Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SITOHISTOLOGI

“Sistem Peredaran Darah”

DISUSUN OLEH :

1. Gilang Rahmadika (1011201138)


2. Mohamad Rizki Siswanto (1011201063)
3. Ni Putu Cahya Wulandhari (1011201074)
4. Rivaldo Firdaus (1011201132)

PROGRAM STUDI: D3 – ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MH. THAMRIN JAKARTA
Jl. Raya Pondok Gede No. 23-25 Kramat Jati, Jakarta Timur, 13550 Jakarta
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Sistem Peredaran Darah.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran
dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I ..................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 5
1. 1 Latar Belakang.......................................................................................................................... 5
1. 2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 5
1. 3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6
2. 1 Sistem Peredaran darah Vertebrata ........................................................................................ 6
2. 1. 1 Sistem Transportasi pada Ikan .............................................................................................. 6
Proses Sirkulasi pada Pisces .................................................................................................................. 6
2. 1. 2 Sistem Transportasi pada Amphibia ..................................................................................... 7
Proses sirkulasi pada Amphibi.............................................................................................................. 8
2.1.3 Sistem transportasi pada reptilia.............................................................................................. 9
Proses sirkulasi pada reptilia ................................................................................................................ 9
2 .1.4 Sistem Transportasi pada Burung ........................................................................................... 9
2 .1.5 Sistem predaran darah Manusia .......................................................................................... 10
1. Darah ........................................................................................................................................... 10
2. Alat- Alat Peredaran Darah ........................................................................................................ 11
a. Jantung......................................................................................................................................... 11
b. Saraf Jantung ............................................................................................................................... 13
c. Kerja jantung ................................................................................................................................... 13
3. Pembuluh darah .......................................................................................................................... 14
a. Pembuluh Nadi (Arteri) ................................................................................................................... 14
b. Pembuluh balik (vena) ................................................................................................................. 14
4. Sistem Peredaran Darah.............................................................................................................. 15
5. Pembuluh Limfe (Pembuluh Getah Bening) ............................................................................... 16
6. Ganguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia ......................................................................... 16
BAB III ................................................................................................................................................ 17
PENUTUP............................................................................................................................................ 17
KESIMPULAN ................................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan zat sisa
metabolisme. Berbagai proses metabolisme membutuhkan materi dasar dan menghasilkan
sampah (sisa) yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran materi berupa bahan-bahan yang
diperlukan tubuh seperti oksigen dan sari-sari makanan dilakukan oleh sistem peredaran atau
sistem sirkulasi. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh, sedangkan sisa-sisa metabolisme diangkut dari seluruh jaringan tubuh menuju
organ-organ pembuangan.
Fungsi dari sistem peredaran darah pada manusia diantaranya yaitu menyuplai oksigen
dan sari makanan ke seluruh jaringan tubuh, membawa gas sisa berupa karbondioksida ke paru-
paru, dan mengembalikan sisa metabolisme ke ginjal untuk disekresikan/ dibuang.
Sistem peredaran darah juga dikenal dengan sistem transportasi. Darah dialirkan dari
organ primer ke komponen selanjutnya sehingga mencapai setiap sel- sel tubuh. Oleh karena itu
sistem peredaran darah juga disebut dengan sistem transportasi. Sistem peredaran darah pada
manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup. Secara lebih lanjut berkaitan dengan sistem
peredaran darah pada manusia akan dibahas dalam makalah ini.
1. 2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
Sistem Peredaran Darah yang terjadi pada hewan vertebrata yang terdiri dari kelas
pisces,amphibi, reptilia, aves dan mamalia.
1. 3 Tujuan Penulisan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui komponen- komponen yang termasuk dalam sistem peredaran darah pada manusia.

2. Mengetahui fungsi setiap organ yang berperan dalam proses peredaran darah pada manusia.

3. Mengetahui cara kerja setiap organ yang berperan dalam sistem peredaran darah pada manusia.

4. Mengetahui proses dan komponen- komponen yang terlibat dalam proses pembekuan darah.

5. Mengetahui jenis penyakit yang berkaitan dengan sistem peredaran darah pada manusia.
BAB II

PEMBAHASAN
2. 1 Sistem Peredaran darah Vertebrata
Hewan yang berukuran lebih besar dan lebih banyak beraktivitas memerlukan laju
metabolisme sel yang lebih tinggi. Metabolisme yang tinggi akan terjadi apabila pemasukan sari
makanan dan oksigen berlangsung secara konstan, serta tersedia sistem kapiler yang
bertanggung jawab atas pertukaran gas dan pembuangan zat sisa secara cepat.
Sistem sirkulasi pada hewan tingkat tinggi terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan
pembuluh limfa. Sistem peredaran darah semua vertebrata merupakan sistem peredaran darah
tertutup dan ganda, kecuali pada ikan. Sistem peredaran darah pada ikan termasuk sistem
peredaran darah tertutup dan tunggal.
Namun struktur darah (susunan darah) pada vertebrata sama, yaitu terdiri atas plasma
darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
2. 1. 1 Sistem Transportasi pada Ikan
Ikan mempunyai sistem transportasi tunggal dan tertutup, karena dalam satu kali beredar
darah ikan hanya melalui jantung satu kali dan selalu berada dalam pembuluh darah. Darah pada
ikan berfungsi mengangkut sari-sari makanan, oksigen dan karbondioksida. Pertukaran oksigen
pada ikan terjadi dari air dengan karbondioksida terjadi pada bagian semipermeabel yaitu
pembuluh darah yang terdapat di daerah insang. Fungsi jantung memompa darah Selain itu,
terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah
dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.Darah pada ikan berfungsi mengedarkan suplai
makanan ke sel-sel tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan
enzim ke organ yang dibutuhkan.

Gambar 2.1 : Skema Perderan darah ikan

Proses Sirkulasi pada Pisces


Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh mengandung CO2 kembali ke
jantung melalui vena dari berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk ke serambi. Selanjutnya,
darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta
ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis, oksigen diikat
oleh darah, selanjutnya menuju arteri aferen brakialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan
ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh darah mengikat CO2.
Dengan adanya sistem vena, darah dikembalikan dari bagian kepala dan badan menuju
jantung. Beberapa vena yang penting misalnya vena cardinalis anterior, dan vena cardinalis
posterior (membawa darah dari tubuh melewati hati) dan vena porta renalis (membawa darah
dari tubuh melewati ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena
darah hanya satu kali melewati jantung.
2. 1. 2 Sistem Transportasi pada Amphibia
Sistem sirkulasi pada katak tersusun dari jantung dan pembuluh darah. Jantung katak terdiri
atas tiga ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, dan satu bilik. Karena jantung katak hanya
mempunyai satu bilik,darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon dioksida masih
bercampur dalam bilik jantung. Sistem peredaran darah pada katak tertutup dan rangkap
(ganda).
Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air,
protein darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan
leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk
mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran
darah, katak juga memiliki sistem peredaran limfe. Sistem peredaran limfe berperan penting
dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.

Gambar 2.2 : Sistem peredaran darah pada katak tertutup dan rangkap (ganda).
Pada katak terdapat tiga macam sistem vena, yaitu:
1. sistem vena kava, yang terdiri dari vena kava yang berasal dari tungkai depan dan kepala,
serta vena kava yang berasal dari alat tubuh bagian belakang.

2. Sistem vena pulmo kutanea, yakni vena yang mengangkut darah dari paru-paru dan kulit

3. Sistem vena porta, yakni vena yang merngalirkan darah dari organ tubuh sebelum kembali ke
jantung mampir terlebih dahulu ke organ lain. Pada katak ada dua macam vena porta:
Gambar 2.3 : Skema Perderan darah Amphiibi

Proses sistem peredaran darah pada katak terjadi sebagai berikut :


a. Darah campuran (bersih dan kotor) dipompa dari bilik jantung ke paru-paru dan kulit. Di tempat
ini darah mengikat oksigen. Selanjutnya, darah ke serambi kiri dan ke bilik lagi.

b. Daerah campuran dipompa dari bilik jantung ke seluruh tubuh ( kepala, hati, usus, dinding
tubuh, dan ginjal) melalui arteri. Di dalam organ-organ tersebut, darah melepaskan oksigen
dan mengikat karbondioksida.

c. Darah yang mengandung CO2 mengalir melalui pembuluh vena (balik) menuju serambi kanan
kemudian ke bilik, dan tercampur lagi dengan darah bersih.demikian seterusnya berulang-
ulang.

Proses sirkulasi pada Amphibi


Menurut (Campbell, 2000:45) Ventrikel akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri
bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit: sirkuit pulmokutaneus dan sirkuit
sistemik. Sirkuit pulmokutaneus mengarah ke jarigan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit
pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler.
Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di
antaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistemik. Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya
oksigen ke seluruh organ tubuh dan kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke
atrium kanan melalui vena. Skema ini, yang disebut sirkulasi ganda, menjamin aliran darah yang
kuat ke otak, otot, dan organ-organ lain karena darah itu dipompa untuk kedua kalinya setelah
kehilangan tekanannya dalam hamparan kapiler pada paru-paru dan kulit. Keadaan ini sangat
berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan, dimana darah mengalir secara langsung dari organ
respirasi (insang) ke organ lain dengan tekanan yang semakin berkurang.
Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh
balik ( vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler dari suatu sistem porta
yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat tubuh yang lain sebelum kembali ke
jantung. Barulah kemudian masuk ke dalam vena yang menuju jantung. Sistem porta yang
penting adalah sistem porta hepatika pada hati dan sistem porta renalis pada ginjal.
2.1.3 Sistem transportasi pada reptilia
Reptil memiliki suatu modifikasi jantung yang lebih maju dibandingkan dengan ikan dan
katak. Jantung reptil terdiri dari empat ruang, yaitu atrium kiri dan atrium kanan serta ventrikel
kiri dan ventrikel kanan. Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat (septum) yang sempurna,
disebut sekat atrium (sekat serambi). Sebaliknya antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan
terdapat sekat tidak sempurna, disebut sekat ventrikel (sekat bilik). Sekat di antara ventrikel kiri
dan ventrikel kanan yang tidak sempurna menyebabkan darah dari kedua ventrikel ini
bercampur. Salah satu hewan reptil seperti buaya, sekat ventrikelnya hampir sempurna, yang
disebut foramen penizzae. Foramen panizzae berfungsi untuk mendistribusikan oksigen ke alat-
a1at pencernaan serta menjaga keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung saat buaya
menyelam.

Gambar 2.4 : Skema sistem peredaran darah pada reptilia

Proses sirkulasi pada reptilia


Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus menuju ke serambi kanan,
kemudian bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria pulmonalis, masuk ke
serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui sepasang arkus
aortikus, Dua arkus aortikus ini lalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis
yang menyuplai darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang.Dari seluruh jaringan
tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke jantung.
2 .1.4 Sistem Transportasi pada Burung
Sistem sirkulasi burung sama dengan mamalia dan manusia. Burung mempunyai jantung
yang terdiri atas empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik. Sekat biliknya sempurna sehingga
darah bersih dan darah kotor tidak bercampur. Sistem peredaran darah burung tertutup dan
rangkap (ganda).
Gambar 2.5 : Skema sistem peredaran darah pada burung
2 .1.5 Sistem predaran darah Manusia
Sistem peredaran darah manusia berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran
darah ganda. Sistem peredaran darah berfungsi untuk: menyampaikan zat gizi dan oksien ke
jaringan tubuh, menyingkirkan hasil buangan dari jaringan, mempertahankan suhu tubuh melalui
termoregulasi, mengangkut sel darah, dan mengantarkan hormon dari tempat produksinya ke
jaringan sasaran.
Begitu banyak fungsi darah sehingga darah merupakan cairan tubuh yang penting dan
fungsinya tidak dapat digantikan. Sistem peredaran darah manusia melibatkan darah, jantung,
dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah pada mamalia tidak jauh beda dengan sistem
peredaran darah pada manusia yaitu terdiri atas darah, alat-alat peredaran darah dan peredaran
getah bening.
Mengenai darah telah dijelaskan sebelumnya yang selanjutnya akan dibahas tentang alat-
alat peredaran darah, untuk mengedarkan sari makanan dan oksigen diperlukan alat-alat
peredaran darah berupa jantung dan pembuluh darah.

1. Darah
Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk membantu
proses fisiologis. Fungsi umum darah adalah alat pengangkutanpengaturan, dan perlindungan
tubuh. Bahan-bahan yang diangkut oleh darah meliputi nutrien, produk sisa metabolisme, gas,
dan hormone.
Darah memiliki karakter fisik khusus, yaitu:
a. Jumlah, seseorang memiliki empat sampai enam liter darah dalam tubuhnya, yang bergantung
pada ukuran tubuhnya.

b. Warna, darah arteri tampak merah terang karena mengandung kadar oksigen tinggi. Darah vena
telah memindahkan kandungan oksigennya ke jaringan sehingga memiliki warna yang lebih
gelap.
c. pH, kisaran pH normal darah adalah 7,35 sampai 7,45 yang cenderung agak basa. Darah vena
biasanya memiliki pH yang lebih rendah daripada darah arteri karena mengandung karbon
dioksida dalam jumlah yang lebih besar.

d. Viskositas, berarti pengentalan atau tahanan terhadap aliran darah. Darah lebih kental sekitar 3-
5 kali dibanding air.

Fungsi darah :
1) Sebagai alat pengangkut sari makanan dan O2 ke seluruh tubuh dan sisa-sisa metabolisme ke
alat ekskresi.

2) Menjaga agar temperatur tubuh tetap.

3) Mengedarkan air, selain mengedarkan sari makanan juga air yang berfungsi untuk reaksi
enzimatis atau untuk menjaga tekanan osmosis tubuh.

4) Mengedarkan getah bening.

5) Menghindarkan tubuh dari infeksi (membentuk antibody berupa sel darah putih dan sel darah
pembeku).

6) Menjaga kestabilan suhu tubuh.

7) Mengatur keseimbangan asam basa (Hb).

2. Alat- Alat Peredaran Darah

a. Jantung
Jantung manusia terletak dalam rongga dada dan diatas diafragma. Jantung terdiri atas :
prikardium (pembungkus jantung), miokardium (otot jantung) dan endokardium (pembatas ruang
jantung). Terdapat arteri umbilikus yang menghubungkan aliran darah pada fetus yang menyerap
oksigen dan sari makanan, sedangkan foramen ovale merupakan lubang jantung pada fetus.
Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel).
Ventrikel (bilik) memiliki dinding yang lebih tebal dibanding atrium ( serambi), bagian sebelah
kiri juga lebih tebal dari yang sebelah kanan. Hal ini berkaitan dengan fungsinya yaitu bagian
sebelah kiri untuk memompa darah bersih ke seluruh tubuh. Antara serambi kiri dan bilik kiri
terdapat valvula bikuspidalis dan antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat valvula
trikuspidalis. Valvula semilunaris bentuknya seperti bulan sabit, terdapat pada klep jantung agar
darah tetap searah.
Gambar 2.5.5 : ( a) Lapisan Luar Jantung, (b) Lapisan Dalam Jantung

Ada dua bagian jantung yang terlibat dalam proses sirkulasi darah yaitu diastole dan
sistole. Diastole merupakan bagian darah yang dihisap masuk jantung, sedangkan sistole
merupakan darah yang dipompa keluar jantung. Jadi pada orang yang tertera pada tensimeter
dikatakan misalnya 120/100 mmHg merupakan tekanan sistole 120 per menit dan tekanan
diastole 100 per menit.Jantung merupakan alat pemompa darah yang letaknya di dalam rongga
dada agak ke kiri. Bersarnya kurang lebih sama dengan kepalan.berikut ini penjelasan lebih
lanjut mengenai organ jantung. Jantung mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
1. Dinding jantung merupakan bagian yang membungkus ruangan jantung. Dinding ini terdiri
atas tiga lapis, yaitu:
a) Perikardium

Perikardium adalah selaput pembungkus jantung. Perikardium ini berlapis dua. Diantara keduanya
terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk menahan gesekan.

b) Miokardium

Miokardium adalah otot jantung. Otot ini tersusun atas jenis otot yang bekerja secara tidak sadar.
c) Endokardium

Endokardium adalah selaput yang membatasi ruangan jantung.


2) Ruangan jantung

Ruangan jantung manusia berjumlah empat terdiri dari dua serambi (atrium) kanan dan
kiri serta dua bilik (ventrikel) kanan dan kiri. Serambi kanan berisi darah yang kaya CO2 berasal
dari seluruh tubuh, sedangkan serambi kiri berisi darah yang kaya oksigen yang berasal dari
paru-paru.
3) Klep jantung
Antara serambi dan bilik, antara bilik dan nadi terdapat klep atau valvula. Fungsi klep ini
untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Klep-klep tersebut adalah sebagai berikut:
a. klep berdaun tiga atau valvula trikuspidalis, terdapat diantara serambi kanan dan bilik kanan.
Klep ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam bilik kanan tidak kembali ke serambi
kanan.

b. klep berdaun dua atau valvula biskupidalis, terdapat diantara serambi kiri dan bilik kiri. Klep
ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam bilik kiri tidak kembali ke serambi kiri.

c. klep berbentuk bulan sabit atau valvula seminularis. Klep ini terdiri atas tiga daun dan terdapat
pada pangkal nadi besar. Fungsinya adalah untuk mencegah agar darah dalam nadi tidak
kembali ke bilik.

b. Saraf Jantung
Saraf pada jantung membentuk beberapa simpul saraf jantung. Simpul saraf tersebut
adalah sebagai berikut:
 Simpul Keith-Flack atau Nodus Sino Aurikularis. Simpul saraf ini terdapat pada dinding
serambi, diantara vena yang masuk ke serambi kanan.

 Simpul Tawara atau Nodus Atrioventrikularis. Simpul saraf ini terdapat pada sekat antara
serambi dan bilik.

 Berkas His. Berkas His berupa serabut saraf yang merupakan kelanjutan dari simpul
tawara.

c. Kerja jantung
Bila serambi jantung mengembang, jantung akan mengisap darah masuk ke serambi dari
pembuluh balik. Serambi kanan menarik darah dari vena cava superior dan vena cava inferior,
sedangkan serambi kiri menarik darah vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru.
Bersamaan masuknya darah keserambi kanan, simpul keith-flack terangsang. Rangsangan
diteruskan ke simpul Tawara. Bersamaan dengan ini, otot dinding serambi berkontraksi sehingga
ruangan serambi mengucup. Begitu impuls dari keith-flack sampai disimpul Tawara, maka katup
antara serambi dan bilik terbuka, darah mengalir ke bilik. Sementara itu, impuls saraf diteruskan
ke berkas his. Setelah darah masuk ke dalam ventrikel, klep antara atrium dan bilik menutup.
Sesampainya rangsangan di miokardium bilik, maka berkontraksilah dinding bilik.
Akibatnya, ruangan bilik menguncup. Tekanan ruangan dalam bilik maximum disebut
tekanan sistole. Pada waktu sistole, darah terpompa ke aorta. Setelah darah terpompa keaorta,
dinding bilik berelaksasi. Ruangan jantung membesar maximum sehingga tekanannya menjadi
minimum. Tekanan terendah dalam ruangan jantung akibat otot jantung berelaksasi disebut
diastole.
3. Pembuluh darah

a. Pembuluh Nadi (Arteri)


Fungsi arteri adalah untuk mengalirkan darah keluar dari jantung. Terdiri dari :
1. Arteri pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari bilik kanan ke paru-paru,banyak
mengandung CO2.

2. Aorta (nadi besar), berfungsi mengalirkan darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh, banyak
mengandung oksigen.

Lapisan paling dalam arteri adalah intima, atau endotelium. Lapisan tersebut terdiri atas
suatu membran elastik yang dilekati oleh selapis tunggal sel-sel epitel pipih. Lapisan tengan
arteri disebut tunika media, adalah lapisan yang paling tebal, tunika media mengandung serabut
otot polos. Lapisan ketiga yang sangat kuat, dan pada dasarnya tak elastik, merupakan bagian
terluar arteri. Lapisan itu disebut tunika eksterna, yang terutma tersusun atas jaringan ikat
berserabut putih (Fried, 2006:211).

b. Pembuluh balik (vena)


Fungsi vena untuk mengalirkan darah menuju jantung. Terdiri dari :
• Vena pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari paru-paru menuju serambi kiri jantung.

• Vena cava superior, berfungsi mengalirkan darah dari tubuh bagian atas.

Vena cava inferior, berfungsi membawa darah dari tubuh bagian bawah.
c. Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan langsung berhubungan
dengan sel-sel jaringan tubuh. Pembuluh kapiler menghubungkan ujung pembuluh nadi terkecil
(arteriole) dan ujung pembuluh vena terkecil (venule).
Meskipun mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai saluran tempat mengalirnya darah,
namun arteri dan vena mempunyai perbedaan baik segi struktur maupun komponen yang
mengalir di dalamnya.
4. Sistem Peredaran Darah
Peredaran darah dibagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah pulmonal dan sistemik.
Sistem peredaran darah pulmonal dimulai dari ventrikel kanan dan sistem peredaran darah
sistemik dimulai dari ventrikel kiri.
a. Sistem Peredaran Darah Pulmonal

Ventrikel kanan memompa darah ke dalam arteri pulmonalis, yang dibagi menjadi arteri
pulmonalis kanan dan kiri pada masing-masing paru. Di dalam paru-paru, masing-masing arteri
bercabang secara luas menjadi arteri dan arteriola kecil, kemudian ke kapiler.
Kapiler pulmonalis dikelilingi oleh alveoli paru, yang merupakan tempat pertukaran
antara oksigen dan karbon dioksida. Unit kapiler membentuk venul dan akhirnya masuk ke
dalam dua vena pulmonalis dari masing-masing paru, yang akan mengembalikan darah ke atrium
kiri. Darah yang sudah teroksigenasi akan beredar melalui sirkulasi sistemik (Scanlon,
2006:271).
Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta – pembuluh nadipembuluh
kapiler- vena cava superior dan vena inferior – serambi kanan.
b. Sistem Peredaran Darah Sistemik

Ventrikel kiri memompa darah ke dalam aorta, yang merupakan arteri terbesar tubuh.
Cabang-cabang aorta membawa darah menuju arteriol dan jaringan kapiler seluruh tubuh.
Kapiler bersatu membentuk venula dan vena. Vena dari tubuh bagian bawah membawa darah
menuju vena kava inferior, sedangkan vena dari tubuh bagian atas membawa darah menuju vena
kava superior. Pertemuan dua vena kava tersebut akan mengembalikan darah ke atrium kanan
(Scanlon, 2006:271).

Gambar 2.5.7 Sistem Peredaran Darah Manusia : Gambaran Umum (Campbell, 2008 : 903).
5. Pembuluh Limfe (Pembuluh Getah Bening)
Pembuluh limfe kanan; dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan sebelah
kanan, bermuara di pembuluh balik yang letaknya di bawah tulang selangka kanan. Pembuluh
limfe dada; dari bagian lain, bermuara dalam vena di bawah tulang selangka kiri. Pembuluh limfe
adalah bermuaranya pembuluh lemak (pembuluh kil). Peredaran limfe adalah terbuka,
merupakan alat penyaring kuman, karena di kelenjar limfe diproduksi sejenis sel darah putih
yang disebut limfosit untuk imunitas.

6. Ganguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia

• Hemofili merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan darah tidak membeku secara
genetis.

• Anemia merupakan penyakit kekurangan darah yang dapat terjadi karena infeksi kuman
misalnya apabila terkena cacing tambang, atau dapat juga karena berkurangnya kadar Hb
dalam darah.

• Leukimia (kanker darah) Merupakan penyakit di mana pertambahan sel darah putih secara
tidak terkendali (abnormal) sekitar 500.000/mm3 darah.

• Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah, biasanya di tangan/kaki.

Penyakit ini biasanya dialami para wanita setelah melahirkan.


• Haemoroid (ambein), merupakan penyakit yang hamper sama dengan varises, tetapi terjadi di
bagian dubur.

• Hipertensi, merupakan penyakit di mana terjadi tekanan darah tinggi.

• Hipotensi merupakan kebalikan dari hipertensi yaitu orang yang memiliki darah kurang dari
100 mm Hg atau sering disebut dengan penyakit tekanan darah rendah.

• Pingsan, yaitu hilangnya kesadaran karena berkurangnya suplai oksigen yang dibawa oleh
darah.

• Thalasemia, yaitu penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh adanya sel darah merah
yang abnormal.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem peredaran darah pada manusia melibatkan organ jantung, darah, dan pembuluh darah.
Jantung merupakan organ utama yang berfungsi untuk memompa darah. Pembuluh darah
berfungsi sebagai alat yang mengalirkan darah sehingga mencapai ke sel- sel tubuh. Pembuluh
darah terdiri dari pembuluh arteri, vena, dan kapiler. Pembuluh arteri berfungsi untuk mengalirkan
darah ke seluruh tubuh kecuali arteri pulmonalis. Pembuluh darah vena berfungsi untuk
mengalirkan darah menuju jantung kecuali vena pulmonalis. Darah tersusun atas cairan darah dan
sel- sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan keping darah
(trombosit). Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan sari- sari makanan. Sel
darah putih berfungsi untuk menyerang benda- benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Contoh penyakit yang berkaitan dengan
sistem peredaran darah adalah anemia, hemofili, leukimia,varises,hipertensi,hipotensi,dan
thalasemia.
DAFTAR PUSTAKA

Bresnick, S. 2003. Intisari Biologi. Jakarta: Hipokrates.


Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga.
Campbell, N. A. dkk. 2004. Biologi.Edisis Lima Jilid 3. Terjemahan oleh Wasmen Manalu dari
Biology Fifth Edition (1999). Jakarta: Erlangga.
Campbell, N. A. dkk. 2008. Biology. 8th Edition. San Francisco: Benjamin Cummings.
Campbell, N. A. Jane, R. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid III. Jakarta: Erlangga.
Embrahim, A. F. M. 2007. Kloning, Eutanasia, Transfusi Darah, Transplantasi Organ, dan
Eksperimen pada Hewan. Terjemahan oleh Mujiburohman dari Cloning and Animal
Experimentation (2001). Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Fried, G. H. dan George J. Hademenos. 2006. Schaum’s Outlines Teori dan Soal-soal
Biologi.Edisi Kedua. Terjemahan oleh Damaring Tyas dari Schaum’s Oulines of Theory
and Problems of Biology. Second Edition (1999) . Jakarta: Erlangga.
Isnaeni, wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius Jasin,
Maskoeri.1992.Zoologi Vertebrata.Surabaya:Sinar Wijaya.
Kimbal, J. W. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Primiani, Novi.2006.Diktat Kuliah Fisiologi Hewan.Madiun:IKIP PGRI Madiun.
Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Scanlon, V. C. dan Tina Sanders. 2006. Buku Ajar Anatomi & Fisiologi.Ed. 3.
Terjemahan oleh F.X. Awal Prasetyo dari Essentials of Anatomy and Physiology. 3th
Ed.(1999).Jakarta: EGC. Scanlon, V. C. dan Tina Sanders

Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Hewan. Um press: Malang


Sumarjito, 2006. Panduan Belajar BiologiI. Primagama: Yogyakarta.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi Ketiga. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai