.id/2012/08/antrpologi-xi-pengertian-seni.html
6. http://googleweblight.com/?lite_url=http://handayani.blogspot.com/2011/06/7-
unsur-kebudayaan-menurut-cluckhohn.html?m%33D1&ei=aPtp7-_&lc=id-
ID&s=1&m=504&host=www.google.co.id&ts=1477103613&sig=AF9NedkFR6I
EdDsRc_l6Ky7x5O_-x6ibA
10