Anda di halaman 1dari 19

KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH

ANATOMI PEREDARAN DARAR

FISIOLOGI PEREDARAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

1. Cut Zahwa AlyaPutri (2205059)


2. Lidya Zahara (2205073)
3. Serly Rensti (2205085)
4. Redha Khairun Nissa (2205060)
5. Della Hendrika (2205060)
6. Putri Chania(2205079)
7. Annisa Wahidah Digo (2205056)
8. Indah Armanita (2205070)
9. Dina anggraini (2205062)

DIBIMBING OLEH : RAHMI NOVITA YUSUF,S.SIT.M.Biomed

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

TAHUN AJARAN 2022 / 2023


KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayah nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul sistem peredaran darah
manusia. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Anatomi.selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
peredaran darah.terimakasih juga kepada pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.kamk menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. oleh karena itu,kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini

Padang, 02 Oktober 2022

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2

A. Konsep sistem peredaran darah.......................................................................2


1. Darah................................................................................................................3
2. Pembuluh Darah...............................................................................................3
3. Jantung..............................................................................................................3

B. Anatomi peredaran darah.................................................................................5


1. Jantung...........................................................................................................5
2. Pembuluh darah..............................................................................................5
3. Darah..............................................................................................................5
4. Sistem limfatik...............................................................................................6

Macam-Macam sistem peredaran manusia ........................................................................6

1. Sirkulasi sistemik...........................................................................................6
2. Sirkulasi pulmonal.........................................................................................6
3. Sirkulasi coroner...........................................................................................6

C. Fisiologi darah....................................................................................................9
1. Komposisi darah.............................................................................................9
2. Plasma............................................................................................................9
3. Eritosit............................................................................................................10
4. Leukosit..........................................................................................................10
5. Trombosit.......................................................................................................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................................12

A. Kesmpulan...............................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat
dari sel ke sel.sistem peredaran darah manusia merupakan suatu sistem pemindahan nutrisi
dan zat zat tertentu melalui sistem peredaran darah dari jantung ke seluruh sel sel organ
dalam tubuh dan begitu pula sebaliknya.

Bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkat darah keseluruh tubuh adalah pembuluh
darah.

Pembuluh darah terdiri atas pembuluh nadi dan pembuluh balik.pembuluh darah yang
bercabang membentuk pembuluh yang lebih halus yang di sebut pembuluh
kapiler.percabangan antara pembuluh darah besar dengan pembuluh darah kecil membentuk
sebuah sudut.sudut yang terbentuk pada percabangan pembuluh akan mempengaruhi aliran
darah pada tubuh.selain sudut, percabangan pada pembuluh darah mengakibatkan jari jari
pada masing masing pembuluh berbeda.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep sistem peredaran darah

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang fungsinya memindahkan zat
ke sel dan dari sel. Sistem ini yang menjamin kelangsungan hidup organisme. Nah, dengan
kata lain, sistem ini memiliki peran yang amat vital dalam tubuh.

Nah, untuk lebih jelasnya lagi, kenali lebih dekat sistem peredaran darah manusia di bawah
ini

Dari Peredaran Oksigen sampai Hormon

Sistem peredaran darah juga disebut sebagai sistem kardiovaskular. Sistem ini adalah bagian
dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah. Tugas utamanya adalah mengedarkan
oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh.

Selain mengedarkan oksigen dan nutrisi, sistem peredaran darah masih punya beberapa
fungsi penting lainnya, seperti:

a. Membantu stabilitas suhu dan pH tubuh.


b. Mempercepat proses pemulihan luka.
c. Mempertahankan fungsi berbagai sistem organ di dalam tubuh.
d. Mengeluarkan sisa proses metabolisme, contohnya seperti karbon dioksida melalui
paru-paru.
e. Menyalurkan berbagai hormon ke seluruh tubuh.

Tuh, tidak main-main bukan peran sistem peredaran darah dalam tubuh? Oleh sebab itu,
kamu harus menjaga berbagai organ yang terlibat dalam sistem ini agar tetap sehat dan
prima.

Jika kamu memiliki masalah pada sistem peredaran darah, bisa memeriksakan diri ke rumah
sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu
mengantre sesampainya di rumah sakit. Praktis, kan?

Peran Penting Darah hingga Jantung

Dalam sistem peredaran darah, ada tiga komponen dalam tubuh yang terlibat, yaitu darah,
pembuluh darah, dan jantung. Ketiganya saling berkaitan dan bekerja sama untuk
mengedarkan darah ke setiap sel-sel di seluruh tubuh. Nah, berikut fungsi masing-masing
dari ketiganya:
1. Darah

Darah adalah komponen yang sangat vital. Peranan darah sangat banyak, mulai dari
membawa oksigen, hormon, nutrisi, hingga antibodi ke seluruh tubuh. Menurut National
Institutes of Health, darah terdiri dari cairan dan padatan. Bagian cair disebut plasma yang
terbuat dari air, garam, dan protein. Lebih dari separuh darah dalam tubuh darah plasma.
Bagian padat dalam darah mengandung sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel
darah merah mengirimkan oksigen dari paru-paru ke jaringan dan organ tubuh lainnya.
Sementara itu, sel darah putih (WBC) melawan infeksi dan merupakan bagian dari sistem
kekebalan tubuh. Sedangkan trombosit membantu darah membeku saat tubuh mengalami
luka atau luka.

Sel-sel dalam tubuh dapat mati, tapi akan digantikan dengan sel baru yang diproduksi oleh
sumsum tulang. Sel darah merah hidup sekitar 120 hari, dan trombosit hidup sekitar 6 hari.
Sedangkan beberapa sel darah putih hidup kurang dari sehari, tetapi yang lain hidup lebih
lama.

2. Pembuluh Darah

Darah dalam tubuh akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Nah,
pembuluh darah dalam tubuh dibagi menjadi dua jenis, yaitu arteri dan vena. Arteri bertugas
membawa darah yang mengandung oksigen ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Pembuluh
darah ini bertugas membawa darah yang kaya oksigen dari jantung menuju seluruh jaringan
dan organ tubuh, kecuali pembuluh arteri pulmonalis. Sementara itu, vena bertugas
membawa darah dari seluruh jaringan dan organ tubuh untuk kembali ke jantung.

Pembuluh darah vena dibagi lagi menjadi dua, yaitu vena besar (vena cava) dan vena
pulmonalis (vena paru). Vena besar bertugas membawa darah kotor dari seluruh tubuh yang
nantinya dialirkan ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen lewat pernapasan. Sedangkan
vena paru membawa darah bersih yang banyak mengandung oksigen dari paru-paru menuju
jantung. Pada manusia, fungsi dan struktur pembuluh darah dapat dipengaruhi oleh berbagai
penyakit dan kondisi. Beberapa contoh yang memengaruhinya seperti peradangan,
aterosklerosis (pengendapan lemak di endotel arteri), dan hipertensi, di mana penyempitan
arteriol menyebabkan peningkatan tekanan darah yang tidak normal.

3. Jantung

Jantung adalah organ dalam tubuh yang kerjanya non-stop, dari awal hingga akhir
kehidupan. Jantung terus berdetak sepanjang hidup untuk memompa darah ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah. Organ ini terletak di tengah rongga dada, tepatnya di belakang sisi
kiri tulang dada. Jantung memiliki empat ruangan yang terbagi menjadi dua bilik (ventrikel)
dan dua serambi (atrium). Dalam serambi dan bilik kiri jantung berisi darah bersih,
sementara darah kotak terdapat di bilik dan serambi kanan.

Nah, itulah penjelasan beberapa fungsi dan organ yang terlibat dalam sistem peredarah
darah manusia.
Sistem peredaran darah dibagi menjadi sistem cardiovaskular, yang terdiri dari jantung,
pembuluh darah, darah, dan sistem limfatik. Pembuluh darah membentuk jaringan pipa yang
memungkinkan darah mengalir dari jantung ke seluruh sel-sel hidup tubuh dan kemudian
kembali ke jantung.

Dalam peredaran darah sistemik, ventrikel kiri memompa darah kaya oksigen ke arteri
utama (aorta). Lalu, darah mengalir dari aorta ke arteri yang lebih besar dan lebih kecil,
kemudian masuk ke jaringan kapiler. Selanjutnya, di dalam jaringan kapiler, darah akan
melepaskan nutrisi, oksigen, dan zat-zat penting lainnya.

Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh. Tidak
hanya mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sistem ini juga berperan dalam
proses metabolisme.

Sistem peredaran darah manusia, atau yang disebut sistem kardiovaskular, terdiri dari
berbagai organ yang memiliki fungsinya masing-masing. Fungsi utama sistem peredaran
darah adalah mengedarkan oksigen, nutrisi, dan hormon ke seluruh sel dan jaringan tubuh.

Dalam sistem peredaran darah, ada tiga komponen dalam tubuh yang terlibat, yaitu darah,
pembuluh darah, dan jantung. Ketiganya saling berkaitan dan bekerja sama untuk
mengedarkan darah ke setiap sel-sel di seluruh tubuh. Nah, berikut fungsi masing-masing
dari ketiganya:Bagaimana cara kerja sistem peredaran darah?

Begini cara kerjanya: Dalam sirkulasi peredaran darah, ventrikel kiri memompa darah yang
kaya oksigen ke dalam arteri utama (aorta). Setelah itu, darah mengalir dari arteri utama ke
arteri yang lebih besar, lebih kecil atau ke jaringan kapiler.

Selain itu, sistem peredaran darah manusia berfungsi untuk mengalirkan sisa proses
metabolisme berupa karbon dioksida untuk dikeluarkan melalui paru-paru dan menjaga suhu
tubuh tetap stabil.

Jadi, bisa dikatakan bahwa sistem peredaran darah manusia berperan penting dalam
mempertahankan kinerja dan fungsi berbagai sistem organ di dalam tubuh.

Kenali Berbagai Organ dalam Sistem Peredaran Darah Manusia

B. ANATOTMI PEREDARAN DARAH

1. Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak di bagian kiri rongga dada, tepatnya di
bagian belakang sisi kiri tulang dada. Ukuran jantung orang dewasa kira-kira sebesar
kepalan tangan. Di dalam jantung, terdapat empat ruangan yang terbagi menjadi dua bilik
(ventrikel) dan dua serambi (atrium). Serambi dan bilik kiri jantung berisi darah bersih yang
kaya oksigen, sedangkan bilik dan serambi kanan berisi darah kotor. Empat ruangan di
dalam jantung juga dilengkapi empat katup yang berfungsi untuk mencegah terjadinya
aliran balik darah saat dipompa.

2. Pembuluh darah

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi untuk
mengedarkan darah dari jantung ke berbagai organ dan jaringan tubuh maupun sebaliknya.
Ada dua jenis pembuluh darah di dalam tubuh, yaitu: Arteri, yaitu pembuluh darah yang
bertugas membawa darah kaya akan oksigen dari jantung menuju seluruh jaringan dan organ
tubuh, kecuali pembuluh arteri pulmonalis Vena, yaitu pembuluh darah yang berfungsi
untuk membawa darah dari seluruh tubuh atau dari paru-paru untuk kembali ke jantung

3. Darah

Darah adalah komponen terpenting dalam sistem peredaran darah manusia. Darah
berperan sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, dan antibodi ke seluruh tubuh. Tak
hanya itu, darah juga mengangkut zat beracun dan sisa metabolisme, seperti karbon
dioksida, untuk dikeluarkan dari tubuh.

Darah manusia terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuningan yang mengandung berbagai zat
penting, seperti antibodi, hormon dan protein.

Sel darah merah (eritrosit) bertindak sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida.

Sel darah putih (leukosit) merupakan komponen utama dari sistem kekebalan tubuh. Sel
darah ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan benda asing yang berbahaya, seperti zat
beracun dan kuman, lalu melawannya agar tubuh terlindungi dari berbagai penyakit.

Keping darah (trombosit) dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses pembekuan darah
saat terjadi luka atau cedera.

4. Sistem limfatik

Sistem limfatik terdiri dari kelenjar dan pembuluh yang bekerja sama untuk mengalirkan cairan
getah bening ke sistem peredaran darah. Sistem limfatik termasuk bagian utama
dalam sistem kekebalan tubuh. Bila fungsinya terganggu, kerja sistem imun dalam menangkal
kuman penyebab penyakit pun akan terganggu

Sistem peredaran darah manusia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Sirkulasi sistemik

Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi darah yang mengaliri seluruh tubuh. Sirkulasi
ini berlangsung ketika darah bersih yang mengandung oksigen mengisi serambi kiri jantung
melalui vena pulmonalis, setelah melepaskan karbon dioksida di paru-paru. Darah yang
sudah berada di serambi kiri kemudian diteruskan ke bilik kiri jantung untuk disalurkan ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah utama (aorta).
Setelah itu, darah yang dipompa melewati aorta akan terus mengalir hingga ke
bagian paling ujung di seluruh area tubuh. Darah lalu akan kembali menuju serambi kanan
jantung untuk mengalami proses pembersihan darah.

2. Sirkulasi pulmonal

Sirkulasi pulmonal atau sirkulasi paru merupakan sirkulasi darah dari jantung
menuju paru-paru dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung saat darah yang mengandung
karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui pembuluh vena
besar (vena cava). Selanjutnya, darah tersebut akan masuk ke serambi kanan dan diteruskan
ke bilik kanan jantung. Setelah itu, darah akan dialirkan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis untuk ditukar dengan darah kaya oksigen.

Darah yang kaya oksigen tersebut akan kembali ke serambi kiri jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh.

3. Sirkulasi koroner

Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan asupan oksigen dan
nutrisi agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang membawa nutrisi dan
oksigen ke otot-otot jantung akan dialirkan melalui pembuluh arteri koroner. Ketika
pembuluh darah jantung tersumbat (aterosklerosis), aliran darah di jantung akan mengalami
gangguan. Hal ini bisa membuat otot-otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga
fungsinya terganggu dan lama-kelamaan bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Sistem sirkuasi dibangun oleh darah, sebagai medium transportasi tempat bahan-
bahan yg akan disalurkan dilarutkan atau diendapkan, pembuluh darah yang berfungsi
sebagai saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah dari jantung ke seluruh
tubuh dan mengembalikannya ke jantung, dan jantung yang berfungsi memompa darah agar
mengalir ke seluruh jaringan. Marieb (2001) Sistem sirkulasi berperan dalam homeostatis
dengan berfungsi sebagai sistem transportasi tubuh dengan mengangkut oksigen,
karbondioksida, zat-zat sisa, elektrolit, nutrisi dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian
tubuh yang lain. Bagaimanakah sistem ini bekerja? Berikut ini akan dipaparkan hal-hal yang
terkait dengan sistem

peredaran darah pada manusia.

a. Fungsi Darah
Fungsi darah masuk ke dalam tiga kategori, yaitu transportasi, pertahanan, dan
regulasi, yang akan dibahas berikut ini.

1) Darah adalah media transportasi utama yang mengangkut gas, nutrisi dan produk
limbah. Oksigen dari paru-paru diangkut darah dan didistribusikan ke sel-sel.
Karbondioksida yang dihasilkan oleh sel-sel diangkut ke paru-paru untuk dibuang
setiap kali kita menghembuskan nafas. Darah juga mengangkut produk-produk
limbah lain, seperti kelebihan nitrogen yang dibawa ke ginjal untuk dieliminasi.
Selain itu, darah mengambil nutrisi dari saluran pencernaan untuk dikirimkan ke sel-
sel.

Selain transportasi nutrisi dan limbah, darah mengangkut hormon yang disekresikan
berbagai organ ke dalam pembuluh darah untuk disampaikan ke jaringan. Banyak zat
yang diproduksi di salah satu bagian tubuh dan diangkut ke bagian yang lain, untuk
dimodifikasi. Sebagai contoh, prekursor vitamin D diproduksi di kulit dan diangkut
oleh darah ke hati dan kemudian ke ginjal untuk diproses menjadi vitamin D aktif.
Vitamin D aktif diangkut darah ke usus kecil, untuk membantu penyerapan kalsium.
Contoh lain adalah asam laktat yang dihasilkan oleh otot rangka selama respirasi
anaerob. Darah membawa asam laktat ke hati yang akan diubah menjadi glukosa.

2) Darah berperan dalam menjaga pertahanan tubuh dari invasi patogen dan menjaga
dari kehilangan darah. Sel darah putih tertentu mampu menghancurkan patogen
dengan cara fagositosis. Sel darah putih lainnya memproduksi dan mengeluarkan
antibodi. Antibodi adalah protein yang akan bergabung dengan patogen tertentu
untuk dinonaktifkan. Patogen yang dinonaktifkan kemudian dihancurkan oleh sel-sel
darah putih fagosit. Ketika ketika cedera, terjadi pembekuan darah sehingga menjaga
terhadap kehilangan darah. Pembekuan darah melibatkan trombosit dan beberapa
protein seperti trombin dan fibrinogen. Tanpa pembekuan darah, kita bisa mati
kehabisan darah sekalipun dari luka yang kecil.

3) Darah memiliki fungsi regulasi dan memainkan peran penting dalam


homeostasis.Darah membantu mengatur suhu tubuh dengan mengambil panas,
sebagian besar

b. Komposisi Darah

Darah adalah jaringan, dan, seperti jaringan apapun, mengandung sel dan fragmen
sel. Secara kolektif, sel-sel dan fragmen sel disebut elemen padat. Sel dan fragmen
sel tersuspensi dalam cairan yang disebut plasma. Oleh karena itu, darah
diklasifikasikan sebagai jaringan ikat cair. Elemen padat pada darah adalah sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) . Bagian ini
diproduksi di sumsum

C. FISIOLOGI DARAH

1. KOMPOISIS DARAH
Komposisi Darah tersusun atas dua komponen utama yaitu : 1)
Plasma darahyaitu bagian cair darah (55%) yang sebagian terdiri dari 92% air,
7% protein, 1% nutrien, hasil metabolisme, gas pernapasan, enzim, hormon-
hormon, faktor pembekuan dan garam-garam organik.
2. PLASMA
Plasma memiliki komposisi yang mirip dengan cairan interstitial, karena adanya
fluid exchanged melalui dinding kapiler.
Plasma darah merupakan bagian darah yang cenderung terlupakan. Padahal,
peran plasma darah terhadap fungsi tubuh tidak kalah penting dibandingkan
dengan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Fungsi Plasma:
1. Mengangkut limbah
Plasma darah bertugas membantu sel tubuh membuang limbah hasil metabolisme
untuk menghasilkan energi. Setelah itu, limbah akan dibawa plasma darah ke
area tubuh lainnya, seperti ginjal atau hati, untuk dibuang.

2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh


Plasma darah mengandung banyak protein, tapi komponen utama yang paling
penting adalah albumin dan fibrinogen. albumin berperan dalam menjaga
keseimbangan cairan tubuh. Protein ini juga bertugas untuk mempertahankan
cairan dalam pembuluh darah agar tidak merembes ke luar tubuh atau kulit.

3. Membantu proses pembekuan darah


Plasma darah juga mengandung fibrinogen yang membantu proses
pembekuan darah. Jika kadar fibrinogen dalam plasma darah rendah, darah
akan sulit berhenti mengalir saat terjadi perdarahan. Hal ini bisa
menyebabkan tubuh kehilangan banyak darah.

4. Menjaga suhu tubuh


Plasma darah juga berperan dalam menjaga suhu tubuh. Fungsinya ini
dilakukan dengan cara menyerap atau melepaskan panas sesuai dengan
kebutuhan tubuh.
5. Melawan infeksi
Imunoglobulin yang terkandung pada plasma darah berperan dalam sistem
kekebalan tubuh. Kehadirannya mampu membantu tubuh melawan infeksi
yang disebabkan bakteri dan virus.

3. ERITOSIT
Eritosit  atau sel darah merah berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke
seluruh jaringan tubuh. Sel darah ini mengandung hemoglobin dan diproduksi di
sumsum tulang. Ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh terlalu banyak atau
terlalu sedikit, itu bisa menjadi tanda gangguan kesehatan
Eritrosit adalah kepingan darah yang berbentuk bulat dengan sedikit ceruk di
tengahnya, agak mirip donat. Sel darah ini dibuat di sumsum tulang melalui
proses yang disebut erythropoiesis.
Eritrosit memiliki bentuk yang sangat elastis dan dapat berubah bentuk untuk
menyesuaikan diri ketika mengalir melewati kapiler darah yang kecil. Sifatnya
ini membuat eritrosit mampu menyebar dengan cepat dalam aliran darah untuk
sampai ke berbagai organ di tubuh.
Usia sel darah merah biasanya berkisar antara 120 hari (4 bulan). Setelahnya, sel
yang sudah tua dan rusak akan dipecah di organ limpa dan digantikan dengan
yang baru.
Sel darah yang belum matang disebut dengan retikulosit. Jumlahnya, bisa
mencapai 1-2% dari eritrosit keseluruhan.
Hemoglobin dalam sel darah merah berperan mengikat oksigen, membentuk
bulatan pada kepingan darah, dan memberikan warna merah pada darah.
Nantinya, eritrosit akan mengalir ke seluruh tubuh untuk mengedarkan oksigen.
Fungsi lain sel darah merah adalah membantu proses pertukaran gas oksigen dan
karbondioksida di paru-paru ketika bernapas.

Gejala eritosit tinggi:


1. Kelelahan
2. Sesak napas
3. Nyeri sendi
4. Kulit gatal, terutama setelah mandi
5. Mengalami gangguan tidur

Eritrosit yang tinggi dapat menandai adanya penyakit atau gangguan kesehatan tertentu,
meski tidak selalu demikian. Kebiasaan gaya hidup tidak sehat juga dapat menyebabkan
jumlah sel darah merah jadi tinggi.

4. Leukosit
Leukosit adalah nama lain dari sel darah putih, yang merupakan sel-sel dalam
darah yang membantu tubuh melawan infeksi dan beberapa penyakit. Ketika
jumlah sel darah putih dalam darah lebih tinggi dari biasanya, maka kondisi ini
disebut leukositosis. Sel darah putih ada beberapa macam, di antaranya  basofil,
eosinofil, neutrofil, limfosit, dan monosit. Salah satu fungsi sel darah putih
adalah untuk menghasilkan  antibodi, yaitu zat yang dapat membasmi virus,
bakteri, jamur, parasit, serta zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh.ini
menjadikan sel darah putih sebagai salah satu bagian terpenting dalam sistem
imunitas atau kekebalan tubuh manusia.Kadar sel darah putih biasanya diperiksa
sebagai bagian dari pemeriksaan darah lengkap untuk keperluan medical check-
up atau diagnosis penyakit tertentu, misalnya infeksi. Normalnya, kadar sel darah
putih di dalam tubuh orang dewasa berkisar antara 4,500−10.000 sel/mm³.
Ketika Tubuh Mengalami Kekurangan Sel Darah Putih batas minimal sel darah
putih di dalam tubuh orang dewasa adalah sekitar 4.000 sel/mm³. Jika jumlah sel
darah putih berada di bawah angka tersebut, seseorang dikatakan
mengalami kekurangan sel darah putih  atau leukopenia. Kondisi ini bisa
disebabkan oleh banyak hal, di antaranya:

1. Gangguan atau kerusakan pada limpa


2. Kanker, misalnya kanker darah atau leukemia
3. Efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat antibiotik,
antipsikotik, dan kemoterapi

Agar sel darah putih bisa berfungsi dengan baik dan jumlahnya senantiasa berada di dalam
rentang yang normal, Anda bisa melakukan beberapa tips berikut:

1. Menerapkan pola makan sehat


2. Mencuci tangan secara rutin dengan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama saat
sebelum dan sesudah makan, membuang sampah, dan menyentuh benda yang kotor
atau hewan peliharaan
3. Memakai masker saat berpergian atau berada di kerumunan
4. Mencukupi istirahat, mengurangi stres, dan berolahraga rutin
5. Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit
6. Melengkapi vaksinasi atau jadwal imunisasi

5. Trombosit
Sebagai komponen dalam darah, trombosit adalah sel darah yang memiliki peran
penting dalam proses pembekuan darah saat terjadi luka agar darah segera
berhenti keluar.
fungsi trombosit adalah untuk membantu proses pembekuan darah. Fungsi ini
sebenarnya cukup kompleks.Melansir Verywell Health, trombosit adalah satu
dari tiga jenis sel darah yang dihasilkan sumsum tulang.Selain trombosit, jenis
sel darah lainnya yakni sel darah merah dan sel darah putih.Trombosit
menjalankan fungsi adhesi saat melakoni proses pembentukan darah menjadi
gumpalan darah.Kondisi ini bisa terjadi, misalkan saat jari tidak sengaja terkena
pisau, pembuluh darah pecah, dan jari berdarah.

Untuk menyetop pendarahan, trombosit di dalam pembuluh darah yang rusak akan
menempel ke lokasi cedera.Tak hanya itu, sel darah ini juga bakal mengirimkan sinyal
kimiawi ke tubuh agar diberikan bala bantuan dari trombosit lainnya.Setelah itu, trombosit
yang sudah menerima sinyal permintaan bantuan dari trombosit sekitar bagian tubuh yang
cedera akan segera datang memberikan pertolongan.Caranya dengan membentuk sumbatan
agar tidak terjadi pendarahan. Fungsi trombosit ini dikenal dengan agregasi.Setelah
sumbatan terbentuk di dinding pembuluh darah, jaringan atau kaskade pembekuan darah
diaktifkan.Kemudian, bekuan darah tersebut secara otomatis akan disatukan oleh protein
bernama fibrin.Protein inilah yang bertanggung jawab membentu keropeng atau borok di
suatu luka.
Jumlah trombonist normal, rendah, tinggi

Jumlah atau nilai trombosit normal, rendah, atau tinggi bisa diketahui lewat pemeriksaan
hitung darah lengkap.

Tes ini biasanya dilakukan di laboratorium kesehatan yang mampu menganalisis susunan
dan kimia darah.

Melansir OneBlood, nilai trombosit normal, rendah, dan tinggi yakni:

1. Jumlah trombosit rendah: kurang dari 150.000 keping per mikroliter darah


Jumlah trombosit normal: antara 150.000-400.000 keping per mikroliter darah
2. Jumlah trombosit tinggi: di atas 450.000 keping per mikroliter darah

Karena trombosit hanya bertahan di dalam tubuh sekitar 10 hari, sumsum tulang akan
menghasilkan jutaan trombosit setiap hari.

Tak hanya memahami fungsi trombosit, mengetahui kadar atau nilai trombosit penting
diketahui untuk mempredikit potensi masalah pendarahan atau ilai trombosit penting
diketahui untuk mempredikit potensi masalah pendarahan atau pembekuan darah.

D. PERBEDAAN SISTEM PEREDARAN DARAH ORANG DEWASA DAN JANIN

Sirkulasi darah pada janin berbeda dengan manusia dewasa. Perbedaan tersebut terjadi karena sistem
pernapasan janin belum berfungsi. Dengan demikian, janin memperoleh oksigen dan mengeluarkan
karbon dioksida melalui pertukaran dengan darah ibu yang terjadi di plasenta. Oleh karena plasenta
berfungsi menggantikan peran paru-paru, maka peredaran darah janin tidak seperti pada orang
dewasa. 

1. SIRKULASI DARAH PADA JANIN


Sirkulasi darah janin pada umumnya selama dalam kandungan tidak mengikuti rute
yang sama dengan rute setelah lahir atau pada orang dewasa. System Sirkulasi darah
janin meliputi; foramen ovale, duktus arteriosus botali, arteri umbelikalis lateralis,
duktus venosus arantii. Sehingga janin memperoleh O2 dan melepaskan CO2
melalui pertukaran darah ibu menembus plasenta, karena darah janin tidak perlu
mengalir ke paru untuk menyerap O2 dan mengeluarkan CO2 oleh karena sirkulasi
janin terdapat dua jalan pintas yaitu; 1) foramen ovale dan, 2) duktus arteriosus.
Duktus ovale adalah suatu lubang yang terdapat antara atrium kanan dan kiri,
sedangkan duktus arteriosus adalah suatu pembuluh darah yang menghubungkan
arteri pulmonalis dan aorta ketika keduanya keluar dari jantung. Darah beroksigen
tinggi dibawah dari plasenta melalui vena umbilikalis kedalam vena kava inferior
janin, dengan demikian ketika dikembalikan ke atrium kanan dari sirkulasi sistemik
bercapuran darah yang beroksigen tinggi dari vena umbilikalis dan darah yang
beroksigen rendah yang kembali dari jaringan janin. Sebelum lahir, sebagian besar
darah dialihkan dari paru-paru janin yang belum berfungsi masuk melalui foramen
ovale, suatu pembukaan pada septum interatrium diantara atrium kanan dan atrium
kiri.
Sirkulasi darah janin selama dalam kandungan tidak mengikuti rute yang sama dengan rute
setelah lahir atau pada orang dewasa, perbedaaan utama antara sirkulasi janin dan sirkulasi
setelah lahir adalah penyesuaian terhadap kenyataan bahwa tekanan dari paru-paru yang
belum berkembang sehingga fungsi paru secara tidak langsung selama masih dalam
kandungan diambil alih oleh ibu dan janin akan memperoleh O2 dan mengeluarkan CO2
melalui pertukaran dengan darah ibu menembus plasenta (melalui vena umblikalis). Secara
garis besar darah dari plasenta masuk ketubuh Janin melewati Vena umbilikus lalu melalui
vena kava terus menuju duktus venosus masuk ke vena kava inferior sebagian besar darah
tersebut mengalir masuk ke atrium kanan jantung, dalam atrium kanan sebagian besar darah
ini akan mengalir secara fisiologi ke dalam atrium kiri melalui foramen ovale (lubang
diseptum antara atrium kanan dan kiri),dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel kiri
kemudian di pompakan ke aorta.  Selanjutnya hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan
mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang dari vena kava superior oleh
karena tekanan dari paru-paru yang belum berkembang, maka sebagian besar darah dari
ventrikel kanan ini yang semestinya mengalir ke paru-paru melalui aa.Pulmonalis akan
mengalir melalui duktus botali ke aorta. Sebagian kecil darah tersebut menuju paru-paru
kemudian masuk ke vv.pulmonalis ke atrium kiri. Dari aorta darah akan mengalir keseluruh
tubuh membawah O2 dan nutrisi pada sel organ tubuh janin. Jumlah darah yang mengalir
melalui tali pusat/umbilikalis sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit.
Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang
memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke
placenta tanpa melalui paru-paru. Saat lahir foramen ovale menutup dan menjadi jaaringan
parut kecil yang dikenal sebagai fosa ovalis diseptum atrium (Sherwood, 2001) Peredaran
darah janin yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati,
dimana terdapat duktus venosus arantii langsung menuju & masuk ke vena kava inferior lalu
darah tersebut mengalir masuk ke atrium kanan jantung, dalam atrium kanan sebagian besar
darah ini akan mengalir secara fisiologi ke dalam atrium kiri melalui foramen ovale (lubang
diseptum antara atrium kanan dan kiri),dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel kiri
kemudian di pompakan ke aorta. 
2. PERUBAHAN SISTEM SIRKULASI DARAH NEONATUS

Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari,
dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar
rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua system. Neonatus
bukanlah miniatur orang dewasa, bahkan bukan pula miniatur anak. Neonatus mengalami
masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba tergantung pada ibu menjadi
kehidupan diluar rahim yang serba mandiri. Masa perubahan yang paling besar terjadi
selama jam ke 24-72 pertama. 

Aliran darah fetal bermula dari vena umbilikalis, akibat tahanan pembuluh paru yang besar
(lebih tinggi dibanding tahanan vaskuler sistemik =SVR) hanya 10% dari keluaran ventrikel
kanan yang sampai paru, sedang sisanya (90%) terjadi shunting kanan ke kiri melalui ductus
arteriosus Bottali. Pada waktu bayi lahir, terjadi pelepasan dari plasenta secara mendadak
(saat umbilical cord dipotong/dijepit), tekanan atrium kanan menjadi rendah, tahanan
pembuluh darah sistemik (SVR) naik dan pada saat yang sama paru mengembang, tahanan
vaskuler paru menyebabkan penutupan foramen ovale (menutup setelah beberapa minggu),
aliran darah di ductus arteriosus Bottali berbalik dari kiri ke kanan. Kejadian ini disebut
sirkulasi transisi. Penutupan ductus arteriosus secara fisiologis terjadi pada umur bayi 10-15
jam yang disebabkan kontraksi otot polos pada akhir arteri pulmonalis dan secara anatomis
pada usia 2-3 minggu. 

Pada neonatus reaksi pembuluh darah masih sangat kurang, sehingga keadaan kehilangan
darah, dehidrasi dan kelebihan volume juga sangat kurang ditoleransi. Manajemen cairan
pada neonatus harus dilakukan dengan secermat dan seteliti mungkin. Tekanan sistolik
merupakan indicator yang baik untuk menilai sirkulasi volume darah dan dipergunakan
sebagai parameter yang adekuat terhadap penggantian volume. Autoregulasi aliran darah
otak pada bayi baru lahir tetap terpelihara normal pada tekanan sistemik antara 60-130
mmHg. Frekuensi nadi bayi rata-rata 120 kali/menit dengan tekanan darah sekitar 80/60
mmHg.

3. SIRKULASI DARAH PADA ORANG DEAWASA TERBAGI ATAS YAITU:

1. Sistem Peredaran Darah Sistemik 

Peredaran darah dimulai ketika darah mengalir dari bilik jantung bagian atas ke ventrikel
atau dua bilik jantung bagian bawah. Kemudian, berlangsung periode ejeksi, yaitu ketika
kedua ventrikel memompa darah ke pembuluh darah arteri besar. 

Dalam peredaran darah sistemik, ventrikel kiri memompa darah kaya oksigen ke arteri
utama (aorta). Lalu, darah mengalir dari aorta ke arteri yang lebih besar dan lebih kecil,
kemudian masuk ke jaringan kapiler. 
Selanjutnya, di dalam jaringan kapiler, darah akan melepaskan nutrisi, oksigen, dan zat-zat
penting lainnya. Melalui proses ini, darah juga mengambil karbondioksida dan sisa hasil
metabolisme tubuh, dan dibawa kembali ke jantung melalui serambi kanan. 

2. Sistem Peredaran Darah Pulmonal 

Sistem peredaran darah yang satu ini juga sering disebut peredaran darah kecil. Cara
kerjanya dengan memompa darah dari ventrikel kanan. Darah yang memiliki kadar oksigen
rendah dipompa menuju arteri pulmonalis. Lalu, aliran darah akan bercabang menuju arteri
dan kapiler yang lebih kecil.

Di sini, karbondioksida dilepaskan dari darah ke dalam vesikel paru, dan oksigen segar
masuk ke aliran darah. Darah yang kaya oksigen mengalir melalui vena paru dan atrium kiri,
menuju ventrikel kiri. Lalu, detak jantung berikutnya memulai siklus baru sirkulasi sistemik.

3.Sistem Peredaran Darah Koroner

Sistem peredaran darah koroner berfungsi untuk mengalirkan darah kaya oksigen. Dalam
sistem peredaran darah ini, darah yang dialirkan untuk memasok otot jantung. Darah kaya
oksigen dialirkan ke otot jantung, agar jantung bisa bekerja dengan baik.

Di sini, karbondioksida dilepaskan dari darah ke dalam vesikel paru, dan oksigen segar
masuk ke aliran darah. Darah yang kaya oksigen mengalir melalui vena paru dan atrium kiri,
menuju ventrikel kiri. Lalu, detak jantung berikutnya memulai siklus baru sirkulasi sistemik.

4. perbedaan-perbedaan sirkulasi janin dan pada bayi, sesuai dengan fungsinya:


1. Pada janin, terdapat pirau intrakardiak (foramen ovale) dan pirau ekstrakardiak
(duktus arteriosus Botalli dan duktus venosus Arantii) yang efektif. Arah piraunya
dari kanan ke kiri. Pada sirkulasi pascalahir, pirau tersebut tidak lagi ada. 
2. Pada janin, ventrikel kiri dan kanan bekerja serentak, sedangkan pada keadaan
pascalahir, ventrikel kiri berkontraksi sedikit lebih awal dari ventrikel kanan. 
3. Pada janin, ventrikel kanan bekerja dengan melawan tahanan yang lebih besar
(tahanan sistemik), sedangkan ventrikel kiri bekerja dengan melawan tahanan yang
lebih rendah (plasenta). Pada keadaan pascalahir, ventrikel kanan akan bekerja
melawan tahanan paru yang lebih rendah daripada tahanan sistemik yang dilawan
oleh ventrikel kiri. 
4. Pada janin, darah yang dipompa oleh ventrikel kanan sebagian besar menuju ke aorta
melalui duktus arteriosus, dan hanya sebagian kecil yang menuju ke paru. Pada
keadaan pascalahir, darah dari ventrikel kanan seluruhnya menuju ke paru. 
5. Pada janin, paru memperoleh oksigen dari darah yang mengambilnya dari plasenta,
pascalahir paru memberi oksigen pada darah. 
6. Pada janin, plasenta merupakan tempat pertukaran gas, makanan dan ekskresi. Pada
keadaan pascalahir, organ-organ lain mengambil alih berbagai fungsi tersebut. 
7. Pada janin, terjamin berjalannya sirkuit bertahanan rendah oleh karena ada plasenta.
Pada keadaan pascalahir, hal ini tidak ada.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem peredaran darah adalah organ yang berfungsi memindahkan zat dari sel ke sel.

Sistem peredaran darah manusia merupakan suatu sistem pemindahan nutrisi dan zat zat
tertentu melalui sistem peredaran darah dari jantung ke seluruh sel sel organ dalam tubuh
dan begitu pula sebaliknya.dalam sistem peredaran darah ada 3komponen dalam tubuh yang
terlibat yaitu darah,pembuluh darah dan jantung.ketiganya saling berkaitan dan bekerja
sama untuk mengedarkan darah ke setiap sel sel di seluruh tubuh

B. SARAN

Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa
khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan
mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif.
DAFTAR PUSTAKA

Goodenough, J. McGuire, B. (2012). Biology of Humans, Concept, Aplication and Issue.

Foorth Edition. San Fransisco: Benjamin Cumings.

Johnson, M.D. (2012). Human Biology Concept and Current Issue. sixth Edition. Boston

Anda mungkin juga menyukai