Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BIOPSIKOLOGI

“SISTEM PEREDARAN DARAH”

Disusun oleh :

1. Akbar Nugroho (10516459)


2. Mirazza Azwinah (14516424)
3. Nathasya Tiurma O. Nadeak (15516337)
4. Ridho Refiyanto (16516344)
5. Vera Anas (17516513)
6. Wita Pia (17516701)

1PA16

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi

Universitas Gunadarma

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur diberikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana berkat rahmat
dan karunia-Nya makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah ini berjudul “SISTEM
PEREDARAN DARAH”. Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah
Biopsikologi yang dibimbing oleh Ibu Ury Puspa Praninditya P.. Semoga makalah ini
menjadi suatu informasi yang berguna yang dapat diambil manfaatnya oleh semua pihak
yang membacanya serta menjadi suatu bahan yang dapat dibahas untuk menjadi penambah
wawasan ilmu pengetahuan akan peran dan fungsi bahasa indonesia.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Sekian terima kasih.

Bekasi, 03 November 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
2.1.1 Darah.......................................................................................................3
2.1.2 Pembuluh Darah......................................................................................5
2.1.3 Jantung....................................................................................................8

2.2 Sirkulasi Dalam Sistem Peredaran Darah Pada Manusia


2.2.1 Sirkulasi paru – paru................................................................................11
2.2.2 Sirkulasi otak...........................................................................................11
2.2.3 Sirkulasi ginjal.........................................................................................11
2.2.4 Sistem limfatik.........................................................................................11

2.3 Cara Kerja Sistem Peredaran Darah Pada Manusia.....................................12

2.4 Fungsi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia


(Fisiologi Sistem Sirkulasi)................................................................................13

2.5 Perkembangan Sistem Peredaran Darah Pada Manusia


2.5.1 Perkembangan arteri pada manusia..........................................................13
2.5.2 Perkembangan vena pada manusia...........................................................14

2.6 Signifikansi Klinis Sistem Peredaran Darah Pada Manusia


2.6.1 Penyakit pada Sistem Peredaran Darah pada Manusia.............................14
2.6.2 Teknik Pengukuran...................................................................................15
2.6.3 Operasi pada Sistem Peredaran Darah.....................................................15

2.7 Golongan Darah.................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem peredaran darah atau system kardiovaskular adalah suatu sistem organ
yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu
dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Sistem ini menjamin kelangsungan hidup
organisme, didukung oleh metabolism setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat
kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Ada dua jenis system peredaran darah: system peredaran darah terbuka, dan
system peredaran darah tertutup.

1. Sistem Peredaran Darah Terbuka

Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya
tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan
tanpa melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan
langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh.
Sitem Peredaran Darah Terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah,
sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang
dada, berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh perikardium.
Arteri merupakan saluran yang berasal dari jantung, mempunyai valve(katub-katub) yang
mencegah darah masuk kembali ke jantung. Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat
empat jenis arteri berikut: Arteri Optalmik (mata) ; Dua arteri antena ; Dua arteri hati ;
Arteri dorsal abdominalis.

1
2. Sistem Peredaran Darah Tertutup

Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh –
pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan
kembali ke jantungmelewati vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing
tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung
sebagai pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah.
Darah cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam
plasma darah. Jantung dan saluran darahnva memiliki katup sehingga darah tidak mengalir
kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung
memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh
tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju
bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah
kembali ke jantung.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari sistem peredaran darah pada manusia?


2. Sebutkan dan jelaskan, struktur peredaran darah?
3. Sebutkan dan jelaskan, siklus peredaran darah?
4. Apa saja fungsi sistem peredaran darah?
5. Bagaimana perkembangan sistem peredaran darah pada manusia ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas biopsikologi.
2. Untuk memahami apa itu sistem peredaran darah pada manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur Sistem Peredaran Darah

Komponen penting dari sistem kardiovaskular manusia adalah darah, jantung, dan
pembuluh darah. Sistem ini mencakup sirkulasi paru-paru yang memberikan oksigen ke darah
dan membawa keluar karbon dioksida dan uap air dari tubuh. Orang dewasa rata-rata
memiliki sekitar 5 sampai 6 liter darah, itu merupakan 7% dari total berat badan. Sistem
pencernaan pada manusia bekerja dengan sistem sirkulasi untuk memberikan nutrisi ke
jantung.

1. Darah

Darah adalah jaringan fungsional yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah.
Plasma darah adalah cairan yang terdapat di dalam darah yang terdiri dari 91,5% air. Sel
darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping
darah).

 Fungsi darah

Fungsi darah, yaitu sebagai berikut :

1 Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma


darah.
2 Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru,
urea dikeluarkan melalui ginjal.
3 Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4 Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah
merah.
5 Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel
darah putih.

3
6 Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
7 Menjaga kestabilan suhu tubuh.

 Komponen Darah
a. Plasma darah
Plasma merupakan bagian yang cair. Cairan dalam plasma terdiri atas 92 % air
dan 8 % protein. Larutan senyawa organik (seperti asam amino, hormon,
vitamin, lipoprotein), dan garam anorganik. Protein plsama utam terdapat
labumin untuk mempertahankan tekanan osmosis darah. Globulin untuk zat
anti imoglobulin (imunitas). Fibrionogen untuk menggumpalan darah.
b. Sel – sel darah
1. Eritrosit (Erith = merah, cyte = sel)

Eritrosit merupakan bagian utama darah. Eritrosit tidak memiliki inti sehingga
dapat dikatakan bukan sel yang sebenarnya. Eritrosit mengandung 30% hemogoblin.
Hemogoblin adalah suatu protein yang mengandung senyawa hemin dan globin. Hemogoblin
berperan dalam pengangkutan oksigen dalam darah. Konsentrasi eritosit dalam darah berkisar
antara 3,9-5,5 juta/µL pada wanita dan 4,1-6 juta/µL pada pria. Fungsi eritrosit adalah
sebagai pembawa sari-sari makanan dan oksigen karena mengandung hemoglobin

Eritrosit mampu bertahan dalam sirkulasa selama kurang lebih 120 hari.
Eritrosit yang sudah tua dikeluarkan dari limfa dan sumsum tulang belakang kemudian
ditelan oleh sel-sel fagostik yang terdapat di dalam hati dan limfa. Sebagian hemogoblin yang
berwarna kemerahan akan diubah menjadi zat warna biru empedu, yaitu birulubin dan
biliverdin. Eritrosit diproduksi disumsum tulang belakang.

2. Leukosit (Leuko tidak berwarna, cyte = sel)

Leukosit berfungsi melawan kuman dan benda-benda asing yang masuk ke


dalam tubuh dengan cara memakannya (fagositosis). Leukosit diproduksi di sumsum tulang,
limfa, kelenjar limfa, dan jaringan retikuloendotelium. Leukosit bergerak bebas dari jaringan
ke jaringan secara amuboid dan dapat menembus dinding kapiler (diapedesis) untuk
melakukan berbagai fungsi. Leukosit merupakan sel darah yang sebenarnya karena memiliki
inti sel dan bentuk granula menetukan

4
Kandungan leukosit di dalam darah berkisar 6.000-9.000/mm³. Jika jumlahnya kurang
dari 6.000/mm³, keadaan ini disebut bleukopenia, sedangkan jika jumlahnnya lebih dari
9.000/mm³ disebut leukositosis. Akan tetapi, jika jumlahnya leukosit dalam darah menjadi
besar, miaslnya mencapai 200.000/mm³ darah disebut leukimia atau kanker darah.

3. Trombosit (Keping Darah)

Trombosit merupakan fragmen sel mirip cakram, tidak berinti, tidak


berwarna, berukuran lebih kecil daripada eritrosit dan leukosit (garis tengahnnya 2-4µm). Sel
darah ini berasal dari fragmen sel megakariosit poliploid raksasa yang terdapat disumsum
tulang. Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah dan membantu
memperbaiki celah dalam dinding pembuluh darah untuk mencegah hilangnya darah. Tiap
1mm³ darah mengandung 200.000-400.000 trombosit dibuat disumsum tulang belakang.

2. Pembuluh Darah

Darah mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Kita mengenal 2 macam
pembuluh darah utama yaitu pembuluh darah utama yaitu pembuluh darah nadi (arteri)
dan pembuluh darah balik (vena).

1. Pembuluh Nadi (Arteri)

Arteri (pembuluh nadi) adalah pembuluh darah berdinding tebal yang


membawa darah beroksigen dari jantung ke seluruh jaringan tubuh. Dalam gambar anatomi,
arteri digambarkan berwarna merah, meskipun tidak benar-benar berwarna merah. Dinding
arteri lebih tebal dibandingkan dinding vena dan keduanya terdiri dari tiga lapisan:
endothelium (bagian dalam), otot polos dengan serat elastis (bagian tengah), dan jaringan ikat
dan serat elastis (bagian luar). Darah mengandung oksigen memasuki arteri setelah keluar
dari ventrikel kiri (bilik kiri) melalui katup aorta. Bagian pertama dari arteri adalah aorta
yang merupakan arteri terbesar dan memiliki dinding yang tebal. Arteri akan menuju bagian
atas tubuh terlebih dahulu baru kemudian ke bagian bawah tubuh.

5
a. Jenis pembuluh nadi

Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:

 Arteri pulmonaris
Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja
dialirkan dari paru-paru.
 Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh
kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
 Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel
jantung dan membawa banyak oksigen.
 Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh
kapiler.

2. Pembuluh Balik (Vena)


Vena (pembuluh balik) adalah pembuluh darah kecil yang umumnya membawa darah
terdeoksigenasi ke jantung dari jaringan. Umumnya vena membawa darah yang mengandung
karbon dioksda, namun ada vena umbikalis yang membawa darah beroksigen dari paru-paru
ke jantung. Dalam gambar anatomi, vena digambarkan berwarna biru, meskipun tidak benar-
benar berwarna biru.

Setelah darah melalui jaringan tubuh, kapiler akan bergabung ke venula dan
selanjutnya bergabung ke vena. Semua vena pada akhirnya tergabung menjadi dua vena
utama yaitu vena cava superior (dari bagian tubuh diatas jantung) dan vena cava inferior (dari
bagian tubuh dibawah jantung). Kedua vena tersebut masuk ke serambi kanan pada jantung.
Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :

6
 Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena.
Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
 Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh (
kepala, leher, keserambi kanan jantung
 Vena kava inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya
dan anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
 Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi
kiri jantung. Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah
varises.

Perbedaan Arteri dan Vena


Arteri dan vena memiliki beberapa perbedaan selain kandungan yang terdapat di
darah yang dibawanya. Berikut adalah tabel perbedaan arteri dan vena:

Dilihat dari Arteri Vena


Arah Dari jantung ke seluruh tubuh Dari seluruh tubuh ke jantung
Letak Agak ke dalam Agak keluar bahkan dekat dari
kulit
Struktur Lebih liat dan elastis Lebih tipis dan tidak elastis
Denyutan Terasa Tidak terasa
Tekanan Darah Lebih tinggi Lebih rendah
Jika Terluka Darah akan memancar Darah akan menetes
Kandungan darah Oksigen dan sari-sari makanan Karbon dioksida dan uap air

3. Pembuluh Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dengan diameter antara 5-10
mikrometer yang memungkinkan terjadinya pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, nutrien,
serta limbah dengan sel di sekitarnya. Kapiler hanya terdiri dari satu lapis endothelium dan
sebuah membran basal. Arteri pada akhirnya akan bercabang ke bagian-bagian kecil yang
disebut arteriol dan kemudian menuju kapiler. Kapiler juga berfungsi membawa darah ke
dalam vena.

7
3. Jantung

Jantung adalah organ paling vital dalam sistem peredaran darah pada manusia.
Jantung memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh serta memompa darah
terdeoksigenasi (mengandung banyak karbon dioksida) ke paru-paru. Jantung manusia
terdiri dari masing-masing satu atrium (serambi) dan ventrikel (bilik). Secara total, jantung
manusia terdiri dari empat ruang yaitu serambi kiri, bilik kiri, serambi kanan, dan bilik
kanan. Fungsi bilik jantung :

 Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan kaya
karbondioksida;
 Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya oksigen;
 Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan banyak
mengandung karbon-dioksida;
 Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan banyak
mengandung oksigen.

8
Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari dua lembar yaitu lamina
panistalis (bagian luar) dan lamina viseralis (menempel pada dinding jantung).

Atrium kanan berada di sebelah kanan atas jantung. Darah yang kembali ke atrium
kanan adalah darah terdeoksigenasi (miskin oksigen) dan kemudian menuju ke ventrikel
kanan untuk dipompa ke arteri pulmonalis menuju paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida
akan dikeluarkan dari darah dan oksigen akan dimasukkan ke dalam darah. Selanjutnya darah
akan dibawa ke atrium kiri melalui vena pulmonalis yang selanjutnya dibawa ke ventrikel kiri
untuk dipompa menuju aorta dan selanjutnya ke seluruh tubuh. Ventrikel kiri adalah bagian
jantung yang terkuat karena harus memompa darah ke seluruh tubuh.

Jantung juga memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang berada di


antara atrium dan ventrikel jantung. Fungsi katup atrioventikuler adalah untuk mencegah
aliran darah pada aorta dan arteri pulmonalis kembali menuju ventrikel selama diastole.

Jantung adalah organ berotot yang berkontraksi secara berirama memompa darah
melalui sistem peredaran darah. Jantung terletak dirongga dada sebelah kiri dan dilindungi
oleh tulang rangka.

Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan, yaitu :

1) Lapisan perikardium terletak pada bagian luar jantung sehingga dapat dikatakan
sebagai pembungkus jantung.
2) Lapisan miorkadium terletak dibagian tengah jantung, merupakan lapisan paling tebal
dan terdiri atas sel-sel otot jantung sehingga dapat dikatakan sebagai otot jantung.
3) Lapisan endokardium tersusun atas selapis sel endotel gepeng dan terbentang diatas
lapisan subendotel tipis jaringan ikat dengan serat-serat elastis dan kolagen, selain sel
otot polos.

Diantara lapisan miokardium dan endokardium terdapat lapisan ikat yang disebut
lapisan subendokardium. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh vena, saraf, dan cabang-
cabang sistem hantar-rangsang jantung.

9
Jantung manusia terdapat 4 ruang, yaitu : dua serambi (atrium kanan dan kiri) dan dua
bilik (ventrikel kanan dan kiri). Keempat ruang jantung dibatasi oleh katup (klep), yaitu katup
(valvula) trikuspidalis yang membatasi atrium kanan dengan ventrikel kanan sehingga darah
ventrikel kanan tidak kembali mengalir ke atrium kanan. Atrium kiri dengan ventrikel kiri
dibatasi oleh katup (valvula) bikuspidalis, sehingga darah dari ventrikel kiri tidak mengalir
kembali ke atrium kiri.

Otot ventrikel kiri bertugas memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan otot
ventrikel kanan bertugas memompa darah ke paru-paru. Otot atrium bertugas menerima darah
sehingga struktur otot atrium lebih tipis dibanding otot ventrikel. Dengan demikian, otot
jantung bagian ventrikel lebih tebal daripada otot bagian atrium, dan bagian sebelah kiri juga
lebih daripada sebelah kanan.

Mekanisme kerja denyut jantung :

 Sistole atrium dimulai : atrium berkontraksi, memaksa sejumlah kecil darah tambahan
memasuki ventrikel yang sedang relaks.
 Sistole atrium berakhir, diastole atria dimulai.
 Sistole ventrikel tahap pertama : ventrikel mulai berkontraksi mendorong katup
atrioventrikular (katup trikuspidalis dan katup mitral atau bikuspidalis) menutup tapi
belum menghasilkan tekanan yang cukup untuk membuka katup semilunar (katup
pulmonalis dan katup aorta).
 Sistole ventrikel tahap kedua : ketika tekanan didalam ventrikel makin meningkat dan
melebihi tekanan di dalam arteri, katup semilunar membuka dan darah dilepaskan.
 Diastole ventrikel awal : ketika ventrikel dimulai relaks, tekanan didalam ventrikel
turun membuat katup semilnar tertutup. Katup atrioventrikel terbuka. Darah
memasuki atrium yang sedang relaks.
 Diastole ventrikel akhir : semua relaks. Ventrikel terisi darah secara pasif hingga
kurang lebih 70% volumenya

10
B. Sirkulasi dalam Sistem Peredaran Darah
Terdapat beberapa sirkulasi pada sistem peredaran darah pada manusia. Selain itu,
sistem limfatik juga termasuk sirkulasi pada sistem peredaran darah pada manusia.

1. Sirkulasi Paru-Paru

Sistem peredaran darah dari paru-paru adalah bagian dari sistem kardiovaskular
dimana darah kurang-oksigen dipompa dari jantung, melalui arteri pulmonalis (arteri paru-
paru), keparu-paru untuk mengambil oksigen, dan kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis (vena paru-paru). Di paru-paru (tepatnya di alveolus) terjadi pertukaran gas
antara oksigen dan karbon dioksida. Suplai darah untuk paru-paru sendiri disuplai oleh
sirkulasi bronkial.

2. Sirkulasi Otak

Otak mendapatkan suplai darah ganda yang berasal dari arteri di bagian depan (arterior)
dan belakang (posterior). Arteri arterior memasok darah otak bagian depan. Sedangkan
arteri posterior memasok darah ke otak bagian bekang dan batang otak. Sirkulasi dari depan
dan belakang akan bergabung di Lingkaran Willis.

3. Sirkulasi Ginjal
Sirkulasi ginjal menerima sekitar 20% darah yang dikeluarkan oleh jantung. Ginjal
menerima darah dari aorta abdominal dan selanjutnya ke vena kava ascending. Pembuluh
ini selain untuk memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke ginjal, sirkulasi ginjal juga
berfungsi sebagai tempat penyaringan darah.

4. Sistem Limfatik

Sistem limfatik adalah bagian dari sistem peredaran darah. Sistem ini terdiri dari
pembuluh limfatik, kapiler getah bening, kelenjar getah bening, dan getah bening. Salah
satu fungsi utama sistem limfatik adalah untuk membawa getah bening dan membawanya
kembali ke jantung untuk kembali ke sistem kardiovaskular. Fungsi utama lainnya adalah
berperan dalam sistem kekebalan tubuh pada manusia.

11
C. Cara Kerja Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah adalah sebuah siklus. Di dalam jantung, darah di vena akan
masuk ke serambi kanan (atrium kanan) kemudian menuju bilik kanan (ventrikel kanan)
untuk dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Setelah terjadi difusi dan oksigen
sudah masuk ke dalam hemoglobin dan karbon dioksida dikeluarkan dari hemoglobin, darah
akan dibawa menuju jantung tepatnya serambi kiri (atrium kiri) melalui vena pulmonalis.
Disana darah akan dialirkan ke bilik kiri (ventrikel kiri) untuk dipompa ke seluruh tubuh.
Beberapa darah memasuki usus untuk mengambil sari-sari makanan dan dibawa ke hati
(liver) melalui vena porta hepatica. Ada juga darah yang menuju ke ginjal untuk melakukan
penyaringan darah. Sisanya menuju ke seluruh sel di dalam tubuh untuk dilakukan
metabolisme. Setelah itu, semua darah yang mengandung sisa metabolisme (karbon dioksida)
akan kembali ke jantung melalui vena.

12
Pada manusia peredaran darah meliputi:

 Peredaran darah kecil : darah mengalir dari jantung ke paru-paru dan kembali ke
jantung.
 Peredaran darah besar : darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke
jantung.

D. Fungsi Sistem Peredaran Darah (Fisiologi Sistem Sirkulasi)


Fungsi utama sistem peredaran darah pada manusia adalah untuk mengedarkan darah
yang mengandung oksigen dan sari-sari makanan ke jaringan serta membawa residu berupa
karbon dioksida ke paru-paru untuk dibuang ke luar tubuh. Hemoglobin mengikat sekitar
98,5% oksigen di dalam darah. Sisanya diikat oleh cairan darah lain.

Fungsi lain dari sistem peredaran darah adalah untuk menjaga suhu tubuh,
mengembalikan sisa metabolisme (seperti karbon dioksida) ke sistem ekskresi, serta
mendistribusikan hormon dan sari-sari makanan ke dalam sel.

E. Perkembangan Sistem Peredaran Darah


Perkembangan sistem peredaran darah pada manusia berawal dari proses
vaskulogenesis di dalam embrio. Sistem arteri dan vena manusia berkembang di tempat yang
berbeda pada embrio. Sistem arteri berkembang terutama dari lengkungan aorta. Sistem vena
muncul pada minggu ke-4 sampai ke-8 dari embriogenesis. Sistem sirkulasi pada janin
dimulai pada minggu ke-8. Sirkulasi janin yang bekerja tidak melibatkan paru-paru karena
pasokan oksigen (dan nutrisi) diperoleh dari ibu melalui plasenta dan tali pusat.

1. Perkembangan Arteri pada Manusia

Sistem arteri manusia berasal dari lengkungan aorta dan urat nadi punggung yang
mulai terbentuk pada minggu ke-4 dari kehidupan embrio. Lengkungan aorta pertama
membentuk arteri maksilaris, lengkungan kedua membentuk arteri stapedial, sedangkan
sistem arteri itu sendiri muncul dari lengkungan aorta 3, 4, dan 6. Lengkungan aorta kelima
dengan sendirinya menghilang.

13
Aorta dorsal yang berada dibagian dorsal (punggung) embrio, awalnya terdapat di
kedua sisi embrio. Aorta dorsal kemudian membentuk aorta. Pada aorta dorsal terdapat
sekitar 30 cabang arteri yang berukurang kecil. Cabang-cabang arteri tersebut membentuk
arteri interkostal, arteri pada lengan dan kaki, arteri lumbar, dan arteri sakral lateral.

2. Perkembangan Vena pada Manusia

Sistem vena manusia berkembang terutama dari vena vitelin, vena umbilikal, dan
vena kardinal.

F. Signifikansi Klinis Sistem Peredaran Darah pada Manusia


Terdapat banyak penyakit yang mempengaruhi sistem peredaran darah termasuk
penyakit kardiovaskular dan penyakit limfatik. Ahli jantung adalah tenaga medis spesialis
jantung. Ada juga ahli bedah jantung yang mengkhususkan diri dalam operasi pada jantung
dan sekitarnya. Ahli bedah vaskuler fokus pada pembedahan pada sistem peredaran darah.

1. Penyakit pada Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Penyakit yang mempengaruhi sistem peredaran darah disebut penyakit


kardiovaskular.Kebanyakan penyakit ini disebut “penyakit gaya hidup” karena penyakit
tersebut berkembang seiring menurunnya kebiasaan berolahragaan, diet yang buruk,
kebiasaan merokok, dan makanan yang tidak sehat. Aterosklerosis adalah prekursor
(penyebab) utama penyakit ini. Aterosklerosis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya
plak kecil pada dinding arteri. Plak tersebut dapat tumbuh hingga menyumbat arteri. Ketika
arteri tersumbat, maka pasokan oksigen dan nutrisi ke sel tujuan akan terhenti sehingga sel
tersebut mati. Penyakit tersebut dapat berlanjut menjadi serangan jantung atau stroke.

14
Berikut adalah beberapa kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah pada
manusia:

 Anemia adalah gejala kekurangan hemoglobin atau eritrosit di dalam darah.


 Leukemia adalah peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali. Leukemia juga
disebut kanker darah.
 Thalasemia adalah anemia yang disebabkan oleh rusaknya gen pembentuk
hemoglobin. Penyakit ini adalah penyakit bawaan.
 Varises adalah gejala pelebaran darah pada betis.
 Hemofili adalah kelainan dimana darah menjadi sukar membeku.

Penyakit kardiovaskular juga dapat disebabkan oleh bawaan sejak lahir, seperti cacat
jantung. Namun, tidak semua kelainan bawaan itu berhubungan langsung dengan penyakit,
sebagian besar merupakan variasi anatomi.

2. Teknik Pengukuran

Kondisi kesehatan sistem peredaran darah dan bagian-bagiannya dapat diukur dengan
berbagai cara baik manual maupun otomatis. Contohnya adalah dengan mengukur denyut
jantung dengan bantuan stetoskop dan mengukur tekanan darah dengan sphygomanometer.
Ultrasonografi (USG) juga dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan pembuluh
darah.

3. Operasi pada Sistem Peredaran Darah

Terdapat sejumlah prosedur bedah yang dilakukan pada sistem peredaran darah, yaitu:

 Operasi bypass arteri koroner


 Stent koroner yang digunakan dalam angioplasty
 Bedah vaskuler
 Pengupasan vena

15
G. Penggolongan darah

Menurut Dr. Karl Landsteiner dan Donath, golongan darah dibagi menjadi empat
macam, yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan ini diawali dari penelitiannya ketika
menemukan antigen (aglutinogen) dalam eritrosit dan antibodi (aglutinin) yang terdapat
dalam plasma darah ternyata mengalami penggumpalan.

GOLONGAN DARAH AGLUTINOGEN AGLUTININ


A Iᴬ, i 𝛽
B Iᴮ, i 𝛼
AB Iᴬ, Iᴮ -
O Iᴼ, i 𝛼, 𝛽

 Aglutinogen adalah gen penyusun golongan darah.


 Aglutini adalah zat penggumpalan darah, sehingga bila golongan darah
tidak sesuai zat tersebut akan menggumpal.

16
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Dadan dan Drs Dedi.2005.Intisari sains untuk SD kelas 4, 5, dan 6.Bandung : Pustaka
Setia.
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2015/10/sistem-peredaran-darah-pada-manusia.html
http://www.informasibelajar.com/2015/09/sistem-peredaran-darah-pada-manusia.html
http://www.pintarbiologi.com/2014/12/sistem-peredaran-darah-manusia.html
http://kampus-biologi.blogspot.co.id/2014/11/sistem-peredaran-darah-manusia-alat.html
17

Anda mungkin juga menyukai